64525934 laporan sistem informasi manajemen
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PEMBELIAN BAHAN BAKU
PERUSAHAAN BUBUR KERTAS (PULP) DAN KERTAS
PT. XXX
DISUSUN OLEH: PRISMAYANTO (1102059)
CITRA ANNISA (1102069)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN RI
JAKARTA
2005
Sistem Informasi Manajemen
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya pantas di haturkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan karunia
dan rahmat-Nya yang tak terhingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini menjadi sebuah
laporan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Imam akhir jaman, Nabi besar
Muhammad SAW yang membawa kita semua dari alam jahiliyah kepada alam ilmu yang penuh
dengan cahaya-Nya.
Penulisan laporan ini adalah bertujuan sebagai memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Pada penulisan laporan ini, penulis menyajikan Sistem Informasi
Manajemen yang menjelaskan aliran arus informasi yang terjadi pada kegiatan pembelian bahan
baku pada perusahaan bubur kertas (pulp) dan kertas. Seperti yang kita ketahui, keputusan dalam
penentuan pembelian bahan baku pada suatu perusahaan sering menjadi tidak tidak efektif dan
efisien karena aliran informasi yang terlalu panjang dan melibatkan beberapa departemen yang
saling terkait. Sehingga kelebihan atau kekurangan bahan baku kerap terjadi dalam keseharian
yang terjadi suatu produksi.
Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat tercipta suatu Sistem Informsi Manajemen yang
menjelaskan aliran arus informasi pada kegiatan pembelian bahan baku, sehingga dengan sistem
tersebut keputusan pembelian dalam penyediaan bahan baku dapat efektif dari segi biaya yang
akan dikeluarkan dan efisien terhadap waktu yang diperlukan.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Irma
Agustiningsih I, S.ST, selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, atas kesediaanya
untuk memberikan bimbingan kepada kami sehingga laporan ini dapat dibuat. Penulis pula ingin
mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung baik dengan nasehat maupun
doa dalam setiap gerak dan langkah penulis untuk menjadi orang yang bermanfaat.
Penulis meyadari bahwa tak sesuatu pun yang sempurna yang dibuat oleh manusia termasuk
laporan ini. Penulis meminta maaf jika dalam laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan dari segi ilmu maupun penyampaian. Akhir kata, tak ada yang lebih besar pahalanya
melainkan ilmu yang bermanfaat yang diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Semoga
laporan ini dapat berguna sebagai bahan bacaan dan referensi dalam penyusunan laporan yang
sejenis. Sekian dan terima kasih
Sistem Informasi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada saat ini masih banyak sektor industri di Indonesia yang masih mempraktekan
sistem manajemen tradisional, dari setiap departemen yang ada di sector industri tersebut
termasuk departemen persediaan bahan baku dan perencanaan produksi. Departemen
persediaan bahan baku yang merupakan sub dari departemen PPIC (production planning
inventory control), sangat memegang peran yang penting dalam berjalan sebuah
kegaiatan produksi pada sebuah perusahaan. Pengadaan bahan baku dalam sebuah
kegaiatan proses produksi harus tepat baik dalam jumlah yang dibutuhkan maupun waktu
pada saat diperlukan.
Berdasarkan kenyataan diatas maka analisis keputusan dalam pembelian bahan
baku harus tepat pada saat diperlukannya bahan baku tersebut untuk proses produksi.
Keputusan pembelian bahan baku pula harus sesuai dalam jumlah yang dibutuhkan,
karena bahan baku yang terlalu banyak akan menumpuk dan akan menimbulkan biaya
tersendiri dan tidak menambah nilai guna dari bahan tersebut.
Selama ini, keputusan pembelian bahan baku hanya berpatok kepada persediaan yang ada
digudang,. Jika persediaan bahan baku habis barulah bagian persediaan memesan bahan
baku tersebut secara banyak atau berlebih tanpa memperhitungkan jumlah bahan baku
yang diperlukan pada proses produksi. Hal ini mungkin terjadi karena alur (prosedur)
dalam pembelian bahan baku tersebut masih terlalu berbelit, jadi akan lebih mudah jika
pembelian dilakukan sekaligus banyak. Hal ini juga dapat terjadi karena aliran informasi
akan kebutuhan permintaan bahan baku dari departemen produksi maupun tingkat
persediaan dari bagian persediaan bahan baku belum maksimal terlakasana.
Dengan adanya suatu acuan dari sistem informasi manajemen pada kegiatan
pembelian, maka arus aliran informasi atas kegiatan tersebut akan sangat mudah
dipahami, dipelajari, dan dilakukan oleh pihak yang berkepentingan atas kegiatan
pembelian tersebut. Dengan pemahaman yang mendalam atas aliran informasi dari
pembelian maka dapat dibuat suatu perbaikan (improvement) dari setiap aspek atau
bagian yang terkait dalam proses pemesanan. Dengan adanya pengembangan tersebut
Sistem Informasi Manajemen
maka efisisensi dan afiektifitas atas kegiatan pembelian dapat terwujud dan merupakan
keuntungan tersendiri bagi perusahaan terutama dalam mengeleminasi biaya.
I.2 Perumusan Masalah
Selama ini perusahaan PT XXX yang bergerak pada pembuatan atau
memproduksi bubur kertas(plup) dan kertas belum mempunyai suatu sistem informasi
manajemen yang menjelaskan alur tentang pembelian bahan baku. Hal ini dikarenakan
banyaknya pihak atau bagian yang terkait dalam keputusan pembelian bahan baku
tersebut. Dengan banyaknya bagian yang terkait tersebut maka kegiatan pembelian bahan
baku tersebut menjadi rumit dengan aliran informasi yang belum jelas.
Berdasarkan hal diatas, maka perlunya dibuat suatu sistem informasi manajemen
yang menjelaskan aliran-aliran informasi pada bagian yang terkait dengan kegiatan
pembelian bahan baku. Pembuatan atas aliran informasi tersebut dapat berupa kegiatan-
kegiatan yang terjadi dalam sub-sub sistem yang terjadi pada proses kegiatan pembelian.
Selain itu pula Sistem Informasi Manajemen dari pembelian bahan baku, akan dapat
menjelaskan hal-hal yang mendetail dari aliran informasi yang dibutuhkan seperti halnya:
surat-surat yang ada atau keadaan persediaan yang di informasikan.
I.3 Pembatasan Masalah
Agar penyajian laporan ini tidak menyimpang dari ruang lingkup yang ditetapkan
dalam perumusan masalah, maka pembatasan masalah adalah sebagai berikut:
1. Laporan ini hanya membahas mengenai Sistem Informasi Manajemen tentang
Pembelian Bahan Baku pada Perusahaan Bubur Kertas (pulp) dan Kertas yang
berupa kayu dan beberapa bahan kimia.
2. Ruang lingkup aliran informasi dan data hanya dibahas pada lingkup internal
perusahaan.
Sistem Informasi Manajemen
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses atau kegiatan yang menjelaskan apa
yang dilakukan pada kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan; merencanakan,
mengorganisasikan , mengaplikasikan, dan mengendalikan operasi yang telah berjalan.
Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu
prosedur/ bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama
dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk
menghasilkan informasi dan atau aliran barang.
Sedangkan pengertian dari Informasi adalah suatu hasil pengolahan data dalam
bentuk agrerasi, untuk menghasilkan kemampuan dan pengetahuan atau data yang teroleh
dan mempunyai arti bagi pemakainya.
Pendekatan sistem pada manajemen dirancang untuk memanfaatkan analisis ilmiah
pada organisasi yang rumit untuk
1. pengembangan dan pengelolahan sistem operasi (misalnya; arus uang,
sistem personalia)
2. perancangan sistem informasi untuk pengambilan keputusan.
Kaitan antara keduanya adalah jelas karena alasan untuk perancangan sistem
informasi sangat membantu pengambilan keputusan mengenai pengelolahan sistem
operasi.
Sistem informasi manajemen , suatu kelompok orang, seperangkat pedoman dan
petunjuk, peralatan dan pengelolahan data (seperangkat elemen), memilih, menyimpan,
mengolah dan mengambil kembali data (mengoperasikan data dan barang) untuk
mengurangi ketidakpastian pada pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama)
dengan menghasilkan informasi untuk manajer pada waktu mereka dapat
menggunakannya dengan paling efisien ( menghasil informasi dengan tepat waktu).
Dari pengertian tersebut dapat diambil sebuah pengertian bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah:
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem yang terintegrasi antara
manusia dan mesin.
Sistem Informasi Manajemen berguna sebagai penyedia informasi yang
dibutuhkan.
Sistem Informasi Manajemen berguna sebagai pendukung fungsi-fungsi
operasi, manajemen, dan keputusan.
Ruang lingkup hanya berada dalam organisasi tersebut.
Sedangkan berdasarkan peralatan yang diperlukan Sistem Informsi Manajemen tersebut
menggunakan;
Perangkat keras dan perangkat lunak.
Prosedur-prosedur manual.
Model untuk menganalisa , merencanakan, mengendalikan, dan
mengambil keputusan.
Suatu database
Aliran tugas dalam sebuah perencanaan sebuah Sistem Informasi Manajemen
berawal dari mengambil data (input). Proses selanjutnya adalah mengolah,
mentransformasikan, dan mengkonversikan data menjadi informasi (output). Kemudain
mendistribusikan informasi (output) tersebut kepada fungsi-fungsi dalam organisasi.
II.2 Alat (Tools) Dalam Memodelkan Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan perangkat yang digunakan dalam memodelkan Suatu perencanaan
Sistem Informasi Manajemen daru suatu permasalahan, maka terdapat alat atau tools
yang digunakan antara lain:
1. Diagram Arus Data
a. Pengertian Diagram Arus Data
Pengertian diagram arus data adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang
menggunakan sejumlah bentuk- bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data
mengalir melalui suatu proses yang saling berkaiatan.
Sistem Informasi Manajemen
Atau pula merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan/
memodelkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar satu sama lain
dengan menunjukan dari mana data mengalir serta penyimpannya.
b. Tujuan dan Fungsi Diagram Arus Data
Tujuan Diagram Arus Data
1. untuk mengindentifikasi dan mencatat bentuk-bentuk proses yang ada dalam
sistem, dengan menyatakannya dalam suatu arus dari data diantara departemen-
departemen , fungsi-fungsi, dan manusia.
2. dapat memperlihatkan pergerakan data dalam suatu organisasi, atau didalam
bagian-bagian tertentu dari suatu organisasi.
Fungsi Diagram Arus Data
menggambarkan / memodelkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara
fungsi satu sama lain dengan menunjukan dari mana data mengalir serta penyimpanannya.
c. Simbol-simbol yang digunakan
✰ elemen-elemen lingkungan (entitas eksternal)
berada diluar batas sistem, yang menyediakan input data dan menerima
output pada sistem
jumlahnya tidak tertentu, mungkin bentuknya dapat berupa:
orang, seperti manajer, yang menerima laporan dari sistem
organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan, atau
perusahaan lain.
Sistem lain yang berhubungan dengan sistem anda
Dinyatakan dengan empat persegi panjang, contohnya:
Source : Entitas Ekternal yang mensuplai data kepada sistem
Sink : Entitas Ekstrenal yang mengambil/ menyerap data dari
sistem
Sistem Informasi Manajemen
Bagian ProduksiSupplier
✰ Proses
Adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output/ apa yang
dikerjakan oleh sistem.
Dinotasikan/ dinyatakan dalam bentuk lingkaran, contohnya;
Setiap proses mempunyai satu atau lebih data input dan
menghasilkan satu atau lebih data output.
Setiap proses mempunyai nomor, nama yang unik (label)
Dan ditulis dalam lingkaran.
Teknik pembuatan label yang umum adalah degnan menggunakan
kata kerja dan objek, tetapi dapat juga menggunakan nama sistem /
program computer.
✰ Penyimpanan data file atau data store
Adalah sebuah penampungan data, apabila data perlu
dipertahankan karena suatu sebab.
Proses dapat masuk ke dalam data store/ file dan mengambil data
dari file.
Dapat digambarkan sebagai satu set garis pararel, segi empat
terbuka atau dalam bentuk elips misalnya;
File / data store harus mempunyai nama yang unik.
Sistem Informasi Manajemen
Meminta Bahan Baku
Mencatat Pembelian
BUKU BESARFILE MASTER FILE MAHASISWA
✰ Arus data atau data flow
Terdiri dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis yang
bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses lainya (perjalan data
dalam sistem).
Aliran data di dalam sistem dapat mengambil bemtuk:
Antara dua proses.
Dari data store ke sebuah data store.
Dari sebuah proses ke sebuah data store.
Dari sebuah source ke sebuah proses.
Gari sebuah proses ke sebuah sink
Tidak ada alat kendali untuk arus data antara dua entities
eksternal, dengan demikian teidak bisa dimodelkan.
Data store bersifat pasif dengan demikina tidak ada data
flow antara dua data store.
d. Medium atau media arus data
Medium atau media yang membawa arus data, dapat dibedakan menjadi dua data flow,
yaitu:
Data flow pisik
Data flow pisik merupakan arus data yang menekan kepada bagaimana
mengerjakannya. Seperti:Laporan, Pembayaran pakai cek, bukti pembayaran, dan
lain-lain.
Data flow logika
Data flow logika merupakan arus data yang tidak mempunyai media pengerjaan. Arus
data ini menekankan terhadap apa yng dikerjakan. Misalnya; pesanan disetujui, kirim
pesanan, dan lain-lain.
2. Entity Relationship Diagram (ER-D)
Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram adalah kegiatam
mengdokumentasikan data perusahan dengan mengindentifikasikan jenis entitas dan
hubungannya.
Sistem Informasi Manajemen
ER-D disiapkan pada suatu titik proses pengembangan sistem saat “Gambaran
Besar” data ditentukan. Titik ini tiba saat:
Eksekutif perusahaan terlibat dalam pembuatan model data untuk
keseluruhan perusahaan (dengan memeperhatikan kebutuhan data untuk seluruh
perusahaan )
Eksekutif terlibat dalam pembuatan model untuk segman operasi
perusahaan yang besar, seperti area bisnis.
Para spesialis informasi dan pemakai terlibat dalam pembuatan model data
untuk area penerapan tertentu.
ER-D juga dapat diartikan sebagai peralatan pembuatan model data yang paling
fleksibel, dapat diadaptasikan untuk berbagai pendektan yang mungkin diikuti perusahaan
dalam pengembangan sistem
Dalam pembuatan ER-D jenis-jenis entitas yang digunakan dapat berupa:
Suatu Elemen Lingkungan
Sumber Daya
Transaksi yang ada (hal ini sangat penting bagi perusahaan sehingga
didokumentasikan dengan data. Contoh; pelanggan, pegawai, katu absensi.
Dari entitas entitas yang ada maka dinotasikan dalam bentuk persegi empat. Label
nama adalah kata benda tunggal. Dalam ER-D, entitas-entitas tersebut dihubungkan
menjadi suatu asosiasi yang ada antara dua jenis entitas. Misalnya dicontohkan sebagai
berikut:
Dari keterkaitan tersebut maka terdapat hubungan yang mengatakan unit kwantitas
yang menyatakan hubungan tersebut yaitu;
Satu (1) ke Satu (1)
Satu (1) ke Banyak (M)
Sistem Informasi Manajemen
Karyawan Buku Absenmengisi
Banyak(M) ke Banyak (M)
Persiapan Analsis ER-Diagram
Membuat analisis data data
Elemen data dipelajari untuk membuat stuktur database menjadi efisien. Proses
analisis dat tersebut disebut normalisasi.
Menyiapkan ER-D yang telah dimodifikasi
Hasil dari analisis data disatukan ke dalam satu ERD baru, dengan cara ini jenis-
jenis entitas dan hubungannya diatur sehingga mereka memberikan dasar yang
paling efisien.
Menelaah ERD bersama pemakaian dan memperbaikinya
Spesialisasi informasi menelaah diagram tersebut bersama eksekutif manajer dan
non manager pada area pemakai dan memperbaikinya jika perlu.
3. Normalisasi
Definisi dari normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Definisi lain menurut Kronke, bahwa
normalisasi adalah proses mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke
dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut.
Dalam pembuatan normalisasi kita mengenal istilah-istilah yang berhubungan
dalam pengolahan analisis data antara lain;
Anomali
Proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak diharapkan,
seperti ketidak konsistenan data atau menyebabkan sesuatu data menjadi hilang
ketika data lainnya dihapus.
Dependensi
Hubungan antar atribut dengan mendeteksi adanya ketergantungan antara satu
atribut lainnya. Dependensi terdiri dari:
Sistem Informasi Manajemen
Karyawan Buku Absenmengisi
M I
Dependensi Fungsional, terjadi jika atribut X secara fungsional menetukan
atribut Y.
Dependensi Transitif, terjadi jika atribut bukan kunci pada satu file
tergantung kepada atribut lainnya yang bukan kunci. Dependensi transitif
mendasari dilakukan normalisasi tahap ketiga.
Dekomposisi
Proses pemecahan suatu relasi (tabel) menjadi dua relasi atau lebih dalam
normalisasi basis data.
Redundansi (Pengulangan)
Bentuk Normal
Suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data yang harus
dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi. Normalisasi
umumnya digunakan pada normalisasi tahap satu sampai normalisasi tahap tiga,
karena pada bentuk normal ketiga ini persoalan anomali tidak akan muncul lagi.
Bentuk-bentuk normalisasi terbagi atas:
Bentuk Tidak Normal
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti
format tertentu, dapat tidak lengakap atau terduplikasi.
Bentuk Normal Pertama
Dikenakan pada tabel yang memiliki atribut berulang pada tiap barisnya. Atribut
yang berulang tersebut harus dihilangkan.
Bentuk Normal Kedua
Pada bentuk normal kedau ini setiap atribut bukan kunci memiliki depedensi
sepenuhnya pada atribut yang merupakan kunci primer.
Bentuk Normal Ketiga
Normalisasi pada tahap ini dilakukan jika setiap atribut bukan kunci tidak
memiliki dependensi tidak ttransitif terhadap kunci primer.
Kunci pada basis data berfungsi sebagai pengenal unik terhadap relasi tertentu
juga untuk memudahkan mangakses basis tertentu. Hanya ada satu kunci primer
pada setiap relasi.
4. Kamus Data
Sistem Informasi Manajemen
Pengertian kamus data adalah suatu penjelasan tertulis mengenai data yang
berbeda di dalam database. Kamus data pertama berbasis dokumen.
Dalam pembuatan sebuah Sistem Informasi Manajemen , fungsi suatu kamus data
secara umum adalah :
Menjelaskan arti aliran dan penyimpanan dalam penggambaran Diagram Arus
Data (DAD)
Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, misalnya;
data alamat dapat diuraikan menjadi: nama jalan, kode pos, nama kota, dan
lainnya. .
Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang
mengalir dalam sistem tersebut.
5. Digram Struktur (Sturuktur Chart)
Digram Struktur (Sturuktur Chart) menjelaskan tentang aliran dari kegiatan baik
itu merupakan arus data maupun arus informasi dalam sebuah proses yang terjadi dalam
pembuatan Sistem Manajemen Informasi.
6. Pohon Keputusan (Decisison Tree) dan Table Keputusan (Decisison Table)
Decision tree atau pohon keputusan adalan sebuah rangkaian seperti ranting pohon
yang menggambarkan mengenai kondisi dalam sebuah pengambilan keputusan. Dalam
sebuah pengambilan keputusan akan banyak hal-hal yang akan menjadi sebuah
pertimbangan dari alternatif yang ada. Dengan adanya model dari decision tree maka kita
akan dapat mudah untuk melihat hasil dari tindakan kita dalam menentukan keputusan
berdasarkan alternative-alternatif yang ada yang sudah digambarkan.
Sedangkan tabel keputusan merupakan bentuk tranformasi dari decision tree yang
digambarkan dalam bentuk tabel. Kondisi dan Tindakan dalam pengambilan sebuah
keputusan digambarkan dalam dalam tabel keputusan ini.
Sistem Informasi Manajemen
BAB III
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PEMBELIAN BAHAN BAKU PABRIK KERTAS
(STUDY KASUS)
III.1 Definisi Perancangan Sistem Informasi Manjemen
Analisis dan perencanaan sistem merujuk pada suatu proses dalam mengevaluasi
suatu situasi bisnis –dalam hal ini sebuah sistem pembelian bahan baku pada pabrik kertas
- dengan menekankan pada peningkatan dengan cara membentuk prosedur dan metode
yang lebih baik.
Perancangan sistem adalah suatu proses perencanaan atas suatu sistem bisnis yang
baru atau menggantikan atau melengkapi dari sistem yang telah ada. Dalam merencankan
kita perlu menganalisa suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan proses pembelian
bahan baku tersebut dalam rangka mengumpulkan dan menginterpretasikan fakta,
mendiagnosa permasalahan, dan penggunaan informasi yang cukup untuk membuat
sistem yang ideal.
Dalam suatu perancangan Manajemen Information System terhadap permasalah
ini, maka kita memerlukan investigasi awal akan keperluan, kebutuhan, permintaan dan
operasional dari sebuah rangkaian kegiatan pembelian bahan baku.
Management Information System atau MIS menyediakan input untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan, berhubungan dengan penunjangan situasi
pengambilan keputusan yang terstruktur dari tata laksana atau prosedur manual yang
berhubungan dengan penanganan kegiatan-kegiatan dalam sebuah rutinitas.
III.2 Management Sistem Pembelian
Perusahaan atau pabrik bubur kertas (pulp) dan kertas merupakan suatu perusahan
yang kegiatan utamanya adalah memproduksi kertas dengan menggunakan bahan baku
berupa kayu ,lem dan bahan kimia. Dikarena jumlah pruduksi dari pabrik bubur kertas
(pulp) yang kemudian akan dibuat menjadi kertas dilakukan dalam jumlah besar, maka
Sistem Informasi Manajemen
pemenuhan dari kebutuhan bahan baku selalu menjadi kegiatan rutinitas yang menetukan
berjalan atau tidaknya produksi dalam kesehariannya.
Dalam kegiatan pemenuhan bahan baku terdapat enam faktor yang menetukan
terhadap keputusan untuk melakukan pembelian bahan baku. Keenam faktor ini adalah
utama, karena saling mempengaruhi yang berarti mempunyai hubungan informasi timbal
balik antaranya. Komponen tersebut adalah:
1. Bagian Produksi (production)
2. Bagian Pembelian (purchasing)
3. Bagian Keuangan
4. Bagian Gudang
5. Bagian Penyedia Bahan Baku (supplier)
Masing-masing factor di atas memiliki hubungan atau korelasi diantaranya, misalkan
pihak atau bagian produksi dapat secara mutlak meminta ketersediaan dalam bahan baku
yang dibutuhkan untuk proses produksi dan bagian gudang yang mastikan bahwa bahan
baku tersebut harus tetap tersedia dan mencukupi
.faktor yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan pembelian bahan baku adapt juga
disebut sabagai entitas ekternal. Adapun penjelasan dari tiap-tiap entitas adalah sebagai
berikut:
Bagian Produksi
Bagian atau departemen produksi merupakan bagian yang menjalankan
kegiatan proses produksi dalam menghasilkan produk. Peran departemen
produksi dalam proses pembelian bahan baku adalah departemen inilah yang
menentukan kebutuhan yang diperlukan akan bahan baku tersebut.
Perrmintaan kebutuhan akan bahan baku dari departemen ini mutlak harus
dipenuhi, karena jika terjadi kekurangan bahan baku maka proses produksi
akan berhenti dan akan menjadi kerugian tersendiri bagi perusahaan.
Bagian Gudang
Bagian gudang atau inventory department merupakan bagian yang mengatur
jumlah dari persediaan bahan baku. Bagian gudang sangat berperan terhadap
Sistem Informasi Manajemen
pemenuhan kebutuhan bahan baku yang akan diminta oleh departemen
produksi.
Informasi mengenai ketersediaan bahan baku harus terus dipantau, mengenai
jumlah dan keadaannya. Dalam sebuah manajemen yang efektif dan efisien,
departemen persediaan (bagian gudang) harus menyeimbangkan antara jumlah
kebutuhan atau permintaan dari departemen produksi dengan persediaan yang
ada digudang. Dengan ini maka tidak akan terjadi kekurangan bahan baku atau
terjadi penumpukan bahan baku. Bagian ini pula yang mempunyai inisiatif
kapan sebuah pemesanan bahan baku diperlukan dalam memenuhi permintaan
dari depertemen produksi.
Bagian Pembelian
Bagian pembelian merupakan bagian yang mengatur mengenai pemesanan dan
pembelian yang berkordinasi dengan departemen persediaan (bagian gudang).
Bagian pembelian berfungsi sebagai pengatur dari ketersediaan bahan baku
yang berasal dari supplier.
Bagian ini mengatur, kemana sebuah pesanan itu harus ditujukan, siapa mitra
penyediaan bahan baku yang mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
dari permintaan, atau bagaimana proses dalam sebuaah pemesanan bahan baku
dari tangan supplier sampai ke gudang perusahaan. Hal itu semua yang
menjadi kegiatan rutinitas bagian pembelian.
Bukan hanya sekedar teknis dari pemesanan atau pembelian, bagian ini pula
mengatur surat-surat yang masuk sebagai bukti permintaan dari departemen
persediaan (bagian gudang), dan faktur pembayaran dari supplier.
Suplier
Suplier atau penyalur atau distributor merupakan bagian dari sistem pembelian
bahan baku yang mempengaruhi ketersediaan barang digudang. Oleh karena
itu, supplier harus memberikan informasi berupa jumlah, jenis dan harga
barang yang dipesan, juga kapan pesanan itu tiba di lokasi. Hal ini juga
membutuhkan kepastian informasi tetang ketersediaan barang pada supplier.
Mengenai jumlah barang yang akan dipenuhi, pihak supplier harus dapat
menyediakan sesuai dengan permintaan perusahaan jika sudah terjadi
Sistem Informasi Manajemen
kesepakatan. Kelancaran dalam produksi sebuah organisasi perusahaan sangat
berpengaruh terhadap mitra eksternal yang mampu memenuhi komitmen dari
suatu kesepakatan yang telah dibuat, salah satunya adalah supplier, dalam hal
pemenuhan kebutuhan bahan baku.
Bagian Keuangan
Bagian keuangan merupakan bagian yang menyelesaikan pelunasan atau
pembayaran dari pemesan atau pembelian bahan baku antara perusahaan dan
supplier.
Tugas bagian keuangan adalah membayarkan pelunasan pembelian bahan
baku yang sesuai dengan jumlah yang dipesan. Dalam hal ini, mengenai
jumlah pemesanan dapat diketahui dari bagian pembelian yang melakukan
pemesanan. Selain itu pula bagian keuangan berfungsi sebagai pengatur
keluarnya dana atau modal perusahaan dan membuatkan laporannya.
III.3 Prosedur Pembelian Bahan baku
Perusahaan bubur kertas (pulp) dan kertas PT XXX, mempunyai aliran informasi
dan data dari sistem pembelian bahan baku adalah sebagai berikut: dimulai pada bagian
produksi yang memerlukan bahan baku dan memintanya pada bagian gudang. Jika bahan
baku tersebut tersedia dan mencukupi, maka bagian gudang akan langsung mengirimkan
bahan baku sesuai permintaan bagian produksi, dan kemudian mengupgrade mengenai
keadaan persediaan bahan baku. Namun jika bahan baku tidak mencukupi terhadap
permintaan bagian produksi, maka bagian gudang akan membuat laporan kekurangan
(ketidaktersediaan) bahan baku dan dikirimkan pada bagian pembelian.
Setelah laporan tersebut dikirimkan, maka bagian pembelian melakukan
pemesanan kepada penyedia (supplier) bahan baku, dan secara langsung suplier tersebut
mengirimkan barang disertai dengan faktur penagihan. Bahan baku yang dipesan
langsung diterima oleh bagian gudang disertai surat jalan, sedangkan faktur penagihan
akan diterima oleh bagian pembelian.
Untuk selanjutnya bagian pembelian membuatkan laporan mengenai pembelian
bahan baku yang dilakukan dan disertai dengan kewajiban pelusanan yang harus
dilakukan perusahaan kepada supplier. Laporan ini diterima oleh bagian keuangan, dan
Sistem Informasi Manajemen
dijadikan arsip dalam laporan pembelian. Setelah laporan itu diterima, maka pihak
perusahaan melalui bagian keuangan melakukan pembayaran atas pembelian bahan baku
tersebut.
Sistem Informasi Manajemen
BAB IV
PEMBAHASAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
I. Diagram Arus Data (DAD)
I.1 DAD Level Nol
Berdasarkan prosedur pada pembelian bahan baku pada pabrik bubur kertas (pulp)
dan kertas maka dapat dibuat DAD level nol terlihat seperti gambar dibawah ini:
Sistem In form asiPem belianBahan Baku
Gudang
Bag ian Pem belian
Supplier
Produksi
Keuangan
M em inta bahan baku
M enerim a bahan baku
M enerim a perm intaan bahanbaku
M engirim kan bahan baku
Laporan kekurangan bahan baku
M enerim abahan baku
M enerim a laporankekurangan bahan baku
surat pes anan pem belian
M enerim a surat pesanan pem belian bahan baku
M engir im kan bahan baku
M e ng i rim k an fa k tu r pen ag ihan p em b e l ia n
M enerim a faktur
M engirim kanlaporan
pem belian danpenagihan
M enerim a laporan pem belian danpenagihan
M elakukanpem bayaran
M ene rim a p e m bay ara n
Sistem Informasi Manajemen
I.2 DAD Level Kesatu
B a g i a nP ro d u k s i
1 .m e m i n t a
b a h a n b a k u
B a g i a nG u d a n g
2 .m e n g i r i m k a nb a h a n b a k u
3 .m e n g i r i m k a n
l a pk e k u ra n g a n
B a g i a nS u p l i e r
4 .m e n g i r i m k a n
s u ra t p e s a n a n
B a g i a nP e m b e l i a n
5 .m e m b u a t
f a k t u r & l a pp e m e s a n a n
B a g i a nK e u a n g a n
F i l eP e rs e d i a a n
F i l ep e m e s a n a n
6 .m e l a k u k a n
p e m b a y a ra n
M e m i n t ab a h a n b a k u
M e n e ri m ap e rm i n t a a nb a h a n b a k u
M e n e ri m ab a h a n b a k u
M e n g i r i m k a nB a h a n b a k u
L a p o ra n k e k u ra n g a nb a h a n b a k u
M e n e ri m al a p o ra n k e k u ra n g a n
b a h a n b a k u
S u ra tp e s a n a n
p e m b e l i a n
M e n e r i m as u ra t p e s a n a np e m b e l i a n B B
M e n g i r i m k a n B a h a nB a k u + s u ra t j a l a n
M e n e ri m a b a h a nb a k u + s u ra t j a l a n
M e n g i r i m k a n F a k t u rP e n a g i h a n p e m b e l i a n
M e n e ri m a F a k t u r
M e n g i r i m k a n l a p o ra np e m b e l i a n d a n
p e n a g i h a n
M e n e ri m a l a p o ra np e m b e l i a n d a n
p e n a g i h a n
M e l a k u k a nP e m b a y a ra n
M e n e ri m a P e m b a y a ra n
F i l eP e m b a y a ra n
Berdasarkan penurunan level Diagram Arus Data (DAD) dari level nol ke DAD level
kesatu, maka dari kasus dalam Sistem Informasi Manajemen Pembelian Bahan Baku
pada pabrik kertas terbagi menjadi beberapa proses kegiatan penting yaitu;
1. Proses meminta bahan baku
2. Proses mengirimkan bahan baku
3. Proses mengirimkan laporan kekurangan bahan baku
4. Proses mengirimkan surat pesanan pembelian
5. Proses membuat faktur dan mengirimkan laporan pembelian/ pemesanan
6. Proses melakukan pembayaran
Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan analisa dari proses-proses yang terjadi, maka kita dapat melihat
terjadinya suatu pencatatan yang menghasilkan file atau catatan yang diperlukan
dalam pembuatan atau perancangan Sistem Informasi Manajemen, file tersebut antara
lain;
File Persediaan
File persediaan merupakan hasil dari up grade mengenai keadaan jumlah
bahan baku yang terdapat di gudang. File memiliki waktu tertentu yang
setiap saat dapat berubah. Selain itu file ini hanya dapat diakses oleh
bagian gudang saja.
File pemesanan
merupakan hasil dari laporan atau catatan yang terjadi atas pemesanan
bahan baku. File ini berisikan spesifikasi data atau bahan baku yang
dipesan , jumlah yang dipesan, tanggal pemesanan, dan lain sebagainya
yang akan dijelaskan pada tools selanjutnya.
File Pembayaran
File Pembayaran merupakan file yang terjadi atas proses atau aktifitas
pembayaran. File ini berisikan catatan mengenai kegiatan pembayaran atau
pelunasan dari bahan baku yang dipesan.
Sistem Informasi Manajemen
II. Entity Relationship Diagram
B a g i a nP r o d u k s i
M e m i n t aB a h a n b a k u
B a g i a nG u d a n g
M e l a p o r k a nk e k u r a n g a n
B a g i a nP e m b e l i a n
D i p e s a nb a h a n b a k u
s u p l i e r m e n e r i m a P e m b a y a r a n
M e n g u p g r a d e
P e r s e d i a a nB a h a n b a k u
M e l a k u k a n
P e m e s a n a nM e n g h a s ilk a n
la p o r a nB a g i a n
K e u a n g a nm e l a k u k a n
1
1
M
1
M
M 1
1
Sistem Informasi Manajemen
Identifikasi dan Deskripsi Diagram
Tiap-tiap kejadian yang dari entitas yang ada perlu diidentifikasikan dan
dideskripsikan. Hal yang dapat dikerjakan dari hal tersebut adalah dengan membuat
atribut. Hal yang menjadi entitas dalam pembahasan perancangan sistem informasi
manajemen meliputi bagian gudang, bagian pembelian , bagian produksi , bagian
pembelian, dan supplier.
Dalam entitas yang kita bahas, maka akan terdapat suatu atribut yang memiliki ciri
khas dari entitasnya. dalam pembahasan ini maka atribut dari tiap entitas yaitu;
1. Bagian Gudang
Memiliki atribut antara lain; No Item, Jenis Item, Tanggal, Jumlah
tersedia.
2. Bagian Produksi
Memiliki atribut antara lain; No Item, Jenis Item, Tanggal, Volume
Produksi, Volume Bahan Baku.
3. Bagian Pembelian
Memilki atribut antara lain; No. pembelian, Tanggal, Nama Suplier, Jenis
Item, Jumlah atau Volume yang dipesan, Harga.
4. Bagian Keuangan
Memilki atribut antara lain; No Transaksi, Tanggal, No Pembelian,
Tanggal Pembelian, Tanggal Pelunasan, Jumlah Pembayaran.
5. Suplier
Memilki atribut antara lain; No, Nama Suplier, Jenis Item, Alamat, Telp.
Setelah ER-Diagram tersebut kita petakan berdasarkan elemen-elemen data yang
ada pada entitas, maka kita dapat membuat analisis dalam menentukan elemen-elemen
data yang ada pada File Penyimpanan Data. Semua elemen data dipelajari untuk membuat
struktur data base dalam penyimpanan data yang efisien. Dan selanjutnya dapat dibuatkan
tabel normalisasi.
Sistem Informasi Manajemen
ER-Diagram Yang Telah Dimodifikasi
B a g i a nP ro d u k s i
M e m i n t aB a h a n b a k u
B a g i a nG u d a n g
M e l a p o rk a nk e k u ra n g a n
B a g i a nP e m b e l i a n
D i p e s a nb a h a n b a k u
s u p l i e r m e n e ri m a P e m b a y a ra n
M e n g u p g r a d e
P e rs e d i a a nB a h a n b a k u
M e l a k u k a n
P e m e s a n a nM e n g h a s ilk a n
la p o r a nB a g i a n
K e u a n g a nm e l a k u k a n
1
1
M
1
M
M 1
1
N o I t e m J e n i s I t e m T a n g g a l J u m l a h V o l u m e T e rs e d i a J u m l a h t e rp a k a i S i s a V o l u m e
N o P e m e s a n a n T a n g g a l N a m a S u p l i e r N o I t e m J e n i s I t e m J u m l a h T o t a l H a rg a T a n g g a l A k a n D i k i r i m
N o T ra n s a k s i T a n g g a l N a m a S u p l i e r N o I t e m J e n i s I t e m H a rg a P e r u n i t T o t a l H a rg a
Sistem Informasi Manajemen
III. Normalisasi
Dalam pembahasan perancangan Sistem Informasi Manejemen dari Sistem
Pembelian Bahan Baku pada tahap selanjutnya adalah pembuatan Tabel Normalisasi.
Dalam normalisasi data elemen-elemen yang ditujukan pada ER-Diagram di
tranformasikan dalam bentuk tabel. Pembuatan tabel tersebut adalah sebagai berikut;
1. Normalisasi kesatu
File Produksi
No Item Jenis Item Tanggal Vol Produksi Vol Bahan Baku
File Gudang
No Item Jenis Item Tanggal Jumlah Tersedia
File Pembelian
No Pembelian tanggal Nama suplier Jenis Item Jumlah Harga
File Keuangan
No Transaksi Tanggal No pembelian Tanggal Pembelian Tanggal Pelunasan Jumlah Pembayaran
File Suplier
NO Nama Suplier jenis Item Alamat Telp
File Persediaan
NO ITEM JENIS ITEM TANGGAL JUM VOL TERSEDIA JML TERPAKAI SISA VOL
Sistem Informasi Manajemen
File Pemesanan
NO PEMESANAN TANGGAL NAMA SUPLIER NO ITEM JENIS ITEM JUMLAHTOTAL HARGA
TGL DIKIRIM
File Pembayaran
NO TRANSAKSI TANGGAL NAMA SUPLIER NO ITEM JENIS ITEM HARGA / UNIT TOTAL HARGA
2. Normalisasi kedua
Pada Normalisasi pertama yang merupakan elemen-elemen yang bersasal dari pembuatan
ER-Diagram, masih terdapat pengulangan (redundancy) terhadap elemen entitas yang akan
diisi terutama pada Entitas yang memilki hubungan dengan nama supplier. Dimisalkan
pengisian data adalah sebagai berikut;
File Pemesanan
NO PEMESANAN TANGGAL NAMA SUPLIER NO ITEM JENIS ITEM JUMLAHTOTAL HARGA TGL DIKIRIM
PMS00001 1/1/2005 PT Budi L01 Lem 10 drum 2/1/2005PMS00002 5/1/2005 PT Cahya BB101 Kayu 1.000 m3 8/1/2005PMS00003 8/1/2005 PT Ratu BK101 B. Kimia 50 Kg 9/1/2005PMS00004 10/1/2005 PT Cahya BB101 Kayu 2.000 m3 13/1/2005PMS00005 16/1/2005 PT Cahya BB101 KAyu 500 m3 19//1/2005PMS00006 19/1/2005 PT Budi LO1 Lem 10 drum 20/1/2005PMS00007 22/1/2005 PT Ratu BK101 B. Kimia 150Kg 23/1/2005PMS00008 26/1/2005 PT Cahya BB101 Kayu 3.000 m3 29/1/2005
Dari contoh data diatas maka terdapat pengulangan pada nama supplier dan Nomor Jenis
item. Pengulangan tersebut harus diturunkan menjadi normalisasi level kedua yang dijelaskan
dalam bentuk tabel sebagai berikut.
A. File Pemesanan
NO PEMESANAN TANGGAL NAMA SUPLIER NO ITEM JENIS ITEM JUMLAHTOTAL HARGA
TGL DIKIRIM
Sistem Informasi Manajemen
File Pemesanan
NO PEMESANAN TANGGAL NO ITEM JENIS ITEM JUMLAHTOTAL HARGA
TGL DIKIRIM
File Nama Suplier
NAMA SUPLIER NO ITEM
B. File Pembayaran
NO TRANSAKSI TANGGAL NO ITEM JENIS ITEM HARGA / UNIT TOTAL HARGA
File Nama Suplier
NAMA SUPLIER NO ITEM
IV. Kamus Data
Seperti yang telah dijelaskan pada landasan teori, bahwa kamus data merupakan
suatu penjelasan tertulis mengenai data yang berada didalam database. Dalam kamus data
terdapat formulir-formulir data yang akan dijelaskan berdasarkan perancangan sistem
informasi manajemen dari pembelian bahan baku, adalah sebagai berikut;
1. Entry Kamus Arus Data (Data Flow Dictionary entry)
Sistem Informasi Manajemen
turun menjadi tngkt
2
Sistem Informasi Manajemen
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: Meminta bahan baku
Penjelasan: Dokumen yang berisikan tentang jumlah permintaan bahan baku
Dari : Bagian Produksi
Ke: Meminta Bahan Baku
Struktur data: Catatan
Catatan: -
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: Menerima permintaan bahan baku
Penjelasan: Dokumen yang berisikan tentang jumlah permintaan b. baku
Dari : Meminta bahan baku
Ke: Bagian Gudang
Struktur data: Catatan
Catatan: -
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: Mengirimkan bahan baku
Penjelasan: Dokumen yang berisikan tentang pengiriman barang
Dari : Bagian Gudang
Ke: Mengirim bahan baku
Struktur data: Catatan
Catatan: -
2. Entry Kamus Penyimpanan Data
Sistem Informasi Manajemen
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: Mengirimkan laporan kekurangan bahan baku
Penjelasan: Dokumen yang berisikan tentang kekurangan bahan baku
Dari : Bagian Gudang
Ke: Membuat laporan kekurangan bahan baku
Struktur data: Catatan
Catatan:
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: mengirimkan pemesanan bahan baku
Penjelasan: Dokumen yang berisikan tentang pemesanan bahan baku
Dari : Bagian pembelian
Ke: mengirmkan pesanan bahan baku
Struktur data: catatan
Catatan: -
Kamus arus data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap arus data dalam diagram arus data
Nama arus data: Melakukan pembayaran
Penjelasan: Dokumen yang menjelaskan ttg pembayaran atas pembelian
Dari : Bagian Keuangan
Ke: Melakukan pembayaran
Struktur data: Catatan
Catatan: -
Entry kamus penyimpanan data
Kegunaan: Untuk menjelaskan penyimpanan data dalam arus data
Nama arus: File pemesanan
Penjelasan: Dokumen yang menjelaskan tentang pemesanan yang dilakukan
Struktur data: Catatan atau laporan
Volume: 2 Lembar / hari
Keaktifan: 10 satuan / hari
Akses Bagian Pembelian
Catatan: -
3. Entry Struktur Kamus Data
Sistem Informasi Manajemen
Entry kamus penyimpanan data
Kegunaan: Untuk menjelaskan penyimpanan data dalam arus data
Nama arus: File Pembayaran
Penjelasan: Dokumen Yang berisikan tentang transaksi atas pembelian barang
Struktur data: catatan atau laporan
Volume: 2 Lembar / hari
Keaktifan: 30 Lembar / hari
Akses Bagian Keuangan
Catatan: -
Entry kamus penyimpanan data
Kegunaan: Untuk menjelaskan penyimpanan data dalam arus data
Nama arus: File persediaan
Penjelasan: Dokumen yang berisikan mengenai keadaan persediaan bahan baku
Struktur data: Catatan atau laporan
Volume: 1 Lembar / hari
Keaktifan: 30 Lembar / hari
Akses Bagian Gudang
Catatan:
4. Entry Kamus Elemen Data
Sistem Informasi Manajemen
Entry Struktur Kamus Data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap-tiap struktur data unik dalam (1) arus data dan (2)
penyimpanan data
Nama struktur: Catatan permintaan bahan baku
Penjelasan: Catatan yang berisikan tentang permintaan bahan baku produksi
Elemen: No. Item Tanggal
Jenis Item
Jumlah Volume
Catatan:
Entry Struktur Kamus Data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap-tiap struktur data unik dalam (1) arus data dan (2)
penyimpanan data
Nama struktur: Catatan laporan kekurangan bahan baku
Penjelasan: Catatan yang berisikan tentang kekurangan bahan baku produksi
Elemen: No. Item Tanggal
Jenis Item
Jumlah Volume
Catatan:
Entry Struktur Kamus Data
Kegunaan: Untuk menjelaskan tiap-tiap struktur data unik dalam (1) arus data dan (2)
penyimpanan data
Nama struktur: Catatan pemesanan bahan baku
Penjelasan: Catatan yang berisikan tentang pemesanan baku baku kepada supplier
Elemen: No. Item Nama Supplier
Tanggal Jumlah
Jenis Item Total harga
Catatan:
Entry kamus elemen data
Kegunaan: untuk menjelaskan tiap elemen data unik yang terdapat dalam struktur data
Nama elemen data: Jenis Item
Penjelasan: nama yang mengidentifikasikan jenis bahan baku
Jenis: Alphabeth
Panjang: 20 karakter
Jum posisi desimal: -
Alias: -
Cakupan nilai: A-Z
Nilai umum: -
Nilai spesifik: -
Rincian penyuntingan; -
Lain: -
V. Diagram Sruktur (Sructure Chart)
Pada Diagram Arus Data Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku, jumlah proses
atau kegiatan terdiri atas enam kegiatan, kegiatan tersebut adalah:
Sistem Informasi Manajemen
Entry kamus elemen data
Kegunaan: untuk menjelaskan tiap elemen data unik yang terdapat dalam struktur data
Nama elemen data: Nomor Item
Penjelasan: Nomor yang mengidentifikasikan item bahan baku
Jenis: Alphanumeric
Panjang: 5 karakter
Jum posisi desimal: -
Alias: -
Cakupan nilai: A-Z, 001-999
Nilai umum: -
Nilai spesifik: -
Rincian penyuntingan; -
Lain: -
1. Proses meminta bahan baku
2. Proses mengirimkan bahan baku
3. Proses mengirimkan laporan kekurangan bahan baku
4. Proses mengirimkan surat pesanan pembelian
5. Proses membuat faktur dan mengirimkan laporan pembelian/ pemesanan
6. Proses melakukan pembayaran
Diagram struktur akan menjelaskan aliran informasi dan data yang terjadi dari enam
kegiatan proses tersebut. Berbeda dengan Diagram Arus Data yang memperlihatkan atau
menjelaskan mengenai aliran informasi dalam perancangan sistem informasi, pada
diagram struktur akan sangat mudah untuk dibaca kegiatan atau aliran informasi yang
terjadi pada masing-masing operasi yang terjadi dalam perancangan sistem informasi ini.
Diagram struktur adalah sebagai berikut:
Sistem Informasi Manajemen
Struktur Chart
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU
MEMINTA BAHAN BAKUMENGIRIMKANBAHAN BAKU
MEMBUAT DANMENGIRIMKAN LAPKEKURANGAN BB
MENGIRIMKANPESANAN BAHAN BAKU
MEMBUAT FAKTURDAN LAPORAN
PEMBELIAN
MELAKUKANPEMBAYARAN
ME
MI N
TA
BA
HA
N B
AK
U
ME
NE
RIM
A P
ER
MIN
TA
AN
BA
HA
N B
AK
U
ME
NG
I RIM
KA
N B
AH
AN
BA
KU
+
SU
RA
T J
AL
AN
(P
EM
ES
AN
AN
)
ME
NG
IRIM
KA
N B
AH
AN
BA
KU
+S
UR
AT
JAL
AN
(PE
ME
SA
NA
N)
LA
PO
RA
N K
EK
UR
AN
GA
N B
AH
AN
BA
KU
ME
NE
RIM
A L
AP
OR
AN
KE
KU
RA
NG
AN
BA
HA
N B
AK
U SU
RA
T P
ES
AN
AN
PE
MB
ELI
AN
ME
NE
RIM
A S
UR
AT
PE
SA
NA
PE
MB
EL
IAN
BA
HA
N B
AK
U
ME
NG
IRM
KA
N L
AP
OR
AN
PE
MB
EL
IAN
DA
N P
EN
AG
IHA
N
ME
NG
IRIM
KA
N F
AK
TU
R P
EN
AG
IHA
N P
EM
BE
LIA
N
ME
NE
RIM
A L
AP
OR
AN
PE
MB
ELIA
N D
AN
PE
NA
GI H
AN
ME
NE
RIM
A F
AK
TU
R
ME
LA
KU
KA
N P
EM
BA
YA
RA
N
ME
NE
RIM
A P
EM
BA
YA
RA
N
Sistem Informasi Manajemen
VI. Decision Tree
Prosedur dari perancangan sistem informasi pembelian bahan baku atas keputusan
pembelian adalah pada saat bagian produksi meminta bahan baku yang diperlukan untuk
proses produksi k bagian gudang, maka bagian gudang akan mengecek mengenai keadaan
persediaan. Pada saat keadaan persediaan bahan baku tidak tersedia maka, bagian gudang
harus segera memesan bahan baku yang diperlukan dengan mengirimkan laporan
pemesanan ke bagian pembelian yang selanjutnya dipesan ke supplier.
Jika kondisi bahan baku tersedia maka bagian gudang akan mengecek apakah
bahan baku tersebut cukup untuk memenuhi permintaan bagian produksi. Jika tidak
mencukupi maka bagian gudang akan memgirimkan laporan kekurangan bahan baku
(memesan) ke bagian pembelian selanjutnya dipesan ke supplier. Namun jika ternyata
bahan baku tersedia mencukupi atas permintaan bagian produksi, maka bagian gudang
tidak perlu memesan bahan baku pada saat ini.
I
I
BA
HA
N B
AK
U T
ER
SE
DIA
BA
HA
N B
AK
U T
IDA
K TE
RS
EDIA
PEMERIKSAAN DI GUDANG
BAHAN BAKUMENCUKUPI
BAHAN BAKUTIDAK MENCUKUPI
TIDAK PESAN
PESAN
PESAN
Sistem Informasi Manajemen
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan sistem informasi manaemen dari sistem pembelian bahan baku
pada perusahaan kertas PT XXX yang telah kami bahas, maka kami dapat menarik
kesimpulan yaitu;
1. PT XXX merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi
bubur kertas (pulp) dan kertas yang bahan bakunya berupa kayu, lem dan bahan kimia
2. Pada Sistem pembelian bahan baku PT XXX terdapat lima
entitas yang berhubungan dalam kegiatan proses pembelian yaitu; bagian produksi ,
bagian pembelian, bagian keuangan, bagian gudang, dan bagian penyediaa bahan baku
(supplier).
3. Kegiatan atau proses dari Sistem Informasi Manajemen
pembelian bahan baku pada PT XXX , terbagi menjadi enam kegiatan yaitu; proses
meminta bahan baku, mengirimkan bahan baku, mengirimkan laporan kekurangan
bahan baku, mengirmkan surat pesanan pembelian, membuat faktur dan mengirimkan
laporan pembelian atau pemesanan, dan melakukan pembayaran.
4. Dari enam proses yang terjadi pada perancangan sistem,
maka menghasilkan file dalam pencatatan aktifitas yang terjadi pada proses pembelian.
File tersebut adalah; File Persediaan, File Pemesanan, File Pembayaran.
5. Identifikasi dan Deskripsi elemen-elemen dari file yang
dihasilkan dalam perancangan sistem informasi pembelian bahan baku, dapat
memberikan karakteristik khusus terhadap file yang dibutuhkan pada pencacatan
aktifitas kegiatan proses pembelian bahan baku.
6. Aliran informasi dan data dari perancangan sistem telah
tergambarkan dengan jelas pada strukutr diagram.
7. Proses pengambilan keputusan atas pembelian bahan baku
berdasarkan keputusan bagian gudang yang selanjutnya diteruskan kepada bagian
pembelian.
Sistem Informasi Manajemen
8. Keputusan pembelian yang diambil oleh bagian gudang
berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada pada persediaan yang mencukupi atas
permintaan bagian produksi.
II. SARAN
Saran penulis dalam perancangan sitem informasi pembelian bahan baku yang kami
laporkan yaitu:
1. Perancangan sistem informasi yang telah dibuat akan berjalan efektif jika tiap
entitas yang terkait dapat saling bekerja sama dan berkoordinasi dalam melakukan
pekerjaannya.
2. Perancangan sistem informasi yang telah dibuat memerlukan sumber daya manusia
yang handal untuk mengoperasikan atau melaksanakannya. Tanpa sumber daya
manusia yang handal maka secanggih apapun dari sistem dan teknologi yang telah
dibuat maka tidak akan dapat berjalan dari tujuan yang diharapkan.
Sistem Informasi Manajemen
Daftar Pustaka
Bahan-bahan Kuliah Sistem Informasi Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen Industri,
Jakarta 2005
Pohan, Husni Iskandar dan Bahri, Kusnassriyanto Saiful, Pengantar Perancangan Sistem,
Penerbit Erlangga, Jakarta 1997
Sistem Informasi Manajemen
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 3
I.1 Latar Belakang 3
I.2 Perumusan Masalah 4
I.3 Pembatasan Masalah 4
BAB IILANDASAN TEORI 5
II.1Pengertian Sistem Informasi Manajemen 5
II.2Alat (tools) Dalam Memodelkan SIM 6
1. Diagram Arus Data 6
2. Entity Relationship Diagram 9
3. Normalisasi 11
4. Kamus Data 12
5. Diagram Struktur 13
6. Pohon Keputusan ( Decision Tree) 13
BAB III STUDY KASUS 14
III.1 Definisi Perancangan Sistem Informasi 14
III.2 Manajemen Sistem Pembelian 14
III.3 Prosedur Pembelian Bahan Baku 17
BAB. IV PERANCANGAN PERANCANGAN SIM 19
IV.1 Diagram Arus Data 19
IV.2 Entity Relationship Diagram 22
IV.3 Normalisasi 25
Sistem Informasi Manajemen
IV.4 Kamus Data 28
IV.5 Diagam Struktur 33
IV.6 Decision Tree 35
BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN 37
V.1Kesimpulan 37
V.2Saran 38
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen
Berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat maka dapat ditranformasikan
menjadi sebuah tabel keputusan yaitu;
Kondisi dan Tindakan AlternatifA. Kondisi 1 2 3 Bahan baku tersedia Y Y T Bahan baku mencukupi Y T TB, Tindakan Pesan Bahan Baku V V Tidak Pesan V
Sistem Informasi Manajemen