4 tim rsup sardjito

Upload: sang-maestro

Post on 08-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tim RSUP sardjito

TRANSCRIPT

  • MANAJEMEN

    PENYELENGGARAAN

    MAKANAN DALAM KEADAAN

    DARURAT

    FOOD SERVICE MANAGEMENT

    IN DISASTER

  • KESIAPAN RUMAH SAKIT DALAM

    MENGHADAPI BENCANA Herni Astuti

    Ahli Gizi RSUP DR Sardjito

    KPIG, 25 November 2014

  • Kesiapan menghadapi bencana

    Bagian dari Manajemen Fasilitas

    dan Keselamatan (MFK) masuk

    dalam kelompok standar

    Manajemen Rumah Sakit pada

    standar akreditasi rumah sakit versi

    2012

  • PENGERTIAN :

    Menyusun dan memelihara

    rencana manajemen kedaruratan

    dan program menanggapi bila

    terjadi kedaruratan komunitas,

    wabah dan bencana alam atau

    bencana lainnya

  • 1) Menetapkan jenis,

    kemungkinan dan konsekuensi

    dari bahaya, ancaman dan

    kejadian.

    2) Menetapkan peran rumah

    sakit dalam kejadian tersebut.

    3) Strategi komunikasi pada

    kejadian

    RENCANA PENANGANAN KEDARURATAN

  • 4) Pengelolaan sumber daya

    pada waktu kejadian, termasuk

    sumber daya alternatif

    5) Pengelolaan kegiatan klinis

    pada waktu kejadian, termasuk

    tempat pelayanan

    6) Identifikasi dan penugasan

    peran dan tanggung jawab staf

    pada waktu kejadian

    Lanjutan RENCANA

  • KEDARURATAN/BENCANA

    INTERNAL:

    Keracunan gas

    Keracunan makanan.

    Ledakan gas

    Ledakan bom

    Kebakaran

    Bencana alam

  • halaman lanjutan

    EKSTERNAL:

    Bencana alam

    Kebakaran

    Ledakan

    Kecelakaan lalulintas

    Keracunan makanan

    Wabah penyakit

  • KONSEKUENSI DARI BENCANA

    & SUMBER DAYA ALTERNATIF

    INTERNAL:

    Situasi diluar rumah sakit dalam keadaan normal

    Situasi didalam rumah sakit tdk normal

    Fokus pada penyelenggaraan

    makanan

  • KONSEKUENSI DARI BENCANA

    & SUMBER DAYA ALTERNATIF

    EKSTERNAL:

    Situasi diluar rumah sakit dalam keadaan tidak normal

    Situasi didalam rumah sakit normal/tidak

    Fokus pada penyelenggaraan

    makanan

  • KK TOTAL OUTSOURCING

    AIR BERSIH ?

    KERUSAKAN GAS LPG ?

    SEBAGIAN JARINGAN UAP ?

    MESIN ?

    LISTRIK ?

    internal

    1.Fasilitas produksi makanan ?

  • TOTAL OUTSOURCING ?

    DAPUR DARURAT ?

    AIR BERSIH ?

    KERUSAKAN GAS LPG ?

    SEBAGIAN JARINGAN UAP ?

    MESIN ?

    LISTRIK ?

    eksternal

    Fasilitas produksi makanan ?

  • SUPLAI AIR BERSIH INTERNAL:

    a. Di dalam RS terganggu PAM & sumur

    dalam mendatangkan tangki air

    bersih dari PDAM.

    b. Di dalam RS normal, jaringan ke ruang

    produksi terganggu membuat

    sambungan ke sumber air bersih yang

    lokasi berdekatan dengan ruang produksi.

    c. Untuk air minum menggunakan air minum

    kemasan

  • SUPLAI AIR BERSIH

    EKSTERNAL:

    a. Di dalam RS terganggu ?

    PAM? gunakan sumur dalam

    b. Di luar RS terganggu ?

    Gunakan sumur dalam.

    c. Untuk air minum dapat menggunakan

    air mineral kemasan

  • JARINGAN SENTRAL GAS

    LPG Kemungkinan:

    a. Menggunakan tabung gas LPG lokal,

    sambil menunggu perbaikan risiko

    kebakaran perlu dipasang detektor

    kebocoran gas.

    b. Alternatif menggunakan bahan bakar uap

    atau listrik mengganti menu

    masakan

  • JARINGAN LISTRIK Kemungkinan:

    a. Di dalam RS dan diluar RS terganggu

    gunakan genset

    b. Di dalam RS normal, jaringan ke ruang

    produksi terganggu membuat

    sambungan ke sumber listrik yang lokasi

    berdekatan dengan ruang produksi.

    c. Bila suplai listrik dishwasher terganggu

    maka pencucian piring dilakukan

    secara manual

  • ALAT PENGOLAHAN

    Jika suplai uap atau listrik terganggu

    disediakan alat yang bisa dipakai

    diatas kompor, seperti:

    ^ Dandang

    ^ Penggorengan

    ^ Langseng

    ^ Panci, dll

  • ALAT MAKAN

    Jika ada gangguan dishwasher atau kekurangan alat makan sediakan alat

    makan disposibel, seperti

    ^ Piring makan/kotak kardus

    ^ Sendok makan mika

    ^ Gelas kertas

  • 2.Sumber Daya Manusia

    Apakah ada SDM Ins Gizi yang menjadi korban dalam bencana?

    Apakah jml SDM mampu melayani pasien korban bencana eksternal yg masuk RS?

    Jenis SDM dikelompokkan (Kemenkes)

    menjadi: Nutrisionis, Pramumasak,

    Pramusaji dan Administrasi

  • Lanj SDM

    Mengatasi kekurangan jumlah SDM

    Nutrisionis, bekerjasama dengan institusi pendidikan gizi

    Pramumasak dan pramusaji, bekerjasama dengan SMK Boga atau D3 Boga

    Administrasi, bekerjasama dengan satuan kerja lain di lingkungan RS

  • LanjSDM

    SDM bantuan atau tenaga sukarela

    dikoordinir:

    Daftar tenaga sukarela & name tag

    Tupoksi

    Jadwal dinas

    Daftar hadir

    Fasilitas ruang istirahat

    Fasilitas makan & minum

  • Lanj SDM

    Tenaga sukarela profesi dikoordinir oleh Nutrisionis RS

    Tenaga sukarela boga yang diperbantukan di pengolahan makanan

    dikoordinir oleh Pramumasak RS

    Tenaga sukarela yang diperbantukan pada pelayanan gizi rawat inap dikoordinir

    oleh pramusaji RS

  • 3.ANGGARAN/DANA

    Merencanakan anggaran tambahan untuk

    pembelian:

    Bahan makanan

    Alat makan disposibel

    Gas LPG

    Rencana anggaran diusulkan kepada

    Direktur

  • 4.BAHAN MAKANAN

    Apakah suplai bahan makanan segar terganggu?

    Sediakan bahan yg diawet, spt buah dalam kaleng, puding, sayur dalam kaleng

    atau beku, daging/ikan dalam kaleng atau

    beku, kacang-kacang.

  • Lanjbahan makanan Apakah ketersediaan bahan makanan di RS

    terbatas?

    Pembelian tambahan

    Menerima bantuan dari donatur, admlog:

    ^ Dicatat jenis, jumlah, tgl terima, donatur

    ^ Dicek tanggal kadaluarsa

    ^ Disimpan & dikelompokkan berdasarkan

    jenis, dilengkapi kartu barang

  • Lanjbahan makanan

    Sumbangan donatur berupa makanan matang, diberlakukan prosedur:

    Catat tanggal terima, jumlah, donatur

    Cek citarasa makanan

    Cek kemasan makanan

    Cek besar porsi

    Simpan contoh makanan selama 1 x 24 jam

  • 5.CARA PELAYANAN

    Perubahan menu siklus disesuaikan dengan jumlah pasien, ketersediaan bahan makanan, sarana yang ada, dan jumlah tenaga yang ada

    Sistem distribusi makanan untuk pasien korban bencana yang dirawat di ruang perawatan darurat maupun selasar dg cara sentralisasi.

    Bila memungkinkan pasien VIP tetap dengan cara desentralisasi

  • Lanj

    Pelayanan makan yang biasanya dilakukan 3 kali sehari dapat ditambah menjadi 4 kali sehari apabila bencana yang terjadi :

    ^ termasuk kualifikasi tingkat 4 (jumlah

    korban lebih dari 300 orang),

    ^ wilayah bencana luas, sehingga rujukan

    korban bencana datang sewaktu-waktu

  • PERAN INS GIZI DLM KLB

    Apakah RS ikut bertanggungjawab dalam penanganan pada setiap kejadian bencana?

    Apakah RS dalam organisasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mempunyai Brigade Siaga Bencana ?

    Ins Gizi termasuk unit utama yang bertugas siaga dalam keadaan bencana

  • Lanj peran

    Ins Gizi bertugas:

    Menyiapkan makanan untuk korban bencana sesuai dengan kondisi dan

    penyakit

    Menyiapkan makanan untuk petugas penanggulangan bencana di RS

    Menjamin ketersediaan makanan/minuman

    Mengelola bahan makanan bantuan donatur

  • STRATEGI KOMUNIKASI PADA

    KEADAAN BENCANA

    1. Koordinasi

    ^ Ada tempat pusat komando

    ^ Ada alat komunikasi, internet

    ^ Koordinasi dilakukan terusmenerus

    2. Manajemen media masa

    Kerjasama dengan bagian HukMas

  • Lanj.

    3. Manajemen informasi, data & surveillance

    ^ Data yang ada harus diperbaharui tiap

    saat

    ^ Data dipastikan akurat

    ^ Data yang dikumpulkan meliputi jumlah

    korban yg dirawat, jumlah petugas, jumlah

    makanan dari donatur

  • Lanj

    4. Manajemen dokumentasi

    ^ dalam bentuk tulisan, foto, video

    ^ diperlukan untuk evaluasi

    ^ dimanfaatkan untuk alat pembelajaran

    ^ untuk membuat laporan

  • TIM PENANGGULANGAN

    BENCANA RS

    Semua rencana penanggulangan bencana harus terintegrasi dengan pelayanan lain

    dalam sebuah tim.

    Rencana dituangkan dalam bentuk:

    ^ Kebijakan

    ^ SOP & Instruksi Kerja

    ^ Panduan

  • Lanjutan

    Bila terjadi bencana

    RS mengaktifkan rencana yang ada

    Diberi pengarahan yang tepat

    Melakukan koordinasi

    Mendokumentasikan kegiatan

    Evaluasi

  • PENYELENGGARAAN MAKANAN

    DI RS DARURAT / LAPANGAN

    Enny Dwiastuty

    Ahli Gizi RSUP DR Sardjito

    KPIG, 25 November 2014

  • Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

    Serangkaian upaya yang meliputi penetapan

    kebijakan pembangunan yang beresiko

    timbulnya bencana, kegiatan pencegahan

    bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi serta

    rekontruksi

    Tanggap darurat Bencana :

    meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi

    korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan

    dasar,perlindungan, pendampingan dan

    penanganan pengungsi, serta pemulihan

    sarana prasarana.

    BATASAN ISTILAH

  • Masa tanggap darurat bencana

    Jangka waktu Kedaruratan bencana yang ditetapkan

    oleh pemerintah atau pemerintah daerah untuk jangka

    waktu tertentu

    PosKo lapangan Tanggap Darurat Bencana

    Institusi yang bertugas melakukan penanganan tanggap

    darurat langsung di lokasi bencana ataupun di lokasi

    camp pengungsian yang terdiri dari para relawan dengan

    unit kerja masing - masing yang melakukan

    pendampingan dan pelayanan pada masyarakat yang

    terkena bencana.

  • Kesiapsiagaan:

    Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

    mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta

    melalui langkah yang tepat guna dan berdaya

    Bencana Sosial:

    Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

    serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia

    yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau

    antar komunitas masyarakat, dan Teror.

  • Fungsi Pos Komando dan Koordinasi Tanggap darurat bencana :

    1. Mengkoordinasikan , mengintegrasikan dan mensikronisasikan seluruh unsur unit kerja yang

    terlibat dalam organisasi Komando Tanggap Darurat untuk melakukan Pencarian, Penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pendampingan dan perlindungan pengungsi, serta pemulihan sarana dan prasarana vital dengan segera pada saat status siaga darurat dan tanggap darurat.

    2. Sebagai tempat berkumpul semua sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat 3. Sebagai tempat mengendalikan kegiatan dan

    mengerahkan sumberdaya dalam rangka kegiatan tanggap darurat.

  • Unit kerja Logistik dan peralatan 1. Menyediakan fasilitas peralatan, perlengkapan dan jasa

    2. Menerima, mengadministrasikan dan menyalurkan

    bantuan

    3. Mengkoordinasikan semua bantuan logistic dan

    peralatan dari semua lembaga, majelis, organisasi /

    instansi yang terkait.

    4. Membuat daftar kebutuhan bantuan logistic dan

    peralatan

    5. Mendukung penyelenggaraan kegiatan sanitasi umum,

    air bersih dan dapur umum.

    6. Memastikan, mengkoreksi dan mengevaluasi semua

    kebutuhan

  • PENGUNGSI(Internal Displaced people) adalah

    sekelompok orang yang karena terpaksa (daerah

    konflik,bencana, peperangan dll)meninggalkan

    tempat tinggalnya

    MASALAH GIZI DARURAT adalah keadaan

    gizi dimana jumlah kurang gizi pd sekelompok

    masyarakat pengungsi meningkat & mengancam

    memburuknya kehidupan

  • Penanggulangan Masalah Gizi

    Dalam Keadaan Darurat

    Peran Nutrisionis Dalam Situasi

    Darurat

  • Tujuan penanggulangan

    masalah gizi darurat

    A. TujuanUmum :

    meningkatkan dan mencegah memburuknya

    status gizi pengungsi

    B. Tujuan Khusus :

    1. Terselenggaranya pelayanan gizi

    2. Terpantaunya perkembangan status gizi

    pengungsi

    3. Terciptanya koordinasi lintas program dan

    lintas sektor

  • Sasaran Seluruh pengungsi terutama kelompok rentan yaitu :

    balita

    bumil buteki usia lanjut

  • Strategi 1. Melaksanakan profesionalisme tenaga

    lapangan

    2. Memperhatikan prevalensi, keadaan penyakit,

    ketersediaan sumber daya, kebijakan yang ada,

    kondisi penampungan, latar belakang sosek,

    faktor kejiwaan pengungsi

    3. Melakukan surveilens gizi

    4. Koordinasi lintas program & sektoral

    5. Pemberdayaan pengungsi di bidang

    pemenuhan kebutuhan pangan

    6. Bila pengungsi berada di pemukiman penduduk

    koordinasi dg pelayanan kesehatan setempat

  • Survelans gizi Dilaksanakan di penampungan pengungsi :

    Pendataan pengungsi

    Untuk mengetahui jumlah dan jenis bahan makanan

    Data Jumlah KK, Jumlah Jiwa, Jenis Kelamin, Kelamin, umur dan klp rawan

    Data sarana air bersih, jumlah dan lokasi penampungann pengungsi

    Pengumpulan data dasar gizi

    Untuk menentukan menentukan status gizi pengungsi

    Data antropometri berat badan, tinggi badan dan umur

    Skrining

    Untuk tindakan interv PMT darurat terbatas atau PMT terapi

    Informasi dari data dasar gizi dan informasi dari surveilans

    penyakit sangat bermanfaat untuk kegiatan skrining ini.

  • TAHAP KEJADIAN BENCANA

    Tahap tanggap darurat

    Tahap pemulihan

    Tahap rehabilitasi & rekonstruksi

  • TAHAP KEGIATAN DARURAT

    1. TAHAP PENYELAMATAN

    2. TAHAP TANGGAP DARURAT

  • Pengungsi tiba di lokasi (surveilans : Regristrasi pengungsi) Fase I Tahap Penyelamatan Dimulai (dapur umum diberikan jika perlu)

    Fase II Tahap Penyelamatan Dimulai

    Dapur umum dihentikan, diganti dengan ransum

    (surveilans : Pengumpulan Data Dasar Gizi)

    Maksimum 5 hari

    Maksimum 14 hari

    FASE II

    TAHAP PENYELAMATAN

    FASE I

    TAHAP PENYELAMATAN

    Data Dasar Status Gizi dan Penyakit Pengungsi

    Selesai Dianalisis

    Prevalensi Gizi Kurang >15%

    atau Gizi Kurang 10 - 14,9%

    disertai faktor pemburuk

    Prevalensi Gizi Kurang 10 - 14,9%

    atau Gizi Kurang 5 - 9,9%

    disertai faktor pemburuk

    Prevalensi Gizi Kurang < 10%

    atau Gizi Kurang < 5%

    disertai faktor pemburuk

    Surveilans :

    Penapisan Gizi Buruk

    Surveilans : Penapisan Gizi

    Kurang dan Gizi Buruk

    Normal

    Tidak perlu intervensi khusus

    (melalui pelayanan rutin)

    Perlu diperhatikan

    -PMT darurat terbatas

    -PMT Terapi

    Darurat

    -Ransum - PMT Darurat

    -PMT terapi

    SURVEILANS : PEMANTAUAN DAN EVALUASI

    TAHAP TANGGAP DARURAT

  • 1. TAHAP

    PENYELAMATAN

    Terdiri dari :

    Fase I (1- 5 hari)

    Belum ada perencanaan menu

    semua menerima makanan yg sama

    Fase II (5 hr 14 hr)

    Telah ersedia rincian menu harian)

    bantuan bahan makanan cukup tersedia

  • Contoh Standar Ransum

    Tahap Penyelamatan Fase 1

    41 Lemak (g)

    52 Protein (g)

    2.150 Energi (kcal)

    8 sdm 40 Susu

    10 sdm 50 Blended food

    2 sachet 50 Sereal (instan)

    4 bks 320 Mie Instant

    10 bh 100 Biskuit

    URT Kebut per org per hari (g) Bahan makanan

  • standar ransum digunakan untuk

    membuat perencanaan

    Perkiraaan balita 10% susu bayi & balita

    Penditribusian hrs terpusat melalui dapur

    umum

    Setiap perhitungan bhn mkn + 10% utk

    hal tak terduga/kehilangan

    Contoh Standar Ransum

    Tahap Penyelamatan Fase 1

  • Contoh perhitungan bhn mkn

    pada fase 1

    Cara perhitungan : standar ransum x jumlah pengungsi x jangka waktu

    penyelamatan + 10 %

    Contoh kebutuhan biscuit:

    (100 g x 1500 x 5 hari) + 10 %

    750.000 g + 75.000 g = 825.000 g (825 kg)

  • 33 30 6.0 40 susu

    41.25 37.5 7.5 50 sereal

    264 240 48 320 Mie

    instant

    825 750 150 100 biscuit

    Penambah

    an kebut

    bhn mkn

    10% (Kg)

    Kebut bhn

    mkn 1500

    org/hri (Kg)

    Kebut bhn

    mkn 1500

    org/hri (Kg)

    Kebut per

    org/hr (g)

    Bahan

    makanan

  • 41g:17% 38g:16% 43g: 18% 47g: 20% 43g : 18% Lemak (g : %TE)

    51g: 10% 45g : 9% 72g: 14% 60g: 11% 58g : 11% Prot (g : %TE)

    2116 2092 2087 2108 2113 Energi (kkal)

    5 - - - - bumbu

    - - 50 40 50 Blended food

    100 - - - - Buah & sayur

    5 5 5 5 5 Garam beryod

    20 20 20 - 15 gula

    - 30 - 20 - Ikan/dg klg

    25 30 25 25 25 Minyak gor.

    50 60 100 50 60 kac2an

    450 420 350 420 400 sereal

    Type 5 Type 4 Type 3 Type 2 Type 1

    Jmlh per org per hari (gram) Bahan

    makanan

  • Contoh standar ransum tahap

    penyelamatan fase II

    Contoh Ransum type 1,2,3,4,5 merupakan

    alternatif apabila ada

    faktor-faktor kebiasaan

    serta ketersediaan

    pangan setempat

    Cara menghitung kebut bhn sama dgn fase 1

  • 2. TAHAP TANGGAP DARURAT

    Tahap ini dimulai selambat-lambatnya pd hari ke 20

    Penyelenggaraan Makan sesuai jenis intervensi pd tahap 1 fase 2

    Kelompok rentan diberikan PMT darurat terbatas, PMT terapi

  • PRINSIP PENANGGULANGAN

    Menentukan kebutuhan pangan sesuai standar kecukupan gizi

    Diusahakan untuk menggunakan bahan pangan setempat

    Sistem distribusi melibatkan pengungsi/keluarga

  • Syarat Makanan Darurat

    1.Harus sederhana 2. Dapat dengan cepat dikerjakan 3. Praktis & mudah dibagikan 4. Perencanaan menu dibuat berdasarkan bahan yang tersedia / diterima 5. Bentuk makanan yang disediakan: - Makanan biasa - Makanan Lunak 6.Bahan makanan yang tidak banyak

    membuat sampah

    7.Harus mengenyangkan ( cukup Kalori)

  • Paket Bantuan Pangan (ransum) :

    Pangan diusahakan sesuai kebiasaan &

    ketersediaan setempat, mudah

    diangkut, disimpan dan didistribusikan

    Setiap orang diperhitungkan menerima

    ransum untuk :

    Energi = 2100 kcal

    Protein 50 gram

    Lemak 40 gram

  • BENTUK BANTUAN Memberikan makanan (WET RATION) yg

    dimasak di dapur umum dan langsung

    dimakan. Setiap sasaran harus datang

    setiap kali makan setiap hari

    Memberikan bahan pangan mentah untuk dibawa pulang (DRY RATION) dan

    dimakan di rumah. Bahan pangan

    biasanya diberikan sekali seminggu

  • Macam bantuan bahan makanan

    1. Bahan mentah

    Bahan basah : sayuran, buah, bumbu, dll

    Bahan kering : beras, abon, telur, gula, teh, susu, mie instant, air mineral, cornet

    beef, sarden, dll

    2. Bahan Matang (siap makan) :

    seperti : Nasi bungkus, Roti, biscuit, sayur

    segar, dll.

  • Dapur Darurat/Umum ?

  • PENYIMPANAN BANTUAN BAHAN MAKANAN

  • Bantuan Makanan Jadi dari Donatur

    Makanan Pokok, Sayur, Lauk (Nasi Bungkus)

    langsung Didistribusikan pada pengungsi

  • 1.PMT DARURAT

    2.PMT DARURAT TERBATAS

    3.PMT TERAPI

    PMT pada PENGUNGSI

    (sumber : Pedoman Teknis xxii Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat

    Bencana, Kemenkes ,2011)

  • PMT Darurat

    (blanket supplementary feeding

    programme):

    Pemberian makanan tambahan kepada

    seluruh kelompok rentan: anak balita,

    wanita hamil,dan ibu meneteki

    (khususnya sampai 6 bulan setelah

    melahirkan) yang bertujuan mencegah

    memburuknya keadaan gizi pengungsi.

  • PMT DARURAT

    Diberikan tanpa melihat status gizi

    Setiap pengungsi mendapat diet yang

    2000 kcal

    Diberikan dlm bahan pangan dgn nilai gizi seimbang dan kelompok risiko lain

    Bhn pangan diusahakn sesuai dengan kebiasaan

    Penditribusian terpusat melalui dapur umum

  • PMT DARURAT TERBATAS

    (targeted supplementary feeding

    programe)

    Pemberian makanan tambahan kepada

    kelompok rentan yang menderita gizi kurang

    misal : bumil, anak balita

    Bertujuan untuk menurunkan prevalensi gizi

    kurang dan kematian pada balita,lansia dan

    kelompok resiko lain

  • Contoh PMT darurat TERBATAS

    utk bumil & buteki

    28 Protein (g)

    1000 Energi (kcal)

    8 sdm 40 susu

    2.5 sdm 20 gula

    10 bh 80 biskuit

    gls 100 Sereal (beras, terigu,

    jagung dll

    URT Berat (g) Bahan makanan

  • Contoh PMT darurat TERBATAS

    utk anak balita

    12.5 11 10 Protein (% energi)

    700 700 725 Energi (kcal)

    - 5 - Garam

    15 - 20 Gula

    30 20 30 Minyak

    - 30 - Biji-bijian

    45 - - Skim Milk

    60 125 - Sereal

    - - 100 Blended Food fortifed

    Contoh 3 Contoh 2 Contoh 1

    Jumlah per orang per hari (gram) Bahan makanan

  • PMT Terapi

    (therapeutic feeding programme):

    Pemberian makanan tambahan dengan

    terapi diet dan medis pada anak yang

    menderita gizi buruk (sangat kurus)

    Bahan makanan yg diberikan disesuaikan dengan bahan makanan lokal

    bertujuan menurunkan angka kematian.

  • Terapi diet : TETP bertahap

    Jenis diet : cair (F75, F 100)/mak .lumat/ lunak/ nasi

    Cara pemberian : oral / lewat pipa??

    Tujuan terapi gizi:

    Memberikan makanan tinggi kalori, protein dan

    cukup vitamin-mineral secara bertahap, guna

    mencapai status gizi yang optimal.

    Fase stabilitasi bertujuan untuk mencegah /

    mengatasi hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi

    Fase transisi / rehabilitasi bertujuan untuk

    tumbuh kejar

    Diberikan berdsrkan

    pedoman tata laksana gizi buruk

  • ZAT GIZI FASE

    Stabilisasi Transisi Rehabilitasi

    Energi 80 - 100 kkal/kgBB/hr

    100 - 150 kkal/kgBB/hr

    150-220

    kkal/kgBB/hr

    Protein 1-1.5 g/kgBB/hr 2-3 g/kgBB/hr 3 - 4g/kgBB/hr

    Vitamin A < 6 bulan diberikan 100.000 SI

    (1/2 kap biru)

    6 11 bulan diberikan 100.000 SI (1 kap biru)

    1 5 tahun diberikan 200.000 SI (1 kap merah)

    Asam folat 5 mg/hari pada hari pertama selanjutnya 1 mg / hari

    Zink,Kalium Diberikan dalam bentuk larutan elektrolit/mineral,dicampur

    Kedalam RESOMAL,F-75,F-100,F-135 Cuprum,Na,Cu

    Fe (tablet/Sirup)

    Beri selama 4 minggu utk anak umur 6 bulan 5 tahun

    Cairan 130 ml/kgBB/hr atau 100 ml/kgBB/hr bila ada edema berat

    150 ml.kgBB/hr 150-200 ml/kgBB/hr

    KEBUTUHAN GIZI MENURUT FASE PEMBERIAN MAKAN

  • JADWAL, JENIS, FREKWENSI DAN JUMLAH MAKANAN YANG

    DIBERIKAN

    FASE

    WAKTU PEMBERIAN

    JENIS MAKANAN

    Stabilisasi Hari 1-2

    Hari 3-4

    Hari 5-7

    ASI

    F 75/ F 75 modifikasi

    ASI

    F 75 / F 75 modifikasi

    ASI

    F 75 / F 75 modifikasi

    Transisi Hari 8 - 14 ASI

    F 100 / F 100 modifikasi

    Rehabilitasi

    BB< 7kg

    BB > 7 kg

    Minggu 3-6

    ASI

    F 100/F 100 modifikasi

    Makanan bayi/mak lumat

    Sari buah

    ASI

    F 100 / F 100 modifikasi

    Makanan anak/mak lunak

    Buah

  • KENDALA YANG DIHADAPI

    Keterbatasan air bersih

    Keterbatasan peralatan makan dan minum

    Keterbatasan bahan makanan

    Keterbatasan teknik pemasakan :

    hanya menggoreng dan merebus

    PUSING.....

  • IMPLEMENTASI MANAJEMEN PELAYANAN GIZI PASCA BENCANA

    (GEMPA BUMI) DI RS DR SARDJITO

  • Hari Kejadian Gempa

    Jumlah Konsumen

    a. Pasien 4000 5000 orang

    - Pasien ditempatkan di beberapa ruang

    darurat

    - Pasien korban gempa setiap saat datang.

    b. Penunggu pasien

    8000 - 10.000 orang

  • Pengecekan Fasilitas PM Gedung penyelenggaraan makanan tidak ada

    kerusakan.

    Ketersediaan air :

    ada gangguan pada sumur dalam sehari air keruh

    solusi pakai air galon

    Suply listrik padam pakai gen set

    Uap, gas tak masalah

    Peralatan tak ada kerusakan , jumlah cukup.

    Jumlah alat makan pasien kurang

    sterofoam

    Jumlah alat makan penunggu px tidak tersedia kertas

    bungkus

  • Kondisi Karyawan Instalasi Gizi

    Jumlah karyawan instalasi gizi sebanyak 158

    Terdapat :

    - 1 orang tenaga pramusaji menjadi korban patah

    tulang kaki dan tl belakang

    - 1 orang tenaga juru masak kehilangan putra

    - beberapa karyawan kehilangan keluarga

    (orangtua)

    - beberapa karyawan mengungsi korban

    rumah rusak/ambruk

  • Lokasi penyajian makanan

    Dibagi menjadi 12 zona

    Sisi selatan koridor Pav Wiku :

    zona pasien evakuasi dari Irna I

    KORBAN GEMPA BUMI DITEMPATKAN DI :

    Sisi depan (area parkir kendaraan IGD)

    Samping selatan, belakang gedung IGD

    Koridor koridor jalan

  • Jenis SDM & kegiatannya :

    Saat kejadian ( Hari H) :

    Karyawan instalasi gizi

    Mahasiswa PKL Poltekes Bandung, Semarang

    dan Kendari (22 orang )

    Kegiatan pengolahan makanan

    berlangsung mulai Jam 06.00 sampai malam j

    jam 22.00 WIB

  • Produksi Makanan

    Pemasakan a. menggunakan teknik masak sederhana :

    merebus dan menggoreng

    b. proses produksi continous 5 6 kali pemasakan

    Pemorsian a. makanan pokok nasi 1 porsi

    b. lauk hewani, nabati dan sayur dikemas

    dalam plastik

    c. menggunakan kertas bungkus/sterofoam,

    sendok makan plastik

  • Cara distribusi & penyajian makan:

    -Pasien VIP : desentralisasi sesuai diet pasien

    & penyajian menggunakan standar alat makan

    VIP

    -Pasien non VIP :sentralisasi sesuai diet pasien

    -Korban gempa :sentralisasi diet nasi, lunak,bubur

    saring dan cair

  • Hari ke 2

    Menghubungi instansi pendidikan SMTK/SLTA

    untuk menyediakan siswa sebagai tenaga

    sukarela

    Tim Reaksi Cepat RS memberikan relawan

  • PENDANAAN

    APBN / APBD

    Sumbangan dari pihak lain DN/LN

  • PENERIMAAN BANTUAN

    BAHAN MAKANAN

    Malam hari mulai berdatangan sumbangan

    air minum kemasan dan bahan makanan kering

    Bahan Makanan yang diterima dicatat pada buku

    penerimaan BM bantuan a.l :

    Asal bantuan (nama penyumbang) Macam bahan makanan Jumlah Tandatangan

  • Pemeriksaan / pengecekan :

    Tanggal kadaluwarsa (air mineral,mie instant,biscuit,susu kotak,

    minyak,kopi,teh,dll)

    Kualitas (beras, abon, telur asin,

    telur ayam, gula pasir)

    Citarasa (kue basah, nasi bungkus/box)

    langsung didistribusi

  • Penyimpanan bahan makanan

    Ruang /gudang :

    - bahan makanan kering dari RS disimpan dalam gudang kering

    - Bahan makanan basah kulkas/coolingsell

    Gudang darurat

    - Bahan makanan kering sumbangan dicatat pada kartu steling dan komputer ruang tertentu (tempat sholat karyawan,tempat PKL)

  • Penyimpanan

    a. ruang penyimpanan darurat

    b. metode fifo tetap dijalankan

    Persiapan

    a. mkn pokok,lauk, sayur, bumbu

    b. dipilih bahan makanan yang mudah

    disiapkan

  • Perencanaan menu

    a. menu yg ditetapkan tdk dpt terlaksana sesuai bm yang ada

    b. menu makanan darurat tempe, tahu,

    ayam, telur, abon, dll

    c. teknik masak sederhana merebus,

    mengukus, menggoreng

    d. variasi makanan kurang

    e. pola menu : mkn pokok, lh, ln dan sayur

    f. menu diet khusus dapat dilaksanakan

  • PENDISTRIBUSIAN BANTUAN

    BAHAN MAKANAN

    Menu darurat (pasien,penunggu,petugas) menggunakan bantuan bahan makanan

    seperti telur ayam,telur asin, abon, dll

    Snack petugas jaga : mie instant, biscuit, kopi, air mineral , susu dll

  • Menu snack (pasien,penunggu) berupa : susu botol/cair/kotak, minuman sereal,biscuit, kue kering, dll) Siklus menu dibuat setiap 1 minggu

    disesuaikan dengan persediaan bahan makanan bantuan

    Semua bahan makanan bantuan yang

    sudah didistribusikan dicatat.

  • Distribusi & Penyajian Makan

    Pelayanan makan :

    6 x proses pemasakan bahan makanan

    3 x distribusi makanan

    3 x penyajian makanan

  • Penyajian makan :

    Makan pagi : pukul 06.30 - 09.30

    Makan siang : pukul 12.00 - 14.00

    Makan sore : pukul 17.00 19.00

    Makanan selingan bersamaan dengan

    penyajian makanan utama

  • Terimakasih

    Semoga ada manfaat