6. rina

6
Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330 102 EVALUASI PENYULUHAN DAN ANALISIS USAHATANI PESTISIDA NABATI DAUN SIRSAK (Annona muricata L) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA ULAT DAUN (Plutella xylostella) TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Extent evaluation and effort analyse of sirsak (Annona muricata L) leaf bio-pesticide to controlled of leaf caterpillar (Plutella xylostella) pest on mustard crop (Brassica juncea L.) Rina 1 , M. Yacob Surung 2 , dan Ismaya N. R. Parawansa 2 1 Alumni Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 2 Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani setelah dilakukan penyuluhan pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L) dan untuk mengetahui tingkat kelayakan pestisida nabati daun sirsak dalam mengendalikan hama ulat daun (Plutella xylostella) tanaman sawi (Brassica juncea L.). Hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan bahwa petani sudah memahami, terampil, dan mau mencoba membuat pestisida nabati dau sirsak serta menerapkannya dalam pengendalian hama penyakit. Analisis usahatani pestisida nabati daun sirsak secara ekonomis layak untuk digunakan. Kata kunci: evaluasi penyuluhan, pestisida nabati, sirsak ABSTRAK Research aims to knowing the knowledge, attitude, and farmers skill after the extent action about sirsak (Annona muricata L.) leaf bio-pesticide was conducted and to knowing the level sirsak leaf bio-pesticide elegibility to controlled of leaf caterpillar (Plutella xylostella) pest on mustard crop (Brassica juncea L.). Result of extent evaluation indicated that the farmers have comprehended, skillful, and will try to make the sirsak leaf bio-pesticide and also appllied to controlled of diseases and pests. Economically, effort analyse of leaf sirsak bio-pesticide is elegible to be used. Keyword: extent evaluation, bio-pesticide, sirsak (Annona muricata L.) PENDAHULUAN Berdasarkan agroklimat, keadaan alam Indonesia khususnya di sulawesi selatan mempunyai lahan yang potensial untuk budidaya berbagai jenis sayuran, baik lokal maupun dari luar negeri. Salah satu tanaman yang potensial adalah tanaman sawi karena merupakan jenis tanaman yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Tanaman sawi selain sebagai tanaman sayur, juga mempunyai khasiat untuk kesehatan (Sunarjono, 2003). Dari segi ekonomi, tanaman sawi layak untuk diusahakan, hal ini karena per- mintaan konsumen cukup tinggi serta peluang pasar yang cukup baik, baik pasar lokal maupun nasional. Selain itu, tanam- an sawi juga sangat digemari masyarakat mulai dari golongan masyarakat kelas atas sampai pada golongan masyarakat kelas bawah (Haryanto. dkk, 2003). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Takalar, Kecamatan Galesong Utara mempunyai luas lahan pertanaman sawi seluas 21,2 ha dengan produksi total 201,40 ton tahun -1 dengan rata-rata produksi 9,5 ton ha -1 . Dalam

Upload: indah-kurniasari

Post on 08-Aug-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

102

EVALUASI PENYULUHAN DAN ANALISIS USAHATANI PESTISIDA NABATI DAUN SIRSAK (Annona muricata L) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA

ULAT DAUN (Plutella xylostella) TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

Extent evaluation and effort analyse of sirsak (Annona muricata L) leaf bio-pesticide to controlled of leaf caterpillar (Plutella xylostella) pest

on mustard crop (Brassica juncea L.)

Rina1, M. Yacob Surung2, dan Ismaya N. R. Parawansa2 1Alumni Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa 2Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani setelah dilakukan penyuluhan pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L) dan untuk mengetahui tingkat kelayakan pestisida nabati daun sirsak dalam mengendalikan hama ulat daun (Plutella xylostella) tanaman sawi (Brassica juncea L.). Hasil evaluasi penyuluhan menunjukkan bahwa petani sudah memahami, terampil, dan mau mencoba membuat pestisida nabati dau sirsak serta menerapkannya dalam pengendalian hama penyakit. Analisis usahatani pestisida nabati daun sirsak secara ekonomis layak untuk digunakan.

Kata kunci: evaluasi penyuluhan, pestisida nabati, sirsak

ABSTRAK

Research aims to knowing the knowledge, attitude, and farmers skill after the extent action about sirsak (Annona muricata L.) leaf bio-pesticide was conducted and to knowing the level sirsak leaf bio-pesticide elegibility to controlled of leaf caterpillar (Plutella xylostella) pest on mustard crop (Brassica juncea L.). Result of extent evaluation indicated that the farmers have comprehended, skillful, and will try to make the sirsak leaf bio-pesticide and also appllied to controlled of diseases and pests. Economically, effort analyse of leaf sirsak bio-pesticide is elegible to be used.

Keyword: extent evaluation, bio-pesticide, sirsak (Annona muricata L.)

PENDAHULUAN

Berdasarkan agroklimat, keadaan alam Indonesia khususnya di sulawesi selatan mempunyai lahan yang potensial untuk budidaya berbagai jenis sayuran, baik lokal maupun dari luar negeri. Salah satu tanaman yang potensial adalah tanaman sawi karena merupakan jenis tanaman yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Tanaman sawi selain sebagai tanaman sayur, juga mempunyai khasiat untuk kesehatan (Sunarjono, 2003).

Dari segi ekonomi, tanaman sawi layak untuk diusahakan, hal ini karena per-mintaan konsumen cukup tinggi serta peluang pasar yang cukup baik, baik pasar lokal maupun nasional. Selain itu, tanam-an sawi juga sangat digemari masyarakat mulai dari golongan masyarakat kelas atas sampai pada golongan masyarakat kelas bawah (Haryanto. dkk, 2003).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Takalar, Kecamatan Galesong Utara mempunyai luas lahan pertanaman sawi seluas 21,2 ha dengan produksi total 201,40 ton tahun-1 dengan rata-rata produksi 9,5 ton ha-1. Dalam

Page 2: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

103

pembudidayaan tanaman sawi, salah satu kendala utama yang menjadi penghambat produksi baik secara kualitas maupun kuantitas, adalah adanya serangan orga-nisme pengganggu tanaman, terutama hama ulat. Akibat dari adanya serangan organisme pengganggu tanaman, baik pada masa pra panen maupun pada pasca panen diperkirakan dapat menimbulkan sekitar 45 % kehilangan hasil dari total potensi produksi, dan dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan kegagalan panen/puso (Kardinan, 2000).

Serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dapat diatasi dengan melakukan tindakan pengendalian preventif (pence-gahan), yaitu dengan penyemprotan ta-naman menggunakan pestisida sebelum terjadi serangan, atau dapat juga dilakukan pengendalian secara kuratif, yakni mela-kukan pembasmian pada saat tanaman terserang organisme pengganggu tanaman (OPT). Pada umumnya, petani melakukan pengendalian dengan menggunakan pesti-sida sintetik (kimia) dengan asumsi bahwa petisida sintetik lebih efektif untuk me-ngendalikan organisme pengganggu ta-naman, namun jika dikaji lebih dalam, penggunaan pestisida kimia mempunyai dampak negatif bagi kehidupan baik ta-naman, hewan, maupun manusia. Hal ini karena pestisida sintetik (kimia) dapat menimbulkan dampak residu dan meng-akibatkan terjadinya pencemaran pada tanah, air, maupun udara.

Mengingat resiko yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida kimia, maka salah satu solusi yang ditempuh adalah dengan penggunaan pestisida nabati yang sifatnya ramah terhadap lingkungan. Selain itu, penggunaan pestisida nabati dinilai sangat ekonomis karena pada dasarnya bahan yang digunakan dalam pembuatan pesti-sida nabati mudah diperoleh dan biaya yang dibutuhkan relatif murah, sehingga petani dapat menekan biaya produksi.

Tujuan

1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan pestisida nabati daun sirsak untuk mengendalikan hama ulat daun (Plutella xylostella) tanaman sawi (Brassica juncea L.).

2. Untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani setelah dila-kukan penyuluhan pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L).

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di Desa Pakabba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan mulai Maret sam-pai Mei 2007. Teknik pengumpulan data

Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kajian dan juga wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas atau instansi terkait. Pengumpulan dengan data primer dilakukan melalui: a. Cara observasi atau pengamatan lang-

sung pada objek yang diobservasikan dan dilanjutkan wawancara dengan menggunakan kuisioner (daftar per-tanyaan).

b. Metode wawancara (Interview), yaitu suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab antara pewawancara. Sedang-kan data sekunder diperoleh dari sur-vai lapangan, kantor desa, kantor Ke-tahanan Pangan serta BPP setempat.

Penentuan sampel atau responden

Pengambilan sampel petani responden untuk pengumpulan data primer serta eva-luasi penyuluhan dilakukan dengan meng-gunakan tabel Krecjie. Jumlah petani res-ponden ditetapkan sebanyak 20 orang, dengan tingkat kesalahan 5 % atau dengan

Page 3: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

104

selang kepercayaan 95 % terhadap popu-lasi (Sugiyono, 2005). Metode analisis

Analisis usahatani yang digunakan untuk melihat tingkat kelayakan penggunaan pestisida nabati pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L.) untuk me-ngendalikan hama ulat daun (Plutella xylostella) adalah analisis benefit cost ratio (B/C ratio), dengan mengunakan rumus:

B/C ratio =biayaSelisih

putout Selisih

Dimana: Selisih out put: Hasil pengurangan dari

out put perlakuan Selisih biaya : Hasil pengurangan dari

biaya perlakuan

Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi penyuluhan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pada aspek afektif dimana perubahan perilaku yang merupakan kemampuan petani yang berkaitan dengan kejiwaannya seperti sikap, minat, apresiasi dan kecende-rungan. Perubahan ini akan mencakup tahapan menerima, menanggapi, menilai dan menghayati. Langkah-langkah dalam evaluasi penyuluhan pertanian menurut

Padmowihardjo (1999) adalah sebagai berikut: 1. Tujuan-tujuan penyuluhan yang akan

dievaluasi (perubahan perilaku yang dikehendaki adalah kemampuan afek-tif sasaran).

2. Menetapkan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan-kemajuan yang dicapai (indikator perubahan kemam-puan afektif adalah menyadari atau mau memilih, tanggap atau mau, yakin atau mau mengikuti menerima atau mau merubah, menghayati atau selalu menerapkan).

3. Membuat alat pengukur untuk me-ngumpulkan data (rating scale) dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi sasaran).

4. Menarik sampel (sampling) dan mela-kukan pengumpulan data.

5. Melakukan analisis dan interpretasi data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis B/C Ratio

Analisa B/C Ratio menggunakan pestisida nabati daun sirsak dengan dosis 15 cc ekstrak/liter air dan tanpa menggunakan pestisida nabati pada tanaman sawi seluas 2x10 meter dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 4: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

105

Tabel 1. Analiss B/C Ratio pestisida nabati daun sirsak

Variabel Tidak menggunakan

pestisida nabati (Rp)

Menggunakan pestisida nabati

(Rp) selisih

A. Input 1. Biaya tetap

a. Sewa lahan b. Gembor

2. Biaya variabel a. Benih 25 g b. Ppuk bokasi 50 kg c. Biaya pembuatan

oestisida nabati d. Biaya pengolahan tanah e. Biaya penanaman f. Biaya pemeliharaan g. Panen & pasca Panen

15.000 25.000

2.500 25.000

10.000 5.000 20.000 5.000

15.000 25.000

2.500 25.000

10.000 10.000 5.000 20.000 5.000

Total 107.000 117.000 10.000 B. Out Put

1. Produksi 2. harga jual /ikat @ Rp.

1000,-

23 kg (124 ikat)

124.000

25 kg (152 ikat)

152.000

Total 124.000 152.000 28.000 Sumber: Data setelah diolah, 2007

B/C Ratio = biayaSelisih

putout Selisih

B/C Ratio = 10.00028.000 = 2,8

Evaluasi penyuluhan

Dalam mengukur efektivitas penyuluhan khususnya mengenai perubahan penge-tahuan, keterampilan, dan sikap petani tentang pemanfaatan pestisida nabati daun sirsak untuk mengendalikan ulat daun tanaman sawi dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur berupa rating scale.

Hasil wawancara dengan menggu-nakan kuesioner yang berisikan 20 per-tanyaan untuk 20 orang responden, di-peroleh hasil evaluasi penyuluhan dengan meng-gunakan rating scale sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan

Untuk tingkat penegetahuan, jumlah skor yang diperoleh sebesar 460, skor tertinggi yang dapat di peroleh sebesar 560 dan Skor terendah yang dapt diperoleh adalah 0. Jadi tingkat pengetahuan petani setelah mengikuti penyuluhan yaitu:

= x100%560460 = 82,41 %

atau jika digambarkan dalam garis kon-tinum adalah:

Page 5: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

106

TM (25%) CM (50%) M (75%) SM (100%)

0 140 280 420 560 460 (82,41 %)

Gambar 1. Garis kontinum tingkat pengetahuan petani setelah kegiatan penyuluhan dilaksanakan (Keterangan gambar: TM = tidak mengetahui, CM = cukup mengetahui, M = mengetahui, dan SM = sangat mengetahui)

Dari hasil yang ditampilkan dalam garis kontinum diatas di ketahui bahwa tingkat pengetahuan petani responden setelah mendapat penyuluhan yaitu 460 dari 560 nilai tertinggi yang ditetapkan, yang ber-arti tingkat pengetahuan petani terhadap materi yang disampaikan berada pada skala 82,41 % atau sangat mengetahui. b. Tingkat keterampilan

Untuk tingkat keterampilan jumlah skor yang diperoleh sebesar 405, skor tertinggi

yang dapat diperoleh sebesar 480 dan skor terendah yang dapat diperoleh yaitu 0. Jadi tingkat keterampilan petani setelah mengikuti penyuluhan yaitu:

= x100%480405 = 84,37 %

dan jika digambarkan dalam garis kon-tinum adalah sebagai berikut:

TT (25%) KT (50%) T (75%) ST (100) 0 120 240 360 480 405 (84,37 %)

Gambar 2. Garis kontinum tingkat keterampilan petani setelah kegiatan penyuluhan dilaksanakan (Keterangan gambar: TT = tidak terampil, CT = cukup terampil, T = trampil, dan ST = sangat terampil)

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada garis kontinum di atas diketahui bahwa tingkat keterampilan petani responden setelah mendapatkan penyuluhan, yaitu 405 (84,37 %) dari 480 potensi nilai tertinggi yang ditetap-kan, yang berarti tingkat pengetahuan petani terhadap materi yang disampaikan berada pada skala 84,37 % atau dikategorikan sangat terampil.

c. Sikap Untuk sikap petani, jumlah skor yang diperoleh 512, skor tertinggi yang dapat diperoleh adalah sebesar 560 dan skor terendah yang dapat diperoleh yaitu 0. Jadi tingkat pengetahuan petani setelah mengikuti penyuluhan yaitu:

= x100%560512 = 91,42 %

angka tersebut jika digambarkan dalam garis kontinum adalah sebagai berikut:

Page 6: 6. Rina

Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol 3 No. 2 ISSN 1858-4330

107

M (25%) R (50%) C (75%) T ( 100%)

0 140 280 420 560 51 2 (91,42 %)

Gambar 3. Garis kontinum sikap petani setelah kegiatan penyuluhan dilaksanakan

(Keterangan gambar: M = menolak, R = ragu-ragu, C = mencoba, dan T = menerima)

Dari hasil yang ditampilkan dalam garis kontinum diketahui bahwa sikap petani responden setelah mendapat penyuluhan yaitu 512 dari 560 nilai tertinggi yang ditetapkan, yang berarti sikap petani terhadap materi yang disampaikan berada pada skala 91,42 % atau dapat dikatakan petani dapat menerima teknologi yang disampaikan.

KESIMPULAN

Panerapan rancangan penyuluhan tentang pestisida nabati daun sirsak (Annona muricata L) untuk mengendalikan hama ulat daun(plutella xylostella) tanaman sawi (Brassica juncea L). Di nilai cukup sukses hal ini dibuktikan dengan respon petani yang cukup baik dan partisipasi petani dalam kegiatan demplot yang dilakukan.

Hasil dari penerapan rancangan penyu-luhan yang dilakukan diketahui bahwa, Tingkat pengetahuan menunjukkan skor 460 dari 560 (skor tertinggi) yang artinya

petani memahami materi yang disam-paikan, dari pengukuran keterampilan menunjukkan skor 405 dari 480 (skor tertinggi) artinya petani terampil membuat pestisida nabati. Dan hasil pengukuran sikap petani menunjukan skor 512 dari 560 (skor tertinggi), artinya petani mau mencoba menerapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, E. Dkk, 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta

Kardinan, A. 2000. Pestisida Nabati Ra-muan dan Aplikasi. Penebar Swa-daya, Jakarta

Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Pene-litian. Alfabeta. Bandung

Sunarjono, H. 2005 Bertanam 30 jenis sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Padmowihardjo, 2002. Evaluasi Penyu-luhan Pertanian. Materi Pokok LUTH 4430 / 2 SKS / Modul 1 – 6, Universitas Terbuka, Jakarta.