6550 artikel skripsi

22
 FAKTOR  FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : MUKHLAS DEDDY KURNIAWAN 2008310386 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2012

Upload: inge-meilina

Post on 08-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

  • FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAANLABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    BURSA EFEK INDONESIA

    ARTIKEL ILMIAH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Strata Satu

    Jurusan Akuntansi

    Oleh :

    MUKHLAS DEDDY KURNIAWAN2008310386

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASS U R A B A Y A

    2012

  • 1PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

    Nama : Mukhlas Deddy KurniawanTempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 25 Desember 1989N.I.M : 2008310386Jurusan : Akuntansi

    Program Pendidikan : Strata 1Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

    Judul : Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba PadaPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia

    Disetujui dan diterima baik oleh :

    Dosen Pembimbing,Tanggal : 19 Maret 2012

    (Diyah Pujiati,SE.,M.Si.)

    Ketua Program Studi S1 AkuntansiTanggal : 22 Maret 2012

    (Supriyati,SE.,M.Si,Ak)

  • 2FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATANLABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

    BURSA EFEK INDONESIA

    Mukhlas Deddy KurniawanSTIE Perbanas Surabaya

    Email: [email protected]. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

    ABSTRACTIncome smoothing is a general form of earnings management, manager increase or decreaseincome to decrease the fluctuation. Income smoothing also cover not reporting in part of incomeon current period with creating reserve or bank of income and then reporting this incomewhen the period is bad. This research is designed to determine affecting of firm size, leverage,net profit margin, and profitability in a income smoothing practics. Income smoothing can bemeasured with reflection discretionary accrual and non-discretionary accrual. Discretionaryaccruals are accrual which can change appropriate with management policy, example :consideration determined about economic life of fix assets or determined depretiation methodselection. Non-diskretionary accruals are accrual which can change not because managementpolicy, example : major changes in receivable account because of significant additional sales.This research using logistic regression. The results of research indicated that firm size prove tohave influence on income smoothing. Whereas financial leverage, net profit margin, andprofitability did not prove to have affecting on income smoothing.Keywords : income smoothing, firm size, leverage, net profit margin, profitability, logisticregression

    PENDAHULUANSalah satu informasi yang terdapat dalamlaporan keuangan adalah informasi mengenailaba perusahaan. Statement of FinancialAccounting Concept (SFAC) nomor 1 tentang"Objectives of Financial Reporting by BusinessEnterprises menyebutkan bahwa informasilaba merupakan faktor penting dalam menaksirkinerja atau pertanggung jawaban manajemendan informasi laba tersebut membantu pemilikatau pihak lain melakukan penaksiran atasearning power perusahaan di masa yang akandatang. Menurut PSAK No. 1 tentangpenyajian laporan keuangan, informasi labadiperlukan untuk menilai perubahan sumberdaya ekonomis yang mungkin dapatdikendalikan di masa depan, menghasilkanarus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk

    menilai efektivitas manajemen dalammemanfaatkan sumber daya tambahan. Bagipemilik saham atau investor, informasi labadigunakan untuk mengetahui peningkatan nilaiekonomi yang akan mereka terima melaluidividen. Laba juga dapat digunakan untukmenilai kinerja perusahaan (Gideon, 2005)dalam I Gusti Ayu Putu Shita P (2011).

    Beberapa penelitian telah mencobauntuk mengidentifikasikan dan menguji faktor faktor yang mendorong manajemen dalammelakukan perataan laba, namun masihmenunjukkan signifikansi hasil yang berbedapada setiap penelitian. Diastiti OkkarismaDewi (2010) menemukan bahwa financialleverage berpengaruh signifikan terhadaptindakan perataan laba. Sementara FongnawatiBudhijono (2006) membuktikan bahwaperataan laba tidak dipengaruhi oleh financial

  • 3leverage, namun dipengaruhi oleh ukuranperusahaan dan profitabilitas. Ketidak-konsistenan hasil penelitian menarik perhatianpeneliti untuk meneliti faktor faktor yangmempengaruhi perataan laba.

    Kecenderungan untuk memperhatikanlaba yang terdapat dalam laporan laba rugiyang ditentukan banyak peneliti. Situasi inididasari oleh manajemen terutama darikalangan manajemen yang kinerjanya diukurberdasarkan informasi tersebut, sehinggamendorong timbulnya disfunctional behaviour.Adapun bentuk perilaku yang tidak semestinyayang timbul dalam hubungannya dengan labaadalah praktik perataan laba (incomesmoothing). Perataan laba (income smoothing)menjadi hal yang penting terutama karenapraktek ini dapat menimbulkan disfunctionalbehaviour (perilaku yang tidak semestinya)yang muncul sebagai akibat dari konflik yangtimbul diantara pihak - pihak yang memilikikepentingan dengan laporan keuanganperusahaan (Diastiti Okkarisma Dewi, 2010).

    Menurut Muid dan Catur (2005) dalamI Gusti Ayu Putu Shita (2011) manajemen labadapat dibuktikan melalui analisis akrual.Akrual baik dalam aktiva tetap atau aktivalancar, pasiva jangka pendek atau jangkapanjang. Komponen non-kas atau akrual iniyang dicurigai digunakan manajer ketikamengelola atau mengatur laba (Sulistyanto,2008) dalam I Gusti Ayu Putu Shita (2011).Jumlah akrual yang tercermin dalampenghitungan laba terdiri dari: (1) bagianakrual yang memang sewajarnya ada dalamproses penyusunan laporan keuangan, disebutnormal accruals atau nondiscretionary accrual(NDA), dan (2) bagian akrual yang merupakanmanipulasi data akuntansi yang disebut denganabnormal accrual atau discretionary accruals(DA). Discretionary accruals (DA) merupakankomponen akrual yang dapat diatur dandirekayasa sesuai dengan kebijakan manajerial,sementara nondiscretionary accrual (NDA)merupakan komponen akrual yang tidak dapatdiukur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan

    manajemen perusahaan (Sulistyanto, 2008)dalam I Gusti Ayu Putu Shita (2011).

    Tindakan manajemen laba yangdilakukan olah manajer dapat dipengaruhi olehbeberapa faktor permintaan untuk pendanaaneksternal, insider trading, hutang, bonus ataustruktur perusahaan. Terdapat berbagai macamproksi yang digunakan untuk mengukur kinerjayang dilakukan perusahaan seperti leveragedan profitabilitas (Desi Kartikasari,2011)

    Penelitian ini meneliti faktor-faktoryang dapat dikaitkan dengan terjadinya praktikperataan laba pada perusahaan manufaktur.Penelitian ini diharapkan dapat memberikanmasukan kepada STIE Perbanas Surabayakhususnya dan mahasiswa umumnya tentangperataan laba.RERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESISAgency TheoryMenurut Hendriksen dan Van Breda (2002)dalam Koosrini Setiawati (2010) hal yangmendasari konsep teori keagenan muncul dariperluasan dari satu individu pelaku ekonomiinformasi menjadi dua individu. Salah satuindividu ini menjadi agent untuk yang lainyang disebut principal. Agent membuatkontrak untuk melakukan tugas-tugas tertentubagi principal, principal membuat kontrakuntuk memberi imbalan pada agent. Principalmempekerjakan agent untuk melakukan tugasuntuk kepentingan principal, termasukpendelegasian otoritas pengambilan keputusandari principal ke agent. Analoginya mungkinseperti antara pemilik perusahaan danmanajemenLabaLaba adalah kenaikan manfaat ekonomi selamasuatu periode akuntansi dalam bentukpemasukan atau penambahan aktiva ataupenurunan kewajiban yang mengakibatkankenaikan ekuitas yang tidak berasal darikontribusi penanam modal. Konsep labasebagai pengukuran yang fundamental terusmenerus menghadapi tantangan, akan tetapidilihat dari sudut perspektif informatif konseplaba jelas menggambarkan kegiatan akuntansi.

  • 4Degoerge (1999) dalam Nur IkaAnggorowati (2009) laba sering dipergunakanberbagai pihak sebagai alat untuk memprediksitingkat pertumbuhan laba di masa depan sertatingkat pengembalian pinjaman. Semakin besarlaba perusahaan, maka akan semakin besarpula kemungkinannya bagi kreditur untukmenerima pembayaran pinjaman dan bungaketika jatuh tempo.Ukuran PerusahaanUkuran perusahaan akan mempengaruhi strukturpendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkankecenderungan perusahaan memerlukan danayang lebih besar dibandingkan perusahaan yanglebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yanglebih besar memiliki kecenderungan bahwaperusahaan menginginkan pertumbuhan dalamlaba.

    Sehingga dapat diberikan simpulanbahwa manajer yang memimpin perusahaanyang lebih besar memiliki kesempatan yanglebih kecil dalam memanipulasi labadibandingkan dengan manajer di perusahaankecil. Penelitian Halim dkk. (2005) dalamAstohar (2009) menemukan bahwa ukuranperusahaan berpengaruh negatif terhadapmanajemen laba. Perusahaan yang lebih besarberkesempatan lebih kecil dalam melakukanmanajemen laba dibandingkan perusahaankecil.LeverageLeverage menunjukkan penggunaan biayatetap operasi perusahaan sehubunganmelakukan kegiatan operasi. Oleh karena itu,leverage digunakan untuk mengukur seberapabesar penggunaan biaya tetap operasi dalamperusahaan, Astohar (2009).

    Penggunaan leverage sangat pentingbagi dalam mengendalikan resiko bisnisperusahaan. Jika leverage meningkat makatingkat pengembalian dan resiko perusahaanakan meningkat, sebaliknya penurunanleverage perusahaan akan mengakibatkanmenurunnya tingkat pengembalian dan resikoperusahaan (Gittman, 2003; 489).

    Leverage adalah ukuran besarnyapenggunaan biaya tetap dalam sebuah

    perusahaan. Semakin tinggi biaya tetap, makasemakin tinggi leverage yang dicapai dansemakin besar pula sensivitas laba bersihterhadap perubahan penjualan. Jika sebuahperusahaan mempunyai leverage tinggi, makasedikit saja peningkatan dalam penjualan dapatmenghasilkan peningkatan persentase yangbesar dalam laba.Sebaliknya jika perusahaanmempunyai levergae rendah, maka pengaruhpeningkatandalam penjualan terhadappeningkatan laba bersih adalah rendah (DahliaH.B., 2011)ProfitabilitasDesi Kartikasari (2011) menyatakanprofitabilitas adalah rasio yang menunjukkanhasil akhir dari sejumlah kebijakan dankeputusan. Rasio ini juga menunjukkankemampuan modal yang diinvestasikan dalamkeseluruhan aktiva untuk menghasilkankeuntungan netto. Informasi ini berguna dalamperumusan pertimbangan tentang efektivitasperusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya.Diasumsikan bahwa investor tidak menyukairesiko sehingga menginginkan tingkat labayang stabil. Tapi profitabilitas yang tinggi jugadapat meningkatkan biaya politis yang harusditanggung oleh perusahaan, khususnya pajak.Oleh karena itu bila rasio ini tinggi, perusahaancenderung menurunkan tingkat laba untukmenghindari munculnya biaya politis dan totalakrual menjadi makin rendah.Manajemen LabaManajemen laba merupakan salah satu faktoryang dapat mengurangi kredibilitas laporankeuangan, dan menambah bias dalam laporankeuangan serta mengganggu pemakai laporankeuangan yang mempercayai angka laba hasilrekayasa tersebut sebagai angka laba tanparekayasa (Setiawati dan Naim, 2000) dalamYohana Indriani, sedangkan menurut Sulistyanto(2008), manajemen laba merupakan upayamanajer perusahaan untuk mempengaruhiinformasi dalam laporan keuangan dengan tujuanuntuk mengelabui stakeholder yang inginmengetahui kinerja dan kondisi perusahaan

    Manajemen laba adalah campur tangandalam proses pelaporan keuangan eksternal

  • 5dengan tujuan untuk menguntungkan dirisendiri. Manajemen laba merupakan salah satufaktor yang dapat mengurangi kredibilitaslaporan keuangan, manajemen laba menambahbias dalam laporan keuangan dan dapatmengganggu pemakai laporan keuangan yangmempercayai angka laba hasil rekayasatersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa(Setiawati dan Naim, 2000) dalam NurulQomariyah (2006).Diskresionari AkrualDalam wacana akuntansi, secara konseptualakuntansi berbasis akrual dipercaya dapatmenghasilkan informasi yang lebih akuntabeldan transparan dibandingkan dengan akuntansiberbasis kas. Akuntansi berbasis akrual mampumendukung terlaksanakannya perhitunganbiaya pelayanan publik dengan lebih wajar.Nilai yang dihasilkan mencakup seluruh bebanyang terjadi, tidak hanya jumlah yang telahdibayarkan. Dengan memasukkan seluruhbeban, baik yang sudah dibayar maupun yangbelum dibayar, akuntansi berbasis akrual dapatmenyediakan pengukuran yang lebih baik,pengakuan yang tepat waktu, danpengungkapan kewajiban di masa mendatang.Dalam rangka pengukuran kinerja, informasiberbasis akrual dapat menyediakan informasimengenai penggunaan sumber daya ekonomiyang sebenarnya. Oleh karena itu, akuntansiberbasis akrual merupakan salah satu saranapendukung yang diperlukan dalam rangkatransparansi dan akuntabilitas pemerintah(KSAP, 2006)

    Menurut (Bandi, 2009) laba memilikikomponen akrual dan arus kas. akrual memilikisifat berkebalikan pada periode berikutnyayakni setelah akrual (komponen laba) menaik,maka pada periode berikutnya akan menurun,oleh karenanya laba yang persisten adalah yangmengandung komponen arus kas tinggi. Selainitu basis akrual dapat memotivasi manajeruntuk melakukan manajemen laba dalamrangka menunjukkan kebaikan kinerjanya.Di sisi lain, teori prospek berasumsi bahwainvestor lebih suka perusahaan dengan laba

    persisten daripada laba besar kemudian diikutirugi (baik rugi besar maupun kecil).Perataan LabaPerataan laba merupakan bentuk umum darimanajemen laba, manajer meningkatkan ataumenurunkan laba untuk mengurangifluktuasinya. Perataan laba juga mencakuptidak melaporkan bagian laba pada periodebaik dengan menciptakan cadangan ataubank laba dan kemudian melaporkan laba inisaat periode buruk.

    Praktik perataan laba dilakukan olehmanajemen perusahaan yang dapatmenyebabkan pengungkapan laba di laporankeuangan menjadi tidak memadai, bahkanterkesan menyesatkan. Hal ini berakibatinvestor tidak memiliki informasi yang akurattentang laba, sehingga investor gagal dalammenaksir risiko investor mereka. Pemilihanmetode akuntansi yang menyajikan adanyalaba yang rata dari tahun ke tahun merupakansalah satu hal yang sangat disukai olehmanajemen dan para investor, karena laba yangrata mengidentifikasikan bahwa perusahaantersebut kuat dan stabil ( Atik, 2008) dalamDhamar Yudho Aji (2010).

    Pola ini dilakukan dengan mengurangifluktuasi laba sehingga laba yang dilaporkanrelatif stabil. Untuk kreditor dan investor yangmemiliki sifat risk advers, kestabilan datamerupakan hal penting dalm pengambilankeputusan. Dalam dunia keuangan, fluktuasilaba merupakan indikator risiko. Stabilitas labadilakukan agar laba tidak fluktuatif yang dapatdilakukan dengan mengombinasikan keduapola tersebut, yaitu memaksimalkan ataumeminimalkan laba. Perataan laba dapatdikatakan merupakan upaya untuk menetralkankeadaan lingkungan uang yang penuh denganketidakpastianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah :Mengetahui faktor-faktor apa saja yangberpengaruh terhadap perataan laba.Konsistensi dengan penelitian terdahulu.Kerangka pemikiran yang mendasari penelitianini adalah :

  • 6Berdasarkan latar belakang dan rumusanmasalah yang diajukan dalam penelitian ini,maka dapat disusun hipotesis penelitiansebagai berikut :H1.1 : Ukuran Perusahaan mempengaruhiperataan laba.

    H1.2 :. Net Profit Margin mempengaruhiperataan laba.H1.3 : Leverage mempengaruhi perataan laba.H1.4 : Profitabilitas mempengaruhi perataanlaba.

    Gambar 1Kerangka Pemikiran

    METODE PENELITIANRancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian replikasiyang berjudul Analisis Perataan Laba danFaktor-faktor yang Mempengaruhi PadaPerusahaan Manufaktur di BEJ (2000 - 2004)Nani Syahriana (2006). Rancangan penelitianmenggunakan data sekunder yangmenggunakan objek data Laporan Keuangan.Laporan keuangan yang digunakan yaituLaporan Keuangan Manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007 2010 yang menerbitkan laporan tahunan(annual report) secara berturut-turut.Pengujian yang dilakukan menggunakan alatuji regresi logistik.Identifikasi VariabelBerdasarkan kerangka pikir yang telah disusun,variabel yang digunakan sebagai pedomanpembahasan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut :

    Variabel Independen.- Ukuran Perusahaan- Net Profit Margin- Leverage- Profitabilitas

    Variabel Dependen.- Perataan Laba

    Adapun definisi operasional dari penelitian iniadalah sebagai berikut :Variabel IndependenRahmawati dan Varidwan (2006) dalam EkaHardikasari (2011) menunjukan bahwa ukuranperusahaan yang diukur dengan menggunakankapitalisasi pasar berpengaruh signifikanpositif terhadap manajemen laba perusahaan.Ini menunjukan bahwa manajer perusahaanbesar mendapat insentif yang lebih ketika diamelakukan manajemen laba demi mengurangikos politisnya.Rasio ini memberikan gambaran tentang laba

    Profitabilitas

    Net Profit Margin

    LeveragePerataan Laba

    Ukuran Perusahaan

  • 7untuk para pemegang saham sebagaipersentase penjualan. Rasio net profit marginini mengukur seluruh efisiensi baik produksi,administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuanharga maupun manajemen pajak.

    Leverage menunjukkan proporsipenggunaan utang untuk membiayaiinvestasinya. Semakin besar utang perusahaanmaka semakin besar pula risiko yang dihadapiinvestor akan meminta tingkat keuntunganyang semakin tinggi. Kondisi tersebutmendorong manajemen perusahaan untukmelakukan perataan laba.

    Profitabilitas merupakan tingkatkemampuan bank dalam meningkatkanlabanya. Tingkat profitabilitas dapat diukurmenggunakan rasio return on asset (ROA),yang merupakan rasio untuk mengukurkemampuan manajemen dalam mengelolaaktiva untuk menghasilkan laba. MenurutMuliaman Hadad (2004) dalam KristianNatalael S (2011) Return on asset adalahindikator yang akan menunjukkan bahwaapabila rasio ini meningkat maka aktiva banktelah digunakan dengan optimal untukmemperoleh pendapatan.Variabel DependenPerataan Laba adalah upaya yang dilakukanpihak manajemen agar laba dari tahun ke tahuncenderung rata. Hal itu disukai oleh pihakmanajemen dan investor karena dapatmengidentifikasikan perusahaan dianggap kuatdan stabil. Dalam penelitian ini menggunakanperingkat perataan laba sebagai proksi praktekperataan laba yang dilakukan perusahaan.Perataan laba dapat diukur denganmereklasifikasi akrual diskresioner dan akrualnon diskresioner. Akrual diskresioner(discretionary accruals) adalah akrual yangdapat berubah sesuai dengan kebijakanmanajemen, seperti pertimbangan tentangpenentuan umur ekonomis aset tetap ataupertimbangan pemilihan metode depresiasi.Akrual non diskresioner (nondiscretionaryaccruals) adalah akrual yang dapat berubahbukan karena kebijakan atau pertimbangan

    pihak manajemen, seperti perubahan piutangyang besar karena adanya tambahan penjualanyang signifikan.Pupulasi, Sampel, Teknik PengambilanSampelPopulasi merupakan suatu batas obyekpenelitian dan sekaligus merupakan batas bagiproses induksi (generalisasi) dari hasilpenelitian yang bersangkutan (SujokoEfferin,dkk, 2008:73). Populasi dalampenelitian ini adalah Perusahaan di Bursa EfekIndonesia.

    Perusahaan Manufaktur yangmenerbitkan Laporan Keuangan pada tahun2007 - 2010 yang kemudian dikelompokkanmenjadi dua bagian, yaitu perusahaan peratalaba dan perusahaan bukan perata laba.

    Teknik penarikan sampel penelitian iniadalah dengan menggunakan metode purposivejudgement sampling yaitu teknik samplingyang menggunakan pertimbangan dan batasantertentu sehingga sampel yang dipilih relevandengan tujuan penelitian.ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANUji Statistik DeskriptifStatistik deskriptif memberikan gambaran ataudeskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,dan skewness (Ghozali, 2011:19)..Pengujian HipotesisRegresi logistik dilakukan untuk mengujiapakah probabilitas terjadinya variabel terikatdapat diprediksi dengan variabel bebas, karenavariabel bebas merupakan campuran antaravariabel metrik dan non metrik.

    Persamaan logistic regression dapatdinyatakan sebagai berikut :Ln[odds(S|X1,X2,X4)]= 0 + 1TA+2LEV + 3NPM + 4PRF + Atau

    = Y = 0 + 1TA+ 2LEV + 3NPM +4PRF + Dimana :Y = probabilitas kondisi bermasalah0 = konstanta

  • 814 = koefisien regresiTA = Total AktivaLEV = LeverageNPM = Net Profit MarginPRF = Profitabilitas

    Langkah-langkah analisis dalam regresilogistic menurut Ghozali (2007) :Menilai Model FitStatistik yang digunakan berdasarkan padafungsi likelihood. Likelihood L dari modeladalah probabilitas bahwa model yangdihipotesakan menggambarkan data input.Untuk mengetahui hipotesis nol dan alternatif,L ditransformasikan menjadi -2LogL.

    Cox dan Snells R square merupakanukuran yang mencoba meniru ukuran R padamultiple regression yang didasarkan padateknik estimasi likelihood dengan nilaimaksimum kurang dari 1 sehingga sulitdiinterpretasikan.

    Nagelkerkrs R square merupakanmodifikasi dari koefisien Cox dan Snells untukmemastikan bahwa nilainya bervariasi mulaidari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan caramembagi nilai Cox dan Snells R dengan nilaimaksimumnya. Nilai Nagelkerkes R dapatdiinterpretasikan seperti nilai R pada multipleregression.

    Hosmer and Lemeshows Goodness ofFit Test menguji hipotesis nol bahwa dataempiris cocok atau sesuai dengan model. Jikanilai Hosmer and Lemeshows Goodness of FitTest statistik sama dengan atau kurang dari0,05, maka hipotesis nol ditolak, jika nilaiHosmer and Lemeshows Goodness of Fit Teststatistik lebih besar dari 0,05, maka hipotesisnol diterima karena datanya cocok denganobservasinya.Deskripsi VariabelSampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia pada periode amatan2007 sampai dengan 2010 dan telah memenuhikriteria pemilihan sampel, selanjutnya daftarnama perusahaan yang menjadi sampel

    penelitian dapat dilihat pada lampiran 2.Sebelum melakukan pemilihan kategoriperusahaan perata laba dan bukan perata laba,dilakukan perhitungan discretionary accrual(DA), non-discretionary accrual (NDA) danpre-discretionary accrual (PDI) masing masing perusahaan selama tahun 2007-2010dengan langkah berikut :Menentukan nilai Discretionary Accrual (DA)dapat dilakukan sebagai berikut :

    1. Menentukan nilai total akrual, yaituperbedaan antara nilai net income (NI)dengan aliran kas operasi (CFO)

    TAit = NIit - CFOit2. Tahap kedua adalah menentukan nilai

    parameter 1, 2, dan 3 denganmelakukan regresi per tahun perindustri pada formulasi berikut :TAit/Ait-1 = 1 (1/Ait-1) + 2 (REVit/Ait-1) + 3 (PPEit/Ait-1) +eit

    3. Nilai parameter 1, 2, dan 3 laludisubtitusikan pada persamaan berikutini untuk mendapatkan nilai NDA.NDAit = 1 (1/Ait-1) + 2 (REVit/Ait-1 -RECit/Ait-1) + 3 (PPEit/Ait-1)

    4. Nilai akrual diskresioner (DA) yangmerupakan indikator manajemen labaakrual didapat dengan cara mengurangitotal akrual yang dibagi dengan totalaset tahun sebelumnya dengan NDAmenggunakan formulasi sebagai berikut:DAit = TAit/Ait-1 - NDA

    5. Menentukan nilai PDI (Pre-Discretionary Income) dengan rumus :

    PDI = NI NDA6. Setelah mendapatkan nilai DA dan PDI

    masing-masing perusahaan, ,makadilakukan penilaian untuk menentukanperataan laba dengan nilai DA &PDI. Indikasi perataan laba dapatdinilai jika terdapat korelasi negatifdiantara keduanya.

    Keterangan :TAit : Total akrual perusahaan i pada periodet.

  • 9NIit : Net Income perusahaan i pada periodet.CFOit : Arus kas operasional perusahaan ipada periode t.NDA : Nilai akrual non-diskresionariperusahaan.DA : Nilai akrual diskresioner perusahaan.PDI : Pre-Discretionary IncomeAit-1 : Aset awal tahun perusahaan i padaperiode t.REVit : Perubahan penjualan bersihperusahaan i pada periode t.RECit : Perubahan piutang dagang

    perusahaan i pada periode t.PPEit : Property, plant, and equipmentperusahaan i pada periode t.CFOit: Perubahan arus kas operasionalperusahaan i pada periode t., 1, 2, 3 : Parameter yang diperoleh daripersamaan regresi.it : Error term perusahaan i pada periodet.

    Kemudian dilakukan pengamatan untukmelihat perusahaan mana yang memilikikorelasi negatif sebagai penilaian perusahaanmelakukan perataan laba. Dalam penelitian ini,perataan laba sebagai variabel dummy dimanadikategorikan perusahaan bukan perata laba (0)dan perusahaan perata laba (1).Uji DeskriptifUji statistik deskriptif dilakukan terhadapvariabel ukuran perusahaan, net profit margin,leverage, dan profitabilitas yang tidaktermasuk dalam variabel dummy.

    Dari 43 perusahaan manufakturterdapat 36 perusahaan atau 83,7% melakukanpraktik perataan laba, sedangkan 7 perusahaantidak melakukan praktik perataan laba atau16,3%. Deskriptif di atas dapat dilihat bahwabanyak perusahaan yang memiliki indikasidalam melakukan perataan laba.

    Rata rata ukuran perusahaan yangmelakukan perataan laba lebih kecildibandingkan dengan perusahaan yang tidakmelakukan perataan laba, yaitu 1.561.454untuk perusahaan yang melakukan perataan

    laba dan 30.342.159 untuk perusahaan yangtidak melakukan perataan laba. Menunjukkanbahwa semakin kecil ukuran perusahaan akanberpotensi untuk melakukan perataan laba.Untuk variabel net profit margin terlihat bahwanet profit margin perusahaan yang tidakmelakukan perataan laba lebih besar dibandingperusahaan yang melakukan perataan laba,yaitu 0,1639 untuk perusahaan yang tidakmelakukan perataan laba dan 0,0800 untukperusahaan perata laba. Sedangkan untukvariabel leverage tidak terdapat perbedaanyang signifikan diantara keduanya, yaitu0,3820 untuk perusahaan yang melakukanperataan laba dan 0,3685 untuk perusahaanyang tidak melakukan perataan laba. Demikianjuga untuk variabel profitabilitas juga tidakterdapat perbedaan yang signifikan yaitu0,0980 untuk perusahaan perata laba dan0,1590 untuk perusahaan tidak perata laba.Untuk menguji lebih lanjut secara statistikapakah variabel variabel di atas berbedasecara signifikan diantara perusahaan yangmelakukan perataan laba dan tidak, maka akandilakukan penujian hipotesis masing - masingvariabel.Uji HipotesisUji Regresi LogistikPenelitian ini menggunakan 43 perusahaansebagai sampel. Dan pengujian hipotesismenggunakan regresi logistik.Menilai Model Fit

    Hasil pengujian atas kelayakan modelregresi (goodness of fit test) yang diukurdengan nilai Chi square pada uji Hosmer andLemeshow Test, menunjukkan nilai signifikansisebesar 0,521 (diatas 0,05) berarti modelregresi layak dipakai untuk analisisselanjutnya, karena secara keseluruhan terdapatkecocokan antara model dengan data aslinya.

    Sedangkan untuk uji keseluruhan model(overall model fit) angka -2 Log Likelihoodpada kondisi awal (Block 0) adalah sebesar38,207, sedangkan pada (Block 1) angka -2Log Likelihood adalah sebesar 16,140.Penurunan yang ada menunjukkan model

  • 10

    regresi yang lebih baik dibandingkan sebelumvariabel independen dimasukkan ke dalammodel.

    Dengan koefisien variabel (B) TotalAktiva = 0 maka variabel Total Aktiva untukmengukur besaran perusahaan tidak memilikipengaruh terhadap perataan laba. VariabelNPM dan leverage memiliki koefisien sebesar-22,099 dan -2,831, maka variabel net profitmargin dan leverage memiliki pengaruhnegatif teradap perataan laba. Sedangkan untukvariabel profitabilitas memiliki koefisiensebesar 10,309, maka variabel profitabilitasmemiliki pengaruh positif terhadap perataanlaba.

    Koefisien determinasi (R2) merupakanmodifikasi dari Cox & Snell R Square yangmenghasilkan nilai antara 0 dan 1. Pada tabelditunjukkan bahwa nilai Nagelkerkes R2 atasvariabel besaran perusahaan, net profit margin,leverage dan profitabilitas sebesar 68,2%. Halini berarti bahwa 68,2% variasi dari perataanlaba dapat dijelaskan dari variabel independen.Sedangkan sisanya sebesar 31,8% (100%-68,2%) dapat dijelaskan oleh sebabsebabdiluar model.

    Tabel klasifikasi 2x2 menghitung nilaiestimasi yang benar (corretct) dan salah(incorrect). Pada kolom merupakan dua nilaiprediksi dari variabel dependen dalam hal inibukan perata laba (0) dan perata laba (1),sedangkan pada baris menunjukkan nilaiobservasi sebenarnya dari variabel dependenbukan perata laba (0) dan perata laba (1). HasilSPSS menunjukkan bahwa model logisticmempunyai heteroskedastisitas, karena keduabaris memiliki prosentase yang berbeda yaitu71,4% dan 97,2%. Sedangkan ketepatan darimodel ini adalah 93%.Hasil Pengujian HipotesisUkuran perusahaan memiliki p-value sebesar0,031 dalam hal ini lebih kecil dari tingkatsignifkansi (0,05) dengan demikian ukuranperusahaan berpengaruh positif terhadaptindakan perataan laba. Hasil penelitian inididukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

    Fongnawati Budhijono (2006) dan IganBudiasih yang menunjukkan bahwa ukuranperusahaan yang diukur dengan total aktivamenunjukkan pengaruh yang positif terhadappraktik perataan laba.

    Net profit margin memiliki p-valuesebesar 0,108 atau lebih besar dari tingkatsignifikansi (0,05) dengan demikian net profitmargin tidak berpengaruh terhadap tindakanperataan laba. Net profit margin didugamempengaruhi perataan laba, karena secaralogis margin ini terkait langsung dengan obyekperataan laba. Secara logis, net profit margindapat merefleksikan motivasi manajer untukmeratakan penghasilan. Hasil penelitian inikonsisten dengan penelitian Sofia Prima Dewi& Carina (2008) Juniarti dan Carolina (2005)dan Nani Syahriana (2006) yang menunjukkanbahwa net profit margin tidak berpengaruhsignifikan terhadap perataan laba.

    Leverage memiliki p-value sebesar0,606 atau lebih besar dari tingkat signifikansi(0,05) dengan demikian leverage tidakberpengaruh terhadap tindakan perataan laba.Hasil ini konsisten dengan penelitian SofiaPrima Dewi & Carina (2008), FongnawatiBudhijono (2006) dan Igan Budiasih yangmenunjukkan bahwa leverage tidakberpengaruh signifikan terhadap perataan laba.

    Profitabilitas memiliki p-value sebesar0,310 atau lebih besar dari tingkat signifikansi(0,05) dengan demikian leverage tidakberpengaruh terhadap tindakan perataan laba.Hasil penelitian ini didukung oleh Juniarti danCarolina (2005) dan Nani Syahriana (2006)yang menunjukkan bahwa profitabilitasperusahaan tidak berpengaruh terhadapperataan laba. Menurut penelitian yangdilakukan oleh Yusika Tri Santoso,profitabilitas yang diukur dengan ROA tidakberpengaruh terhadap praktik perataan labakarena investor mengabaikan ROA secaramaksimal membuat manajemen menjadi tidaktermotivasi untuk melakukan perataan labadengan menggunakan variabel tersebut.

  • 11

    KESIMPULAN, SARAN, DANKETERBATASANPenelitian ini bertujuan untuk memperolehbukti empiris faktor faktor yang berpengaruhterhadap perataan laba. Sampel dalampenelitian ini adalah sebanyak 43 perusahaandengan menggunakan data perusahaanmanufaktur selama 4 tahun berturut turutyaitu antara tahun 2007 2010 untuk variabeldependen, sedangkan variabel independenmenggunakan tahun 2010 saja.

    Pengujian yang dilakukan dalampenelitian ini menggunakan analisis deskriptifdan uji regresi logistik untuk pengujianhipotesis. Dari analisis bab IV, maka dapatdisimpulkan bahwa :

    1. Ukuran perusahaan berpengaruhterhadap perataan laba karenapelaksanaan penjualan atauproduksi perusahaan secaralangsung didukung oleh total aktiva.

    2. Net Profit Margin tidakberpengaruh terhadap perataan labakarena jika net profit marginperusahaan bernilai negatif, makaperusahaan tidak memilikikemampuan untuk meratakan laba.

    3. Leverage tidak berpengaruhterhadap perataan laba karenaapabila pihak yang memberi hutangtidak mempercayai kemampuanmodal perusahaan agar hutang-hutang itu terbayarkan, maka makapengaruhnya akan terlihat padaekspetasi pendapatan perusahaanyang secara langsung berdampakpada tindakan perataan laba yangdilakukan perusahaan.

    4. Profitabilitas tidak berpengaruhterhadap perataan laba karenakarena investor mengabaikan ROAsecara maksimal membuatmanajemen menjadi tidaktermotivasi untuk melakukanperataan laba dengan menggunakanvariabel tersebut.

    Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang mempengaruhi hasilpenelitian. Keterbatasan dalam penelitian iniantara lain beberapa perusahaan tidakmenerbitkan laporan keuangan di Bursa EfekIndonesia selama tahun 2007-2010, periodepengamatan hanya dilakukan selama 4 tahununtuk menilai perusahaan melakukan perataanlaba atau tidak, sebaiknya ditambah periodepenelitian untuk mendapatkan hasil yang lebihbaik, variabel independen menggunakan tahunterakhir penelitian yaiu 2010.

    Peneliti menyadari adanya beberapaketerbatasan dalam penelitian ini, maka penulisdapat mengemukakan beberapa saran yangdapat digunakan untuk semua pihak terutamauntuk pihak - pihak yang akan melakukanpenelitian serupa antara lain :1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat

    mengungkap beberapa faktor lain sepertiperencanaan bonus oleh manajemen atauharga saham perusahaan.

    2. Rentang waktu penelitian sebaiknyaditambah, karena berhubungan denganperubahan kebijakan akuntansi yangdilakukan perusahaan.

    3. Penggunaan alat ukur untuk menilaiperataan laba dapat digunakan yang lainseperti indeks eckel yang dibandingkandengan diskresionari akrual secarabersama-sama agar dapat diketahui manayang lebih baik.

    DAFTAR RUJUKAN

    Adhika Wisnumurti. 2010. ANALISISPENGARUH CORPORATEGOVERNANCE TERHADAPHUBUNGAN ASIMETRIINFORMASI DENGAN PRAKTIKMANAJEMEN LABA

    Astohar. 2009. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi ProfitabilitasManufaktur di Indonesia

    Bandi. 2009. Kualitas Laba Dalam PerspektifAkrual-Arus Kas Dan Pensinyalan

  • 12

    Dividen.Dahlia H.B. 2011. Analisis Biaya-Volume-

    Laba Sebagai Alat Bantu DalamPerencanaan Laba PT Pabrik GulaTakalar.

    Deddy Sulistyawan, Yeni Januarsi, Liza Alvia.2011. Creative Accounting :Mengungkap Manajemen Laba danSkandal Akuntansi. Jakarta : SalembaEmpat

    Desi Kartikasari. 2011. Pengaruh GoodCorporate Governance TerhadapManajemen Laba (Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktur di BEI Tahun2007 2009)

    Dhamar Yudho Aji, Aria Farah Mita. 2010Pengaruh Profitabilitas, RisikoKeuangan, Nilai Perusahaan, danStruktur Kepemilikan Terhadap PraktekPerataan Laba : Studi EmpirisPerusahaan Manufaktur yang Terdaftardi BEI. Simposium NasionalAkuntansi XIII Vol 1

    Diastiti Okkarisma Dewi. 2010. PengaruhJenis Usaha, Ukuran Perusahaan danFinancial Leverage Terhadap TindakanPeratan Laba Pada Perusahaan YangTerdaftar di BEI

    Efferin, Sujoko, dkk. 2008. Metode PeneltianAkuntansi:Mengungkap Fenomenadengan Pendekatan Kuantitatif danKualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

    Ghozali,Imam. 2011. Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBMSPSS 19. Edisi Kelima. Semarang :Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.

    Gumanti. 2001 Earning Management Penawaran Saham Perdana di BEJ.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 4

    Harini Kusumawati. Faktor-faktor yangMempengaruhi Perataan Laba PadaPerusahaan Perbankan Non Go Publicdi Indonesia (1995-2000)

    I Gusti Ayu Putu Shita P. 2011. AnalisisFaktor Faktor yang Berpengaruh

    Terhadap Manajemen LabaIgan Budiasih. Faktor-Faktor yang

    Mempengaruhi Perataan LabaIndra Wijaya Kusuma. 2004. Penggunaan

    Akrual Untuk Perataan Laba. JurnalBisnis dan Akuntansi Vol.6 No.1 Hlm75-89

    Irreza. 2010 Penggunaan Komponen Komponen Pembentuk PajakTangguhan dalam MendeteksiManajemen Laba : Sebuah PendekatanBaru di Indonesia. SimposiumNasional Akuntansi XIII Vol 4

    Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.2006. MEMORANDUMPEMBAHASAN PENERAPANBASIS AKRUAL DALAMAKUNTANSI PEMERINTAHAN DIINDONESIA

    Koosrini Setiawati. 2010. Pengaruh RasioCAMEL terhadap Praktik ManajemenLaba di Bank Umum Syariah

    Kristian Natalael S. 2011. PengaruhPertumbuhan Dana Pihak Ketiga(DPK), CAR, ROA dan Tingkat SukuBungaSBI Terhadap PertumbuhanKredit (Studi pada Bank MilikPemerintah Tahun 2004 2009)

    Lusiana Noor Indriyani. 2008. AnalisisKegunaan Rasio Rasio Keuangandalam memprediksi Perubahan Laba

    Masodah. 2007. Praktik Perataan Laba SektorIndustri Perbankan dan LembagaKeuangan Lainnyadan Faktor yangMempengaruhinya., ProceedingPESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitek & Sipil, Vol. 2.

    Nani Syahriana. 2006. Analisis Perataan Labadan Faktor faktor yangMempengaruhi Pada PerusahaanManufaktur di BEJ (2000 2004)

    Nur Ika Anggorowati. 2009. Perataan LabaMelalui Penyisihan PenghapusanPiutang Produktif (PPAP) SektorPerbankan

    Nurul Qomariyah. 2006. PENGARUHASIMETRI INFORMASI TERHADAP

  • 13

    PRAKTIK MANAJEMEN LABAPADA PERUSAHAAN PERBANKANPUBLIK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK JAKARTA. SimposiumNasional Akuntansi IX Padang

    Restiyana. 2011. Analisis Pengaruh CAR,NPL, BOPO, LDR dan NIM TerhadapProfitabilitas Manufaktur (Studi Umumpada Bank Umum di Indonesia Periode2006 2010

    Sofia Prima Dewi dan Carina. 2008. Faktorfaktor yang Mempengaruhi PraktikPerataan Laba Pada PerusahaanManufaktur dan Lembaga KeuanganLainnya Yang Terdaftar di BEJ. JurnalAkuntansi Tahun XII No. 02, Mei 2008

    Sujoko Efferin, dkk. 2008. Metode PenelitianAkuntansi Mengungkap Fenomenadengan Pendekatan Kuantitatif danKualitatif. Graha Ilmu

    Syahril Djaddang. Analisis HubunganPerataan Laba (Income Smoothing)dengan Ekspektasi Laba Masa DepanPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar

    di Bursa Efek Jakarta.Syarifah Ratih Kartika Sari. 2010 Praktik

    Manajemen Laba Terkait PeringkatObligasi. Simposium NasionalAkuntansi XIII Vol 1

    Wiwik Utami. 2005. PENGARUHMANAJEMEN LABA TERHADAPBIAYA MODAL EKUITAS (STUDIPADA PERUSAHAAN PUBLIKSEKTOR MANUFAKTUR).Simposium Nasional Akuntansi VIIISolo

    Yohana Indriani. 2010. Pengaruh KualitasAuditor, Corporate Governance,Leverage dan Kinerja KeuanganTerhadap Manajemen Laba (Studi padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia Tahun 2006 2008)

  • 14

    Lampiran 1Daftar Kriteria dan Jumlah Sampel

    No. Kriteria JumlahSampel

    1. Terdaftar dalam industri manufaktur pada Bursa Efek Indonesia(BEI) pada tahun 2007-2010

    159

    2. Perusahaan yang melakukan transaksi akuisisi, restrukturisasi,merger, likuidasi& perubahan kelompok usaha tahun 2007-2010

    (21)

    3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selamatahun 2007-2010

    (48)

    4. Laporan keuangan yang tidak menggunakan denominasi rupiahdan tidak berakhir 31 Desember

    (8)

    5. Perusahaan berturut turut merugi (24)6. Perusahaan tdk aktf memperdagangkan saham (10)7. Data tidak lengkap (4)

    Jumlah 44

  • 15

    Lampiran 2Perusahaan Sampel

    No. Kode Nama Perusahaan1 SMCB Holcim Indonesia Tbk2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk3 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk4 ARNA Arwana Citramulia Tbk5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk6 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk7 BTON Betonjaya Manunggal Tbk8 JPRS Jaya Pari Steel Tbk9 LMSH Lionmesh Prima Tbk

    10 BUDI Budi Acid Jaya Tbk11 EKAD Ekadharma International Tbk12 BRNA Berlina Tbk13 DYNA Dynaplast Tbk14 IGAR Kageo Igar Jaya Tbk15 TRST Trias Sentosa Tbk16 SIPD Sierad Produce Tbk17 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk18 ASII Astra International Tbk19 AUTO Astra Otoparts Tbk20 INDS Indospring Tbk21 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk22 NIPS Nipress Tbk23 BATA Sepatu Bata Tbk24 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk25 CEKA Cahaya Kalbar Tbk26 DLTA Delta Djakarta Tbk27 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk28 MYOR Mayora Indah Tbk29 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk30 SKLT Sekar Laut Tbk31 STTP Siantar Top Tbk32 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk33 HMSP HM Sampoerna Tbk

  • 16

    34 SQBITaisho Pharmaceutical Indonesia (PS)Tbk

    35 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk36 INAF Indofarma Tbk37 KAEF Kimia Farma Tbk38 MERK Merck Tbk39 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk40 TCID Mandom Indonesia Tbk41 MRAT Mustika Ratu Tbk42 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk43 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk

  • 17

    Lampiran 3Analisis Deskriptif Variabel

    (Perusahaan Perata Laba)Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Tot Aktiva 36 78200 15346146 1561454.19 2611228.808

    NPM 36 .003751 .303498 .08002690 .071631576

    LEVERAGE 36 .094303 .704883 .38201013 .184223737

    PROF 36 .004588 .389520 .09800135 .084190095

    Valid N (listwise) 36

    (Perusahaan Bukan Perata Laba)

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    Tot Aktiva 7 150937 112857000 30342159.29 3.944E7

    NPM 7 .076891 .253289 .16391541 .064563320

    LEVERAGE 7 .219961 .502295 .36849758 .115930272

    PROF 7 .062460 .312857 .15904219 .093287258

    Valid N (listwise) 7

  • 18

    Lampiran 4Hasil Uji Hipotesis

    Hosmer and Lemeshow Test

    Step Chi-square Df Sig.

    1 7.141 8 .521

    Iteration Historya,b,c

    Iteration -2 Log likelihood

    Coefficients

    Constant

    Step 0 1 38.728 1.349

    2 38.211 1.613

    3 38.207 1.637

    4 38.207 1.638

    a. Constant is included in the model.

    b. Initial -2 Log Likelihood: 38.207

    c. Estimation terminated at iteration number 4 because

    parameter estimates changed by less than .001.

    Variables in the Equation

    B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

    Step 1a TotAktiva .000 .000 4.640 1 .031 1.000

    NPM -22.099 13.758 2.580 1 .108 .000

    LEVERAGE -2.831 5.489 .266 1 .606 .059

    PROF 10.309 10.162 1.029 1 .310 29995.235

    Constant 5.647 3.292 2.943 1 .086 283.409

    a. Variable(s) entered on step 1: TotAktiva, NPM, LEVERAGE, PROF.

  • 19

    Model Summary

    Step -2 Log likelihood

    Cox & Snell R

    Square

    Nagelkerke R

    Square

    1 16.140a .401 .682

    a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter

    estimates changed by less than .001.

    Classification Tablea

    Observed

    Predicted

    ES

    Percentage Correct

    BUKAN

    PERATA LABA PERATA LABA

    Step 1 ES BUKAN PERATA LABA 5 2 71.4

    PERATA LABA 1 35 97.2

    Overall Percentage 93.0

    a. The cut value is .500

  • 20

    CURICULUM VITAE

    Nama Lengkap : Mukhlas Deddy KurniawanTempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 25 Desember 1989Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    Status Kewarganegaraan : IndonesiaAlamat : Jl. Brigjen Katamso No. 136

    Waru - SidoarjoTelp. : 0878 550 85222 / 081 5151 67888Pekerjaan : MahasiswaJurusan : Akuntansi

    Program Studi : S1 (Strata 1)IPK : 3,09Pengalaman berorganisasi :

    - Anggota Divisi Research and Development Unit Kegiatan Mahasiswa EnglishClub periode 2009-2010

    - Sekretaris Development Unit Kegiatan Mahasiswa English Club periode2010-2011

    - Peserta Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah

    2010Pengalaman Magang : PT. Perkebunan Nusantara XI

    periode 11 Juli 2011 30 Agustus 2011

  • 21

    PENDIDIKAN FORMAL

    No. Jenis Sekolah Tempat Tahun STTB / Ijazah1. Taman kanak-kanak TK Dharma Wanita Sidoarjo 1995 19962. Sekolah Dasar SDN Kepuh Kiriman II Sidoarjo 1996 20023. Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Waru 2002 2005

    4. Sekolah Menengah Umum SMA Negeri 14 Surabaya 2005 2008

    5. Perguruan Tinggi STIE Perbanas Surabaya 2008 sekarang