6190 artikel ilmiah

23
PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI TENTANG PETUGAS PAJAK DAN SISTEM ADMINISTRASI PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : Romandana Anggraini 2008 310 030 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2012

Upload: wandhy-dfullbuster

Post on 14-Dec-2014

184 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6190 Artikel Ilmiah

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSITENTANG PETUGAS PAJAK DAN SISTEM

ADMINISTRASI PAJAK TERHADAPTINGKAT KEPATUHAN WAJIB

PAJAK ORANG PRIBADI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

Romandana Anggraini2008 310 030

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2012

Page 2: 6190 Artikel Ilmiah
Page 3: 6190 Artikel Ilmiah

CURICULUM VITAE

Nama Lengkap : Romandana Anggraini

Alamat Rumah : Jl.Golf 8 No.3 Gunung Sari Surabaya

Alamat Institusi : Nginden Semolo No. 34-36 Surabaya

No. Telp. (yang dapat dihubungi) : 0856 5549 1189

(Institusi) : 031- 5947152

Riwayat Pendidikan

No. Jenis Sekolah Tempat Tahun Ijazah

1 Sekolah Dasar SD HANG TUAH 7 Surabaya 1996 – 2002

2 Sekolah Menengah Pertama SMP HANG TUAH 1 Surabaya 2002 – 2005

3 Sekolah Menengah Umum SMA Negeri 18 Surabaya 2005 – 2008

4 Perguruan Tinggi STIE Perbanas Surabaya 2008 – 2012

Pengalaman Organisasi

- Sekretaris Unit Kegiatan Mahasiswa Tenis Lapangan periode 2010-2011

- Peserta “Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Dasar” 2009

- Peserta“Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah” 2010

- Panitia ” Harmoni” 2010

- Peserta Kegiatan “Latihan Berpikir Komprehensif dalam rangka Pengembangan Soft

Skill Mahasiswa” tahun 2010

Page 4: 6190 Artikel Ilmiah

1

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, PERSEPSI TENTANG PETUGAS PAJAK DANSISTEM ADMINISTRASI PAJAK TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB

PAJAK ORANG PRIBADI

Romandana AnggrainiSTIE Perbanas Surabaya

E-mail : [email protected]. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACTTax is very important nation’s income after oil natural gas comodity. The main goal of

making this research is to know the effect of tax knowledge, tax payer perception of “fiscus” andtax administration system on tax payer’s compliance. The sample in this study as tax payers inKPP Karang Pilang Surabaya. Characteristic of sample is the taxpayer who has NPWP. Thisresearch, only get 71 respondents that appropriate to the criteria. The test done is an descriptiveanalysis, validity, reliability and statistic test used is F test and t test. From data analysis andhypothesis test with t test, the result shows that if knowledge of tax effect on tax compliance,andtax administration system effect on tax compliance. However,the perception of “fiscus” doesn’tgive any effect to tax compliance.This research are expected efforts inputs for the DirectorateGeneral of Taxes that they should focus more on their efforts to improve the tax knowledge,taxadministration system and quality of service.Keywords: knowledge of tax, perception ,tax administration system, and tax compliance.

PENDAHULUANLatar Belakang PenelitianIndonesia merupakan salah satu negaraberkembang. Perkembangan yang dilakukanIndonesia berupa peningkatan pembangunanyang direncanakan sesuai kebutuhanmasyarakat. Untuk meningkatkanpembangunan tersebut pemerintahmembutuhkan biaya yang tak sedikitjumlahnya. Salah satu usaha pemerintahdalam memperoleh pendapatan negaraadalah dengan menggali sumber dana dalamnegeri berupa penerimaan pajak.Penerimaan pajak sangat bergantung padakesadaran masyarakat dalam melakukankewajiban perpajakannya.

Peran masyarakat dalam penerimaanpajak adalah pada bersedia atau tidaknyamasyarakat baik Badan maupun OrangPribadi yang mendaftarkan diri untuk

memiliki NPWP dan melaksanakankewajiban pajaknya. Peran Wajib PajakBadan selalu dianggap memberikankontribusi paling besar dalam dunia pajakdan Wajib Pajak Orang Pribadi memilikikontribusi terhadap pajak sangat sedikit.Sebenarnya peranan Wajib Pajak OrangPribadi juga memiliki kontribusi tinggidalam penerimaan pajak. Hal ini dapatdilihat dari Sensus Penduduk yangdilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlahpenduduk Indonesia seluruhnya 237.641.326orang dan jumlah penduduk Jawa Timurkhususnya Surabaya adalah 2.765.487 orang(Kompas,Oktober 2011). Badan PusatStatistik (BPS) juga menerangkan bahwa diIndonesia Wajib Pajak Orang Pribadi yangmelaporkan SPT baru 8,5 juta orang atausetara 7,73% dari 110 juta orang yang

Page 5: 6190 Artikel Ilmiah

2

bekerja aktif, sedangkan Wajib Pajak Badanmelaporkan SPTnya hanya 466 ribu dari

12,9 juta Wajib Pajak Badan makro yangada (Kompas,Oktober 2011).

Menurut John Hutagaol dkk (2007)tentang kesimpulan penelitian yangdilakukan oleh peneliti terdahulu Andreoniet al .1998. beberapa aspek yangmempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak yaitusegi keuangan publik, segi penegakanhukum, struktur organisasi, tenaga kerja danetika.

Segi keuangan publik dilihat darirealisasi dari pemerintah terhadappenerimaan pajak yang diperoleh. Untuksegi penegakan hukum dilihat dari seberapaadil pemerintah memberi sanksi terhadaporang yang tidak melakukan kewajibanperpajakan termasuk keluarga atau temanpemerintah sendiri. Apabila dilihat dari segistruktur organisasi, tenaga kerja dan etikaadalah berupa permasalahan yang berasaldari internal kantor pajak.Permasalahantersebut tentang profesionalitas pegawaipajak dalam melakukan pelayanan kepadaWajib Pajak (John Hutagaol dkk : 2007).

Cara yang dilakukan pemerintahdalam meningkatkan pajak adalah denganmelakukan reformasi pajak yang dimulaitahun 1983.Adanya Ektensifikasi danIntensifikasi sekitar tahun 2008 (MiraNovana Ardani,2010).Menurut JohnHutagaol penyempurnaan yang dilakukanpemerintah adalah dengan adanya TaxPolicy and Tax Administration.Langkahbaru pemerintah untuk meningkatkanpenerimaan pajak adalah dengan melakukanSensus Pajak Nasional (SPN) yang telahdilakukan serentak pada Jumat 30/9/2011.Manfaat dari SPN adalah memberitahukanpada Wajib Pajak Orang Pribadi untukmembayar pajak bukan kepemilikan NPWPsemata,

Kepatuhan Wajib Pajak diidentifikandengan kepatuhan mendaftarkan diri sebagaiWajib Pajak, kepatuhan untuk melaporkan

kembali Surat Pemberitahuan (SPT),kepatuhan dalam memperhitungkan pajakterutangnya.

Perumusan MasalahApakah Pengetahuan tentang Pajak memilikipengaruh terhadap Kepatuhan Wajib PajakOrang Pribadi?Apakah Persepsi tentang Petugas Pajakmemiliki pengaruh terhadap KepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi?Apakah Sistem Administrasi Perpajakan saatini memiliki pengaruh terhadap KepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi?

Tujuan PenelitianUntuk mengetahui pengaruh pengetahuanperpajakan yang dimiliki oleh Wajib Pajakterhadap Kepatuhan Wajib Pajak OrangPribadi.Untuk mengetahui pengaruh persepsi WajibPajak tentang petugas pajak terhadapKepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.Untuk mengetahui pengaruh sistemadministrasi perpajakan saat ini terhadapKepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

RERANGKA TEORITIS DANHIPOTESISPengetahuan PajakMenurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun2009 tentang Ketentuan Umum dan TataCara Perpajakan (KUP), Pajak adalahkontribusi wajib kepada Negara yangterutang oleh orang pribadi atau badan yangbersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalansecara langsung dan digunakan untukkeperluan negara bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.

Kepatuhan Wajib Pajak juga dapatdipengaruhi oleh tingkat pemahaman

Page 6: 6190 Artikel Ilmiah

3

mereka atas peraturan perundang-undanganperpajakan yang berlaku.Pengetahuan pajakdapat menumbuhkan sikap positif WajibPajak jika mereka paham betul atas isiUndang-undang perpajakan yang sering kalimengalami perubahan. Menurut Devi danKautsar (2011) tanpa adanya pengetahuantentang pajak dan manfaatnya tidakmungkin orang akan tulus membayarPajak.Sehingga pemerintah memberikanlangkah terbaik untuk meningkatkanpengetahuan pajak Wajib Pajak dengan caradiadakannya materi perpajakan dalampendidikan formal dan pendidikan informalberupa sosialisasi perpajakan.Pendidikanperpajakan secara formal dapat didapatdalam materi mereka di sekolah hinggaperguruan tinggi.Sedangkan sosialisasiperpajakan berupa penyuluhan, seminar,spanduk-spanduk, media massa elektoniklainnya terutama dapat diakses melalui webresmi perpajakan (www.pajak.go.id).

Langkah-langkah tersebut dapatberjalan baik jika memberikan dampak yangbaik juga bagi Wajib Pajak dalammemahami peraturan perundang-undanganserta akan memunculkan kesadaran diriyang tinggi bagi Wajib Pajak untukmelaksanakan kewajiban mereka sebagaiWajib Pajak patuh dengan sukarela.Beberapa penelitian diantaranya Supriyati(2011) dan Devi dan Kautsar (2011)menyatakan bahwa pengetahuan pajakmempengaruhi tingkat kepatuhan WajibPajak

Persepsi tentang Petugas PajakKamus besar bahasa Indonesia (1995) dalamDevi dan Kautsar (2011) mendefinisikanpersepsi sebagai tanggapan (penerimaan)langsung dari sesuatu atau proses seseorangmengetahui beberapa hal melalui pancaindera.Dapat disimpulkan persepsimerupakan pemikiran seseorang terhadap

apa yang dialami secara langsung yang jugadipengaruhi oleh pengetahuan sebelumnya.Menurut Agus Nugroho Jatmiko (2006)Persepsi seseorang kepada orang lain sangatdipengaruhi kondisi eksternal daninternal.Penentuan kondisi eksternal maupuninternal dipengaruhi tiga faktor (Robbinsdalam Agus Nugroho Jatmiko;2006) yaitukekhususan, konsensus dan konsistensi.Kekhususan merupakan persepsi seseorangmengamati perilaku individu lain secaraberbeda dalam situasi yang berlainan.Kekhususan yang luar biasa akan dianggapsebagai faktor internal dan sebaliknya bilaperilaku individu dianggap biasa makadianggap sebagai faktor eksternal.

Konsensus adalah kesamaanpandangan seseorang satu dengan yang laindalam mengamati perilaku individu laindalam situasi yang sama. Konsensus yangtinggi dianggap sebagai faktor internalsedangkan konsensus yang rendah dianggapsebagai faktor eksternal. Faktor terakhiryaitu konsistensi yang merupakan responseseorang terhadap individu lain yang selalusama dari waktu ke waktu. Semakinkonsisten sikap orang lain tersebut maka haltersebut dianggap sebagai faktor-faktorinternal. Namun pada kenyataannyaseseorang menganggap jika dalamkesuksesan maka persepsi merekadipengaruhi hal-hal internal. Sebaliknya bilamengalami kegagalan hal-hal tersebutdipengaruhi secara eksternal.

Menurut Liberti Pandiangan (2008 :5) menyatakan bahwa tuntutan pelayananyang cepat, mudah, murah, dan akuratmerupakan harapan masyarakat, demikianjuga dengan perpajakan.Petugas Pajakadalah fiskus yang bertugas mempersiapkandan melayani kebutuhan Wajib Pajak dalamkepentingan perpajakan. Selama ini banyakWajib Pajak yang berpersepsi negatifkepada aparat pajak karena rendahnya

Page 7: 6190 Artikel Ilmiah

4

pelayanan petugas pajak dan tingkatprofesionalisme aparat pajak yang dinilairendah (Supriyati, 2011). Demimenumbuhkan persepsi yang baik kepadaWajib Pajak, dalam hal ini peran petugaspajak sangat penting untuk menegakkanaturan perpajakan. Menurut PenelitianLoekman Sutrisno dalam Agus NugrohoJatmiko menemukan bahwa terdapathubungan antara pembayaran pajak denganmutu pelayanan publik untuk Wajib Pajak disektor perkotaan. Petugas pajak dituntutbersikap lebih kompeten, baik secarapengetahuan, keahlian, pengalaman dalamhal kebijakan perpajakan, administrasi danperundang-undangan (Agus NugrohoJatmiko: 2006 ) Sehingga disini sikap WajibPajak dalam memandang mutu pelayananpetugas pajak diduga berpengaruh terhadapkepatuhan Wajib Pajak.

Sistem Administrasi PajakDalam melakukan pemungutan pajakdiperlukan adanya sistem yang disetujuioleh masyarakat, fiskus maupunpemerintah.Sistem yang disetujui kelakmenjadi dasar pelaksanaan perpajakan fiskusdan Wajib Pajak.Sistem perpajakan di suatu negara terdiridari tiga unsur yang berkaitan satu denganyang lainnya yaitu tax policy, tax low dantax administration.Sistem administrasi perpajakan telahmengalami reformasi pajak sebanyak 3(kali) yaitu tahun 1983,1994 dan tahun2000. Sistem pemungutan pajak seiringperkembangan yang terjadi di negaraberkembang ini juga mengalami perubahandari Official Assessment System hingga saatini sistem administrasi yang berlaku diIndonesia adalah Self AssessmentSystem.Sistem ini memberikan kepercayaanpenuh kepada Wajib Pajak dalam memenuhikewajiban pajaknya sedangkan fiskus hanya

melakukan pengawasan melalui prosedurpemeriksaan.Menurut Hadi Purnomo dalam Devi danKautsar (2010) sistem administrasiperpajakan mengalami reformasi perpajakansecara terstruktur.Dimulai dari reformasiperangkat lunak,perangkat keras sertakualitas SDM.Reformasi perangkat lunakadalah perbaikan struktur organisasi,sistemoperasi hingga proses pengawasan agarefektif dan efisien.Perangkat keras berupaperbaikan sarana dan prasarana yangmenunjang mutu dalam upayamodernisasi.Terakhir adalah kualitas SDMdilakukan dengan pelaksanaan test yangketat,penempatan pegawai sesuaikapasitas,pelatihan serta programpengembangan self capacity.Hal tersebut diatas telah diterapkan olehDirektorat Jenderal Pajak.Seperti adanyaperbaikan pelayanan dengan dibentuknyaAccount Representative (AR) dan Compliantcenter, adanya kemajuan teknologi (e-filling,e-payment,e-registration,dan e-counceling).

Kepatuhan Wajib PajakKepatuhan Wajib Pajak adalah suatukeadaan dimana Wajib Pajak memilikikesadaran untuk patuh terhadap aturanundang-undang perpajakan yang berlaku dandapat mengimplementasikannya secaranyata.Kepatuhan dalam perpajakan dibedakanmenjadi dua macam yaitu kepatuhan formaldan material.Kepatuhan formal merupakankeadaan dimana Wajib Pajak memenuhikewajiban secara formal sesuai denganketentuan Undang-Undang Perpajakan.Kepatuhan material adalah keadaan dimanaWajib Pajak secara substantif yakni sesuaidengan isi dan jiwa Undang-UndangPerpajakan.Misalnya pengisian Surat

Page 8: 6190 Artikel Ilmiah

5

Pemberitahuan (SPT) yang lengkap danbenar serta diisi dengan jujur.

Menurut (Novak, 1989) dalam AgusNugroho Jatmiko (2006) menyatakan suatuiklim kepatuhan Wajib Pajak adalah WajibPajak paham dan berusaha memahami UUPerpajakan,mengisi formulir pajak denganbenar,menghitung pajak dengan jumlahyang benar,membayar pajak tepat padawaktunya.Wajib Pajak yang mematuhiperaturan perpajakan adalah Wajib Pajakyang mengerti tentang kewajiban dan hakWajib Pajak.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhiketidakpatuhan Wajib Pajak menurutbeberapa penelitian yang terdapat dalam(Wahyu Santoso,2008) adalah faktorekonomi (Allingham dan Sandmo : 1972),skala usaha Wajib Pajak (Erard :1997 ),faktor demografi yang meliputi usia,keluarga (family size), dan tempat

tinggal/lokasi (Joulfaian dan Rider :1998),dan Trivedi et al (2001) menyatakan faktorpersonal meliputi moral, orientasi nilai danpreferensi terhadap risiko dan faktorsituasional meliputi ada atau tidak adanyapemeriksaan pajak, ketidaksamaan bebanpajak,bagaimana perilaku kelompokreferensi dalam pelaporan pajak, dan faktortersedianya barang publik Wajib Pajak jugamempengaruhi tingkat kepatuhan WajibPajak. Dirjen Pajak dalam hal ini berjanjiakan memberikan penghargaan kepadaWajib Pajak patuh guna memotivasi WajibPajak lain untuk menjadi Wajib Pajak patuhsesuai Keputusan Mentari KeuanganNo.544/KMK/2000.Fasilitas yang diberikanDirjen Pajak terhadap Wajib Pajak patuhadalah percepatan penerbitan SuratKeputusan Pengembalian PendahuluanKelebihan Pajak (SKPPKP).

Rerangka Penelitian

Berdasarkan Rerangka pemikirandiatas,maka berikut adalah hipotesis yangdapat dirumuskanH1 : Pengetahuan pajak berpengaruhterhadap kepatuhan Wajib Pajak OrangPribadi.

H2 : Persepsi tentang petugas pajakberpengaruh terhadap kepatuhan WajibPajak Orang Pribadi.H3 : Sistem administrasi perpajakanberpengaruh terhadap kepatuhan WajibPajak Orang Pribadi.

Pengetahuan tentangPajak (X1)

Persepsi tentangPetugas Pajak (X2)

Sistem AdministrasiPajak (X3)

Kepatuhan WajibPajak Orang Pribadi (Y)

Page 9: 6190 Artikel Ilmiah

6

METODE PENELITIANRancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian denganmetode kuantitatif. Penelitian kuantitatifadalah penelitian yang menekankan padapengujian teori-teori,dan atau hipotesis-hipotesis melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dalam angka danmelakukan analisis data dengan prosedurstatistik dan atau permodelan matematis(Sujoko Efferin dkk,2008).Penelitian inimengkaji secara empiris hubungan antarvariabel yaitu pengetahuan tentangpajak,persepsi tentang petugas pajak dansistem administrasi terhadap kepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi.Identifikasi VariabelBerdasarkan landasan teori dan hipotesispenelitian, maka variabel penelitiandiidentifikasi sebagai berikut :Variabel terikat/dependen (Y) adalahKepatuhan Wajib Pajak Orang PribadiVariabel bebas/independen (X1) adalahPengetahuan tentang PajakVariabel bebas/independen (X2) adalahPersepsi tentang Petugas PajakVariabel bebas/independen (X3) adalahSistem Administrasi PajakDefinisi Operasional dan PengkuranVariabelVariabel Terikat (Dependen)Kepatuhan Wajib Pajak (Y), merupakanketaatan seseorang dalam memenuhikewajiban dan melaksanakan hakperpajakannya.Variabel kepatuhan ini dapatdiukur dengan melihat kepatuhan WajibPajak dalam melakukanpembayaran,penyampaian SPT, perhitunganpajak terutang,dan kepatuhan dalam menaatiperaturan perpajakan.Variabel Bebas (Independen)Pengetahuan tentang Pajak (X1), merupakanwawasan seseorang mengenai konsep pajak,dimana pengetahuan pajak ini diukur dengan

melihat seberapa besar tingkat pemahamanWajib Pajak terhadap pengertian pajak,kepemilikan NPWP,manfaat pajak,sistemperpajakan,tata cara pembayaran pajak danpelaporan SPT dan konsekuensinya bilatidak memenuhi kewajiban pajaknya.Persepsi tentang Petugas Pajak (X2),merupakan tanggapan atau pemikiranseseorang tentang petugas pajak.Variabel inidiukur dengan adanya pelayanan petugaspajak yang ramah, adil, tegas, membantu,mudah dihubungi dan bekerja sesuai dengantanggung jawabnya.Sistem Administrasi Pajak (X3), merupakansuatu sistem yang mengalami pembaruandalam segala aspek agar lebih efektif danefisien.Variabel ini dapat diukur denganadanya perubahan metode pelayanan dancara pemeriksaan, inovasi proses perubahanmetode operasi dan penyampaian informasi.Pengukuran variabel dalam penelitian inimenggunakan skala Likert’s. Skala tersebutdigunakan untuk mengukur sikap dantanggapan responden terhadap pernyataanyang diajukan peneliti. Data yang digunakandalam kuesioner berupa data interval karenadapat mengukur besaran perbedaanpreferensi antar individu.Skala yangdigunakan adalah 4 pointPopulasi,Sampel dan TeknikPengambilan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah SeluruhOrang Pribadi yang berada di KantorPelayanan Pajak (KPP) Surabaya.WajibPajak Orang Pribadi yang memiliki NPWPdan terdaftar di Kantor Wilayah DJP JawaTimur I dengan Kantor Pelayanan PajakKarang Pilang sebagai sampel.Teknik Pengambilan sampel penelitimenggunakan Convenience Sampling darimetode nonprobability sampling yaitupengumpulan informasi dari anggotapopulasi yang ada di lokasi (Nur I danBambang S:2009). Alasan peneliti

Page 10: 6190 Artikel Ilmiah

7

menggunakan Convenience Sampling untukmemudahkan peneliti agar penelitianberjalan efektif dan efisien.Data dan Teknik Pengumpulan DataSumber data yang digunakan dalampenelitian adalah data primer yang diperolehsecara langsung melalui penyebarankuesioner ke Kantor Pelayanan Pajak dandidukung dengan data-data sekunder.Teknik pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini adalah melaluikuesioner yang dibagikan secara langsungoleh peneliti dan disertai surat permohonankepada pimpinan Kantor Pelayanan Pajakyang bersangkutan.Teknik AnalisisTeknis analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis deskriptif, ujivaliditas dan reliabilitas, uji asumsi klasik(multikolinearitas, heteroskedastisitas, dannormalitas) serta uji hipotesis dengan regresilinear berganda.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANKarakteristik Responden PenelitianDitinjau dari jumlah responden yangdiperoleh menunjukkan bahwa mayoritasresponden berasal dari Wajib Pajak OrangPribadi yang bekerja sebagai pegawaiswasta sebanyak 48 orang atau setara67.60%. Ditinjau dari masa kerja pegawaimayoritas ≤ 5 tahun sebanyak 40 orang atausetara 56.30%, dari 72 orang yang dijadikanresponden mayoritas laki-laki sebanyak 48orang atau setara 67.60% . Dengan tingkatpendidikan yang dimiliki respondenmayoritas sarjana (S1) sebanyak 42 orangatau setara 59.20 % dan usia respondenadalah 26-33 tahun dengan jumlah 29 orangatau setara 40.80 %.Uji Validitas dan Uji ReliabilitasUji validitas digunakan untuk mengukurtingkat kevalidan masing-masing pernyataandalam kuesioner. Penelilitian ini mengukur

kevalidan dengan uji statistik CorrelativeBivariate. Suatu instrument dinyatakan validjika nilai signifikansi ≤ 0.05.

Dari uji validitas yang dilakukanterhadap tiga variabel independen dan satuvariabel dependen disimpulkan bahwa padavariabel independen (pengetahuan pajak dansistem administrasi pajak) dapat dinyatakanvalid dengan satu kali pengujian.Padavariabel persepsi tentang petugas pajakmasih terdapat item pernyataan yang tidakvalid sehingga variabel ini dilakukan tigakali pengujian validitas dan dinyatakan validdengan delapan item pernyataan yangdiajukan kepada responden. Namun,padavariabel dependen (kepatuhan wajib pajakorang pribadi) dilakukan uji validitassebanyak dua kali dan dinyatakan validdengan jumlah enam item pernyataan daritujuh item pernyataan.

Uji reliabilitas digunakan untukmengetahui keandalan suatu instrumentyang digunakan. Uji reliabilitas digunakanpada pernyataan yang dianggap valid saja.Hal tersebut dilakukan untuk mengetahuiapakah instrument pengukur memilikikonsistensi bila digunakan untuk mengukurgejala yang sama.Dalam penelitian inipengukuran reliabilitas dilakukan dengancara One Shot atau pengukuran yangdilakukan sekali. Uji statistik untukmengukur adalah dengan teknik AlphaCronbach (α).

Dilihat dari hasil uji validitas makadilakukan uji reliabilitas terhadap keempatvariabel yaitu pengetahuan pajak, persepsitentang petugas pajak, sistem administrasipajak dan kepatuhan wajib pajak orangpribadi.Hasilnya bahwa keempat variabeltersebut dinyatakan reliabel dengan nilaiAlpha Cronbach (α) ≥ 0.06

Page 11: 6190 Artikel Ilmiah

8

Uji Asumsi KlasikUji MultikolinearitasHasil pengujian ini menunjukkan bahwanilai VIF ketiga variabel independen adalahkurang dari 10, artinya keseluruhan variabeltidak mengandung multikolinearitasUji HeteroskedastisitasHasil dari grafik scatterplot dapatdinyatakan tidak terjadiheteroskedastisitas.Ini dilihat daripenyebaran titik-titik yang berada diatas dandibawah angka 0 pada sumbu Y.Uji NormalitasHasil uji normalitas dengan menggunakanKolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwanilai signifikansinya sebesar 0.722 atau ≥0.05 sehingga model regresi ini dinyatakannormal.Uji HipotesisAnalisis data yang digunakan adalah regresilinear berganda (multiple linear regression)untuk melihat pengaruh variabel bebasterhadap variabel terikat. Variabel bebasyang dimaksud terdiri dari pengetahuanpajak (X1), persepsi tentang petugas pajak(X2) dan sistem administrasi perpajakan(X3) terhadap variabel terikat kepatuhanWajib Pajak orang pribadi (Y) di KPPKarang Pilang Surabaya.Hasil analisismodel adalah Y = 1.001 + 0.148 X1 + 0.000X2 + 0.388 X3 + e. Berdasarkan hasil ujisimultan F tabel 4.22 dapat diketahui Fhitung

adalah 13.099, dan signifikan pada 0,000.Cara yang digunakan peneliti dalampengambilan keputusan adalah denganmembandingkan nilai Fhitung dengan nilaiFtabel, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel makaH0 ditolak atau menerima HA. Nilai Ftabel

adalah 2.74 (df = 67, n = 3, α =0.05).Dengan demikian Ho ditolak yangartinya secara simultan variabel pengetahuanpajak,persepsi tentang petugas pajak dansistem administrasi pajak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kepatuhan WajibPajak Orang Pribadi.Selain itu, koefisien determinasi bergandayang merupakan hasil penguadratankoefisien korelasi menunjukkan prosentasepengaruh variabel independen secarasimultan terhadap variabel dependen. Hasilkoefisien determinasi bahwa Rhitung yangmenunjukkan korelasi antara variabel bebasdengan variabel terikat adalah sebesar 0,608yang artinya bahwa tingkat korelasi antaravariabel bebas dan variabel terikat dapatdinilai kuat karena kuat lemahnya nilaikorelasi ini pada dasarnya menggunakannilai korelasi 0.5. Kemudian untukmengetahui pengaruh dari variabel bebasterhadap variabel terikat dapat diketahuimelalui nilai Adjusted R_square = 0.341.Hal ini berarti 34.1 persen variabelkepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dapatdijelaskan oleh variabel bebas pengetahuanpajak,persepsi tentang petugas pajak dansistem administrasi pajak. Artinya masih adavariabel bebas lain yang dapat berpengaruhterhadap kepatuhan Wajib Pajak OrangPribadi yaitu sebesar 65.9 persen. Sebablainnya misalnya sanksi denda,lingkungansosial atau kesadaran perpajakan.

Hasil uji t dapat dijelaskan bahwatingkat signifikansi pengetahuan pajaksebesar 0.000, persepsi tentang petugaspajak sebesar 0.003 dan sistem administrasipajak sebesar 0.000.Hal ini menjelaskanbahwa secara parsial pengetahuan pajak,persepsi tentang petugas pajak dan sistemadministrasi pajak berpengaruh terhadapkepatuhan wajib pajak orang pribadi.Biladilihat dari hasil Rsquare diperoleh masing-masing variabel adalah 18.6 untuk variabelpengetahuan pajak, 12.2 untuk variabelpersepsi tentang petugas pajak, 30.7 untukvariabel sistem administrasi pajak.

Page 12: 6190 Artikel Ilmiah

9

PembahasanHipotesis pertamaDari hasil uji t yang dilakukan secara parsialmenunjukkan bahwa pengetahuan pajakberpengaruh signifikan terhadap kepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi. Hasil penelitianini konsisten terhadap penelitian sebelumnyayang dilakukan Devi dan Kautsar (2011) danSupriyati (2011), yang menyatakan bahwapengetahuan pajak berpengaruh terhadaptingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan. Salahsatu penyebab berpengaruhnya pengetahuanpajak terhadap kepatuhan Wajib Pajakadanya kurangnya pemahaman Wajib Pajakterhadap sanksi-sanksi perpajakan.Meskipunpemahaman Wajib Pajak kurang,namunjumlah Wajib Pajak yang melakukankewajibannya setiap tahun tetapbertambah.Ini disebabkan karena WajibPajak mengerti bahwa pajak dipungutberdasarkan Undang-Undang yang dibuatpemerintah dan sifatnyamemaksa.Pernyataan ini didukung olehMardiasmo (2009: 57) bahwa sanksiperpajakan merupakan alat pencegah(preventif) agar Wajib Pajak tidakmelanggar norma perpajakan. Sebagianbesar cara DJP dalam menambahpengetahuan perpajakan telah dilakukan,mulai dari media massa (surat kabar,majalah pajak), media elektronik(Radio,televisi,dan internet) sampai dengandiadakannya pelatihan,seminar perpajakandan didirikannya konsultan pajak.Hipotesis keduaPersepsi tentang petugas pajak dapatdinyatakan berpengaruh terhadap kepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi. Hal ini bisadilihat dari standar signifikansi yaitu α ≤0.05. Sehingga menyebabkan H0 ditolak.Hasil penelitian ini ternyata konsistendengan penelitian yang dilakukan AgusNugroho Jatmiko (2006) dimana petugaspajak memiliki pengaruh terhadap

kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sangatbesar. Dalam pengujian hipotesis ini,pengaruh persepsi tentang petugas pajakterhadap kepatuhan Wajib Pajak OrangPribadi dikatakan rendah bila dibandingkanvariabel independen lainnya yaitupengetahuan pajak dan sistem administrasipajak. Sehingga dapat disimpulkan bahwamasih kurangnya kepercayaan publikterhadap pelayanan yang dilakukan petugaspajak. Apalagi pernah terkuaknya petugaspajak yang terlibat dalam mafia pajak.Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwaterdapat variabel lain yang memilikipengaruh lebih besar terhadap kepatuhanWajib Pajak dalam melakukan kewajibanperpajakannya yaitu dengan bukti kenaikanjumlah Kepatuhan Wajib Pajak setiaptahunnya.Salah satunya adalah denganadanya sanksi pajak. Wajib Pajak berfikirdengan mereka tidak patuh terhadap pajakmaka sanksi yang mereka dapat akan lebihbesar dari kewajiban yang seharusnya.Faktor lain yang menyebabkan variabel iniberpengaruh adalah penegakkan hukumyang tegas baik terhadap Wajib Pajak yangtidak patuh maupun terhadap petugas pajakyang tidak bekerja secara professional. Hasilpenelitian ini tidak konsisten denganpenelitian Supriyati (2011) yangmenyatakan bahwa persepsi Wajib Pajaktentang petugas pajak tidak berpengaruhsignifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak,dimana menurut beliau alasan adanyapeningkatan kepatuhan Wajib Pajaksebenarnya bukan karena persepsi terhadappetugas pajak melainkan karena faktor lainyaitu frekuensi sosialisai DJP, tingkatpengetahuan Wajib Pajak dan tingkatkerumitan peraturan perpajakan.Hipotesis ketigaDilihat dari hasil uji t ,model regresi tersebutdinyatakan fit dan H0 ditolak. Dengan katalain bahwa sistem administrasi perpajakan

Page 13: 6190 Artikel Ilmiah

10

berpengaruh signifikan terhadap kepatuhanWajib Pajak orang pribadi. MenurutDjamaludin Ancok (1990) dalam Devi danKautsar (2011) bahwa orang akan bergairahmembayar pajak bila ada kemudahan dalammelakukan kewajibannya, sepertikemudahan mendapatkan dan mengisi SPT.Dijelaskan oleh Mira Novana Ardani (2010)bahwa saat ini DJP sudah menerapkankemudahan bagi WP. Menurut beliau caramendapatkan SPT bisa didapat melalui e-filling yaitu pelaporan SPT elektronikdimana Wajib Pajak dapat melakukankegiatan pelaporannya dengan mengisi datapelaporannya sesuai dengan form yangditentukan dan untuk mengisinya WajibPajak dapat bertanya pada AccountRepresentative (AR) yang disediakandengan tujuan membantu kepentinganperpajakan secara administrasi pada satumeja sampai permasalahan perpajakannyaselesai. Hasil penelitian ini konsisten denganpenelitian Devi dan Kautsar (2011) bahwasistem administrasi perpajakan berpengaruhsecara signifikan terhadap kepatuhan WajibPajak.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DANSARAN

Berdasarkan paparan dalampendahuluan,rerangka teoritis,metodepenelitian dan analisis data sertapembahasan, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa (1) pada variabel pengetahuan pajakmemiliki pengaruh positif terhadap tingkatkepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (2)pada variabel persepsi tentang petugas pajakmemiliki pengaruh positif terhadap tingkatkepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (3)pada sistem administrasi pajak memilikipengaruh positif terhadap tingkat kepatuhanWajib Pajak Orang Pribadi.

Penelitian ini juga memilikiketerbatasan dalam melakukan

penelitiannya,diantaranya : Jumlah sampelyang diharapkan tidak sesuai karenakesulitan memberikan kuesioner kepadaresponden diantaranya terdapat respondenyang sibuk ataupun ditolak karena takutberhubungan dengan pajak, adanyaketerbatasan peneliti mengenai data WajibPajak yang dikarenakan dokumen tersebutmasih menjadi dokumen rahasia bagi KPPtersebut, adanya item pernyataan padavariabel persepsi tentang petugas pajak yangtidak sesuai dengan kondisi Wajib Pajak.Hal ini dikarenakan Wajib Pajak tidak seringberinteraksi dengan petugas pajak. Terakhiradalah adanya item pernyataan pada variabelsistem administrasi pajak yang tidak sesuaidengan kondisi Wajib Pajak. Dimana WajibPajak tidak selalu menggunakan metodepelayanan yang efektif dan efisien yangdisiapkan DJP dalam mempermudahpelayanan.

Saran peneliti untuk penelitianselanjutnya adalah menambah jumlahsampel dan memperluas lingkup penelitiandengan menambah variabel bebas,khususnyauntuk Wajib Pajak Orang Pribadi sepertisanksi perpajakan, tingkat pendapatan WajibPajak, tingkat pendidikan Wajib Pajak,penerapan SPN ataupun pengaruhlingkungan sosial, menambahkan GrandTheory (Teori Dasar) seperti teori paksaan,teori perilaku berencana maupun teoripersetujuan. Bagi pihak DJP diharapkansosialisasi kepada masyarakat secara rutinguna meningkatkan pengetahuan di bidangperpajakan terutama bila terjadi perubahanperubahan prosedur yang mempermudahkewajiban Wajib Pajak. Selain itu Petugaspajak diharapkan mampu meningkatkan danmenunjukkan sikap profesional dalammelayani Wajib Pajak guna menumbuhkankepercayaan publik terhadap petugas pajak.

Page 14: 6190 Artikel Ilmiah

11

DAFTAR RUJUKANAgus Nugroho J.2006.”Pengaruh Sikap

Wajib Pajak pada PelaksanaanSanksi Denda, Pelayanan Fiskus danKesadaran Perpajakan terhadapKepatuhan Wajib Pajak”.ThesisSarjana tak diterbitkan,UniversitasDiponegoro

Devi T. A dan Kautsar R.S.2011.”StudiKepatuhan Wajib Pajak Dari AspekPengetahuan,Persepsi, Dan SistemAdministrasi”.The IndonesianAccounting Review.Volume 1.No1.January.Pp 45-58

Gunawan Setiyaji dan HidayatAmir.2005.”Evaluasi Kinerja SistemPerpajakan Indonesia”.JurnalEkonomi Universitas Indonusa EsaUnggul.November

Iman Ghozali.2006.Aplikasi AnalisisMultivariate dengan ProgramSPSS.Semarang:UniversitasDiponegoro

Ivan T, Billy.2010.Pokok-pokok KetentuanUmumPerpajakan.Yogyakarta.Graha Ilmu

John Hutagaol,dkk.2007.”StrategiMeningkatkan Kepatuhan WajibPajak”.ISSN 1412-0240.Volume6.No 2.Maret.Pp 186-193

Lard,P Feld and Bruno S Frey.2007.”TaxCompliance as the Result of aPsychological Tax Contract: TheRole of Incentives and ResponsiveRegulation”.Journal compilationLaw and SocialPolicy.Vol.29.No.1.January

Liberti Pandiangan. 2008. Moderenisasi&Reformasi Pelayana Perpajakan.Jakarta : PT Elex MediaKomputindo.

Lumumba, Migwi S.,et al.2010.”TaxPayers’ Attitudes and TaxCompliance Behaviour In

Kenya”.African Journal of Business& Management.Vol.1.April.11 pages

Mardiasmo.2009.”Perpajakan Edisi RevisiTahun 2009”.Yogyakarta.ANDIYogyakarta

Mira Novana Ardani. 2010. “PengaruhKebijakan Sunset Policy TerhadapKepatuhan Wajib Pajak”.ThesisSarjana tak diterbitkan,UniversitasDiponegoro

Ni Ketut Muliari.2010.”Pengaruh PersepsiTentang Sanksi Perpajakan danKesadaran Wajib Pajak PadaKepatuhan Pelaporan Wajib PajakPribadi di Kantor Pelayanan PajakPratama Denpasar Timur”.

Nur Indriantoro dan BambangSupomo.2009.Metodologi PenelitianBisnis untuk Akuntansi &Manajemen.Yogyakarta.BPFE

Sugiyono.2004.Metode PenelitianBisnis.Bandung:Alfabeta

Supriyati.,2011.”Pengaruh PengetahuanPajak Dan Persepsi Wajib PajakTerhadap Kepatuhan WajibPajak”.The Indonesian AccountingReview.Volume 1.No 1.January.Pp27-36

Suryadi.2006.”Model Hubungan KausalKesadaran,Pelayanan,KepatuhanWajib Pajak dan PengaruhnyaTerhadap Kinerja PenerimaanPajak:Suatu Survei di Wilayah JawaTimur”.Jurnal KeuanganPublik.Vol.4.No.1.April.Pp 105-121

Sony Devano dan Siti KurniaR.2006.Perpajakan Konsep,Teoridan Isu.Jakarta.Kencana

Wahyu Santoso.2008.” Analisis RisikoKetidakpatuhan Wajib Pajak SebagaiDasar Peningkatan Kepatuhan WajibPajak”.Jurnal KeuanganPublik.Vol.5.No.1.Oktober.Pp 85

Page 15: 6190 Artikel Ilmiah

12

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Res_1

N 71

Normal Parametersa Mean .02017723388975

Std. Deviation 1.3263978488825

02E0

Most Extreme Differences Absolute .082

Positive .080

Negative -.082

Kolmogorov-Smirnov Z .693

Asymp. Sig. (2-tailed) .722

a. Test distribution is Normal.

Page 16: 6190 Artikel Ilmiah

13

Output Analisis Regrei Linear Berganda

“Pengujian Simultan”

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Sistem Administrasi Pajak,

Pengetahuan Pajak,

Persepsi tentang Petugas

Pajaka

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .608a .370 .341 2.054

a. Predictors: (Constant), Sistem Administrasi Pajak, Pengetahuan Pajak,

Persepsi tentang Petugas Pajak

Page 17: 6190 Artikel Ilmiah

14

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 165.756 3 55.252 13.099 .000a

Residual 282.610 67 4.218

Total 448.366 70

a. Predictors: (Constant), Sistem Administrasi Pajak, Pengetahuan Pajak, Persepsi tentang Petugas Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.001 2.746 .364 .717

Pengetahuan Pajak .148 .071 .269 2.088 .041

Persepsi tentang Petugas Pajak .000 .112 .000 -.005 .996

Sistem Administrasi Pajak .388 .090 .458 4.316 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 18: 6190 Artikel Ilmiah

15

“Pengujian Parsial”

Pengetahuan Pajak

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pengetahuan

Pajaka . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .431a .186 .174 2.300

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 83.459 1 83.459 15.781 .000a

Residual 364.907 69 5.289

Total 448.366 70

Page 19: 6190 Artikel Ilmiah

16

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Pengetahuan

Pajaka . Enter

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.475 2.343 3.618 .001

Pengetahuan Pajak .237 .060 .431 3.973 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Persepsi tentang Petugas Pajak

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Persepsi tentang

Petugas Pajaka . Enter

a. All requested variables entered.

Page 20: 6190 Artikel Ilmiah

17

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Persepsi tentang

Petugas Pajaka . Enter

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .349a .122 .109 2.389

a. Predictors: (Constant), Persepsi tentang Petugas Pajak

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54.608 1 54.608 9.569 .003a

Residual 393.758 69 5.707

Total 448.366 70

a. Predictors: (Constant), Persepsi tentang Petugas Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 21: 6190 Artikel Ilmiah

18

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.416 2.378 4.381 .000

Persepsi tentang Petugas

Pajak.299 .097 .349 3.093 .003

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Sistem Administrasi Pajak

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Sistem

Administrasi

Pajaka

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Pribadi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .554a .307 .297 2.123

Page 22: 6190 Artikel Ilmiah

19

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Sistem

Administrasi

Pajaka

. Enter

a. Predictors: (Constant), Sistem Administrasi Pajak

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 137.487 1 137.487 30.516 .000a

Residual 310.879 69 4.505

Total 448.366 70

a. Predictors: (Constant), Sistem Administrasi Pajak

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.470 2.411 1.854 .068

Sistem Administrasi Pajak .469 .085 .554 5.524 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Page 23: 6190 Artikel Ilmiah

20