4,1 12,3 juta - tinjutinja.com
TRANSCRIPT
18,3%
63,7%
8,7%
9,2%
62,4%
30,9%
6,7%
5,3%
72,1%12,3%
10,3%
PROFIL SANITASI 2014PROVINSI JAWA BARATProfil ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum dan dampak dari sanitasi yang
buruk di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014. Profil ini memberikan informasi tentang
sanitasi layak yang mencakup aspek fasilitas dan infrastruktur air limbah domestik dan
perubahan perilaku masyarakat terkait pilar 1 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stop
Buang Air Besar Sembarangan).
Profil serupa tersedia untuk 33 provinsi di Indonesia. Diharapkan informasi singkat ini
dapat mendorong kerja cerdas dan kerja cepat semua pelaku sanitasi di Indonesia untuk
mencapai target 100% akses sanitasi (universal access) di tahun 2019.
Proyeksi 2020: 49,9 Juta Jiwa
JumlahRumah Tangga
12,3 JutaKepala Keluarga
Komposisi Penduduk
4,1Juta Jiwa
46(Laporan Bulanan Data
Sosial Ekonomi- BPS, Maret 2015)
Juta Jiwa
(Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi - BPS, Maret 2015)
(Sensus Penduduk - BPS, 2010)(Sensus Penduduk - BPS, 2010)
(Sensus Penduduk - BPS, 2010)
Capaian dan Kondisi
Jumlah Desa StopBAB Sembarangan
(stbm-indonesia.org)10 Maret 2015
Klaim
Terverifikasi
Fasilitas BABBerdasarkan Kepemilikan
(SUSENAS - BPS, 2013)
MilikSendiri
Bersama
Umum
Tidak Ada
Fasilitas TempatPembuangan Tinja
(SUSENAS - BPS, 2013)
Lubang Tanah
Kolam/Sawah,Sungai/Danau/Laut,Pantai/Kebundan lainnya
TangkiSeptik/SPAL
Jumlah Desa yang Mendapat Pemicuan STBM
(stbm-indonesia.org)10 Maret 2015
SudahDipicu
1.928Desa
4.007Desa
BelumDipicu
(Peringkat 15dari 33 Provinsi)
Akses Sanitasi Layak
Kumulatif
Akses sanitasi layak perkotaan dan perdesaan kumulatif:
Tahun 2019, target akses sanitasi layak 90%dan akses sanitasi dasar 10%
(Bappenas, 2015)
60,2%
Capaian Provinsi
Capaian Nasional
(SUSENAS - BPS, 2013)
60,2%
90%
60,9%
PerkotaanPerdesaan
45,2%
77,2%
44,7%
68,4%
Target ProvJawa Barat 2019
15
Sanitasi Sekolah
Jumlah WC Murid Sekolah DasarBerdasarkan Kondisinya
Perbandingan Jumlah WCterhadap Jumlah Murid Sekolah Dasar
Perbandingan Ideal Jumlah WC:Jumlah Murid
JumlahWC
Siswa
JumlahMurid
31.325
4,62 Juta Jiwa
(Dapodikdas - Kemendikbud, 2014)(Dapodikdas - Kemendikbud, 2014)
Baik5.745
Rusak Ringan19.957
Rusak Berat2.740
Rusak Total2.8831 WC:25 Siswi / 1 WC:40 Siswa
Perbandingan Jumlah WC:Jumlah Murid di Jawa Barat
1:148 65,7%
34,3%Perkotaan
Perdesaan
52Desa
353Desa
Daftar Istilah Daftar Singkatan dan Akronim
Sekretariat Pokja AMPLProvinsi Jawa Barat
Balita
Populasi
Agregat Rencana Investasi Sanitasi: Agregat angka kebutuhan pembangunan sanitasi yang tersedia di Nawasis. Setiap kabupaten/kota mempunyai periode rencana 5 tahun dengan tahun awal dan akhir dokumen rencana yang beragam. Data di dalam dokumen ini mencakup seluruh tahun dari seluruh kabupaten/kota yang datanya diagregasikan.
Akses Sanitasi Dasar: Fasilitas sendiri atau bersama dengan jenis kloset plengsengan atau cubluk/cemplung dengan tempat pembuangan akhir tinja berupa tangki septik/SPAL atau lubang tanah.
Akses Sanitasi Layak: Fasilitas pribadi atau bersama dengan struktur bawah berupa leher angsa dan tangki septik atau saluran perpipaan untuk sistem pengelolaan air limbah terpusat.
Bantuan Operasional Kesehatan: Bantuan biaya operasional non-gaji untuk Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif KIA-KB, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs.
Bantuan Operasional Sekolah: Program pemerintah untuk penyediaan biaya non-personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.
DAK Sanitasi: Alokasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan sanitasi yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah yang sesuai dengan prioritas nasional.
Klaim: Desa yang menyatakan telah bebas buang air besar sembarangan namun belum diverifikasi oleh tim verifikasi yang terdiri dari pemerintah daerah dan masyarakat.
Memorandum Program Sanitasi: Dokumen rencana investasi untuk program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh kabupaten/kota dengan identifikasi sumber anggaran yang tersinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi, dan merupakan salah satu tahapan dari program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
NAWASIS: Merupakan pusat data dan informasi berbasis internet yang sedang dikembangkan untuk memantau perkembangan sektor air minum dan sanitasi di Indonesia. NAWASIS tidak hanya mengevaluasi kinerja sektor AMPL namun juga sebagai kesatuan sistem yang akan memberikan layanan advokasi dan peningkatan kapasitas dalam rangka meningkatkan pembangunan air minum dan sanitasi, dan juga menjadi penghubung berbagai sistem data dan informasi yang telah ada di sektor AMPL.
Pemicuan: Cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat.
Strategi Sanitasi Kota: Dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu kota/kabupaten yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.
Stunting/Balita Pendek: Anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Stunting terjadi sebagai akibat dari kurang gizi kronis.
Terverifikasi: Desa yang dinyatakan sudah bebas buang air besar sembarangan oleh tim verifikasi.
Sanitarian: Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM): Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Tingkat Keaktifan Pokja: Penilaian tingkat keaktifan Pokja didasarkan pada penilaian dokumen Buku Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota, serta Memorandum Program Sanitasi dari masing-masing provinsi. Tingkat ketergantungan yang dimaksud adalah ketergantungan pada bantuan eksternal.
Wirausaha Sanitasi Aktif: Wirausaha yang ikut berkontribusi mendorong percepatan pencapaian target STBM.
AMPL: Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
BAB: Buang Air Besar
BPS: Badan Pusat Statistik
DAK: Dana Alokasi Khusus
Dapodiknas: Data Pokok Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
IPAL: Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPLT: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
Kemendikbud: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemenkes: Kementerian Kesehatan
Kemenkeu: Kementerian Keuangan
Kementerian PU-PR: Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat
KIA-KB: Kesehatan Ibu dan Anak - Keluarga Berencana
MCK: Mandi Cuci Kakus
MDGs: Millenium Development Goals
MPS: Memorandum Program Sanitasi
NAWASIS: National Water Supply and Sanitation Information Services
PAMSIMAS: Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Perpres: Peraturan Presiden
Permenkes: Peraturan Menteri Kesehatan
Pokja AMPL: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Poltekkes: Politeknik Kesehatan
PP: Peraturan Pemerintah
Riskesdas: Riset Dasar Kesehatan
RPJMN: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
SDKI: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
SPAL: Sistem Pengolahan Air Limbah
SSK: Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
STBM: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
SUSENAS: Survei Sosial Ekonomi Nasional
UNICEF: United Nations Children’s Fund
WC: Water Closet
WSP: Water & Sanitation Program, World Bank Group Water Practice
Disclaimer: Semua data di dalam dokumen ini berasal dari informasi yang dipublikasikan oleh
lembaga resmi pemerintah. Pertanyaan/komentar dapat disampaikan ke Pokja AMPL melalui email
Pembaruan (update) data dan profil dapat dilihat di [email protected]
www.nawasis.info
www.ampl.or.idwww.sanitasi.or.id www.nawasis.info
www.pamsimas.org
www.stbm-indonesia.org
30Per 1.000
Kelahiran Hidup(SDKI - Kemenkes, 2012)
InsidenDiare Balita
3,9%(Riskesdas - Kemenkes, 2013)
35,3%(Riskesdas - Kemenkes, 2013)
Dampak Sanitasi Buruk Foto-foto Kegiatan
25Urutan ke
Modal Dasar Pembangunan Sanitasi
Sudah memiliki SSK dan MPS IPAL Skala Kota
Sudah memiliki SSK, belum memiliki MPS IPLT
Belum memiliki SSK Perguruan Tinggi yangmengajarkan STBM
Wirausaha Sanitasi Aktif: 33 Orang(WSP, 2014)
Sanitarian: 890 Orang(Kemenkes, 2013)
Perguruan Tinggi yang Mengajarkan STBM: Poltekkes Kemenkes Bandung(WSP, 2015)
Sumber Daya Manusia STBM
(Berdasarkan sampel MPS 13 Kab/Kota yang tersedia:Kab. Sumedang, Majalengka, Indramayu, Karawang, Bogor,
Kota Bandung, Cimahi, Kota Cirebon, Depok, Kota Tasikmalaya,Kota Bekasi, Kota Bogor, Banjar - NAWASIS, 2014)
Agregat Rencana Investasi 2012-2018
Air Limbah Persampahan Drainase
DAK SanitasiRp. 23,9 Miliar
BantuanOperasionalKesehatan
Rp. 1 Triliun
BantuanOperasional
SekolahRp. 96,4 Miliar
(Kemenkes, 2014)
Regulasi dan Perencanaan Perpres 185/2014 tentang Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Permenkes No. 3/2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) PP No. 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas air
Dan Pengendalian Pencemaran Air Perda Prov. Jabar No. 3/2004 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Perda Prov. Jabar No. 1/ 2012 tentang Pengelolaan
Lingkungan dan Penataan Lingkungan Perda Prov. Jabar No. 12/2010 tentang
Pengelolaan Sampah di Jawa Barat 27 dari 27 Kab/Kota di Jawa Barat telah memiliki
dokumen SSK 26 Kab/Kota di Jawa Barat telah memiliki dokumen
MPS
No.
PrasaranaJumlah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala kota: 1 Unit IPAL Bojongsoang, Regional Bandung
Jumlah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT): 14 Unit IPLT Sumur Batu, Kota Bekasi IPLT Tegal Gundil, Kota Bogor IPLT Kesenden, Kota Cirebon IPLT Kali Mulya, Kota Depok IPLT Singkup, Kota Tasikmalaya IPLT Kadipaten, Kab. Majalengka IPLT Pecuk, Kab. Indramayu IPLT Leuwi Sisir, Kab. Karawang IPLT Cibarolak, Kab. Subang IPLT Cikundul, Kota Sukabumi IPLT Cibadak, Kab. Sukabumi IPLT Bbk.Karet, Kab. Cianjur IPLT Babakan, Kab. Bandung IPLT Cibeet, Kab. Bandung
(Kementerian PU-PR, 2015)
Inte
ns
ita
s
Ketergantungan
Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Rendah
1
2
3
Intensitas Rendah,Ketergantungan Tinggi
Intensitas Sedang,Ketergantungan Tinggi
Intensitas Tinggi,Ketergantungan Rendah
Penjelasan Tingkat Keaktifan
KeaktifanTingkat 3
Keaktifan Pokja AMPL
AngkaKematian Balita
Stunting/Balita Pendek
Insiden DiareNasional:
3,5%
dari angkaStunting terbanyak
Target Nasional:
28%
(Bappenas, 2014)
(RPJMN 2015-2019)
(RPJMN 2015-2019)
TerburukNasional51,7% Terbaik
Nasional26,3%
(Riskesdas - Kemenkes, 2013)
(Data Triwulan I 2015- Kemendikbud, 2015)
(Kemenkeu, 2015)
(Bappenas, 2015)
Rp.955,8 M
Rp.2,53 T
Rp.873,4 M
Pendanaan
Kota Depok
Kota Bekasi
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kab. Sukabumi
Cianjur
Karawang
Purwakarta
Bandung Barat
Kota Cimahi
Kota Bandung
Kab. Bandung
Subang
SumedangMajalengka
Kuningan
Indramayu
Kab. Cirebon
Kota Cirebon
Garut
Kab. Tasikmalaya
KotaTasikmalaya
Ciamis
Kota Banjar
Pangandaran
(Peringkat dari 33 Provinsi, tidak termasuk Prov. Kalimantan Utara)
Praktek pemicuan oleh perguruan tinggi(Dok. Poltekkes Kemenkes Bandung)
Pemicuan untuk perencanaan fasilitas sanitasi berbasis masyarakat(Dok. Dinkes Kota Cimahi)
Verifikasi desa Stop BAB Sembarangan di Kecamatan Pacet, Kab. Bandung(Dok. WSP)
Target Nasional:
24Per 1.000 Kelahiran Hidup
Deklarasi Desa Stop BAB Sembarangan Kab. Bandung Barat(Dok. WSP)
Wirausaha sanitasi di Kab. Subang(Dok. WSP)
Salah satu peta sanitasi desa di Kab. bandung Barat(Dok. WSP)