62554360-menometroragia 3

34
Menometroragia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menometroragia adalah suatu penyakit yang sering ditemukan pada wanita- wanita usia subur dan menjelang menopause. Menometrorhagia ini bisa disebabkan oleh penyebab organik yaitu adanya kelainan pada organ reproduksi. Selain itu juga disebabkan oleh perdarahan disfungsional mengingat akibat perdarahan ini sangat bisa membahayakan bagi nyawa pasien, maka diperlukan penanganan dan pengobatan yang cepat dan tepat agar tidak lebih membahayakan bagi pasien. Oleh karena itu penulis merasa penting mengambil kasus dengan judul pada Nn T usia 33 tahun dengan menometrorhagia dengan tujuan agar ibu dalam keadaan sehat dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. 1.2 Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Melalui penulisan laporan ini kami berharap mampu mengkaji, mengidentifikasi, menganalisis dan melaksanakan asuhan kebidanan khususnya dalam hal penanganan menometrorhagia terutama bagi mahasiswa. b. Tujuan Khusus Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan : 1. Mahasiswa dapat mengumpulkan sampai dengan menganalisa data 2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah 3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera 4. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan 5. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan 6. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan 7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penyusunan asuhan kebidanan ini adalah pada ibu dengan post operasi atas indikasi cystoma ovarii yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Upload: dewi-purnamasari

Post on 02-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 62554360-Menometroragia 3

Menometroragia

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menometroragia adalah suatu penyakit yang sering ditemukan pada wanita-wanita usiasubur dan menjelang menopause. Menometrorhagia ini bisa disebabkan oleh penyebaborganik yaitu adanya kelainan pada organ reproduksi. Selain itu juga disebabkan olehperdarahan disfungsional mengingat akibat perdarahan ini sangat bisa membahayakan baginyawa pasien, maka diperlukan penanganan dan pengobatan yang cepat dan tepat agartidak lebih membahayakan bagi pasien.

Oleh karena itu penulis merasa penting mengambil kasus dengan judul pada Nn T usia33 tahun dengan menometrorhagia dengan tujuan agar ibu dalam keadaan sehat dan tidakterjadi komplikasi lebih lanjut.

1.2 Tujuan Penulisan

a. Tujuan UmumMelalui penulisan laporan ini kami berharap mampu mengkaji, mengidentifikasi,

menganalisis dan melaksanakan asuhan kebidanan khususnya dalam hal penangananmenometrorhagia terutama bagi mahasiswa.

b. Tujuan KhususDengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan :

1. Mahasiswa dapat mengumpulkan sampai dengan menganalisa data2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera4. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan5. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan6. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah dilakukan7. Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan asuhan kebidanan ini adalah pada ibu dengan post operasiatas indikasi cystoma ovarii yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Page 2: 62554360-Menometroragia 3

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUANMenguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAMenguraikan tentang definisi, fisiologi, pengawasan, masalah, komplikasi dan

penatalaksanaan.

BAB III TINJAUAN KASUSMenguraikan tentang pengkajian data, identif ikasi diagnosa dan masalah potensial,

identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi.

BAB IV PEMBAHASANMenguraikan pembahasan dari kasus yang ditinjau dari teori yang mengungkapkan

kesesuaian ataupun kesenjangan antara teori dan kasus.

BAB V PENUTUPMenguraikan kesimpulan dan saran.

Page 3: 62554360-Menometroragia 3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

- Menometrorhagia adalah hipermenorhea atau menoragia adalah perdarahan haid yanglebih banyak dari normal/ lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari)(Sarwono, 1999 : 225)

- Menometrorhagia adalah perdarahan dari rahim yang terjadi pada waktu haid juga padasaat-saat lain.(Kamus Kedokteran. 2000: 86)

- Hipermenorea adalah perdarahan lebih banyak jumlahnya dan dapat disertai gumpalandarah lama perdarahan lebih dari 8 hari.(Manuaba : 1998, 398)

- Menometrorhagia adalah perdarahan uterus yang tidak sesuai waktu tetapi dalam jumlahyang banyak.(Manuaba, 2001 : 500)

2.2 Etiologi

Etiologi menometrorhagian ada 2 yaitu :1.

2.

Penyebab organikServik uteri : Karsinoma partiom, perlukaan serviks, polip servik, erosi pada portio,ulkus portio uteriVagina : Varices pecah, metostase kario karsinoma keganasan vagina, karsinomavaginaRahim : polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa mioma uteri .Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium, kista ovariumPenyebab perdarahan disfungsionalPerdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik.Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 bentuk :

a. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfunction bleeding) Jikasudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tanpa ada sebab -sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai etiologi.-

-

-

Korpus lutheum persistensDalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan denganovarium yang membesar korpus lutheum ini menyebabkan pelepasanendometrium tidak teratur (irreguler shedding) sehingga menimbulkanperdarahan.Insufisiensi korpus lutheum menyebabkan premenstrual spotting,menorhagia dan polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya produksiprogesterone disebabkan oleh gangguan LH releasing factor.Apapleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnyapembuluh darah dalam uterus.

Page 4: 62554360-Menometroragia 3

- Kelainan darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah purpuratrombosit openik.

b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulatoir disfunctiond bleeding.Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium denganmenurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. Timbul perdarahan yangkadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.

c. Stres psikologis dan komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi.(Sarwono, 1999 : 225 -226)

3. Penanganana. Bila perdarahan disfungsional sangat banyak, penderita harus istirahat baring

dan dilakukan pemeriksaan darah.b. Setelah pemeriksaan ginekologis menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari

uterus dan tidak ada abortus inco mpletus, maka dapat diberikan :- Estrogen dosis tinggi supaya kadarnya darah meningkat dan perdarahanberhenti, diberikan secara intra muscular (propionasi estrodiol 25 mg, kerugiantherapy ini adalah bahwa setelah suntikan dihentikan maka perdarahan akantimbul lagi atau benzoas ekstradiol/valeras ekstradiol 20 mg.- Progesterone : pemberian progesterone mengimbangi pengaruh estrogenterhadap endometrium diberikan secara intra muscular hidroksi progesterone125 mg atau provera 10 mg oral (medroksi progesteron)- Jika pemberian estrogen saja atau progesterone saja kurang bermanfaat,maka diberikan kombinasi estrogen dan progesterone yaitu pil kontrasepsi,pada therapi ini dapat diberikan progesterone untuk 7 hari mulai hari ke 21siklus haid.

c. Dilakukan kuretase endometrium terhadap produk -produk konsepsi yangtertahan.

d. Antibiotika untuk infeksi pelvis.

4. Faktor-faktor etiologika. Komplikasi kehamilan

- Perdarahan implantasi- Abortus- Kehamilan ektopik- Kehamilan mola penyakit trofoblastis- Komplikasi plasenta- Vaso previa- Hasil konsepsi yang tertahan- Sub involusi uterus setelah kehamilan.

b. Infeksi dan inflamasi- Dulfitis dengan ekskoriosi- Vaginitis- Serviskis- Endometritis- Solpingo ooforitis

Page 5: 62554360-Menometroragia 3

c. Kelainan hormonal- Disfungsi hipolamus, hipopise ovarium- Kisto fungsional ovarium yang menghasilkan hormon- Hormon eksogen (estrogen, kontrasepsi oral estrogen-progestis)- Disfungsi tiroid-hipotiroid lebih mungkin dari hipertioid dalammenyebabkan perdarahan pervaginam ireguler.- Gangguan psikogenik

d. Trauma- Perdarahan postoperotif- Laserasi obstetrik- Benda asing dalam vagina- Alat kontrasepsi dalam rahim

e. Endometritisf. Odenamiasisg. Kelainan hemotalotik atau sistemik

- Trombositopenia- Hipertensi- Leukimia- Penyakit hepar

h. Adenomiosis(Kedaruratan Obgyne, 1994, 466 -467)

2.3 KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN2.3.1 Pengkajian Data

Tanggal Pengkajian : Tanggal dilakukan pengkajian dataTempat pengkajian : Tempat dilakukan pengkajian data

A. Data Subyektif1. BiodataNama : Untuk mengidentifikasi pasien agar tidak terjadi kesalahan danmembedakan pasien yang satu dengan pasien yang lain.Umur : untuk mengetahui tingkat kedewasaan pasienAgama : untuk memudahkan pemberian dukungan spiritualPendidikan : Untuk memudahkan memberi KIE sesuai dengan tingkat pendidikanPekerjaan : Untuk mengetahui aktivitas dan tingkat sosial ekonomi keluarga

2. Keluhan UtamaMenometharagia terjadi haid lebih dari 8 hari atau darah banyak serta bergumpal.

3. Riwayat Kesehatan SekarangMenometrorhagia terjadi karena varises pecah, karsinoma vagina, perlukaanserviks, karsioma partio, erosi parsio, mioma uteri, karsinoma karpus uteri, radangovarium, vulvitis dan vaginitis.

Page 6: 62554360-Menometroragia 3

4. Riwayat penyakit yang laluApakah sebelumnya pasien pernah menderita karsinoma vagina, perlukaan servik,karsinoma partio, erosi parsio, mioma uteri, karsinoma karpus uteri, radangovarium, kista ovarium, vulvitis dan vaginitis.

5. Riwayat penyakit keluargaUntuk mengetahui adakah keluarga yang menderita penyakit menular, menurundan apakah keluarga pernah mengalami gangguan haid.

6. Riwayat haidMenarche : pertama kali haidSiklus haid : pada menometrorhagia biasanya siklus haid tidak teratur.Banyaknya : pada menometrorhagia biasanya darah haid banyak dan bergumpal.Keluhan : dismenorhea atau tidakFluor albus : banyak/ tidak, gatal/ tidak, warna jernih/ keruh.

7. Pola kebiasaan sehari-hariA. Nutrisi

Pada menometrorhagia memerlukan nutrisi yang cukup terutama bahanmakanan yang banyak mengandung zat besi untuk meningkatkan kadarhemoglobin dalam darah.

B. Pola istirahatPada menometrorhagia dianjurkan untuk tirah baring atau bedrest untukmenghindari keluarnya darah yang banyak.

C. Pola kebersihanPada menometrorhagia darah banyak keluar sehingga pasien harus selalumenjaga kebersihan alat genetalia dan sering ganti pembalut untukmencegah terjadinya infeksi.

D. Pola eliminasiUntuk mengetahui adakah gangguan pada BAB dan BAK.

E. Pola aktivitasPada menometrarhagia ibu tidak boleh berjalan-jalan karena akanmemperbanyak pengeluaran darah.8. Riwayat psikososial, budaya dan spiritual

PsikologiPada menometrarhagia biasanya pasien merasa khawatir karenaperdarahan.

SosialUntuk mengetahui hubungan pasien dengan keluarga, dan masyarakatsekitar.

BudayaUntuk mengetahui budaya yang dianut keluarga, seperti jika ada keluargasakit berobat kemana, selama perdarahan minum obat apa.

SpiritualUntuk mengetahui agama dan kepercayaan untuk memudahkan memberidukungan spiritual.

B. Data obyektif

Page 7: 62554360-Menometroragia 3

1. Pemeriksaan UmumKeadaan umum : baik, cukup, lemahKesadaran : composmentis, somnolen, apatisTTV : TD : 100/60 s/d 140/90 mmHgNadi : Normalnya 70 90 x/menitSuhu : normalnya 36 0C 37 0CRr : normalnya 16 24 x/menit

2. Pemeriksaan Fisik

InspeksiKepala : rambut rontok/ tidak, kotor/ bersih, warna rambut,adakah benjolan atau tidak.Muka : pucat menandakan adanya anemi karena perdarahanMata : konjungtiva pucat menandakan adanya anemi, skleraikterus menandakan adanya penyakit hepatitis.Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid.Payudara : simetris/ tidak, adakah benjolan abnormalPerut : adakah pembesaran perut, adakah luka bekas operasiGenetalia : adakah oedema/ varises, adakah tanda-tanda infeksi(panas, bengkak, kemerahan), biasanya darah keluar banyak danbergumpal.Ekstremitas : simetris atau tidak, pucat menandakan anemia,oedema atau tidakPalpasiLeher : adakah pembesaran kelenjar tyroid, bendungan venajugularis atau pembesaran kelenjar limfePerut : adakah ballotement atau masa, adakah nyeri tekanEkstremitas : turgor kulit baik/ jelekAuskultasiDada : adanya ronkhi atau wheezing menandakan adanya asmaPerut : bising usus positif atau negatifPerkusiReflek patela positif atau negatif

3. Pemeriksaan penunjangDilakukan pemeriksaan ginekologis untuk mengetahui sumberpendarahan.

4. TerapiErstrogen : dipropianasi estradiol 25 mg atau benzoas ekstradiol 20 mg.Progesteron : hidroksi progesteron e 125 mg atau medroksiprogesterone/provera 10 mgEstrogen dan progesteron : pil kontrasepsi komplikasi progesteron danestrogen selama 7 hari.

2.3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Dx : Nn ........ usia ........ tahun dengan menometrorhagiaDs : Pada menometrorhagia terjadi haid lebih dari 8 hari dan keluar darah banyak

serta bergumpal.

Page 8: 62554360-Menometroragia 3

Do : Keadaan umum : baik, cukup, lemahKesadaran : composmentis, somnolen, apatis, comaTTV : TD : 100/60 s/d 120/80 mmHgNadi : Normalnya 70 90 x/menitSuhu : Normalnya 36 0C 37 0CRr : Normalnya 16 24 x/menitMuka : biasanya muka pucat karena perdarahanMata : konjungtiva pucat karena pendarahanGenetalia : terdapat pengeluaran darah banyak dan bergumpalEkstremitas : turgor kulit baik atau jelek

2.3.3 Antisipasi Masalah Potensial

- Potensial terjadi anemia- Potensial terjadi infeksi

2.1.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

- Kolaborasi dengan dokter- Mengatasi anemia

2.1.5 Intervensi

Dx : Nn ....usia .... tahun dengan menometrorhagiaTujuan : Pendarahan pervaginam berhentiKriteria hasil : - KU baik- Perdarahan berhenti- Anemi teratasi (HB 11-16 gr %)- TTV dalam batas normal- Tidak terjadi komplikasiIntervensi

1. Anjurkan pasien untuk tirah baring atau bedrest.R/ tirah baring dapat mengurangi perdarahan.

2. Lakukan transfusi darah.R/ transfusi darah untuk meningkatkan kadar HB.

3. Lakukan pemeriksaan ginekologis.R/ mengetahui penyebab/sumber perdarahan.

4. Berikan estrogen dosis tinggiR/ estrogen dapat mengurangi perdarahan.

5. berikan progesteron dosis tinggi.R/mengimbangi kerja hormon estrogen.

6. Berikan kombinasi estrogen dan progesteron.R/ mempercepat berhentinya perdarahan.

7. Lakukan uretase pada endometrium.R/ mengevaluasi hasil konsepsi yang tertahan.

8. Berikan antibiotikR/ antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi.

Page 9: 62554360-Menometroragia 3

2.1.6 Implementasi

Dilakukan sesuai intervensi

2.1.7 Evaluasi

Tanggal : tanggal dilakukan evaluasiTempat : tempat dilakukan evaluasi

S : untuk mengetahui keluhan ibu, apakah perdarahan sudah berhenti atau masihbanyak, bergumpal atau tidak, khawatir atau tidak.O : - Pasien tampak berbaring di tempat tidur/jalan-jalan- Transfusi darah berhasil atau tidak- Pemeriksaan ginekologis sudah dilakukan/belum- Terapi estrogen dosis tinggi diberikan/tidak- Terapi progesteron dosis tinggi diberikan/ tidak- Terapi kombinasi estrogen dan progesteron- Kuretase dilakukan atau tidak- Antibiotik diberikan atau tidak.A : Nn ......... usia ....... tahun dengan menometroragia teratasi atau belum.P : Jika masalah belum teratasi lanjutkan rencana dan terapi serta kolaborasi dengandokter.Jika masalah teratasi pasien boleh pulang dengan KIE :- Kontrol setelah obat habis dan jika ada keluhan.- Banyak makan sayur yang mengandung zat besi.- Obat diminum secara teratur.

Page 10: 62554360-Menometroragia 3

BAB IIITINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN DATA

Hari / Tanggal / Jam : Selasa 15 Januari 2008 /08.00 WIBTempat : Ruang Melati I Puskesmas Sumber PucungNo. Register : 02.248.08Oleh : Arik Kusumawati

3.1.1 Data Subyektif

a. BiodataNama : Nn TUmur : 22 tahunAgama : IslamPekerjaan : SwastaPendidikan : SMAAlamat : Desa Sambigede RT 28/7 Sumberpucung Malang

b. Keluhan utamaPasien mengatakan menstruasi sejak 3 hari yang lalu belum berhenti, darah keluarbanyak, bergumpal, berwarna merah kehitaman.

c. Riwayat kesehatan sekarangPasien mengatakan pasien mengatakan saat ini tidak menderita karsioma vagina,polip servik, karsinoma korpus uteri, karsinoma ovarium atau kista ovarium, vulvitik,vaginitis.

d. Riwayat Kesehatan yang laluPasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit karsionam vagina,polip servik, karsinoma korpus uteri, tumor ovarium, kista ov arium, vulvitis atauvaginitis.

e. Riwayat Kesehatan KeluargaPasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit darahtinggi, jantung, asma, kencing manis, hepatitis, serta tidak ada yang mengalamikelainan haid.

f. Riwayat PernikahanPasien mengatakan belum menikah.

g. Riwayat HaidMenarche : 13 tahunSiklus haid : tidak teratur sejak 1 tahun terakhirLama haid : ± 10 hariBanyaknya : ganti softex 4-5 x/hariDismenorhea : tidak

h. Pola kebiasaan sehari-hari Pola nutrisiDi rumah : Ibu makan 3 kali per hari, dengan porsi ½ piring nasi, mangkok kecil sayur,lauk 1-2 potong dihabiskan dan minum teh manis dan air putih.Di Puskesmas : Ibu makan sesuai porsi puskesmas, nasi 1 piring, sayur 1 mangkok

Page 11: 62554360-Menometroragia 3

kecil, lauk 1-2 potong hanya dihabiskan sebagian dan teh manis dan air putih. Pola istirahatDi rumah : Pasien jarang tidur siang, tidur malam ± 7 -8 jam/hariDi Puskesmas : Pasien tidur siang ± 1 jam, tidur malam ± 7-8 jam/hari Pola aktivitasDi rumah : Pasien mengatakan bekerja (di pabrik) mulai jam 08.00 pagi sampai jam17.00 WIB, pasien kadang membantu ibu menyapu dan memasak.Di Puskesmas : Ibu tidak melakukan aktivitas hanya berbaring dan duduk, ke kamarmandi rata-rata 3 x/hari. Pola eliminasiDi rumah : BAK : 2 -3 x/hari, warna jernihBAB : 1-2 x/hari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas.Di Puskesmas : BAK : 3 x/hari, BAB 1 x/hariBAB : 1 x/hari, konsistensi l unak, warna kuning, bau khas. Pola kebersihanDi rumah : Mandi 2 x/hari, gosok gigi 5 x/hari, ganti baju 2 x/hari, ganti celana dalam2 x/hari atau setiap kotor, ganti pembalut setiap kali penuh atau sekitar 4 x/hari,keramas 2 hari sekali.Di Puskesmas : Di seka 2 kali/hari, gosok gigi 2 x/hari, ganti baju 2 x/hari, ganti celanadalam 2 x/hari, ganti pembalut rata-rata 4 x/hari Pola kebiasaan lainPasien mengatakan tidak pernah merokok atau minum-minuman keras, selamaperdarahan pasien tidak minum obat untuk menghentikan.

i. Data psikososial- PsikologiPasien dan keluarga merasa khawatir dengan keadaannya ini.- Status sosialHubungan pasien dan keluarga dan tetangga baik, terlihat dari keluarga yang selalumenunggu dan tetangga yang terus bergantian menjenguk.- BudayaDalam keluarga pasien tidak mempunyai budaya-budaya lain, jika ada keluarga sakitlangsung ke rumah bidan.- SpiritualPasien dan keluarga menganut agama Islam.

3.1.2 Data Obyektif

a. Pemeriksaan UmumKeadaan Umum : cukupKesadaran : composmentisTTV : TD : 110/70 mmHgN : 88 x/menitS : 36,3 0CRr : 20 x/menit

b. Pemeriksaan Fisik1. Inspeksi

Kepala : Rambut hitam, berombak, tidak ada kelainan, kulit kepala bersih, rambuttidak rontok.Muka : muka tampak cemas, pucat, tidak oedema, tidak ada kelainan.

Page 12: 62554360-Menometroragia 3

Mata : simetris, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterusHidung : simetris, tidak ada pengeluaran sekret, tidak ada pernapasan cupinghidung, tidak ada kelainan pada hidungTelinga : simetris, bersih, membran timpani utuh, tidak ada ganggu anpendengaranMulut : simetris, bibir tidak kering, pucat, tidak ada kelainan.Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, bendungan vena jugularisDada : simetris, tidak ada retraksi dinding dadaPayudara : simetris, tidak ada benjolanPerut : tidak ada pembesaran perut, tidak ada luka bekas operasiGenetalia : terdapat pengeluaran darah, banyak bergumpal berwarna merahkehitaman, bau khasEkstremitas : simetris antara kanan kiri dan atas bawah, tidak oedema, kukutangan tampak pucat, infus terpasang di tangan sebelah kanan.

2. PalpasiLeher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid/ bendungan vena jugularis ataupembesaran kelenjar limphePerut : tidak ada pembesaran perut, tidak ada balotement, tidak ada nyeri tekan.Ekstremitas : tidak ada oedema, kelenjar keringat dingin.

3. AuskultasiDada : tidak ada bunyi ronkhi/ wheezingPerut : bising usus positif

4. PerkusiReflek patela + / +

5. Pemeriksaan penunjang- Pemeriksaan laboratoriumTanggal 13 Januari 2008 : HB : 7,6 gr %Tanggal 14 Januari 2008 : HB : 8,4 gr %Tanggal 15 Januari 2008 : HB : 8,4 gr %

c. Terapi Tanggal 15 Januari 2008- Infus US 20 tetes/menit- Intermic inj. 3 x 500 mg- Solultrol 3 x 1 tablet

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

Diagnosa : Nn T usia 22 tahun dengan menometrorhagiaDs : - Pasien mengatakan menstruasi sejak 3 hari yang lalu belum berhenti, darah yangkeluar banyak, bergumpal, berwarna merah kecoklatan, baunya khas, tidak nyeri.- Riwayat haidSiklus haid : tidak teraturLama haid : rata-rata 10 hariBanyaknya : ganti softex rata-rata 6-7 x/hariDismenorhea : tidakDo : Keadaan umum : cukupKesadaran : composmentisTTV : TD : 110/70 mmHgNadi : 88 x/menit

Page 13: 62554360-Menometroragia 3

Suhu : 36,3 0CRr : 20 x/menitMuka : tampak pucat, tampak cemasMata : Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterusBibir : bibir tidak kering, pucatGenetalia : terdapat pengeluaran darah dari vagina, berwarna merah kecoklatan,banyak dan bergumpal, bau khas. Pemeriksaan- Pemeriksaan darahTanggal 15 Januari 2008HB : 8,4 gr %Masalah : Cemas dengan keadaannya.Ds : Pasien mengatakan khawatir dengan keadaannyaDo : Ekspresi wajah ibu tampak cemas.

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

- Potensial terjadi infeksi- Potensiak terjadi syok

3.4 IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

- Kolaborasi dengan dokter spesialis- Mengatasi anemia.

3.5 INTERVENSI

Dx : Nn T usia 22 tahun dengan menometrorhagiaTujuan : Perdarahan pervaginam berhentiKriteria hasil : - KU baik- Perdarahan bisa berkurang/berhenti- Anemi bisa teratasi CHB 11-16 gr %- TTV dalam batas normalIntervensi :

1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluargaR/ pendekatan yang baik akan menimbulkan rasa percaya kepada petugas sehinggapasien lebih kooperatif.

2. Jelaskan pemeriksaan pada pasien dan keluarga.R/ hasil pemeriksaan akan menambah pengetahuan dan wawasan tentang keadaanpasien saat ini.

3. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap 6 jamR/ parameter deteksi dini adanya komplikasi.

4. Lakukan pemantauan cairan infus setiap 6 jam.R/ parameter deteksi darah yang hilang.

5. Lakukan pemantauan perdarahan setiap hariR/ parameter deteksi darah yang hilang.

Page 14: 62554360-Menometroragia 3

6. Lakukan transfusi darahR/ transfusi darah dapat meningkatkan kadar HB

7. Lakukan pemeriksaan kadar HB setelah transfusiR/ pemantauan keberhasilan transfusi.

8. Anjurkan pasien untuk tirah baring atau bedrestR/ menghindari keluarnya darah yang berlebihan.

9. Anjurkan pasien untuk makan sayuran yang berwarna hijau tuaR/untuk meningkatkan kadar HB dalam darah.

10. Ajarkan pasien cara menjaga personal hygieneR/ mencegah secara dini terjadinya infeksi

11. Anjurkan pada keluarga untuk membantu kebutuhan pasien.R/ dukungan keluarga dapat membuat pasien lebih nyaman.

12. Anjurkan pasien untuk minum obat secara teraturR/ minum obat teratur dapat membantu penyembuhan.

13. Lakukan kolaborasi dengan dokterR/ melakukan fungsi dependen.

Masalah : Cemas denan keadaannya.Tujuan : Kecemasan pasien teratasiKriteria hasil : Ibu tidak cemas dan bisa men erima keadannya.Intervensi :

1. Beri penjelasan pada pasien tentang keadaannyaR/ menambah pengetahuan dan wawasan tentang keadaannya saat ini.

2. Beri dukungan dan motivasi pada pasien.R/ dukungan dan motivasi membuat pasien lebih nyaman dan tenang.

3. Anjurkan pasien untuk berdo a menurut agama dan kepercayaannya.R/ berdoa akan membuat pasien tenang dan tabah dalam menghadapipenyakitnya.

4. Anjurkan pasien untuk banyak istirahatR/ menghindari keluarnya darah yang lebih banyak.

3.6 IMPLEMENTASI

Hari / tanggal : Selasa 15 Januari 2008Tempat : Ruang Melati IDx : Nn T usia 22 tahun dengan menometrarhagia

Jam 08.45 1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan memberi salam danmemperkenalkan diri.Jam 08.50 2. Melakukan pemeriksaan dan menjelaskan bahwa keadaan ibu cukupbaik, serta pemeriksaan HB kurang dari normal (8,4 gr %), anemi belum teratasi.Jam 08.55 3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil tekanan darah110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 36,3 0C dan pernapasan 20 x/menit.Jam 09.00 4. Melakukan pemantauan perdarahan masih banyak/ softek (ganti 6-7x/hari) bergumpal, berwarna merah kehitaman, bau khas.Jam 09.05 5. Melakukan pemantauan cairan infus NS 20 tetes/menit, lancar, terpasangdi tangan sebelah kiri.Jam 09.20 7. Menganjurkan pasien untuk berbaring di tempat tidur, tidak boleh jalan -jalan, boleh ke kamar mandi untuk BAB dan BAK.

Page 15: 62554360-Menometroragia 3

Jam 09.30 8. Menganjurkan pasien untuk sering mengganti pembalut setiap kalipenuh/ basah/ lembab, mengajarkan cara cebok yang benar dari arah depan (vagina)ke belakang (anus) jangan sampai terbalik.Jam 09.45 9. Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien jika membutuhkansesuatu.Jam 09.50 10. Memberikan motivasi kepada pasien dengan mendengarkan keluhan -keluhan yang dirasakan pasien.Jam 09.55 11. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk berdoa sesuai agama dankepercayaannyaJam 10.00 12. Menganjurkan pasien untuk minum obat secara tera tur sesuai anjuran.Solvitrol : 3 x 1 tablet (pagi, siang, sore)Jam 10.05 13. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk terus berdo a kepada tuhanyang maha esa untuk kesembuhan pasien.Jam 10.10 14. Melakukan kolaborasi dengan dokter.Terapi tanggal 15 Januari 2008 : infus NS 20 tetes/ menitInjeksi intermic 3 x 500 mgSaluitral 3 x 1 tabletRencana : dilakukan USG abdomenTransfusi darah 2 WB

3.7 EVALUASI

Hari/ Tanggal/ Jam : Selasa / 15 Januari 2008/ Jam 10.20 WIBTempat : Ruang Melati I, Puskesmas Sumber PucungDx : Nn T usia 22 tahun denagn menometrorhagiaS : Ibu mengatakan darah masih keluar, gumpalan berkurang, bau khasO : KU : cukupKesadaran : composmentisTTV : TD : 110/70 mmHgNadi : 84 x/menitSuhu : 36 0CRR : 20 x/menit- Infus terpasang ditangan sebelah kanan 20 tetes/menit, lancar- Perdarahan banyak, gumpalan berkurang- Pasien tampak berbaring di tempat tidur- Pasien tampak menghabiskan makannya- Pasien bisa menjelaskan cara cebok yang benar, menjaga kebersihan alatgenetalianya.- Keluarga selalu membantu kebutuhan pasien.- Pasien minum obat sesuai anjuran solvitrol 3 x 1 tablet.- Pasien dan keluarga selalu berdoa.A : Nn T usia 22 tahun dengan menometrorhagia belum teratasiP : - Lakukan transfusi darah- Lakukan pemeriksaan Hb setelah transfusi- Lakukan USG abdomen- Pemantauan perdarahan.

Page 16: 62554360-Menometroragia 3

3.8 CATATAN PERKEMBANGAN

Dx : Nn T usia 22 tahun dengan menometrorhagiaTanggal : 16 Januari 2007Jam : 20.00 WIBS : Pasien mengatakan perdarahan sudah berkurang, gumpalan tidak ada, bau khasO : KU : cukupKesadaran : composmentisTD : 110/70 mmHgN : 80 x/menitS : 36,2 0CRr : 20 x/menitMuka : tampak pucat, tidak oedemaMata : konjungtiva pucat, tidak ikterusMulut : pucat, tidak keringGenetalia : darah keluar sedikit, tidak ada gumpalan, bau khasEkstremitas : tidak pucat, tidak oedema. Pemeriksaan penunjangTanggal : 16 Januari 2008Pemeriksaan HB : 8,4 gr %Dilakukan USG abdomen dengan hasil kista ovarii disebelah kanan dengan diameter 3cm.A : Nn T usia 22 tahun dengan cystoma ovarii

P : - Lakukan transfusi darah 2 WB- Cek HB setelah transfusi- Beri KIE tentang hasil pemeriksaan- Pemantauan cairan infus- Anjurkan pasien untuk minum obat teraturI : - Menjelaskan pada pasien hasil USG abdomen adalah cystoma ovari sebelah kanan,tetapi tidak ganas sehingga tidak perlu dilakukan operasi hanya konsultasi dokterspesialis kandungan untuk terapi atau tindakan selanjutnya.- Meneruskan terapi dari dokter

Terapi tanggal 16 Januari 2007Infus NS 20 tetes/menitInj. Infermic 3 x 500 mgSolvitrol 3 x 1 tabletRegumen 3 x 1 tablet

Rencana transfusi 2 WB- Melakukan pemantauan perdarahan berkurang, tidak ada gumpalan, ganti softex 3-4x/hari), warna merah kehitaman, bau khas- Melakukan pemantauan cairan infus NS 20 tetes/menit, lancar, terpasang di tangansebelah kiri- Menganjurkan pasien untuk menghabiskan porsi makannya dan minum air putihyang banyak.- Menganjurkan pasien untuk minum obat teratur sesuai anjuran.Solvitrol 3 x 1 tablet (pagi, siang, sore)Regumen 3 x 1 tablet (pagi, siang, sore)E : - Transfusi darah belum dilakukan karena darah belum ada

Page 17: 62554360-Menometroragia 3

- Melanjutkan terapi dan pemantauan perdarahanTanggal : 17 Januari 2007Jam : 20.00 WIBDx : Nn T usia 22 tahun dengan cystoma ovariumS : Pasien mengatakan darah sudah tidak keluar, hanya flek-flek kecoklatan.O : KU : cukupKesadaran : composmentisTD : 110/70 mmHgN : 84 x/menitS : 36,2 0CRr : 16 x/menitMuka : tampak cemas dan pucatMata : konjungtiva pucatMulut : bibir tampak pucatGenetalia : keluar flek-flek kecoklatanEkstremitas : terpasang infus di tangan sebelah kanan. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan HB : 8,4 gr %A : Nn T usia 22 tahun dengan cystoma ovariumP : - Lakukan transfusi darah 2 WB- Cek HB setelah transfusi- Teruskan terapi- Pemantauan perdarahan- Pemantauan cairan infusI : - Melakukan transfusi darahTanggal 17 Januari 2008Lobu I jam 19.30 WIB s/d 21.30 WIB : 200 ccInfus NS jam 21.30 s/d 22.00 WIBLobu II jam 22.00 s/d 24.00 WIB : 200 ccMeneruskan terapi dari dokterTerapi tanggal 17 Januari 2008 :- Infus NS 20 tetes/menit- Injeksi intermic 3 x 500 mg (kalau perlu)- Solvitrol 3 x 1 tablet- Perdarahaan berkurang tampak flek-flek kocoklatan- Infus terpasang di bagian sebelah kanan NS 20 tetes/menit, lancar- Menganjurkan pasien untuk menghabiskan porsi makannya dan makan yang banyakmengandung zat besi (bayam, daun singkong, hati, daging), banyak minum air putih.E : Transfusi sudah dilakukan sebanyak 2 labu WB, tidak ada reaksi alergi, rencanapemeriksaan HB besok.Tanggal : 18 Januari 2007Jam : 09.00 WIBDx : Nn T usia 22 tahun dengan cystoma ovariumS : Pasien mengatakan tidak ada pengeluaran darah, tidak ada flek-flek, bersih.O : KU : baikKesadaran : composmentisTD : 110/70 mmHgN : 84 x/menitS : 36,4 0C

Page 18: 62554360-Menometroragia 3

Rr : 20 x/menitMuka : tidak pucatMata : konjungtiva tidak pucatMulut : bibir tidak pucatGenetalia : tampak bersih, tidak ada pengeluaran darah atau flek-flek.Ekstremitas : tidak pucat, infus terpasang di tangan sebelah kanan Pemeriksaan penunjangPemeriksaan HB dengan hasil : 11,6 gr %A : Nn T usia 22 tahun dengan cystoma ovariumP : - Meneruskan terapi dokter- Anjurkan pasien untuk menghabiskan porsi makanannya dan makan-makanan yangmengandung zat besi- Pemantauan cairan infus dan perdarahan.I : - Advice dokter: - Infus dilepas- Solvitrol 3 x 1 tablet- Pasien boleh pulang- Konsultasi dokter rumah sakit- Melakukan pelepasan infus- Memberikan obat 3 x 1 tablet dan minum secara teratur- Menganjurkan pasien menghabiskan porsi makannya dan makan-makanan yangbanyak mengandung zat besi (bayam, daun singkong, hati dan daging) dan banyakminum air putih.E : - Anemia teratasi, perdarahan berhenti dan keadaan umum membaik, infus dilepaspasien boleh pulang.- Menganjurkan pasien untuk kontrol jika obat habis dan jika ada keluhan.- Menganjurkan ibu untuk konsultasi ke dokter spesialis kandungan di rumah sakituntuk penanganan lebih lanjut.

Page 19: 62554360-Menometroragia 3

BAB IVPEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada kasus Ny T dengan menometrorhagiapenulis menemukan sedikit kesenjangan antara teori dan praktek yaitu:

Pada teori seharusnya dilakukan pemeriksaan ginekologis untu memastikan sumberperdarahan, namun dalam prakteknya tidak dilakukan karena pasien belummenikah sehingga dilakukan USG abdomen untuk mengetahui penyebabperdarahanPada teori untuk menangani menometrorhagia diberikan estrogen dosis tinggi ataukombinasi estrogen dan progesterone untuk menghentikan perdarahan, namundalam praktek diberikan intermic injeksi (uterotonika) untuk menghentikanjperdarahan.Pada teori diberikan antibiotic untuk mencegah infeksi yang terjadi akibatperdarahan, namun dalam prakteknya tidak diberikan antibiotik baik oral maupunparenteral.Pada kasus Ny T dengan menometrorhagia untuk menghentikan perdarahan danmengetahui penyebabnya dilakukakn tindakan sebagai berikut :Pemberian infuse NS 20 tetes/menit untuk menggantikan caiaran yang hilang danmemperbaiki keadaan umum pasien menjadi lebih baikPemberian injeksi intermic 3 X 500 mg per infuse untuk merangsang kontraksi agarperdarahan bisa berhentiPemberian solvitrol 3 X 1 tablet peroral untuk meni ngkatkan kadar HB dalam darahDilakukan pemeriksaan HB setiap hari untuk mementau kadar HB dalam darah dankeadaan pasienDilakukan tranfusi darah 2 WB untuk menggantikan darah yang hilang akibatperdarahan,meningkatkan kadar HB dalam darah dan memperbaiki keadaan pasienDilakukan USG abdomen untuk mengetahui penyebab menometrorhagia denganhasil adanya kistoma ovarium disebalah kanan dengan diameter 3 cmSetelah Dilakukan Tindakan Tersebut Akhirnya Menometrorhagia Dapat Teratasidengan perdarahan berhenti dan keadaan pasien menjadi lebih baik sehinggapasien boleh pulang, seharusnya dengan adanya kistoma ovarium pasien tidakdipulangkan namun dilakukan rujukan kerumah sakit yang lebih lengkap untukdilakukan kuretase atau dilakukan operasi pengambilan kista agar kejadianmenometrorhagia tidak berulang dan kista tidak bertambah besar yang bisamembahayakan pasien, namun dari pihak puskesmas tidak melakukan rujukankerumah sakit hanya memberikan konseling untuk konsultasi sendiri ke dokterspesialis kandungan atau kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut

Page 20: 62554360-Menometroragia 3

BAB VPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menometrorhagia merupakan suatu penyakit yang sering ditemukan pada wanita usiasubur dan menjelang menopause. Penyebab menometrorhagia bisa disebabkan olehkelainan organik dari servik uteri, vagina, rahim ataupun tuba falopi serta kista ovari.Menometroragia juga bisa disebabkan oleh perdarahan disfungsional dengan ovulasi,perdarahan disfungsional tanpa ovulasi ataupun stress psikologis dan komplikasi daripemakaian obat kontrasepsi.Pada kasus Ny T dengan menometrorhagia dapat disimpulkan bahwa pasien mengalamiperdarahan yang banyak menyebabkan anemia, kadar HB menurun hingga 8,4 gr % danpasien menjadi lemah sehinga pasien perlu tirah baring untuk mencegah perdarahan,diberikan infus dan tranfusi darah, pada awalnya tranfusi terlambat dilakukan karenapersediaan darah habis dan akhirnya tranfusi 2 WB dapat dilakukan sehingga anemiadapat teratasi dengan kadar HB meningkat menjadi 11,6 gr %, untuk memastikanpenyebab dari menometroragia dilakukan USG abdomen dengan hasil adanya cystomaovari disalah satu ovarium sebelah kanan dengan diameter 3 cm, karena kista tidakganas sehingga tidak memerlukan operasi hanya konsultasi kedokter spesialiskandungan atau kerumah sakit untuk tindakan lebih lanjut

5.2 Sarana. Pada petugas kesehatanDiharapkan pada semua petugas kesehatan puskesmas Sumberpucung agar menanganimenometrorhagia dengan cepat dengan mencari penyebab atau sumber perdarahandan menghentikan perdarahan dengan segera karena perdarahan yang terlambatpenanganan dapat membahayakan nyawa pasienb. Pada masyarakatDiharapkan pada masyarakat untuk selalu memperhatikan kesehatan, individu dankeluarga dan tidak mengangap remeh adanyan kejadian gangguan haid terutama haidyang banyak dan melebihi batas normal, jika ada kejadian perdarahan tiba-tiba danbanyak agar segera berobat ketenaga kesehatan agar penyebab perdarahan dapatsegera diketahui dan perdarahan dapat ditangani dengan tepat waktu dan tidak terjadikomplikasic. Bagi mahasiswaDiharapkan kepada seluruh mahasiswa agar melakukan pengkajian data danpemeriksaan dengan tepat dan komprehensif pada kasus menometroragia sehinggadapat menegakkan diagnosa dan memberikan intervensi dengan tepat sesuai masalahagar tidak terlambat penanganan yang bisa berakibat fatal

Page 21: 62554360-Menometroragia 3

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 1993. Asuhan Kebidanan pada Klien Dengan Gangguan Reproduksi, Jakarta :Depkes RI

Manuaba, Ida Bagus, 1999. Memahami Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencanauntuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Jilid I. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : YPB -SP

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YPB -SP