41 iii. metodologi penelitian a. metode penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/bab iii...

25
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003:61). Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. (Sugiyono, 2010: 12). Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verikatif adalah metode yang menggambarkan pengaruh dua variabel atau

Upload: dangkhue

Post on 30-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

41

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau

subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003:61).

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area

penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi

lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang

dimaksud dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya.

(Sugiyono, 2010: 12).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif

verikatif adalah metode yang menggambarkan pengaruh dua variabel atau

Page 2: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

42

lebih yang berbeda sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Penggunaan metode

deskriptif verifikatif dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan

pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sosial terhadap hasil belajar

IPS kelas IX SMP Satya Dharma Sudjana PT.GMP.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya. (Sudjana,1997:6). Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa-siswi kelas IX SMP Satya Dharma Sudjana PT.GMP

Lampung Tengah tahun pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 99 siswa.

Tabel 5. Jumlah siswa kelas IX SMP Satya Dharma SudjanaTahun Pelajaran 2010/2011.

No. Kelas JumlahSiswa

1. IX.1 332. IX.2 343 IX.3 32Total 99

Sumber : Arsip Tata Usaha SMP Satya Dharma Sudjana

Populasi diambil secara acak diwakili oleh kelas IX.1,IX.2,IX.3 yang

jumlah populasi berjumlah 99 siswa. Populasi tersebut diambil karena

ketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan

nilai rata-rata kelasnya pada ujian MID semester ganjil mata pelajaran IPS

tahun pelajaran 2010/2011 yaitu kelas IX.1 (48,60), IX.2 (48,35), dan IX.3

(46,87)

Page 3: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

43

.2. Sampel

Sugiyono (2009: 81) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut . Sedangkan,menurut

Sudjana (1997:6) , sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi .

Selain itu, menurut Soeratno dan Arsyad mengatakan bahwa sampel

adalah bagian yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian.

Oleh karena itu agar diperoleh sampel yang dapat menggambarkan atau

mewakili populasi maka sampel yang diambil harus representatif.

(Budi Kustoro dan Basrowi ,2006: 248).

Dalam penelitian ini penentuan besarnya sampel dihitung berdasarkan

rumus Slovin yaitu :

21 Ne

Nn

Keterangan :

n = Jumlah sampelN = Jumlah populasie2 = Tingkat signifikansi (0,05)(Budi Kustoro dan Basrowi, 2006: 205)

Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

793587,79)05,0(991

992

menjadidibulatkann

Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 79 siswa

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probabilty sampling dengan menggunakan

proportional random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan

Page 4: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

44

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010: 120).

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan

alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional

(Nazir,2000:82), hal ini dilakukan dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas = X Jumlah siswa tiap kelas

Tabel 6. Perhitungan sampel untuk masing-masing kelasKelas Perhitungan Sampel

IX.1 33,267999/33n 26

IX.2 13,277999/34n 27

IX.3 53,257999/32n 26

Jumlah 79

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah

populasi yang akan diteliti sebanyak 79 siswa dari seluruh populasi itu

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Peneliti mengambil sampel 79 siswa agar memenuhi alokasi porposional dari

populasi yang berjumlah 99 orang yang diambil dari tiga kelas yaitu kelas

IX.1,IX.2,dan IX.3.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (Bebas)

Page 5: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

45

Variabel independent (bebas) disebut juga variabel stimulus, pengaruh,

dan prediktor dalam suatu penelitian yang dimaksud dengan variabel

independent (bebas) adalah variabel yang akan dilihat efeknya dalam

penelitian eksperimen. Dengan kata lain, variabel ini diasumsikan akan

mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap variabel yang lain.

(Budi Koestoro dan Basrowi, 2006 : 416). Adapun yang menjadi variabel

bebas adalah lingkungan keluarga (X1), dan lingkungan sosial (X2)

2. Variebel Dependen (Terikat)

Variabel dependen (terikat) disebut juga sebagai variabel tergantung,

output, ataupun respon, adalah variabel yang akan dijelaskan atau

diprediksi variasinya. Khusus dalam kasus sebab akibat , varibel terikat

adalah variabel yang variasinya disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel

lain. (Budi Koestoro dan Basrowi, 2006 : 416). Adapun yang menjadi

variabel terikat adalah Hasil Belajar(Y)

E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang diberikan kepada suatu konstrak

guna menjelaskan suatu konsep veriabel baik variabel bebas maupun

variabel terikat. Adapun definisi konseptual dari variabel bebas dan

variabel terikat dalam penelitian,yaitu sebagai berikut:

a. Lingkungan keluarga.

yang dialami anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, baik

.

Page 6: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

46

b. Lingkungan Sosial.

Menurut Wikipedia Indonesia, lingkungan sosial adalah lingkungan

dimana anak mulai belajar bersosialisasi dengan orang lain selain

keluarga. Menurut Wikipedia Indonesia, Ada dua tipe sosialisasi.

Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.

1.Formal

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenangmenurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan disekolah dan pendidikan militer.

2.Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yangbersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggotaklub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Pada penelitian ini,tipe sosialisasi yang akan diteliti yaitu terdiri dari:

1. Lingkungan Sekolah

Hasbullah (2001: 46) Pada dasarnya pendidikan disekolah merupakan

bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga meupakan

lanjutan dari pendidikan dalam keluarga disamping itu, kehidupan

disekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan

dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.

2. Lingkungan masyarakat

Hasbullah (2001: 94- community

pengertian ini masyarakat adalah satu kelompok atau sekumpulan

sekelompok-kelompok yang mendiami suatu daerah.

c. Hasil Belajar.

Menurut Anni (2004:4) hasil belajar merupakan perubahan perilaku

yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Page 7: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

47

Sedangkan, menurut Abdurrahman (2003: 37) hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Hasil belajar adalah suatu angka atau indeks yang menentukan berhasil

atau tidaknya seorang siswa. Angka dari hasil tes yang diperoleh siswa

tidak hanya sekedar gambaran usaha belajar siswa yang dilakukan

dalam pembelajaran tetapi juga merupakan gambaran keberhasilan

siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

(Winarko.Lina, 2002:8).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yaitu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel dan konstak dengan cara melihat pada dimensi tingkah lakuya

atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal

tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur. (Basrowi dan

Akhmad Kasinu, 2007: 179). Definisi variabel secara operasional adalah

mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel

tersebut spesifik dan terukur.

Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (X)

dan satu variabel terikat (Y), yaitu:

a) Lingkungan keluarga (X1).

Menurut Syah (2003) berpendapat bahwa lingkungan keluarga sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat

orangtua, demografi keluarga (letak rumah), kondisi ekonomi keluarga,

pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap

Page 8: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

48

aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua,

anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan

aktivitas belajar dengan baik. .

keluarga berupa: cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota

Slameto (2003: 61) pun berpendapat sebagai berikut.

Orang tua yang kurang / tidak memperhatikan pendidikan anaknya,

misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-

kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak

menyediakan / melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah

anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar

anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain,

dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya.

b) Lingkungan Sosial (X2).

Lingkungan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Lingkungan sosial di sekolah

Menurut Indra munawar dalam blognya mengemukakan,

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi

keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang

Page 9: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

49

2. Lingkungan sosial di masyarakat tempat tinggal

Menurut Ade sanjaya dalam blognya mengemukakan bahwa:

or yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antaralain teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup dilingkungan keluarganya.1. Kegiatan siswa dalam masyarakat

Menurut Slameto (2003 : 70) mengatakan bahwa kegiatansiswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadapperkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagiandalam kegiatan masyarakat yang telalu banyak misalnyaberorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain,belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksanadalam mengatur waktunya.

2. Teman Bergaul

Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkansosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkanteman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baikmudah berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontroldengan siapa mereka bergaul.Menurut Slameto (2003 : 73) agar siswa dapat belajar, temanbergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa,begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainyapasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka perludiusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baikdan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dariorang tua dan pendidik harus bijaksana.

3. Cara Hidup Lingkungan

Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal,besar pengaruh terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah, 1989 :155). Hal ini misalnya anak tinggal di lingkungan orang-orangrajib belajar, otomatis anak tersebut akan berpengalaman.

c) Hasil Belajar (Y).

Hasil belajar adalah suatu angka atau indeks yang menentukan berhasil

atau tidaknya seorang siswa. (Winarko.Lina, 2002:8).

Page 10: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

50

Definisi operasional mencakup beberapa hal, seperti: variabel, indikator, sub

indikator, tingkat pengukuran variabel, dan skala pengukuran

Tabel 7. Variabel, Indikator, Sub Indikator, Tingkat PengukuranVariabel, dan Skala Pengukuran.

Variabel Indikator SubIndikator

TingkatPengukuranVariabel

SkalaPengukuran

LingkunganKeluarga(X1)

1. Kondisiekonomikeluarga

2. Perhatianorang tua

3. Suasanarumah ataukeluarga

4. Relasi antaranggotakeluarga

5. Fasilitasbelajar dirumah

Keadaanekonomikeluarga yangkurang ataumiskin.

Keadaanekonomi yangberlebihan

Kepedulianterhadap hasilbelajar anak

Mengawasiwaktu belajaranak

Membantukesulitan belajaranakKenyamananAnak belajardirumah

Relasi orang tuadengan anaknya

Relasi anakdengansaudaranya

Kelengkapanfasilitas belajar

Kondisiekonomikeluarga

Kepedulianatauperhatianorang tua

Kondisi atauSuasanarumah

Hubunganantaraanggotakeluarga

Kondisifasilitasbelajar

Skala Intervaldenganmenggunakanrating scale

Lingkungansosial (X2)

a) Lingkungansekolah

1. Relasi gurudengan siswa

2. Relasi siswa

Interaksi siswadengan guru

Kebersama

Hubunganguru dengansiswa

Hubungan

SkalaInterval denganmenggunakanrating scale

Page 11: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

51

dengan siswa

3. Saranabelajar

4. Peraturansekolah dansanksi

b) Lingkungantempattinggal

1. Relasi sosialataumasyarakatdengan siswa

2. Relasi siswadengan temanbergaul

3. Kebiasaanmasyarakatsekitar

an antarasiswa dikelas

Kelengkapansarana disekolah

Penggunaansarana disekolah

-Peraturansekolah

-Sanksi darisekolah

Interaksi siswadenganmasyarakat

Kebersamaan antara siswadengan temanbergaulnyaKebiasaan baik

Kebiasaanmenyimpang

antara siswadikelas

Kondisisaranadisekolah

Tata tertibsekolah

Hubungandenganmasyarakat

HubungandengantemanbergaulKondisikebiasaanmasyarakatsekitar

Hasil Belajar(Y)

Nilai Nilai MataPelajaran IPS

Nilai MIDSemester I

Skala interval

F.Lokasi Tempat Penelitian

Obyek penelitian ini diambil dari SMP Satya Dharma Sudjana PT. GMP

Sedangkan yang menjadi responden penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX

SMP Satya Dharma Sudjana PT. GMP Lampung Tengah tahun pelajaran

2010/2011.

G. Teknik Pengumpulan Data

Page 12: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

52

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti,

sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan

perkiraan (Koestoro dan Basrowi, 2006: 142). Teknik dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah siswa,

hasil belajar siswa,dan informasi keadaan umum mengenai sejarah

berdirinya sekolah.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon

sesuai dengan permintaan pengguna (Riduan, 2005: 25). Sedangkan,

menurut (Sugiyono. 2009:199), kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi

siswa tentang lingkungkungan keluarga (X1), lingkungan sosial (X2),

merupakan data ordinal maka untuk mendapatkan data yang interval peneliti

menggunakan angket dengan skala pengukuran Rating Scale

H. Uji Angket

Sebelum angket digunakan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu di uji

cobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.

1. Pengujian Validitas

Page 13: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

53

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang

digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Metode uji kevalidan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasi product moment sebagai berikut.

rxy =2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

xyr = Koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = Jumlah sampel yang ditelitiX = Skor total XY = Skor total Y(Suharsimi Arikunto, 2005:75)

Dengan kriteria pengujian jika harga r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi

0,05 dan dk = n maka, alat ukur tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika

harga r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel 1X ,

2X kepada 20 orang responden, kemudian dihitung menggunakan

perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan r

Product Moment dengan = 0,05 adalah 0,444 maka diketahui hasil

perhitungan sebagai berikut.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel 1XNo Item

hitungr tabelr Keterangan

1 0.317 0,444 Tidak Valid2 0.567 0,444 Valid

Page 14: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

54

3 0.504 0,444 Valid4 0,524 0,444 Valid5 0,558 0,444 Valid6 -0,153 0,444 Tidak Valid7 0,530 0,444 Valid8 0,684 0,444 Valid9 0,847 0,444 Valid10 0,662 0,444 Valid11 0,842 0,444 Valid12 0,384 0,444 Tidak Valid13 0,696 0,444 Valid14 0,642 0,444 Valid15 0,847 0,444 Valid16 0,483 0,444 Valid17 0,613 0,444 Valid18 0,847 0,444 Valid19 0,613 0,444 Valid20 -0,024 0,444 Tidak Valid21 0,561 0,444 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila rhitung > rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid. Berdasarkan kriteria

tersebut, maka dari 21 soal tersebut dinyatakan 4 soal tidak valid dengan

rincian 2 soal tersebut telah diganti dan 2 soal di hapuskan. Jadi ,angket yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19 soal.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel 2XNo Item

hitungr tabelr Keterangan

1 0,778 0,444 Valid2 0,752 0,444 Valid3 0,460 0,444 Valid4 -0,215 0,444 Tidak Valid5 0,831 0,444 Valid6 0,829 0,444 Valid7 0,597 0,444 Valid8 0,470 0,444 Valid9 0,836 0,444 Valid10 0,790 0,444 Valid11 0,526 0,444 Valid

Page 15: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

55

12 0,176 0,444 Tidak Valid13 0,802 0,444 Valid14 0,479 0,444 Valid15 0,516 0,444 Valid16 0,804 0,444 Valid17 0,754 0,444 Valid18 0,511 0,444 Valid19 0,479 0,444 Valid20 0,604 0,444 Valid21 0,458 0,444 Valid22 0,475 0,444 Valid23 0,731 0,444 Valid24 0,704 0,444 Valid25 0,546 0,444 Valid26 0,462 0,444 Valid27 0,391 0,444 Tidak Valid28 0,497 0,444 Valid29 0,445 0,444 Valid30 0,532 0,444 Valid31 0,371 0,444 Tidak Valid32 0,742 0,444 Valid33 0,742 0,444 Valid34 0,302 0,444 Tidak Valid35 -0,062 0,444 Tidak Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila rhitung > rtabel maka alat

pengukuran atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid. Berdasarkan kriteria

tersebut, maka dari sembilan soal tersebut dinyatakan 6 soal tidak valid

dengan rincian yaitu 5 soal tersebut telah dihapuskan dan 1 soal diganti.

Jadi, angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 soal.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat reliabilitas digunakan rumus

alpha, yaitu :

= − 1 1∑

Page 16: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

56

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari21 jumlah varians skor tiap-tiap item

21 varians total

Suharsimi Arikunto,( 2005:108)

Dengan kriteria uji, maka pengukuran tersebut reliabel dan

sebaliknya apabila tabelrhitungr maka pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

indeks korelasi (r) sebagai berikut. Selanjutnya untuk menginterprestasikan

besarnya nilai r11 dengan indeks korelasi:

0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi

0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

0,400 sampai dengan 0,599 = cukup

0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah

(Riduwan, 2006:125 - 126)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan SPSS 16, tingkat reliabel

masing-masing variabel setelah di uji coba adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan keluarga

Berdasarkan perhitungan pada lampiran, diperoleh hasil rhitung > rtabel yaitu

0,845 > 0,444. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan adalah

reliabel. Jika dilihat dari kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r

= 0,845, maka memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

2. Lingkungan Sosial

tabelrhitungr

Page 17: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

57

Berdasarkan perhitungan pada lampiran, diperoleh hasil rhitung > rtabel yaitu

0,841> 0,444. Hal ini berarti, alat instrumen yang digunakan adalah

reliabel. Jika dilihat dari kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r

= 0,841, maka memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

I. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik regresi linear ganda.

Dimana dalam penghitungannya menggunakan program SPSS.

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang

berupa:

a. Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto (2005:104-123),untuk menggunakan alat analisis

parametrik diperlukan dua persyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Sample

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Rumusan Hipotesis:

Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian:

Page 18: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

58

Tolak Ho: apabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) < 0.05 berarti distribusi sampel

tidak normal.

Terima H1: apabila nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0.05 berarti distribusi sampel

adalah normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas data

digunakan uji Levene Statistic.

Rumusan Hipotesis:

Ho : Varians populasi adalah homogen

H1 : Varians populasi adalah tidak homogen

Kriteria Pengujian:

1) Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak

2. Uji Asumsi Klasik

a. Kelinieran dan Keberartian Regresi

Uji keberartian dan kelinieran dilakukan sebelum peneliti menguji hipotesis.

Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan Y, apakah sudah memiliki

pola regresi benar-benar linier dan berarti, maka perlu adanya suatu pengujian

kelinieran dan keberartian dengan menggunakan Analisis Varians yaitu

sebagai berikut.

Tabel Ringkasan Anava keberartian dan kelinieran regresi

Sumber Dk JK KT F Keterangan

Page 19: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

59

Total N 2 2

Koefisien (a)Regresi (b/a)

Sisa

11n-2

JK(a)JK(b/a)

JK (s)

JK(a)S2reg = JK(b/a)

2

)(2

n

sJKresS

sisS

regS2

2

Untuk mengujikeberartian

Tuna Cocok

Galat

k-2

n

JK(TC)

JK (G)

TCS 2 =

2

)(

k

TCJK

kn

GJKGS

)(2

GS

TCS2

2

Untuk mengujikelinearanregresi

1. Kriteria uji keberartian

Jika Fhitung > Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n-2 dan alpha

tertentu maka regresi berarti, sebaliknya tidak berarti

2. Kriteria uji kelinearan

Jika Fhitung < Ftabel dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k maka

regresi linear, sebaliknya tidak linear

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Sudarmanto (2005: 136), uji asumsi tentang multikolonieritas

dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang

linear antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel variabel

bebas (independen) lainnya. Lebih lanjut Sudarmanto (2005: 138),

menyatakan ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen dapat

diketahui dengan memanfaatkan statistik korelasi product moment dari

Pearson.

Page 20: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

60

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

xyr = koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y

X = skor gejala XY = skor gejala YN = jumlah sampel

Dengan df = n-1-1dengan tingkat alpha yang ditetapkan, kriteria uji apabila

hitungr < tabelr , maka tidak terjadi multikorelasi antar variabel independen, apabila

hitungr > tabelr , maka terjadi multikorelasi antar variabel independen.

(Sudarmanto, 2005: 141).

Rumusan hipotesis:

H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen

Hi : terdapat hubungan antar variabel independen

Kriteria pengujian :

Apabila rhitung < rtabel maka H0 ditolak sebaliknya

jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Sudarmanto (2005: 142-143), pengujian autokorelasi dimaksudkan

untuk mengetahui apakah terjadi korelasi diantara data pengamatan atau

tidak. Lebih lanjut Sudarmanto (2005: 143), menyatakan adanya autokorelasi

dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t

tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada

atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-

Page 21: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

61

Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada tidaknya

autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin- Watson mendekati angka 2,

dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi.

Rumus uji Durbin Watson yaitu sebagai berikut.

d = 2 /

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sudarmanto (2005: 147), uji heteroskedastisitas dilakukan untuk

mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua

pengamatan. Gujarati dalam Sudarmanto (2005: 148), menyatakan pendekatan

yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu rank

korelasi dari Spearman.Pengujian rank korelasi Spearman koefisien korelasi

rank dari Spearman di definisikan sebagai berikut.

12

2

61NN

dr i

s

Keterangan:

1d = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada 2 karakteristik yangberbeda dari individu atau fenomena ke i.

n = banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.

Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk deteksi

heterokedastisitas sebagai berikut: asumsikan

ii UXY 110

Langkah I =cocokkan regresi terhadap data mengenai Y residual ie

Langkah II =dengan mengabaikan tanda ie dan X i sesuai dengan urutan yang

meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi

Spearman

Page 22: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

62

12

2

61NN

dr i

s

Langkah III =dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi

sP adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari sr yang

disampel depan di uji dengan pengujian t sebagai berikut:

2

2

1 s

Ns

r

rt

Dengan derajat kebebasan = N-2

Rumusan hipotesis:

H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residual

H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan

nilai mutlak dari residual

Kriteria pengujian:

Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis

adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model

regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara ei dan tiap

variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik

dengan pengujian t. (Gujarati, 2000: 177).

3. Uji Hipotesis

a. Regresi Linear Sederhana

Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu pengaruh lingkungan

keluarga terhadap hasil belajar, dan pengaruh lingkungan sosial terhadap hasil

belajar digunakan statistik t dengan model regresi linier sederhana, yaitu:

Page 23: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

63

Keterangan :

a =22

2

XXn

XYXXY

b =22 XXn

YXXYn

Keterangan:

= Subyek dalam variabel yang diprediksikana = Nilai intercept (konstanta) harga Y jika X=0b = Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel YX = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

Rumus untuk menguji hipotesis statistik menggunakan statistik t, yaitu:

Sb

bto

Keterangan :to = Nilai teoritis observasib = Koefisien arah regresiSb = Standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis yaitu :

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan jika thitung < ttabel maka Ho diterima. ttabel

diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 - ) dan dk = n-2

(Sudjana, 2005:325)

Page 24: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

64

- t tabel 0 t tabel

Kurva t distribusi (uji dua pihak)

b. Regresi Linear Multipel

Untuk pengujian hipotesis ketiga yaitu adanya hubungan lingkungan

keluarga dan lingkungan sosial dengan hasil belajar dengan menggunakan

digunakan rumus model regresi linier multiple, yaitu:

nn XbXbXbXba .........332211

Keterangan:

= Nilai ramalan untuk variabel Y= konstanta (koefisien a)

321 bbb = koefisien arah regresi

321 XXX = Variabel bebas

Kemudian dilanjutkan dengan uji F untuk melihat ada tidaknya pengaruh

ganda antara 321 ,, XXX terhadap Y, dilanjutkan dengan uji F.

F =1/

/

Re knJK

kJK

s

reg

gJKRe = YXbYXbYXbYXb nn........332211

sJKRe = gJKY Re2

Page 25: 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian dan ...digilib.unila.ac.id/14520/5/BAB III vina.pdfketiga kelas tersebut memiliki jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan nilai

65

Dengan kriteria pengujian Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel demikian juga

sebaliknya. Dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (n k - 1) dan taraf

signifikansi 0,05%.

(Sudjana, 2005: 354)