7. hasil & pembahasan

Download 7. HASIL & PEMBAHASAN

If you can't read please download the document

Upload: jeni-yulika

Post on 30-Jun-2015

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi antara komponen hidrokarbon yang terdapat dalam sampel BBM Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus dengan standar RFA. Larutan standar RFA berisi campuran hidrokarbon yang mirip dengan sampel BBM. Berdasarkan analisis kualitatif ini, senyawa jenis golongan n-parafin (digunakan sebagai acuan dikarenakan terdapat dalam masing-masing jenis BBM) menunjukkan bahwa terdapat beberapa puncak pada kromatogram sampel terdeteksi sebagai senyawa unknown, hal ini dikarenakan keterbatasan komposisi senyawa yang terdapat dalam larutan standar, sehingga ada beberapa puncak senyawa yang terdapat pada kromatogram sampel tetapi tidak terdapat di dalam kromatogram larutan standar (Lampiran 2). Sebaliknya terlihat pula puncak kromatogram pada standar RFA yang tidak terdapat pada sampel yang disebabkan sampel mengandung bahanbahan aditif yang tidak dimiliki oleh larutan standar. Waktu retensi untuk setiap komponen hidrokarbon dalam setiap jenis BBM berbeda-beda, dikarenakan tiap komponen hidrokarbon yang dimiliki sampel memiliki bobot molekul dan tidik didih yang berbeda. Komponen yang memiliki bobot molekul dan titik didih yang lebih rendah mempunyai waktu retensi yang lebih rendah. Namun, secara umum setiap jenis BBM memiliki komponen hidrokarbon yang sama. Berikut ini perbandingan waktu retensi larutan standar RFA dengan sampel untuk komponen-komponen senyawa jenis n-Paraffin yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Perbandingan waktu retensi standar RFA dengan 3 sampel BBM Komponen n-Parafin RFA propane n-butane n-pentane n-hexane n-heptane n-octane n-nonane 8,0497 10,1034 15,1252 25,589 44,3464 69,3865 Waktu Retensi/tR (menit) Premium 7,2636 8,0491 10,1040 15,1259 25,5922 44,3437 69,3846 Pertamax 7,2625 8,0476 10,1007 15,1174 25,5878 44,3336 69,3743 Pertamax Plus 7,2653 8,0508 10,1048 15,1244 25,5904 44,3441 69,3776

n-decane n-undecane n-dodecane n-tridecane n-tetradecane

86,3773 98,8418 108,6323 117,2678 125,3062

86,3698 98,8326 108,6161 117,2419 125,2815

86,3635 108,6085 117,2308 125,2770

86,3639 98,8206 108,6093 117,2328 125,2794

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan pula bahwa standar yang digunakan cukup baik karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu retensilarutan standard an sampel. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif untuk setiap jenis BBM dilakukan berdasarkan komposisi komponen hidrokarbon dalam bentuk individual komponen dapat dilihat pada Lampiran 3 dan PONA pada Lampiran 4 komposisi Parafin, Olefin, Naphtene, dan Aromatik (PONA). Pada analisis dalam bentuk individual komponen diperoleh komponen-komponen yang terkandung di dalam masingmasing sampel BBM dalam bentuk %berat. Sementara analisis PONA menunjukkan penggolongan komponen hidrokarbon berdasarkan kelompok PONA. Total komposisi komponen hidrokarbon dalam bentuk PONA yang terdapat dalam masing-masing jenis BBM dapat ditunjukkan pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Komposisi hidrokarbon dalam bentuk PONA Jenis Hidrokarbon Total n-Parafin Total Iso-Parafin Total Naften Total Aromatik Total Olefin Un-Known Total Komposisi Dalam % Berat Premium 13,4454 33,7005 10,6610 27,4646 12,1276 2,6008 100,0000 Pertamax 9,8855 34,8807 6,9883 42,0664 2,3031 3,8759 100,0000 33,3630 14,0370 3,2546 100,0000 Pertamax Plus 10,4130 29,5238 9,4086

Berdasarkan komposisi hidrokarbon dalam bentuk PONA dapat dikatakan bahwa sampel Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus masing-masing memiliki kandungan terbesar iso-Parafin dan Aromatik Senyawa-senyawa yang termasuk

25

ke dalam golongan Iso-Parafin dan Aromatik banyak memiliki angka oktan yang tinggi (Putra 2007), karena kestabilan yang dimiliki oleh senyawa tersebut sehingga mampu menekan kompresi ketika BBM digunakan dalam mesin kendaraan. Semakin tinggi angka oktan, maka semakin tinggi pula kualitas BBM. Hal ini dibuktikan dengan hasil Research Octane Number (RON) pada Tabel 5. Tabel 5 Angka RON untuk setiap sampel BBM Jenis BBM Premium Pertamax Pertamax Plus RON yang ditetapkan Perusahaan 88 92 95 RON Hasil Percobaan 84,743 92,126 88,710

Nilai angka oktan yang diperoleh pada setiap jenis BBM menunjukkan

bahwa Pertamax mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Premium dan Pertamax Plus. Berdasarkan RON hasil percobaan, RON untuk Pertamax plus seharusnya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan Premium dan Pertamax. Hal ini disebabkan kandungan Olefin pada Pertamax Plus yang tinggi dibandingkan komposisi Olefin pada sampel Premium dan Pertamax Plus, sehingga RON Pertamax Plus menjadi turun. Dikarenakan senyawa Olefin yang terdapat dalam BBM mampu bereaksi dengan oksigen ketika terjadi pembakaran dan akhirnya membentuk polimer yang disebut gum. Gum tersebut dapat menurunkan angka oktan akibat adanya pembakaran yang tidak sempurna akibat adanya penyumbatan. BBM jenis Pertamax memiliki RON yang paling tinggi dikarenakan kandungan Olefin yang rendah, serta kandungan Iso-Parafin dan Aromatik pada level tinggi yang mampu meningkatkan angka oktan. Suatu jenis BBM akan mempunyai angka oktan yang tinggi jika mengandung senyawa-senyawa yang memiliki angka oktan yang tinggi pula.