4. perawatan luka

39
PERAWATAN LUKA Trio Gustin Rahayu S.Kep., Ns

Upload: wawat-rostiani

Post on 28-Dec-2015

299 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Perawatan Luka

PERAWATAN LUKA

Trio Gustin Rahayu S.Kep., Ns

Page 2: 4. Perawatan Luka

PENGERTIAN

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berguna melindungi diri dari trauma luar serta masuknya benda asing.

Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

Page 3: 4. Perawatan Luka

KULIT

Bagian kulit : 1. Epidermis : paling atas dan tipis 2. Dermis : dalam dan tebal. Terdiri atas

rambut, kelenjar, pembuluh darah, dan saraf.

3. Subcutan 4. Otot

Page 4: 4. Perawatan Luka

JENIS LUKA

Berdasarkan sifat kejadian Luka disengaja Misal: luka karena radiasi atau

bedah Luka tidak disengaja Misal: luka terkena

trauma

Luka tidak sengaja dibagi menjadi dua: Luka tertutup jika tidak terjadi robekan Luka terbuka jika terjadi robekan dan

kelihatan seperti luka abrasio (luka akibat gesekan), luka puncture (luka akibat tusukan), dan hautration (luka akibat alat perawatan luka)

Page 5: 4. Perawatan Luka

JENIS LUKA

Berdasarkan penyebab:

Luka mekanik n…….

Page 6: 4. Perawatan Luka

1. Luka insisi (Incised Wound), terjadi karena teriris oleh instrument yang tajam. Missal yang terjadi akibat pembedahan.

2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.

3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam

Page 7: 4. Perawatan Luka

4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti pisau yang masuk ke dalam kulit dengan diameter yang kecil.

5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.

6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.

7. Luka bakar (Combustio), yaitu luka akibat terkena suhu panas seperti api, matahari, listrik, maupun bahan kimia.

Page 8: 4. Perawatan Luka

LUKA ABRASI / BABRAS / LECET

Page 9: 4. Perawatan Luka

LUKA ROBEK( LACERASI)

Page 10: 4. Perawatan Luka

LUKA TUSUK

Page 11: 4. Perawatan Luka

LUKA TEMBAK

Page 12: 4. Perawatan Luka

LUKA GIGITAN

Page 13: 4. Perawatan Luka

Berdasarkan tingkat kontaminasi :

1. Clean Wounds (Luka bersih)yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% – 5%.

2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% – 11%.

Page 14: 4. Perawatan Luka

3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) : termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% – 17%.

4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi) : yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.

Page 15: 4. Perawatan Luka

Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka

1. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.

2. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

Page 16: 4. Perawatan Luka

3. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.

4. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

Page 17: 4. Perawatan Luka
Page 18: 4. Perawatan Luka

Proses penyembuhan luka Tahap respons inflamasi akut terhadap

cedera Tahap destruktif Tahap poliferatif Tahap maturasi

Page 19: 4. Perawatan Luka

Penyembuhan luka yang dapat dibagi dalam tiga fase yaitu

• Hemostasis• Inflamasi

FASE 1

Page 20: 4. Perawatan Luka

Lamanya penyembuhan:

1. Hemostatis : Perkiraan menit sampai beberapa jam

2. Inflamasi : Hitungan jam sampai dengan beberapa hari

3. Proliferasi: 4 s/d 14 hari

4. Remodeling: minggu sampai dengan beberapa bulan

Page 21: 4. Perawatan Luka

Apa saja Cairan pada luka Cairan jernih (serosa) : berisi sel darah putih (jernih) untuk

melawan kuman, bakteri dll

Puluren : berwarna hijau, kuning (sel darah putih dan kuman, bakteri dll

Cairan merah gelap atau terang (sengauinosa) : menandakan perdarahan segar.

Cairan jernih + sedikit darah trhadap insisi bedah (serosangunosa), berisi sel drah merah.

Purosanguinosa (nanah+ darah), berisi sel darah putih, jaringan mati dll

Page 22: 4. Perawatan Luka

Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

Vaskularisasi Anemis Usia Penyakit lain Nutrisi Kegemukan, obat-obatan, merokok da

stres

Page 23: 4. Perawatan Luka

Masalah yang terjadi pada luka

Perdarahan Infeksi Dehiscene Eviceration

Page 24: 4. Perawatan Luka

Dehiscence dan Eviscerasi

Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius.

Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total.

Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan.

Page 25: 4. Perawatan Luka

Faktor terjadinya Dehiscence dan Eviscerasi

kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami dehiscence luka.

Page 26: 4. Perawatan Luka

Dehiscence luka dapat terjadi 4 – 5 hari setelah operasi sebelum kollagen meluas di daerah luka.

Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.

Page 27: 4. Perawatan Luka
Page 28: 4. Perawatan Luka

ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH LUKA

PENGKAJIAN Melihat penampilan luka (tanda

penyembuhan luka) seperti perdarahan, proses inflamasi, proses granulasi jaringan, adanya parut atau bekas luka

Kaji adanya drainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap, dan nyeri

Page 29: 4. Perawatan Luka

Diagnosa keperawatan

Resiko infeksi Nyeri akut b/d agen cedera fisik, kimia,

biologi, psikologi Kerusakan integritas jaringan/kulit

Page 30: 4. Perawatan Luka

PERENCANAAN

Tujuan: Mencegah terjadinya infeksi Mengurangi nyeri dan mempercepat

proses penyembuhan luka

Page 31: 4. Perawatan Luka

PERAWATAN LUKA

Page 32: 4. Perawatan Luka

Apakah Manfaat Perawatan Luka Mempertahankan kebersihan luka,

mencegah infeksi Mempercepat Proses Penyembuhan

Luka Mengurangi Pertumbuhan kuman,

bakteri, dll

Page 33: 4. Perawatan Luka

Apakah bisa dilakukan Perawatan Luka di rumah ??

Ya, sangat bisa dilakukan, asalkan PRINSIP NYA STERIL (Alat-Alat yang diperlukan terhindar dari kuman, bakteri yang berasal dari sentuhan langsung dari benda lain yang kotor baik itu tangan,)

Sebelum dan sesudah merawat luka,lakukan CUCI TANGAN YG BAIK DAN BENAR.

Page 34: 4. Perawatan Luka

PELAKSANAANCARA MERAWAT LUKA

Alat dan bahan:

1. Pinset anatomi

2. Pinset sirurgis

3. Gunting steril

4. Kapas sublimat dalam tempatnya

5. Larutan H2O2

6. Larutan boorwater

7. NaCl 0,9%

8. Gunting perban

9. Plester

10. Bengkok

11. Kasa steril

12. Kom

13. Sarung tangan steril

14. Sarung tangan bersih

Page 35: 4. Perawatan Luka

Prosedur kerja Cuci tangan Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan Gunakan sarung tangan bersih Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinset Ganti sarung tangan steril Bersihkan luka dengan menggunakan NaCl/ H202 sesuai

dengan keadaan luka. Lakukan hingga bersih Bila ada PUS usap dengan sekali usapan saja dengan

kassa yang telah di beri cairan NaCl teruskan sampai bersih dari atas sampai bawah.

Tutup luka dengan menggunakan kasa steril Cuci tangan

Page 36: 4. Perawatan Luka

Cara Perawatan Luka Cuci tangan Sebelum dan sesudah

tindakan

Page 37: 4. Perawatan Luka

Prinsip Perawatan Luka Pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak

mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik tekan, gosok pakai kassa steril

luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %.

Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi,

Pemilihan balutan : mencegah infeksi, menyerap cairan berlebih.

Sebelum dan sesudah tiindakan CUCI TANGAN

Page 38: 4. Perawatan Luka

PERTANYAAN ????

Apa yang di maksud dngan luka ? Sebutkan 3 Manfaat utama perawatan

Luka? Sebutkan minimal 3 alat yang

dibutuhkan dalam perawatan luka?? Jelaskan sedikitnya ttg cara perawatan

luka? Jelaskan prinsip perawatan luka?

Page 39: 4. Perawatan Luka

TERIMA KASIH