4814 skripsi (repaired)

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan yang kompetitif. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup sebaliknya yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi, perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang diantaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utama perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukan pengelolaan modal dengan baik agar tersedia modal yang cukup dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenaga kerja, mesin, dan lain-lain,

Upload: ari-masjaya

Post on 24-Apr-2015

69 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4814 Skripsi (Repaired)

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari

kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan

teknologi sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan yang kompetitif.

Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup sebaliknya yang tidak mampu bersaing

kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu,

untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi, perusahaan tentu saja perlu

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang diantaranya meliputi perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utama

perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukan

pengelolaan modal dengan baik agar tersedia modal yang cukup dalam

melaksanakan peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenaga kerja,

mesin, dan lain-lain, ataupun dalam perluasan usaha.

Salah satu bentuk pengelolaan aktiva lancar dan hutang lancar (modal

kerja) adalah kebijakan mengenai modal kerja. Modal kerja adalah dana yang

digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari. Penetapan

besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda. Kegiatan

penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan

perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja yang telah ditetapkan

merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan

1

1

Page 2: 4814 Skripsi (Repaired)

masalah likuiditas perusahaan.

Penetapan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda,

salah satunya bergantung pada jenis perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam

mengelola jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan

akibat dari penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan

kerugian. Agar dapat menilai posisi keuangan suatu perusahaan dalam

menyelesaikan kewajiban– kewajibannya, maka perlu digunakan alat analisis

yang dinamakan rasio Likuiditas, artinya rasio yang memperlihatkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil, maka akan menimbulkan situasi

likuit, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar yang terlalu besar akan berakibat

timbulnya aktiva lancar atau dana yang menganggur. Semua ini akan berpengaruh

kepada jalannya operasi perusahaan yang pada akhirnya akan mengurangi

keuntungan atau laba yang seharusnya diperoleh perusahaan pada periode yang

bersangkutan. Pengelolaan modal kerja yang baik selain akan lebih memperlancar

aktivitas perusahaan juga dapat meningkatkan keberhasilan usaha untuk meraih

keuntungan yang diharapkan.

Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam penjualan,

persediaan, hutang, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan

diinterprestasikan bergantung pada sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan

tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi

perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau

menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari

pengeluaran hutang jangka panjang, sehingga pertambahan modal kerja akan

2

Page 3: 4814 Skripsi (Repaired)

mempengaruhi peningkatan likuiditas ( Arthur J. Keown, 2010, Hal. 240).

Adapun data yang diperoleh dari penulis mengenai modal kerja dan

current ratio sebagai salah satu rasio likuiditas yang terdapat dalam perusahaan

manufaktur di BEI adalah sebagai berikut :

Tabel I.1Data Modal Kerja dan Current Ratio

NO EMITENModal Kerja Current Ratio

2008 2009 2010 2008 2009 2010

1 ADES -56,009 43,938 44,626 51,39 248,37 151,14

2 AISA -41,786 63,986 147,715 88,54 117,26 128,50

3 CEKA 351,913 297,880 338,657 735,07 489,45 249,79

4 DAVO 1,213,358 724,087 867,303 2.749,63 11.370,79 17.183,28

5 DLTA 400,616 482,665 408,948 378,94 470,36 352,50

6 FAST 86,437 172,532 231,410 137,90 153,79 170,82

7 INDF -1,663,739 1,795,851 10,218,876 89,77 116,09 203,65

8 MLBI -36,331 -290,712 -147,019 93,53 65,89 74,34

9 MYOR 915,053 986,194 1,644,520 218,87 229,04 258,08

10 PSDN 100,377 74,253 84,279 278,29 156,27 162,42

11 PTSP 2,630 5,708 4,622 108,74 116,89 112,96

12 SIPD 422,863 434,225 412,349 228,38 202,10 172,76

13 SKLT 41,625 41,404 48,529 170,52 189,02 222,15

14 SMAR 1,975,142 1,596,866 2,162,552 172,24 157,97 152,68

15 STTP 50,142 75,734 120,870 122,64 168,85 170,92

16 ULTJ 380,744 429,048 461,869 185,39 211,63 201,79

Sumber : www.idx.co.id

Berdasarkan dari data diatas diketahui ada beberapa perusahaan

mengalami penurunan yang menggambarkan bahwa asset lancar yang diperoleh

dari perusahaan lebih kecil dari hutang lancar sehingga perusahaan kesulitan

dalam membayar hutangnya dengan asset lancar yang diperoleh perusahaan,

dimana tingkat modal kerja yang tinggi akibat adanya jumlah modal yang cukup

dengan tingkat penjualan yang tinggi sehingga modal cepat kembali ke bentuk

semula yaitu kas dan piutang dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat

beroperasi yang lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang

atau jasa yang dibutuhkan. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan

3

Page 4: 4814 Skripsi (Repaired)

syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi pelanggan (Djarwanto, 2005:116-

117).

Untuk nilai current ratio bahwa hampir semua perusahaan mengalami

kenaikan nilai current ratio, tetapi masih ada beberapa perusahaan yang

mengalami penurunan nilai current ratio, sementara teori rasio lancar yang tinggi

berarti perusahaan dalam kondisi baik, karena rasio lancar yang tinggi

mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik

dengan membiarkan aktiva dalam bentuk lancar yang cenderung memberikan

imbal hasil yang rendah (Martono dan Harjito, 2001: 135)

Faurani (2004) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh modal

kerja terhadap current ratio pada Koperasi Dharma Wanita “Mandalika” Mataram

Nusa Tenggara Barat. Dalam penelitian ini menggunakan rasio lancar, modal

kerja. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh

terhadap current ratio dan pada Koperasi Mandalika akan tetapi dapat juga

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat mengidientifikasi

masalah penelitian sebagai berikut :

1. Terjadi penurunan modal kerja pada beberapa perusahaan dari tahun 2008-

2010 yang diakibatkan oleh menurunnya tingkat penjualan pada beberapa

4

Page 5: 4814 Skripsi (Repaired)

perusahaan.

2. Terjadi menurunnya tingkat likuiditas yang diukur dengan current ratio

pada beberapa perusahaan dari tahun 2008-2010 yang disebabkan oleh

beberapa perusahaan dalam mengelola keuangannya kurang baik dengan

membiarkan aktiva dalam bentuk lancar yang cenderung memberikan

imbal hasil yang rendah.

3. Penurunan dan kenaikan nilai modal kerja pada beberapa perusahaan tidak

diikuti oleh kenaikan dan penurunan nilai current ratio

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka peneliti membatasi masalah

penelitian ini mengenai likuiditas yang diukur atau proxy yang digunakan adalah

current ratio

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah

penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh modal kerja terhadap current ratio.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh

modal kerja secara terhadap current ratio.

5

Page 6: 4814 Skripsi (Repaired)

Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini

dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi Peneliti, sebagai bahan masukan didalam menambah ilmu

pengetahuan dan pengembangan wawasan bidang akuntansi keuangan dan

pasar modal, khususnya tentang modal kerja, perputaran modal kerja dan

pengaruhnya terhadap likuiditas.

2. Bagi Investor/Calon Investor, sebagai bahan masukan didalam menilai

kredibilitas perusahaan yang terdaftar di bursa dan pembuatan kebijakan-

kebijakan di bursa.

3. Bagi Peneliti lainnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya

didalam melakukan penelitian lanjutan.

6

Page 7: 4814 Skripsi (Repaired)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis

1. Modal Kerja

Mengenai pengertian modal kerja, dikemukakan oleh beberapa ahli, antara

lain: Eugene. F Brigham, Joel. F Houston (2006:13 1) Modal kerja, atau kadang

kadang disebut juga modal kotor, sebenarnya adalah aktiva lancar yang digunakan

dalam operasi. Alwi (1994:1-2) mengemukakan bahwa : Modal kerja

mengandung dua pengertian pokok yaitu Gross Working Capital yang merupakan

selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar.

Mengenai pengertian modal kerja terdapat beberapa konsep yaitu (Riyanto,

1995:57-58):

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertahan dalam

unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sekali

berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva dimulai dari yang

tertanam di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek.

Dengan demikian modal kerja dalam konsep ini adalah keseluruhan dari

jumlah aktiva lancar.

2. Konsep kualitatif

Dalam konsep ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya

jumlah utang lancar atau utang yang harus segera dibayar. Dengan

demikian maka sebagian dari aktiva lancar harus disediakan untuk

7

7

Page 8: 4814 Skripsi (Repaired)

memenuhi dana dalam membagikan aktiva lancar ini tidak boleh

digunakan untuk membayar operasi perusahaan untuk menjaga

likuiditasnya.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dalam menghasilkan

penghasilan langsung (current income). Dan pengertian modal kerja

menurut konsep ini adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk

menghasilkan current income sesuai dengan tujuan didirikannya

perusahaan pada suatu periode tertentu.

Pada dasarnya, dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya

akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan,

tetapi tidak semua dapat digunakan untuk menghasilkan laba periode ini, ada

sebagian yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa

yang akan datang.

2. Pentingnya Modal Kerja

Modal kerja yang cukup akan menguntungkan perusahaan, disamping

memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien

dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan juga akan memberikan

beberapa keuntungan (Munawir,2001 :16) yaitu :

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai

dari aktiva lancar.

2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar

semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.

8

Page 9: 4814 Skripsi (Repaired)

3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara

“Credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya

bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk menghadapi

situasi darurat seperti dalam hal terjadi : pemogokan, banjir dan

kebakaran.

4. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada para

pembeli. Kadang-kadang perusahaan harus memberikan kepada para

pembelinya syarat kredit yang lebih lunak dalam usaha membantu para

pembeli yang baik untuk membiayai perusahaannya.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja

Kebutuhan perusahaan akan modal tergantung pada faktor faktor sebagai

berikut (Tunggal.1995:96-101)

1. Sifat atau jenis perusahaan

Kebutuhan modal kerja tergantung pada jenis dan sifat dari usaha yang

dijalankan perusahaan.

2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi dan memperoleh barang

yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.

3. Cara-cara atau syarat-syarat pembelian dan penjualan

Kebutuhan modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh syarat pembelian

dan penjualan. Makin banyak diperoleh syarat kredit untuk membeli

bahan dari pemasok maka lebih sedikit modal kerja yang ditanamkan

dalam persediaan.

4. Perputaran persediaan

Makin cepat persediaan berputar maka makin kecil modal kerja yang

9

Page 10: 4814 Skripsi (Repaired)

diperlukan. Pengendalian persediaan yang efektif diperlukan untuk

memelihara jumlah, jenis, dan kualitas barang yang sesuai dan mengatur

investasi dalam persedian. Disamping itu biaya yang berhubungan

dengan persediaan juga berkurang.

5. Perputaran piutang

Kebutuhan modal kerja juga dipengaruhi jangka waktu penagihan

piutang. Apabila penagihan piutang dilakukan secara efektif maka tingkat

perputaran piutang akan tinggi sehingga modal kerja tidak akan terikat

dalam waktu yang lama dan dapat segera digunakan dalam siklus usaha

perusahaan.

6. Siklus Usaha (Konjungtor)

Dalam masa “prosperti” perusahaan akan berupaya untuk membeli

barang terdahulu untuk memperoleh harga yang rendah dan memastikan

adanya persediaan yang cukup, sehingga dalam masa tersebut diperlukan

modal kerja yang besar.

7. Musim

Apabila perusahaan tidak dipengruhi musim, maka penjualan tiap bulan

rata-rata sama. Tetapi jika dipengaruhi musim, perusahaan memerlukan

sejumlah modal kerja yang maksimum untuk jangka relative pendek.

10

Page 11: 4814 Skripsi (Repaired)

4. Likuiditas Perusahaan

Likuiditas (Riyanto, 1995:25) adalah berhubungan dengan masalah

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera

harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh suatu

perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar yang belum tentu

dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau

dengan kata lain perusahaan tersebut belum tentu memiliki kemampuan

membayar.

Kemampuan membayar baru terdapat pada perusahaan apabila kekuatan

mambayarnya adalah demikian besarnya sehingga dapat memenuhi semua

kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Dengan demikian maka

kemampuan membayar itu dapat diketahui setelah membandingkan kekuatan

membayarnya di satu pihak dengan kewajiban-kewajiban finansialnya yang

segera harus dipenuhi di lain pihak.

Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar sedemikian

besarnya sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang harus

segera dipenuhi, dikatakan bahwa perusahaan tersebut adalah likuid, dan

sebaliknya yang tidak mempunyai kemampuan membayar adalah illikuid.

Untuk menilai likuiditas perusahaan terdapat beberapa rasio yang dapat

digunakan sebagai alat untuk menganalisa dan menilai posisi likuiditas

perusahaan, yaitu:

1. Current Ratio

Current Ratio biasanya digunakan sebagai alat untuk mengukur keadaan

likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk dapat mengetahui

11

Page 12: 4814 Skripsi (Repaired)

dan menduga sampai dimanakah kiranya kita, apabila memberikan kredit

berjangka pendek kepada seorang nasabah, dapat merasa aman atau tidak. Dasar

perbandingan tersebut dipergunakan sebagai alat petunjuk, apakah perusahaan

yang mendapat kredit kira-kira akan mampu ataupun tidak untuk memenuhi

kewajibannya untuk melakukan pembayaran kembali atau pada pelunasan pada

tanggal yang sudah ditentukan.

Dasar perbandingan itu menunjukkan apakah jumlah aktiva lancar itu

cukup melampaui besarnya kewajiban lancar, sehingga dapatlah sekiranya

diperkirakan bahwa, sekiranya pada suatu ketika dilakukan likuiditas dari aktiva

lancar dan ternyata hasilnya dibawah nilai dari yang tercantum di neraca, namun

masih tetap akan terdapat cukup kas ataupun yang dapat dikonversikan menjadi

uang kas di dalam waktu singkat, sehingga dapat memenuhi kewajibannya,

dengan kata lain rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan

berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Adapun

formulasi dari current ratio (CR) adalah sebagai berikut:

Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar

B. Kerangka Konseptual

Modal kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi

perusahaan. Modal kerja digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari

perusahaan, dimana dana yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan

kembali dalam jangka waktu yang relatif pendek melalui hasil aktivitas

perusahaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk operasi selanjutnya.

12

Page 13: 4814 Skripsi (Repaired)

Pendekatan yang praktis dengan memperkenalkan istilah yang digunakan dalam

laporan tahunan perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai yang berputar menjadi

uang tunai selama satu putaran operasi perusahaan. Sedangkan yang dimaksud

dengan satu putaran operasi adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk

mengubah uang tunai menjadi persediaan, piutang sampai menjadi uang kembali.

Agar modal kerja dapat terus berputar sejalan dengan aktivitas operasi perusahaan

sehari-hari, maka perusahaan perlu adanya suatu pengendalian terhadap sumber

dan penggunaan modal kerja, yang dibuat dalam bentuk suatu laporan perubahan

modal kerja. Munawir (2002;128) menyatakan bahwa : “Laporan mengenai

pengendalian sumber modal kerja sangat berguna bagi manajemen untuk

mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber modal kerja dapat

digunakan secara efektif, serta dapat dijadikan dasar pengolahan atau perencanaan

modal kerja dimasa datang”

Pengawasan terhadap sumber dan pengunaan modal kerja merupakan hal

yang penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan tingkat likuditasnya,

hal ini dapat tercapai selama modal kerja yang tersedia dikelola secara efektif dan

efisien. Munawir (2002;31) mengemukakan definisi likuiditas sebagai

berikut :“Likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”. Jumlah alat-

alat pembayaran (alat-alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat

tertentu merupakan “kekuatan membayar” dari perusahaan yang bersangkutan.

Rasio likuiditas berguna untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan

tentang cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan tersebut.

13

Page 14: 4814 Skripsi (Repaired)

Modal Kerja Current ratio

Dalam mengukur atau menentukan tingkat likuiditas, suatu perusahaan

perlu mempertimbangkan pengukuran yang mapan terhadap modal kerja, karena

akibat kesalahan dalam penetapan, perusahaan akan dihadapkan pada hambatan

dalam menyelenggarakan aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus

menjaga agar jumlah modal kerjanya dapat mencukupi kegiatan usahanya.

Apabila tingkat likuiditasnya tinggi maka semakin tidak efektif karena aktiva

lancar yang terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva lancar yang

menganggur, dan menuntut para manajer untuk mengambil tindakan dalam

mengalokasikan aktiva lancar yang menganggur, sehingga akan sangat

berpengaruh terhadap perputaran modal kerja. Informasi mengenai sumber dan

penggunaan modal kerja sangat penting, hal ini berguna untuk mengetahui sejauh

mana tingkat likuiditas yang dapat dicapai pada suatu periode oleh perusahaan.

Gambar II.1Kerangka Konseptual

C. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh modal

kerja terhadap current ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

14

Page 15: 4814 Skripsi (Repaired)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif

kausal. Menurut Umar (2003:30), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian

yang bertujuan untuk menganalisis hubungan anatara satu variabel lainnya atau

bagaimana suatu variabel mempengeruhi variabel lain

B. Defenisi Operasional

Penelitian ini menggunakan dua variabel dependen dan satu variabel

independen. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Modal Kerja

Modal kerja adalah selisih antara asset lancar dengan hutang lancar

Modal kerja = Asset Lancar – Hutang Lancar

2. Current Ratio

rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang

jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang

akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus

bisnis). Adapun formulasi dari current ratio (CR) adalah sebagai

berikut:

Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% Hutang Lancar

15

15

Page 16: 4814 Skripsi (Repaired)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian sebagai berikut :

Tempat : Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id)

Waktu : Penelitian ini dimulai dari bulan Mei 2012 hingga selesai

Tabel 3.1Waktu Penelitian

Jadwal kegiatan

Bulan Pelaksanaan 2012

Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.Pengajuan judul                                

2.Pembuatan Proposal                                

3. Bimbingan Proposal                  

4. Seminar Proposal                                

5. Pengumpulan Data                                

6. Bimbingan Skripsi                    

7. Sidang Meja Hijau

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek,

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2004 : 72).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2008-2010. Adapun jumlah populasi dalam penelitian adalah 150 (seratus

lima puluh ) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tabel 3.2

16

Page 17: 4814 Skripsi (Repaired)

Populasi Penelitian

No EMITEN

1 Holcim Indonesia Tbk

2 Indocement Tunggal Prakasa

3 Semen Gresik (Persero) Tbk

4 Arwana Citra Mulia Tbk

5 Ashahimas Flat Glass Tbk

6 Inti Keramik Alamasri Industri Tbk

7 Keramik Indonesia Asosiasi Tbk

8 Astra Agro LestariTbk

9 Surya Toto Indonesia Tbk

10 Alumindo Light Metal Industri Tbk

11 Beton Jaya Manunggal Tbk

12 Citra Turbindo Tbk

13 Indah Aluminium Industri Tbk

14 Itamaraya Gold Industry Tbk

15 Jaya Pari Steel Tbk

16 Lion Metal work Tbk

17 Lion Mesh Prima Tbk

18 Pelangi Indah Canindo Tbk

19 Tembaga Mulia Semanan Tbk

20 Gunawan Danjaya Steel Tbk

21 Jakarta Kyoei Steel Work Ltd Tbk

22 Flat Timah Nusantara Tbk

23 Budi Acid Jaya Tbk

24 colorpark Indonesia Tbk

25 Duta Pertiwi Nusantara Tbk

26 Ekadarma International Tbk

27 Eterindo Wahanatama Tbk

28 Intan Wijaya International Tbk

29 Resource Alam Indonesia Tbk

30 Indo Acidatama Tbk31 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk32 Unggul Indah cahaya Tbk33 Try Polyta Indonesia Tbk34 Barito Pacific Tbk

17

Page 18: 4814 Skripsi (Repaired)

35 Aneka Kemasindo Utama36 Argha Karya Prima Ind Tbk37 Asia Plast Industri Tbk38 Berlina Tbk39 Dynaplast Tbk40 Titan Kimia Nusantara Tbk41 Kageo Igar Jaya Tbk42 Leyand International Tbk43 Siwani Makmur Tbk44 Trias Sentosa Tbk45 Tunas Baru Lampung Tbk46 Tunas Alfin Tbk ( share B)47 Sekawan Intipratama Tbk48 Yanaprima Hastapersada Tbk49 Chaeron Pokphan Indonesia Tbk50 Japfa Comfeed Indonesia Tbk51 Malindo Feedmill Tbk52 Sierad Produce Tbk53 Barito Fasifik Tbk54 Daya Sakti Unggul Corporation Tbk55 Sumalindo Lestary Jaya Tbk56 Surya Dumai Industries57 Tirta Mahakam Resource Tbk58 Fajar Surya Wisesa Tbk59 Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk60 Tjiwi Kimia Tbk61 Suparma Tbk62 Surabaya Agung Industry Pulp Tbk63 Toba Pulp Lestary Tbk64 Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk65 Astra International Tbk66 Astra Otoparts Tbk67 Indo Kordsa Tbk68 Gajah Tunggla Tbk69 Goodyear Indonesia Tbk70 Indomobil Sukses International Tbk71 Indospring Tbk72 Multi Prima Sejahtera Tbk73 Multi starada Arah Sarana Tbk74 Nypress Tbk75 Prima Aloy Steel Universal Tbk76 Albond Makmur Usaha Tbk77 Selamat Sempurna Tbk78 APAC Citra Centerex Tbk79 Argo Pantes Tbk80 Centex Tbk

18

Page 19: 4814 Skripsi (Repaired)

81 Centex Tbk (Seri B)82 Delta Dunia Petroindo Tbk83 Eratex Djaja Tbk84 Ever Shine Textile Industri Tbk85 Hanson International Tbk86 Hanson Internatinal Tbk (seri B)87 Indorama Syntheties Tbk88 karwell Indonesia Tbk89 Pan Brothers Tbk90 panasia Filament Inti Tbk91 Panasia Indosyntex Tbk92 Polychem Indonesia Tbk93 Poly Sindo Eka Perkasa94 Ricky Putra Globalindo Tbk95 Roda Vivatex Tbk96 Sunson Textile Manufaktur Tbk97 Texmaco jaya Tbk98 Tijin Indonesia Fiber Tbk99 Unitex Tbk100 Akr. corporindo. Tbk101 Asia Pasifik Fiber Tbk102 Primaindo Asia Infrastruktur Tbk103 Sepatu Bata Tbk104 surya Intrindo Makmur Tbk105 GTT Kabel Indonesia Tbk106 Jembo cable company Tbk107 Kabelindo Murni Tbk108 Sucaco Tbk109 Sumi Indo kabel tbk110 Voksel Elektric Tbk111 KMI Wire and Cable Tbk112 Sat Nusapersada Tbk113 Arona Nusapersana Tbk114 Ades Water Indonesia Tbk115 Aqua Golden Missippi Tbk116 Cahaya Kalbar Tbk117 Davomas Abadi Tbk118 Delta Jakarta Tbk119 Indofood Sukses Makmur Tbk120 Mayora Indah Tbk121 Multi Bintang Indonesia Tbk122 Lautan Luas Tbk123 Sekar Bumi Tbk124 Sekar laut Tbk125 Siantar Top Tbk126 Suba Indah Tbk

19

Page 20: 4814 Skripsi (Repaired)

127 Tiga Pilar Sejahtera food Tbk128 Ultra jaya Milk Ind Tbk129 BAT Indonesia Tbk130 Gudang Garam Tbk131 HM Sampoerna Tbk132 Bentoel International Tbk

133 Bristol- Myers Squibb IndonesiaTbk(PS)

134 Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk135 Ace Hardware Indonesia Tbk136 Indofarma Tbk137 Kalbe farma Tbk138 Kimia farma Tbk139 Merk Tbk140 Pyridam Farma Tbk141 Schering Plough Indonesia Tbk142 tempo Scan Pasifik Tbk143 Taisho Pharmaceutical Tbk144 Mandom Indonesia Tbk145 Mustika Ratu Tbk146 Sara Lee Body Care Indonesia Tbk147 Unilever Indonesia Tbk148 Kedaung Indah scan Tbk149 Kedaung setia Budi Industrial Tbk150 Langgeng Makmur Industri Tbk

2. Sampel penelitian

Menurut Sugiono (2008 : 116) : “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karekteristik yang dimilkki oleh populasi tersebut”. Jadi sampel merupakan

sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk

keperluan penelitian. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dari Bursa Efek

Indonesia yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

Pertimbangan yang dimaksud adalah criteria dari sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini yang akan dilakukan sesuai dengan beberapa

pertimbangan. Kiteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

20

Page 21: 4814 Skripsi (Repaired)

1. perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-

2010

2. Perusahaan tersebut tidak di delesting dari BEI tahun 2008-2010.

3. Perusahaan memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah

diaudit per tanggal 31 Desember 2008- 31 Desember 2010

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

No. Nama Perusahaan Kode1 PT. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES2 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA3 PT. Cahaya Kalbar Tbk. CEKA4 PT. Davomas Abadi Tbk. DAVO5 PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA6 PT. Fast Food Indonesia Tbk. FAST7 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF8 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI9 PT. Majora Indah Tbk. MYOR10 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. PSDN11 PT. Prioneerindo Gourmet International Tbk. PTSP12 PT. Sierad Produce Tbk. SIPD13 PT.Sekar Laut Tbk. SKLT14 PT. SMART Tbk. SMAR15 PT. Siantar Top Tbk. STTP16 PT. Tunas Baru Lampung UTLJ17 PT.Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk18 PT.Ace Hardware Indonesia Tbk19 PT. Indofarma Tbk20 PT.Kalbe farma Tbk21 PT.Astra International Tbk22 PT.Astra Otoparts Tbk23 PT.Indo Kordsa Tbk24 PT.Gajah Tunggla Tbk25 PT.Goodyear Indonesia Tbk26 PT.Indomobil Sukses International Tbk27 PT.Indospring Tbk28 PT.Multi Prima Sejahtera Tbk29 PT.Multi starada Arah Sarana Tbk30 PT.Nypress Tbk31 PT.Prima Aloy Steel Universal Tbk32 PT.Albond Makmur Usaha Tbk33 PT.Selamat Sempurna Tbk34 PT.Holcim Indonesia Tbk

21

Page 22: 4814 Skripsi (Repaired)

35 PT.Indocement Tunggal Prakasa36 PT.Semen Gresik (Persero) Tbk37 PT.Arwana Citra Mulia Tbk38 PT.Ashahimas Flat Glass Tbk39 PT.Inti Keramik Alamasri Industri Tbk40 PT.Keramik Indonesia Asosiasi Tbk41 PT.Astra Agro LestariTbk42 PT.Surya Toto Indonesia Tbk43 PT.Alumindo Light Metal Industri Tbk44 PT.Beton Jaya Manunggal Tbk45 PT.Citra Turbindo Tbk46 PT.Indah Aluminium Industri Tbk47 PT.Itamaraya Gold Industry Tbk48 PT.Jaya Pari Steel Tbk49 PT.Gudang Garam Tbk50 PT.HM Sampoerna Tbk

Sumber : www.idx.co.id

Sampel penelitian adalah 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi data

sekunder yaitu : dengan mempelejari, mengklasifikasikan data sekunder berupa

catatan-catatan laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan

ruang lingkup penelitian ini

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

statistik dengan menggunakan software SPSS 15. Sebelum data dianalisis, maka

untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji statistik

deskriptif dan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis

Di dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah :

22

Page 23: 4814 Skripsi (Repaired)

1. Regresi Linier Sederhana

Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat (dependent variable)

tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas (independent

variable) hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dicirikan melalui model

matematik (statistik) yang disebut sebagai model regresi.

Persamaan regresi sederhana :

Y= a + bX

Keterangan :

Y = Variabel dependen

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X =Variabel bebas

2. Pengujian Normalitas

Menurut Ghozali (2005 : 110), “uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal”. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan

dengan analisis grafik yang menggunakan grafik P-P Plot dan analisis statistik.

Melalui analisis grafik, normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Secara statistik, normalitas dapat juga dilihat dari uji Kolmogrov-

Smirnov. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data dinyatakan

23

Page 24: 4814 Skripsi (Repaired)

memenuhi asumsi normalitas, sebaliknya, jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) < 0,05

maka distribusi data dinyatakan tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis untuk Regresi Sederhana dengan Menggunakan Uji t

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial atau individu.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan variabel terikat/dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan t hitung dengan t tabel pada dejat signifikansi 5% (ά = 0,05). Jika

nilai t hitung > t tabel atau ά < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti

hipotesis yang diajukan dapat diterima. Rumus uji t adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r2 = korelasi xy yang ditemukann = jumlah sampelt = t hitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan t tabel

24