51260449-teori-akuntansi

16
TEORI AKUNTANSI TRADISIONAL MENURUT BELKAOI Tujuan utama dari teoeri akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Perbedaan opini ini memancing Komite Konsep dan Standar (Committee on Concepts and Standarts) atau Laporan Keuangan Eksternal (External Financial Report) dari American Accounting Association untuk menyimpulkan bahwa : 1. Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan yang cukup kaya untuk mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna dengan efektif; sehingga, 2. Dicantumkan dalam literature akuntansi keuangan bukan sebagai teori akuntansi keuangan melainkan kumpulan teori – teori yang dapat mengatasi perbedaan – perbedaan yang terjadi dalam spesifikasi lingkungan pengguna. Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi sebagai “serangkaian prinsip – prinsip yang luas yang (1) memberikan suatu kerangka referensi umum dimana praktik akuntansi dapat dievaluasi dan (2) memandu perkembangan dari praktik dan prosedur baru. Definisi ini memungkinkan kita untuk melihat teori akuntansi sebagai penyedia suatu kumpulan prinsip koheren yang disusun secara logis dan menjadi kerangka referensi untuk mengevaluasi dan mengembangkan praktikk – praktik akuntansi.

Upload: eqy-muhammad-amalludin

Post on 11-Aug-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

boleh

TRANSCRIPT

Page 1: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI TRADISIONAL MENURUT BELKAOI

Tujuan utama dari teoeri akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan

perilaku dan peristiwa akuntansi. Perbedaan opini ini memancing Komite Konsep dan Standar

(Committee on Concepts and Standarts) atau Laporan Keuangan Eksternal (External Financial

Report) dari American Accounting Association untuk menyimpulkan bahwa :

1. Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan

yang cukup kaya untuk mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna

dengan efektif; sehingga,

2. Dicantumkan dalam literature akuntansi keuangan bukan sebagai teori

akuntansi keuangan melainkan kumpulan teori – teori yang dapat mengatasi perbedaan –

perbedaan yang terjadi dalam spesifikasi lingkungan pengguna.

Hendriksen mendefinisikan teori akuntansi sebagai “serangkaian prinsip – prinsip yang luas

yang (1) memberikan suatu kerangka referensi umum dimana praktik akuntansi dapat

dievaluasi dan (2) memandu perkembangan dari praktik dan prosedur baru. Definisi ini

memungkinkan kita untuk melihat teori akuntansi sebagai penyedia suatu kumpulan prinsip

koheren yang disusun secara logis dan menjadi kerangka referensi untuk mengevaluasi dan

mengembangkan praktikk – praktik akuntansi.

McDonald berpendapat bahwa suatu teori harus memiliki tiga elemen :: (1) Pengodean

fenomena ke dalam suatu penyajian simbolis, (2) manipulasi atau kombinasi yang mematuhi

aturan tertentu, dan (3) penerjemahan kembali ke fenomena dunia nyata.

METODOLOGI DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Dalam dunia akuntansi professional, ada kepercayaan umum bahwa akuntansi adalah suatu

seni yang tidak dapat diformalisasikan dan bahwa metodologi yang digunakan dalam

formulasi suatu teori akuntansi secara tradisional adalah usaha untuk menjustifikasi apa yang

terjadi dengan mengodifikasikan praktik – praktik akuntansi. Teori seperti ini dinamakan

akuntansi deskriptif (descriptive accounting) atau teori deskriptif akuntansi (descriptive

theory of accounting).

Page 2: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

PENDEKATAN UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Pendekatan tradisional tersebut adalah :

1. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal);

2. Teoretis

a. Deduktif

b. Induktif

c. Etis

d. Sosiologi

e. Ekonomi

f. Selektif

PENDEKATAN NONTEORITIS

Pendekatan nonteoritis adalah suatu pendekatan pragmatis (atau pragmatis) dan pendekatan

kekuasaan.

Pendekatan pragmatis (pragmatic approach) terdiri atas penyusunan suatu teori yang

ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna dalam artian

memberikan solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan pendekatan ini, teknik dan prinsip

akuntansi seharusnya dipilih atas dasar kegunaan mereka bagi para pengguna informasi

akuntansi dan relevansi mereka terhadap proses pengambilan keputusan. Kegunaan, atau

utilitas, berarti “sifat yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau memfasilitasi tujuan

yang dimaksudkannya.

Pendekatan kekuasaan (authoritarian approach) untuk perumusan suatu teori akuntansi,

yang terutama dipergunakan oleh organisasi professional, terdiri atas penerbitan pernyataan

sebagai regulasi dari praktik – praktik akuntansi.

Intinya, pendekatan pragmatis untuk mengembangkan prinsip akuntansi telah dikirim oleh

otoritas akuntansi di masa lampau, dan usaha untuk menurunkan konflik – konflik dan

praktik yang ada hingga saat ini masih bersifat sangat hati – hati dan sementara. Hal ini

terlihat berdasarkan pengalaman bahwa pendekatan ini tidak akan, dengan usahanya sendiri,

mampu mendekati penyelesaian masalah konflik dalam prinsip – prinsip akuntansi yang

berlaku.

Pendekatan teori akuntansi merasionalisasikan pilihan dari tehnik – tehnik akuntansi yang

berdasarkan atas pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca dan persamaan

laba akuntansi.

Page 3: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

Persamaan neraca biasanya dinyatakan sebagai :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai :

Laba Akuntansi = Pendapatan – Biaya

PENDEKATAN DEDUKTIF

Langkah yang digunakan untuk memperoleh pendekatan ddeduktif akan meliputi :

1. menentukan tujuan dari laporan keuangan

2. memilih “postulat” dari akuntansi

3. menghasilkan “prinsip” dari akuntansi

4. mengembangkan “teknik” dari akuntansi

PENDEKATAN INDUKTIF

Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan

pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapannya dalam akuntansi,

pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan

bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip – prinsip akuntansi dari

observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali. Argumentasi

induktif dikatakan didahului oleh kondisi khusus (informasi akuntansi yang menggambarkan

hubungan yang berulang kembali) ke umum (rumus dan prinsip dari akuntansi). Pendekatan

induktif untuk suatu terori mencakup empat tahap :

1. mencatat seluruh observasi;

2. menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi

adanya hubungan yang berulang kembali (“seperti[likes] dan “kesamaan”

[similarities]).

3. penurunan induktif dan generalisasi dan prinsip akuntansi dari

observasi yang menggambarkan hubungan berulang.

4. menguji generalisasi.

PENDEKATAN ETIS

Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice),

ekuitas (equity), dan kenyataan (truth). Apa pun konotasinya, kewajaran telah menjadi salah

satu tujuan dasar akuntansi. Committee on Auditing Procedures mengacu pada criteria dari

Page 4: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

“kewajaran dari penyajian” seperti : (1) kepatuhan terhadap prinsip – prinsip akuntansi yang

berlaku umum, (2) pengungkapan (3) konsistensi (4) dapat diperbandingkan. Dalam suatu

laporan wajar, auditor tidak hanya menyatakan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang

berlaku umum dan standar audit yang berlaku umum tetapi juga suatu opini dengan kata –

kata “menyajikan secara wajar”.

PENDEKATAN SOSIOLOGI

Pendekatan sosiologi bagi perumusan teori akuntansi menekankan pengaruh sosial dari

tehnik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari

kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial. Berdasar pada pendekatan sosiologi, prinsip

atau tehnik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya

terhadap seluruh kelompok dalam komunitas. Juga tersirat dalam pendekatan ini adalah

adanya ekspetasi bahwa data akuntansi akan berguna dalam pembuatan kesejahteraan sosial.

Untuk mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi mengasumsikan keberadaan dari “nilai

sosial baku” yang mungkin digunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori akuntansi.

PENDEKATAN EKONOMI

Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada

pengendalian perilaku dari indikator – indikator makroekonomi yang dihasilkan oleh adopsi

dari berbagai tehnik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep

“kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “kesejahteraan sosial”, pendekatan

ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “kesejahteraan ekonomi umum”. Berdasarkan

pendekatan pada pendekatan, pilihan dari tehnik akuntansi yang berbeda akan tergantung

pada pengaruh mereka pada situasi ekonomi nasional.

PENDEKATAN SELEKTIF UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Secara umum, perumusan suatu teori akuntansi dan pengembangan prinsip – prinsip

akuntansi telah mengikuti pendekatan selektif, atau kombinasi dari berbagai pendekatan, dan

bukannya hanya satu dari pendekatan yang disajikan di sini. Pendekatan selektif adalah

terutama merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasi

pemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.

Pendekatan selektif ini telah memberikan peningkatan kepada pendekatan baru yang

diperdebatkan dalam literatur pendekatan peraturan, pendekatan perilaku, serta pendekatan

kejadian, prediksi dan positif.

Page 5: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

KESIMPULAN

Pendekatan tradisional terhadap perumusan suatu teori akuntansi telah menggunakan

metodologi normatif atau metodologi deskrptif, suatu pendekatan teoritis tau non teoritis,

suatu bentuk alas an deduktif atau induktif, dan telah berfokus pada suatu konsep

“kewajaran”, “kesejahteraan sosial”, atau “kesejahteraan ekonomi”. Pendekatan tradisional

telah berubah secara perlahan menjadi pendekatan selektif dan mulai digantikan oleh

pendekatan – pendekatan yang lebih baru. Apa pun pendekatan yang dipilih, penting untuk

diingat bahwa suatu teori akuntansi harus dikonfirmasikan untuk dapat diterima.

Page 6: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI TRADISIONAL

MENURUT ELDON S. HENDRIKSEN

PENDEKATAN TERHADAP TEORI AKUNTANSI

Pendekatan Pajak

Bila kita mengkaji asal mula teoritis akuntansi pajak, kita akan segera menemukan bahwa

tujuan – tujuan akuntansi akuntansi pajak sangat berbeda dengan tujuan – tujuan pelaporan

keuangan. IRS tidak begitu tertarik pada pengukuran penghasilan suatu perusahaan

dibandingkan dengan penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak. Akibatnya, kesimpulan

akuntansi pajak tidak relevan untuk keperluan kita.

Aturan – aturan pajak penghasilan mempunyai pengaruh yang merugikan pada teori dan

prinsip akuntansi dalam banyak bidang. Kecenderungan untuk menerima ketentuan pajak

penghasilan sebagai prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum ini patut disayangkan.

Berikut adalah contoh – contohnya :

1. Setiap metode penyusutan yang dapat diterima untuk keperluan pajak

juga dapat diterima untuk keperluan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah metode itu

mengikuti atau tidak mengikuti teori akuntansi yang baik dalam situasi yang

bersangkutan.

2. LIFO harus digunakan untuk keperluan pelaporan keuangan jika

metode itu digunakan dalam laporan pajak.

3. Karena undang – undang pajak tidak mengijinkan, biasanya tidak

dibuat penyisihan dalam laporan keuangan untuk “mengakui” beban – beban perbaikan

dan pemeliharaan kecuali yang dilakukan secara tidak langsung dan secara tidak

beraturan melalui penyusutan yang dipercepat.

Singkatnya, pengaruh pemajakan penghasilan perusahaan pada akuntansi di Amerika

Serikat dan negara – negaa lain memang besar, tetapi sebagian besar bersifat tidak langsung.

UU pajak itu sendiri tidak menjadi perintis jalan dalam pemikiran akuntansi.

PENDEKATAN LEGAL

Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang baru untuk

menganalisis situasi – situasi seperti kasus ABC adalah dengan menyarankan untuk

memperoleh pendapat hukum (legal). Tentu saja, seperti yang dikatakan sebagian orang, suatu

Page 7: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

penjualan harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara ini tidak

menyelesaikan masalah tersebut segampang yang diharapkan orang karena biasanya hak

berpindah bila persidangan yang mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memang

sudah berpindah.

FASB dalam menetapkan suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk akuntansi, menyelidiki

penggunaan hokum untuk menetapkan prinsip – prinsip akuntansi. Mereka mencatat bahwa

dalam banyak situasi selalu ada masalah ekonomi selain masalah legal. “Para pengacara dan

hakim memandang konsep properti dan konsep – konsep yang terkait dengan cara yang

hampir sama dengan cara para akuntan dan pengusahan memandang aktiva, dan mereka

menghadapi kesulitan dalam hal yang hampir sama dalam hal definisi. Bahwa mereka tidak

selalu sampai pada kesimpulan yang sama seringkali mencerminkan fakta bahwa para

pengacara itu biasanya tertarik pada penghasilan yang tersedia untuk pajak atau penghasilan

yang tersedia untuk dividend an bukan pada penghasilan dalam pengertian suatu pertambahan

nilai atau suatu ukuran efisiensi operasional.

Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep – konsep keadilan,

kebenaran, dan kewajaran (Justice, truth, fairness). Yang menarik, setiap konsep ini

menemukan jalannya sendiri untuk sampai pada Kerangka Dasar Konseptual yang diciptakan

oleh FASB. Pertimbangan seperti tidak adanya kesengajaan untuk memihak (bias) dan

kejujuran penyajian (repsepsentional faitfulness) dianggap sebagai karakteristik yang perlu

dalam sistem akuntansi yang andal. Netralitas, yang berarti bahwa informasi tidak boleh

dipoles agar mempengaruhi perilaku ke arah tertentu, adalah sifat yang sangat penting dalam

penetapan standar. Pertimbangan etika, dengan kata lain, mempunyai pengaruh yang meresap

di seluruh aspek akuntansi.

PENDEKATAN EKONOMI

Makroekonomi : Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur

pelaporan alternative pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkatan yang

lebih luas daripada perusahaan, seperti industri atau perekonomian nasional.

Mikroekonomi : Pendekatan mikroekonomi terhadap teori akuntansi mencoba menjelaskan

pengaruh prosedur pelaporan alternative pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi

pada tingkatan perusahaan. Teori akuntansi modern, yang didasarkan pada mikroekonomi,

oleh karenanya berfokus pada perusahaan sebagai satuan usaha ekonomi yang kegiatan

utamanya mempengaruhi perekonomian melalui operasi di pasar. Pandangan inilah yang

dianut oleh FASB dalam Kerangka Dasar Konseptualnya. Pendekatan ini mengambil sebagai

Page 8: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

fundamennya dasar pemikiran (premis) bahwa informasi keuangan memiliki konsekuensi

ekonomi yang tidak dapat dielakkan

Akuntansi Sosial Korporasi : Pandangan mikroekonomi terhdap akuntansi tidak mesti

mencakup semua pengaruh perusahaan pada masyarakat. Biaya polusi lingkungan,

pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah – masalah sosial lannya tidak

dilaporkan oleh perusahaan, kecuali sejauh biaya – biaya itu ditanggung langsung oleh

perusahaan melalui pemajakan dan regulasi.

PENDEKATAN PERILAKU

Pendekatan perilaku terhadap teori akuntansi telah mendorong para akuntan akademisi

maupun praktisi untuk mencari tujuan – tujuan dasar akuntansi serta jawaban untuk

pertanyaan – pertanyaan seperti : Siapa pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan ?

Bagaimana sifat informasi spesifik yang diinginkan oleh beberapa kelompok pemakai?

Dapatkah ditemukan kebutuhan – kebutuhan yang sama agar dapat disajikann laporan –

laporan untuk tujuan umum, atau haruskah kebutuhan – kebutuhan spesifik yang dipenuhi?

Bagaimana para investor, kreditor, dan manajer bereaksi terhadap prosedur dan penyajian

akuntansi yang berbeda – beda ?

PENDEKATAN STRUKTRAL

Sebagian besar dasar pemikiran dalam pendekatan ini, khususnya pada tingkatan lokal,

dilakukan dengan analogi. Pendekatan ini mencoba untuk memberlakukan hal – hal yang

serupa dengan cara yang serupa. Pertimbangan mengenai titik mana yang paling tepat untuk

mengakui perstiwa tertentu biasanya didasarkan pada saat yang dipilih untuk mencatat

peristiwa – peristiwa lain. Dengan kata lain, para akuntan mencoba untuk mengklasifikasikan

transaksi – transaksi yang serupa dengan cara yang serupa atau, lebih formalnya,

mengupayakan adanya konsistensi dalam mencatat dan melaporkan transaksi. Hanya bila

mereka menghadapi transaksi yang tidak sesuai dengan cetakan yang sudah ada saja mereka

dipaksa untuk kembali ke prinsip – prinsip yang lebih mendasar.

MENGKLASIFIKASIKAN TEORI – TEORI AKUNTANSI

Teori sebagai Bahasa

Para ahli teori menyatakan bahwa ada tiga pertanyaan yang harus diajukan mengenai sebuah

bahasa serta kata – kata dan frasa – frasa yang membentuk bahasa itu :

1. Apa pengaruh kata – kata itu pada pendengar?

Page 9: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

2. Apa arti, jika ada, yang dimiliki kata – kata itu ?

3. Apakah kata – kata itu sudah masuk akal?

Jawaban terhadap setiap pertanyaan di atas membentuk bagian dalam ilmu bahasa.

Pragmatik adalah ilmu tentang pengaruh bahasa; Semantik adalah ilmu tentang makna bahasa

dan siktaksis adalah ilmu tentang logika atau tata bahasa.

TEORI SEBAGAI PEMIKIRAN

Pemikiran deduktif. Tujuan merupakan bagian yang penting dalam proses deduktif, karena

tujuan yang berbeda mungkin memerlukan struktur yang sama sekali berbeda dan

menghasilkan prinsip yang berbeda.

Pemikiran Induktif. Proses induksi terdiri atas penarikan kesimpulan umum dari hal – hal

spesifik. Argumentasi induktif biasanya dimulai dengan seperangkat contoh khusus,

menyatakan bahwa contoh – contoh ini mewakili suatu kesatuan yang lebih besar, dan

menyimpulkan suatu generalisasi tentang kesatuan itu.

TEORI SEBAGAI PANDUAN (SCRIPT)

Baik teori induktif maupun deduktif dapat bersifat deskriptif (positif) atau preskriptif

(normatif). Teori – teori yang deskriptif mencoba mengemukakan dan menjelaskan informasi

keuangan apa yang disajikan dan dikomunikasikan kepada para pemakai data akuntansi serta

bagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori – teori yang normatif mencoba

menentukan data apa yang harus dikomunikasikan kepada para pemakai data akuntansi serta

bagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori – teori yang normatif mencoba

menentukan data apa yang hars dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan;

berarti, teori itu mencoba menjelaskan apa yang seharusnya dan bukan apa yang sebenarnya

disajikan.

VERIFIKASI TEORI

Verifikasi dapat definisikan sebagai penetapan akseptabilitas, atau kebenaran, suatu teori.

Semua teori haruslah baik secara logika, tetapi diluar itu sifat verifikasi akan tergantung pada

sifat teori yang diverifikasi. Teori – teori normatif dinilai dengan cara yang satu; teori – teori

positif dengan cara yang lain.

Page 10: 51260449-TEORI-AKUNTANSI

TEORI AKUNTANSI TRADISIONAL

MENURUT WATT DAN ZIMMERMAN

SIFAT TEORI

Tujuan teori akuntansii adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi

definisi kita tentang praktik akuntansi yang luas. Karena pembangunan dan sifat akuntansi

terkait erat dengan praktek audit – audit di masukkan sebagai bagian dari praktek akuntansi.

Sebagai contoh, teori akuntansi harus menjelaskan mengapa perusahaan tertentu

menggunakan last in first out (LIFO) metode persediaan dan bukan pada pertama, metode

pertama out (FIFO).

EVOLUSI TEORI AKUNTANSI

Teori akuntansi menjadi jauh lebih peduli dengan resep bagaimana perusahaan harus

melaporkan.

Lain dasar teori akuntansi yang muncul adalah perdebatan atas keinginan peraturan

pemerintah keterbukaan keuangan. Penelitian empiris awal telah mempertanyakan alasan-

alasan yang ada untuk peraturan, tetapi penelitian ditemukan alasan-alasan baru dalam teori

ekonomi. Perdebatan atas orang alasan-alasan baru, pada gilirannya, menyebabkan pengakuan

bahwa alasan-alasan mengandalkan pada model sederhana dari perilaku politisi dan birokrat

yang tidak konsisten dengan bukti yang muncul dalam ekonomi. Kesadaran ini menyebabkan

akuntansi penelitian untuk mengadopsi asumsi bahwa politisi dan birokrat, seperti para

manajer dan akuntan, bertindak untuk memaksimalkan kesejahteraan mereka sendiri dan

menggunakan asumsi bahwa pada model pengaruh regulasi pada praktek akuntansi.

GARIS BESAR METODOLOGI

 Teori terdiri dari dua bagian, asumsi, termasuk definisi variabel dan logika yang

berhubungan mereka, dan set hipotesis substantif. Asumsi, definisi, dan logika yang

digunakan untuk mengatur, menganalisis, dan memahami fenomena empiris dari bunga,

sedangkan hipotesis adalah prediksi yang dihasilkan dari analisis.

      Pengembangan teori dimulai dengan peneliti pemikiran penjelasan untuk beberapa

fenomena. Misalnya, penjelasan untuk penggunaan LIFO atau FIFO mungkin bahwa manajer

memilih metode yang meminimalkan kewajiban pajak.

Page 11: 51260449-TEORI-AKUNTANSI