68-74-1-pb (1).pdf

9
 Vol 18 . No.1, Januari 2009  Korelasi imunoskor ek spresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah Patologi N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi 1 KORELASI IMUNOSKOR EKSPRESI CD117 DENGAN PERANGAI BIOLOGI GISTs ( GASTROINTESTINAL STROMAL TUMORS  ) INTESTINAL DAN EKSTRA INTESTINAL  N.L.P Primadi I.K. Mulyadi Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK Latar Belakang Gastrointestinal stromal tumors (GISTs) merupakan tumor yang jarang yang berasal dari sel mesenkimal pada traktus gastrointestinal dan ekstra traktus gastrointestinal. Tumor ini mengekspresikan CD117, dimana CD117 merupakan reseptor yang mempunyai aktivitas tirosin kinase. Kriteria untuk menentukan perangai biologi dari GISTs sampai saat ini masih cukup sulit. Kriteria yang paling sering dipakai adalah besarnya tumor dan jumlah mitosis. CD117 hanya untuk menunjang diagnosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs. Cara Penelitian potong lintang dilaksanakan di Bagian/SMF Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Sampel penelitian adalah seluruh populasi yang terjangkau, yaitu penderita GISTs yang melakukan pemeriksaan histopatologi pada satu laboratorium patologi anatomi swasta dan di Bagian/SMF Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar dari tanggal 01 Jan 2003-31 Des 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Parameter yang dinilai ukuran tumor, selularitas, atipia inti, tipe sel, nekrosis, invasif, dan jumlah mitosis. Pemeriksaan imunohistokimia CD117 metode LAB dan interpretasi dinilai berdasarkan prosentase sel yang terpulas dan intensitas warna. Analisa korelasi ekspresi imunoskor CD117 dengan perangai tumor diuji dengan analisa bivariat dengan metode  Anova menggunakan program SPSS 15.0. Hasil Dari tahun 2003-2007 diperoleh 33 kasus (69,7% laki dan 30,3% wanita), rentang umur penderita 31-80 tahun. 75,8% dari kasus, tumor terletak di intestinal dan sisanya berasal dari ekstraintestinal. Diameter tumor adalah 3-27 cm. 60,6% kasus mempunya tipe sel spindel, 21,2% tipe sel epiteloid dan sisanya tipe sel campuran.66,7% tumor dengan nekosis dan 33,3% tanpa nekrosis. 60,6% mitosis >5/50HPF dan 39,4% mitosis <5/50HPF. Seluruh tumor yang diteliti positif terhadap CD117 dengan intensitas yang bervariasi. Ada kecenderungan hubungan yang cukup antara grading dan imunoscore CD117 pada kasus GISTs, namun tidak bermakna (koefisien korelasi =0.34, p=0,051).

Upload: aswad-affandi

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 1/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

1

KORELASI IMUNOSKOR EKSPRESI CD117 DENGAN

PERANGAI BIOLOGI GISTs (GASTROINTESTINAL

STROMAL TUMORS ) INTESTINAL DAN EKSTRA INTESTINAL 

N.L.P PrimadiI.K. Mulyadi

Departemen Patologi AnatomikFakultas Kedokteran

Universitas Udayana, Denpasar

ABSTRAK 

Latar BelakangGastrointestinal stromal tumors  (GISTs) merupakan

tumor yang jarang yang berasal dari sel mesenkimal padatraktus gastrointestinal dan ekstra traktus gastrointestinal.Tumor ini mengekspresikan CD117, dimana CD117merupakan reseptor yang mempunyai aktivitas tirosin kinase.Kriteria untuk menentukan perangai biologi dari GISTssampai saat ini masih cukup sulit. Kriteria yang paling sering

dipakai adalah besarnya tumor dan jumlah mitosis. CD117hanya untuk menunjang diagnosa. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui korelasi imunoskor ekspresi CD117dengan perangai biologi GISTs.

CaraPenelitian potong lintang dilaksanakan di

Bagian/SMF Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP SanglahDenpasar. Sampel penelitian adalah seluruh populasi yangterjangkau, yaitu penderita GISTs yang melakukanpemeriksaan histopatologi pada satu laboratorium patologianatomi swasta dan di Bagian/SMF Patologi Anatomi FKUNUD/RSUP Sanglah Denpasar dari tanggal 01 Jan 2003-31Des 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Parameter yang dinilai ukuran tumor, selularitas, atipia inti,tipe sel, nekrosis, invasif, dan jumlah mitosis. Pemeriksaanimunohistokimia CD117 metode LAB dan interpretasi dinilaiberdasarkan prosentase sel yang terpulas dan intensitaswarna. Analisa korelasi ekspresi imunoskor CD117 denganperangai tumor diuji dengan analisa bivariat dengan metode Anova menggunakan program SPSS 15.0.

HasilDari tahun 2003-2007 diperoleh 33 kasus (69,7% laki

dan 30,3% wanita), rentang umur penderita 31-80tahun. 75,8% dari kasus, tumor terletak di intestinal dansisanya berasal dari ekstraintestinal. Diameter tumor

adalah 3-27 cm. 60,6% kasus mempunya tipe selspindel, 21,2% tipe sel epiteloid dan sisanya tipe selcampuran.66,7% tumor dengan nekosis dan 33,3% tanpanekrosis. 60,6% mitosis >5/50HPF dan 39,4%mitosis <5/50HPF. Seluruh tumor yang diteliti positif terhadapCD117 dengan intensitas yang bervariasi. Adakecenderungan hubungan yang cukup antara grading danimunoscore CD117 pada kasus GISTs, namun tidakbermakna (koefisien korelasi =0.34, p=0,051).

Page 2: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 2/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

2

KesimpulanEkspresi CD117 hanya dapat dipakai

untuk membedakan GISTs dengan tumor lainyang mempunyai morfologi yang mirip, tidakdapat dipakai membedakan perangai biologidari GISTs.

Kata kunci: GISTs, imunoskor, CD117.

ABSTRACT 

BackgroundGastrointestinal stromal tumors (GISTs)

are rare neoplasm originated from mesenchymalcells involving gastrointestinal tract and extragastrointestinal tract. They express CD117, atrans-membrane receptor with intrinsic tyrosinekinase activity. It has been difficult to determinethe criteria for GISTs’ behavior. Tumor size and

mitosis have been used. CD117 was only forsupporting diagnosis. The aim of this study wasdetermining the correlation between intestinaltract and extra intestinal tract GISTs’ CD117imunnoscore expression and their behavior.

MethodThis cross-sectional study was

conducted in Anatomic Pathology Department,Faculty of Medicine Udayana University  – Sanglah Hospital . Samples were obtained fromGISTs cases in one Private Anatomic Pathologyunit in Denpasar and Anatomic PathologyDepartment, Faculty of Medicine, Udayana

University from Januari 1st, 2003 untilDecember 31

st, 2007. It assessed the tumor

size, cellularity, nuclear atypia, cell type,necrosis, invasiveness, and mitotic count.CD117 staining performed by LAB method andbeing interpreted based on the percentage ofstained cells and staining intensity. Correlationbetween intestinal tract and extra intestinal tractGISTs’ CD117 immunoscore expression andtheir behaviour were analyzed by bivariantanalysis with Anova and performed bySPSS 15.0.

ResultsDuring 2003-2007, there were 33

cases (69.7% male and 30.3% female)aging 31-80 years. Seventy five point eightpercent of them were in intestinal tract and theremainders were in extraintestinal. Tumor’sdiameter were 3-37 cm. Sixty point six percentof the tumor cells were spindle, 21.2% of themwere epithelioid, and the remainders weremixed. Six point sevent percent tumor showednecrosis. Sixty point six percent of the tumor

showed mitotic count >5/50HPF and 39.4% ofthem less than 5/50HPF. All of the tumorsshowed immuno-reactivity to CD117 withvariant intensity. There was tendency of enoughcorrelation between GISTs’ CD117immunoscore expression and their behavior,but unsignificant (r=0,34, p=0,051).

ConclusionExpression of CD117 was only for

distinguishing GISTs from the other tumorswhich had same morphology. It could not beingused to differentiate the behavior.

Key words : GISTs, CD117, Immunoscore.

PENDAHULUANGastrointestinal stromal tumors (GISTs)

adalah neoplasma jarang, yang berlokasi padatraktus gastrointestinal, juga dapat terjadi pada

mesenterium, omentum atau retroperitonium,dimana GISTs merupakan neoplasmamesenkimal yang berasal dari sel cajal  interstisial. Perangai biologi tumor, kriteriadiagnosa dan diferensiasi tumor masihkontroversi, dan mulanya GISTs diklasifikasikansebagai tumor otot polos seperti leiomyoma,cellulare leiomyoma atau leiomyoblastoma, jugasering dimasukkan ke tumor neurogenik sepertischwannoma.

1,2 

GISTs mengekspresikan proteinoncogen  yang disebut CD117, dimana CD117dapat dideteksi dengan pemeriksaan imuno-

histokimia. Tumor ini merupakan diferensiasidari tumor otot polos gastrointestinal dan tumorneural sehingga tumor ini disebut dengangastrointestinal autonomic nerve tumour (GANT)dan sekarang lebih dikenal sebagai variasi dariGISTs.

2,3,4 

Untuk menentukan grading (dalam halini yang dimaksud perangai biologi) dari GISTssampai saat ini masih sulit. Banyak penelitiantelah dilakukan untuk menentukan faktor-faktoryang berpengaruh terhadap perangai biologitumor ini. Dari berbagai poin yang digunakanpada beberapa penelitian untuk menentukan

perangai biologi GISTs, sebagian besarpenelitian mengelompokkan perangai biologiGISTs menjadi 3 kelompok yaitu benign GISTs,borderline GISTs dan malignant GISTs. Poinyang paling banyak dipakai dari penelitian yangterdahulu adalah besarnya tumor dan mitosis, juga ada yang menggunakan tipe sel dan atipiasel. Perangai biologi dari GISTs ini sangatpenting untuk menentukan modalitas terapiselanjutnya.

1,5 

Page 3: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 3/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

3

Selama ini dikatakan pemeriksaanCD117 penting dilakukan untuk menunjangdiagnosis dari GISTs,  dimana CD117 dapatmembedakan tumor-tumor yang mempunyaimorfologi yang mirip dengan GISTs. Pemeriksa-an CD117 sangat berkaitan dengan modalitasterapi yang akan dipakai pada penderita tumorGISTs. Beberapa penelitian menunjukkan 95%dari GISTs akan mengekspresikan CD117  danlima persen GISTs tidak mengekspresikanCD117 dan satu penelitian melaporkanintensitas positivitas yang bervariasi.

6,7 

Selama ini penelitian-penelitian yangtelah dilakukan untuk menentukan perangaibiologi dari GISTs sebagian besar berdasarkanbesarnya tumor dan jumlah mitosis, namunbelum ada penelitian yang mencari apakah adahubungan antara imunoskor (nilai persentasesel yang mengeksresikan CD117 dikalikandengan nilai intensitas pewarnaan) CD117 yang

diekspresikan GISTs dengan perangai biologitumor tersebut.

BAHAN DAN CARAPenelitian ini merupakan penelitian

retrospektif dari 33 kasus GISTs yangterdiagnosa pada satu laboratorium patologianatomi swasta dan laboratorium patologianatomi Fakultas Kedokteran UniversitasUdayana di Denpasar dari 1 Januari 2003sampai 31 Desember 2007. Tumor-tumor yangditeliti berlokasi pada traktus intestinal danekstraintestinal.

Data klinis didapat dari formulirpermintaan pemeriksaan patologi anatomipenderita. Ukuran tumor dan gambaranmakroskopis didapat dari laporan pemeriksaanpatologi anatomi. Untuk gambaran mikroskopisdilakukan pembacaan ulang pada ke 33 kasusoleh ahli patologi anatomi .

Penilaian perangai biologik tumor dinilaiberdasarkan grading, dimana grading tumorditentukan berdasarkan besarnya tumor, dan jumlah mitosis (menurut kriteria WHO), jugaditentukan berdasarkan tipe sel, selularitas,atipia inti, nekrosis, metastase dan invasif ke

mukosa (menurut kriteria Grant dan Suster)yang diperiksa dari pulasan HE, sediaantersebut diamati dengan mikroskop cahayabinokuler merk Olympus dengan pembesar-an 100 kali dan 400 kali. Kriteria penilaianperangai biologi dapat dilihat pada tabel berikutini.

Tabel 1 Penilaian perangai biologi dari kasus GISTsintestinal dan ekstraintestinal berdasarkan kriteria dariSuster, Grant dan WHO

Ukurantumor

Mitosis Tipe sel Selularitas Atipia inti

<5 cm <5/50HPFSpindelEpiteloid

Rendah Tidak ada

>5 cm <5/50HPF SpindelEpiteloid

Sedang Ringan

>5 cm >5/50HPFSpindelEpiteloid

Berat Berat

Ukurantumor

Nekrosis Invasif Grading

<5 cm Tidak ada Tidak ada Benign

>5 cmTidak

ada/adaTidak ada Borderline

>5 cm Ada Ada Malignant

Pemeriksaan imunohistokimia CD117dilakukan dengan metode SBC, imunoskor

ekspresi protein CD117 dihitung secarasemikuatitatif dibuat berdasarkan perkalianpersentase sel tumor yang positif (0%-100%)dan intensitas pewarnaan. Intensitas ekspresiCD117 diberi skor 0 (bila tidak terpulas), 1+(terpulas lemah), 2+ (terpulas sedang), dan 3+(terpulas kuat). Imonoskor CD117 yang didapatdari 0-300. Hubungan antara perangai biologiGISTs dengan imunoskor ekspresi CD117 diujidengan menggunakan uji statistik analisabivariat korelasi Spearman dan regresi, denganuji hipotesa dilakukan dengan uji Anova.Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilaip<0,05. 

PEMBAHASANPada satu Laboratorium Patologi

 Anatomi swasta dan Fakultas KedokteranUniversitas Udayana dikumpulkan 41 kasusGISTs dari 1 Januari 2003 sampai 31 Des 2007.Tiga puluh tiga kasus diikutkan dalam penelitianini, sedangkan 8 kasus lainnya dikeluarkan darisampel penelitian karena hanya dilakukan biopsidan tanpa informasi ukuran tumor yangsebenarnya, sehingga grading sulit ditentukandari bahan biopsi tersebut.

Dari 33 sampel kasus yang diteliti, 6kasus dikelompokkan sebagai benign  GISTs, 7kasus sebagai bordeline  GISTs dan 20 kasussebagai malignant   GISTs berdasarkan kriteriayang dipakai. Dua puluh tiga (69,7%) kasusGISTs adalah laki dan sisa 10 kasus (30,3%)adalah wanita (Tabel 2). Pada formulir perminta-an pemeriksaan Patologi Anatomi yangmencantumkan keluhan klinis, sebagian besarpenderita GISTs mempunyai keluhan nyeri

Page 4: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 4/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

4

abdomen dan adanya gangguan buang airbesar. Rentang umur kasus GISTs yang ditelitiadalah 31-80 tahun dengan rata-rataumur 54,18 ± 14,23.

Lokasi dari tumor tersebut adalah gaster(n=5), duodenum (n=1), jejenum (n=7), ilium(n=3), kolon (n=6), rektum (n=1), anus (n=2),ekstraintestinal(n=8).

Tabel 2 Frekuensi dari kasus GISTs berdasarkan jenis kelamin, umur dan lokasi.

Variabel Katagori Jumlah kasusPersentase

(%)

Jenis

kelamin

Laki 23 69,7

Wanita 10 30,3

Umur<50 th 13 39,4

>50 th 20 60,6

Lokasi

Intestinal 25 75,8

Ekstraintestinal 8 24,2

Gambaran makroskopis dari tumor yangditeliti memperlihatkan gambaran sirkumkriptayang berbatas tegas. Pada kasus GISTs yangdikelompokkan benign dan borderline (13 kasus) jaringan disekitarnya masih utuh dan padaGISTs yang dikelompokan malignant  (20 kasus), jaringan disekitar tumor tampak ulseratif padakasus GISTs ekstraintestinal (4 kasus) dan padakasus GISTs yang lokasi tumornyaintraintestinal tampak ulseratif pada mukosadiatas tumor (16 kasus). Ukuran diameter tumor

dari ke 33 kasus adalah 3 sampai 27 cm. Enamkasus ukuran diameter tumor kurang dari 5 cmdan 27 kasus ukuran diameter tumor lebih dari 5cm.

Gambar 1. gambar makroskopis dari kasus no. 29dengan no sediaan M2130.05, dimana gambarmenunjukkan tumor yang tumbuh kedalam lumengaster dan berbatas dengan pseudosimpai tipis.

Gambar 2. Tumor dengan fokus perdarahan dan

nekrosis.

Gambaran mikroskopis pada kasusGISTs yang dikelompokan benign  tampakselularitas sel lebih ringan dibandingkan dengankelompok borderline  dan malignan  pada kasusGISTs yang dikelompokan boderline  pada satuslide selularitasnya bervariasi dari ringan sampaihiperseluler.Tidak tampak atipia sel padakelompok kasus benign GISTs, sedangkan padakelompok kasus malignan GISTs inti sel sangatatipia. Tiga puluh tiga kasus yang diteliti tampaktipe sel penyusun adalah tipe sel spindel,epiteloid dan campuran (spindel dan epiteloid).Dua puluh kasus (60,6%) sel penyusun tumor

adalah spindel, 6 kasus (18,2%) sel penyusuntumor adalah epiteloid dan 7 kasus (21,2%) selpenyusun tumornya tipe sel spindel danepiteloid. Dua puluh dua kasus GISTs (66,7%)tampak dengan massa nekrosis dan 11kasus (33,3%) tanpa massa nekrosis. Padakasus GISTs yang dikelompokkan malignant  tampak sel tumor invasif pada mukosa dan jaringan sekitar tumor. Aktivitas mitosis daritumor yang diteliti bervariasi. Jumlah mitosisyang kurang dari 5/50 HPF adalah 39,4% danyang lebih dari 5/50HPF adalah 60,6%.

Page 5: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 5/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

5

Tabel 3 Frekuensi kasus GISTs berdasarkanukuran tumor dan gambaran histopatologi.

Variabel Katagori JumlahProsentase

(%)

Ukuran tumor<5 cm 6 18,2

>5 cm 27 81,8

Tipe sel

Spindel 20 60,6

Epiteloid 6 18,2

Campuran 7 21,2

Nekrosis Ada 22 66,7

Tidak 11 33,3

Mitosis<5/50HPF 13 39,4

>5/50HPF 20 60,6

Tabel 4 Frekuensi karakteristik dari kasus GISTsmenurut grading.

Grading Benign Borderline Malignant

Jumlah 6 7 20

Umur (th)< 50 4 4 5

>50 3 2 15

SexL 6 7 10

W - - 10

LokasiI 6 3 16

E - 4 4

0 (cm)< 5 6 - -

> 5 - 7 20

Tipe Sel

S 6 5 10

E - 1 5

C - 1 5

Nekrosis( - ) 6 5 -

( + ) - 2 20

Mitosis(/50 HPF)

< 5 6 7 -

> 5 - - 20

L=laki, W=wanita, I=intestinal, E=ekstraintestinal, S=spindel,E=epiteloid, C=campuran

 A

B

Gambar 3 menunjukkan tipe-tipe sel penyusunkasus GISTs intestinal dan ekstraintestinal. Gambar

 A menunjukkan tipe sel spindel dengan inti atipia.Gambar B menunjukkan tipe sel spindel tanpa tandaatipia

Page 6: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 6/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

6

Semua kasus GISTs yang diteliti meng-ekspresikan CD 117, tapi tidak sampai 100%.Rentang jumlah sel yang mengekspresikanCD117 adalah 58% sampai 96%, intensitas

Korelasi antara imunoskor ekspresi CD117dan grading histologi dari GISTs setelahdilakukan analisa statistik bivariat korelasisperman dan regresi dengan uji hipotesamenggunakan metoda anova mempunyai

intensitas warna yang diekspresikan padasatu kasus bervariasi dari tidak terekspresisampai terekspresi kuat (gambar 5 dangambar 6).

 

kecenderungan hubungan yang cukup namuntidak bermakna (r=0,34, p=0,051). Korelasitersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini.

 

 A B

Gambar 4. Tipe sel penyusun GISTs, A. Tipe sel epiteloid. B. Menunjukkan inti sel penyusun tumor tampak atipiaberat.

 A B

Gambar 5. Intensitas ekspresi CD117 pada kasus GISTs intestinal dan ekstraintestinal yang di teliti. A.menunjukkan ekspresi CD117 yang bervariasi dari terekspresi ;lemah sampai sedang, B. Intensitas ekspresipositif 1 pada sitoplasma dan membran inti.

Page 7: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 7/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

7

Gambar 7. Grafik imunoskor CD 117 terhadap gradingKeterangan :1 = Benign, 2= Borderline, 3= Malignant

Insiden penderita GISTs pada umumnyatampak sama antara laki dan wanita, tapi padabeberapa kepustakaan menyebutkan laki sedikitlebih sering menderita GISTs dibandingkandengan wanita

8,9, tapi ada satu penelitian

menemukan wanita sedikit lebih banyakmenderita GISTs dibandingkan laki.

5  Penelitian

ini melaporkan penderita GISTs lebih banyak

pada laki (n=23, 69,7%) dibandingkan denganwanita (n=10, 30,3%).

Rata-rata umur pada suatu penelitianmelaporkan 54,5 tahun dengan rentangumur 15-89 tahun

5, rata-rata umur tersebut mirip

dengan penelitian ini yaitu 54,l8 tahun denganrentang umur 31-80 tahun. Pada satu tinjauanpustaka menyatakan biasanya GISTs terjadipada umur pertengahan dan pada penderitayang lebih tua dengan umur pertengahan 50-60th dan jarang terjadi pada umur dibawah 40 th,bahkan sangat jarang terjadi pada umur anak.

Pada penelitian ini ada 8 kasus umur dibawah

umur 40 tahun, dan umur yang termuda darikasus adalah 31 tahun.

Keluhan klinis dari penderita GISTssangat bervariasi tergantung dari asaltumbuhnya tumor tersebut dan juga tergantungdari besarnya tumor, pada tumor yangberukuran kecil biasa tanpa gejala dan padatumor yang berukuran besar biasanyamenimbulkan gejala disfagia, nyeri abdomen,perubahan pola buang air besar, perdarahan

gastrointestinal dan obstruksi.9  Pada penelitian

ini tidak semua formulir permintaan pemeriksaanpatologi anatomi mencantum keluhan klinispenderita, pada formulir yang mencantumkankeluhan klinis, penderita GISTs yang ditelitimempunyai keluhan nyeri abdomen dangangguan buang air besar.

Gastrointestinal stromal tumors palingsering terjadi pada gaster (60-70%), terbanyakkedua setelah gaster adalah usus halus (20%)kemudian sisanya terjadi pada esofagus, kolon,rektum dan anus. Pada usus halus jumlah yangpaling sering ditemukan pada jejenum .

8 GISTs

 juga dapat terjadi diluar intestinal yang biasanyadisebut sebagai extragastrointestinal stromaltumors  (EGIST) yang bisanya tumbuh padamesenterium, omentum dan retroperitonium.

Pada penelitian ini lokasi kasus GISTs yangpaling banyak adalah pada usus halus (11kasus), kemudian terbanyak kedua

ekstraintestinal (8 kasus), kemudian kolon (6kasus), selanjutnya gaster (5 kasus), anus (2kasus) dan rektum (1 kasus). Pada usus haluspaling banyak terjadi pada jejenum(n=7, 21,2%).

Ukuran dari GISTs bisa kurang dari 1cm sampai lebih dari 35 cm dengan ukuranmedian kira-kira 5 cm dan pada kepustakaanyang lain menyebutkan 0,5 cm sampai 45 cmdengan ukuran median 6 cm.

4,9  Ukuran tumor

dari kasus GISTs yang diteliti terletak diantararentang kedua ukuran diatas yaitu 3 sampai 27cm. Berdasarkan kriteria besarnya tumor yang

dipakai dalam menentukan grading, maka padapenelitian ini tumor yang ukuran lebih dari 5 cmditemukan sebanyak 81,8% kasus dan ukurantumor kurang atau sama dengan 5 cmditemukan 18,2% kasus.

Sebagian besar bentuk lesi dari GISTsadalah sirkumskripta yang berbatas tegas yangdikelilingi oleh pseudokapsel yang menekan jaringan normal sekitarnya, dapat berupa nodultunggal, plak atau lesi multinoduler. Pada tumoryang terletak pada traktus gasrointestinal,mukosa diatas tumor bisa utuh atau ulseratif.Pada irisan biasanya tumor seperti tumor ototpolos dan kadang berwarna merah mudadengan daerah perdarahan, nekrosis dandegerasi kistik.

9,10  Pada kasus yang diteliti, 13

kasus (39,4%) tanpa gambaran ulseratifdisekitar tumor dan tumor mempunyai simpaitipis serta mendesak jaringan disekitarnya. Duapuluh kasus (60,6%) sisanya tampak bagianulseratif disekitar tumor dan mukosa di atastumor.

Imunoskor 

300.0250.0200.0150.0100.050.0

4

3

2

1

0

Grading

Linear 

Observed

Page 8: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 8/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

8

Tipe sel dari sel penyusun GISTs dapatterdiri dari tipe sel spindel, sel epiteloid ataucampuran kedua sel. Tujuh puluh persen daritumor biasanya terdiri dari sel tipe spindel,dimana tipe sel spindel tersebut biasanyamembentuk pola storiform,  palisading,  atauherring bone dengan inti berbentuk seperticerutu, tapi bisa memanjang atau berupa titik.Sel tumor mempunyai sitoplasma banyakberwarna pucat sampai eosinofil.

9,11  Pada

GISTs juga bisa terjadi nekrosis tergantung dariletak dan besarnya tumor. Aktivitas mitosisbervariasi dari jumlah yang minimal sampaibanyak.

3,9  Pada kasus yang diteliti sebagian

besar komponen sel tumor terdiri dari tipe selspindel (60,6%), sisanya tipe sel penyusunnyaadalah epiteloid (18,2%) dan campuran (21,2%).Sebagian besar tumor yang diteliti menunjukkanmassa nekrosis (66.7%). Aktivitas mitosis padatumor yang diteliti bervariasi, 39,4% dari tumor

yang diteliti mempunyai jumlah mitosis kurangdari 5/50HPF dan 60,6% mempunyai jumlahmitosis lebih dari 5/50HPF

Marker definitif untuk GISTs (baik jinakmaupun ganas) adalah protein CD117,walaupun tidak semua GISTs positif terhadapCD117 karena berdasarkan beberapa teori 85%GISTs mempunyai mutasi terhadap CD117,dan 35% mempunyai CD117 yang normal danmengandung mutasi PDGFRA.

9,12,13  Dan

penelitian terbaru, 5% GISTs negatif terhadappulasan CD117, tetapi secara strukturalditemukan adanya aktivitas mutasi dari

PDGFRA.14

  Jadi pada GISTs dengan CD117yang negatif dapat dilakukan pulasan PDGFRAuntuk membantu membedakan dengan lesimesenkimal yang lain yang mempunyaimorfologi yang mirip dengan GISTs.

9  Satu

penelitian melaporkan kasus dengan positivitasCD117 <30% dari sel tumor dan penelitiantersebut juga melaporkan intensitas positivitas-nya bervariasi.

7Seluruh kasus GISTs yang

diteliti menunjukkan imunoreaktif terhadapCD117, tapi tidak ada kasus yang menunjuk-kan 100% sel tumornya positif terhadap CD117,rentang jumlah sel tumor yang positif terhadapCD117 adalah 58% sampai 96%, intensitaspositivitas sel tumor pada satu kasus bervariasi.

 Analisa statistik bivariat dengan ujihipotesa menggunakan metode Anova,didapatkan ada kecendrungan hubungan yangcukup namun tidak bermakna (r=0,34, p=0,051)antara imunoskor CD117 dengan perangaibiologi berdasarkan kriteria histologi padapenderita GISTs yang diteliti, dan distribusiimunoskor pada benign, borderline  dan

malignant   GISTs hampir sama. Hal inimenunjukkan bahwa imunoskor CD117(prosentase sel tumor yang positif dikalikandengan intesitas positivitas) tidak dapat dipakaiuntuk meramalkan perangai biologi tumor. Danekspresi CD117 pada sel tumor hanya dapatdipakai untuk membedakan GISTs dengantumor mesenkimal yang lain

KESIMPULANPemeriksaan CD117 (c-KIT) penting untuk

diagnosa GISTs, guna membedakan dengantumor lain yang mempunyai morfologi yangmirip. Peragai biologi dari tumor ini tidak dapatditentukan dengan menghitung imunoskor dariekspresi CD117.

DAFTAR PUSTAKA

1. Strickland L, Letson GD, Muro-Cacho CA.Gastrointestinal Stromal Tumours. Cancercontrol. 8. p. 252-261, 2001.

2. Landuyt B, Oosterom AT. GastrointestinalStromal Tumours. EuropeanPharmacotherapy. p.2-4, 2005.

3. Silva MV, Reid R. Gastrointestinal StromalTumor (GIST). Orphanet encyclopedia. P.1-5, 2005.

4. Rubin BP. Gastrointestinal StromalTumours : an update. Histopathology. 48.p. 83-96, 2006.

5. Geramizadeh B, Nosrati A. Histological

and Immunological Evaluation ofGastrointestinal Stromal Tumors. Iran Jmed, 31. p. 14-17, 2006.

6. Corless CL, Fletcher JA, Heinrich MC.Biology of Gastrointestinal StromalTumors. Journal of Clinical Oncology,22.p.3813-3825, 2004.

7. Miettinen M, Kopczynki J, Makhlouf HR,Rikala MS, Gyorffy H, Burke A, Sobin LH,Lasota J. Gastrointestinal Stromal Tumor,Intramural Leiomyoma, and Leiomyo-sarcomas in the Duodenum. Am J Pathol.27. p.625-641, 2003.

8. Davila ER, Faigel OD. GastrointestinalStromal Tumors and GastroduodenalCarcinoid Tumors. In: Weinstein, W.M.,Hawkey, C.J., Bosch, J., editors. ClinicalGastroenterology and Hepatology. Los Angeles: Elsevier Mosby.p.249-250, 2005.

9. Noffsinger AE, Stemmermann GN, LantzPE, Isaacson PG. Mesenchymal tumors.In Gastrointestinal Pathology. 3

th 

Page 9: 68-74-1-PB (1).pdf

8/17/2019 68-74-1-PB (1).pdf

http://slidepdf.com/reader/full/68-74-1-pb-1pdf 9/9

 Vol 18 . No.1, Januari 2009 

 Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs-  Majalah PatologiN.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

9

ed.Philadelphia: Lippincott William &Wilkins.p. 1203-1213, 2008.

10. Miettinen M, Blay JY, Sobin LH.Mesenchymal Tumours of the Stomach.In: Hamilton, S.R., Aaltonen, L.A, editors.Pathology & Genetics Tumours of theDigestive System. Lyon: IARC Press.p.62-66, 2000.

11. Trupiano JK, Stewart RE, Misick C, Appelman HD, Goldblum JR. GastricStromal Tumors: A ClinicopathologicStudy of 77 Cases With Correlation ofFeatures With Nonaggressive and Aggressive Clinical Behaviors. Am J SurgPathol. 26. p. 705-714, 2002.

12. Liu C, Crawford JM. The GastrointestinalTract. In Robbin and Cotran PathologicBasis Of Disease. 7

th  ed. Philadelphia.

Elseivier saunders. p. 826-827, 2005.

13. Goldstein NS, Bosler DS. Immuno-histochemistry of the GastrointestinalTract, Pancreas, Bile ducts, Gallbladderand Liver. In: Dabbs, D.J., editor.Diagnostic Immunohistochemistry.2th.Ed.British: Elsevier.p.449-451, 2006.

14. Devita FT, Lawrence TS, Rosenberg SA.Cancer Principles & Practise of Oncology.8 th Ed. Philadelphia. Lippincott Willian &Wilkins. p 1204-1209, 2008.