4.5.1. anisatusholihah-modifikasi alat fortifikasi

Upload: vivin-novita-sari-suwaryono

Post on 30-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Departemen Riset RnB Production

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    MODIFIKASI ALAT FORTIFIKASI YODIUM PORTABLE DAN IODINE

    TEST KIT UNTUK MENANGGULANGI MASALAH GANGGUAN

    AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) DI INDONESIA

    BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

    Diusulkan Oleh:

    Ketua: ANISATUSHOLIHAH (G2A 005 017) Angkatan 2005

    Anggota : ARIESTYA INDAH P.S. (G2A 005 024) Angkatan 2005

    ANNISA SALMAH (G2A 006 020) Angkatan 2006

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2009

  • Departemen Riset RnB Production

    HALAMAN PENGESAHAN

    1. Judul Kegiatan : Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine

    Test Kit untuk Menanggulangi Masalah Gangguan

    Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia

    2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Anisatusholihah

    b. NIM : G2A 005 017

    c. Jurusan : Kedokteran

    d. Universitas : Universitas Diponegoro

    e. Alamat Rumah & Tlp : Jl. Desa Cipadung 37, Bandung/08121466744

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang

    5. Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Akhmad Ismail, MSi.Med

    b. NIP : 132 163 894

    c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Randu Sari, Semarang/

    081325871989

    Semarang,

    Menyetujui,

    Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

    Universitas Diponegoro

    (dr. Hartono Hadisaputro, Sp.OG(K).)

    NIP. 140 067 785

    Ketua Pelaksana

    Kegiatan

    (Anisatusholihah)

    NIM. G2A 005 024

    Pembantu Rektor III

    Universitas Diponegoro

    (Sukinta, SH., M.Hum)

    NIP. 131 763 894

    Dosen Pendamping

    (dr. Akhmad Ismail, MSiMed)

    NIP. 131 763 894

  • Departemen Riset RnB Production

    KATA PENGANTAR

    Ahamdulillahirabbilalamin. Syukur penyusun haturkan kepada Allah Taala yang

    telah memberikan limpahan karunia sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan.

    Shalawat dan salam semoga senatiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad

    Shalallahualaihiwassalam yang mengantarkan ummat manusia menuju jalan

    hidayah.

    Ucapan terima kasih penyusun haturkan kepada:

    1. dr. Akhmad Ismail, MSiMed. selaku pembimbing dan konsultan

    2. Prof. Dr. dr. Hertanto W. Subagio, M.S. Sp.GK selaku konsultan

    3. dr. Hartono Hadisaputro, Sp.OG (K) selaku Pembantu Dekan III FK Undip

    4. pihak-pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ini.

    Penyusun menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran

    yang membangun sangat penyusun harapkan. Semoga karya ini bermanfaat bagi

    pembaca.

    Semarang, 28 Februari 2009

    Penyusun

  • Departemen Riset RnB Production

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul.. i

    Lembar Pengesahan.. ii

    Kata Pengantar.. iii

    Daftar Isi iv

    Daftar Gambar... vi

    Ringkasan... vii

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang 1

    Rumusan Masalah.......... 2

    Tujuan Penulisan. 2

    Manfaat Penulisan... 2

    TELAAH PUSTAKA

    Yodium . 3

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)......................................... 4

    Upaya yang Telah Ditempuh Untuk Menanggulangi GAKY......................... 6

    Efektivitas Fortifikasi Garam Beryodium Untuk Penanggulangan GAKY. 6

    METODE PENULISAN

    Sumber dan Jenis Data.. 8

    Pengumpulan Data. 8

    Analisis dan Sintesis Data..... 8

    ANALISIS DAN SINTESIS

    Masalah Fortifikasi Garam Beryodium Untuk Penanggulangan GAKY.. 9

    Mekanisme Fortifikasi Garam Beryodium 10

  • Departemen Riset RnB Production

    Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit

    untuk Mengeliminasi Peredaran Garam Tanpa Yodium.. 12

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan. 15

    Saran 15

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • Departemen Riset RnB Production

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Grafik perbedaan IQ pada anak di daerah kurang yodium dengan

    anak di daerah non-GAKY .. 5

    Gambar 2. Fenomena gunung es GAKY 5

    Gambar 3. Bagan manajemen GAKY.... 12

    Gambar 4. Skema Mekanisme Alat.... 13

    Gambar 5. Modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine test kit. 14

  • Departemen Riset RnB Production

    RINGKASAN

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah suatu spektrum gangguan

    yang luas sebagai akibat defisiensi yodium dalam makanan secara terus menerus

    dalam waktu yang lama yang berakibat atas menurunnya kapasitas intelektual dan

    fisik pada mereka yang kurang yodium, serta dapat bermanifestasi sebagai

    gondok, retardasi mental, defek mental serta fisik dan kretin endemik. GAKY di

    Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius

    mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas

    sumber daya manusia.

    Saat ini telah diketahui bahwa GAKY memiliki dampak yang sangat buruk

    terhadap otak yang sedang berkembang. Masyarakat yang tinggal di daerah yang

    dipengaruhi oleh GAKY berat dapat mengalami penurunan skor Intelligence

    Quotient (IQ) sampai 13,5 poin lebih rendah daripada masyarakat kelompok

    kontrol yang berasal dari daerah yang tidak terdapat GAKY. Defisiensi mental ini

    sangat berpengaruh pada kapasitas belajar anak, kesehatan wanita, kualitas hidup

    di dalam masyarakat, dan produktivitas ekonomi. Dari dua puluh juta penduduk

    Indonesia yang menderita gondok, penurunan IQ diperkirakan dapat mencapai

    hingga 140 juta poin.

    Penanganan dan pencegahan GAKY khususnya di daerah endemik perlu

    dilakukan secara kontinyu. Upaya program penanggulangan GAKY secara

    nasional telah dilakukan melalui program jangka pendek yaitu melalui pemberian

    suplemen yodium, dan program jangka panjang yaitu melalui penambahan

    yodium dalam bahan makanan.

    Di antara upaya tersebut, fortifikasi garam

    merupakan cara yang paling efektif dan strategis karena garam adalah bagian yang

    penting dari kehidupan manusia dan merupakan komoditas global.

    WHO, Unicef, dan ICCIDD menyatakan bahwa salah satu indikator kemajuan

    eliminasi GAKY adalah persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam

    beryodium dengan efektif berjumlah lebih dari 90%. Sementara itu, jumlah rumah

    tangga di Indonesia yang telah mengkonsumsi garam beryodium hingga tahun

    2003 adalah sebanyak 73% dan tidak mengalami perkembangan yang berarti

    hingga tahun 2006. Bahkan pada Bulan Januari lalu Dinas Kesehatan Serang

    melaporkan bahwa sebelas kecamatan di Serang masih endemik GAKY. Hal

    tersebut menyadarkan kita semua bahwa upaya eliminasi GAKY di Indonesia

    masih perlu mendapat perhatian khusus.

    Situasi dan kondisi di Indonesia menunjukkan betapa sulitnya mengatur produsen

    garam kecil untuk mendukung USI. Pada kenyataannya, program yodisasi garam

    di Indonesia dalam upaya menanggulangi GAKY sampai saat ini masih

    menghadapi berbagai kendala meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai

    peraturan untuk menunjang program yodisasi garam tersebut. Di antara penyebab

  • Departemen Riset RnB Production

    hal ini adalah lemahnya pengawasan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.

    Permasalahan ini menunjukkan diperlukannya suatu cara yang dapat

    mengeliminasi peredaran garam yang tidak beryodium.

    Gagasan yang kami tawarkan berupa Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur kadar yodium garam yang beredar di masyarakat sekaligus dapat

    melakukan fortifikasi langsung apabila ternyata kadar yodium dalam garam yang

    diukur belum memenuhi standar.

    Modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine test kit terdiri dari dua

    komponen utama, yaitu iodine test kit dan alat fortifikasi yodium. Iodine test kit

    berfungsi untuk mengukur kadar yodium sampel yang prinsipnya berdasarkan tes

    yodium sederhana namun diupayakan visualisasinya berupa tampilan digital berisi

    informasi kadar yodium sampel serta jumlah KIO3 yang perlu ditambahkan agar

    mencapai kadar minimum yang ditetapkan. Apabila kadar sudah memenuhi

    standar maka sampel dapat diambil kembali tanpa melalui proses selanjutnya.

    Namun bila ternyata kadar yodium yang terkandung dalam garam kurang, maka

    sampel akan menjalani tahap selanjutnya yaitu proses fortifikasi. Komponen ke

    dua yaitu alat fortifikasi yodium berfungsi untuk melakukan fortifikasi yodium

    terhadap sampel garam yang tidak memenuhi standar setelah diukur oleh iodine

    test kit. Jumlah dan kadar KIO3 yang ditambahkan telah diatur secara otomatis

    berdasarkan informasi dari tes kadar yodium.

    Keuntungan dari alat ini di antaranya adalah bahwa dengan alat ini pemerintah

    dapat mengintervensi tahap terminal dari peredaran garam sehingga melengkapi

    program eliminasi peredaran garam tanpa yodium serta mengontrol produsen dan

    distributor garam yang tidak melakukan fortifikasi yodium sesuai SNI. Dengan

    demikian, alat ini diharapkan dapat menanggulangi peredaran garam yang tidak

    beryodium ataupun garam beryodium dengan kadar yang tidak sesuai standar

    yang hingga kini masih dijumpai khususnya wilayah endemik.

  • Departemen Riset RnB Production

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah suatu spektrum gangguan

    yang luas sebagai akibat defisiensi yodium secara terus menerus dalam waktu

    yang lama.1

    Saat ini telah diketahui bahwa dampak GAKY terhadap otak yang

    sedang berkembang adalah sangat buruk.2

    Masyarakat yang tinggal di daerah yang

    dipengaruhi oleh GAKY berat dapat mengalami penurunan skor Intelligence

    Quotient (IQ) sampai 13,5 poin lebih rendah daripada masyarakat kelompok

    kontrol yang berasal dari daerah yang tidak terdapat GAKY.1,3

    Dari dua puluh juta

    penduduk Indonesia yang menderita gondok, penurunan IQ diperkirakan dapat

    mencapai hingga 140 juta poin.4

    Upaya program penanggulangan GAKY secara nasional telah dilakukan melalui

    program jangka pendek dan program jangka panjang.4-5

    Di antara upaya tersebut,

    fortifikasi garam merupakan cara yang paling efektif dan strategis karena garam

    adalah bagian yang penting dari kehidupan manusia.6 WHO, Unicef, dan ICCIDD

    menyatakan bahwa salah satu indikator kemajuan eliminasi GAKY adalah

    persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengan efektif

    berjumlah lebih dari 90%.7

    Sementara itu, jumlah rumah tangga di Indonesia yang

    telah mengkonsumsi garam beryodium hingga tahun 2003 adalah sebanyak 73%

    dan tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga tahun 2006.7-8

    Bahkan

    pada Bulan Januari yang lalu Dinas Kesehatan Serang menyatakan bahwa sebelas

    kecamatan di Serang masih endemik GAKY.9

    Hal itu menyadarkan kita bahwa

    upaya eliminasi GAKY di Indonesia masih perlu mendapat perhatian khusus.

    Pada kenyataannya, program yodisasi garam di Indonesia dalam upaya

    menanggulangi GAKY sampai saat ini masih menghadapi berbagai kendala

  • Departemen Riset RnB Production

    meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan untuk menunjang

    program yodisasi garam tersebut.10-12

    Di antara penyebab hal ini adalah lemahnya

    pengawasan mutu yang dilakukan oleh pemerintah.10,12-13

    Permasalahan ini

    menunjukkan diperlukannya suatu cara yang dapat mengeliminasi peredaran

    garam yang tidak beryodium.14

    Gagasan yang kami tawarkan berupa Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium

    Portable dan Iodine Test Kit adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

    mengukur kadar yodium garam yang beredar di masyarakat sekaligus dapat

    melakukan fortifikasi langsung apabila ternyata kadar yodium dalam garam yang

    diukur belum memenuhi standar.

    Rumusan Masalah

    Apakah Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit dapat

    membantu menanggulangi masalah GAKY di Indonesia?

    Tujuan Penulisan

    Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan baru dalam menyelesaikan

    masalah pengawasan dan peredaran garam beryodium sebagai upaya

    penanggulangan masalah GAKY di Indonesia.

    Manfaat Penulisan

    Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

    1. mengetahui pentingnya upaya menanggulangi GAKY, dan

    2. menyumbangkan suatu metode baru untuk menyelesaikan permasalahan yang

    ditemui dalam program yodisasi garam di Indonesia sebagai upaya

    penanggulangan GAKY.

  • Departemen Riset RnB Production

    TELAAH PUSTAKA

    Yodium

    Yodium adalah sebuah unsur kimia yang terdapat dalam berbagai macam bentuk,

    terutama adalah yodida (I-), yodat (IO3

    -), dan yodium unsur (I2).

    15 Karena yodium

    merupakan unsur yang larut dalam air, maka erosi oleh sebab apapun akan

    mengikisnya dari permukaan tanah dan membawanya ke laut. Hal ini terlihat jelas

    bahwa banyak daerah gondok endemik terjadi pada daerah berkapur dan daerah

    yang banyak mengalami erosi. Sumber yodium di alam, antara lain air tanah, air

    laut, organisme laut, dan sumber bahan organik yang beredar di pasaran.13

    Yodium merupakan bagian integral dari hormon tiroid, berupa tetrayodotironin

    (tiroksin atau T4) dan triyodotironin (T3).16-17

    Yodium adalah nutrisi yang penting

    bagi fungsi kelenjar tiroid untuk mengatur pertumbuhan dan metabolisme.18

    Hormon tiroid dibutuhkan sepanjang hidup manusia untuk mempertahankan

    metabolisme serta fungsi organ dan peranannya sangat kritis pada bayi yang

    sedang tumbuh pesat.19

    Efek utama hormon tiroid adalah pengendalian sintesis

    protein.16

    Dalam saluran pencernaan, yodium yang berasal dari bahan makanan

    dikonversi menjadi yodida yang mudah diserap. Yodium tersebut kemudian

    memasuki kelenjar tiroid untuk disimpan. Selanjutnya, yodium akan melekat pada

    residu tirosin dari tiroglobulin membentuk hormon berupa tiroksin (T4) dan

    triyodotironin (T3).16

    Kebanyakan T3 dan T4 diangkut dalam bentuk terikat

    plasma melalui protein pembawa.16,22

    Kadar T4 plasma jauh lebih besar dari pada

    T3, tetapi T3 merupakan hormon yang lebih potensial dan siklusnya terjadi lebih

    cepat. Beberapa T3 plasma dibuat dari T4 dengan jalan deyodinasi dalam jaringan

    di luar tiroid. Hormon yang bebas kemudian melakukan aktivitasnya pada sel-sel

    target.16,21

  • Departemen Riset RnB Production

    Kebutuhan yodium meningkat pada anak yang sedang tumbuh dan wanita pada

    masa hamil dan menyusui. WHO, Unicef, dan ICCIDD (International Council for

    the Control of Iodine Deficiency Disorders) menganjurkan kebutuhan yodium

    dalam satu hari sebagai berikut:

    90 mg untuk anak prasekolah (0-59 bulan),

    120 mg untuk anak ssekolah dasar (6-12 tahun),

    150 mg untuk dewasa (di atas 12 tahun), dan

    200 mg untuk wanita hamil dan wanita menyusui.17

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah suatu spektrum gangguan

    yang luas sebagai akibat defisiensi yodium dalam makanan secara terus menerus

    dalam waktu yang lama, yang berakibat atas menurunnya kapasitas intelektual dan

    fisik pada mereka yang kurang yodium, serta dapat bermanifestasi sebagai

    gondok, retardasi mental, defek mental serta fisik dan kretin endemik.1,13,22

    Pada

    awalnya gondok endemik disamakan dengan GAKY, namun sebenarnya gondok

    hanya merupakan sebagian kecil saja dari spektrum GAKY. Walaupun prevalensi

    gondok kini mulai berkurang, namun dengan tidak terlihatnya gondok tidak

    berarti GAKY telah tiada.23

    Saat ini telah diketahui bahwa dampak GAKY terhadap otak yang sedang

    berkembang adalah jauh lebih buruk dan hal ini merupakan sebuah tantangan bagi

    perkembangan sosial dan ekonomi dari berbagai negara.2

    GAKY telah

    mengakibatkan jutaan orang hidup dalam prospek yang kecil. Masyarakat yang

    tinggal di daerah yang dipengaruhi oleh GAKY berat dapat mengalami penurunan

    skor Intelligence Quotient (IQ) sampai 13,5 poin lebih rendah daripada

    masyarakat kelompok kontrol yang berasal dari daerah yang tidak terdapat

    GAKY.1,3

    Defisiensi mental ini sangat berpengaruh pada kapasitas belajar anak,

  • Departemen Riset RnB Production

    kesehatan wanita, kualitas hidup di dalam masyarakat, dan produktivitas

    ekonomi.1

    GAKY di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang

    serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan

    kualitas sumber daya manusia. GAKY yang terjadi pada wanita hamil dapat

    menyebabkan wanita tersebut beresiko pada terjadinya abortus, lahir mati, sampai

    cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan syaraf, mental

    dan fisik yang disebut kretin. Semua gangguan ini dapat berakibat pada rendahnya

    prestasi belajar, rendahnya produktivitas kerja pada orang dewasa, dan timbulnya

    berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat sehingga dapat menghambat

    pembangunan. Dari dua puluh juta penduduk Indonesia yang menderita gondok,

    penurunan IQ diperkirakan dapat mencapai hingga 140 juta poin.4

    Prof. Dr. dr. Djokomoeljanto, Sp.PD-KEMKD menyatakan bahwa penanganan

    dan pencegahan GAKY khususnya di daerah endemik perlu dilakukan selamanya.

    Hal ini disebabkan oleh lahan yang kekurangan yodium baru akan pulih kembali

    jutaan tahun lagi. Karena itu, sekali ditengarai sebagai daerah GAKY, maka

    kondisi garam yodium penduduk perlu dipantau selamanya. Oleh karena itu

    diperlukan identifikasi permasalahan dan strategi tertentu untuk dapat

    menyelesaikan masalah GAKY.3

    Gambar 1. Grafik Perbedaan IQ pada

    Anak di Daerah GAKY dengan Anak di

    Daerah non-GAKY.11

    Gambar 2. Fenomena Gunung Es

    Masalah GAKY. 11

  • Departemen Riset RnB Production

    Upaya yang Telah Ditempuh Untuk Menanggulangi GAKY

    Upaya program penanggulangan GAKY secara nasional telah dimulai sejak tahun

    1974 dalam bentuk program jangka pendek dan jangka panjang.5

    Program jangka

    pendek dilakukan melalui pemberian suplemen yodium terutama bagi wanita usia

    subur di kecamatan endemik berat dan sedang. Sedangkan program jangka

    panjang dilaksanakan dengan penambahan yodium dalam makanan yaitu dengan

    fortifikasi yodium dalam garam.4-5

    Fortifikasi garam merupakan cara yang paling

    murah dan efisien karena dapat menjangkau semua penduduk.4-5,22

    Selain itu,

    untuk mencegah berkurangnya kadar yodium dalam garam yang dimasak, telah

    disosialisasikan pula mengenai cara memasak yang baik sehingga kadar yodium

    dalam garam tetap memenuhi standar.

    Sebagai upaya untuk turut menyukseskan eliminasi GAKY, pemerintah

    mengeluarkan peraturan mengenai garam beryodium. Garam beryodium

    ditetapkan sebagai produk yang wajib menerapkan SNI dalam PP No. 15 tahun

    1991 tentang Standar Nasional Indonesia dan SK Menteri Perindustrian No.

    29/M/SK/2/1995 tentang Pengesahan SNI dan Penggunaan Tanda SNI secara

    wajib terhadap sepuluh macam produk industri. Syarat mutu garam konsumsi

    beryodium sesuai dengan SNI 01-3556.2-1994/Rev 2000 adalah kandungan KIO3

    minimal 30 ppm.3

    Keputusan Presiden No. 697 tahun 1994 Pasal 1 menyebutkan

    bahwa garam yang dapat diperdagangkan untuk kebutuhan konsumsi manusia,

    ternak, pengasinan ikan atau bahan penolong industri pangan adalah garam

    beryodium yang telah berlabel SNI/SII.23

    Efektivitas Fortifikasi Garam Beryodium Untuk Penanggulangan GAKY

    Garam adalah komponen homeostasis dalam sistem biologi dan memegang

    peranan penting dalam aktivitas manusia.6,24

    Kelebihan garam di antaranya adalah

    harganya yang murah dan ketersediaannya yang melimpah. Penggunaan garam

  • Departemen Riset RnB Production

    yang utama adalah sebagai bahan konsumsi sehari-hari. Manfaat ini membuat

    garam menjadi bagian penting dari kebudayaan dan peradaban manusia.24

    Garam

    juga mudah disaring dan dibersihkan dengan beberapa teknik, selain itu juga

    merupakan komoditas global.6,25

    Oleh karena secara universal manusia

    mengkonsumsi garam dalam jumlah kecil yang konstan setiap hari, maka hal

    tersebut merupakan suatu sarana yang ideal untuk menyampaikan jumlah

    fisiologis mikronutrien seperti yodium kepada populasi secara besar-besaran.25,27

    Selain itu, penambahan yodium ke dalam garam tidak mempengaruhi warna, rasa,

    dan baunya.25

    Pada tahun 1994, WHO dan Unicef Joint Committee on Health Policy

    merekomendasikan USI (Universal Salt Iodized) sebagai sebuah strategi yang

    aman, cost-effective, dan berkelanjutan untuk menjamin asupan yodium yang

    cukup bagi semua individu. Sekarang ini telah diketahui dengan jelas bahwa cara

    yang paling efektif untuk mengeleminasi GAKY adalah melalui USI. USI

    menekankan terjaminnya kandungan yodium yang cukup dalam semua garam

    yang digunakan. Lebih dari tiga puluh negara telah membuktikan efektivitas USI

    dan berhasil mencapai cita-cita USI yaitu sebanyak 90% rumah tangga

    menggunakan garam beryodium. Adapun negara lain yang gagal mencapai target,

    hal itu dikarenakan situasi konflik di negaranya yang telah menenggelamkan

    segala usaha kesehatan.1

    Berdasarkan uraian tersebut, maka fortifikasi garam

    dinilai sebagai langkah yang efektif dan strategis dalam upaya penanggulangan

    masalah GAKY.28

  • Departemen Riset RnB Production

    METODE PENULISAN

    Sumber dan Jenis Data

    Data-data yang dipergunakan dalam karya tulis ini bersumber dari berbagai

    referensi atau literatur yang relevan dengan topik permasalahan yang dibahas.

    Validitas dan relevansi referensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan.

    Jenis data yang diperoleh berupa data sekunder yang bersifat kualitatif maupun

    kuantitatif.

    Pengumpulan Data

    Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dengan

    menelusuri rujukan terkini yang terkait dengan topik utama permasalahan.

    Literatur yang digunakan merupakan literatur yang telah dikaji validitasnya dan

    mendukung dalam penguraian masalah.

    Analisis dan Sintesis Data

    Setelah data terkumpul, kami melakukan penyusunan data dengan sistematis dan

    logis. Gagasan penulis dalam mengembangkan gagasan modifikasi alat fortifikasi

    yodium portable dan iodine test kit berasal dari pengamatan empiris dan hasil

    analisis berbagai rujukan. Struktur modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan

    iodine test kit ini dikembangkan dari alat fortifikasi garam yang umum digunakan

    oleh produsen garam, iodine test kit yang sering digunakan untuk survey garam

    beryodium, serta mekanisme penggunaannya terinspirasi oleh alat bar code

    mandiri bagi konsumen yang tersedia di beberapa supermarket untuk mengetahui

    harga barang. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dan saran yang

    dibutuhkan demi mendukung gagasan yang kami usulkan.

  • Departemen Riset RnB Production

    ANALISIS DAN SINTESIS

    Masalah Fortifikasi Garam Beryodium Untuk Penanggulangan GAKY

    Situasi dan kondisi di Indonesia menunjukkan betapa sulitnya mengatur produsen

    garam kecil untuk mendukung USI. Yodisasi garam di negara Indonesia dimulai

    sejak penjajahan Belanda pada tahun 1927, kemudian terhenti di tahun 1945

    ketika monopoli garam dibubarkan. Pada tahun 1976 usaha untuk melenyapkan

    GAKY dimulai lagi dengan bantuan dari Unicef, tetapi tidak berhasil karena

    minimnya tanggung jawab dan koordinasi di antara para menteri dan sektor

    swasta di dalamnya.7

    Upaya dilanjutkan dengan proyek Intensifikasi

    Penanggulangan GAKY (IP-GAKY) yang dilaksanakan dengan dana pinjaman

    Bank Dunia sejak tahun 1997 sampai tahun 2003 untuk mempercepat penurunan

    prevalensi GAKY melalui pencapaian USI.1

    Berkat usaha serta pinjaman Bank

    Dunia dan Unicef,4,7

    penggunaan rumah tangga terhadap garam cukup yodium

    meningkat secara bermakna dari 50% di tahun 1995 menjadi 73% di tahun 2003.7

    Upaya eliminasi GAKY di Indonesia masih perlu mendapat perhatian khusus.

    Data survey GAKY terakhir dari Unicef menyatakan jumlah rumah tangga di

    Indonesia yang telah mengkonsumsi garam beryodium hingga tahun 2006 adalah

    sebanyak 73%.8 Hal ini menunjukkan tidak adanya perkembangan yang berarti

    dalam beberapa tahun terakhir, padahal pemerintah telah mencanangkan Indonesia

    sehat 2010 dengan salah satu programnya yaitu pencapaian USI atau persentase

    rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengan efektif lebih dari

    90%. Sementara itu data dari Dinas Kabupaten Serang menyatakan bahwa saat ini

    sebelas kecamatan di Serang masih endemik GAKY disebabkan banyaknya

    peredaran garam di masyarakat yang tidak beryodium.9 Selain wilayah Serang

    tentu masih ada beberapa wilayah lain di Indonesia yang endemik GAKY.

    Akankah Indonesia mampu mencapai USI pada tahun 2010?

  • Departemen Riset RnB Production

    Prof DR. Dr. Djokomoeljanto, SpPD-KEMKD menyatakan bahwa penanganan

    dan pencegahan GAKY khususnya di daerah endemik perlu dilakukan selamanya

    sebab lahan yang kekurangan yodium baru akan pulih kembali jutaan tahun lagi.3

    Pernyataan ini sejalan dengan kondisi di China ketika negara tersebut secara

    keseluruhan telah meraih sasaran 90% pencakupan garam beryodium, ternyata

    beberapa daerah masih berada jauh di bawah sasaran tersebut dan masih terus

    diupayakan eliminasi GAKY.7 Oleh karena itu diperlukan identifikasi

    permasalahan dan strategi tertentu agar pencapaian USI di Indonesia dapat

    tercapai secara berkesinambungan.

    Program yodisasi garam di Indonesia dalam upaya menanggulangi GAKY sampai

    saat ini masih menghadapi berbagai kendala meskipun pemerintah telah

    mengeluarkan berbagai peraturan untuk menunjang program yodisasi garam.10-12

    Beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat adalah: (1) harga garam

    beryodium yang lebih mahal dibandingkan dengan garam yang tidak beryodium,

    membuat masyarakat lebih memilih garam yang tidak beryodium untuk konsumsi

    sehari-harinya, (2) minat dan kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap

    garam beryodium, (3) kurangnya kesadaran produsen untuk memproduksi garam

    beryodium sesuai dengan nilai kandungan minimal sehingga banyak garam

    beryodium yang tidak memenuhi syarat, (4) lemahnya pengawasan mutu yang

    dilakukan oleh pemerintah, (5) ketersediaan garam beryodium yang memenuhi

    persyaratan belum memadai.10,12-13

    Mekanisme Fortifikasi Garam Beryodium

    Fortifikasi adalah upaya meningkatkan mutu gizi makanan dengan menambahkan

    zat gizi tertentu pada makanan. Zat gizi tersebut tidak terdapat dalam makanan itu.

    Menurut Soekirman (2006) ada 2 jenis fortifikasi yaitu fortifikasi wajib dan

    sukarela. Fortifikasi wajib adalah fortifikasi yang harus dilakukan berdasarkan

    undang-undang dan peraturan yang berlaku. Sedangkan fortifikasi sukarela

  • Departemen Riset RnB Production

    dilakukan sendiri atas prakarsa produsen dengan maksud meningkatkan nilai

    tambah produknya.29

    Tidak semua makanan dapat difortifikasi untuk tujuan mencegah kekurangan gizi.

    Hanya makanan tertentu yang memenuhi syarat yaitu: pertama, makanan yang

    relatif banyak dan terus menerus secara teratur dimakan oleh masyarakat termasuk

    masyarakat miskin; kedua, makanan itu diproduksi dan diolah oleh pabrik yang

    terbatas jumlahnya agar mudah diawasi proses fortifikasinya; ketiga, tersedia

    teknologi fortifikasinya untuk makanan yang dipilih; keempat, makanan tidak

    berubah rasa, warna dan konsistensi setelah difortifikasi; kelima, tetap aman

    dalam arti tidak membahayakan kesehatan; keenam, harga makanan tetap

    terjangkau oleh daya beli konsumen yang menjadi sasaran.30

    Yodium ditambahkan sebagai potasium yodat (KIO3) ke dalam garam setelah

    proses penyaringan dan pengeringan, dan sebelum packing.25,31

    Ada 2 cara

    yodisasi:

    1. Yodisasi cara basah, dimana potasium yodat (KIO3) pertama kali larut dalam

    air untuk membuat larutan yang terkonsentrasi. Larutan ini dapat ditebarkan

    atau disemprotkan pada garam pada kadar yang seragam.25,31

    Keistimewaan

    cara ini adalah cost-effective nya.25

    2. Dalam cara kering, KI atau KIO3 pertama dicampur dengan kalsium karbonat

    dan/atau garam kering dan serbuknya kemudian disemprotkan pada garam

    kering dengan jumlah yang lebih banyak.25,31

    Teknik ini lebih rumit,

    membutuhkan garam dalam bentuk kristal kecil yang homogen dan melalui

    pencampuran garam setelah penambahan yodium, perlu dipastikan

    pemerataannya.25

    Sebab jika pencampuran tidak adekuat, beberapa bagian

    garam akan terdiri dari yodium yang terlalu banyak dan yang lainnya terlalu

    sedikit.25,31

  • Departemen Riset RnB Production

    Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit untuk

    Mengeliminasi Peredaran Garam Tanpa Yodium

    Kami menawarkan gagasan modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine

    test kit sebagai salah satu upaya melengkapi program eliminasi peredaran garam

    yang tidak beryodium dengan mengintervensi tahap terminal dari peredaran

    garam, yaitu penyediaan alat iodisasi garam disertai alat tes kandungan yodium

    yang dapat ditempatkan di pasar-pasar tradisional atau tempat penjualan lainnya

    terutama di daerah endemik GAKY. Alat ini diupayakan portabel atau mudah

    dimobilisasi sehingga dapat dengan mudah disediakan dan dijangkau oleh

    masyarakat.

    Gambar 3. Bagan

    Manajemen GAKY

    MANAJEMEN

    GAKY

    Jangka panjang Jangka pendek

    Suplementasi

    yodium

    Penyuntikan

    larutan

    minyak

    beryodium

    Pemberian

    kapsul

    beryodium

    Universal

    Salt Iodized Fortifikasi

    bahan pangan

    Peraturan dan

    peran

    pemerintah

    Multiple

    fortification

    Kesadaran

    Masyarakat

    Pengadaan dan

    Distribusi

    m

    a

    s

    a

    l

    a

    h

    Alat

    Fortifikasi

    Portable

    Harga

  • Departemen Riset RnB Production

    Tidak

    Ya Kadar yodium sesuai SNI?

    Dapat diambil kembali

    Pemeriksaan kadar yodium

    Fortifikasi

    Garam

    Modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine test kit terdiri dari dua

    komponen utama:

    1. Iodine Test Kit

    Komponen ini berfungsi untuk mengukur kadar yodium sampel yang

    prinsipnya berdasarkan tes yodium sederhana namun diupayakan

    visualisasinya berupa tampilan digital berisi informasi kadar yodium sampel

    serta jumlah KIO3 yang perlu ditambahkan agar mencapai kadar minimum

    yang ditetapkan. Apabila kadar sudah memenuhi standar maka sampel dapat

    diambil kembali tanpa melalui proses selanjutnya. Namun bila ternyata kadar

    yodium yang terkandung dalam garam kurang, maka sampel akan menjalani

    tahap selanjutnya yaitu proses fortifikasi.

    2. Alat Fortifikasi Yodium

    Sampel yang telah diukur kadar yodiumnya dan ditetapkan jumlah KIO3 yang

    perlu ditambahkan kemudian difortifikasi dengan cara penyemprotan ataupun

    injeksi, tergantung jenis sampel atau sesuai keinginan pengguna. Jumlah dan

    kadar KIO3 yang ditambahkan telah diatur secara otomatis berdasarkan

    informasi dari tes kadar yodium.

    Alat tersebut secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut

    Gambar 4. Skema Mekanisme Alat

  • Departemen Riset RnB Production

    3

    4

    10

    9

    5 6

    8

    2

    7

    1

    Gambar 5. Modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine test kit

    Alat ini dapat dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan khususnya di daerah endemik

    untuk mengawasi peredaran garam tanpa yodium sekaligus melakukan fortifikasi

    bila tidak memenuhi standar. Dengan alat ini pemerintah dapat mengintervensi

    tahap terminal dari peredaran garam sehingga melengkapi program eliminasi

    peredaran garam tanpa yodium serta mengontrol produsen dan distributor garam

    yang tidak melakukan fortifikasi yodium sesuai SNI. Selain itu, untuk medukung

    efektifitas penggunaan alat ini maka perlu dilakukan upaya sebagai berikut:

    1. penggunaan alat dibantu oleh pengawas atau pemandu yang dapat membantu

    menggunakan alat tersebut serta mencegah penggunaan berlebihan atau

    penyalahgunaan,

    2. melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang

    pentingnya yodium dan bahaya GAKY sehingga akan timbul kesadaran

    mayarakat serta kepedulian untuk memastikan bahwa garam yang dikonsumsi

    adalah garam beryodium, dan

    3. menindak lanjuti produsen serta distributor garam yang tidak melakukan

    fortifikasi yodium sesuai SNI.

    Keterangan gambar:

    1. Layar informasi kandungan garam 2. Tempat masuk garam 3. Tombol untuk melakukan tes kadar yodium 4. Tombol untuk melakukan fortifikasi

    yodium

    5. Penutup bagian bawah yang dapat menutup dan membuka

    6. Sprayer/injeksi yodium 7. Tempat mengambil garam

    yang telah difortifikasi (dapat

    disertai pengepakan)

    8. Kompresor 9. Tabung KIO3 10. Petunjuk penggunaan

  • Departemen Riset RnB Production

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Penanganan dan penanggulangan masalah GAKY merupakan tanggung jawab

    bersama. Fortifikasi garam merupakan suatu cara yang paling efektif dan strategis

    untuk menanggulangi masalah GAKY di Indonesia dan pengawasan garam

    beryodium yang beredar di masyarakat memegang peranan penting di dalamnya.

    Namun pada kenyataannya, masih banyak garam yang beredar di masyarakat yang

    tidak mengandung yodium sesuai SNI. Oleh karena itu, diperlukan suatu

    pemecahan masalah yang efektif untuk mengawasi garam beryodium yang

    beredar di masyarakat sekaligus cara fortifikasi yang mudah dan terjangkau yang

    dapat dilakukan masyarakat pada umumnya apabila garam beryodium yang

    dimiliki tidak sesuai dengan SNI. Dengan adanya modifikasi alat fortifikasi

    yodium portable dan iodine test kit ini, maka masalah pengawasan dan peredaran

    garam yang tidak beryodium dapat diselesaikan sehingga dapat mempercepat

    eliminasi GAKY di Indonesia.

    Saran

    Modifikasi alat fortifikasi yodium portable dan iodine test kit membutuhkan

    kerjasama dari berbagai sektor khususnya antara sektor kesehatan, sektor

    perindustrian garam, sektor teknologi, dan sektor pasar. Penyuluhan dan

    sosialisasi kepada berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan untuk

    meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya garam beryodium. Selain

    itu, suatu penelitian observasional diharapkan dapat dilakukan untuk menguji

    efektifitas penggunaan modifikasi iodine test kit dan alat fortifikasi yodium

    portable dalam penanggulangan masalah GAKY.

  • Departemen Riset RnB Production

    DAFTAR PUSTAKA

    1. World Health Organization. Assessment of iodine deficiency disorders and

    monitoring their elimination: A guide for programme managers. WHO

    Library Cataloguing-in-Publication Data, 3rd

    ed [Online]. 2007 [cited 2008

    October 23]. Available from:

    who.int/reproductive-health/docs/iodine_deficiency.pdf

    2. International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders. Iodine

    deficiency [Online]. 2008 [cited 2008 Nov 02]. Available from:

    http://www.iccidd.org/pages/iodine-deficiency.php

    3. Djokomoeljanto. No date. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).

    Department of Internal Medicine Diponegoro University-Dr Kariadi Hospital,

    Semarang

    4. Anonim. Gangguan akibat kekurangan yodium. Dinas Kesehatan Kulon

    Progo [Online]. 2007 Nov 3 [cited 2008 Oct 23]. Available from:

    www.dinkeskabkulonprogo.org/?feed=rss2

    5. Marihati. Pemantauan mutu garam beryodium. Jurnal GAKY Indonesia.

    2006; 5:1-2. ISSN: 1412-5951

    6. Shelswell K. A pinch of salt: fortification with iodine and iron. BioTeach

    Online Journal [serial online]. 2003 March [cited 2008 October 25]; 1(1):31-

    36. Available from:

    http://www.bioteach.ubc.ca/Journal/V01I01/3136nutrient.pdf

    7. United Nations System. Global progress in addressing iodine deficiency

    through USI: The makings of a global public health success story-The first

    decade (1985-1995). SCN News: Universal Salt Iodized (USI) No.35 end-

    2007 [Online]. ISSN 1564-3743. Available at:

    http://www.unsystem.org/SCN/Publications/SCNNews35.pdf

    8. Unite For Children (Unicef). At a glance: Indonesia. No date [cited 2008 Nov

    4]. Available from:

    http://www.unicef.org/infobycountry/indonesia_statistics.html

  • Departemen Riset RnB Production

    9. Anonim. 11 Kecamatan di Serang masih endemis GAKY. Departemen

    Kesehatan Republik Indonesia [Online]. 2009 Jan 29 [cited 2009 Feb 28].

    Available from:

    http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=330

    1

    10. Djokomoeljanto. Spektrum klinik GAKI, dari gondok hingga kretin endemik.

    Jurnal GAKY Indonesia 2002 (Desember); 3:1. ISSN: 1412-5951

    11. Ritanto, MJ. Faktor resiko kekurangan iodium ada anak SD di kecamatan

    Selo kabupaten Boyolali. Jurnal GAKY Indonesia 2003 (April); 4:2. ISSN:

    1412-5951

    12. Cahyadi W. Pengaruh lama pemasakan terhadap kestabilan garam beryodium

    dalam sediaan makanan. Jurnal GAKY Indonesia 2005 (April, Agustus, dan

    Desember) 4:1-3. ISSN: 1412-5951

    13. Djokomoeljanto R. Juni 2006. Gangguan akibat kurang yodium. Dalam:

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 4 jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan

    Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. p. 1944-48.

    14. Siswono. Pemerintah sediakan alat iodisasi garam di pasar [Online]. 2001

    Nov 28 [cited 2008 Nov 2]. Available from:

    http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1006846220,47580,

    15. International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders. FAQs

    about iodine nutrition[Online]. 2008 [cited 2008 Oct 29]. Available from:

    http://www.iccidd.org/pages/iodine-deficiency/faqs.php

    16. Picauly, Intje. November 2002. Iodium dan gangguan akibat kekurangan

    iodium. Bogor: Disertasi Program Pasca Sarjana IPB

    17. Dewoto HR. 2007. Vitamin dan mineral. Dalam: Farmakologi dan Terapi.

    Edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia. p. 792.

    18. WHO. Iodine, the problem: About iodine deficiency [Online]. No date [cited

    2008 Nov 4]. Available from:

    http://www.unicef.org/nutrition/facts_iodine.html

  • Departemen Riset RnB Production

    19. Rustama DS. Skrining (uji saring) hipotiroid pada bayi baru lahir, suatu upaya

    deteksi dini hipotiroid congenital (HK). Jurnal GAKY Indonesia 2003 (April)

    4: 2. ISSN: 1412-5951

    20. Guyton, Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC.

    p. 1187-1199.

    21. Schteingart DE. 1995. Penyakit Kelenjar Tiroid dalam Price SA. Patofisiologi

    Edisi Empat. Jakarta: EGC. p. 1070-1081.

    22. Siswono. GAKY, Penyakit penyebab retardasi mental [Online]. 2001 Nov 27

    [cited 2008 Oct 16] Available from:

    http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1006762874,96789

    23. Repotnya Mengkampanyekan Garam Beryodium di Indonesia:

    Garam, Jangan Cuma Asin, Harus Beryodium [Online]. 2003 Jan 16 [cited

    2008 Oct 29]. Available from: www.kompas.com

    24. International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders.

    Background on salt [Online]. 2008 [cited 2008 Nov 2]. Available from:

    http://www.iccidd.org/pages/protecting-children/fortifying-salt/background-

    on-salt.php

    25. World Health Organization and Food and Agriculture Organization of the

    United Nations. Guidelines on food fortification with micronutrients [Online].

    2006 [cited 2008 Nov 2]. ISBN: 92 4 159401 2. Available from:

    http://www.who.int/nutrition/publications/guide_food_fortification_micronutr

    ients.pdf

    26. Balai Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Bioyodium

    merupakan fortifikan yang efektif untuk penanggulangan GAKY [Online].

    2007 March 2 [cited 2008 October 23]. Available from:

    http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2007-

    komarietal 2404&q=gaky

    27. International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders. Why

    fortify salt [Online]. 2008 [cited 2008 Nov 2]. Available from:

    http://www.iccidd.org/pages/protecting-children/fortifying-salt/why-fortify-

    salt.php

  • Departemen Riset RnB Production

    28. Chen J, Wu H. Fortification of salt with iodine [Online]. No date [cited 2008

    Nov 2]. Available from: http://www.unu.edu/unupress/food/V192e/ch14.htm

    29. Pengertian fortifikasi [Online]. No date [cited 2008 Nov 4]. Available from:

    http://www.fortifikasiindonesia.net/content/view/11/79/

    30. Bahan makanan yang dapat difortifikasi [Online]. No date [cited 2008 Nov

    4]. Available from: http://fortifikasiindonesia.net/content/view/12/79/

    31. International Council for the Control of Iodine Deficiency Disorders. How

    salt is iodized [Online]. 2008 [cited 2008 Nov 2]. Available from:

    http://www.iccidd.org/pages/protecting-children/fortifying-salt/how-salt-is

    iodized.php

  • Departemen Riset RnB Production

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    1. Nama : Anisatusholihah

    NIM : G2A 005 017

    Tempat Tanggal Lahir : Majalengka, 22 Mei 1987

    No. Telp/HP : (024) 91307393 / 08121466744

    Email : [email protected]

    Alamat : Jl. Gergaji I/5, Semarang

    Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :

    1. Stem Sel untuk Terapi Penyakit Jantung

    2. Nigella sativa Suatu Complementary and Alternative Medicine (CAM)

    dari Ath Thibb An Nabawy untuk Terapi Kanker

    3. Potensi Biomedik Biota Laut Gorgonian Isis hippuris Sebagai

    Antikanker dan Anti-Multidrug Resistant untuk Meningkatkan Derajat

    Kesehatan Masyarakat

    4. The Effects of Gorgonian Isis hippuris on Histologic Grades Score of

    C3H Mice Adenocarcinoma Mammae

    5. Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit untuk

    Mencapai Universal Salt Iodized (USI) dalam Penanggulangan

    Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia

    Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :

    1. Juara Harapan I LKTI tingkat Nasional Scientific Fair 2007 FK Undip

    2. Juara II Lomba Poster Ilmiah tingkat Nasional Scientific Fair 2007 FK

    Undip

  • Departemen Riset RnB Production

    2. Nama : Ariestya Indah Permata Sari

    NIM : G2A 005 024

    Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Maret 1987

    No. Telp/HP : (024) 8447451 / 08128402011

    Email : [email protected]

    Alamat : Jl. Gergaji I/5, Semarang

    Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :

    1. Nigella sativa Suatu Complementary and Alternative Medicine (CAM)

    dari Ath Thibb An Nabawy untuk Terapi Kanker

    2. Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit untuk

    Mencapai Universal Salt Iodized (USI) dalam Penanggulangan Gangguan

    Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia

    3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Nigella sativa Terhadap Produksi NO

    Makrofag Mencit Balb/c yang Diinfeksi Salmonella typhimurium

    Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :

    1. Juara II Lomba Poster Ilmiah tingkat Nasional Scientific Fair 2007 FK

    Undip

    3. Nama : Annisa Salmah

    NIM : G2A 006 020

    Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 2 Mei 1988

    No. Telp/HP : 081390678550

    Email : [email protected]

    Alamat : Jalan Yogya

    Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :

    1. Modifikasi Alat Fortifikasi Yodium Portable dan Iodine Test Kit untuk

    Mencapai Universal Salt Iodized (USI) dalam Penanggulangan Gangguan

    Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia

    Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih: -