6-makassar.doc

42
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia PERKIRAAN KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT KASUS KELURAHAN CAMBAYA-KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA UJUNG PANDANG Oleh: Arvi Argyantoro 1 , Ichwan Subiantoro 2 , Wahyu Yodhakersa 3 1. PENDAHULUAN Pemanasan global melaui efek rumah kaca memiliki dampak yang cukup luas tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada terancamnya eksistensi manusia khususnya penduduk yang tinggal di daerah pinggir pantai dan daerah kutub. Di kutub, gunung-gunung yang ada semakin cepat mencair sehingga berdampak pada naiknya permukaan laut, ujar Keraf. Berdasarkan model komputer yang dirancang Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), terindikasi bahwa akan terjadi kenaikan permukaan air laut setinggi 1 meter pada tahun 2008. Daerah yang rawan terhadap dampak ini terjadi di sepanjang pantai selatan Mediterania, pantai barat Afrika, Asia Selatan (India, Bangladesh, Srilangka), Asia Tenggara dan terumbu karang di wilayah Pasifik dan Lautan Indonesia 4 . Selain itu, berdasarkan sumber lain, pada tahun 2100 permukaan air laut akan naik 80 cm, demikian prakiraan sebuah penelitian menyangkut dampak pemanasan global, yang digarap 2.000 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu 5 . Dilihat disini bahwa ada perbedaan perkiraan kenaikan muka air laut itu sendiri, namun yang penting adalah bagaimana kita bersikap menghadapi keadaan tersebut. Melihat kondisi tersebut, Geographical Survey Institute bekerjasama dengan NILIM (National Institute for Land and Infrastructure Management), Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Japan dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman mengadakan suatu studi yang memperkirakan dampak dari kenaikan muka air laut tersebut, terutama yang berkaitan dengan perumahan di wilayah Indonesia. Kegiatan serupa juga 1 Kepala Sub Bag Tata Usaha Balai Tata Ruang Bangunan dan Kawasan, Puslitbang Permukiman. 2 Kepala Sub Bid Evaluasi, Bidang Tata Operasional, Puslitbang Permukiman. 3 Staf Bidang Tata Operasional, Bidang Tata Operasional, Puslitbang Permukiman. 4 http://www.dfa-deplu.go.id/others/current/2001/protokol-kyoto.htm 5 http://www.pesantren.net/khazanah/sains-20001123180607-pul.shtml Makalah dan Presentasi 270

Upload: budi-prasetyo-widodo

Post on 11-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

PERKIRAAN KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUTKASUS KELURAHAN CAMBAYA-KECAMATAN UJUNG TANAH

KOTA UJUNG PANDANG

Oleh:Arvi Argyantoro1, Ichwan Subiantoro2, Wahyu Yodhakersa3

1. PENDAHULUANPemanasan global melaui efek rumah kaca memiliki dampak yang cukup luas tidak

hanya pada lingkungan tetapi juga pada terancamnya eksistensi manusia khususnya penduduk yang tinggal di daerah pinggir pantai dan daerah kutub. Di kutub, gunung-gunung yang ada semakin cepat mencair sehingga berdampak pada naiknya permukaan laut, ujar Keraf. Berdasarkan model komputer yang dirancang Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), terindikasi bahwa akan terjadi kenaikan permukaan air laut setinggi 1 meter pada tahun 2008. Daerah yang rawan terhadap dampak ini terjadi di sepanjang pantai selatan Mediterania, pantai barat Afrika, Asia Selatan (India, Bangladesh, Srilangka), Asia Tenggara dan terumbu karang di wilayah Pasifik dan Lautan Indonesia4. Selain itu, berdasarkan sumber lain, pada tahun 2100 permukaan air laut akan naik 80 cm, demikian prakiraan sebuah penelitian menyangkut dampak pemanasan global, yang digarap 2.000 ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu5. Dilihat disini bahwa ada perbedaan perkiraan kenaikan muka air laut itu sendiri, namun yang penting adalah bagaimana kita bersikap menghadapi keadaan tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Geographical Survey Institute bekerjasama dengan NILIM (National Institute for Land and Infrastructure Management), Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Japan dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman mengadakan suatu studi yang memperkirakan dampak dari kenaikan muka air laut tersebut, terutama yang berkaitan dengan perumahan di wilayah Indonesia. Kegiatan serupa juga dilakukan pada beberapa Negara di seluruh belahan dunia. Diharapkan hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan kebijakan secara internasional untuk menghadapi fenomena ala mini.

Untuk kasus Indonesia, dilakukan suatu pengamatan pada 7 kota besar di Indonesia terhadap dampak tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali dampak dari kenaikan muka air laut pada perumahan yang terletak di pinggir laut. Salah satu dari lokasi yang diamati adalah kota Makassar. Adapun untuk Kota Makassar ini, setelah melalui beberapa diskusi dengan pemerintah daerah Kota Makassar terhadap pemilihan lokasi didapatkan lokasi Kelurahan Cambaya-Kecamatan Ujung Tanah.

2. LOKASI STUDI KELURAHAN CAMBAYA-KECAMATAN UJUNGTANAHLokasi pengamatan pada studi ini adalah Kelurahan Cambaya yang merupakan

salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Kelurahan Cambaya diambil sebagai lokasi Studi dengan berbagai pertimbangan antara lain :- Wilayah Cambaya merupakan wilayah pantai yang mempunyai ketinggian 0 – 1,5

m di atas permukaan air laut;1 Kepala Sub Bag Tata Usaha Balai Tata Ruang Bangunan dan Kawasan, Puslitbang Permukiman.2 Kepala Sub Bid Evaluasi, Bidang Tata Operasional, Puslitbang Permukiman.3 Staf Bidang Tata Operasional, Bidang Tata Operasional, Puslitbang Permukiman.4 http://www.dfa-deplu.go.id/others/current/2001/protokol-kyoto.htm5 http://www.pesantren.net/khazanah/sains-20001123180607-pul.shtml

Makalah dan Presentasi 270

Page 2: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

- Cambaya merupakan daerah permukiman;- Dalam musim hujan apabila hujan turun dan air laut naik/pasang sebagian dari

pemukiman menjadi langganan terhadap banjir;- Hasil diskusi bersama Ka. Seksi Permukiman, Ka. Bidang Fisik dan Sekretaris

Bappeda Kota Makassar, merekomendasikan Wilayah Kecamatan Ujung Tanah untuk dijadikan lokasi Studi;

- Hasil diskusi dengan Camat Ujung Tanah, sebagai lokasi sebagai lokasi studi diambil Kelurahan Cambaya.

Gb.1. Lokasi Kelurahan Cambaya

Makalah dan Presentasi 271

Page 3: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

2.1. Kecamatan Ujung TanahKecamatan Ujung Tanah merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai

wilayah yang berbatasan langsung dengan pantai/laut bahkan ada 3 Kelurahan merupakan daerah Kepulauan, secara administratif lokasi Kecamatan Ujung Tanah adalah sebagai berikut :- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Makassar- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tallo- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wajo dan Kecamatan Bontoala- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Kecamatan Ujung Tanah terdiri dari 12 Kelurahan, 50 Rukun Warga (RW) dan 246 Rukun Tetangga (RT). Luas Kecamatan Ujung Tanah 594 Ha dengan jumlah penduduk 67.791 jiwa, kepadatan penduduk 114 Jiwa/Ha.

Kecamatan Ujung Tanah terletak pada ketinggian 0 – 2,5 m di atas permukaan laut, kawasan ini memiliki bentuk wilayah datar sampai berombak dengan kemiringan 0 – 2 %, suhu minimum 28 C dan maksimum 32 C, banyaknya curah hujan rata-rata 309 mm/ tahun dengan jumlah curah hujan terbanyak 90 hari .

Fasilitas sosial dan umum serta pemanfaatan tanah di kecamatan Ujung Tanah

a. Pendidikan

Tabel 1. Jenis dan Jumlah Sekolah No Jenis Sekolah Status Jumlah

1 2 3 4

1. Taman Kanak-kanak -2. Sekolah Dasar S.D. Negeri 12

S.D. Inpres 10S.D. Swasta Islam 7

3. Sekolah Luar Biasa - -4. Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 2

SMP Swasta Islam 55. Sekolah Menengah Umum SMU Negeri 16. Perguruan Tinggi/Akademi - -

Sumber : Monografi Kecamatan Ujung Tanah.

b. Tempat Ibadah

Tabel 2. Jenis dan Jumlah Tempat Ibadah

No Nama Tempat Ibadah Jumlah1 2 3

1. Mesjid 252. Surau/ Musholla 33. Gereja 2

Sumber : Monografi Kecamatan Ujung Tanah.

c. KesehatanSarana kesehatan yang terdapat di kecamatan Ujung Tanah adalah : 1. Puskesmas, 5 Puskesmas Pembantu, 5 Praktek Dokter, 10 Bidan, 38 Pos Yandu

d. Pemanfaatan Tanah

Makalah dan Presentasi 272

Page 4: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Sebagian besar wilayah Kecamatan Ujung Tanah merupakan peruntukan bagi permukiman sedangkan sisanya adalah diperuntukan bagi perdagangan, pendidikan dan perindustrian. Adapun lengkapnya adalah seperti pada table berikut:

Tabel 3. Jenis Pemanfaatan Tanah di Kecamatan Ujung Tanah

No Kelurahan

Jenis Penggunaan TanahLuas Wilayah (Km2)

Permukiman(Km2)

Perda gangan(Km2)

Pendidikan(Km2)

Industri(Km2)

Pertanian/Sawah(Km2)

Lainlain(Km2)

1 2 3 4 5 6 7 8 91. Cambaya 0,50 0,49 - 0,01 - - -2. Gusung 0,10 0,09 - 0,01 - - -3. Tabaringan 0,70 0,69 - 0,01 - - -4. Pattingalloang 0,60 0,59 - 0,01 - - -5. Totaka 0,50 0,47 0,02 0,01 - - -6. Barang Caddi 0,50 0,49 - 0,01 - - -7. Ujung Tanah 0,60 0,22 0,24 0,01 0,13 - -8. Barrang Lompo 0,44 0,43 - 0,01 - - -9. Pattingalloang

Baru0,60 0,59 - 0,01 - - -

10. Tomalabba 0,50 0,49 - 0,01 - - -11. Kodingareng 0,40 0,39 - 0,01 - - -12. Camba Berua 0,50 0,49 - 0,01 - - -Sumber : Analisa Data Pokok Kota Makassar Tahun 1999/2000

2.2. Kelurahan Cambaya.

Administratif

Kelurahan Cambaya merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan /Ujung Tanah, memiliki luas 50 Ha, secara administratif terdiri dari 5 RW dan 27 RT. Melihat pada tata guna tanah, kawasan kelurahan Cambaya ini merupakan daerah permukiman dengan luasan sekitar 49 hektar adaun sisanya adalah untuk pendidikan.

Adapun jumlah penduduk 1.029KK, 5.390 Jiwa dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan CambayaRW KK Jiwa

1 212 1.1152 235 1.2873 263 1.5234 227 9305 92 535

Sumber : Monografi Keluraha Cambaya 2000

Kelurahan Cambaya terletak pada ketinggian 0-1,5 meter di atas permukaan laut dengan topografi atau relief permukaan yang relatif datar. Adapun batas wilayahnya adalah:- sebelah Utara : Selat Makassar- sebelah Barat : Selat Makasar- sebelah Selatan : Kecamatan Tallo

Makalah dan Presentasi 273

Page 5: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

- sebelah Timur : Kelurahan Camba Berua

Sebagian besar penduduk Cambaya bermata pencaharian sebagai nelayan, buruh ataupun pedagang ikan. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Keluraha Cambaya adalah sebagai berikut:

Jaringan Jalan dan Transportasi

Jalan Utama yang dapat dilalui kendaraan roda 4 sepanjang 1.500 meter serta merupakan akses utama ke Kelurahan Cambaya, memanjang membelah wilayah kelurahan dari barat ke timur. Adapun kemudian yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sepanjang 400 meter. Selain itu terdapat jembatan sebanyak 4 (empat) buah dengan panjang 42 meter.

Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kelurahan Cambaya ini cukup memadai dengan adanya Taman Kanak-kanak sebanyak 1buah, SD sebanyak 2 buah serta Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 1 buah, dengan perincian jumlah murid adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Sarana Pendidikan Kelurahan CambayaNo Tingkat

PendidikanJumlah Sekolah

Jumlah Guru Jumlah Murid

1 TK 1 2 302 SD 2 17 4273 MI 1 3 38

Sumber : Monografi Kelurahan Cambaya 2000

Makalah dan Presentasi 274

Gb 2. Jalan Akses menuju Kelurahan Cambaya dari arah Timur

Page 6: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Sarana PeribadatanSaat ini terdapat satu buah mesjid raya yang cukup besar dan sedang mengalami

perbaikan / rehabilitasi dan penambahan di beberapa bagian.

Sarana KesehatanSarana kesehatan yang dimiliki oleh Kelurahan Cambaya ini adalah 1 buah

Puskesmas Kecamatan yang memang berlokasi di Kelurahan ini dengan 1 (satu) orang dokter. Selain itu juga terdapat 1 Puskesma Pembantu dengan tenaga perawat 1 orang.

PerumahanRumah-rumah yang terdapat di Kelurahan Cambaya ini sebagian besar merupakan

bangunan dengan menggunakan bahan kayu, baik struktur maupun bagian non strukturalnya. Adapaun jumlah rumah menurut sifat dan bahannya adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Sifat, Bahan dan Jumlah Bangunan Kelurahan Cambaya

No Sifat dan Bahan Jumlah Rumah1 Dinding Batu/Permanen 1372 Dinding Sebagian Batu 2013 Dinding Kayu 4294 Dinding Bambu & Lainnya 4255 Rumah Panggung 06 Rumah Di Atas Air 323

JUMLAH 1192 Sumber : Monografi Kelurahan Cambaya 2000

Jaringan Drainase

Makalah dan Presentasi 275

Gb 3. Salah Satu Sekolah yang Ada di Kelurahan Cambaya

Gb 4. Mesjid di Kelurahan Cambaya

Page 7: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Di kelurahan Cambaya ini terdapat 2 (dua) jaringan drainase utama yang berupa saluran terbuka cukup besar, bahkan dapat dilalui/menyimpan kapal. Namun dikarenakan perawatan yang kurang serta perilaku masyarakatnya, dimana mereka banyak membuang sampah pada saluran tersebut, mengakibatkan sering meluapnya air pada saluran tersebut dengan mengakibatkan terendamnya sebagian besar wilayah Kelurahan Cambaya ini.

Persampahan

Untuk persampahan, di Kelurahan terdapat 1 container tetap yang diangkut setiap 2-3 hari sekali. Meskipun telah disediakan container yang mampu menampung sampah rumah tangga, sebagian masyarakat masih membuang sampahnya pada tempat-tempat tertentu yang dekat dengan rumahnya, seperti misalnya di kolong rumah pada rumah panggung, kemudian pada saluran drainase dan sebagainya.

3. ANALISIS TEMUAN YANG DIDAPATKAN PADA LOKASI STUDIStudi ini dilakukan melalui pendekatan 2 aspek, yaitu aspek Fisik Bangunan

Rumah dan aspek Sosial. Pengamatan fisik dilakukan pada 12 rumah yang tersebar di Kelurahan Cambaya dan untuk pengamatan sosial dilakukan melalui penyebaran 47 kuesioner.

Makalah dan Presentasi 276

Gb 5. Saluran Drainase yang terlihat penuh dengan sampah

Gb 6. Saluran Drainase yang terlihat sudah mulai akan meluap

Gb 7. Container sampah Gb 8. Kondisi “kolong” bangunan yang penuh dengan sampah

Page 8: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Adapun untuk pengamatan fisik, Rumah yang dijadikan sampel diambil secara acak dengan perincian setiap RWnya adalah sebagai berikut :RW1 : Ibu Puji, Ibu Bahrah, Ibu Hasna, Ibu FatmawatiRW2 : Ibu Rahmawati, Ibu Asmawati, Ibu Timang SidoRW3 : Ibu Munira Galla, Ibu RosRW4 : Nn. FajrianiRW5 : Ibu Darwis, Ibu Aminah

Gb 8. Peta Lokasi Rumah sebagai Sampel Pengamatan

Adapun temuan yang didapatkan di lapangan akan dicoba diuraikan pada sub-bab berikut.

3.1. Data RespondenResponden yang diambil berusia rata-rata 40 tahun dengan modus 29 tahun.

Adapun pekerjaan responden sebagian besar adalah pedagang sebanyak 30%, nelayan 15% dan swasta 13%. Rumah yang mereka huni sebagian besar (83) adalah merupakan hak milik dengan usia bangunan tertua adalah dibangun pada tahun 1960 dan yang terbaru direhabilitasi pada tahun 2000.

Sebagian besar (67%), pendidikan responden adalah lulus Sekolah Dasar dan sisanya adalah lulusan SMP dan SMA.

3.2. Data GenanganGenangan air dialami oleh masyarakat sebanyak 1-6 kali dalam setahun dengan

ketinggian antara 11-50 cm serta tergenang selama 1-12 jam. Adapun genangan sering terjadi pada malam hari.

Makalah dan Presentasi 277

Page 9: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Genangan air ini terjadi akibat kenaikan muka air laut dan disertai dengan curah hujan yang cukup tinggi serta sistim drainase yang tidak baik.

Gb 9. Daerah genangan di Kelurahan Cambaya

3.3. Tipikal Bangunan Rumah

Bangunan rumah di Kelurahan Cambaya ditemukan 5 jenis dengan kualifikasi yang berbeda, yaitu:

Tipe Jenis Bangunan Spesifikasi Gambar1 2 3 4A Tunggal

Bangunan ini tidak bertingkat dan terletak di daratan.

- Pondasi menerus- Lantai :

Makalah dan Presentasi 278

Daerah Yang Tergenang

Daerah Tidak Tergenang

Page 10: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Plesteran/Teraso/Ubin PC/Keramik

- Dinding : Pas Bata/Batako diplester

- Kolom : Pas Bata/Beton- Balok : Kayu / Beton- Plafon : Tripleks/Plastik- Rangka Atap : Kayu- Penutup Atap : Seng

Tipe Jenis Bangunan Spesifikasi Gambar1 2 3 4

B Panggung Bangunan tidak bertingkat terletak di daratan dengan lantai berada jauh di atas permukaan tanah (+ 2 m).

- Pondasi setempat / tiang pancang

- Lantai papan- Dinding : tripleks / seng- Kolom dan Balok : kayu- Plafon :

tripleks/plastic/tanpa- Rangka Atap : kayu- Penutup Atap : Seng

C Tingkat Bangunan 2 (dua) lantai terletak di daratan.

- Pondasi : tiang pancang/menerus

- Lantai Bawah : Plesteran/ubinPC/Teraso/Keramik

- Dinding Bawah : Pas Bata/Batako plester

- Lantai Atas : Papan- Dinding Atas :

Tripleks/Seng- Rangka Atap : kayu- Penutup Atap : Seng

DDi Atas Air (Panggung)

Bangunan panggung, namun terletak di atas air dan tidak bertingkat.

- Pondasi setempat / tiang

Makalah dan Presentasi 279

Page 11: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

pancang- Lantai papan- Dinding : tripleks / seng- Kolom dan Balok : kayu- Plafon :

tripleks/plastic/tanpa- Rangka Atap : kayu- Penutup Atap : Seng

TipeJenis

BangunanSpesifikasi Gambar

1 2 3 4E

Eks R. Panggung

Bangunan ini tadinya merupakan rumah panggung, namun mengalami pergeseran bentuk dengan menggunakan bagian bawah sebagai ruangan yang dapat dipergunakan. Ini terutama terjadi pada bangunan yang terletak di daratan.

- Pondasi : tiang pancang/menerus

- Lantai Bawah : Plesteran/ubinPC/Teraso/Keramik

- Dinding Bawah : Pas Bata/Batako plester

- Lantai Atas : Papan- Dinding Atas : Tripleks/Seng- Rangka Atap : kayu- Penutup Atap : Seng

3.5. Kerusakan Yang TerjadiMelihat serta menelaah dari kedua belas bangunan rumah yang telah dikunjungi

ditemukan beberapa kerusakan yang terjadi, baik kerusakan secara arsitektural maupun structural. Adapun yang dimaksudkan dengan kerusakan Arsitektural adalah kerusakan yang dialami oleh bagian-bagian (komponen/elemen) rumah yang merupakan bagian non-struktural. Sedangkan kerusakan structural adalah kerusakan yang terjadi pada komponen bangunan yang merupakan struktur bangunan.

Pada pembahasan ini akan diuraikan menurut Komponen Bangunannya: Pondasi, Lantai, Dinding, Struktural (Kolom, Balok dsb), Plafon, Rangka Atap serta Penutup Atap.

Pondasi

ipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4A Tunggal Menerus, Pasangan Batu kali dan

Bata (rollag).Kondisi dari pondasi tidak mengalami kerusakan.

Makalah dan Presentasi 280

Page 12: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

B Panggung - Setempat dengan bahan kayu ukuran 10/10

Kondisi kayu mulai lapuk, karena sebagian kayu lama terendam oleh air serta sampah2 yang mulai membusuk.

C Tingkat - Menerus dengan pasangan bata (rollag)

Kondisi masih cukup baik.

D Di Atas Air (Panggung)

- Tiang Pancang dari kayu dengan ukuran 10/10

Kondisi kayu mulai lapuk, karena sebagian kayu lama terendam oleh air serta ditempeli oleh kerang-kerang laut

Lantai

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4A Tunggal - Plesteran, Ubin PC dan

KeramikPada lantai plesteran maupun teraso dan PC terjadi adanya jamur serta vlek-vlek putih lembab yang diakibatkan oleh rendaman air dengan frekwensi yang cukup tinggi

B Panggung - Papan dilapis dengan vinyl Beberapa rumah panggung tidak mengalami rendaman pada bagian dalam rumahnya. Kerusakan terjadi berupa kelapukan, namun tidak langsung diakibatkan oleh rendaman air.

C Tingkat - Lantai dasar berupa plseteran yang dilapis vinyl ataupun teraso

- Lantai atas berupa papan dengan lapisan vinyl

Pada lantai plesteran maupun teraso dan PC terjadi adanya jamur serta vlek-vlek putih lembab yang diakibatkan oleh rendaman air dengan frekwensi yang cukup tinggi

Bagian atas jarang atau tidak pernah terendam air, kerusakan hanya karena usia ataupun rayap

D Di Atas Air (Panggung)

- Lantai Papan Beberapa rumah panggung tidak mengalami rendaman pada bagian dalam rumahnya. Kerusakan terjadi berupa kelapukan, namun tidak langsung diakibatkan oleh rendaman air.

Makalah dan Presentasi 281

Page 13: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4

Dinding

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4A Tunggal - Dinding Pasangan bata

diplester dan di catKerusakan banyak terjadi lapisan dinding yang berupa jamur ataupun vlek yang diakibatkan oleh tingkat kelembaban yang tinggi serta proses kapilarisasi dari air yang merembes.

B Panggung - Rangka kayu dilapis papan, tripleks ataupun seng

- Dengan pengisi papan tidak banyak mengalami kerusakan

- Bangunan yang menggunakan tripleks, banyak terjadi kerusakan dengan terkelupasnya lapisan tripleks

- Untuk yang menggunakan seng, banyak terdapat karat dan lubang-lubang yang diakibatkan karat yang telah lama

C Tingkat - Lantai dasar berupa dinding bata/papan/tripleks maupun seng

- Lantai atas berupa papan, tripleks maupun seng

- Dengan pengisi papan tidak banyak mengalami kerusakan

- Bangunan yang menggunakan tripleks, banyak terjadi kerusakan dengan terkelupasnya lapisan tripleks

- Untuk yang menggunakan seng, banyak terdapat karat dan lubang-lubang yang diakibatkan karat yang telah lama

D Di Atas Air (Panggung)

- Lapisan dinding tripleks ataupun seng

Beberapa rumah panggung tidak mengalami rendaman pada bagian dalam rumahnya. Kerusakan terjadi berupa kelapukan, namun tidak langsung diakibatkan oleh rendaman air.

Makalah dan Presentasi 282

Page 14: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4

Plafon

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4A Tunggal - Rangka kayu dengan

penutup dari tripleksKerusakan banyak terjadi lapisan plafon yang terkelupas serta berupa jamur ataupun vlek yang diakibatkan oleh tingkat kelembaban akibat bocornya penutup atap

B Panggung - Rata-rata Tanpa plafon

C Tingkat - Lantai dasar berupa papan kayu yang merupakan lantai tingkat atas.

- Menggunakan rangka kayu atau bamboo dengan penutup dari tripleks ataupun plastik

- Tidak terdapat kerusakan yang berarti

D Di Atas Air (Panggung)

- Tanpa Plafon

Atap

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4A Tunggal - Rangka kayu dengan

penutup sengKerusakan banyak terjadi lapisan penutup atap yang berupa seng adalah adanya karat dan mengakibatkan lubang dan membuat rusaknya plafon

B Panggung - Rangka kayu dengan penutup seng

- sda

C Tingkat - Rangka kayu dengan penutup seng

- sda

D Di Atas Air - Rangka kayu/bambu - sda

Makalah dan Presentasi 283

Page 15: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

TipeJenis

BangunanJenis & Bahan Kerusakan

1 2 3 4(Panggung) dengan penutup seng

3.6. Analisis Kondisi Sosial EkonomiKondisi social-ekonomi ini didapatkan berdasarkan sebaran 47 kuesioner yang

disebarkan secara random.

a. Sarana dan Prasarana dan Kegiatan Yang TergangguBerdasarkan hasil dari kuesioner yang disebarkan didapatkan bahwa dapur merupakan bagian yang dianggap terganggu (87%) sedangkan 52% responden menyatakan bahwa ruang keluarga/makan yang terganggu dan 47% menyatakan tempat bermain anak serta 43% responden memilih sanitasi dan ruang tidur yang terganggu.

Untuk kegiatan/aktivitas, responden sebanyak 80% menyatakan bahwa kegiatan memasak yang paling terganggu apabila dating banjir. 56% responden menyatakan bahwa kegiatan mencuci-lah yang terganggu dan 45% menyatakan bahwa tidur yang paling dirasakan terganggu.

b. Perlakuan setelah Banjir

Setelah terjadinya banjir dan mulai mereda, 78% responden menyatakan mulai membersihkan Lumpur ataupun kotoran yang ada dan 9% melakukan perbaikan bagian rumah yang mungkin mengalami kerusakan.

Untuk membersihkan, 98% responden melakukannya sendiri bersama anggota keluarganya. Adapun anggota yang terlibat dalam pelaksanaannya adalah 52% responden menjawab sebanyak 1-2 orang sedangkan 34% responden menjawab antara 3-4 orang. Untuk semua pekerjaan itu, 80% responden menyatakan tidak mengeluarkan biaya, karena dilakukan oleh keluarga sendiri.

c. Adaptasi

Untuk melakukan adaptasi terhadap adanya kemungkinan banjir, 65% responden melakukan peninggian lantai serta 22% menyatakan tidak melakukan adaptasi apapun juga.

4. KESIMPULAN SEMENTARA

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Kelurahan Cambaya terhadap bangunan dan kondisi social ekonomi akibat adanya genangan air, dapat disimpulkan bahwa:

- Frekwensi dari genangan air di wilayah kelurahan Cambaya ini cukup tinggi, yaitu antara 1-6 kali dalam setahun dengan ketinggian yang berkisar antara 11-50 cm. Hal ini akan menjadi lebih parah bila dikaitkan dengan adanya kemungkinan naiknya muka air laut akibat pemanasan global.

- Selain kondisi dari naiknya muka air laut (pasang), banjir di kawasan ini juga diakibatkan oleh kurang baiknya sistim drainase yang diakibatkan oleh adanya pembuangan sampah yang sembarangan.

Makalah dan Presentasi 284

Page 16: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

- Kerusakan arsitektur yang banyak terjadi pada sebagian bangunan adalah pada bagian dinding dengan adanya (tumbuhnya) jamur serta vlek (lembab) yang diakibatkan kapilarisasi air dari bagian bawah bangunan.

- Kerusakan structural banyak terjadi pada pelapukan kolom kayu. Namun sebagian fungsi dari kolom kayu tersebut telah diganti dengan kolom beton ataupun kolom pasangan bata.

- Dapur menjadi salah satu bagian rumah yang cukup terganggu dengan adanya banjir, dikarenakan sebagai pusat pengolahan bahan makanan bagi keluarga. Selain itu mencuci juga menjadi terhambat terutama disaat tidak didapatkannya air bersih.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasan,Yaziz , Ancaman Bencana Pemanasan Global pada http://www.batan.go.id/infonuklir/Fokus/AncamanBencanaPemanasanGlobal.html.

2. Department of Foreign Affairs, Indonesia Desak AS Laksanakan Protokol Kyoto, Source : Suara Pembaruan, 28 April 2001 pada http://www.dfa-deplu.go.id/others/current/2001/protokol-kyoto.htm.

3. Tanpa Nama, Monografi Kecamatan Ujung Tanah, 2000.

4. Tanpa Nama, Monografi Keluraha Cambaya, 2000.

5. Bappeda Kota Makassar, Data Base Kota Makassar, 2000.

6. Pemerintah Kota Makassar, Penyempurnaan Revisi Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Makassar: Buku Rencana, 2001

7. Badan Pusat Statistik Kota Makassar, Kota Makassar Dalam Angka, 2000.

Makalah dan Presentasi 285

Page 17: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

LAMPIRAN

Makalah dan Presentasi 286

Page 18: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 287

Page 19: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 288

Page 20: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 289

Page 21: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 290

Page 22: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 291

Page 23: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 292

Page 24: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 293

Page 25: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 294

Page 26: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 295

Page 27: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 296

Page 28: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 297

Page 29: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 298

Page 30: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 299

Page 31: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 300

Page 32: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 301

Page 33: 6-makassar.doc

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 302

Page 34: 6-makassar.doc