43-91-1-sm

Upload: christian-samuel

Post on 02-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sintesa Biodiesel dengan Basis Mikroalga

TRANSCRIPT

  • 23

    Squalen Vol. 5 No. 1, Mei 2010

    *)PenelitipadaBalaiBesar RisetPengolahanProdukdanBioteknologiKelautandanPerikanan,KKP;Email:[email protected]

    PRODUKSI BIODIESEL DARI MIKROALGA Botryococcus braunii

    SriAmini*)danRiniSusilowati*)

    ABSTRAK

    Kebutuhanenergi yang semakinmeningkatmenyebabkan sumberenergi semakinberkurang.Hal ini mendorong pencarian sumber energi terbarukan untuk mengantisipasi kelangkaantersebut. Salah satu sumber energi baru ialah mikroalga. Mikroalga memiliki variasi jenis yangtinggi dan memiliki potensibesaryangdapat dikembangkan sebagaibahan pangandan produkkimia lainnya. Mikroalga sedang dikembangkan sebagai penghasil biodiesel yang dapatdiandalkan menggantikan bahan bakar minyak yang bersumber dari fosil. Beberapa hasilpenelitian melaporkan bahwa spesies mikroalga seperti Botryococcus braunii dapatmenghasilkan kandungan minyak sebesar 75% berat kering. Pada makalah ini dipaparkanlangkah-langkahdalammenghasilkan minyakdari B. braunii yangmeliputi persiapan biomassamikroalga, pemanenan biomassa, dan ekstraksi minyak. Kandungan minyak dari B. brauniisebagianbesarterdiriatashidrokarbon (1576%dariberatkering),yangdisebutbotryococcene.Jenis hidrokarbon ini sangat potensial sebagai sumber energi biodiesel.

    ABSTRACT: Biodiesel production from microalgae Botryococcus braunii. By: Sri Aminiand Rini Susilowati.

    Increasing energy needs cause diminishing energy resources. This encourages the searchfor renewable energy sources to anticipate scarcity. One of the new energy source is microalgae.Microalgae have a high variation of species and have a great potential to be developed as foodand other chemical products. Microalgae has been developed as a potential source of biodieselto replace petroleum fuels derived from fossils. Of several microalgae species studied,Botryococcus braunii produces the largest oil content, i.e. 75% dry weight. This paper describessteps of producing oil from B. braunii which includes preparation of microalgae biomass,biomass harvesting, and extraction of oil. Oil content of B. braunii is composed mostly ofhydrocarbons ( 1576% by dry weight), called botryococcene. This type of hydrocarbon ispotential as an energy source of biodiesel.

    KEYWORDS: biodiesel, Botryococcus braunii, microalgae, hydrocarbon

    PENDAHULUAN

    Energisaatinimenjadikebutuhanyangmutlakdan harus dipenuhi. Hampir semua sarana danprasaranapenunjangkehidupanmanusiadigerakkanolehenergi.Sampaisaatini,energisebagaipenggerakrodaperekonomianmanusiamasihdipasokdarifossilfuel.Energifosilmerupakanenergiyangterbatasdankurangramahlingkungan.Prosespembakarannyamenghasilkanefekyangkurangbaikbagilingkungandankesehatansepertiefekgreen house,dikarenakankandungankarbondioksida(CO

    2), sulfurdioksida

    (SO2),danoksidanitrogen(NO

    x)(Patilet al.,2008).

    Isuperubahaniklimglobaltelahmelatarbelakanginegara-negaraindustrimajuuntukmelakukanupayadiversifikasi energi dengan menciptakan sumber-sumber energi baru dan lebih meningkatkanpenggunaanenergisurya,air,angin,sertasumber-sumberenergiterbarukan(renewable)lainyangramahlingkungan.Salahsatubahanbakupenghasilbiodiesel

    yangcukuppotensial adalahmikroalga.BerbagaikeuntunganuntukpengembanganmikroalgasebagaisumberenergialternatiftelahdikemukaanolehVermaet al.,(2010)diantaranyayaitu:a).Memilikistruktursel yang sederhana dan kemampuan untukmengendalikanseltanpamengurangiproduktifitasnya,b).Kemampuanberfotosintesissangattinggi,sekitar38%sinarmataharimampudikonversikanmenjadienergidibandingtanamantingkattinggilainnyayanghanyasekitar0,5%,c).Memilikisiklushidupyangpendek (110 hari), d). Kemampuan untukmensintesis lemaksangat tinggi (4086%beratkeringbiomassa),e).Kemampuanbertahanpadakondisilingkunganyangekstrim(salinitastinggiataulingkungan yang tercemar), f). Tidak banyakmembutuhkanpupukdannutrisi,g).Tidakbersaingdenganprodukpangan.

    Banyak penelitian yang mengkaji keuntunganbiodiesel dibandingkan dengan bahan bakarkonvensional(fossil fuel).MenurutHoffman(2003)

  • 24

    S. Amini dan R. Susilowati

    Gambar1.Botryococcus braunii(CFTRI-Bb1)(Dayanandaet al.,2007).

    dalamGaoet al. (2009),perbedaanyangmendasardalampenggunaanbahanbakarbiodieseldanfossilfuel adalah kemampuan dalam melumasi mesin.Bahanbakarkonvensional(fossil fuel)membutuhkansulfuruntukmelumasimesinsedangkanbiodieseltidak membutuhkan kandungan sulfur, karena itubiodiesellebihramahlingkungan.

    MIKROALGA

    Mikroalgapadaumumnyamerupakantumbuhanrenikberukuranmikroskopik(diameterantara3-30m) yang termasuk dalam kelas alga dan hidupsebagaikolonimaupunseltunggaldiseluruhperairantawarmaupunlaut.Morfologimikroalgaberbentukuniseluler atau multiseluler tetapi belum adapembagian fungsi organ yang jelas pada sel-selkomponennya. Hal itulah yang membedakanmikroalgadaritumbuhantingkattinggi(Romimohtarto,2004).

    Mikroalga diklasifikasikan menjadi empatkelompokantaralain:diatom(Bacillariophyceae),algahijau(Chlorophyceae),algaemas(Chrysophyceae)dan alga biru (Cyanophyceae) (Isnansetyo &Kurniastuty, 1995). Eryanto et al. (2003) dalamHarsanto(2009)menyatakanbahwapenyebaranhabitatmikroalgabiasanyadiairtawar(limpoplankton)danair laut(haloplankton).Berdasarkandistribusivertikaldiperairan,mikroalgadikelompokkanmenjaditigayaituhidupdizonaeuphotik (ephiplankton),hidupdi zona disphotik (mesoplankton), hidup di zonaaphotik (bathyplankton) dan yang hidup di dasarperairan/bentik(hypoplankton).

    Mikroalgamerupakankelompokorganismeyangsangatberagamdanmemilikiberbagaipotensiyangdapatdikembangkansebagaisumberpakan,pangan,danbahankimialainnya.Kandungansenyawapadamikroalgabervariasitergantungdarijenisnya,faktorlingkungandannutrisinya.PadaSpirulina platensisyangdikulturdenganmenggunakanmediaWalne

    kandungankadarprotein, karbohidrat,dan lemakberturut-turut adalah 50,05%; 15,48%; 0,5%(Widianingsihet al.,2008).Kandunganlemakrata-rataselmikroalgabervariasiantara170%tetapidapatmencapai90%beratkeringdalamkondisitertentu(Spolaoreet al.,2006).

    Beberapa jar ingan sel mikroalga dapatdipergunakandalampembedaandanklasifikasisesuaidivisinya.MenurutGraham& Wilcox (2000), adaempat karakteristik yang digunakan untukmembedakandivisimikroalgayaitutipejaringansel,adatidaknyaflagella,tipekomponenfotosintesa,danjenispigmensel.Selainitu,morfologiseldansifatsel yang menempel baik yang berkoloni ataupunfilamenmerupakaninformasiyangdapatdigunakan

    untukmengklasifikasikanmasing-masingkelompokmikroalga.

    Selaindarikarakteristikmorfologi(morphologicalcharacteristics),komposisibiokimiadanasamlemakpada setiap sel mikroalga dapat juga digunakansebagai pembeda dari masing-masing spesies.MenurutLi&Watanabe(2001), karakter-karaktertaksonomi seperti wujud filamen dan sel akinetebersifattidakmutlakuntukidentifikasikarenaakineteadakalanyatidakadadanwujudfilamenmungkinbisaberubahkarenalingkunganpadakondisikultur.

    SalahsatuspesiesmikroalgayangcukupdikenalsebagaibahanbiodieseladalahBotryococcus braunii.

    B. brauniimerupakantanamanseltunggalberwarnahijau,banyakdijumpaidi perairandanau, tambakataupun perairan payau sampai laut (Metzger &Largeau,2005).Kandunganklorofil(zathijaudaun)B. brauniimencapai1,52,8%,terdiridariklorofila,b,danc,sehinggadipermukaanperairantampakberwarnahijau-coklatkekuningan(Kabinawa,2008).B. braunii memilikiintiseldenganukuran1520mdan berkoloni, bersifat non moti l dan setiappergerakannyasangatdipengaruhioleharusperairan(Kabinawa,2008).

  • 25

    Squalen Vol. 5 No. 1, Mei 2010

    Tabel2.Komposisikandunganminyakbeberapaspesiesmikroalgapadafasestationery

    Tabel1.Komposisikandunganminyakpadabeberapaspesiesmikroalga

    Sumber:*Banerjeeet al.,2002;Gouveia&Oliveira,2009.

    Tabel2.Komposisikandunganminyakbeberapaspesiesmikroalgapadafasestationerydaneksponensial

    Nitzschia

    cf. ovalis

    Thalassiosira

    sp.

    Synechococcus

    sp.

    Dictiosphaerium

    pulchellum

    Stichococcus

    sp.

    Synechocystis

    sp.

    Scenedesmus

    sp.

    As.miristat 3,15* 6,37* 26,09* 2,45* 1,54* 28,24* 1,03*

    (C14:0) 2,67 4,59 25,96 2,38 2,12 13,34 1,12

    As.palmitat 18,83* 20.67* 16,81* 11,41* 20,03* 5,70* 17,30*

    (C16:0) 13,25 19,61 13,94 12,56 17,61 5,89 5,76

    As.stearat 0,24* 0,27* 0,45* 0,61* 0,68* 0,36* 1,73*

    (C18:0) 16,37 0,35 0,58 0,77 0,54 1,17 0,33

    Jenis asam

    lemak

    Kandungan asam lemak (%)

    Sumber:Pratoomyotet al., (2005),Keterangan:*= fasestationery.

    Mikroalga penghasil biodiesel

    Kandunganminyakmikroalgayangcukuptinggimerupakan salah satu alasan pengembanganbiodieseldarimikroalgaolehnegara-negaramajudiEropa,selainalasanyangterkaitdenganlingkungan.Komposisiasamlemakpadamikroalgayangsangatbervariasimenyebabkankarakteristikbiodieselyangdihasilkan jugaberagam.Kandunganminyakdaribeberapaspesiestelahbanyakditeliti,sepertiyangdikemukaanGouveia&Oliveira(2009)padaTabel1.

    Menurut Pratoomyot et al. (2005), keragamanspesiesmikroalgaakanmembuatkandunganasamlemakpadamikroalgajugabervariasi.Penelitiannya

    lebih lanjut menunjukkan bahwa pada umumnya

    terdapatperbedaankandunganasamlemakpada

    mikroalgapadasaatfaseeksponensialdanfasesta-

    tionery, seperti yang terlihat padaTabel 2. Pada

    penelitianAmini (2005a), profil kandungan asam

    lemakpadabeberapaspesiesmikroalgadapatdilihat

    padaTabel3.

    Asamlemakyangbervariasipadamikroalgasalah

    satunyadapatdimanfaatkanuntukbiodiesel.Biodiesel

    merupakancampurandarialkali etherdanasamlemak

    yangdiperolehdariprosestransesterifikasiminyaknabatiatauminyakhewani(Shahzadet al.,2010).

    Bahan baku diesel adalah hidrokarbon yangmengandung 810 atom karbon per molekulsementarahidrokarbonyangterkandungpadaminyak

    SpesiesKandungan minyak

    (% berat kering)

    Scenedesmus obliquus 3555

    Scenedesmus dimorphus 1640

    Chlorella vulgaris 56

    Chlorella emersonii 63

    Chlorella protothecoides 2355

    Chlorella sorokiana 22

    Chlorella minutissima 57

    Dunaliella bioculata 8

    Dunaliella salina 1420

    Neochloris oleoabundans 3565

    Spirulina maxima 49

    Botryococcus braunii* 75

  • 26

    S. Amini dan R. Susilowati

    Tabel3.Profilkandunganasamlemakpadabeberapaspesiesmikroalga

    Chlorella

    sp

    Dunaliella

    spNannocloropsis Porphyridium

    Spirulina

    spTetraselmis B.braunii

    As.miristat(C14:0) 6,71 8,12 87,35 6,90 11,64 5,37 3,04

    As.palmitat(C16:0) 5,95 6,43 20,05 6,04 10,34 6,82 14,11

    As.stearat(C18:0) 4,25 8,21 16,68 7,82 8,74 2,17 9,06

    As.oleat(C18:1) 24,27 64,20 101,50 26,64 32,76 24,21 14,04

    As.linoleat(C18:2) 5,58 32,48 49,02 10,76 21,27 21,07 0,27

    Jenis asam lemak

    Kandungan asam lemak (%)

    Sumber: Amini (2005a).

    Gambar2.Prosestransesterifikasibiodiesel(Zhanget al.,2003).

    nabatirata-rataadalah1620atomkarbonpermolekulsehinggaminyaknabati viskositasnya lebih tinggi(lebihkental)dandayapembakarannyasebagaibahanbakarmasihrendah(Mursanti,2007).Olehsebabituagar minyak mikroalga dapat digunakan sebagaibahanbakar(biodiesel)makaperludilakukanprosestransesterifikasi. Proses transesterifikasi secarakimiawidapatdilihatpadaGambar2.

    Botryococcus braunii SEBAGAI BIODIESEL MASADEPAN

    Diantaramikroalgayanglain,spesiesB. brauniimemilikikandunganhirokarbonyangsangattinggiyangmencapai1576%dariberatkering(Metzgeret al.,1985).Hidrokarbonrantaipanjangdalambentukminyakatautriterpentakbercabangdarispesiesinidikenal dengan nama botryococcene (Metzger &Largeau,2005;Raoet al.,2007)sangatpotensial

    sebagai sumber energi atau biodiesel. MenurutDayanandaet al.(2005)produksihidrokarbondariB.braunii berkisar antara 28% (berat kering)tergantung dari kondisi kultivasi selama prosespemeliharaannya.

    Persiapan Biomassa Botryococcus braunii

    KulturbiomassaB. brauniipadaprinsipnyatidakberbeda jauh dengan kegiatan kultur mikroalgaspesies lainnya. Pada kegiatan kultur mikroalgadiperlukanbeberapatahapankultivasiindoordansemioutdoorsebelumdilakukankulturmassaldisistemoutdoor.Kultivasiindoordapatdilakukandimediapadat(agar).Tahapanselanjutnyaadalahkulturdimediacairyangdiawalidenganmengkulturmikroalgadalam tabung reaksi steri l dan diberi pupuk.Selanjutnya apabila kepadatan mikroalga dalamtabungmeningkat,kulturdapatdipindahkandalammediadenganvolumelebihbesar (100300mL).Setelahsatuminggukulturdapatdipindahkankevolumeyanglebihbesarlagi(5001000mL).Demikianseterusnyakulturdilakukansecarabertahapdarivolumekecilkevolumeyanglebihbesaryaitusampai5000mL.Kultursemioutdoormenggunakanwadah

    kultur dengan kapasitas 40L atau 100 L denganpencahayaanyangtidakterlalukuat.Kulturdapatdilanjutkandenganwadahyangkapasitasnya1000

    L.Selanjutnyadenganvolumeyanglebihbesaryaitu

    101000m3yangdikenaldengankulturskalamassal.

  • 27

    Squalen Vol. 5 No. 1, Mei 2010

    MikroalgaB. braunii dapattumbuhdalamberbagai

    mediayangmengandungcukupunsurharamakrosepertiN,P,Kdanunsurmikrolainnyadalamjumlah

    relatifsedikityaitubesi(Fe),tembaga(Cu),mangan(Mn),seng(Zn),silicon(Si),boron(B),molibdenum

    (Mo),vanadium(V),dankobalt(Co)(Manahan,1984;

    Chumaidi et al., 1992). Pupuk sebagai faktor

    penunjang pertumbuhan sel secara normal

    memerlukanminimal16unsurharadidalamnyadan

    harusada3unsurmutlak,yaitunitrogen,fosfor,dankalium (Adhikari, 2004; Higgins, 2004; Manahan,1984).

    Seperti jenis mikroalga lainnya, budidaya B.braunii membutuhkanair,cahaya,CO

    2danbahan-

    bahan anorganik sebagai nutrisi. Selain i tu,peningkatan produktiv itas budidaya B. brauniidipengaruhiolehbeberapafaktorantaralainpH,suhu,kadar CO

    2, cahaya, dan salinitas yang optimum

    (Banerjee et al., 2002).Salinitasmerupakanfaktorlingkungan yang sangat berpengaruh terhadappertumbuhandankomponenbiokimiamikroalgalaut(Ghezelbesh et al., 2008). Menurut Susilowati &Amini(2009),B. brauniidapattumbuhpadakisarankadargaram025pptdantumbuhsuburpada10ppt.Dalampenelitian lebih lanjutdikemukakanbahwakelimpahandanlajupertumbuhanB. brauniitertinggiterjadipadasalinitas5pptyaitudengankelimpahan

    6,9logsel/mLdanlajupertumbuhan1,9/hari.Untukmemacupeningkatanpertumbuhanseldankandunganminyaknya, B. braunii dikultur didalam bioreaktordenganpenambahanCO

    2(Gambar3)padaskala

    laboratorium.SedangkankulturmassalB. brauniidilakukan di luar ruangan atau ditambak denganpenyinarancahayamataharilangsunguntukprosessintesis(Gambar3b).

    Pemanenan Biomassa

    Pemanenanmikroalgaseringkalimasihmenjadikendala.Padaindustrikomersial,panenbiomassayangterbaikdapatdicapaiantara0,30,5gselkering/Latau5gselkering/L;halinimembuatpanenmikroalgasangatsulitdanmahal(Wanget al.,2008).Hulteberget al. (2008),mengemukakanbahwapanenpada mikroalga spesies B. braunii paling efisienmenggunakan flokulan kimia atau modif ikasipenggunaanflokulankimia,karenaspesiesinimemilikiukuransel

  • 28

    S. Amini dan R. Susilowati

    Gambar4.Panenbiomassamikroalgadenganflokulan.

    ekstraksi.PadaGambar 4 dapatdilihat panenB.brauniidenganmenggunakanflokulan.

    Ekstraksi Minyak dari Mikroalga

    MenurutMcMichens(2009) terdapatbeberapametode ekstraksi yang dapat digunakan dalamekstraksiminyakdarimikroalgaantaralain:

    1.Metodemekanik

    Metodemekanikterdiridarimetodepengepresen(expeller/press)danultrasonic-assisted extraction.Padametodepengepresan(expeller/press)algayangsudahsiappanendikeringkanterlebihdahuluuntukmengurangikadarairyangmasihpadabiomassa.Selanjutnyadilakukanpengepresanbiomassadenganalatpengepresuntukmengekstraksiminyakyangterkandungdalamalga.Denganmenggunakanalatpengepres ini, dapat di ekstrasi sekitar 7075%minyakyangterkandungdalamalga(Andrews,2008).

    Padaprinsipnya metode ultrasonic-assistedextraction menggunakan reaktor ultrasonik.Gelombang ultrasonik digunakan untuk membuat

    gelembungkavitasi(cavitation bubbles)padamate-riallarutan.Ketikagelembungpecahdekatdengandindingselmakaakanterbentukgelombangkejutdanpancarancairan (liquid jets) yang akan membuatdinding sel pecah. Pecahnya dinding sel akanmembuatkomponendidalamselkeluarbercampurdenganlarutan.

    2.Metodepelarutkimia

    Minyak dari alga dapat diambi l denganmenggunakan larutan kimia, misalnya denganmenggunakan benzena, ether, dan heksana.Penggunaan larutan kimia heksana lebih banyakdigunakansebabharganyatidakterlalumahal.

    MenurutAmini (2005b), larutanheksanadapatdigunakanlangsunguntukmengekstraksiminyakdari

    alga(Gambar4)ataudikombinasikandenganalatpengepresdengantahapansebagaiberikut:setelahproses ekstraksi dengan metode pengepresan,ampas (pulp) biomassa dicampur dengan larutan

    heksanauntukmengambilsisaminyakalga.Proses

    selanjutnya,ampasalgadisaringdarilarutanyang

    berisi minyak dan heksana. Untuk memisahkan

    minyakdanheksanadapatdilakukanprosesdistilasi.

    Kombinasimetodepengepresandanlarutankimia

    dapat mengekstraksi lebih dari 95%minyak yang

    terkandung dalam biomassa (McMichens, 2009).

    MenurutChaiklahanaet al.(2008)prosesekstraksiminyaktergantungpadakepolaranpelarut,ukuranpartikel,rasiopelarutdanpartikel,temperaturdan

    waktu ekstraksi. Sebagai catatan, penggunaanlarutan kimia untuk mengekstraksi minyak daritumbuhansangatberesiko.Misalnyalarutanbenzenadapatmenyebabkanpenyakitkanker,danbeberapa

    larutankimiajugamudahmeledak.

    3. Supercritical Fluid Extraction

    Padametodeini,CO2dicairkandibawahtekanan

    normalkemudiandipanaskansampaimencapaititik

    kesetimbanganantarafasecairdangas.Pencairan

    fluidainilahyangbertindaksebagailarutanyangakanmengekstraksiminyakdarialga.

    Metode ini dapat mengekstraksi hampir 100%minyakyangterkandungdalambiomassa(Andrews,2008). Namun begitu, metode ini memerlukanperalatankhususuntukpenahanantekanan.

    4. Osmotic Shock

    Dengan menggunakan osmotic shock makatekananosmotikdalamselakanberkurangsehinggaakanmembuatselpecahdankomponendidalamsel akan keluar. Metode osmotic shock memangbanyakdigunakanuntukmengeluarkankomponen-komponendalamsel,sepertiminyakalgaini.

  • 29

    Squalen Vol. 5 No. 1, Mei 2010

    Tabel4.KandunganhidrokarbonB. braunii

    Sumber:Hillenet al.,1982.

    Jenis komponen Nilai (%)

    Isobotryococcene 4

    Botryococcene 9

    C34H58 11

    C36H62 34

    C36H62 4

    C37H64 20

    Other hydrocarbons 18

    Gambar5.Diagramalirekstraksiminyakdenganpelarutheksana(Amini,2005b).

    Maserasiselama24jamdalamsuhuruang

    Tambahkanpelaruthexane(1:1)

    Sentrifugasi3000rpmselama10menit.Pisahkansupernatandenganpellet

    Uapkansupernatandenganrotaryevaparator(pemisahanpelarutdanminyaknabati)

    Simpanminyaknabatidalamkatalismethanol&NaOH(0,25gNaOHdilarutkandalam24mLmethanol)

    Biomassakeringmikroalga(xgram)

    Kandungan Minyak dan Mutu Biodiesel

    MinyakbiodieseldariB. brauniimerupakaniso-prenoidtriterpenesdenganrumusCnH2n-10turunandariasamlemak.Nilainmempunyaikisaranangka3037sebagaibiodieseldariunsurhydrocrackinggasoline type hydrokarbon (Frenz et al.,1989).KandunganhidrokarbonpadaB. braunii sepertipadaTabel4(Hillenet al.,1982).

    Biodiesel sebagai sumber energi terbarukanmemilikibeberapakeuntungan,antaralain(i)bahan

    bakubiodieseldapatdiperbarui(renewable),sehinggakontinuitasnyadapatterjamin(ii)biodiesellebihamandalampenyimpanan,(iii)mampumelindungimesindandapatdigunakanpadasemuamesindieseltanpaataudenganmodifikasi.Biodieseldapatmengurangiemisiudaraberacundanbersifatmudahteruraiataubiodegradable (Knotheet al., 2006). Penggunaanbiodieselsebagaibahanbakarmemilikikeuntunganantara lain tidak memerlukan modifikasi mesin,memiliki angka setana tinggi, ramah lingkungan,memilikidayapelumastinggi,amandantidakberacun

  • 30

    S. Amini dan R. Susilowati

    Tabel5.Perbandinganemisibiodiesel,campuranbiodiesel10%,danpetrodiesel

    Sumber:Reksowardojoet al.,(2005).

    No Parameter

    1 Konsumsibahanbakar

    (400kPa)

    0.39Kg/kW.jam 0.4Kg/kW.Jam 0.4Kg/kW.jam

    2 EmisiGasCO 800% 400ppm 2300%

    3 EmisiGasNox 70ppm 180ppm 95ppm

    4 IndeksBosch 5.5 6 6.5

    5 Perbedaanpengikisanpadaalatnozzle

    0.081g 0.059g 0.084g

    6 Perbedaanpengikisanpadaalatpiston

    2.000g 4.000g 22.000g

    7 Depositpiston 42m 50m 102m

    8 Depositpadakepalasilinder

    30m 24m 46m

    9 Lubrikasitotal 10.9mg 10.6mg 9.25mg

    10 Lubrikasi(jelaga) 0.024Abs/cm 0.007Abs/cm 0.006Abs/cm

    11 Lubrikasi(oksidasi) 0.018Abs/cm 0.007Abs/cm 0.004Abs/cm

    Biodiesel 10% Biodiesel 100% Petrodiesel

    (Sudrajat&Setiawan,2003).Selainitujuga,menurutPrihandana&Roy(2006)emisikarbonmonoksida(CO)yangdihasilkancukuprendah.Perbandinganemisibiodiesel denganpetrodieselpadamesindieseldapatdilihatpadaTabel5.

    PersyaratanmutubiodieseldiIndonesiasudahdibakukan dalam SNI-04-7182-2006, yang telahdisahkandanditerbitkanolehBadan StandarisasiNasional(BSN)tanggal22Februari2006.

    PENUTUP

    Kondisi iklim tropis Indonesia dengan cahayamatahari sepanjang tahun sangat sesuai untukkehidupan mikroalga dan pengembangannya.Mikroalga, yang tidak bersaing dengan produkpangan,sangatprospektifdikembangkansebagaibahanbakubiodieseldiIndonesia.Salahsatunyaadalah spesiesB. braunii yangsangatberpotensisebagai bahan baku biofuel. Hidrokarbon rantaipanjang dalam bentuk minyak atau triterpen takbercabang dari spesies ini dikenal dengan namabotryococcene sangat potensial sebagai sumberenergi ataubiodiesel. Namundemikian beberapatahapanyangperludiperhatikanyaitupemanenananbiomassaseringkalimasihmenjadikendala.Selain

    itu, pengambilan minyak dari mikroalga masihmerupakan proses yang sangat mahal sehinggadiperlukan alternatif metode ekstraksi yang lebihekonomis.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.2007.Could microalgaehold thesecret to thefuture sustainable transport fuel? .http://www.climaticoanalysis.org/post/could-microalgae-hold-the-secret-to-the-transport-fuel-of-the-future/.Accessedon Agustus27,2010.

    Adhikari. 2004.Fertilization, soil andwater quality man-agement in small scale ponds: Fertilization require-ments and soil properties. http://library.enaca.org/A q u a c u l t u r e A s i a / A r t i c l e s / O c t - D e c - 2 0 0 3 /9fertilization.pdf.AccessedonAgustus 27, 2010.

    Amini. S. 2005a. Skrining mikroalga-penghasilkandungan asam lemak omega 3. ProsidingSeminar Nasional Perikanan Indonesia 2005. STP.Jakarta.269275

    Amini, S. 2005b. Budidaya Chlorella sp. ProsidingSeminar Nasional Perikanan Indonesia 2005. STP.Jakarta.322330

    Andrews,R.,KunleiL.,MarkC.,CzarenaC.,andAubreyS.2008. Feasibility of captureandutilizationof C0

    2

    from kentucky power plants by algae systems.Technical Review of the Literature Related to the

  • 31

    Squalen Vol. 5 No. 1, Mei 2010

    Cultivation and Harvesting of Algae for CO2 Fixation

    and the Co-Production of Fuels and Chemicals.UniversityofKentucky.USA.21pp.

    Banerjee,A.,Sharma,R.,Chisty,Y.,andBanerjee,U.C.2002. Botryococcus braunii:A renewablesource ofhydrocarbons andotherchemicals.Critical Reviewsin Biotechnology. (22)3:245279.

    Chaiklahana, R., Chirasuwana, N., Loha, V., andBunnag,B.2008.LipidandfattyacidsextractionfromthecyanobacteriumSpirulina.Science Asia.34:299305.

    Chumaidi, Ilyaas,S.,Yunus, M.,Sahlan, R.,Utami,A.,Priyadi, P.T., Imanto, S., Hartati, Bastiawan, Z.,Jangkaru, danArifudin, R.1992. Pedoman TeknisBudidaya Pakan Alami Ikan dan Udang. PusatPengembangan Perikanan. Jakarta. 84 pp.

    Dayananda,C.,Sarada,R.,Komar,V.,andRavishankar,G.A. 2007. Isolation and characterization of hydro-carbon producinggreen alga Botryococcus brauniifrom Indian freshwaterbodies.Electronic Journal ofB i o t e c h n o l o g y . 1 ( 1 0 ) : 8 0 9 1 . h t t p : / / w w w.ejbiotechnology. info/content/vol10/issue1/full/11/11.pdf.AccessedonAgustus27,2010.

    Frenz, J., Largeau,C., Casadevall,E., Kollerup,F., andDaugulis,A.J. 1989. Hydrocarbon recovery andbiocompatibilityof solvents for extraction fromcul-tures of Botryococcus braunii. Biotechnology andBioengineering. 34 (6):755762.

    Gao,Y.,Gregor,C.,Liang,Y.,Tang,D.,andTweed,C.2009.Algae Biodiesel.AFeasibilityReportonBPRO29000.43pp.

    Ghezelbesh,F.,Farboodnia,T.,Heidari,R.,andAgh,N.2008.Effectsofdifferentsalinitiesand luminanceongrowth of the green microalgae Tetraselmis chuii.Research Journal of Biological Sciences.3(3):311314.

    Gouveia,L.andOliveira,A.N.2009.Microalgaeasarawmaterial for biofuels production. J. Ind MicrobiolBiotechnol. 36:269274.

    Graham, L.E. andWilcox,L.W.2000. Algae.Prentice-Hall,USA.p.7889.

    Harsonto, S. 2009.Analisis asam lemak mikroalgaNannochloropsis oculata. Tesis. Program MagisterBidang Keahlian Kimia Organik Jurusan KimiaFMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya.72pp.

    Higgins, J. 2004. Are fertilizers polluting our watersupply. http://www.agosa.org/agcsaarticles 4.htm.AccessedonJuli 26,2004.

    Hillen,L.W., Pollard,G.,Wake,L.V.,andWhite,N. 1982.HydrocrackingoftheoilsofBotryococcus braunii totransport fuel. BiotechnologyandBioengineering24:193205. http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/abstract/107620334/. AccessedonAgustus27,2010.

    Hulteberg,C.,Karlsson,H.T.,Brresen,B.T.,andEklund,H.2008.Final Report on Biodiesel Production fromMicroalgae. Presented to StatoilHydroASA Oslo,NorwayMay16,2008.88pp.

    Isnansetyo,A. dan Kurniastuty. 1995. Teknik KulturFitoplankton dan Zooplankton.Kanisius.Yogyakarta.

    Kabinawa, I.N.K.2008. Biodieselenergi terbarukandarimikroalga.Warta Pertamina. (9): 3135.

    Knothe, G. 2006.Analyzing biodiesel: standards andpother methods. Journal American Oil ChemicalSociety.83(10):823833.

    Li,R.andWatanabe,M.M.2001.Fattyacidprofilesandtheir chemotaxonomy in planktonic species ofAnabaena (Cyanobacteria) with straight trichomes.Phytochemistry. 57:727731.

    Ludwig. K. 2006.Algae diesel.A preliminary study intothe feasibilityof creating biodiesel fromalgae. FinalReport. Industrial and Operations Engineering Inter-disciplinary Engineering.UniversityofMichigan-AnnArbor.33pp.

    Manahan, E.S. 1984. Environmental chemistry. 4thEdition.Brooks/Cole.Publishing Company.Monterey.612pp.

    McMichens,R.B.2009.Algae as a Source for Biodiesel.Paper ofUniversity of Maryland, CollegePark library(unpublished). 40pp.

    Metzger,P.,Berkaloff,C.,Casadevall,E.,andCoute,A. 1985.Alkadeine-and botryococcene-producingraces of wild strains of Botryococcus braunii.Phytochemistry. 24: 23052312.

    Metzger,P.andLargeau,C.2005.Botryococcus braunii:a rich source for hydrocarbons and relatedetherlipids. Application Microbiology Biotechnology. (66)5:486496.

    Mursanti, E. 2007. Proses produksi dan subsidibiodiesel dalam mensubtitusi solar untukmengurangi ketergantungan terhadap solar. Semi-nar Energy, Natural Resource and Environment. 13Desember 2007, W isma Makara, Kampus UIDepok.64pp.

    Patil,V.,Tran,K.Q., andGiselrod,H.R. 2008.Towardssustainable production of biodiesels frommicroalgae.Int. J. Mol. Sci. (9):11581195.

    Pratoomyot,J.,Srivilas,P.,andNoiraksar,T.2005.Fattyacids composition of 10 microalgal species.Songklanakarin J. Sci. Technol.26(6):11791187.

    Prihandana,R. dan Roy H.2006.Petunjuk Budi DayaJarak Pagar.AgroMediaPustaka,Jakarta.72pp.

    Rao,A.R., Dayananda, C., Sarada, R., Shamala,T.R.,Ravishankar,G.A.2007.EffectofsalinityongrowthofgreenalgaBotryococcus brauniianditsconstituents.Bioresource Technology. (98): 560564.

    Reksowardojo,I.K.,BuddyKusuma,R.P.,Mahendra,I.M.,Brodjonegoro,T.P.,Soerawidjaja,T.H.,Syaharuddin,I.,andArismunandar,W.2005.Theeffectofbiodieselfuelfromphysicnut(JatrophaCurcas)onandirectinjection (DI) diesel engine. Proceeding The 13thInternational Pacific Conference on AutomotiveEngineering. 2005,Gyeongju-Korea.

    Romimohtarto, K. 2004. Meroplankton Laut:LarvaHewan Laut yang Menjadi Plankton. Djambatan:Jakarta.214pp.

    Shahzad,I.,Hussain,K.,Nawaz,K.,andNisar,M.F.2010.Review algae as an alternative and renewableresource for biodieselproduction.The Biol. (E-Jour-

    nal of Life Sciences) 1 (1): 1623. http://

    www.thebiol.com/Paper-3.pdf. AccessedonAgustus

    27,2010.

  • 32

    S. Amini dan R. Susilowati

    Spolaore, P., Joannis-Cassan,C., Duran, E., Isambert,

    A. 2006. Commercial applications of microalgae.Journal of Bioscience and Bioenginering, 101: 8796.

    Sudrajat danSetiawan, D. 2003.Teknologi pembuatanbiodiesel dari minyak bij i jarak pagar. JurnalPenelitian Hasil Hutan.23:5368.

    Susilowati, R. danAmini, S. 2009. Optimalisasi mediakultivasi Botryococcus braunii mikroalga dalamsalinitas yang berbeda. Prosiding SeminarPerikanan Indonesia, Jogyakarta,25Agustus.6pp.

    Verma,N.H.,Mehrotra,S.,AmiteshShukla,A.,andMishra,B.N. 2010. Prospective of biodiesel production

    utilizingmicroalgae as the cell factories:Acompre-hensive discussion. African Journal of Biotechnol-ogy.9(10):14021411.

    Wang,B.,Li,Y.,Wu,N.,andLan,C.Q.2008.CO2bio-

    mitigation using microalgae. Appl MicrobiolBiotechnol 79:707718.

    Widianingsih,A.,Ridho,R.,Hartati,danHarmoko.2008.Kandungan nutrisi Spirulina platensis yang dikulturpadamediayangberbeda.Ilmu Kelautan.13(3):167

    Zhang, Y., Dube, M.A.,McLean,D.D.,and Kates, M.2003. Biodieselproduction from waste cookingoil:process design and technological assesment.

    Biosource Technology.89:116.