6 bab ii refraksi

Upload: miaputeri

Post on 06-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    1/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Mata

    Mata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk untuk menerima

    rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan

    serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat

     penglihatan pada otak, untuk ditafsirkan. Adapun anatomi organ penglihatan

    dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

    a) Adneksa Mata

    Merupakan jaringan pendukung mata yang terdiri dari:

    - !elopak mata berfungsi melindungi mata dan berkedip serta untuk 

    melicinkan dan membasahi mata.

    - !onjungtiva adalah membran tipis yang melapisi dan melindungi bola

    mata bagian luar.

    - "istem saluran air mata #$akrimal% yang menghasilkan cairan air 

    mata, dimana terletak pada pinggir luar dari alis mata.

    - &ongga orbita merupakan rongga tempat bola mata yang dilindungi

    oleh tulang-tulang yang kokoh.

    - 'tot-otot bola mata masing-masing bola mata mempunyai ( #enam%

     buah otot yang berfungsi menggerakkan kedua bola mata secara

    terkoordinasi pada saat melirik.

    b) )ola Mata

    )ola mata berbentuk bulat dengan diameter anteroposterior 2 mm. bola

    mata di bagian depat #kornea% mempunyai kelengkungan yang lebih tajam

    sehingga terdapat bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda. )ola

    mata dibungkus oleh * lapis jaringan, yaitu :2,

    1. "klera : merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk 

     pada mata, merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata.)agian terdepan sclera disebut kornea yang bersifat transparan yang

    memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. !elengkungan kornea

    lebih besar dibandingkan sclera.

    2. +aringan vea : merupakan jaringan vascular. +aringan sclera dan

    uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila

    terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan

    suprakoroid. +aringan uvea terdiri dari iris, badan siliar dan koroid.

    ada iris didaptkan pupil yang dibentuk oleh * otot sehingga dapat

    2

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    2/26

    mengatur jumlah sinar yang masuk ke dalam bola mata. 'tot

    dilatators dipersarafi oleh simpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar 

    dipersarafi oleh parasimpatis. 'tot siliar yang terletak di badan siliar 

    mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi. )adan siliar yang

    terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata #auos

    humour% yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

     pangkal iris di batas kornea dan sclera.

    3. &etina : terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 

    1/ lapis yang merupakan lapisan membrane neurosensoris yang akan

    merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optic dan diteruskan ke

    otak. 0erdapat rongga yang potensial antara retina dan koroidsehingga retina dapat terlepas dari koroid disebut dengan ablasio

    retina. )adan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat

    gelatin yang hanya menempel pada papil saraf optic, macula dan pars

     plana. )ila terdapat jaringan di dalam badan kaca disertai tarikan pada

    retina makan akan tertarik dan menyebabkan ablasio retina. $ensa

    terletak dibelakang pupil yang dipegang oleh onula inn. $ensa mata

    mempunyai peranan pada akomodasi atau melihat dekat sehingga

    sinar dapat difokuskan pada macula lutea.

    2.2 Media &efraksi

    &efraksi adalah suatu fenomena fisika berupa penyerapan sinar yang

    melalui media transparan yang berbeda. ang termasuk media refraksi antara

    lain kornea, pupil, lensa, dan vitreous. Media refraksi targetnya di retina

    sentral #macula%. 3angguan media refraksi menyebabkan visus turun #baik 

    mendadak aupun perlahan%. 2

    3

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    3/26

    3ambar: Anatomi Mata

    4asil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatanyang terdiri atas kornea, aueous humor #cairan mata%, lensa, badan vitreous

    #badan kaca% dan panjangnya bola mata. ada orang normal susunan

     pembiasan oleh media penglihatan dan panjang bola mata sedemikian

    seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media penglihatan

    dibiaskan tepat di daerah makula lutea. Mata yang normal disebut sebagai

    mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya

     pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh. 2,(

    a% !ornea

    !ornea #$atin cornum5seperti tanduk% adalah selaput bening mata, bagian

    selaput mata yang tembus cahaya. +ika kornea mengalami kekeruhan akan

    sangat mengganggu penglihatan. !ornea bekerja sebagai jendela bening

    yang melindungi struktur halus yang berada dibelakangnya, serta

    membantu memfokuskan bayangan pada retina. !ornea terdiri atas 6

    lapis, yaitu: 2

    1. 7pitel: 0ebalnya 6/ 8m, terdiri atas 6 lapis selepitel tidak bertanduk 

    yang saling tumpang tindih. "atu lapis terdiri dari sel basal, sel

     poligonal dan sel gepeng.

    2. Membran )o9man: 0erletak di ba9ah membran basal epitel kornea

    yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan

     berasal dari bagian depan stroma. $apisan ini tidak mempunyai daya

    regenerasi.

    4

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    4/26

    *. "troma: 0erdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang

    sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang

    teratur sadangkan dibagian perifer serat kolagen ini bercabang.

    . Membran escement: Merupakan membran aselular dan merupakan

     batas belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan

    membran basalnya. Membran ini bersifat sangat elastis dan

     berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal / 8m.

    6. 7ndotel: )erasal dari mesotelium, berlapis satu,bentuk heksagonal,

     besar 2/-/ 8m. 7ndotel melekat pada membran descement melalui

    hemi desmosom dan onula okluden

    !ornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola

    mata di sebelah depan. embiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea,

    dimana / dioptri dari 6/ dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan

    oleh kornea.

     b% Auous 4umour 

    Aueous humor mengandung at-at gii untuk kornea dan lensa,

    keduanya tidak memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua

    struktur ini akan mengganggu le9atnya cahaya ke fotoreseptor. Aueous

    humor dibentuk dengan kecepatan 6 ml;hari oleh jaringan kapiler di dalam

    korpus siliaris, turunan khusus lapisan koroid di sebelah anterior.

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    5/26

    +aringan ini berasal dari ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di

    dalam bola mata dan bersifat bening. $ensa di dalam bola mata terletak di

     belakang iris dan terdiri dari at tembus cahaya #transparan% berbentuk 

    seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya

    akomodasi. $ensa merupakan organ fokus utama, yang membiaskan

     berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang dilihat,

    menjadi bayangan yang jelas pada retina. "ecara fisiologis lensa

    mempunyai sifat tertentu, yaitu: 2,(

    - !enyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam

    akomodasi untuk menjadi cembung.

    - +ernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan.

    - 0erletak ditempatnya yaitu berada antara posterior chamber dan vitreous

     body dan berada di sumbu mata.

    e% )adan =itreous

    )adan vitreous menempati daerah mata di balakang lensa. "truktur ini

    merupakan gel transparan yang terdiri atas air #lebih kurang >>?%, sedikit

    kolagen, dan molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. )adan

    vitreous mengandung sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen dan

    asam hialuronat. eranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari

    lensa ke retina. !ebeningan badan vitreous disebabkan tidak terdapatnya

     pembuluh darah dan sel. ada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan

     badan vitreous akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan

    oftalmoskopi.(

    f% &etina

    &etina merupakan reseptor yang peka terhadap cahaya. &etina adalahmekanisme persyarafan untuk penglihatan. &etina memuat ujung-ujung

    nervus optikus. )ila sebuah bayangan tertangkap #tertangkap oleh mata%

    maka berkasberkascahaya benda yang dilihat, menembus kornea, aqueus

    humor , lensa dan badan vitreus guna merangsang ujung-ujung saraf dalam

    retina. &angsangan yang diterima retina bergerak melalui traktus optikus

    menuju daerah visuil dalam otak, untuk ditafsirkan. !edua daerah visuil

    menerima berita dari kedua mata, sehingga menimbulkan lukisan dan

    6

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    6/26

     bentuk. apil saraf optik berfungsi meneruskan rangsangan cahaya yang

    diterima dari retina menuju bagian otak yang terletak pada bagian

     belakang kepala #korteks oksipital %. )agian mata yang sangat penting

    dalam memfokuskan bayangan pada retina adalah kornea, aqueus humor ,

    lensa dan badan vitreus. "eperti yang selalu terjadi dalam menafsirkan

    semua perasaan yang datang dari luar, maka sejumlah stasiun penghubung

     bertugas untuk mengirimkan perasaan, dalam hal ini penglihatan.

    "ebagian stasiun penghubung ini berada dalam retina. "ebelah dalam tepi

    retina, terdapat lapisan-lapisan batang dan kerucut yang merupakan sel-sel

     penglihat khusus yang peka terhadap cahaya. "ela-sela berupa lingkaran

    yang terdapat di antaranya, disebut granula. jung  proximal  batang-

     batang dan kerucut-kerucut itu membentuk  sinapsis #penghubung%

     pertama dengan lapisan bipoler dalam retina. roses kedua yang

    dilakukan sel-sel itu adalah membentuk  sinapsis kedua dengan sel-sel

    ganglion besar, juga dalam retina. A@on-a@on sel-sel ini merupakan

    serabut-serabut dalam nervus optikus. "erabut-serabut saraf ini bergerak 

    ke belakang, mula-mula mencapai pusat yang lebih rendah dalam badan-

     badan khusus talamus, lantas akhirnya mencapai pusat visuil khusus

    dalam lobus oksipitalis otak, di mana penglihatan ditafsirkan. 2,(

    2.* aktor-faktor yang Mempengaruhi =isus

    a. anjang )ola Mata

    anjang bola mata menentukan keseimbangan dalam pembiasan.

    anjang bola mata seseorang dapat berbeda-beda. )ila terdapat kelainan

     pembiasan sinar oleh karena kornea #mendatar atau cembung% atau

    adanya perubahan panjang #lebih panjang atau lebih pendek% bola mata,maka sinar normal tidak dapat terfokus pada mekula. !eadaan ini disebut

    sebagai ametropia yang dapat berupa miopia, hipermetropia, atau

    astigmatisma.

     b. !elelahan Mata

    !elelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh

    terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah

    istirahat. !elelahan diatur secara sentral oleh otak, secara umum gejala

    7

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    7/26

    kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang

    sangat melelahkan. !elelahan mata merupakan akibat dari stress pada alat

     penglihatan.

    !elelahan mata disebabkan oleh stress yang intensif pada fungsi

    tunggal # single funcion% dari mata. "tress yang persisten pada otot

    akomodasi #Ciliary Muscle% dapat terjadi pada saat seseorang menyalakan

    inspeksi pada obyek-obyek yang berukuran kecil dan pada jarak dekat

    serta dalam 9aktu lama dan stress pada retina dapat terjadi bila terdapat

    kontras yang berlebihan dalam lapang penglihatan dan 9aktu pengamatan

    yang cukup lama. Menurut Bmansyah #2//*% kelelahan mata ditandai oleh:

    - Britasi pada mata atau konjungtivitas #konjungtiva ber9arna merah dan

    mengelurkan air mata%.

    - englihatan ganda #double vision%.

    - "akit kepala.

    - aya akomodasi dan konvergensi menurun.

    - !etajaman penglihatan, kepekaan kontras dan kecepatan persepsi

    menurun.

    0anda-tanda tersebut diatas terutama akan ditemukan bila eliminasi

    tempat kerja tidak memadai dan orang bersangkutan mempunyai kelainan

    refraksi yang tidak dikoreksi. )ila persepsi visual mengalami stress yang

    hebat tanpa disertai efek local pada otot akomodasi atau retina maka

    keadaan ini akan menimbulkan kelelahan syaraf. General and nervous

     fatique ini terutama akan terjadi bila pekerjaan yang akan dilakukan oleh

    seseorang memerlukan konsentrasi, kontrol otot, dan gerakan-gerakan

    yang sangat tepat.!elainan syaraf ditandai oleh 9aktu reaksi yang memanjang,

    gerakan-gerakan menjadi lambat dan gangguan-gangguan pada fungsi-

    fungsi motor dan psikologis. )ila keadaan ini berlangsung terus menerus,

    maka akan terjadi kelelahan kronis yang ditandai oleh sakit kepala dan

    vertigo, sulit tidur, tidak suka makan, badan lemah dan lesu.

    !elelahan visual dan syaraf dapat pula terjadi secara bersamaan.

    !elelahan mata dapat terjadi pada kualitas pencahayaan yang jelek,

    8

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    8/26

    misalnya pada pencahayaan pada daerah tugas visual jauh lebih terang

    dari pada di sekelilingnya. 4al ini berakibat mata harus sering melakukan

     pengaturan #adaptasi dan akomodasi% pada saat pandangan bergerak dari

     bagian yang terang kebagian yang gelap. ari bagian yang gelap kebagian

    yang terang secara berulang-ulang. Mata yang lelah #astenipia% akan

    memberikan keluhan mata berair, ngantuk, sakit dan sukar dibuka. Mata

    lelah dapat diakibatkan letih, mata berbakat juling atau foria, kaku

    akomodasi, astenopia akomodatif, astenopia konvergensi, kongesti pasif 

    mata dan hysteria.

    c. sia dan Akomodasi

    Menurut "is9anto #2///%, usia mempunyai pengaruh yang penting

    terhadap akomodasi dengan meningkatnya usia, elastisitas lensa akan

    semakin berkurang. !eadaan ini akan menyebabkan menurunnya

    kemampuan lensa untuk menfokuskan obyek pada retina sehingga titik 

    dekat akan bergerak menjauhi mata. "edangkan titik jauh umumnya tidak 

    mengalami perubahan. Menurut usia, letak titik dekat dari mata rata-rata

    adalah sebagai berikut :

    - ada usia 1( tahun : C cm

    - ada usia *2 tahun : 12,6 cm

    - ada usia tahun : 26 cm

    - ada usia 6/ tahun : 6/ cm

    - ada usia (/ tahun : 1// cm

    )ila jarak mata titik dekat melebihi 26 cm, maka keadaan ini disebut

     presbiopia. !elainan refraksi ini dapat dikoreksi dengan memakai

    kacamata DplusE. engan meningkatnya usia, kecepatan akomodasi akanmenurun pula.

    d. Masa !erja

    Mata yang sering terakomodasi dalam 9aktu lama akan cepat

    menurunkan kemampuan melihat jauh, sehingga dalam ruang kerja perlu

    diciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi mata. Mata yang

     berakomodasi terus menerus dalam 9aktu yang lama akan menurunkan

    kemampuan penglihatan dekatnya dan menyebabkan nyeri kepala dan

    9

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    9/26

    nyeri pada mata. "tress pada retina dapat terjadi bila terdapat DkontrasE

    yang berlebihan dalam lapang penglihatan #visual field % dan 9aktu

     pengamatannya yang cukup lama.

    e. +arak andang !erja

    osisi mata terhadap obyek yang kecil dan dekat penting untuk 

    diperhatikan. andangan mata terhadap obyek yang terlalu dekat dan terus

    menerus lebih dari dua jam dapat menyebabkan kelelahan mata terutama

    didalam ruangan yang penerangannya kurang dari 2// lu@. Mata yang

    terakomodasi dalam 9aktu lama akan cepat menurunkan kemampuan

    melihat dekat. osisi terbaik untuk melihat obyek yang kecil dan

    membutuhkan ketelitian adalah duduk dengan posisi obyek ditaruh di

    depan mata, dengan jarak pandang */ cm dari mata.

    f. &i9ayat ekerjaan

    !eperluan membaca atau melakukan pekerjaan tangan yang rumit

    seperti, menjahit, melukis dan sebagainya disarankan menggunakan

     penerangan dengan bola lampu susu / 9att, karena sinar yang

    dipancarkan dipusatkan keobyek bacaan atau pekerjaan yang dilakukan.

    &i9ayat pekerjaan yang membutuhkan ketajam penglihatan yang cukup

    menyebabkan kerja otot terlalu berat sehingga mata mudah lelah dan

     pedih dan hal ini dapat mempercepat timbulnya miopi #rabun jauh%

    terutama pada seorang yang punya bakat.

    "tres yang persisten pada otot akomodasi #ciliary muscle% dapat

    terjadi pada seseorang mengadakan inspeksi pada obyek-obyek yang

     berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam 9aktu yang lama.

    enyebabnya karena sudah terbiasa melihat benda atau tulisan dengansangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh

    tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku dan lain-lain.

    g. &i9ayat enyakit

    +umlah penyakit dan gangguan mata lebih dari 2// macam, tetapi

    hampir semua penyakit mata masih dapat dicegah. Masalah kerusakan

    mata yang menyebabkan kejulingan biasanya berlaku pada seorang

    de9asa yang mengidap kencing manis dan tekanan darah tinggi. engidap

    10

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    10/26

    kencing manis dan tekanan darah tinggi akan mengalami diplopia. ari

     banyak kasus, diabetes adalah penyebab paling dominan pada gangguan

    mata.

    iabetes yang menyebabkan gangguan pada retina atau bisa disebut

    retinopati diabetikum. iabetes menyebabkan rusaknya pembuluh darah

    yang memberi makanan pada retina mata bagian belakang. embuluh

    darah yang lemah ini dapat bocor dan menyebabkan keluarnya cairan atau

    darah yang dengan sedirinya membuat bagian tertentu pada retina

    membesar. ntuk mengatasi penyakit mata jenis ini, yang paling penting

    untuk diperhatikan adalah pola makan. 0erutama makanan yang memiliki

    kadar gula tinggi, sedapat mungkin harus dihindari.

    !atarak merupakan bagian dari proses penuaan, katarak terjadi

    karena kejernihan lensa berkurang dengan bertambahnya usia.

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    11/26

    3ambar: 7metropia

    Mata emetropia akan mempunyai penglihatan normal atau (;( atau

    1//?. )ila media refraksi mengalami kekeruhan maka sinar tidak dapat

    diteruskan ke macula lutea sehingga penglihatan tidak akan 1//? atau (;(.2 

    2..2 Ametropia

    Ametros dalam bahasa unani berarti tidak seimbang, sedangkan arti

    opsis berarti mata. "ehingga ametropia adalah keadaan pembiasan mata

    dengan panjang bola mata yang tidak seimbang. 4al ini akan terjadi akibat

    kelainan kekuatan pembiasan sinar media penglihatan atau kelainan bentuk 

     bola mata.2,6

    !eseimbangan dalam pembiasan sebagan besar ditentukan oleh

    dataran depan dan kelengkungan kornea serta panjangnya bola mata. !ornea

    memiliki daya pembiasan terkuat dibandingkan bagian mata lainnya. $ensa

    memegang peranan membiaskan sinar terutama pada saat melakukan

    akomodasi atau bila melihat benda yang dekat. anjang bola mata tiap

    individu berbeda.

    )ila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea #mendatar,

    mencembung% atau adanya perubahan panjang bola mata maka sinar normal

    tidak dapat terfokus pada macula. !eadaan ini disebur sebagai ametropia

    yang dapat berupa myopia, hipermetropia dan astigmatisme.*,

    )erbagai bentuk ametropia, sebagai berikut :

    - Ametropia aksial

    Ametropia yang terjadi akibat sumbu optic bola mata lebih panjang

    atau lebih pendek sehingga bayangan benda difokuskan di depan atau

    di belakang retina.

    12

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    12/26

    - Ametropia refraktif 

    Ametropia yang terjadi akibat keainan sistem pembiasan sinar di

    dalam mata. )ila daya bias kuat maka bayangan benda terletak dii

    depan retina #myopia%. +ika daya bias kurang makan bayangan benda

    akan terletak di belakang retina #hipermetropia refraktif%.

    - Ametropia kurvatur 

    Ametropia yang disebabkan kelengkungan kornea atau lensa yang

    tidak normal.

    - Ametropia indeks

    Ametropia yang disebabkan indeks bias abnormal di dalam mata.

    2..* Miopia

    Miopia #rabun jauh% adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar 

    yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat #tanpa akomodasi% akan dibias

    memmbentuk bayangan di depan retina. "eorang penderita myopia akan

    mengalami kesulitan melihat benda jauh namun dapat melihat dengan jelas

     benda yang letaknya dekat. Bnsiden myopia pada masyarakat mencapai

    2/? sampai */? dari seluruh populasi masyarakat.2,,6

    3ambar: Miopia

    Miopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang

    terlalu kuat atau panjang bola mata anteroposterior terlalu besar akibat :

    "umbu aksial mata lebih panjang dari normal #diameter antero-posterior 

    yang lebih panjang, bola mata yang lebih panjang% dengan

    kelengkungan kornea dan lensa normal disebut sebagai miopia aksial.

    !urvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal #kornea terlalu

    cembung atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat%

    13

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    13/26

    sehingga pembiasaan lebih kuat disebut miopia kurvatura;refraktif.

    Misalnya pada katarak intumesen.

    Bndeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes

    mellitus. !ondisi ini disebut miopia indeks.

    Miopi karena perubahan posisi lensa. Misalnya: posisi lensa lebih ke

    anterior, misalnya pasca operasi glaukoma

    3ambar: 7tiologi Miopia

    enderita myopia memiliki kelainan refraksi. 4al ini berarti sinar 

    yang datang menuju mata dibiaskan dengan tidak tepat sehingga

    menghasilkan bayangan yang tidak tepat pula. enderita yang memilki

     bola mata terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung

    menyebabkan sinar yang masuk ke mata dibiaskan tidak tepat di retina #di

    depan retina% sehingga menyebabkan penglihatan penderita menjadi kabur.

    )erdasarkan besar kelainan refraksi, miopia dibagi atas *, yaitu: 2 

    - Miopia ringan : -/,26 s;d -*,// .

    - Myopia sedang : -*,26 s;d -(,// .

    - Myopia berat : -(,26 atau lebih.

    )erdasarkan perjalan miopia dibagi sebagai berikut:

    - Miopia stasioner : myopia yang menetap setelah de9asa.

    - Miopia progresif: myopia ysng bertambah terus pada sia de9asa akibat

     bertambah panjangnya bola mata.

    14

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    14/26

    - Miopia maligna, myopia yang berjalan progresif, yang dapat

    mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan. Myopia maligna biasanya

     bila myopia lebih dari ( dioptri disertai kelainan pada fundus okuli dan

     padapanjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum yang

    terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

    )erdasarkan perjalanan klinis, myopia dibagi:

    - Myopia simpleks : dimulai pada usia F-> tahun dan akan bertambah

    sampai anak berhenti tumbuh # G2/ tahun %.

    - Myopia progresif;maligna : myopia bertambah secara cepat # G ./ ;

    tahun % dan sering disertai perubahan vitero-retinal.

    - Ada satu tipe miopia pada anak dengan miopia 1/ atau lebih yang

    tidak berubah sampai de9asa.

    3ejala klinis yang dapat terjadi pada penderita myopia yang utama

    adalah penglihatan kabur jika melihat jauh. 4al ini dapat disertai dengan

    sakit kepala, juling ke dalam #esotropia% dan celah kelopak yang sempit.

    enderita juga mempunyai kebiasaan memicingkan mata bila melihat jauh

    dan selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda pada mata. *

    ada pemeriksaan mata penderita myopia dapat ditemukan bilik 

    mata depan dalam karena hipotrofi corpus siliaris akibat tidak dipakainya

    otot-otot akomodasi, pupil melebar akibat tidak;kurangnya akomodasi,

    terlihat kekeruhan badan kaca berupa vitreous floaters #myopia aksial%, atau

    dapat juga ditemukannya trigoid fundus dan myopia crescent yaitu

    gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior fundus mata

    myopia, yang terdapat pada daerah papil saraf optic akibat tertutupnya

    sclera oleh koroid.2,1

    enatalaksanaan pada pasien dengan myopia adalah dengan

    memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan ketajaman

     penglihatan maksimal. Misalnya, jika pasien dikoreksi dengan " -*,//

    tajam penglihatan (;(, kemudian dengan " -*,26 penglihatan (;(, maka

    lensa koreksi yang diberikan adalah " -*,//. 4al ini untuk memberikan

    15

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    15/26

    istirahat pada mata dengan baik sesudah dikoreksi. "elain itu, dapat juga

    menggunakan lensa kotak terutama untuk anisometropia atau miopi tinggi.2

    enatalaksanaan lain untuk myopia dapat juga melalui tindakan

     bedah yaitu tindakan bedah refraktif kornea bertujuan untuk mengubah

    kurvatura pemukaan anterior kornea #7@cimer laser, operasi lasik%. an

     bedah refraktif lensa yang merupakan tindakan ekstraksi lensa jernih

     biasanya diikuti implamantasi lensa intraokuler.

    !omplikasi yang dapat terjadi pada penderita myopia adalah ablasio

    retina terutama pada myopia tinggi dan strabismus #esotropia% akibat mata

     berkonvergensi terus-menerus. 0etapi dapat juga eksotropia jika myopia

    dengan anisometropia. "elain itu juga dapat terjadi ambliopia terutama

     pada myopia dengan anisometropia.

    2.. 4ipermetropia

    4ipermetropia #rabun dekat% adalah kelainan refraksi dimana sinar 

    sejajr yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat #tanpa akomodasi% akan

    dibias membentuk bayangan di belakang retina. ada hipermetropia

     bayangan terbentuk di belakang retina, yang menghasilkan penglihatan

     penderita menjadi kabur jika melihat dekat. 4al ini dikarenakan bola mata

     penderita terlalu pendek atau daya pembiasan kornea dan lensa terlalu

    lemah. 2,*,(

    16

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    16/26

    3ambar: 4ipermetropia

    4ipermetropia dapat disebabkan oleh tiga hal, di ba9ah ini:

    a. 4ipermetropia aksial merupakan kelainan refraksi akibat bola mata

     pendek atau sumbu anteroposterior yang pendek.

     b. 4ipermetropia kurvatur, dimana kelengkungan kornea atau lensa

    kurang;lebih lemah dari normal sehingga bayangan difokuskan di

     belakang retina.

    c. 4ipermetropia refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang pada

    sistem optic mata.

    3ambar: 7tiologi 4ipermetropia

    !lasifikasi 4ipermetropia :

    A. )erdasarkan kemampuan akomodasi2

    - 4ipermetropia manifes: hipermetropia yang dapat dikoreksi dengan

    kaca mata positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan

    normal. 4ipermetropia manifest didapatkan tanpa siklopegik dan

    17

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    17/26

    hipermetropia yang dapat dilihat dengan koreksi kacamata maksimal.

    4ipermetropia ini terdiri atas hipermetropia absolute ditambah dengan

    hipermetropia fakultatif.

    - 4ipermetropia absolute: dimana kelainan refraksi tidak diimbangi

    dengan akomodasi dan memerlukan kacamata positif untuk melihat

     jauh. )iasanya hipermetropia laten berakhir dengan hipermetropia

    absolute ini.

    - 4ipermetropia fakultatif: dimana kelainan hipermetropia diimbangi

    dengan akomodasi ataupun kaca mata positif.

    - 4ipermetropia laten: dimana kelainan hipermetropia tanpa siklopegia

    diimbangi seluruhnya dengan akomodasi. 4ipermetropia laten hanya

    dapat diukur jika diberikan siklopegia.

    ). )erdasarkan besar kelainan refraksi

    - 4ipermetropia ringan: " H /,26 s;d " H *,//

    - 4ipermetropia sedang: " H *,// s;d " H (,//

    - 4ipermetropia berat: " H (,26 atau lebih

    3ejala klinis hipermetropia adalah sebagai berikut:

    1% englihatan jauh kabur, terutama pada hipermetropia * atau lebih,

    hipermetropia pada orang tua dimana amplitude akomodasi menurun.

    2% englihatan dekat kabur lebih a9al, terutama bila lelah, bahan cetakan

    kurang terang atau penerangan kurang.

    *% "akit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada penggunaan

    mata yang lama dan membaca dekat.

    % englihatan tidak enak #asthenopia akomodatif5eye strain% terutama bila

    melihat pada jarak yang tetap dan diperlukan penglihatan jelas dalam

    9aktu yang lama, misalnya menonton 0=, dll.

    6% Mata sensitif terhadap sinar.

    (% "pasme akomodasi yang dapat menimbulkan pseudomiopia.

    F% erasaan mata juling karena akomodasi yang berlebihan akan diikuti

    oleh konvergensi yang berlebihan pula.

    18

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    18/26

    "edangkan, tanda-tanda hipermetropia yang dapat ditemukan saat

    melakukan pemeriksaan mata, antara lain terjadi hipertrofi otot-otot

    akomodasi di corpus siliar akibat akomodasi terus-menerus, pupil mengecil

    #miosis%, hiperemi okuli, fundus okuli terutama papil I.BB tampak merah

    hingga memberikan kesan radang pada I.BB #pseudo-neuritis optica%.

    roses penatalaksanaan pada hipermetropia dengan memberikan

    lensa spheris positif terbesar yang emberikan taja penglihatan maksimal.

    Misalnya, bila dengan " H2,// tajam penglihatan (;(, kemudian dengan "

    H2,26 tajam penglihatan (;( dan dengan " H2,6/ tajam penglihatan (;(,(

    maka pada keadaan ini lensa yang diberikan " H2,26 sebagai koreksi

    hipermetropia. "elain itu, juga dapat menggunakan lensa kontak tertama

    untuk anisometropia dan hipermetropia tinggi.

    3ambar: !oreksi 4ipermetropia

    !omplikasi yang sering terjadi pada hipermetropia adalah glaucoma

    sudut tertutup, esotropia pada hipermetropia J 2,/ , ambliopia terutama

    terjadi pada hipermetropia dan anisometropia.

    2..6 Astigmatisme

    Astigmatisme merupakan kelainan refraksi dimana sinar sejajar 

    dengan garis pandang oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan tidak tepat

     pada satu titik tetapi lebih dari satu titik. 4al ini disebabkan adanya

    kelainan bentuk kornea, biasanya bersifat menurun, beberapa orang

    dilahirkan dengan kelainan bentuk anatomi kornea yang menyebabkan

    gangguan penglihatan dapat memburuk seiring bertambahnya 9aktu.

    19

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    19/26

    Astigmatisme juga dapat disebabkan kelainan lensa misalnya adanya

    kekeruhan lensa dan juga adanya trauma pada mata yang dapat

    menimbulkan jaringan parut pada kornea. Bntoleransi lensa, lensa kontak 

     pada post keratoplasty ataupun tumor juga dapat meneyebabkan terjadinya

    astigmatisme.

    !lasifikasi astigmatisme berdasarkan posisi garis focus dalam retina,

    sebagai berikut:

    1% Astigmatisme &eguler 

    imana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata karena adanya dua

     bidang yang saling tegak lurus pada bidang yang lain sehingga pada

    salah satu bidang memiliki daya bias yang lebih kuat dari pada bidang

    yang lain.

    - Astigmatisme Kith the &ule

    )ila pada bidang vertical mempunyai daya bias yang lebih kuat dari

     pada bidang horiontal. )entuk ii lebih sering pada penderita muda.

    - Astigmatisme Against the &ule

    )ila pada bidang horiontal mempunyai daya bias yang lebih kuat

    dari pada bidang vertikal. )entuk ini serin pada penderia yang lebih

    tua. !elainan refraksi ini tidak bisa dikoreksi dengan lensa silinder.

    2% Astigmatisme Breguler 

    ada bentuk ini didapatkan titik focus yang tidak beraturan. enyebab

    tersering adalah kelainan kornea seperti sikatrik kornea, keratokonus.

    )isa juga disebabkan kelainan lensa seperti katarak imatur. !elainan

    refraksi ini tidak bisa dikoreksi dengan lensa silinder.)erdasarkan letak titik vertical dan horiontal pada retina, astigmatisme

    dibagi menjadi :

    - Astigmatisme Miopia "impleks

    20

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    20/26

    - Astigmatisme Miopia !ompositus

    - Astigmatisme 4ipermetropia "impleks

    - Astigmatisme 4ipermetropia !ompositus

    - Astigmatisme Mi@tus

    21

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    21/26

    3ejala klinis yang terjadi pada penderita astigmatisme antara lain

     penglihatan kabur atau terjadi distorsi, penglihatan mendua atau terbayang-

     bayang, nyeri kepala dan nyeri pada mata.

    enatalaksanaan yang diberikan pada pasien dengan astigmatisme

    adalah jika astigmatisme regular, maka diberikan kaca mata sesuai kelainan

    yang didapatkan yaitu dikoreksi dengan lensa silinder negatif atau positif 

    dengan atau tanpa kombinasi lensa sferis. "edangkan pada astigmatisme

    ireguler, bila ringan bisa dikoreksi dengan lensa kontak keras, tetapi jika

     berat bisa dilakukan transplantasi kornea.

    2.6 resbiopia

    ada keadaan normal, cahaya tidak terhingga akan terfokus pada

    retina, demikin pula pada benda jauh didekatkan, maka dengan adanya daya

    akomodasi benda dapat difokuskan pada retina atau macula lutea. engan

    akomodasi, benda pada jarak yang berbeda-beda akan terfokus pada retina.

    Akomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat

    kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah

    kuat. !ekuatan akomodasi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan, makin

    dekat benda makin kuat mata harus berakomodasi #mencembung%. !ekuatan

    akomodasi diatur oleh reflek akomodasi yang akan bangkit bila mata melihat

    kabur dan pada 9aktu konvergensi atau melihat dekat.

    engan bertambahnya usia, maka akan berkurang pula daya

    akomodasi yang disebut dengan presbiopia. resbiopia merupakan gangguan

    akomodasi yang terjadi pada usia lanjut akibat kelemahan otot akomodasi dan

     perubahan kecembungan lensa yang dapat berkurang akibat berkurangnya

    elastisitas lensa sehingga terjadi gangguan akomodasi. 4al ini akanmemberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan

    sering terasa pedas. enderita akan melakukan upaya untuk dapat membaca

    lebih jelas dengan cara menjauhkan obyek yang dibaca sehingga tampak titik 

    dekat mata akan semakin menjauh.

    enatalaksanaan untuk penderita presbiopia adalah dengan

    memberikan lensa sferis positif #H% sesuai pedoman umur di ba9ah ini :

    - sia / tahun : H 1,/

    22

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    22/26

    - sia 6 tahun : H 1,6

    - sia 6/ tahun : H 2,/

    - sia 66 tahun : H 2,6

    - sia (/ tahun : H *,/

    $ensa sferis positif #H% yang ditambahkan dapat diberikan dengan berbagai

    cara yaitu sebagai kaca mat abaca untuk melihat dekat saja, kaca mata bifocal

    untuk melihat jauh dan dekat, dan kaca mata progresif dimana tidak ada batas

     bagian lensa untuk melihat jauh dan melihat dekat.

    2.( Ambliopia

    Ambliopia berasal dari bahasa unani yaitu amblyos #tumpul% dan opia

    #penglihatan%. ikenal juga dengan mata malas. Ambliopia adalah suatu

    keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal sesuai

    dengan usia dan intelegensinya 9alaupun sudah dikoreksi kelainan

    refraksinya. Ambliopia ini terjadi tanpa kelainan organic atau dapat pula

    disertai kelainan organic yang tidak sebanding dengan visus yang ada. ada

    ambliopia terjadi penurunan tajam penglihatan unilateral atau bilateral

    disebabkan karena kehilangan pengenalan bentuk, interaksi binocular 

    abnormal atau keduanya.

    sia terjadinya ambliopia adalah pada periode kritis dari

     perkembangan mata. &esiko ini meningkat pada anak dengan perkembangan

    terlambat, premature dan;atau dijumpai adanya ri9ayat keluarga dengan

    ambliopia. )ila ambliopia ditemukan pada anak usia diba9ah ( tahun maka

    masih dapat dilakukan latihan untuk memperbaiki penglihatan. eriode kritis

    tersebut adalah :

    - erkembangan tajam penglihatan dari 2/;2// #(;(/% hingga 2/;2/ #(;(%yaitu pada saat lahir sampai usia *-6 tahun.

    - eriode yang beresiko #sangat% tinggi untuk terjadinya ambliopia dprivasi

    yaitu di usia beberapa bulan hingga usia F-C tahun.

    - eriode dimana kesembuhan ambliopia masih dapat dicapai yaitu sejak 

    terjadinya deprivasi sampai usia remaja atau bahkan terkadang usia

    de9asa.

    2.(.1 atofisiologi

    23

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    23/26

    ada ambliopia didapatkan adanya kerusakan penglihatan sentral,

    sedangkan daerah penglihatan perifer dapat dikatakan masih tetap normal.

    4al ini disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk meningkatkan

     perkembangan penglihatan. "uatu kausa ekstraneural yang menyebabkan

    menurunnya tajam penglihatan #seperti katarak, astigmatisme, strabismus

    atau kelainan refraksi yang tidak dikoreksi% merupakan mekanisme pemicu

    yang mengakibatkan suatu penurunan fungsi visual pada orang yang sensitif.

    iduga terdapat 2 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya

    ambliopia yaitu supresi dan nirpakai #non-use%. Ambliopia nirpakai terjadi

    akibat tidak dipergunakannya elemen visual retino kortikal pada saat kritis

     perkembangannya terutama pada usia > tahun. "upresi yang terjadi pada

    ambliopia dapat merupakan proses kortikal yang akan mengakibatkan

    terdapatnya skotoma absolute dengan penglihatan binocular #untuk mencegah

    terjadinya diplopia pada mata yang uling% atau sebagai hambatan binocular 

    #monocular kortikal inhibisi% pada bayangan retina yang kabur.

    2.(.2 3ejala !linis

    0erdapat beberapa tanda mata dengan ambliopia, antara lain :

    - )erkurang penglihatan satu mata.

    - Menurunnya tajam penglihatan terutama pada fenomena cro9ding.

    - 4ilangnya sensivitas kontras.

    - Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik.

    - Adanya anisokoria.

    - 0idak mempengaruhi penglihatan 9arna.

    - )iasanya daya akomodasi menurun.

    - 7&3 dan 773 penderita ambliopia selalu normal yang berarti tidak didapatkan kelainan organic pada retina maupun korteks serebri.

    2.(.* emeriksaan Ambliopia

    ji

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    24/26

    yang sama. )ila terjadi penurunan tajam penglihatan dan huruf isolasi ke

    huruf dalam baris maka ini disebut adana fenomena Lcro9ding pada

    mata tersebut. "ehingga disebut mata ini menderita ambliopia.

    ji ensiti ilter Ietral

    emeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya ambliopia. asar uji

     pemeriksaan ini adalah diketahui bah9a pada mata yang ambliopia

    secara fisiologik berada dalam keadaan beradaptasi keadaan gelap,

    sehingga bila pada mata ambliopia dilakukan uji penglihatan dengan

    intensitas sinar yang direndahkan #memakai filter density netral% tidak 

    akan menjadi terjadi penurunan tajam penglihatan. "edangkan mata

    normal, akan terjadi 6/? penurunan tajam penglihatan.

    ji Korths our ot

    ji untuk melihat penglihatan binolular, adanya fusi, korespondensi

    retina abnormal, supresi pada satu mata dan juling.

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    25/26

     pada esotropia. ada keadaan ini terjadi supresi pada mata untuk mencegah

    diplopia. "trabismus yang dapat mengakibatkan ambliopia antara lain

    strabismus manifest, strabismus monocular, strabismus dengan deviasi

    sudut kecil, strabismus yang selalu mempunyai sudut deviasi pada seluruh

    arah pandangannya.

    engobatan pada ambliopia strabismik dengan menutup pada mata

    yang sehat. +ika usia di ba9ah > tahun, sebagian besar dapat pulih kembali.

    )ila berlangsung lama, maka akan terjadi korespodensi retina abnormal.

    Akibatnya 9alaupun kedudukan mata tetap dalam posisi juling tidak 

    ditemukan keluhan diplopia. 4al seperti ini akan sulit untuk diatasi.

    2.(.( Ambliopia &efraksi

    Ambliopia yang terjadi pada mata ametropia atau anisometropia

    yang tidak dikoreksi dan mata isoametropia seperti pada hipermetropia atau

    myopia tinggi serta pada astigmatisme. 4al ini terjadi karena ada

     perbedaan refraksi antara kedua mata yang menyebabkan lama-kelamaan

     bayangan pada retina tidak focus.

    +ika bayangan di fovea pada kedua mata berlainan bentuk dan

    ukuran yang disebabkan karena kelainan refraksi yang tidak sama antara

    kiri dan kanan, maka terjadi hambatan untuk fusi. !ondisi ini diperkirakan

    sebagai akibat efek langsung perkembangan dari bayangan kabur pada

     perkembangan tajam penglihatan pada mata yang terlihat dan sebagian lagi

    akibat kompetisi intraocular.

    Ambliopia terjadi jika perbedaan kedua refraksi mata yang terlalu

     besar atau lebih 2,6 . erajat ringan anisometropia hipermetropia atau

    astigmatisme #1-2 % dapat menyebabkan ambliopia ringan. Myopiaastigmatisme ringan #N -*% biasana tidak menyebabkan ambliopia, tetapi

     pada myopia tinggi unilateral #- (% sering menyebabkan ambliopia berat.

    )egitu juga dengan hipermetropia tinggu unilateral #H (%.

    enatalaksanaan pada pasien ini dengan melakukan koreksi pada

    mata dan menutup mata yang baik.

    2.(.F enanganan Ambliopia

    26

  • 8/17/2019 6 BAB II Refraksi

    26/26

    Ambliopia merupakan kelainan yang reversible sehingga tergantung

    usia dan lamanya terjadi ambliopia. "aat yang sangat rentan adalah bayi

     pada umur ( bulan pertama dan ambliopia tidak akan terjadi sesudah usia

    lebih dari 6 tahun. engobatan dapat dilakukan dengan :

    - 'klusi mata yang sehat.

    - enalisasi dekat, mata ambliopia dibiasakan melihat dekat dengan

    memberikan lensa H 2,6 sedangkan mata sehat diberikan atropine.

    - enalisasi jauh dimana mata yang ambliopia dipaksa melihat jauh

    dengan memberikan atropine pada mata sehat dan lensa H2,6 .

    - $atihan ortoptik bila terjadi strabismus.

    - ada anak usia di ba9ah 6 tahun, perlu dilakukan pemeriksaan tajam

     penglihatan jika didapatkan strabismus.

    27