5_pembangunan sabodam kr-c - bab 1 pendahuluan

12
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK SABO DAM KALI KRASAK KR- C/KEMBANG KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I FAJAR ARIF BUDIMAN PENDAHULUAN L2A6 06 026 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PROYEK Indonesia merupakan negara yang identik dengan gunung berapi. Indone mempunyai sekitar 129 gunung berapi, atau sama dengan 16% dari jumlah kes gunung berapi di dunia. Salah satu di antaranya yang paling aktif adalah erapi. Gunung ini sering kali meletus sehingga menimbulkan banyak korban maupun kerugian material. Gunung erapi terletak di "# km sebelah utara k $ogyakarta dan men akup dua pro&insi yaitu 'ro&insi (a!a )engah dan *aera Istime!a $ogyakarta. Gunung ini berada pada ketinggian 296+ m di atas per laut. Gunung erapi merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia. et dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. -eberapa kali Gunung erapi pernah meletus. *i antaranya pada tahun 19"1 terjadi letusan yang sangat menyebabkan korban ji!a dan material yang ukup besar. 'ada bulan o&embe la&a pijar diikuti oleh a!an panas melun ur dari pun ak gunung sejauh 0, menyebabkan 66 korban ji!a serta menghanguskan salah satu desa yang terle lereng Gunung erapi, yaitu desa )urgo, abupaten Sleman. 'ada tahun 2##1 ## !arga desa terpaksa die&akuasi akibat adanya aliran lahar dingin. 'ad lun uran la&a pijar mene!askan dua orang rela!an pemantau akti&itas gunun berlindung di dalam bunker 3Sumber4 Seputar 'royek 'engendalian ahar Gunung erapi, '' 'engendalian ahar Gunung erapi, 2##95. *ari letusan Gunung erapi, akan menghasilkan material la&a pijar da diikuti a!an panas atau masyarakat sekitar menyebut wedhus gembel . Suhu material material ini dapat men apai ## o 7 8 12## o 7. a&a pijar akan berubah menjadi material padat saat mengalami penurunan suhu dan mengendap. aterial pada menjadi berbahaya jika terba!a air hujan yang menyebabkan banjir lahar di itu, material ini dapat runtuh karena penyebab lain, misalnya akibat geta ditimbulkan oleh akti&itas &ulkanik gunung atau penyebab lain. amun inti material ini menjadi sangat berbahaya jika sampai bergerak ke ba!ah, kare I 1

Upload: fajar-arif-budiman

Post on 06-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Pembangunan Sabodam KR-C

TRANSCRIPT

BAB IFAJAR ARIF BUDIMANPENDAHULUANL2A6 06 026

BAB IPENDAHULUAN

LATAR BELAKANG PROYEKIndonesia merupakan negara yang identik dengan gunung berapi. Indonesia mempunyai sekitar 129 gunung berapi, atau sama dengan 16% dari jumlah keseluruhan gunung berapi di dunia. Salah satu di antaranya yang paling aktif adalah Gunung Merapi. Gunung ini sering kali meletus sehingga menimbulkan banyak korban jiwa maupun kerugian material. Gunung Merapi terletak di 30 km sebelah utara kota Yogyakarta dan mencakup dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunung ini berada pada ketinggian 2968 m di atas permukaan laut.Gunung Merapi merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia. Letusannya dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Beberapa kali Gunung Merapi tercatat pernah meletus. Di antaranya pada tahun 1931 terjadi letusan yang sangat dahsyat yang menyebabkan korban jiwa dan material yang cukup besar. Pada bulan November 1994, lava pijar diikuti oleh awan panas meluncur dari puncak gunung sejauh 7,5 km yang menyebabkan 66 korban jiwa serta menghanguskan salah satu desa yang terletak di lereng Gunung Merapi, yaitu desa Turgo, Kabupaten Sleman. Pada tahun 2001, sekitar 500 warga desa terpaksa dievakuasi akibat adanya aliran lahar dingin. Pada tahun 2006, luncuran lava pijar menewaskan dua orang relawan pemantau aktivitas gunung yang berlindung di dalam bunker (Sumber: Seputar Proyek Pengendalian Lahar Gunung Merapi, PPK Pengendalian Lahar Gunung Merapi, 2009).Dari letusan Gunung Merapi, akan menghasilkan material lava pijar dan dan diikuti awan panas atau masyarakat sekitar menyebut wedhus gembel. Suhu dari material-material ini dapat mencapai 500oC 1200oC. Lava pijar akan berubah menjadi material padat saat mengalami penurunan suhu dan mengendap. Material padat ini akan menjadi berbahaya jika terbawa air hujan yang menyebabkan banjir lahar dingin. Selain itu, material ini dapat runtuh karena penyebab lain, misalnya akibat getaran yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik gunung atau penyebab lain. Namun intinya, material ini menjadi sangat berbahaya jika sampai bergerak ke bawah, karena dengan volume yang cukup besar dan kecepatan luncurnya sehingga dapat merusak apa saja yang dilewatinya.Sampai saat ini, Gunung Merapi masih menghasilkan material endapan dalam jumlah yang cukup besar di area lereng dan puncaknya. Berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika, bahwa daerah sekitar Gunung Merapi merupakan daerah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut, maka endapan yang ada di bagian lereng gunung berpotensi untuk bergerak ke bawah secara tiba-tiba oleh karena terbawa air hujan melalui sungai-sungai sampai ke hilir. Endapan material yang mengalami pergerakan dalam volume besar dan kecepatan yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan dan juga mengancam keselamatan penduduk yang tinggal di daerah hilir.Oleh karena itu, pada tahun 1980 dipersiapkan sebuah sistem pengendalian banjir lahar dingin yang menggunakan bangunan yang disebut Sabo Dam. Bangunan Sabo Dam ini mempunyai fungsi utama untuk menahan endapan material dan mengurangi laju pergerakan endapan yang meluncur dari bagian hulu sehingga bagian hilir tetap aman. Bangunan ini juga berfungsi untuk mempertahankan alur aliran sungai dan mengamankan lahan penduduk yang ada di tepi sungai. Bangunan Sabo Dam yang dibangun berupa check dam tipe terbuka, seperti tipe silt dan tipe conduit. Untuk tipe conduit, dapat dimodifikasi pada bagian atas bangunan dapat dipergunakan sebagai jembatan untuk jalan pedesaan yang menghubungkan antara desa satu dengan desa lainnya. Selain Sabo Dam, juga dibangun tanggul untuk meningkatkan kapasitas tampungan endapan dari check dam serta menjaga lahan di tepi sungai dari ancaman overflow aliran endapan (banjir lahar dingin). Salah satu Sabo Dam yang dibangun adalah di Sungai Krasak, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambar 1.1 Sabo Dam tipe conduit

Gambar 1.2 Sabo Dam tipe silt

MAKSUD DAN TUJUANPembangunan ProyekMaksud dari pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini adalah: 1. Material lahar dingin yang hanyut saat terjadi banjir dapat tertahan dan tertampung di bangunan ini.2. Daerah hilir Kali Krasak dapat terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh banjir lahar dingin.3. Alur aliran Kali Krasak tidak berubah (melebar) karena adanya gerusan pada sisi tebing sungai oleh material lahar dingin saat terjadi banjir.4. Taraf hidup penduduk di sekitar Kali Krasak dapat meningkat. Mereka dapat menambang material lahar dingin yang berupa batu dan pasir yang tertahan di bangunan ini.Tujuan dari pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini adalah:1. Menahan dan menampung endapan material yang hanyut saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi di daerah hulu Kali Krasak.2. Melindungi daerah hilir di area Kali Krasak dari bencana banjir lahar dingin.3. Mempertahankan alur aliran sungai (stream alignment) melalui Sabo Dam sehingga overflow aliran endapan dapat tertahan dan tidak merusak tebing di samping kanan dan kiri sungai.4. Meningkatkan taraf hidup penduduk desa sekitar Kali Krasak yang bermata pencaharian sebagai penambang pasir.

Kerja Praktek (KP) Adapun maksud dari dilaksanakannya kerja praktek bagi mahasiswa adalah:1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang pelaksanaan pembangunan yang sedang dikerjakan di lapangan.2. Mahasiswa diharapkan dapat memahami proses dan tahapan dalam pembangunan sebuah konstruksi di lapangan. 3. Mahasiswa mendapat pengetahuan cara menerapkan teori yang didapat ke dalam praktek di lapangan.4. Mahasiswa diharapkan dapat mendeskripsikan suatu pelaksanaan pembangunan di lapangan.5. Mahasiswa mempunyai pengalaman visual bentuk kegiatan fisik pembangunan di bidang rekayasa sipil.Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek bagi mahasiswa pada dasarnya adalah:1. Mengetahui secara langsung kegiatan pelaksanaan pembangunan di lapangan.2. Mengetahui tahapan kegiatan fisik pembangunan.3. Memahami praktek di lapangan sebagai hasil penerapan teori.4. Membuat laporan kerja praktek.5. Membuat dokumentasi proyek yang dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk belajar.

LOKASI PROYEKProyek pembangunan Sabo Dam ini terletak di Kali Krasak, tepatnya di Dusun Kembang, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lokasi ProyekGambar 1.3 Peta Lokasi Proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C yang Terletak di Dusun Kembang, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta

GAMBARAN UMUMData Umum Adapun gambaran mengenai data umum proyek pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang adalah sebagai berikut:1.Nama Proyek:Pekerjaan Sipil Paket No. 3 Pembangunan Sabo Dam dan Tanggul di Wilayah Gunung Merapi Lokasi Kali Krasak (KR-C/Kembang)

2.Pemilik Proyek:Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengendalian Lahar Gunung Merapi

3.Lokasi Proyek:Dusun Kembang Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

4.Sumber Dana:JBIC LOAN NO. IP-524

5.No. Kontrak:34/PKK/PPSDA.SO/2009

6.Tanggal Kontrak:21 April 2009

7.Nilai Kontrak:Rp. 161.463.669.843,40

8.No. SPMK:03/SPMK/PPSDASO.04/2009

9.Tanggal SPMK:22 April 2009

11.Konsultan Perencana:Yachiyo Engineering Co.,Ltd.

12.Konsultan Pengawas:Yachiyo Engineering Co.,Ltd.

12.Kontraktor Pelaksana:Shimizu Co. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. JO (Joint Operation)

13.Waktu Pelaksanaan:720 hari kalender

14.Waktu Pemeliharaan:180 hari kalender

15.Tanggal PHO:25 April 2011

16.Tanggal FHO:22 Oktober 2011

Data Teknis Data teknis Proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang adalah sebagai berikut:1. Dama. Panjang Bendung: 72.52 mb. Tinggi Bendung: 12.50 mc. Lebar Puncak: 2.00 md. Lebar Dasar: 9.23 me. Elevasi Puncak: + 446.350 mf. Elevasi Dasar: + 433.850 mg. Kemiringan Hulu: 1:0.65 Hilir: 1:0.20

2. Aprona. Panjang Apron: 15 mb. Lebar Apron: 57.20 mc. Tebal Apron: 1.50 md. Elevasi Puncak: + 441.850 me. Elevasi Dasar: + 440.350 m

3. Side Walla. Panjang Atas: 13.00 mb. Panjang Bawah: 11.36 mc. Lebar Atas: 0.50 md. Lebar Dasar: 1.50 me. Elevasi Puncak: + 446.350 mf. Elevasi Dasar: + 441.850 mg. Kemiringan: 1:0.50 h. Jarak antar Weep Hole: 1 m

4. Buffer Filla. Lebar Atas: 0.50 mb. Lebar Bawah: 1.30 m ; 1.50 m ; 1.75 mc. Elevasi Puncak: + 446.350 md. Elevasi Dasar: + 439.850 me. Kemiringan: 1:0.50f. Jarak antar Weep Hole: 1 m5. Plat Betona. Panjang: 6.00 mb. Lebar : 71.60 mc. Tebal: 0.50 m

LINGKUP PEKERJAANProyek pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang mempunyai beberapa lingkup pekerjaan yaitu:1. Umum/ Pekerjaan Persiapan (General Preparation)a. Mobilisasi dan Demobilisasib. Bangunan dan jalan akses sementarac. Sistem telekomunikasid. Suplai air dan sistem sanitasie. Power supplyf. Batching and Mixing Plant of Concreteg. Diversion and Stream of Riverh. Dewateringi. Perkerjaan persiapan lainj. Pekerjaan monitoring lingkungan2. Pekerjaan Pembukaan dan Pembersihan Lahan (Land Clearing)3. Pekerjaan Penghancuran/ Pembongkaran Batu dan Bangunan Eksisting (Demolishing)4. Pekerjaan Galian Tanah (Excavation)5. Pekerjaan Timbunan (Embankment)6. Pekerjaan Penimbunan Kembali (Backfill)7. Pekerjaan Pembetonan (Concrete Work)a. Beton tipe B (mutu K-225)b. Beton tipe C (mutu K-175)c. Beton tipe D (mutu K-125)8. Pekerjaan Pasangan Batu (Masonry Work)a. Masonry (batu kali) perbandingan 1 semen : 4 pasirb. Plesteran 15 mm perbandingan 1 semen : 3 pasirc. Pointing perbandingan 1 semen : 2 pasir9. Pekerjaan Lain-lain (Others Work)a. Besi untuk pegangan (Hand holder) 18 mmb. Pipa PVC untuk wheep hole 50 mm

METODE PENGUMPULAN DATAPenyusunan Laporan Kerja Praktek ini berdasarkan data yang diperoleh penyusun selama melaksanakan Kerja Praktek di Proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun metodologi yang digunakan penyusun untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: Pengamatan proyek secara langsung. Wawancara dengan pihak yang menangani proyek. Konsultasi dengan pihak yang menangani proyek. Data dan gambar kerja mengenai proyek. Buku referensi berbagai sumber yang bersangkutan dengan proyek.

RUANG LINGKUP PENGAMATAN PELAKSANAANKarena adanya keterbatasan waktu untuk Kerja Praktek, yaitu minimal selama 60 hari kerja, maka pengamatan pelaksanaan pekerjaan pada pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh. Sehingga masalah-masalah yang akan dibahas hanya pada bagian-bagian pekerjaan yang berlangsung selama kurun waktu melaksanakan Kerja Praktek.

SISTEMATIKA PENULISANLaporan Kerja Praktek ini tersusun atas 9 (sembilan) bab, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan Proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang. Secara garis besar, sistematika penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

Bagian AwalHALAMAN JUDULHalaman ini berisi Judul dari Laporan Kerja Praktek dan nama penulis.LEMBAR PENGESAHANBerisi hari, tanggal dan tanda tangan pengesahan Laporan Kerja Praktek.

KATA PENGANTARSambutan dari penulis dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selesainya Laporan Kerja Praktek ini.

DAFTAR ISIDaftar urutan halaman Laporan Kerja Praktek.

DAFTAR GAMBARDaftar urutan dan nama gambar pada Laporan Kerja Praktek.

DAFTAR TABELDaftar urutan dan nama tabel pada Laporan Kerja Praktek.

DAFTAR GRAFIKDaftar urutan dan nama grafik pada Laporan Kerja Praktek.

Bagian PokokBAB I :PENDAHULUANBab ini berisi tentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan proyek, lokasi proyek, gambaran umum, lingkup pekerjaan proyek, metode pengumpulan data, ruang lingkup pengamatan, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II :MANAJEMEN PROYEKBab ini berisi uraian umum, manajemen proyek, unsur-unsur pengelola proyek, struktur organisasi unsur pengelola proyek, sistem koordinasi pelaksanaan, sistem pembayaran, dan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

BAB III :TINJAUAN PERENCANAAN PROYEKBab ini membahas tentang uraian umum dan seputar perencanaan bangunan sabo dam.BAB IV:BAHAN DAN PERALATAN PEKERJAANBab ini membahas tentang peralatan proyek dan bahan-bahan konstruksi yang digunakan selama pelaksanaan proyek.

BAB V :PELAKSANAAN PEKERJAANBab ini membahas tentang pelaksanaan proyek yang berlangsung pada saat penulis melakukan kegiatan kerja praktek.

BAB VI :PENGENDALIAN PELAKSANAAN PEKERJAANBab ini berisi uraian umum, pengendalian mutu, pengendalian tenaga kerja, pengendalian waktu, pengendalian teknis, pengendalian biaya, dan pengendalian K3 serta pengawasannya.

BAB VII :PERMASALAHAN PROYEK DAN SOLUSIBab ini berisi tentang permasalahan pada proyek dan pemecahan masalahnya.

BAB VIII :PERHITUNGAN KONSTRUKSI SABO DAMBab ini berisi tentang perhitungan-perhitungan perancangan konstruksi sabo dam.

BAB IX :PENUTUPBab ini berisi kesimpulan dan saran.

Bagian AkhirDAFTAR PUSTAKABerisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek.

LAMPIRANBagian ini berisi surat-surat administrasi kerja praktek, data-data lapangan, dan gambar kerja dari proyek ini.

LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK SABO DAM KALI KRASAK KR-C/KEMBANGKABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAI - 8