48-99-1-sm
DESCRIPTION
jurnal patologi anatomiTRANSCRIPT
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman 80-83 ISSN : 1410-0177
80
PENGARUH PENAMBAHAN SEDUHAN TEH HIJAU
[Camelia sinensis (Linn.) Kunze] TERHADAP AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN SARI BUAH APEL (Pyrus mallus L.)
Ros Sumarnya, Trisna Permadiab, Lilis Sugiartib aFakultas Farmasi Universitas Pancasila Jakarta bFakultas MIPA Universitas Nusa Bangsa Bogor
ABSTRACT
Effect of green tea brewed addition toward the antioxidant activity of apple juice, have
been investigated by measuring free radical 1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl catches by
sample. Ratio of green tea brewed with apple juice was 4:1(T4A1), 3:1(T3A1),
2:1(T2A1) and 1:1(T1A1). Results showed that antioxidant activity of T4A1
(IC50=0,6214% v/v) are not different evident (p<0,05) than green tea brewed
(IC50=0,6091% v/v).
Keywords: antioxidant, green tea, apel
PENDAHULUAN
Akhir – akhir ini, banyak dipasarkan
berbagai macam bentuk produk yang
menyatakan dapat mengatasi adanya
radikal bebas di dalam tubuh, mulai dari
produk minuman sampai suplemen
makanan. Produsen selain menggunakan
bahan dasar yang mengandung
antioksidan digunakan pula kombinasi
dari beberapa bahan yang mengandung
antioksidan.
Teh hijau (Camelia sinensis (linn.) kunze)
dan apel merah (Pyrus malus L)
merupakan jenis tanaman yang banyak
dikenal dan dikonsumsi masyarakat. Teh
hijau dan apel merah memiliki kesamaan
komponen kimia khususnya polifenol
yang berpotensi sebagai antioksidan.
Senyawa polifenol dalam teh hijau dan
apel berperan sebagai antioksidan yang
mampu mencegah maupun menghambat
serangan tidak terkendali dari radikal
bebas dan senyawa oksigen reaktif pada
kelompok sel tubuh seperti membran sel,
DNA, dan lemak (Rohdiana, 2009).
Seiring dengan meningkatnya penggunaan
kombinasi dari seduhan teh hijau dan apel
merah, maka perlu dilakukan studi untuk
mempelajari pengaruh penambahan air
seduhan teh hijau terhadap aktivitas
antioksidan sari buah apel. Efek
penambahan seduhan teh hijau terhadap
sari buah apel sebagai antioksidan dapat
direpresentasikan melalui aktivitas
antioksidan kombinasi dan individual.
Aktivitas antioksidan dapat ditentukan
dengan mengacu pada reaksi yang terjadi
antara antioksidan sebagai reduktor
dengan radikal bebas sebagai oksidator
(Ionita, 2003). Metode yang biasa
dilakukan untuk menetapkan aktivitas
antioksidan adalah secara
spektrofotometri dengan pereaksi 1,1-
diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), yang
didasari pada serapan cahaya dari pereaksi
DPPH.
BAHAN DAN METODE
BAHAN. Bahan Tumbuhan: Daun teh
hijau kering dan buah apel merah dari
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (BALITTRO). Bahan Kimia :
Ros S., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
81
DPPH p.a (Merck), Quercetin dan
Metanol p.a (Malinckrodt), serta Air
suling.
Alat. Neraca analitik digital (Mettler),
spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu),
blender Airlux, centrifuge Heitich.
METODE
Pembuatan seduhan teh hijau.
Penyiapan sampel daun teh hijau untuk
analisa aktivitas antioksidan mengikuti
prosedur yang dikemukakan oleh
Majchrzak et al(3). Ditimbang seksama ± 2
gram daun teh hijau kering, kemudian
ditambahkan 200 mL air suling 90 ْ C (10
µg/mL) dan diaduk selama 5 menit,
didinginkan. Diambil larutannya
kemudian disentrifus dengan kecepatan
5500 rpm selama 15 menit, diambil
larutan jernihnya.
Pembuatan sari buah apel. Penyiapan
sari apel untuk analisis aktivitas
antioksidan mengikuti prosedur yang
dikemukakan oleh Nurmi et al(4). Buah
apel merah yang telah dicuci bersih dan
dibuang bijinya kemudian diblender
sampai halus, kemudian disaring dan
diambil filtratnya, filtrat tersebut
kemudian disentrifus dengan kecepatan
12500 rpm selama 15 menit, diambil
larutan jernihnya.
Kombinasi teh hijau dan apel. Larutan
uji teh hijau (Ts) dan apel merah (As)
tunggal dicampurkan secara homogen
dengan perbandingan konsentrasi masing
– masing 4:1 (T4A1), 3:1 (T3A1), 2:1
(T2A1), dan 1:1 (T1A1) lalu
dihomogenkan.
Pengukuran aktivitas antioksidan.
Terhadap masing – masing larutan uji
diuji aktivitas antioksidan berdasarkan
prinsip penangkapan hidrogen dari
antioksidan oleh radikal bebas DPPH.
Larutan uji dipipet sebanyak 25 µL, 30
µL, 35 µL, 40 µL, dan 45 µL ke dalam
labu ukur 5 mL. Ke dalam tiap – tiap labu
ukur ditambahkan 1 mL larutan DPPH 0,5
mM dan metanol sampai 5 mL kemudian
dihomogenkan, sehingga diperoleh larutan
dengan konsentrasi masing – masing 0,5
%, 0,6 %, 0,7 %, 0,8 %, dan 0,9 %. Segera
diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37 ْ
C di tempat gelap. Serapan diukur pada
panjang gelombang 515 nm. Persentase
aktivitas antioksidan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Hambatan (%) = x 100%
Dimana Ab adalah serapan larutan DPPH
tanpa larutan uji dan As adalah serapan
larutan sisa DPPH yang telah bereaksi
dengan antioksidan pada larutan uji.
Nilai IC50 (Inhibition Concentration 50)
adalah konsentrasi antioksidan (µg/mL)
yang mampu menghambat 50% aktivitas
radikal bebas. Nilai IC50 diperoleh dengan
analisis regresi linier persentase aktivitas
antioksidan larutan uji dengan konsentrasi
0,5 %, 0,6 %, 0,7 %, 0,8 %, dan 0,9 %.
Sebagai kontrol positif dalam penentuan
aktivias antioksidan digunakan senyawa
kuersetin.
Analisis statistika. Data percobaan
dianalisis dengan menggunakan uji T
berpasangan dengan menggunakan
program Minitab 16. Nilai P kecil 0,05
dianggap mempunyai nilai perbedaan
yang signifikan secara statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran panjang gelombang
maksimum.
Panjang gelombang masimum diperoleh
dari scanning dengan menggunakan
larutan baku kuersetin dengan konsentrasi
pada rentang 485 – 545 nm. Dari hasil
pengukuran didapatkan serapan
maksimum pada panjang gelombang 515
Ab - As
Ab
Ros S., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
82
nm. Berdasarkan hasil panjang gelombang
maksimal yang didapat, maka untuk
selanjutnya metode peredaman radikal
bebas DPPH akan menggunakan panjang
gelombang 515 nm. Hukum Lambert –
Beer menyatakan jika sinar monokromatis
dilewatkan pada suatu larutan maka
penurunan intensitas sinar berbanding
langsung dengan intensitas radiasi ( I ),
konsentrasi spesies (c), dan dengan
ketebalan lapisan larutan (b). Pada
panjang gelombang maksimal hukum
tersebut dapai tercapai, sehingga
ketepatan maksimal akan diraih dan
kesalahan akan semakin kecil.
Pengukuran waktu stabil. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa senyawa
DPPH dalam reaksi, stabil selama 1 jam
pengukuran, hal ini menunjukkan bahwa
pada saat inkubasi 37 ْ C selama 30 menit
reaksi antara antioksidan dan DPPH telah
berlangsung sempurna. Waktu stabil
ditentukan dengan mengukur hubungan
antara waktu pengukuran dengan
absorbansi larutan. Metode peredaman
radikal bebas DPPH adalah metode
kolorimetri, sehingga stabilitas warna
yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh
waktu. Oleh karena itu, pengukuran
senyawa harus dilakukan pada saat waktu
operasionalnya.
Pengaruh penambahan seduhan teh
hijau terhadap aktivitas antioksidan
sari buah apel. Tabel 1 memperlihatkan
perbandingan penambahan seduhan teh
hijau terhadap aktivitas antioksidan sari
buah apel.
Tabel 1. Nilai IC50 Larutan Uji
Larutan Uji IC50 (%)*
As 0,8533a
T1A1 0,6682b
T2A1 0,6581c
T3A1 0,6466d
T4A1 0,6187e
Ts 0,6091e
*Kadar dihitung dalam satuan % volume
larutan uji per volume akhir larutan, nilai
rata-rata ± SD (n=3); nilai yang
mempunyai huruf superskrip yang
berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan (p<0,05).
Berdasarkan hasil uji t berpasangan
didapatkan hasil bahwa pada penambahan
seduhan teh hijau 80% (T4A1) tidak
terdapat perbedaan nyata dengan aktivitas
antioksidan seduhan teh hijau tunggal
(Ts); ditunjukkan oleh huruf e), namun
pada penambahan seduhan teh hijau di
bawah 75% (T3A1, T2A1 dan T1A1)
terdapat perbedaan nyata antara aktivitas
antioksidan campuran dengan larutan
tunggalnya (Ts).
KESIMPULAN
Aktivitas antioksidan campuran seduhan
teh hijau sebesar 80% pada sari apel (IC50
=0,6187% v/v), tidak berbeda nyata
(p<0,05) dengan aktivitas antioksidan
larutan seduhan teh hijau tunggal (IC50=
0,6091% v/v).
DAFTAR PUSTAKA
Ionita P. Is DPPH Stable Free Radical a Good
Scavenger for Oxygen Active
Species. Romania: Institute of
Physical Chemistry Bucharest; 2003.
Majchrzak D, Sabine, Ibrahim E. The Effect
of Ascorbic Acid on Total
Antioxidant Activity in Black teas and
Green Teas. Food Chemistry; 2004.
88 : 447 – 451.
Nurmi A, Jaakko M, Tarja N, Kristina N,
George A, Raimo H, et al.
Consumption of Juice Fortified with
Oregano Extract Markedly Increases
Excretion of Phenolic Acid but Lack
Short and Long Term Effects on Lipid
Peroxidation in Healthy Nonsmoking
Ros S., et al. J. Sains Tek. Far., 17(1), 2012
83
Men. Journal of Agricultural, 2006.
54 : 5790 – 5796
Rohdiana D. Teh Hitam dan Antioksidan.
Indonesia: Pusat Penelitian Teh dan
Kina Gambung; 2009.