6 ba ma 6 diagram network

21
 BAHAN AJAR - 5 MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK  NETWORK DIAGRAM oleh Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T A. TUJUAN  Agar Mahasis wa mampu memaha mi tentang bagaim ana membuat diagram net wor k dal am suat u peng elo laan pro yek yang melipu ti pemb ahas an anta ra lain :  simbo l (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-p utus), hubung an antar simbol (an ak pana h deng an lingkarandan anak pana h terp utus -pu tus dengan ling karan), hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan  yang paling menentukan), hubungan elemente r antar kegiat an (permasa lahan, definis i  permasa lahan dan elemen ne twork d iagram) .  Dalam Bahan Ajar ini disamp aikan materi kuliah antara lain; pendahul uan,  simbo l, anak panah, lingkara n, anak panah terputus -putus, hubanga n antar simbo l, hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan. B. MATERI KULIA H 1. Pendahuluan  NETWORK diagram adalah visuali sasi proyek berdas arkan network planni ng.  Network diagra m berup a jaringa n kerja ya ng beris i lintas an-linta san kegia tan dan uru tan- urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga  bila sebuah kegiatan terlamb at maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala  perior itas dalam menanga ni masala hmasala h yang timbul selama penyel enggaraa n  proye k. Juga dapat diketahui peristi wa-pe ristiwa mana saja yang kritis sehingg a usaha- usaha segera dpat diarahkan dan dimulai sedini mungkin untuk membuat peristiwa kritis tersebut terjadi pada saatnya. Disamping itu, berbagai tingkat manajemen tertentu dapat dikonsentrasikan pada  peris tiwa-p eristi wa yang diangga p sangat penting menurut perti mbanga n manaje men tersebut. Peristiwa ini sering dinamai mile stone. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa sebuah network diagram yang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alat yang sangat menolong dalam penyelenggaraan proyek. Jadi ada dua syarat utama yang harus dipenuhi dalam penggunaan network planning pada penyelenggaraan suatu proyek yaitu adanya network diagram yang tepat, dan network diagram yang tepat tadi digunakan secara konsekuen dalam penyelenggaraan proyek.  BA Man ajemen Proye k 1 of 21

Upload: vagna-awera

Post on 18-Jul-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 1/21

 

BAHAN AJAR - 5

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK

 NETWORK DIAGRAM

oleh

Dr. Ir. Yogi Sirodz Gaos, M.T

A. TUJUAN

 Agar Mahasiswa mampu memahami tentang bagaimana membuat diagram

network dalam suatu pengelolaan proyek yang meliputi pembahasan antara lain :

 simbol (anak panah, lingkaran dan anak panah terputus-putus), hubungan antar simbol (anak panah dengan lingkarandan anak panah terputus-putus dengan lingkaran),

hubungan antar kegiatan (hubungan seri, hubungan paralel dan hubungan kegiatan yang paling menentukan), hubungan elementer antar kegiatan (permasalahan, definisi

 permasalahan dan elemen network diagram). Dalam Bahan Ajar ini disampaikan materi kuliah antara lain; pendahuluan,

 simbol, anak panah, lingkaran, anak panah terputus-putus, hubangan antar simbol,

hubungan antar kegiatan, diagram network dan latihan.

B. MATERI KULIAH

1. Pendahuluan

 NETWORK diagram adalah visualisasi proyek berdasarkan network planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan urutan-

urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan network diagram

dapat segera dilihat kaitan suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga bila sebuah kegiatan terlambat maka dengan segera dapat dilihat kegiatan apa saja yang

dipengaruhi oleh keterlambatan tersebut dan berapa besar pengaruhnya. Juga dengan

network diagram dapat diketahui kegiatan-kegiatan mana saja atau lintasan mana sajayang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kekritisannya dapat ditetapkan skala

 perioritas dalam menangani masalahmasalah yang timbul selama penyelenggaraan

 proyek. Juga dapat diketahui peristiwa-peristiwa mana saja yang kritis sehingga usaha-usaha segera dpat diarahkan dan dimulai sedini mungkin untuk membuat peristiwa kritis

tersebut terjadi pada saatnya.Disamping itu, berbagai tingkat manajemen tertentu dapat dikonsentrasikan pada

 peristiwa-peristiwa yang dianggap sangat penting menurut pertimbangan manajementersebut. Peristiwa ini sering dinamai mile stone. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa

sebuah network diagram yang tepat dan dipakai secara konsekuen merupakan alat yang

sangat menolong dalam penyelenggaraan proyek. Jadi ada dua syarat utama yang harusdipenuhi dalam penggunaan network planning pada penyelenggaraan suatu proyek yaitu

adanya network diagram yang tepat, dan network diagram yang tepat tadi digunakan

secara konsekuen dalam penyelenggaraan proyek.

 BA Manajemen Proyek 1 of 21

Page 2: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 2/21

 

2. Simbol

Jumlah simbol yang digunkan dalam sebuah network diagram, minimum dua

macam dan maximum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah: anak panah

yang melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah

terputus-putus melambangkan dua peristiwa.

a. Anak Panah

Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan

sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan anak panah. Padaumumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak anak panah dan lama kegiatan ditulis

di bawah anak panah.

Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah disebelah kiri dan kepala

anak panah disebelah kanan. Ekor anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dankepala anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan selesai. Lama kegiatan adalah waktu

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara

kegiatan dimulai dengan kegiatan sekesai. Satuan waktu dari lama kegiatan tergantung

dari kebutuhan, bisa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya.Untuk kebutuhan penyelenggaraan proyek biasanya hari digunakan satuan waktu.

Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah (Gambar 2.01) yaitu :

Gambar 2.01. X1 = horisontalX2 = miring ke atas

X3 = miring ke bawah

X4 = garis patah ke atas

X5 = garis patah ke bawahX6 = garis lengkung

L = lama kegiatan

 BA Manajemen Proyek 2 of 21

X4

L4

X2

L2

X1

L1

X3

L3

X5

L5 X

6

L6

Page 3: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 3/21

 

Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang bersangkutan. Jadi

mungkin saja sebuah anak panah yang melambangkan kegiatan yang lama kegiatannya

lima belas hari digambar lebih panjang dari pada anak panah yang melambangkansebuah kegiatan yang lama kegiatannya dua puluh hari. Pada timescale network diagram

 proyeksi horizontal anak panah proporsion

al dengan lama kegiatan dari kegiatan yang dilambangkannya.

b. Lingkaran

Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambar berupa lingkaran yangterbagi atas tiga ruangan yaitu : ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, dan

ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan huruf 

yang menyatakan nomor peristiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula dinyatakan berupa

simbol (variabel) dengan huruf n, i, atau j.Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor 

hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat paling awal peristiwa yang bersangkutan

mungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkan kedalam bentuk tanggal hari

yang bersangkutan.Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor 

hari (untuk satuan hari) yang merupakan saat yang paling lambat peritiwa yang bersangkutan boleh terjadi.

 

Gambar 2.02

a. N  = nomor peristiwa

SPAn = saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi

SPLn = saat paling lambat peristiwa n boleh terjadiSn = SPLn - SPAn = tenggang waktu (slack) peristiwa

 b. n = 5 = nomor peristiwa

SPAn = SPA5 = 105 = hari ke-105 (satuan dalam hari), saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi

SPLn = SPL5 = 120 = hari ke-120 (satuan dalam hari), saat paling lambat

 peristiwa nomor 5 boleh terjadiSn = S5 = SPL5 – SPA5 = 120-105 = 15 = tenggang waktu (slack) peristiwa

nomor 5

c. n = 5 = nomor peristiwa

SPAn = SPA5 = 08/12/80 = tanggal 8 Desember 1980 adalah saat palingawal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.

 BA Manajemen Proyek 3 of 21

SPAn

SPLn

n

105

120

5

8/12/80

23/12/80

5

a b c

Page 4: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 4/21

 

SPLn = SPL5 = 23/12/80 = tanggal 23 Desember 1980 adalah saat paling

lambat peristiwa nomor 5 boleh terjadi.

Sn = S5 = SPL5 – SPA5 = 23/12/04-8/12/04 = 15 = tenggang waktu(slack) peristiwa nomor 5.

Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat paling lambat bisa diterjemahkandan dinyatakan dalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.

 Normalnya saat paling lambat    lebih kemudian   dari saat paling awal, dan

dalam keadaan ini selisih waktu dari kedua saat tersebut adalah tenggang waktu peristiwa ( slack ) berharga positif. Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga

nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharga nol, maka peristiwa yang bersangkutan

merupakan peristiwa kritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwasuper kritis dan ini merupakan pertanda bahwa proyek ini tidak akan selesai pada waktu

yang telah ditetapkan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaran yang mempunyai

dua garis lingkaran.

Gambar 2.03

a. n = 10 = nomor peristiwa

SPAn = SPA10 = 95 = hari ke-95 (satuan dalam hari) saat paling awal peristiwa nomor 10 mungkin terjadi

SPLn = SPL10 = 99 = hari ke-99 (satuan dalam hari) saat paling lambat

 peristiwa nomor 10 boleh terjadi.

Sn = S10 = SPL10 – SPA10 = 99 – 95 = 4 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 10

 b. n = 11 = nomor peristiwa

SPAn = SPA11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling awal peristiwa nomor 11 mungkin terjadi.

SPLn = SPL11 = 100 = hari ke-100 (satuan dalam hari) saat paling lambat

 peristiwa nomor 11 boleh terjadi.

Sn = S11 = SPL11 – SPA11 = 100 – 100 = 0 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 11. Tenggang waktu berharga nol artinya

 peristiwa yang bersangkutan adalah peristiwa yang kritis.

Biasanya terdapat 20% sampai dengan 30% peristiwa darisebuah network diagram merupakan peristiwa kritis. Mungkin

saja semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram

kritis semua.c. n = 12 = nomor peristiwa

SPAn = SPA12 = 90 = hari ke-90 (satuan dalam hari) saat paling awal

 peristiwa nomor 12 mungkin terjadi.

 BA Manajemen Proyek 4 of 21

95

99

10

100

100

11

90

80

12

a b c

Page 5: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 5/21

 

SPLn = SPL12 = 80 = hari ke-80 (satuan dalam hari) saat paling lambat

 peristiwa nomor 12 boleh terjadi.

Sn = S12 SPL12 = 80-90 = -10 = tenggang waktu (slack) peristiwa nomor 12.Tenggang waktu ini berharga negatif, ini berarti bahwa proyek 

yang bersangkutan tidak akan selesai pada waktunya.

c. Anak panah terputus-putus

Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Sama halnya

dengaqn anak panah yang melambangkan kegiatan, anak panah terputus-putus (dummy)digambarkan dengan ekor di sebelah kiri dan kepala disebelah kanan. Demikian pula

cara menggambarkan anak panah terputus-putus sama dengan cara menggambarkan anak 

 panah biasa.

Berbeda dengan kegiatan yang membutuhkan waktu, sumberdaya berupa: manusia, alat, bahan, overhead , dan biaya, serta ruangan tempat kegiatan berlangsung, hubungan antar 

kegiatan (dummy) tidak membutuhkan waktu, sumberdaya, dan ruangan. Oleh karena

itu, hubungan anterperistiwa tidak perlu diperhitungkan dan karena tidak memiliki nama

dalam perhitungan waktu, lama dihitung sama dengan nol. Meskipun tidak perludiperhitungkan, hubungan antarkegiatan harus ada (bila diperlukan) untuk menyatakan

logika ketergantungan kegiatan yang patut diperhatikan. 

2. Hubungan antar simbol

Untuk dapat membaca network diagram proyek, pelu dijelaskan pengertian dasar hubungan antarsimbol yang ada dalam setiap network diagram. Hubungan antarsimbol

hanya ada dua buah yaitu anak panah dengsn lingkaran yang melambangkan hubungan

kegiatan dan peristiwa.

Notasi yang dipakai dalam penjelasan mengenai hubungan antar simbol ini adalah sbb :X = nama kegiatan

PAW = peristiwa awal, petristiwa yang terletak pada ekor anak panah. I = nomor peristiwa awal J = nomor peristiwa akhir 

SPA = saat paling awal suatu peristiwa mungkin terjadi

SPL = saat paling lambat suatu peristiwa boleh terjadiSPAi = saat paling awal peristiwa mungkin terjadi

SPA j = saat paling peristiwa akhir mungkin terjadi

SPL j = saat paling lambat peristuwa akhir mungkin terjadi

MPA = saat mulai paling awal sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPAMPL = saat mulai paling lambat sebuah kegiatan, mungkin sama dengan SPLi

FPA = saat selesai paling awal sebuah kegiatan, mungkin sam,a dengan SPA j

FPL = saat selesai paling lambat sebuah kegiatan, selalu sama dengan SPL ja. Anak panah dengan Lingkaran

Kasus 1. pada kasus ini terdapat: sebuah peristiwa awal dengan sebuah kegiatan yang

keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan sebuah kegiatan yang menuju kepadanya,ada sebuah kegiatan yang terletak antara peristiwa awal dan peristiwa akhir tersebut

(Gambar 2.05).

 BA Manajemen Proyek 5 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPA j

SPL j

 j

PAK 

 X 

 L

Page 6: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 6/21

 

Gambar 2.04

Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ; 

1. Bila i terjadi, maka X bisa mulai ;2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ;

3. Bila X selesai, maka j pasti terjadi ;

4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

 Kasus 2. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan beberapa kegiatan

keluar darinya, sebuah peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan yang menuju

kepadanya, terdapat sebuah kegiatan terletak di antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 

2.06).Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;

1. Bila i terjadi, maka X mungkin mulai ; 2. Bila X mulai, maka i pasti terjadi ; 3.Bila X selesai, maka j mungkin terjadi ; 4. Bila j terjadi, maka X pasti selesai.

Gambar 2.05

b. Anak Panah Terputus-putus dengan Lingkaran

 Kasus 3. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan dummy yang keluar 

darinya, sebuah peristiwa akhir dengan dummy yang menuju kepadanya, dan terdapatsebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut (Gambar 2.07).

Gambar 2.06Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah ;

1. Bila i terjadi, maka j pasti terjadi ;

 BA Manajemen Proyek 6 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPA j

SPL j

 j

PAK 

 X 

 L

SPAi

SPLi

i

PAW

SPA j

SPL j

 j

PAK 

Page 7: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 7/21

 

2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

 Kasus 4. Pada kasus ini terdapat : sebuah peristiwa awal dengan kegiatan dan dummyyang keluar darinya, sebab peristiwa akhir dengan beberapa kegiatan dan dummy yang

menuju kepadanya, dan terdapat sebuah dummy terletak antara kedua peristiwa tersebut

(Gambar 2.08).

Gambar 2.07Tafsiran yang didapat dari kasus ini adalah :

1. Bila i terjadi, maka j mungkin terjadi ;2. Bila j terjadi, maka i pasti terjadi.

3. Hubungan Antar Kegiatan

Untuk dapat menggambar sebuah network diagram yang dapat menyatakan logika

ketergantungan antar kegiatan, perlu diketahui hubungan antar kegiatan yang mungkin

ada dalam sebuah proyek. Hubungan antar kegiatan tersebut bisa dikategorikan menjadidua macam yaitu hubungan seri langsung dan hubungan seri tidak langsung. Sedang

hubungan paralel hanya ada satu macam pengertian saja tetapi mempunyai empatalternatif.

a. Hubungan Seri  

Antara dua kegiatan terdapat hubungan seri bila sebuah kegiatan tidak dapat mulaidikerjakan kalau kegiatan lainnya belum selesai dikerjakan.

 Kasus 1. A adalah kegiatan memakai kaos kaki, B adalah kegiatan memakai sepatu, dan

C kegiatan mengikat tali sepatu. Tiga kegiatan tersebut digambarkan sebagai berikut :

 peristiwa 1 terjadi, maka kegiatan A bisa dimulai; kegiatan A selesai maka peristiwa 2terjadi; peristiwa 2 terjad, maka kegiatan B bisa dimulai; kegiatan B selesai, maka

 peristiwa 3 terjadi; peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa dimulai; kegiatan C selesai,

maka peristiwa 4 terjadi (Gambar 2.09)

Gambar 2.08 Penjelasan Kasus 1.

 BA Manajemen Proyek 7 of 21

SPAi

SPLi

i

PAW

SPA j

SPL j

 j

PAK 

 LA

1 2 3 4A B C

 LB

 LC

Page 8: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 8/21

 

1) Kegiatan C tidak bisa dimulai, bila peristiwa 3 belum terjadi dan kegiatan B belum

selesai. Kalau kegiatan B selesai, maka peristiwa 3 terjadi, maka kegiatan C bisa

dimulai. Hubungan kegiatan B dengan kegiatan C adalah hubungan seri langsung.

2) Kegiatan B tidak bisa dimulai, bila peristiwa 2 belum terjadi dan kegiatan A belum

selesai. Kalau kegiatan A selesai, maka peristiwa 2 terjadi, maka kegiatan B bisa

dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan B adalah hubungan seri langsung.3) Kegiatan C tidak bisa kegiatan A belum selesai. Sedang bila kegiatan A sudah selesai,

 belum tentu kegiatan C bisa dimulai. Hubungan kegiatan A dengan kegiatan C adalah

hubungan seri tidak langsung. 

b. Hubungan Paralel  

Antara dua kegiatan terdapat hubungan paralel, bila untuk memulai dan atau

menyelesaikan sebuah kegiatan tidak perlu menunggu kegiatan lainnya mulai dan ataukegiatan lainnya selesai. Hubungan paralel mempunyai empat alternatif bentuk dalam

network diagram yaitu : memiliki satu peristiwa akhir bersama, memiliki satu peristiwa

awal bersama, memiliki satu peristiwa akhir dan satu peristiwa awal bersama, dan

terakhir memiliki peristiwa awal yang berlainan dan peristiwa akhir yang berlainan. Kasus 2. Syarat peristiwa pesawat terbang siap take off  (peristiwa 7) adalah kegiatan

 pemeriksaan dan perbaikan mesin (kegiatan D) selesai dan pilot menuju cockpit (kegiatan E) selesai (Gambar 2.10).

Gambar 2.09

Kegiatan D memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 5 dan memiliki peristiwa akhir 

 peristiwa 7. kegiatan E memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 6 dan memiliki

 peristiwa akhir peristiwa nomor 7. Jadi peristiwa nomor 7 merupakan peristiwa akhir  bagi kegiatan D dan bagi kegiatan E. Sehingga syarat terjadinya peristiwa 7 adalah

kegiatan D selesai dan kegiatan E selesai.

Syarat terjadinya peristiwa 7 tidak menyinggung masalah saat selesainya kedua kegiatantersebut, maksudnya boleh saja dua kegiatan tersebut selesai bersamaan atau tidak 

 bersamaan, yang satu lebih dulu selesai dari kegiatan lainnya. Begitu kegiatan D dan E

selesai maka pada saat itu peristiwa 7 terjadi.

Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan D tidak perlu menunggu kegiatanE mulai dan atau kegiatan E selesai. Demikian pula sebaliknya, untuk memulai dan atau

menyelesaikan kegiatan E tidak perlu menunggu kegiatan. D mulai dan atau kegiatan D

 BA Manajemen Proyek 8 of 21

6

5

7

E

 LE

 LD

D

Page 9: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 9/21

 

selesai. Maka kegiatan D adan kegiatan E mempunyai hubungan paralel satu sama lain,

dan memiliki satu peristiwa akhir bersama.

 Kasus 3. Peristiwa pesawat terbang dalam keadaan berhenti setelah landing (peristiwa 8)

merupakan syarat agar awak pesawat bisa turun dari pesawat (kegiatan F) dan agar 

 barang bisa diturunkan dari pesawat (kegiatan G) (Gambar 2.11).Kegiatan F memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa akhir 

nomor 9. Kegiatan G memiliki peristiwa awal peristiwa nomor 8 dan memiliki peristiwa

akhir peristiwa nomor 10. jadi peristiwa nomor 8 merupakan peristiwa awal bagikegiatan F maupun bagi kegiatan G. Oleh karena itu, agar kegiatan F bisa dimulai dan

kegiatan G bisa dimulai syaratnya adalah peristiwa 8 sudah terjadi, dan kalau peristiwa 8

terjadi mungkin saja kegiatan F dan kegiatan G mulai pada saat yang bersamaan atau

mulai pada saat yang berbeda yang satu lebih dahulu daripada yang lain.Jadi untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan F tidak perlu menunggu kegiatan

G selesai dan atau kegiatan G tidak perlu menunggu kegiatan F selesai dan atau kegiatan

F mulai. Maka kegiatan F dan kegiatan G merupakan dua kegiatan yang mempunyai

hubungan paralel yang memiliki sebuah peristiwa awal bersama.

Gambar 2.10

 Kasus 4. Dalam suatu penerbangan, dilakukan stop over di bandar udara, dalam hal iniantara pesawat dalam keadaan berhenti setelah mendarat (peristiwa 11) dengan keadaan

siap take off  (peristiwa 14), dilakukan kegiatan pemeriksaan dan perbaikan mesin

 pesawat (kegiatan H), serta awak kapal dan penumpang transit di bandar udara (kegiatanI). Kegiatan H memiliki peristiwa awal peristiwa awal peristiwa nomor 11 dan memiliki

 peristiwa akhir peristiwa nomor 14. Demikian pula kegiatan I memiliki peristiwa awal

 peristiwa nomor 11 dan memiliki peristiwa akhir peristiwa peristiwa nomor 14. Syaratagar kegiatan H dan kegiatan I dapat dimulai adalah peristiwa nomor 11 terjadi.

Mulainya kegiatan H dan mulainya kegiatan I bisa pada satu saat yang bersamaan dan

 bisa pula pada saat yang berlainan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan H tidak  perlu menunggu kegiatan I selesai dan atau kegiatan I mulai. Demikian pula sebaliknya,

 BA Manajemen Proyek 9 of 21

10

9

8

G

 LG

 LF

F

Page 10: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 10/21

 

untuk menyelessaakan dan atau memulai kegiatan I tidak perlu menunggu kegiatan H

selesai dan atau kegiatan H mulai.

Perlu diperhatikan pula, meskipun secara logika diagram pada kasus ini benar, tetapitidak memenuhi syarat aturan penggambaran yang menyatakan bahwa antara dua bah

 peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan saja atau satu dummy saja. Dalam kasus ini,

antara peristiwa nomor 11 dengan peristiwa nomor 14 terdapat dua kegiatan yaitukegiatan H dan kegiatan I.

Gambar 2.11

 Kasus 5. Ada dua kejadian yang tidak ada hubungannya satu sama lain, baik dari segi

 peristiwa awal, peristiwa akhir, dan atau kedua kegiatan yang bersangkutan. Sebagaicontoh : john pergi dari new York ke Washington, dan yono pergi dari jakarta ke

Bandung.

Gambar 2.12

 BA Manajemen Proyek 10 of 21

1114

H

 L H 

I

 LI

15

1718

16

J

 LJ

 LK 

Page 11: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 11/21

 

John Pergi dari New York ke Washington adalah kegiatan J yang memiliki peristiwa

akhirnya. Yono pergi dari Jakarta ke Bandung adalah kegiatan K yang memiliki

 peristiwa nomor 16 sebagai peristiwa nomor 18 sebagai peristiwa akhirnya.Untuk memulai danatau menyelesaikan kegiatan J tidak perlu memperhatikan mulainya

kegiatan K dan atau memperhatikan selesainya kegiatan K. Demikian juga sebaliknya,

untuk memulai dan atau menyelesaikan kegiatan K tidak perlu memperhatikan mulainyakegiatan J dan atau memperhatikan selesainya kegiatan J. Jadi kegiatan K dan j

 berhubungan paralel satu sama lain.

c. Hubungan Kegiatan yang Paling Menentukan

Hubunga kegiatan yang universal dan karenanya paling menentukan adalah hubungan

kegiatan seri langsung, karena dengan mengetahui pasangan-pasangan kegiatan yang

mempunyai hubungan seri langsung dari kegiatan-kegiatan yang ada dalam sebuah proyek, maka :

1) Jenis-jenis hubungan lainnya dengan sendirinya dapat

diketahui;

2) Dapat disusun struktur logika ketergantunganantarkegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek, berupa diagram yang disebut network 

diagram. Network diagram ini merupakan inti dari network planning atau network analisis.

 

4. Hubungan Elementer antar kegiatan

Ternyata tidak mudah untuk menterjemahkan permasalahan yang dihadapi yaitu berupa

 penyelenggaraan proyek, menjadi diagram berupa jaringan kerja yang disebut network 

diagram. Ada beberapa bottle neck dalam proses penyusunan diagram penyelenggaraan

 proyek tersebut :1) Mendifinisikan permasalahan, terdiri dari :

a. Menginventarisasikan kegiatan yang ada dalam penyelenggaraan proyek. b. Menentukan hubungan seri langsung masing-masing kegiatan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.

2. Menyusun logika ketergantungan antar  

kegiatan, berdasarakan definisi tersebut di atas dalam bentuk gambar jaringan kerja yangdisebut network diagam.

Untuk dapat lebih memahami, berikut ini akan dikemukakan permasalahan elementer,

yang kemudian didefinisikan, dan berdasarkan definisi ini disusun elemen network 

diagram.

b. Permasalahan

Untuk memudahkan menangkap persoalan yang dihadapi, dikemukakan susunan balok sebagai suatu permasalahan.

Susunan balok ini bukan saja sebagai analogi permasalahan proyek fisik tetapi juga

merupakan analogi proyek nonfisik.Sebagai contoh, umpamanya balok B diletakkan di atas balok A. Permasalahan tersebut

 bisa merupakan benar-benar pemasangan balok-balok, bisa juga merupakan analogi dari

 pekerjaan-pekerjaan lain. Umpamanya untuk bisa menandatangani sebuah surat

(kegiatan B), terlebih dahulu pembuatan net suarat tersebut harus sudah selesai (kegiatanA). juga umpamanya untuk dapat melakukan pengetesan dan pengolahan data (kegiatan

B), kegiatan pengumpulan data (kegiatan A) harus sudah selesai, atau untuk dapat

 BA Manajemen Proyek 11 of 21

Page 12: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 12/21

 

membangun  superstructure sebuah bangunan (kegiatan B), pekerjaan membuat fondasi

(kegiatan A) harus sudah selesai.

c. Definisi Permasalahan

Ada dua hal yang termasuk definisi permasalahan, pertama menginventarisasikan

kegiatan atau mengurangi proyek menjadi kegiatan-kegiatan dan kedua menentukan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung.

Untuk proyek-proyek yang umum, bisa dan telah pernah dikerjakan,

menginventarisasikan kegiatan lebih tepat daripada menguarangi proyek menjadikegiatan, sebab kegiatan-kegiatan telah tersedia atau telah biasa dibuat. Tetapi untuk 

 proyek-proyek yang jenisnya baru, perlu diadakan analsia untuk dapat menguraikan

 proyek menjadi kegiatan-kegiatan.

Cara menguraikan proyek, berdasarkan pemikiran bahwa proyek terdri dari kegiatan-kegiatan yang pada hakikatnya adalah proses-proses. Seperti diketahui, secara sistematik 

 proses membutuhkan masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output). Pemisahan

antara kegiatan satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan : input, cara proses, dan

output yang dihasilkan. Bahkan jika ketiga elemen sistem kegiatan tadi sama, kadang-kadang diperlukan juga pemisahan berdasarkan modul operasi yaitu suatu unit

 pekerjaan yang dibatasi oleh kemapuan sumberdaya dan kecepatan proses.

d. Elemen Network Diagram

Perbedaan elemen network diagram dengan network diagram, terletak pada titik adanya keharusan bagi sebuah elemen network diagram dimulai pada suatu peristiwa

awal dan selesai pada satu peristiwa akhir. Cara menyusun elemen network diagram

adalah dengan merangkaikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan

seri langsung. Setiap kegiatan hanya digambar satu kali, tidak boleh lagi. Jumlah dummydan jumlah peristiwa tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih dari yang diperlukan.

5. Network Diagram

 Network diagram adalah seperti telah diterangkan adalah visualisasi proyek berdasarkan

network planning berupa jaringan kerja terdiri dari simbol kegiatan, simbol peristiwa,dan (bila diperlukan) simbol hubungan antar peristiwa (dummy). Network diagram

menyatakan logika ketergantungan antar kegiatan yang ada dalam proyek yang

 bersangkutan dan menyatakan urut-urutan peristiwa yang terjadi selama

 penyelenggaraan proyek.

a. Prasyarat yang Harus Dipenuhi  

Prasyarat yg harus dipenuhi agar network diagram suatu proyek bisa dibuat, yaitu :1) Menginventarisasikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proyek yang bersangkutan

atau menguraikan proyek yang bersangkutan menjadi kegiatan-kegiatan. Kegiatan-

kegiatan yang didapat dengan cara tersebut harus betul-betul mewakili proyek,sehingga bila kegiatan-kegiatan tersebut selesai dikerjakan dengan cara dan waktu

yang tepat, tujuan proyek bisa tercapai.

2) Menentukan atau mengidentifikasikan pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai

hubungan seri langsung diantara kegiatan-kegiatan yang telah diinventarisasikantersebut. Dalam taraf permulaan untuk perencanaan, ketentuan yang dipakai ialah dua

 BA Manajemen Proyek 12 of 21

Page 13: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 13/21

 

 buah kegiatan mempunyai hubungan seri langsung berdasarkan ketergantungan logika

saja.

6. Nomor Peristiwa

 Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang

kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang

kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol

 peristiwa adalah :

1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada

dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa tersebut

maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau

diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat

 paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yangada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisi

ruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan

 peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semuakegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saat

akhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa

Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor 

 peristiwa network diagram sebagai berikut :1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.

Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai

 peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy;a. dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebut

di atas diberi nomor berikutnya.

 b. Dan peristiwa-peristiwa awalnya sudah diberi nomor semua, maka peristiwa tersebutdi atas tidak boleh diberi nomor. Beri nomor peristiwa awalnya lebih dahulu.

3) Akibat ketentuan 2 tersebut di atas, maka untuk sebuah

network diagram yang sama terdapat cara penomoran peristiwa yang berbeda satusama lain. Dalam hal ini semua alternatif cara tersebut sama benarnya, dan dalam

 pemakaiannya perlu ditetapkan satu cara saja.

Definisi permasalah tersebut pada umumnya berisi : kegiatan-kegiatan yang adadalam proyek bersangkutan, kegiatan-kegiatan awal, kegiatan-kegiatan akhir, dan

 BA Manajemen Proyek 13 of 21

Page 14: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 14/21

 

 pasangan-pasangan kegiatan yang mempunyai hubungan seri langsung. Jika diperlukan

analisa waktu, harus disediakan disediakan data lama kegiatan.

Kegiatan Kegiatan Pengikut*AB

C

D

EF

DE

F

E

--

* Alternatif lain berupa kegatan pendahuluan.

Definisi permasalahan yang memenuhi prasyarat tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Sebuah proyek terdiri dari kegiatan-kegiatan : A, B, C, D, E, dan F.

2. Kegiatan-kegiatan awalnya adalah : A, B, dan C.3. Kegiatan-kegiatan akhirnya adalah : E dan F.

4. Pasangan-pasangan kegiatan yang memenuhi hubungan seri langsung.

c. Syarat yang Harus Dipenuhi  

Syarat yang harus dipenuhi selama pembuatan network diagram sebuah proyek,

sesudah prasyarat di atas dipenuhi adalah :1) Sebuah network diagram hanya terdiri dari tiga macam

simbol yaitu : anak panah untuk melambangkan kegiatan, lingkaran utnuk 

melambangkan peristiwa, dan (bila diperlukan) anak panah terputus-putus untuk melambangkan hubungan antarperistiwa.

Gambar 2.13 Anak panah, simbol kegiatan.

Gambar 2.14 Lingkaran, simbol peristiwa

Gambar 2.39. Anak panah terputus-putus, simbol hubungan antar peristiwa.

2) Dalam sebuah network diagram, suatu anak panah

hanya melambangkan satu kegiatan, dan satu kegiatan hanya dilambangkan oleh

hanya satu anak panah.

 BA Manajemen Proyek 14 of 21

SPAi

SPLi

i

Page 15: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 15/21

 

3) Banyak anak panah dan kaitannya satu dengan lainnya

(dan in berarti hubungan antarkegiatan) harus mengikuti dan atau sesuai dengan

 prasyarat atau definisi permasalahan tersebut di atas.4) Setiap network diagram sebuah proyek harus dimulai

 pada satu peristiwa awal dan harus selesai pada satu peristiwa akhir.

5) Di dalam sebuah network diagram tidak boleh ada satulintasan pun yang berputar. Sebagai contoh ; Kegiatan P diikuti kegiatan Q; Kegiatan

Q diikuti kegiatan R; kegiatan R diikuti kegiatan S; dan kegiatan S diikuti kegiatan P.

Contoh ini tidak benar.6) Jumlah peristiwa dan jumlah dummy harus cukup,

tidak boleh lebih dan tidak bolehkurang. Jika jumlah peristiwa kurang atau lebih,

maka otomatis jumlah dummy kurang atau lebih.

Jika syarat 6 di atas tidak dipenuhi, maka :

a) Jika logical dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatan

tidak sesuai dengan realita, dan ini merupakan kesalahan fatal.

 b) Jika identity dummy kurang jumlahnya, maka logika ketergantungan antar kegiatanatau dummy  berdasarkan nomor-nomor peristiwa yang dibatasinya tiak mungkin

digunakan.c) Bila kelebihan dummy, maka ada kemungkinan akan kehilangan tenggang waktu

kegiatan, dan ini artinya kehilangan satu atau beberapa kebebasan pelaksanaan

kegiatan.

Gambar 2.15 Lintasan yang tidak memenuhi syarat 5.

7. Nomor Peristiwa Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada ruang

kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network 

diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruangkanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol

 peristiwa adalah :1) Sebagai penegenal atau identitas peristiwa yang

 bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada

 BA Manajemen Proyek 15 of 21

P Q

S R 

Page 16: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 16/21

 

dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa

tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.

2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau

diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yang

membatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.3) Dipakai sebagai urut-urutan proses penghitungan saat

 paling awal (SPA) dan penghitungan saat paling lambat (SPL) semua peristiwa yang

ada dalam sebuah network diagram. SPA dan SPL tersebut masing-masing mengisiruang kanan atas dan kanan bawah yang ada dalam lingkaran yang menyatakan

 peristiwa-peristiwa yang ada dalam network diagram tersebut.

4) Untuk mengetahui saat awal dan saat akhir semua

kegiatan yang ada dalam sebuah proyek dan untuk mengetahui saat awal dan saatakhir proyek.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa

Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor  peristiwa network diagram sebagai berikut :

1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.

2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai

 peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.

8. Nomor Peristiwa

 Nomor peristiwa adalah angka atau huruf atau kumpulan huruf yang tertulis pada

ruang kiri sebuah lingkaran yang merupakan simbol peristiwa yang ada dalam network diagram. Ruang yang ada di lingkaran tersebut berjumlah tiga buah : ruang kiri, ruang

kanan atas, dan ruang kanan bawah.

a. Tujuan

Tujuan pemberian angka, huruf, atau kumpulan huruf pada ruang kiri sebuah simbol

 peristiwa adalah :1) Sebagai pengenal atau identitas peristiwa yang

 bersangkutan untuk membedakan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya yang ada

dalam sebuah network diagram yang sama. Dengan dikenalnya peristiwa-peristiwa

tersebut maka dengan mudah dapat dinilai arah kemajuan proses pelaksanaan proyek.2) Sebagai pengenal kegiatan atau dummy atau

 penghubung peristiwa. Dalam hal ini, kegiatan atau dummy tersebut dinyatakan atau

diidentifikasikan menurut nomor peristiwa yang mengapitnya atau yangmembatasinya pada awal dan pada akhir kegiatan atau dummy yang bersangkutan.

b. Prosedur Pemberian Nomor Peristiwa

Untuk bisa memenuhi syarat di atas, perlu diikuti suatu prosedur pemberian nomor 

 peristiwa network diagram sebagai berikut :

1) Peristiwa awal network diagram diberi nomor 1.

Peristiwa awal tersebut selalu terletak paling kiri dalam network diagram.2) Selanjutnya bila sebuah peristiwa dianggap sebagai

 peristiwa akhir dari sebuah atau beberapa kegiatan dan dummy.

 BA Manajemen Proyek 16 of 21

Page 17: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 17/21

 

C. STUDI KASUS

Untuk memperjelas uraian di atas, berikut ini dikemukakan beberapa contoh kasus.

Contoh (Gambar 2.14):

1. Kegiatan Y merupakan kegiatan pengikut dari kegiatan X.2. Kegiatan X merupakan kegiatan pendahulu dari kegiatan Y.

Gambar 2.16

 Kasus 1a. Persoalan

Sebuah balok B diletakkan di atas balok A b. Sketsa Persoalan (Gambar 2.15)

Gambar 2.17

c. Definisi Persoalan (Tabel 2.01)

c.1. Alternatif I : c.2. Alternatif II:

Kegiatan Kegiatan Pengikut Kegiatan KegiatanPendahulu

AB

B-

AB

-A

(a) (b)

d. Penyelesaian :Elemen network diagram untuk kedua alternatif tersebut di atas adalah sebagai berikut

(Gbr 2.16) :

Gambar 2.18

 Kasus 2

 BA Manajemen Proyek 17 of 21

X Y

A

B

1

0

1

1

1

2

A B

Page 18: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 18/21

 

a. Persoalan

Dua buah balok, balok B dan balok C, diletakkan di atas sebuah balok, balok A. Dan

sebuah balok, balok D, diletakkan di atas dua buah balok, balok B dan balok C. b. Sketsa Persoalan (Gambar 2.21)

Gambar 2.21

c. Definisi Persoalan (Tabel 2.04)

c.1. Alternatif I c.2. Alternatif II :

Kegiatan Kegiatan

Pengikut

Kegiatan Kegiatan

Pendahulu

A

B

CD

B,C

D

D-

A

B

CD

-

A

AB,C

(a) (b)

d. Penyelesaian

Elemen network diagram untuk kedua alternatif tsb di atas adalah sebagai berikut(Gambar 2.22) :

Gambar 2.22.

Catatan :

 BA Manajemen Proyek 18 of 21

A

B C

D

10 11 13 14A

B

C

D

Page 19: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 19/21

 

Mengingat antara dua peristiwa hanya boleh ada satu kegiatan atau satu dummy saja,

maka elemen network diagram di atas tidak dapat dibenarkan. Di bawah ini adalah beberapa alternatif elemen network diagram pada Kasus 3.

Gambar 2.23

Gambar 2.24

 Network diagram seperti pada Gambar 2.26 di bawah ini juga tidak dapat dibenarkan.

 BA Manajemen Proyek 19 of 21

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB ≥

dC

dC

10 11 13 14

12

= dummy pengenal

A

B

C

D

dB

dB ≤ dC

dC

2o 21 25 26W

X4

Y

d4

d1

X3

d3

d2

X2

X1

Page 20: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 20/21

 

Gambar 2.25

D. LATIHANDalam rangka membantu usaha memenuhi syarat 6 ini, berikut ini dikemukakan

 beberapa persoalan/kasus dasar beserta jawabannya.

 Kasus 1.Elemen network diagram Gambar 2.27 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram 2.27

(b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

(a) (b)

Gambar 2.27

Elemen network diagram 2.27 (a) dan Gambar 2.27 (b) kedua-duanya mempunyai logika

ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa tabel 2.13 (a) tabel 2.13 (b)

memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram tersebut di atas.

Tabel 2.13 (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.

Kegiatan Kegiatan Pengikut

A1

B1

P1

P1

Tabel 2.13 (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahuluan.

Kegiatan Kegiatan Pengikut

P1 A1, B1

 Kasus 2. Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) tidak memenuhi ketentuan pokok 6.1dan 6.2.

Elemen network diagram tersebut diperbaiki menjadi elemen network diagram

Gambar 2.28 (b) yang memenuhi ketentuan pokok 6.1, 6.2, dan 6.3.

 BA Manajemen Proyek 20 of 21

A1

B1

P1

A1

B1

P1

A2

B2

P2

A2

B2

P2

Page 21: 6 Ba Ma 6 Diagram Network

5/16/2018 6 Ba Ma 6 Diagram Network - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/6-ba-ma-6-diagram-network 21/21

 

(a) (b)

Gambar 2.28

Elemen network diagram Gambar 2.28 (a) dan Gambar 2.28 (b) kedua-duanyamempunyai logika ketergantungan antar kegiatan yang sama, terbukti bahwa Tabel 2.14

(a) dan Tabel 2.14 (b) memenuhi dan sesuai dengan kedua elemen network diagram

tersebut di atas.

Tabel (a) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pengikutnya.

Kegiatan Kegiatan Pengikut

A2

B2

P2

P2

Tabel (b) Kegiatan-kegiatan dengan kegiatan pendahulunya

Kegiatan Kegiatan Pengikut

P2 A2, B2

E. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Tubagus Haedar. 1989.  Prinsip Prinsip Network Planning. Cetakan Keua. Jakarta.Penerbit PT. Gramedia

Fahrenkrog, Steve, PMP. 2004.  A guide to the Project Management Body of Knowledge.Third Edition. Global Standard, ANSI. Project Mangement Institute. Newtown Square

Pennsylvania USA.

O’Brien, James A. 2002. Management Information Systems : Mannagement Information

Technology in the E-Bussiness Enterprice. Fifth Edition. New York. McGraw-HillUSA.

 BA Manajemen Proyek 21 of 21