4isi materi
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekarang ini, manfaat dari Jaringan Komputer sudah sangat banyak
kita rasakan. Apalagi dalam dunia komunikasi yang serba cepat ini, Jaringan
Komputer sering kali berperan vital dalam kegiatan pendistribusian
informasi yang cepat tersebut. Kesemua dari komponen yang tergabung
dalam Jaringan Komputer tersebut haruslah mampu saling mendukung
untuk terjadinya satu sistem yang kokoh dan handal untuk melayani setiap
permintaan Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Komponen-
komponen itu mulai dari media Jaringan komputer seperti kabel, Network
Card, Personal Computer maupun Sistem Operasi haruslah dalam status siap
untuk melayani, sehingga penggunapun dapat terpuaskan oleh pelayanan
yang prima.
Dari sekian banyak manfaat Jaringan Komputer, salah satu yang
dibutuhkan adalah adanya server yang handal sehingga dapat melani client
yang lain dengan baik. Selama ini sangat lah tidak efisien jika apabila
hardisk yang kita miliki tidaklah cukup untuk menyimpan data-data penting,
adalah salah satunya fungsi dari server yang dapat menangani hal tersebut
dengan penyediaan space hardisk yang besar sehingga para client bisa
menyimpan data-data pribadinya di server sehingga tidak ada lagi istilah
space full untuk menyimpan data terlebih dengan adanya fasilitas backup
dan restore data yag memang sudah ada pada windows XP dapat membantu
kita untuk perlindungan data tersebut.
1.2 Batasan Masalah
Untuk membatasi pembuatan tugas akhir ini agar tidak meluas ke
hal-hal lain, maka kami hanya memfokuskan pada pembuatan server pada
suatu jaringan LAN (Local Area Network) pada suatu sekolah, dengan
memperhatikan beberapa hal penting mulai dari bagaimana spek server yang
11
baik, cara perakitan, penginstallasian system operasinya, sampai pada
pemasangan dan penyetingan jaringan sampai akhirnya bisa dijadikan server
data untuk para clientnya. Dengan ini, diharapkan mampu meningkatkan
efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar.
1.3 Maksud dan Tujuan
Ada beberapa tujuan yang melatar belakangi dibuatnya Server local
di sekolah ini, tujuan tersebut adalah :
1.3.1. Untuk leih dapat menginformasikan pembuatan server dari mulai
perakitan sampai pada penyetingan jaringan Server trsebut.
1.3.2. Berbagi data antar pemakai dalam sebuah jaringan lokal (LAN).
1.3.3. Berbagi penggunaan printer antar pemakai dalam sebuah jaringan
lokal (LAN).
1.3.4. Berbagi koneksi internet secara bersamaan antar pengguna sehingga
biaya koneksi dapat dihemat.
1.3.5. Sebagai alternatif penyimpanan data secara terpusat, sehingga
memudahkan dalam manajemen dan pemeliharaan data.
1.3.6. Pusat distribusi dan pengolahan aplikasi bisnis yang kita gunakan
sehari-hari, dengan terpusat di server maka aplikasi bisnis akan lebih
mudah dikelola dan dari sisi klien akan jauh lebih menguntungka
1.4 Metode Penulisan
Untuk pengerjaan TA ini saya mengambil metode pencarian
materi.Tugas Akhir ini bereferensikan buku serta Browsing internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, batasan masalah, maksud
dan tujuan, manfaat, metode, serta sistematka penulisan dari judul
Tugas Akhir yang saya kerjakan.
2
Bab 2 Kajian Pustaka
Bab 2 ini berisi tentang pengenalan akan materi yang saya
bahas seperti pengenalan Windows XP serta fasilitasnya, mengenal
Jaringan, sampai pada Mengenal Server itu sendiri.
Bab 3 Langkah Kerja
Pada bab ini saya coba menbahas langkah pengerjaan
pembuatan server local sekolah itu sendiri mulai dari perakitan,
penginstallan, pemasangan kabel jaringan, setting jaringan sampai
terakhir pada konfigurasi jaringan.
Bab 4 Analisis Pembuatan
Bab ini saya buat untuk menjabarkan penjelasan dari alat dan
bahan yang diperlukan, serta biaya, manfaat dan keunggulan dari
pembuatan server local tersebut.
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran
Bab 5 ini merupakan bab terakhir dari pengerjaan TA saya,
yang berisi tentang kesimpulan dari hasil pembuatan server local ini
serta saran yang mungkin saja dapat manfaat.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Mengenal Windows XP
2.1.1 Pengertian
Windows XP atau Windows 5.1 build 2600 adalah sebuah
versi sistem operasi Windows yang diluncurkan oleh Microsoft
Corporation pada tanggal 25 Oktober 2001 di Amerika Serikat.
Sebelumnya, Microsoft telah meluncurkan Windows versi
5.0 atau yang dikenal dengan Windows 2000, baik itu edisi server
maupun edisi profesional (untuk desktop kantoran). Namun pada
kenyataannya sebagian besar pengguna menggunakan Windows XP
Professional.
Nama XP sendiri, menurut Microsoft merupakan singkatan
dari kata Experience, yang artinya Windows XP membawa
pengalaman baru dalam dunia komputasi, atau setidaknya begitulah
yang diharapkan oleh Microsoft.
Perubahan user interface dan tatacara penggunaan memang
sangat revolusioner, seperti yang terjadi dari DOS ke Windows 3.0,
dan dari Windows 3.1 ke Windows 95. perubahan revolusioner lagi
akan terjadi pada peluncuran Microsoft Windows Vista.
Windows XP sendiri berbasis pada Windows NT dan
termasuk pada keluarga NT. Yang termasuk dalam keluarga NT
adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, Windows
2000 & 2003. Keluarga NT, terutama yang server, memiliki
kemampuan yang baik untuk menjadi sebuah server
44
2.1.2 Latar Belakang
Windows XP sebelumnya dikenal dengan kode sandi
"Whistler", yang mulai dikembangkan oleh para pengembang
Microsoft pada pertengahan tahun 2000-an. Bersamaan dengan
proyek ini, Microsoft juga tengah menggarap proyek Windows
generasi baru penerus Windows Me (Millennium Edition) yang
dinamakan dengan kode sandi "Windows Neptune" yang
diproyeksikan sebagai "Windows NT versi rumahan".
Setelah Windows ME dianggap kurang sukses menyaingi
kesuksesan Windows 98, Microsoft pun akhirnya memutuskan untuk
mengawinkan dua buah sistem operasi Windows tersebut (sistem
operasi berbasis Windows NT dan sistem operasi berbasis Windows
9x) ke dalam sebuah produk. Itulah yang kita kenal sekarang dengan
Windows XP.
2.1.3 Edisi Windos XP
Sebenarnya banyak fitur dari Windows itu sendiri, salah
satunya adalah edisi Windows XP Profesional. Windows XP
Professional adalah sistem operasi Windows XP yang dibuat khusus
untuk komputer desktop yang terhubung ke dalam sebuah jaringan
dengan domain yang dikelola oleh Active Directory milik Windows
2000 Server atau Windows Server 2003. Selain itu, versi ini pun
dibilang jauh lebih lengkap fiturnya dari pada Windows XP Home
Edition. Ia bisa menjadi sebuah komputer server, meskipun hanya
bisa menampung maksimal sepuluh client yang bisa login secara
bersamaan.
5
2.2 Mengenal Fasilitas Windows Xp
2.2.1 Pengertian Backup dan Restore Data
1). Backup Data
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan
data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan
data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data
backup”.
Manfaat dari proses backup diantaranya,
mengembalikan kondisi suatu system komputer yang
mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan
suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.
2). Restore
System Restore adalah tool pada Windows XP yang
memungkinkan Anda untuk kembali ke komputer Anda
sebelumnya negara jika Anda memiliki masalah besar atau
tidak.
2.2.2 Fungsi dan Cara Kerja
1). Backup Data
Software backup biasanya telah menjadi fasilitas
bawaaan beberapa sistem operasi. Misal Windows XP
memiliki Ntbackup.exe, software bawaan Windows XP.
Dalam beberapa kasus, penggunaan Ntbackup.exe sudah
mencukupi untuk backup data. Ntbackup.exe dapat diakses
dari menu run, ketik: Ntbackup.exe. Dapat juga diakses dari
start menu _ accesesoris _ System Tools _ Backup. Seperti
software-software windows lain, Ntbackup.exe sangat mudah
digunakan, apalagi dengan fasilitas wizard yang disertakan.
Proses restore data pun sama mudahnya.
6
Gambar 2.1 “ Back Up Data Pada Windows”
2). Restore Data
Restore software adalah kasus khusus dari restore data.
Penggunaan software baik aplikasi maupun sistem operasi
biasa tidak akan berjalan sempurna selamanya. Ada masanya
bila software sudah terlalu lama diinstal dan digunakan akan
mulai terjadi konflik librari, kerusakan file, hilang file yang
berujung software tidak dapat digunakan lagi. Bila masa ini
telah tiba ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama
untuk kasus recovery software aplikasi.
Beberapa software aplikasi memiliki fitur repair dalam
menu add/remove program. Fitur ini dapat dimanfaatkan bila
software terinstal sudah mulai tidak berfungsi dengan benar.
Dalam kasus terburuk, bila repair belum memperbaiki fungsi
software yang rusak, proses restore dapat dilakukan dengan
menginstal ulang software bersangkutan.
Kasus recovery software kedua adalah untuk Sistem
Operasi (SO). Berbeda dengan recovery software aplikasi,
sistem operasi bersifat lebih kompleks dan melibatkan system
secara keseluruhan. System Restore adalah tool pada
Windows XP yang berfungsi untuk menanggulangi
kerusakan SO. Cara kerja System Restore adalah memonitor
7
storage SO dan perubahan-perubahan yang terjadi
didalamnya secara sistem. Pada titik-titik tertentu System
Restore membuat semacam checkpoint yang dibuat secara
otomatis dan bisa juga ditetapkan oleh user. Pada checkpoint
tersebut System Restore membuat semacam penunjuk. Saat
terjadi kerusakan SO, pengguna dapat menggunakan System
Restore untuk me-restore software dengan cara
kembali ke titik checkpoint terdahulu saat masalah
tersebut belum terjadi. Sama seperti Ntbackup.exe,
penggunanaan System Restore sangat mudah diikuti.
Gambar 2.2 “ Restore Data Pada Windows”
Gambar 2.3 “ Proses Restoring Data”
8
Gambar 2.4 “Restoring Data”
3). Mengaktifkan system Restore
1. Pastikan Anda sudah login sebagai Administrator untuk
sebuah komputer. Juga pastikan Anda memiliki semua
program lain ditutup sebelum menjalankan System
Restore.
2. Pilih START -> ALL PROGRAM -> ACCESSORIES -
> SISTEM ALAT -> system restore.
3. layar selamat datang akan muncul. Pilih restore my
KOMPUTER UNTUK AN SEBELUMNYA TIMNE
dan klik BERIKUTNYA.
4. System Restore kalender akan muncul. Memilih tanggal
dari kalender yang ingin kembali ke. Setelah membuat
pilihan, klik BERIKUTNYA.
5. Memverifikasi pilihan pada Konfirmasi Restore Point
Selection halaman dan klik BERIKUTNYA.
6. Komputer harus menutup secara otomatis dan reboot.
Setelah rebooting komputer Anda, Anda akan melihat
Restauration Lengkapi jendela. Klik OK.
9
7. Sekarang meninjau stabilitas sistem. Jika Anda tdk puas
dengan system restore,
Anda dapat membuka wizard lagi dengan mengikuti
langkah-langkah di atas. Anda akan memiliki pilihan untuk
membatalkan sistem yang baru saja selesai mengembalikan
atau pilih tanggal memulihkan system lain.
Petunjuk:
Jika System Restore tidak berfungsi normal Windows
mode, coba di safe mode. System Restore adalah tool pada
Windows XP yang memungkinkan Anda untuk kembali ke
komputer Anda sebelumnya negara jika Anda memiliki
masalah besar atau tidak.
4). Bagaimana Nonaktifkan System Restore
1. Klik tombol START yang terletak di bawah pojok kiri
atas meja Anda. Klik kanan di MY COMPUTER,
kemudian klik Properties.
2. Klik pada tab system restore di SISTEM Properties
dialog box.
3. Klik pada kotak pilih "Nonaktifkan System Restore."
(Atau, klik pada kotak di samping "Nonaktifkan System
Restore pada semua drive.") Klik BERLAKU.
4. Klik Yes apabila diminta, untuk mengkonfirmasi bahwa
Anda ingin mematikan System Restore.
5). Bagaimana Meng-aktifkan kembali System Restore
1. Klik tombol START yang terletak di bawah pojok kiri
atas meja Anda. Klik kanan di MY COMPUTER,
kemudian klik Properties.
2. Klik pada tab system restore di SISTEM Properties
dialog box.
10
3. Klik kotak centang di sebelah "Nonaktifkan System
Restore" untuk menghapus kotak. (Atau klik pada kotak
di samping "Nonaktifkan System Restore pada semua
drive.")
4. Klik OK. The "System Properties" kotak dialog akan
menutup dan Anda akan memiliki "System Restore"
berpaling kembali.
Petunjuk:
Oleh mematikan sistem Kembalikan, Anda akan
menghapus semua yang ada memulihkan poin, dan
tidak akan dapat membatalkan atau melacak perubahan
pada PC anda.
2.3 Mengenal Jaringan
2.3.1 Pengertian
Jaringan computer adalah sebuah kumpulan computer, printer
dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan ata bergerak
melalui kael-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan
computer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada
printer yang sama dan bersama sama menggunakan
hardware/software yang terhbung dengan jaringan. Tiap computer
atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node.
Sebuah jaringan computer memiliki dua, puluhan, ribuan atau
bahkan jutaan node.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih computer
yang saling berhubungan diantara satu dengn yang lain, dan saling
berbagi sumber daya misalnnya CDROM, Printer, Pertukaran file,
atau ,emungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.
Computer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan
dengn media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau
sinar infra merah.
11
2.3.2 Jenis-Jenis Jaringan
Sebenarya ada 3 jenis jaringan yaitu :
a. Local Area Network (LAN)/Jaringan Artea Lokal
b. Metropolitan Area Network (MAN)/ Jaringan Area
Metropolitan
c. Wide Area Network(WAN)/ Jaringan Area Skala Besar
Tetapi berhubung judul TA kami tentang pembuatan server
data di sekolah jadi kami hanya focus pada pembahasan jenis
jaringan yang pertama yaitu LAN / Local Area Network.
Karena seuah LAN, adalah jaringan yang di batasi oleh area
yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti
sebuah perkantoran di seuah gedung atau sebuah sekolah, dan
biasanya tidak jauh dari sekitar 1 Km persegi. Sehigga sangat cocok
dengan bahasan TA kami sekrang.
Beberapa model konfigurasi LAN, satu computer biasanya
dijadikan sebuah server. Yang mana digunakan untuk menyimpan
perangkat lunak (Software) yang mengatur aktifitas jaringan,
ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh
computer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu
biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan
workstation lebih dibawah dari server dan mempunyai aplikasi lain
di dalam hardisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan
LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu
computer dengan computer lainnya.
2.3.3 Protokol
Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses
komunikasi antar entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya.
Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu
menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan
12
menerima antara dua entity dibutuhkan pengertian di antara kedua
belah pihak. Pengertian ini lah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi
protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur
komunikasi data.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet
Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini
adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an
hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk
menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk
sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap
mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP
Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok
untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang
heterogen.
13
2.3.4 Topologi
Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubungan
sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu system jaringan.
Topologi jaringan yang umum dipakai adalah: Mess, Bintang (Star),
Buss, Tree, Dan Cincin (Ring).
Brikut salah satu contoh skema Topologi jaringan :
Gambar 2.5 “Topologi STAR”
2.4 Mengenal Server
2.4.1 Pengertian
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan
jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server
didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang
besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut
sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system.
Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat
di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan
memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-
aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari
aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP
Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server
14
umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan
tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan
tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh,
klien DHCP akan memberikan request kepada server yang
menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan
alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server,
dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol
DHCP itu sendiri.
Komputer server biasanya di identifikasi dari model yang di
rancang khusus untuk menjalankan aplikasi server, biasanya dengan
beban tinggi, ditinggalkan, dalam waktu lama mungkin bulanan
bahkan tahunan. Sebetulnya semua “workstation” dapat saja
menjalankan sistem operasi server dan aplikasi server, tapi sebuah
komputer server biasanya mempunyai fitur-fitur yang menyebabkan
lebih baik digunakan untuk aplikasi server.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP
dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu
PCI atau ISA.
Perbedaan utama antara Server dengan komputer desktop
sebetulnya bukan pada hardware tapi lebih kepada softwarenya.
Server umumnya menjalankan sistem operasi yang di rancang untuk
digunakan di server. Server akan menjalankan aplikasi yang khusus
untuk menjalankan tugas server.
2.4.3 Fungsi Server
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet,
ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang
paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke
Internet.
Sebuah server biasanya merupakan komputer yang multi-user
yang memberikan jasa (seperti, akses database, file transfer, remote
15
akses) atau memberikan sumber daya (seperti, file yang besar)
melalui sambungan di jaringan komputer.
Server pada umumnya memiliki sambungan ke jaringan pada
kecepatan tinggi yang memungkinkan server tersebut memberikan /
mentransfer data dalam jumlah besar ke pengguna yang memintanya.
Sebuah server biasanya memiliki kemampuan hardware yang
sangat kuat dan sistem yang kompleks. Tidak mengherankan
beberapa server akan membutuhkan waktu lebih lama untuk booting
karena harus mencek semua peralatan yang tersambung ke server.
Sering kali, server harus melakukan banyak test dan verifikasi
sebelum melakukan booting. Kadang kali membutuhkan waktu
beberapa menit untuk melakukan hal tersebut, sebelum mesin
beroperasi selama berbulan-bulan bahkan lebih dari 1-2 tahun
lamanya tanpa dimatikan.
2.4.2 Sistem Operasi Server.
Semakin banyaknya server yang berbasis mikroprocessor
banyak di fasilitasi oleh perkembangan beberapa versi sistem operasi
Unix yang berjalan di arsitektur mikroprosesor x86, termasuk
Solaris, GNU/Linux dan FreeBSD. Di keluarga Microsoft Windows,
versi Windows NT mulai memasukan fitur yang membuat Windows
lebih agak cocok digunakan di Server. Walaupun sebetulnya tugas
dari sistem operasi Server dan Desktop berbeda, dengan kemajuan
yang ada pada kinerja dan reliabilitas hardware maupun software
maka pada hari ini agak sukar untuk membedakan ke dua kelas
sistem operasi. Pada hari ini banyak sistem operasi desktop dan
server menggunakan source code yang sama, perbedaan utama-nya
hanya pada konfigurasi saja.
16
BAB 3
LANGKAH KERJA
3.1 Perakitan Server
Komponen perakit komputer untuk server memang harus sangat
serius diperhatikan mengingat bahwa server berperan penting dalam unjuk
kerja suatu jaringan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
3.1.1. Persiapan Perakitan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan
komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.
Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
1). Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis
komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh
komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer
sesuai keinginan kita. Yaitu penentuan spek computer yang
digunakan untuk pembangunan pc server.
2). Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk
perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan
perakitan.
3). Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari
masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik
statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.
Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
1. Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh
permukaan ogam pada casing sebelum memegang
komponen untuk membuang muatan statis.
1717
2. Tidak menyentuh langsung komponen elektronik,
konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada
badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
3.1.2. Perakitan komputer
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1). Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui
posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier
dan tegangan masukan ke motherboard.
Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur
jumper tegangan dapat merusak prosessor.
Gambar 3.1 “speed multiplier”
2). Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard
menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket
dan slot berbeda.
(i). Jenis socket
Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket
prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok
yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu
menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan
18
lubang socket. Rapatkan hingga tidak terdapat celah
antara prosessor dengan socket.
Turunkan kembali tuas pengunci.
Gambar 3.2 “Socket Prosessor”
3). Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang
dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor
ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka
heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor
dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan
kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila
heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada
fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.
Gambar 3.3 “Pemasangan Heatsink”
19
4). Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari
nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari
diagram motherboard. Setiap jenis modul memori yakni
SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi
lekukan pada sisi dan bawah pada modul. Cara memasang
untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut :
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan
hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada
dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan
RIMM pada posisi lekukan. Rebahkan kait pengunci pada
ujung slot sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul
dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot. Kait
pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila
modul sudah tepat terpasang.
Gambar 3.4 “Pemasangan Memory”
5). Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan
dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
20
Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan
logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai
dengan cincin pada tepi lubang.
Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing
sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada
motherboard.
Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga
kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang
sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard
jika ada.
Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard
pada casing dan kunci dengan sekerup.
Gambar 3.5 “Pemasangan Mother Board”
6). Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply.
Bila power supply belum disertakan maka cara
pemasangannya sebagai berikut:
Masukkan power supply pada rak di bagian belakang
casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci, hubungkan
konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor
power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan
21
sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan
dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna
hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian
tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel
daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
Gambar 3.6 “Power suplay”
7). Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah
selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard
dan panel dengan casing.
Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan
secondary pada motherboard.
Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial
dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi
pin 1 untuk memasang.
Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk
memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup
pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port
konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
22
Bila port mouse belum tersedia di belakang casing
maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan
dengan konektor mouse pada motherboard.
Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan
casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di
depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram
motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.
Gambar 3.7 “Susunan Panel Konektor”
8). Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, CD ROM, CD-RW
atau DVD adalah sama sebagai berikut:
Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada
casing)
Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu
mengatur seting jumper (sebagai master atau slave)
pada drive.
Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu
pasang sekerup penahan drive.
Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor
di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan
drive.
23
Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan
perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama
diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
Konektor IDE secondary pada motherboard dapat
dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-
masing drive.
Gambar 3.8 “Pemasangan Kabel Power & Data Pada Hardisk”
9). Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card,
sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card
umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter
lainnya. Cara memasang adapter:
Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh
komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card
hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di
motherboard
Pasang sekerup penahan card ke casing
Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
24
10). Penyelessaian Akhir
Pasang penutup casing dengan menggeser
Sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
Pasang konektor monitor ke port video card.
Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor
mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis
mouse).
Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker,
joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai.
Periksa manual dari card adapter untuk memastikan
lokasi port.
Gambar 3.9 “I/O Device”
11). Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan
menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan
pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan
monitor dan suara dari speaker.
Program FOST dari BIOS secara otomatis akan
mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila
terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan
speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai
25
kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS
untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud
oleh kode beep.
Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan
proses eksekusi dari program POST. tekan tombol
interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke
program setup BIOS.
Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program
setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah
nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Dan CPU pun sudah selesai terakit dan siap melakukan
proses penginstallan system operasi.
3.2 Penginstallasian System Operasi
Setelah CPU untuk server telah terakit utuh, maka langkah kedua
adalah pemberian system Operasi (disini saya gunakan Windows XP
Professional).
Adapun yang harus diperhatikan dalam menginstal windows xp :
1) Siapkan Cd Instal Windows XP yang bootable (cd windows xp yang bisa
booting/bootable). Dan dalam hal ini saya lebih menggunakan XP
Professional .(Ingat dan catat serial numbernya).
2) Yang pasti computer anda ada cd roomnya
3) Backup data/documents apa saja yang menurut anda penting yang ada
didalam drive C ke drive lainnya misal ke drive D.
Karena semua data/program yang ada didalam drive C semuanya
akan hilang, kecuali anda merepair/memperbaiki maka data/program
yang ada di drive C tidak akan hilang
4). Siapkan Cd driver yang dibutuhkan oleh computer anda, seperti
driver motherboat, sound, dan driver VGA card
26
Proses Instalasi :
1) Masukan CD installer Windows XP kedalam CD room anda.
2) Restar computer.
3) Pilih booting awal ke CD room
Untuk mengganti booting awal ke cd room anda bisa masuk
ke bios dengan cara restart computer lalu tunggu tulisan Pres Del to
enter setup, dan anda harus menekan tombol Del yang ada di
keyboard. Otomatis tampilan layar monitor akan menuju bios
biasanya warna biru, kemudian anda cari sub menu yang
memanagement booting (biasanya sub menu advance bios feature-
boot sequence).
Jika Motherboat anda keluaran terbaru untuk mengganti
booting awal ke cd room anda cukup menekan tombol F8 atau F10
atau F11, tentunya setelah anda restart.
4) Setelah proses booting berhasil kemudian ada tulisan pres any key to
boot from cd, maka anda harus menekan salah satu tombol di
keyboard anda (misal tekan enter), setelah itu layar computer
otomatis menjadi warna biru.
5) Anda akan berada pada layar window setup (tulisan window setup
berada dipojok kiri atas), tunggu
6) kemudian muncul layar window xp proses setup (tulisan ini juga berada
pada pojok kiri atas).dilayar ini anda akan dihadapkan pada pilihan
seperti :
To setup window xp press ENTER
To repair winows xp installing using recovery……, press R
To quit setup……… press F3
Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu
anda tekan ENTER
7) Lalu anad dihadapkan pada layar window xp licenci agreement
Pada layar ini anda pilih/tekan F8
27
8) Kemudian anda dihadapkan lagi pada layar window XP process setup,
dilayar ini terdapat juga pilihan-pilihan seperti :
To repair, press R
To continue , press ESC (escape)
Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang kedua
yaitu anda tekan ESC.
9) Kemudian anda dihadapkan lagi pada pilihan-pilihan, seperti :
To setup, press ENTER
To create……., Press C
To delete……., Press D
Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu
anda tekan ENTER
10) Kemudian anda juga akan dihadapkan kembali pada pilihan-pilihan,
seperti :
To Continue, Press C
To Select Different….., Press ESC
Pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu
anda tekan C
11) Lalu ada pilihan-pilihan lagi, seperti :
……….NTFS (Quick)
……….FAT (Quick)
……….NTFS
……….FAT
……….Confert to NTFS/FAT
……….Leave No Change.
28
Pada pilihan-pilihan tersebut terserah anda mau pilih yang
mana tetapi dalam hal ini karena pemakaian harddisk yang besar
maka kami memilih untu menggunakan NTFS.
Jadi pada pilihan tersebut diatas, pilih pilihan ke dua yaitu
memakai System NTFS (Quick). Tuliasan Quick berarti saat anda
memformat Drive C tersebut Prosesnya Cepat.
12) Kemudian anda dahadapkan lagi pada pilihan-pilihan seperti :
To Format, Press F
To Select…, Press ESC
pada pilihan-pilihan tersebut anda pilih pilihan yang teratas yaitu
anda tekan F
13) Lalu tekan ENTER,
14) Anda tunggu Proses tersebut.
15) Nanti pada saat kurang lebih pada menit ke 33 akan muncul windows
baru yaitu system meminta Serial Number, Waktu dan Area/Zona
(pada saat memilih area/zona pilih GMT+7 yaitu area Jakarta)
…..next
16) Tunggu Proses Instalasi
17) Pada Saat Komputer Restart anda jangan menekan apa-apa sampai
proses instalasi tersebut selesai.
18) Setelah proses instalasi selesai, dan Windows XP pun telah terinstall
dengan benar.
19) Kemudian anda install Drivernya Motherboardnya, caranya gampang
tinggal masukan saja CD Driver bawaan Motherboardnya ikutilah
langkah-langkah yang ada untuk tahap berikutnya, karena CD
tersebut Auto Play. Sampai Finish dan meminta untuk me-Restar.
20) Dan Komputer pun sudah selesai melakukan tahap installasi system
operasi.
29
3.3 Pemasangan Perangkat Jaringan
3.3.1 Pemasangan Kabel Jaringan
Untuk materi kali ini saya akan fokus pada pembuatan kabel
UTP CAT5, karena tipe kabel ini paling populer saat ini. Di bagian
bawah Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai kabel
klasik yang digunakan untuk kabel telepon (CAT1) juga.
Sangat penting bagi Anda untuk tahu bagaimana sebenarnya
cara tepat untuk membuat koneksi kabel UTP karena inilah bagian
dasar jaringan yang akan membantu anda menghindari frustrasi
berjam-jam dan pemecahan masalah jika memulai dengan benar. Di
sisi lain, jika Anda dihadapkan pada jaringan dengan kabel yang
buruk, maka Anda akan dapat menemukan masalah dan
memperbaikinya sehingga lebih efisien.
1). Mengetahui setting kabel UTP
Ada 2 skema kabel populer yang kebanyakan
digunakan saat ini, yakni: T-568A dan T-568B. Satu hal yang
membedakan kedua skema ini adalah kode warna pasangan 2
dan 3 akan diposisikan silang. Keduanya bekerja dengan
baik, selama Anda tidak mencampuradukkan aturan masing-
masing.
Ujung kabel UTP dibuat dengan memasangkan konektor
dengan bantuan tang UTP dan atau Crimping Tool.
Konektor/steker UTP seringkali disebut sebagai “RJ-
45″, tetapi sebenarnya istilah tersebut ditujukan untuk
konektor 8 pin yang dipasangi pinout USOC untuk telepon.
Konektor pada ujung kabel disebut sebagai “plug” dan
tempat stopkontak/tempat menancapkan plut disebut sebagai
“jack.”
30
Gambar 3.13 “Susunan Warna Kabel UTP Cat 5”
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, UTP
memiliki 4 pasang kabel yang dibuat saling melilit. sekarang
mari kita lihat pasangan kabel terbut untuk melihat kode
warna yang mereka miliki:
Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar 3.13 di atas,
4 pasangan yang berlabel.
Pasangan 2 dan 3 biasa digunakan untuk jaringan
10/100Mbit, sedangkan pasangan 1 dan 4 are tidak dipakai.
Dalam Gigabit Ethernet, keempat pasangan ini digunakan.
Ethernet umumnya menggunakan jalur 8-kabel
konduktor dengan plug dan jack 8-pin. Konektor standar
disebut “RJ-45″ mirip seperti konektor RJ-11 standar telepon,
cuma agak sedikit lebih lebar karena memuat pin yang lebih
banyak.
Catatan: Perlu diketahui bahwa skema pengkabelan yang
akan kita bicarakan di sini adalah tentang kabel straight.
Karena kabel ini untuk pengkoneksian server.
Kedelapan-kabel konduktor data berisi 4 pasang kawat.
Setiap pasang terdiri dari satu kabel dengan warna penuh dan
satu kabel strip putih dari corak warna yang sama. kedua
kabel dililitkan bersama. Untuk menjaga ketahanan Ethernet,
31
Anda tidak perlu mengupas lebih dari yang dibutuhkan
(cukup sekitar 1 cm).
Pasangan yang ditujukan untuk Ethernet 10 dan 100
Mbit adalah Orange dan Hijau. Dua pasangan yang lain,
Coklat dan Biru, dapat digunakan untuk jaringan Ethernet
kedua atau untuk sambungan telepon. Ada dua standar kabel
UTP, yang pertama disebut “T568A” (juga disebut “EIA”)
dan “T568B” (juga disebut “AT & T” dan “258A”).
Keduanya hanya berbeda dalam urutan kode warna- yakni,
penempatan warna apa di pin yang mana, bukan pada sinyal
listrik apa pada warna apa.
T-568A dianggap menjadi standar instalasi yang baru,
sedangkan T-568B merupakan alternatif yang juga banyak
digunakan.. T568B juga merupakan standar AT&T. Bahkan,
menurut saya sangat sedikit orang yang menggunakan kawat
T568A pada jaringan mereka. Informasi ini penting agar
sistem pengkabelan tidak tercampur, karena Anda dan
peralatan Anda bisa dibuat bingung karenanya
2). Penempatan pin untuk skema T568B
Perlu diketahui bahwa nomor pin ganjil selalu berwarna
strip putih diikuti warna utama (1,3,5,7). Kabel yang
dihubungkan ke Konektor RJ-45 dapat Anda lihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 3.11 “Penempatan pin untuk skema T568B”
32
Kode Warna untuk T568B :
1. Putih-orange (pasangan 2) txdata +
2. Orange (pasangan 2) …….. Txdata –
3. Putih-hijau (Pasangan 3) .. Recvdata +
4. Biru (pasangan 1)
5. Putih-biru (pasangan 1)
6. Hijau (Pasangan 3) ……….. Recvdata –
7. Putih-coklat (pasangan 4)
8. Coklat (pasangan 4)
Jack yang ditempelkan pada tembok mungkin
disambungkan dalam urutan yang berbeda karena kabel
seringkali dibuat cross-over dalam jack itu sendiri. Jack yang
baik biasanya dilengkapi dengan diagram pengkabelan atau
setidaknya urutan nomor pin. Perhatikan bahwa pasangan
biru berada di tengah-tengah pin; pasangan ini menjelaskan
posisi pasangan merah/hijau pasangan yang dapat digunakan
untuk saluran telepon biasa dengan konektor RJ-11.
(hijau=putih-biru;merah=biru)
3). Penempatan pin untuk skema T568A
Spesifikasi T568A membalik posisi kabel berwarna
orange dan hijau sehingga pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin
tengah. (Perlu diketahui bahwa dalam konektor RJ-11 di atas,
pasangan 1 dan 2 berada di 4 pin tengah) T568A berjalan:
Gambar 3.12 “Penempatan pin untuk skema T568A”
33
Kode Warna untukT568A
1. Putih-hijau (Pasangan 3) .. Recvdata +
2. Hijau (Pasangan 3) ………. Recvdata -
3. Putih-orange (pasangan 2) txdata +
4. Biru (pasangan 1)
5. Putih-biru (pasangan 1)
6. Orange (pasangan 2) ……… txdata –
7. Putih-coklat (pasangan 4)
8. Coklat (pasangan 4)
4) Pengunaan kabel dari penggabungan dua pin type
Gambar 3.13 “perbandingan antara 568A dan 568B”
Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah
sambungan antara PC dan hub/switch. Dalam hal ini PC
terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat
cross-over secara internal dengan menggunakan sirkuit
khusus. Dalam kasus penggunaan kabel CAT1, yang biasa
digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang
digunakan. Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross-over
khusus karena telepon terhubung langsung ke soket telepon.
34
Gambar 3.14 “Skema Pengiriman Sinyal Kabel UTP Cat-5”
Gambar di atas menunjukkan kepada kita standar CAT5
straight yang biasa digunakan untuk menghubungkan PC ke
HUB yang dalam hal ini adalah penggunaan dalam server.
Anda mungkin sedikit bingung karena anda mungkin
beranggapan data TX + dari satu sisi untuk tersambung ke
TX + di sisi lainnya, namun bukan begitu cara kerjanya.
Bila Anda menghubungkan PC ke HUB, HUB yang
akan secara otomatis menyilang kabel Anda dengan sirkuit
internal, alhasil Pin 1 dari PC (TX +) dihubungkan ke Pin 1
HUB (yang terhubung ke RX +). Hal ini juga berlaku pada
pin yang lain.
Jika tidak HUB tidak menyilang posisi pin melalui
sirkuit internal (hal ini terjadi jika Anda menggunakan
Uplink port pada hub) maka Pin 1 dari PC (TX +) akan
terhubung ke Pin 1 HUB (dalam hal ini TX +). Jadi Anda
cermati bahwa tidak peduli apapun yang kita lakukan pada
port HUB (uplink atau normal), sinyal ditetapkan pada 8 pin
pada PC, akan selalu tetap sama, maka setting pin di HUB
yang akan berubah sesuai dengan posisi normal atau uplink.
35
5). Pemasangan kabel UTP pada konektor RJ45
Lepaskan selimut luar kabel UTP tanpa merusak empat
pasang kabel didalamnya menggunakan climpping tool.
Potong dengan rapi keempat pasang kabel sehingga hanya
memiliki panjang setengah inci dari potongan selimut
luar, agar kabel nantinya dapat terpasang dengan erat
pada konektor RJ45.
Buka klip pada konektor RJ45 lalu masukkan kabel-kabel
tersebut ke dalam pin-pin didalamnya sesuai ketentuan
tipe pemasangan.
Eratkan kabel UTP dan konektor RJ45 dengan menggu-
nakan climpping tool.
Dan Terakhir test koneksi kabel menggunakan Lan
Tester.
Dan akhirnya kabel Straight pun telah jadi yang selanjut-
nya akan digunakan untuk pengkoneksian jaringan server,
ataupun pengesharean kepada client.
3.3.2 Pemasangan Modem
Gambar 3.15 “Skema Pemasangan Modem”
36
Modem adalah sebuah device yang digunakan sebagai
penghubung dari sebuah PC atau jaringan ke Penyedia Layanan
Internet (Internet Service Provider / ISP). Penggunaan Modem yang
akan di bahas kali ini adalah modem jenis ADSL. Modem jenis ini
biasanya digunakan oleh ISP Telkomspeedy. Untuk jenis modem
ADSL itu sendiri bisa dipilih berdasarkan kebutuhan. Kali ini penulis
mengambil contoh ADSL 2+ Gateway with 4 Port Switch
Pemasangan modem pada server ini dilakuakan agar adanya
pengkoneksian kepada jaringan internet.
Setting Modem ADSL Eksternal pada server
Berikut adalah langkah yang harus dilakukan untuk memastikan PC
Server terhubung ke internet :
1) Buka Internet Explorer anda dan ketikan alamat berikut :
192.168.1.1 (biasanya adalah alamat IP default bagi Modem).
2) Setelah muncul jendela login isikan username: admin
Password: admin, atau sesuai dengan user guide yang terdapat
pada saat pembelian Modem.
3) Isikan sesuai dengan yang tertera pada gambar berikut, kecuali
user name dan password yang masing-masing berbeda sesuai
dengan yang didapat dari ISP.
4) Pengisian selanjutnya adalah untuk mengijinkan DHCP Server
enable/disable, sebaiknya dipilih Option Enable agar kita tidak
direpotkan dengan urusan menyetel satu demi satu IP Client.
Karena fasilitas ini mempunyai kemampuan untuk mensetting
IP Client secara otomatis.
5) Untuk pengisian Time Zone dilakukan sesuai dengan domisili
anda tinggal. Dan untuk time server settingan yang tertera pada
gambar adalah settingan yang saya rekomendasikan.
6) Jika kita ingin mengganti modem username & password kita
dipersilahkan untuk melalukannya pada option berikut :
37
7) Status Koneksi kita bisa kita pantau pada tabs status (gambar),
sebetulnya alamat IP kita tertera pada bagian bawah layar.
Tidak saya tampilkan dengan alasan keamanan. Setelah semua
tersetting dengan baik langkah pengujian yang bisa kita
lakukan adalah dengan membuka Internet Explorer kita, lalu
masuk ke salah satu alamat WEB untuk pengetesan kecepatan
bisa dilakukan melalui beberapa situs yang menyediakan
layanan pengukuran Bandwith, contoh:
http://www.sijiwae.net/speedtest / .
3.3.3 Pemasangan HUB/Switch
Gambar 3.16 “Skema Pemasangan HUB”
Hub merupakan alat yang digunakan untuk membagi koneksi
internet dari PC server ke PC Client. Pilihan antara Hub / Switch /
Router ditentukan oleh kemampuan koneksi yang ingin dihasilkan,
dan tentu saja di sesuaikan dengan dana yang tersedia. Pada studi
kasus kita kali ini saya akan menggunakan Switch sebagai pembagi
koneksi internet kepada client, melalui media kabel straight yang
telah dibuat.
38
3.4 Setting Jaringan
3.4.1 Share Internet di Server
ini adalah cara share koneksi internet kabel dengan 2 LAN
card pada windows XP. Ada 4 langkah :
1). Jaringan default dari kabel ISP
2). Setting windows agar bisa share koneksi
3). Setting IP pada tiap LAN card
4). Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
Jaringan default dari kabel ISP
ISP via tv kabel -> cable modem -> LAN card komputer pertama.
pastikan internetnya sudah hidup dan sudah bisa browsing.
Setting windows agar bisa share koneksi
Start -> Programs -> accessories -> Communications -> Network
Setup Wizard. Next sampai muncul windows berikut
Gambar 3.17 “Kotak Dialog : Pemilihan Koneksi”
39
Gambar 3.18 “Kotak Dialog : Select Internet Connection”
Defaultnya adalah LAN card yang konek ke internet. tinggal
next saja sampai selesai. kalau minta di save ke disket di tolak jawab
NO dan finish.
Pastikan Internet Connection Sharing pada LAN properties
pada komputer pertama yang terhubung ke cable modem terpilih.
cek “Allow other network users to connect through this computer’s
Internet connection”
Setting IP pada tiap LAN card
Setting LAN card yang ke internet (komputer 1) – default dari
teknisinya.
- Obtain an iP address automaticaly
- Obtain DNS Server Address Automatically
Setting LAN card yang menuju Komputer Lain (komputer 1) :
IP Address : 192.168.0.5
40
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : Kosongin aja
DNS : Kosongin aja
Setting LAN card pada Komputer Lain (komputer 2,3,4,5,dsb):
IP Address : 192.168.0.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.0.5
Prefered DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang
konek ke internet
Alternate DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang
konek ke internet
Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
sambungkan LAN card antara komputer 1 dan komputer 2 dengan
menggunakan kabel cross. silakan browsing.
tambahan :
B agi yang tidak tahu cara setting IP
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
Klik kanan -> Properties (pada Local Area Connection)
pada Tab -> general cari This connection use the following items ->
Internet Protocol [TCP/IP] klik properties -> pada tab general pilih
obtain an iP address automatically ini setting yang DHCP, untuk
yang statik pilih Use this following IP address.
B agi yang tidak tahu cara liat DNS
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
klik kiri 2x pada LAN card yang konek ke internet pada Tab ->
Support ada tombol detail, disana ada yang namanya DNS servers,
itulah DNS dynamic yang diberikan oleh ISP anda.
41
Note:
Gunakan kabel straight untuk menghubungkan cable modem
dan lan card pc1
Ringkasan :
1. Pastikan koneksi internet dari ISP sudah jalan.
2. Share koneksi pada LAN card pertama. (liat pada bagian
Setting windows agar bisa share koneksi)
3. Setting IP, subnet mask, gateway dan dns pada tiap LAN
card.
4. Selamat internet anda sudah di share.
3.4.2 Mengeshare Jaringan Ke Client
Sinkronisasi
Setelah hubungan antara PC server dan koneksi internet dapat
berjalan lancar langkah selanjutnya adalah sinkronisasi. Agar semua
komputer dapat tersinkronisasi secara benar, berikut adalah langkah-
langkah yang harus dilakukan :
1) Sinkronisasi Nama Komputer / PC dan Nama Work Group
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Menampilkan Task Control System
Gambar 3.19 “Task Control Panel”
42
b) Pada Tab Computer Name klik Change untuk mengubah
nama komputer dan nama WorkGroup. Nama komputer
sebaiknya diurutkan sesuai dengan nomor Clientnya
untuk memudahkan kita mengingat masing-masing nama
komputer, nama masing-masing PC tidak boleh sama.
Namun untuk nama Workgroup harus lah dibuat sama
untuk semua Client dan juga Server.
Gambar 3.20 “System Properties”
c) Setelah nama PC kita ganti langkah selanjutnya adalah
mengganti Network ID dengan cara mengeklik Tab
Network ID pada task Control System tadi.
(i). Pada pertanyaan How Do You Use This Computer
pilihlah option This Computer is part of a business
network, kemudian Klik Next.
43
Gambar 3.21 “Kotak dialog : Penggunaan Jaringan”
(ii) Pada Option selanjutnya pilihlah Network without a
Domain.
Gambar 3.22 “Kotak dialog : Memilih Jenis Jaringan”
(iii) Selanjutnya isikan nama WorkGroup sesuai dengan
nama WorkGorup yang kita isikan pada waktu
mengganti nama PC pada langkah (b) tadi.
44
Gambar 3.22 “Kotak dialog: nama WorkGroup”
(iv) Selanjutnya Klik Next dan kemudian Finish.
2) Sinkronisasi Waktu / Jam
a) Double klik tampilan jam yang ada pada sudut kiri bawah
desktop anda.
b ) Pilihlah tabs Internet Time => Update Now
Gambar 3.23 “Kotak Dialog : Pemilihan Waktu”
45
c) Tunggu beberapa saat hingga terdapat statement berikut :
The time has ben succesfully Synchronized.
d) Jika yang tampil adalah statement error, maka ulangi klik
Update Now hingga berhasil menyamakan waktu PC
anda dengan server Windows.
e) Jika Update berhasil, namun jam yang ditampilkan tidak
sama, maka kesalahan mungkin terjadi pada Time Zone
untuk wilayah WIB wilayah waktunya adalah
GMT + 07.00 Bangkok, Hanoi, Jakarta sedangkan untuk
WITA adalah GMT+08.00 Perth dan WIT dengan GMT
+ 09.00 Seoul.
Gambar 3.24 “Kotak Dialog : Pemilihan Wilayah”
3) Internet Connection Sharing (ICS)
Sampai dengan tahap ini PC yang terkoneksi keinternet
hanyalan PC server saja. Untuk memberikan akses bagi PC
client agar mempunyai akses ke internet kita perlu
mengaktifkan Internet Connection Sharing yang kita miliki
pada PC server. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Buka Jendela Network Connection yang terdapat pada
Control Panel. Lalu klik kanan pada Koneksi aktif kita ke
internet => pilih Properties.
46
Gambar 3.25 “ Modem Status & Modem Properties”
2) Pada tabs Advanced aktifkan option Allow other network
users to connect through thiscomputer’s Internet
Connection.
3) Setelah Koneksi Internet berhasil di sharing maka akan
muncul 2 buah macam koneksi. Sebaiknya ganti nama
masing-masing koneksi tersebut agar mudah
membedakan antarakoneksi yang terhubung ke Modem
dengan Koneksi yang terhubung ke Switch dengan cara
me-rename masing-masing koneksi tersebut.
Gambar 3.26 “ Lan Connection”
47
4) Jika kita buka properties pada koneksi yang terhubung ke
Switch, pada tabs support terdapat alamat IP yang akan
menjadi default Gateway bagi PC Client yang akan
terhubung melalui PC Server (192.168.0.1).
Gambar 3.27 “Switch Status”
Network Setup
Langkah-langkah yang kita lakukan tadi hanyalah untuk
memberikan izin bagi PC Client agar dapat mengakses Internet.
Untuk mengaktifkan Izin tersebut dilakukan dengan cara mensetup
Network / Jaringan yang kita miliki. Langkah pengerjaannya adalah
sebagai berikut :
1) Buka Network Setup Wizard yang terdapat pada Control Panel.
Lalu lakukan langkah seperti pada gambar. (pastikan Koneksi ke
internet dalam keadaan hidup).
48
Gambar 3.28 “Network Setup Wizard1”
Gambar 3.29 “Network Setup Wizard2”
2) Pada pilihan select a Connection Method pilih yang Connect
Directly to the Internet. Untuk PC server dan bila melakukan
settingan pada PC Client plihlah Option Connect to the internet
through a residental gateway.
49
Gambar 3.30 “Kotak Dialog : Select Connection Method”
3) Option Berikut meminta kita menentukan koneksi yang mana
yang akan kita gunakan untuk melakukan dial-up ke Internet.
Pilihlah koneksi yang tersambung ke Modem. Pilihan ini tidak
ada pada saat kita melakukan setting di PC Client.
Gambar 3.31 “Kotak Dialog : Select Internet Connection”
50
4) Isikan Computer Name sesuai dengan nama yang telah kita
berikan tadi, lalu isikan Computer Description jika anda inginkan
Gambar 3.32 “Kotak Dialog : Computer Description”
4) Isi Nama Workgroup sesuai dengan nama yang telah kita
tentukan sebelumnya.
Gambar 3.33 “Kotak Dialog : Name of Network”
51
6) Pilihlah option Turn On File and Printing Sharing pada task
selanjutnya.
Gambar 3.34 “Turn On File & Printer Sharing”
7) Setelah settingan pada jendela log kita anggap benar klik next.
Gambar 3.35 “Kotak Dialog : Apply Network Setting”
52
Gambar 3.36 “Kotak Dialog : Please Wait”
9) Pilih option just finish wizard, lalu klik Next = > Finish.
Biasanya PC akan otomatis reboot setelah menyelesaikan
prosedur tadi.
53
Gambar 3.37 “Just Finninsh The Wizard”
Gambar 3.38 “Kotak Dialog : Finish”
Langkah yang sama kita lakukan pada semua PC Client.
Perbedaan cara setting antara PC Server dan PC Client hanyalah
terletak pada point 2 dan point 3.
Setelah menyelesaikan langkah settingan tersebut pada PC
Client lakukanlah pengetesan koneksi dengan cara yang sama
dengan PC Server, yaitu mengunjungi alamat situs yang mudah di
Loading dan mengetes kecepatan koneksi. Bila koneksi yang ada
dirasa terlalu lambat silahkan lakukan pengecekan pada settingan
Network tadi apakah ada Option yang salah atau tidak, dan juga
lakukan pengecekan pada koneksi perkabelan apakah suda
terposisikan dengan baik atau belum.
Sampai dengan langkah ini semua PC Client bisa terhubung
dengan bebas ke Internet selama PC Server menghidupkan
Koneksinya. Untuk membatasi penggunaan pada PC Client ada
54
beberapa pilihan. Yang pertama adalah membuat list user dari
Computer Client, user mana yang mempunyai hak untuk mengakses.
BAB 4
ANALISIS
4.1 Alat dan bahan
4.1.1 Alat Yang diperlukan
1). Obeng - / Obeng +
Gambar 4.1 “Obeng”
2). Skrup
Gambar 4.2 “Sekrup”
3). Crymping Tool
55
Gambar 4.3 “Crymping tool”
4) Lan Tester
Gambar 4.4 “Lan Tester”
5) Keyboard
Gambar 4.5 “Keyboard”
6). Mouse
56
55
Gambar 4.6 “Mouse”
7). CD Windows XP
Gambar 4.7 “CD Windows XP Professional”
4.1.2 Bahan
1). Mother Board GA P434D-36
Gambar 4.8 “Motherboard GIGABYTE”
2). Processor Quad Core 9550
57
Gambar 4.9 “Processor Core 2 Quad”
58
3). Memory DDR II 2 GB X 2 GB Kingstone
Gambar 4.10 “Memory DDR II”
4). Hard disk seageate 500 GB
Gambar 4.11 “Harddisk Seageate”
5). VGA Card Geforce 8400 512 MB
Gambar 4.12 “VGA Card”
59
6). Cashing Englith 500 Watt
Gambar 4.13 “Cashing”
7). DVD-RW LG
Gambar 4.14 “DVD-RW”
8). Monitor LCD 19
Gambar 4.15 “LCD Monitor”
60
9). Printer Epson T11
Gambar 4.16 “Printer Epson T11”
10). Kabel UTP
Gambar 4.17 “Kabel UTP”
11). Lan Card
Gambar 4.18 “LAN Card”
61
12). Konektor RJ 45
Gambar 4.19 “RJ 45”
13). HUB
Gambar 4.20 “HUB”
14). Modem
Gambar 4.21 “Modem”
62
15). Sambungan ke Internet
Gambar 4.22 “Sambungan Ke Internet”
4.2 Biaya Yang Diperlukan
Tabel 4.1 “Rincian Biaya Pembuatan”
SPEK HARGA
Mother Board GA P434D-36 Rp. 1.300.000,-
Processor Quad Core 9550 Rp. 2.415.000,-
Memory DDR II 2 GB X 2 GB Kingstone Rp. 600.000,-
Hard disk seageate 500 GB Rp. 620.000,-
VGA Card Geforce 8400 512 MB Rp. 385.000,-
Cashing Enlight EN – 4114 Rp. 1.012.000
DVD-RW LG Rp. 275.000,-
Printer Epson T11 Rp. 685.000,-
Monitor LG Flatron W2252TE 22 inc Rp. 1.450.000,-
Switch HUB 16 Port Rp. 685.000,-
Kabel UTP Cat 5 Rp. 1.440.000,-
RJ 45 1 Box Rp. 50.000,-
Lan Tester Rp. 40.000,-
63
Crymping Tools Rp. 50.000,-
Modem D-Link Rp. 350.000,-
CD Windows XP Professional (back up) Rp. 25.000,-
Jumlah : Rp.11.382.000,-
4.3 Analisis Materi Pembuatan
Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini saya menyimpulkan
beberapa analisa dari materi yang ada dan saya pahami, diantaranya
sebagai berikut :
1.) Beberapa perbedaan sebuah komputer server, memiliki prosesor dan
memory yang cepat, lebih banyak RAM, harddisk lebih besar, lebih
reliable, cadangan power supply, cadangan harddisk (RAID), bentuk
dan ukuran yang kompak, disain yang modular (seperti blade server),
dapat di pasang di rak atau kabinet, mengarahkan konsol serial dll.
2.) Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan
penanganannya antara lain:
a. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan
oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
b. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan
card belum pas ke slot/
c. LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan
kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas
terhubung.
3.) Dan kali ini saya menggunakan toplogi Star. Dengan alasan topologi
ini cocok dengan kabel, Ethernet dan perangkat jaringan lainnya yang
kami gunakan disini. Selain itudibanding dengan topologi mesh, sys-
tem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan ang lebih sederhana se-
hingga system menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sen-
64
tral cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan
atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
4.) Client DHCP akan memberikan request kepada server yang men-
jalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP,
klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa
yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri
5.) Dalam kesempatan kali ini kami lebih memilih edisi Windows XP Pro-
fesional, karena Windows XP Professional adalah sistem operasi Win-
dows XP yang dibuat khusus untuk komputer desktop yang terhubung
ke dalam sebuah jaringan dengan domain yang dikelola oleh Active
Directory milik Windows 2000 Server atau Windows Server 2003. Se-
lain itu, versi ini pun dibilang jauh lebih lengkap fiturnya dari pada
Windows XP Home Edition. Ia bisa menjadi sebuah komputer server,
meskipun hanya bisa menampung maksimal sepuluh client yang bisa
login secara bersamaan
5). Sebagai sistem operasi yang ditujukan untuk pengguna korporasi, ten-
tunya Windows XP telah dilengkapi dengan fitur pengaturan kontrol
akses. Fitur tersebut digunakan untuk membatasi akses terhadap siapa
saja yang tidak memiliki hak akses terhadap sebuah objek tertentu.
Meskipun hal ini bukanlah teknologi baru, karena telah diimplemen-
tasikan dalam sistem operasi berbasis UNIX, implementasi fitur ini
dalam Windows XP telah diterapkan secara lebih canggih diband-
ingkan dengan UNIX, mengingat sistem operasi UNIX membatasi ak-
ses dengan menggunakan atribut file permission. Sistem operasi se-
belumnya, tidak dilengkapi dengan fitur ini.
6.) Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa
berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh)
serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa
berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel
STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih
disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi
65
bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan
sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung
ke bus
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling co-
cok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi
jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfig-
urasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
7.) Sekedar informasi, perlu diketahui bahwa perlatan yang siap digu-
nakan pada umunya disetting untuk tipe T568B.
8.) Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang
menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah
DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server
dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membun-
del layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh
dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap re-
quest dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan re-
quest kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah
klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/re-
quest kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP,
yakni protokol DHCP itu sendiri.
66
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dari awal saya mencoba menjelaskan tahapan-tahapan bagaimana
membuat server local di suatu sekolah, akhirnya saya dapatkan kesimpulan
dari pembuatan server local sekolah ini, diantara sebagai berikut :
1.) Windows XP atau Windows 5.1 build 2600 adalah sebuah versi sistem
operasi Windows yang diluncurkan oleh Microsoft Corporation pada
tanggal 25 Oktober 2001 di Amerika Serikat
2.) Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai
cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data
yang dibuat disebut dengan “data backup”.
3.) System Restore adalah tool pada Windows XP yang memungkinkan
Anda untuk kembali ke komputer Anda sebelumnya negara jika Anda
memiliki masalah besar atau tidak.
4.) Jaringan computer adalah sebuah kumpulan computer, printer dan
peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan ata bergerak melalui
kael-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan computer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama sama menggunakan hardware/software yang terhbung dengan
jaringan. Tiap computer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan
disebut node. Sebuah jaringan computer memiliki dua, puluhan, ribuan
atau bahkan jutaan node.
5.) Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi
jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan
perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan
67
65
66
dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau
alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation
anggota jaringan.
6.) Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu
pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum
adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.
7.) Kebanyakan orang dalam pemilihan server lebih menekankan pada
aspek hardwarenya padahal komponen terpenting dari server tersebut
adalah apakah fungsi server nantinya dan aplikasi software atau Sistem
Operasi apa yang akan berjalan diatasnya. Dari sana baru kita memilih
perangkat Hardware Server yg sesuai .Tentunya pada saat memilih
hardwarenya kita juga harus memperhatikan teknologi yang akan
dipakai serta antisipasinya antara 2-3 tahun kedepan berkaitan dengan
purnajualnya total biaya kepemilikan (TCO).
8.) Pembuatan server di sekolah mempunyai pemanfaat yang sangat banyak
diantaranya :
Menjalankan Sistem Informasi Sekolah secara terpusat di server.
Mail Server utk Intranet.
Data sharing terpusat di server.
Pengawasan terhadap client dengan enggunakan software-software
yang ada salah atunya seperti Net Support School, yang
memungkinkan guru dapat memonitoring sebagai server terpusat
segala kegiatan siswanya pada saat mengoprasionalkan computer,
serta kelebihan lainnya.
9.) Pembuatan server local sekolah ada 4 tahap mulai dari tahap pertama
perakitan servernya, penginstalan system operasi menggunakan
Windows XP Professional, Pembuatan kabel Jaringan, pemasangan
Modem dan pengisntallannya, dan pembagian koneksi jaringan pada
client dengan menggunakan HUB yang pada akhirnya penyettingan
jaringan pada Sever, sampai pada pengesharan jaringan tersebut ke
Client agar dapat sama-sama mengakses internet.
68
5.2 Saran
Setelah saya mencoba untuk mengurai materi tentang “Membangun
server lokal sekolah menggunakan system operasi windows XP dan fasilitas
Back up dan Restore”. Ada beberapa menurut saya kekurangan dalam
pembutan TA ini yang saya jadikan saran dalam pembangunan server lebih
baik, diantaranya sebagai berikut :
1. Restore dan recovery adalah proses penting setelah backup. Backup akan
menjadi siasia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem sulit
dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan yang
harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan aturan
yang jelas, hindari membackup dengan sembarangan dengan tidak
terstruktur. Selain itu, banyak software yang ada di pasaran (baik gratis
maupun berbayar) yang memberikan kemudahan backup data. Dengan
software yang sama biasanya proses restore dan recovery data akan lebih
mudah dilakukan. Beberapa software backup memiliki fasilitas
penjadwalan otomatis proses backup. Fitur ini sangat bermanfaat untuk
digunakan karena menjamin proses backup selalu dilakukan dengan
teratur.
2. Walaupun dalam hal ini system operasi yang saya gunakan adalah
Windows XP Professional yang mempunyai keunggulan sendiri, tetapi
sebenarnya dalam pembuatan server sendiri saya lebih menyarankan
pembuatan server tesebut menggunakan system operasi untuk server
yang ada, salah satu diantaranya adalah Windows Server 2003 yang
memang mempunyai fasilitas khusus bagi server.
3. Dan terakhir mungkin segala kekurangan yang terdapat di materi ini
saya sangat mohon maaf, tetapi saya berharap dan menyarankan yang
terbaik dalam pemanfaatan Tugas Akhir ini. Terima Kasih !
69
DAFTAR PUSTAKA
WWW.UNTUKKU.COM/TUTORIAL-UNTUKKU
WWW.WIKIPEDIA.ORG
WWW.INFOGAPTEK.COM/2009/07/06/MEMBANGUN-JARINGAN-
LOKAL-LAN-BERBASIS-WINDOWS/
/LYNDA-LINDA.BLOGSPOT.COM/INSTALLASI-DAN-KONFIGURASI-
KOMPONEN/
WWW.AI3.ITB.AC.ID/TUTORIAL/LAN.HTML
WWW.W3.ORG/TR/REC-HTML40
WWW.BERITANET.COM
WWW.SEARCHGRID.ORG
WWW.ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/SERVER_BASIS_DATA
WWW.YUDHA23.BLOGSPOT.COM/2009/01/ALAT-ALAT-
JARINGAN.HTML
WWW.BHINEKA.COM/
WWW.TJETJEPRB.WORDPRESS.COM
WWW.TAPAKLANGIT.FILES.WORDPRESS.COM
WWW.KRISNABLOG.WORDPRESS.COM
WWW.OASISNET.FILES.WORDPRESS.COM
WWW.SMAPLUSPGRI.SCH.ID
http://www.balikomputer.com/gambar/LCD%20Mon%20AOC%2016inch
%201619SW.jpg
http://gand1lal4.blogspot.com/2009/01/pengertian-server.htm
70