5. titr argento.ppt

33
1 TITRASI TITRASI ARGENTOMETRI ARGENTOMETRI PELAJARI : - Ksp - Pengendapan bertingkat

Upload: uchaayu

Post on 19-May-2017

284 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. TITR ARGENTO.ppt

11

TITRASI TITRASI ARGENTOMETRIARGENTOMETRI

PELAJARI : - Ksp - Pengendapan bertingkat

Page 2: 5. TITR ARGENTO.ppt

• Argentometri : metode volumetri ( titrimetri ) Argentometri : metode volumetri ( titrimetri ) penentuan kadar zat dengan penentuan kadar zat dengan pentiter larutan AgNOpentiter larutan AgNO3 3

• Sampel : - zat yang mengandung anion yangSampel : - zat yang mengandung anion yang mengendap dengan Ag, mengendap dengan Ag, - misalnya halida ( F- misalnya halida ( F--, Cl, Cl--, Br, Br-- dan I dan I-- ) . ) .• Dasar Reaksi : Dasar Reaksi : PENGENDAPAN ( Bertingkat)PENGENDAPAN ( Bertingkat)• Pd TE : terbentuk seny endapan Ag-Sampel Pd TE : terbentuk seny endapan Ag-Sampel (endapan I ) (endapan I ) • Pd TAT : terbentuk endapan / kompleks Pd TAT : terbentuk endapan / kompleks Ag-indikator (seny. II ) Ag-indikator (seny. II ) . .

22

Page 3: 5. TITR ARGENTO.ppt

contohcontohPenentuan kadar Cl ( dari garam dapur ) dengan indikator Penentuan kadar Cl ( dari garam dapur ) dengan indikator

larutan Klarutan K22CrOCrO44

* TE : - terbentuk endapan AgCl (putih ) * TE : - terbentuk endapan AgCl (putih ) - saat [Ag+] [Cl- saat [Ag+] [Cl--] = Ksp. AgCl………………... (1)] = Ksp. AgCl………………... (1) • TAT : - terbentuk endapan merah- kecoklatanTAT : - terbentuk endapan merah- kecoklatan dari Agdari Ag22CrOCrO44

- saat : [Ag- saat : [Ag++]]22 [CrO [CrO2-2- ] = Ksp.Ag ] = Ksp.Ag22CrOCrO44 …. (2) …. (2)

  

33

Page 4: 5. TITR ARGENTO.ppt

DASAR PERHITUNGANDASAR PERHITUNGANPada saat TE ( TAT teoritis ) berlaku rumus dasar volumetri : Pada saat TE ( TAT teoritis ) berlaku rumus dasar volumetri : mmolek sampel = mmolek pentiter mmolek sampel = mmolek pentiter   Pada Argentometri : Pada Argentometri : mmolek sampel = mmolek Agmmolek sampel = mmolek Ag++ atau : atau :

VVss x N x N ss = V = VAgAg++ x N x N AgAg

++

s = sampel ( Xs = sampel ( X- :- : Cl Cl-- , Br , Br--, dsb ) , dsb )   

44

Page 5: 5. TITR ARGENTO.ppt

55

Larutan StandarLarutan Standar Garam AgNO3, Garam AgNO3, - tak stabil- tak stabil - Standar Sekunder. - Standar Sekunder. - dibaku dengan standar primer : lart NaCl- dibaku dengan standar primer : lart NaCl

Stadar Primer : NaCl , Stadar Primer : NaCl , - Higroskopis ; perlu dipanasi pada 110 - Higroskopis ; perlu dipanasi pada 110 00 C selama C selama 1 jam 1 jam - disimpan dalam eksikator - disimpan dalam eksikator

Page 6: 5. TITR ARGENTO.ppt

66

Kurva Titrasi ArgentometriKurva Titrasi Argentometri

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0 20 40 60 80 100 120

Volume AgNO3

pCl-

dan

pI-

AgI + I-

AgCl + Cl-

Ksp:

AgCl 1,2 10-10

AgI 1,7 x 10-16

Dengan asumsi [Cl-] = [I-] SAMA

( 0,1 M ) maka

AgI akan mengendap lebih dulu

Page 7: 5. TITR ARGENTO.ppt

77

MACAM TITRASI ARGENTOMETRI MACAM TITRASI ARGENTOMETRI

1. Cara Mohr1. Cara Mohr - Pd TE terbentuk - Pd TE terbentuk endapanendapan berwarna berwarna

2. Cara Volhard2. Cara Volhard - Pada TE terbentuk - Pada TE terbentuk larutanlarutan berwarna berwarna

3. Cara Fajans3. Cara Fajans - Pada TE terjadi adsorpsi indikator- Pada TE terjadi adsorpsi indikator

Page 8: 5. TITR ARGENTO.ppt

Tugas Argentometri 1Cari jawaban dari pertanyaan berikut:

Dalam proses titrasi indkator selalu berada dalam larutan yg berada di labu titrasi ( bawah ) ; tidak pernah di buret.

Pada titrasi asam – basa , proses titrasi bisa di balik; artinya larutan pentiter dapat berada di bawah (labu tetrasi) maupun di atas (buret)Tetapi:

Pada Argentometri : larutan pentiter AgNO3 selalu di atas ( buret ) , dan tidak dapat bearada di bawah ( labu titrasi ) . APA SEBABNYA

PERTANYAAN TERSEBUT DAPAT DIJAWAB DENGAN MEMPERHATIKAN URAIAN BERIKUT !

Page 9: 5. TITR ARGENTO.ppt

TUGAS ARGENTOMETRI 2

Sebutkan 5 jenis perbedaan Argentometri cara Mohr dan Cara Volhard

Jawabannya ada di uraian berikut ini !

Page 10: 5. TITR ARGENTO.ppt

Sifat (Kondisi ) CARA MOHR ( CARA PERTAMA )Sifat (Kondisi ) CARA MOHR ( CARA PERTAMA )   - Untuk penentuan kadar Cl- Untuk penentuan kadar Cl-- dan Br dan Br-- - Tak dpt unt penent. I- Tak dpt unt penent. I-- dan SCN dan SCN--, karena endapan AgI dan AgSCN , karena endapan AgI dan AgSCN menyerap kuat CrOmenyerap kuat CrO44

2-2- , sehingga TAT terjadi lebih awal , sehingga TAT terjadi lebih awal - Suasana larutan : netral atau sedikit basa ( pH : 6,5 – 9 ) - Suasana larutan : netral atau sedikit basa ( pH : 6,5 – 9 ) - Indikator : larutan K- Indikator : larutan K22CrOCrO44 ( hijau muda-kekuningan ( hijau muda-kekuningan ) ) - Pada TAT terbentuk endapan Ag- Pada TAT terbentuk endapan Ag22CrOCrO44 yang yang berwarnaberwarna merah-kecoklatan merah-kecoklatan ,,

setelah setelah semuasemua Cl Cl-- atau Br atau Br-- diendapkan sebagai AgCl (putih) atau diendapkan sebagai AgCl (putih) atau AgBr (putih kekuningan )AgBr (putih kekuningan )

* * TAT terjadi TAT terjadi SETELAHSETELAH TE TE . . Dalam praktek TAT diamati berupa warna merah-kecoklatan pada Dalam praktek TAT diamati berupa warna merah-kecoklatan pada cairannya ( agar kelebihan pentiter tidak terlalu banyak ) . cairannya ( agar kelebihan pentiter tidak terlalu banyak ) .

- Proses titrasinya - Proses titrasinya LANGSUNGLANGSUNG ; ; larutan sampel larutan sampel langsunglangsung ditetesi pentiter. ditetesi pentiter. lart AgNOlart AgNO33

1010

Page 11: 5. TITR ARGENTO.ppt

1111

Menentukan Konsentrasi Indikator KMenentukan Konsentrasi Indikator K22CrOCrO44

Misalnya titrasi 10 mL 0,1 N ClMisalnya titrasi 10 mL 0,1 N Cl-- dengan 0,1 N AgNO dengan 0,1 N AgNO33 menggunakan indikator larutan Kmenggunakan indikator larutan K22CrOCrO4 4 1 mL 0,005 M 1 mL 0,005 M

-Sebelum titrasi : (vol camp = 10 + 1 = 11 m )Sebelum titrasi : (vol camp = 10 + 1 = 11 m ) - [CrO- [CrO44

2-2-] dalam camp = (1 / 11 ) x 0,005 M = 5 x 10] dalam camp = (1 / 11 ) x 0,005 M = 5 x 10-4-4 M M

Unt. mengendapkan ClUnt. mengendapkan Cl-- : ( [Ag : ( [Ag++][Cl][Cl--] = Ksp AgCl )] = Ksp AgCl ) - diperlukan [Ag- diperlukan [Ag++] = Ksp / [Cl] = Ksp / [Cl--] = 10] = 10-10-10 / 0,1 = 1 x 10 / 0,1 = 1 x 10-9-9 M MUnt.mengendapkan CrOUnt.mengendapkan CrO44

2-2- : ( [Ag : ( [Ag++]]22[CrO[CrO442-2-] = Ksp Ag] = Ksp Ag22CrOCrO44 ) )

- diperlukan [Ag- diperlukan [Ag++] = √ Ksp / [CrO] = √ Ksp / [CrO442-2-] = √(2x10] = √(2x10-12-12) / (5 x 10) / (5 x 10-4-4) )

= 6,2 x 10= 6,2 x 10-5-5 M M

Maka : akan terbentukMaka : akan terbentuk endapan AgCl lebih dulu endapan AgCl lebih dulu

Page 12: 5. TITR ARGENTO.ppt

Pada saat TE semua Cl- mengendap sebagai AgCl, terjadi kesetimbangan : AgCl Ag+ + Cl- [Ag+] = [Cl-] = ѴѴ10-10 = 10-5 M Apakah Ag2CrO4 telah mengendap ?

( pd saat ini vol camp = 10 + 10 + 1 = 21 mL ) [CrO4

2-] = (1/21) x 0,005 M = 2,5 x 10-4 M

[Ag+]2 [CrO42-] = ( 10-5)2 (2,5 x 10-4) = 2,5 x 10-14 ( < Ksp = 2 x 10-12 ) :

jadi : BELUM TERJADI ENDAPAN Ag2CrO4

Penambahan sedikit berlebih pentiter AgNO3 akan membentuk endapan

yang berwarna merah kecoklatan ( TAT)

Ag2CrO4

Page 13: 5. TITR ARGENTO.ppt

Syarat Argentometri Cara Mohr * Argentometri cara Mohr harus dalam suasana asam atau sedikit basa, ( pH = 6,5 – 9 )sebab : (1)   Dalam suasa na yang terlalau asam akan terjadi kesetimbangan berikut : 2 CrO4

2- + 2 H+ ↔ 2 HCrO4- ↔ Cr2O7

2- + H2O

- [CrO4 2- ] berkurang , sehingga memerlukan larutan Ag+ lebih

banyak unt membent uk endapan Ag2CrO4 menyebabkan kesalahan makin besar. (2)   Dalam suasana basa kuat akan terbentuk endapan AgOH putih-keabu- abuan; sehingga diperlukan Ag+ yang lebih banyak, dan kesalahan makin besar.* Argentometri cara Mohr tidak dapat digunakan untuk menentukan kadar I-

dan SCN- sebab; Endapan AgI dan AgSCN menyerap dengan kuat CrO4

2- , sehingga TAT terjadi lebih awal.( reaksi tidak stokhiometri ; belum semua sampel tertitrasi) ; sehingga akan terjadi kesalahan

Page 14: 5. TITR ARGENTO.ppt

Tugas Argentometri 3

Sebutkan 6 (enam) macam perbedaan metode Argentometri cara Mohr dengan cara Volhard (uraian berikut)

Keenam macam perbedaan tersebut meliputi apa saja ?

Jawabannya ada di tayangan berikut

Page 15: 5. TITR ARGENTO.ppt

2. Cara Volhard Metode Argentometri yg pd TAT-nya terbentuk larutan

yang berwarna Cara Volhard dapat digunakan untuk menentukan kadar

ion-ion Cl-, Br- dan I-

Suasana larutan sampel : asam Indikator : larutan garam Fe(III) misalnya Fe(NO3)3

( kuning – coklat ) * Teknik : TIDAK LANGSUNG ; yaitu : sampal diberi larutan

AgNO3 berlebih, dan kelebihan Ag+ dititrasi kembali larutan standar SCN-

TAT : terbentuk kompleks [ FeSCN ] 2+ yang berwarna merahkecoklatan .

Page 16: 5. TITR ARGENTO.ppt

Reaksi-reaksi yang terjadi :   X- + Ag+ (berlebih) ↔ AgX (s)

Ag+ (sisa) + SCN- (indik) ↔ AgSCN (s)

SCN- (lebih) + Fe3+ ↔ [ FeSCN] 2+ merah-coklat .. ( TAT )

Page 17: 5. TITR ARGENTO.ppt

Perbandingan Penggunan cara Volhard untuk Penentuan Kadar Cl- dan Br-

a) Penentuan Cl-

  Pada TAT terjadi kesetimbangan berikut.   (1) Cl- + Ag+ ( berlebih ) ↔ AgCl ............... Ksp = [Ag+][Cl-]  (2) Ag+(sisa) + SCN- ↔ AgSCN ................. Ksp = [Ag+][SCN-]   Maka : = 169   Atau : [Cl-] yang masih ada dalam larutan jenuhnya = 169 x [SCN-]

13

10

101,7102,1

]/[.]/[.

][][

xx

AgAgSCNKspAgAgClKsp

SCNCl

Page 18: 5. TITR ARGENTO.ppt

b) Penentuan Br-   Pada TAT terjadi kesetimbangan seperti pada Cl- , shingga :

atau : [Br-] yang masih ada dlam larutan jenuhnya = 0,5 x [ SCN -] Dari perhitungan di atas : - [Br-] sisa < [Cl-] - Cara Volhard : = Kesalahan penentuan Br- < penent Cl-

5,0101,7105,3

]/[.]/[.

][][

13

13

xx

AgAgSCNKspAgAgBrKsp

SCNBr

Page 19: 5. TITR ARGENTO.ppt

PERHITUNGAN

Prinsip : mmolek kation = mmolek anion

mmolek Ag+ = mmolek Cl- + mmolek SCN-

Jadi : mmolek Cl- = mmolek Ag+ - mmolek SCN-

= ( V x N ) Ag

+ - ( V x N ) SCN-

TAHU

mmol Cl- = mmolek Cl-

Page 20: 5. TITR ARGENTO.ppt

5 aspek perbedaan Argentometri cara Mohr dan cara Volhard

1. Suasana titrasi 2. Indikator3. Analit (Anion) yang dapat dianalisis4. Kondisi pada TAT5. Teknik 6. Bentuk senyawa pd TAT

Page 21: 5. TITR ARGENTO.ppt

2121

3. Indikator Adsorpsi 3. Indikator Adsorpsi (Metoda Fajans)(Metoda Fajans)

- Diperkenalkan oleh K. Fajans ( 1923/1924).Diperkenalkan oleh K. Fajans ( 1923/1924).

- Pada TAT :Pada TAT : - indikator diserap (diadsorp) oleh endapan AgX. - indikator diserap (diadsorp) oleh endapan AgX. - terjadi perubahan warna dari indikator- terjadi perubahan warna dari indikator- Indikator : Indikator : Fluorescein, Fluorescein, EosinEosin , atau , atau Rodamine 6GRodamine 6G

Page 22: 5. TITR ARGENTO.ppt

Argentometri cara Fajans : * Menggunakan indikator absorpsi. * Pada TAT terjadi adsorpsi indikator oleh endapan yang terjadi. * Warna indikator berbeda antara sebelum dan sesudah diadsorpsi * Indikator berupa a) garam Na dari fluorescein atau eosin b) garam klorida dari rhodamin  • Perubahan warna indikator : ion fluorescein (-) → Kompl. Ag-fluorescein

( kuning kehijauan) ( merah muda)

Page 23: 5. TITR ARGENTO.ppt

2323

Pada Titrasi NaCl dengan AgNOPada Titrasi NaCl dengan AgNO3 3 ::

Sebelum TESebelum TE- Di dalam larutan ada endapan AgCl (putih) dan sisa (kelebihan) Di dalam larutan ada endapan AgCl (putih) dan sisa (kelebihan)

NaCl yang belum tertitrasi NaCl yang belum tertitrasi

- Endapan AgCl menyerap : Endapan AgCl menyerap : - Cl- Cl-- (dr NaCl) pada lapisan pertama, (dr NaCl) pada lapisan pertama, - ion yang bermuatan berlawanan dengan muatan ion yang- ion yang bermuatan berlawanan dengan muatan ion yang diserap pd lapisan I (Cldiserap pd lapisan I (Cl- - ), yaitu Na), yaitu Na+ + pd lap IIpd lap II

Setelah TESetelah TE- Ion Cl- Ion Cl- - : habis ( mengendap sebagai AgCl ) : habis ( mengendap sebagai AgCl )- Dengan adanya sedikit kelebihan AgNODengan adanya sedikit kelebihan AgNO33 , maka endapan AgCl , maka endapan AgCl

akan menyerap : akan menyerap : - ion Ag- ion Ag++ pada lapisan pertama pada lapisan pertama - ion NO- ion NO33

- - pada lapisan kedua pada lapisan kedua

Page 24: 5. TITR ARGENTO.ppt

2424

AgCl

Cl-

Cl-

Cl-Cl-

Na+

Na+

Na+

Na+

Na+

Na+

Na+ Na+

AgCl

Ag+

Ag+

Ag+ Ag+

NO3-

NO3-

NO3-

NO3- NO3

-

NO3-

NO3-

NO3-

a. Sebelum TE b. Sesudah TE tanpa penambahan indikator

Page 25: 5. TITR ARGENTO.ppt

2525

AgCl

Ag+

Ag+

Ag+ Ag+

Fl-

Fl-

Fl-

Fl-

Fl-

Fl-

Fl-

Fl-

C Sesudah TE dengan

adanya indikator

• Bila di dalam larutan terdapat ion fluoresence (Fl-), maka ion akan diserap pada lapisan kedua.

• Ion Fl- memiliki ukuran yang besar sehingga akan diadsorp lebih kuat daripada ion NO3

-.

• Akibat penyerapan ion Fl- pada lapisan kedua , endapan AgCl berwarna merah

Page 26: 5. TITR ARGENTO.ppt

2626

Pemilihan indikator pada Argentometri Cara Fajans

Dalam Argentometri cara Fajans perlu diperhatikan:Dalam Argentometri cara Fajans perlu diperhatikan:1.1. Larutan jangan terlalu encer agar perubahan warna dapat Larutan jangan terlalu encer agar perubahan warna dapat

dilihat dengan jelas.dilihat dengan jelas.2.2. Indikator yang digunakan muatannya harus berlawanan Indikator yang digunakan muatannya harus berlawanan dengan muatan dari ion pentiter ( Agdengan muatan dari ion pentiter ( Ag+ + ))

3 Indikator jangan sampai teradsorpsi sebelum ion utamanya terendapkan semua, tetapi harus segera teradsorp sesedah TE tercapai

4 Pd titrasi Cl- dengan ion Ag+ jangan menggunakan indik eosin karena ikatannta kuat, sehingga dapat terads sebelum TE. Oleh karena itu digunakan fluorescein.

Page 27: 5. TITR ARGENTO.ppt

2727

Penggunaan Indik Fluorescein Penggunaan Indik Fluorescein Fluorescein : asam lemah Ka = 1,0 x10Fluorescein : asam lemah Ka = 1,0 x10-8-8 M MDigunakan sebagai garam Na-nyaDigunakan sebagai garam Na-nyaDalam lart sampel terlalu asam, terjadi kesetimb :Dalam lart sampel terlalu asam, terjadi kesetimb : NaFl NaNaFl Na++ + Fl + Fl- - (1) (1) FlFl-- + H + H++ HF (2) HF (2) - keset (2) bergeser ke kanan, - keset (2) bergeser ke kanan, - fluorescein berada dalam bentuk molekulnya,- fluorescein berada dalam bentuk molekulnya, TE sulit diamati TE sulit diamati

Oleh karena itu, larutan yang dititrasi harus bersifat sedikit basis Oleh karena itu, larutan yang dititrasi harus bersifat sedikit basis (pH 7 – 10)(pH 7 – 10)

Page 28: 5. TITR ARGENTO.ppt

2828

Penggunaan Indik EosinPenggunaan Indik Eosin

KeuntunganKeuntungan - Dapat digunakan dalam larutan yang lebih asam - Dapat digunakan dalam larutan yang lebih asam - perubahan warna tampak jelas dalam larutan asam - perubahan warna tampak jelas dalam larutan asam asetat yang pH-nya < 3.asetat yang pH-nya < 3.

Kerugian Kerugian - terikat kuat pada endapan AgCl , sehingga dapat terads- terikat kuat pada endapan AgCl , sehingga dapat terads sebelum TE. sebelum TE.

Page 29: 5. TITR ARGENTO.ppt

2929

Beberapa jenis indikator adsorpsi, sifta dan kegunaannyaBeberapa jenis indikator adsorpsi, sifta dan kegunaannya

IndikatorIndikator Digunakan dalam Digunakan dalam proses titrasiproses titrasi

Perubahan warna pada Perubahan warna pada TATTAT

KeteranganKeterangan

FluoresceinFluorescein ClCl--, Br, Br--, I, I--, dan SCN, dan SCN-- dengan Agdengan Ag++

Hijau kekuninganHijau kekuningan merah merah Larutan harus netral Larutan harus netral atau basa lemahatau basa lemah

DiklorofluorescDiklorofluoresceinein

ClCl--, Br, Br--, I, I--, dan SCN, dan SCN-- dengan Agdengan Ag++

Hijau kekuninganHijau kekuningan merah merah pH larutan pH larutan 4,4 – 7,04,4 – 7,0

EosinEosin BrBr--, I, I--, dan SCN, dan SCN-- dengan Agdengan Ag++

merah merah ungu merah ungu merah Dalam asam asetat Dalam asam asetat pH 1-2 pH 1-2

Diklorotetra Diklorotetra iodo iodo fluoresceinfluorescein

ClCl- - dan Idan I-- dengan Agdengan Ag++

Merah Merah kemerah- kemerah-merahanmerahan

Larutan ditambah Larutan ditambah (NH(NH44))22COCO33

Diiodo dimetil Diiodo dimetil fluoresceinfluorescein

II-- dengan Ag dengan Ag++ Orange Orange merah biru merah biru pH larutan 4,0-7,0pH larutan 4,0-7,0

Rhodamine Rhodamine 6G6G

AgAg++ dengan Br dengan Br-- Orange Orange ungu merah ungu merah Larutan HNOLarutan HNO33 0,3M 0,3M

Page 30: 5. TITR ARGENTO.ppt

SELAMAT BELAJARSELAMAT BELAJARSEMOGA ALLAH MEMBERI SEMOGA ALLAH MEMBERI

KEMUDAHAN MENYERAP ILMU KEMUDAHAN MENYERAP ILMU YANG TELAH DIBERIKANYANG TELAH DIBERIKAN

JANGAN LUPA MENGERJAKAN JANGAN LUPA MENGERJAKAN SOAL-SOAL LATIHAN BERIKUTSOAL-SOAL LATIHAN BERIKUT

KAII_Argentometri_MJHKAII_Argentometri_MJH 3030

Page 31: 5. TITR ARGENTO.ppt

S OAL LATIHAN ARGENTOMETRI Sampel uang logam perak setelah dibersihkan, ditimbang ternayata beratnya 5,0 gram , dilarutkan dalam campuran 5 mL air dan 10 mL HNO3 pekat. Dipanasi perlahan-lahan sampai mendidih. Setelah larut sempurna dipindahkan ke labu takar 100,0 mL dan diencerkan dengan akuades sampai tanda batas. Larutan dipipet 25,0 mL ke dalam labu titrasi , lalu ditambah 1 mL larutan indikator dan dititrasi dengan larutam standar SCN-

Ditanyakan : 1. indikator apa yang digunakan 2.Bagaimana perubahan warna larutan selama titrasi (sebelum dan sesudah TAT ) 3.Jika Ar.Ag = 108 dan pada titrasi memerlukan 24,50 mL SCN-

0,1050 N berapa % kadar Ag dlam sampel uang perak tsb 4.Pada proses titrasi di atas dapatkah digunakan indikator larutan K2CrO4 ? Jelaskan alasan / jawaban Anda

Page 32: 5. TITR ARGENTO.ppt

SILAHKAN SILAHKAN BEKERJASAMA BEKERJASAMA

KAII_Argentometri_MJHKAII_Argentometri_MJH 3232

Page 33: 5. TITR ARGENTO.ppt

3333

Apabila di dalam larutan ditambahkan lagi ion ClApabila di dalam larutan ditambahkan lagi ion Cl--, maka , maka selama di dalam larutan belum terdapat kelebihan ion Clselama di dalam larutan belum terdapat kelebihan ion Cl--, , di dalam larutan masih tetap terdapat endapan sampai di dalam larutan masih tetap terdapat endapan sampai terdapat kelebihan ion Clterdapat kelebihan ion Cl-- barulah berubah lapisannya barulah berubah lapisannya ion Agion Ag++ yang mula-mula berada pada lapisan pertama yang mula-mula berada pada lapisan pertama membentuk endapan AgCl lagi dan kemudian akan membentuk endapan AgCl lagi dan kemudian akan menyerap kelebihan Clmenyerap kelebihan Cl--, sedangkan ion fluorescein yang , sedangkan ion fluorescein yang mula-mula ada di lapisan kedua akan lepas kembali mula-mula ada di lapisan kedua akan lepas kembali larutan akan berwarna kuning kehijauanlarutan akan berwarna kuning kehijauan