4. etnoveteriner

32
ETNOVETERINER ETNOVETERINER Pemanfaatan tumbuhan untuk Pemanfaatan tumbuhan untuk pemeliharaan ternak secara pemeliharaan ternak secara tradisional tradisional

Upload: dini-astrianis

Post on 29-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ETNOVETERINER

ETNOVETERINERETNOVETERINER

Pemanfaatan tumbuhan untuk pemeliharaan Pemanfaatan tumbuhan untuk pemeliharaan ternak secara tradisionalternak secara tradisional

Page 2: 4. ETNOVETERINER

HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN TERNAK

Kebutuhan makan Pemenuhan ekonomi Membantu aktipitas manusia Pemenuhan seni / hobi Budaya dll

Page 3: 4. ETNOVETERINER

Kebutuhan makan

Page 4: 4. ETNOVETERINER

Pemenuhan ekonomi

Page 5: 4. ETNOVETERINER

Membantu aktifitas manusia

Page 6: 4. ETNOVETERINER

Pemenuhan seni / hobi

Page 7: 4. ETNOVETERINER

Budaya

Adu domba dan domba hias

Tradisi masyarakat Garut Jawa Barat

Page 8: 4. ETNOVETERINER

Budaya

Karapan sapi tradisi masyarakat Madura

Page 9: 4. ETNOVETERINER

Budaya

Kuda Renggong

Tradisi masyarakat Sumedang Jawa Barat

Page 10: 4. ETNOVETERINER

Budaya

Kerbau

Dalam Tradisi masyarakat Toraja

Page 11: 4. ETNOVETERINER

Budaya

Kerbau

Dalam Tradisi masyarakat Toraja

Page 12: 4. ETNOVETERINER

ETNOVETERINERDapat diartikan sebagai usaha pengobatan dan pemeliharaan ternak secara tradisional

Meliputi :

Pengetahuan dan keterampilan yang dimilikiBahan yang dipergunakanMetode dan cara yang diterapkanBerkaitan juga dengan kepercayaan yang dianut/tradisi

(Mathias-Mundy dan Mc.Corkle, 1989)

Page 13: 4. ETNOVETERINER

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM ETNOVETERINER

Antara lain :Jenis binatang peliharaan

- Ruminansia besar

- Ruminansia kecil- Unggas- dll

Kebiasaan makan ternak- Memakan tumbuhan segar/langsung

- Makanan olahan- Bagian tumbuhan sebagai pakan

Page 14: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Jenis tumbuhan- Habitus

- Jenis

Penggunaan tumbuhan- Untuk pakan

- Untuk pengobatan

- Kandang

Kondisi lingkungan- Subur

- Tandus

Page 15: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Ketersediaan bahan pakan/obat- Melimpah

- Terbatas- Keragamannya tinggi- Keragamannya rendah

Tradisi masyarakat- Tujuan pemeliharaan

- Kebiasaan

- Keyakinan

Page 16: 4. ETNOVETERINER

BEBERAPA CONTOH BEBERAPA CONTOH

Pemanfaatan tumbuhan untuk Pemanfaatan tumbuhan untuk pemeliharaan ternak secara tradisionalpemeliharaan ternak secara tradisional

Page 17: 4. ETNOVETERINER

TUMBUHAN GULMA YG DIGUNAKAN SEBAGAI

BAHAN PAKAN TERNAK (Soetitah S. Hudoyo, 1992)

Untuk ternak kudaBiasanya diberi hijauan dari suku teki-tekian (Cyperaceae) yang masih muda, misalnya :

- Bulu mata munding (Fibristylis dichotama)- Panon munding (F. milliacea)- Akar rimpang alang-alang yang dicampur dedak- dll

Untuk ternak kurunganKarena ternak ini selalu dalam kandang, maka pada musim kemarau kebutuhan kebutuhan akan hiajauan dapat ditunjang pula oleh alang-alang muda dan jejahean yang biasanya selalu tersedia sepanjang musim

Page 18: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Untuk ternak potongSetelah digembalakan ternak ini dapat diberi makanan tambahan dari berbagai jenis rumput-rumputan, antara lain :- Cynodon dactylon - Eulalia amaura- Panicum maximum - Setaria sp.- P. repens

Untuk ternak babiDapat diberi tumbuhan yang mempunyai kandungan air yang tinggi, misalnya :- Eceng gondok (Eichornia crassipes)- Eceng luetik (Monocharia vaginalis)

Page 19: 4. ETNOVETERINER

TUMBUHAN YG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PENGOBATAN TERNAK

Hasil penelitian

Ibnu Maryanto dan Dwi Astuti

Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor

(1992)

Pemanfaatan Tumbuhan Dalam Etnoveteriner Masyarakat Alor Dan Pantar Propinsi NTT

Page 20: 4. ETNOVETERINER

Hewan Luka

Kunyit (Curcuma domestica ) digoreng sampai masak dengan minyak kelapa, ditempelkan pada tempat luka pada ayam

Kulit dari kayu hidup (Toona sureni)diparut, diperas dan dicampur dengan kapur lalu ditempel pada luka kambing atau kuda

Kulit kayu beringin (Ficus benyamina)ditumbuk dan dijemur, ditempel pada luka kambing dan kerbau

Page 21: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Jarak merah (Jatropa curcas) dikupas, isi batangnya dikerok dan dibalutkan pada luka ternak

Parutan dari kunyit (Curcuma domestica)dicampur dengan air, sari dari campuran dibakat diatas api sampai kental, lalu ditempel pada luka ternak

Akar kayu ular (Arcangelisia flava)digerus sampai bubuk dan dicampur dengan air panas, campuran dikunyah dan disemburkan pada luka kambing atau kerbau

Page 22: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Jarak merah (Jatropa curcas) dikupas, isi batangnya dikerok dan dibalutkan pada luka ternak

Parutan dari kunyit (Curcuma domestica)dicampur dengan air, sari dari campuran dibakar diatas api sampai kental, lalu ditempel pada luka ternak

Akar kayu ular (Arcangelisia flava)digerus sampai bubuk dan dicampur dengan air panas, campuran dikunyah dan disemburkan pada luka

Page 23: 4. ETNOVETERINER

Hewan sakit perut, kembung, mencret, keracunan

Kulit kayu nangka (Artocarphus heterophylla) dicacah dan dimasak dengan air garam diusapkan pada bagian perut, untuk mengobati kambing mencret.

Akar genura (Heritira littoralis)dibakar setengah matang ditumbuk dan dicampur dengan air , sarinya diminumkan pada ternak sakit kembung pada babi.

Daun nila (Indigofera suffruiticosa)dicampur dengan kapur, sari dari campuran tersebut dicampur dengan tumbukan daun sirih (Piper betle) dan diulaskan pada ternak yang luka kambing setelah melahirkan

Page 24: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Buah asam (Tamarindus indica) direndam, dan airnya diminumkan, untuk mengobati ternak kambing yang keracunan.

Daun gebang (Corypha utan)direndam, air rendamannya diminumkan, untuk mengobati ternak ayam berak putih

Bawang merah (Allium cepa)dibakar sampai hangat, untuk mengobati ternak entog mencret

Page 25: 4. ETNOVETERINER

Penyakit Tetelo

Daun gebang (Corypha utan)digerus dan direndam, air dari sarinya untuk diminum ayam yang kena tetelo.

Kulit kambium dari pohon turi (Sesbania grandiflota)ditumbuk dan dicampur dengan air.

Buah pinang (Areca cathecu)ditumbuk dan dicampur dengan air, diminumkan, untuk menjaga kekebalan tubuh pada ayam.

Page 26: 4. ETNOVETERINER

Penyakit-penyakit lain

Batang genura (Heritira littoralis )dibakar dan ditumbuk, dicampur dengan air hangat, sarinya diminumkan, untuk mengobati ayam sampar atau lumpuh.

Kulit kambium dari pohon turi (Sesbania grandiflota)dicampur dengan air , untuk mengobati rabun ayam.

Buah pinang muda (Areca cathecu) dikunyah, disemburkan pada mata ayam, untuk sakit mata yang disebabkan oleh ulat pada mata ayam.

Page 27: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Gambir (Uncaria gambir )ditumbuk diusapkan pada mulut atau dimakankan pada kambing yang sakit mulut, berbuih.

Daun kelor (Moringa oleifera)direbus, air rebusannya diminumkan pada ayam yang bersin-bersin.

Akar tomat (Solanum lycopersicon) ditumbuk dan dicampur dengan air diberikan pada ayam yang sakit batuk-batuk.

Page 28: 4. ETNOVETERINER

Lanjutan

Akar genura (Heritira littoralis )dicampur gula, untuk penambah nafsu makan pada ternak, sarinya diminumkan pada ternak ayam yang sakit nafas.

Buah asam (Tamarindus indica)dicampur gula, diminumkan, untuk menambah nafsu makan pada ternak.

Pucuk daun takawei (Cordyline terminalis) dicampur dengan pucuk daun bambu betung (Dendrocalamus asper) diberikan pada anjing buruan untuk menambah stamina.

Page 29: 4. ETNOVETERINER

BEBERAPA JENIS TUMBUHAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN

YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN ETNOVETERINER PADA TERNAK RUMINANSIA KECIL ETNOVETERINER PADA TERNAK RUMINANSIA KECIL

DI JAWA BARATDI JAWA BARAT

T.B. Murdiati dkk.T.B. Murdiati dkk.

Balai Penelitian Veteriner, BogorBalai Penelitian Veteriner, Bogor

19921992

Page 30: 4. ETNOVETERINER

Jenis Tumbuhan SukuBagian Tumbuhan yang digunakan

Bayam (Amaranthus hybridus L.)

Huni (Antidesma bunius Spreng.)

Pinang (Areca catechu L.)

Jengjing (Albazia falcataria L.)

Kacang (Arachis hypogaea L.)

Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk.)

Singadepa (Apama tomentosa (Bl.) Engl.

Sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.

Ketepeng (Casia alata L.)

Berenuk (Cresentia cujete L)

Jawer kotok (Coleus atropurpureus Bth.)

Kelapa (Cocos nucifera L.)

Pepaya (Carica papaya L.)

Kunyit (Curcuma domestica L.)

Kopi (Coffea robusta L)

Amaranthaceae

Euphorbiaceae

Arecaceae

Fabaceae

Fabaceae

Moraceae

Aristolochiaceae

Asteraceae

Fabaceae

Bignoniaceae

Lamiaceae

Arecaceae

Caricaceae

Zingiberaceae

Rubiaceae

Daun

Daun

Daun, akar, buah

Daun

Daun

Daun, buah muda

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Air buah

Daun

Rimpang

Bubuk biji

TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN ETNOVETERINER TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN ETNOVETERINER PADA TERNAK RUMINANSIA KECIL DI JAWA BARATPADA TERNAK RUMINANSIA KECIL DI JAWA BARAT

Page 31: 4. ETNOVETERINER

Jenis Tumbuhan SukuBagian Tumbuhan yang digunakan

Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Timun (Cucumis sativus L.)

Sereh kembang (Cymbopogon nurdus L.)

Durian (Durio zibethinus Murr.)

Dadap (Erythrina subumbrans (Hassk.) Mer.

Tapak liman (Elephantropus scaber L.)

Kacapiring (Gardenia jasminoides Ells.)

Kihujan (Glyricidia maculata H.B.K )

Mlinjo (Gnetum gnemon L.)

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.)

Kelor (Moringa oleifera Lmk.)

Singkong (Manihot esculenta Cranz.)

Lada (Piper nigrum L)

Petai (Parkia speciosa Hassk.)

Zingiberaceae

Cucurbitaceae

Poaceae

Bombacaceae

Fabaceae

Asteraceae

Rubiaceae

Fabaceae

Gnetaceae

Malvaceae

Convolvulaceae

Moringaceae

Euphorbiaceae

Piperaceae

Fabaceae

Rimpang

Buah

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun

Daun, umbi

Buah

Daun

Lanjutan Lanjutan

Page 32: 4. ETNOVETERINER