7. prinsip e-learning
TRANSCRIPT
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 1/29
PRINSIP DASAR e-LEARNING: TEORI DAN APLIKASINYA DI
INDONESIA
ABSTRACTe-Learning can be viewed from different perspectives. It refers to ageneric term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the morerecognized web-based training or computer aided instruction alsocommonly referred to as online courses.e-Learning is growing very fast because of rapid advantage of global
digital transformation in educational sector.Knowing the advantages of e-learning — as increase student’s learningcompetency, improve work efficiency, reduce personnel shortage problems, promote quality and equity in education — it is believe that it can be used as an alternative model in addressing issues on quality and equity in education and the need for people to do: learning toknow, learning to do, learning to be, and learning to live together, assuggested by UNESCO in its ‘four pillars’ of learning.However, there are challenges that may be encountered and shall betaken into account, i.e. Issues of quality, choosing delivery method,selecting and providing supported technologies, providing
infrastructure support (computers, electricity, telephone, connectivity into internet), preparing course design, cost-effectiveness.Therefore it is suggested to do feasibility study when one would like tothink about to e-learning — whether or not e-learning is technically possible, economically profitable and socially acceptable.
I. PENGERTIAN
E-Learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai
salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-
negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak
orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning,
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 2/29
namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang
menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya.
e-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran
yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah,
maka electronic learning disingkat menjadi e-learning. Kata ini terdiri
dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’
dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa
audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai
berikut:
e-Learning is a generic term for all technologically supported learning
using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio
and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the
more recognized web-based training or computer aided instruction also
commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono dan
Librero, 2002).
Dengan demikian maka e-learning adalah pembelajaran yang
pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
vidiotape, transmisi satellite atau komputer.
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 3/29
II. MENGAPA e-LEARNING?
Banyak hal yang mendorong mengapa e-learning menjadi salah
satu pilihan untuk penyelesaian masalah pendidikan, antara lain:
Pertama, disebabkan karena pesatnya fasilitas teknologi informasi.
III. TEKNOLOGI PENDUKUNG e-LEARNING
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi.
Dalam perkembangannya, komputer yang paling populer dipakai
sebagai alat bantu pembelajaran secara electronic, karena itu dikenal
dengan istilah:
• computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya
menggunakan komputer; dan
• computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang
menggunakan alat bantu utama komputer.
Saat pertama-tama komputer mulai diperkenalkan khususnya
pada pembelajaran, maka ia menjadi dikenal atau populer di kalangan
anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar
bisa di buat dengan bantuan komputer tersebut.
Setelah itu teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun
pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua,
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 4/29
yaitu:
• Technology based learning, dan
• Technology based web-learning.
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan
Video Information Technologies (misalnya: video tape, video text,
video messaging). Sedangkan technology based web-learning pada
dasarnya adalah Data Information Technologies (misalnya: bulletin
board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering
dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas
(audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering di pakai
pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar
komunikasi antara murid dan guru bisa terjadi dengan keunggulan
teknologi e-learning ini.
IV. CARA PENYAMPAIAN/PEMBERIAN PEMBELAJARAN
Pada dasarnya cara penyampaian atau cara pemberian (delivery
system) dari e-learning, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
• One way communication (komunikasi satu arah); dan
• Two way communication (komunikasi dua arah).
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 5/29
Komunikasi atau interaksi antara guru dan murid memang sebaiknya
melalui sistem dua arah. Dalam e-learning, sistem dua arah ini juga
bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
• Dilaksanakan melalui cara langsung (synchronous). Artinya pada saat
instruktur memberikan pelajaran, murid dapat langsung
mendengarkan; dan
• Dilaksanakan melalaui cara tidak langsung (a-synchronous). Misalnya
pesan dari instruktur direkam dahulu sebelum digunakan.
Karakteristik e-learning ini antara lain adalah:
• Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa,
siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-
hal yang protokoler;
• Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer
networks);
• Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa
kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya;
dan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 6/29
• Memanfaatkan jadual pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan
belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan
dapat dilihat setiap saat di komputer;
Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Karena
teknik pembelajaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka
hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas guru dalam proses
pembelajaran. Dahulu, proses belajar mengajar didominasi oleh peran
guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini, proses belajar dan
mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of
teacher and book) dan pada masa mendatang proses belajar dan
mengajar akan didominasi oleh peran guru, buku dan teknologi (the
era of teacher, book and technology).
Dalam era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau
atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya
teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut telah
mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita
sebaiknya tidak ‘gagap’ teknologi. Banyak hasil penelitian
menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka
terlambat pulalah memperoleh kesempatan-kesempatan untuk maju.
Informasi sudah merupakan ‘komoditi’ sebagai layaknya barang
ekonomi yang lain. Peran informasi menjadi kian besar dan nyata
dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini bisa dimengerti
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 7/29
karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi
(information age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge
society). Oleh karena itu tidak mengherankan kalau ada perguruan
tinggi yang menawarkan jurusan informasi atau teknologi informasi,
maka perguruan tinggi tersebut berkembang menjadi pesat.
Contoh klasik yang bisa dipakai sebagai ilustrasi di sini adalah
pengalaman Bill Gates yang kita kenal sebagai sosok orang
mempunyai perusahaan Microsoft Computer. William Henry Gates III
atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bill Gates tersebut,
sebenarnya kuliah di di bidang ilmu hukum di Harvard University. Ia
ingin menjadi pengacara, karena dengan keahlian sebagai pengacara
tersebut, maka ia bisa mempunyai ‘power’ untuk membantu
masyarakat yang memerlukan jasa hukum untuk memperoleh
kebenaran. Belajar Ilmu Hukum, menurut dia, ternyata memerlukan
waktu yang banyak untuk membaca di berbagai tempat seperti
perpustakaan, toko buku atau sumber informasi yang lain. Ia merasa
waktunya habis untuk membaca saja. Di situlah ia lalu menemukan
idenya mengapa informasi yang tersebar di mana-mana itu tidak
dikemas saja dalam satu ‘wadah’ (baca computer) agar yang
memerlukannya tidak harus ke sana- ke mari. Di benak Bill Gates saat
itu ia memimpikan ‘how to create a tool for the information era that
could magnify the brainpower instead of just muscle power’. Sejak
itulah maka The Saga of Microsoft mulai digarap. Bill Gates akhirnya
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 8/29
menjadi orang yang sangat produktif dan ‘output oriented’. Menurut
Robert Heller yang menulis buku tentang Bill Gates menyatakan bahwa
Bill Gates selalu bilang ‘Turn your vision into reality’. Itulah sebabnya
program-program yang ada di Microsoft selalu dibuat user friendly.
Berkat jasa Bill Gates inilah maka e-learning berkembang seperti
sekarang ini.
Tulisan ini membahas apa yang dimaksudkan dengan e-learning,
mengapa orang menggunakannya, apa kelebihan dan kekurangannya
dan bahasan lain yang berkaitan dengan e-learning tersebut.
V. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN e-LEARNING
Menyadari bahwa di internet dapat ditemukan berbagai
informasi dan informasi itu dapat diakses secara lebih mudah, kapan
saja dan di mana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu
kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi
dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik e-
moderating yang tersedia di internet.
Dengan mengambil contoh SMART School di Malaysia, setiap introduksi
suatu teknologi pendidikan tertentu yang baru seperti pemanfaatan
internet, maka ada empat hal yang perlu disiapkan, yaitu:
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 9/29
a. Melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik di
mana pengetahuan, ketrampilan dan nilai (values) diintegrasikan
dengan kebutuhan di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat
competency based curriculum.
b. Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi
yang ingin dicapai dengan bantuan komputer;
c. Melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada
(menggunakan komputer, online assessment system); dan
d. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer,
multimedia, studio, dll yang memadai. Materi pembelajaran yang
disimpan di komputer dapat diakses dengan mudah baik oleh guru
maupun siswa.
Pihak pengelola SMART School beranggapan bahwa penggunaan ICT
khususnya Internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar
(active learners), dimungkinkan adanya berbagai variasi yang dapat
dilakukan dalam proses belajar dan mengajar, diperolehnya
ketrampilan yang berganda dan dicapainya efisiensi. Harian Sunday
Star (30 Juni 2002) menyebut SMART School adalah contoh sekolah
masa depan. Sekolah-sekolah percontohan dengan menggunakan
perangkat teknologi informasi ini menjadi model yang dilaksanakan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 10/29
oleh berbagai negara. Di Singapore ada ‘Excellent School’, di Thailand
ada ‘Progressive School’, di Filipina disebut ‘Pilot School’, dsb-nya. Di
Indonesia, sekolah yang menggunakan teknologi informasi dalam
proses belajar ini ternyata bisa menarik banyak siswa. Para orang tua
pun juga cenderung mengirim anaknya ke sekolah yang demikian
walaupun biayanya relatif lebih mahal dibandingkan sekolah lainnya
yang tidak menggunakan teknologi informasi tersebut.
Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang
tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat
penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak
jauh (Elangoan, 1999, Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997),
antara lain dapat disebutkan sbb:
• Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa
dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
• Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari;
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 11/29
• Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di
mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
komputer.
• Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara
lebih mudah.
• Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
• Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;
• Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk
bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dsb-nya.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-
learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik
(Bullen, 2001, Beam, 1997), antara lain dapat disebutkan sbb:
• Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa
itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar dan mengajar;
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 12/29
• Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial;
• Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan
daripada pendidikan;
• Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
pembelajaran yang menggunakan ICT;
• Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal;
• Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun
komputer);
• Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan soal-
soal internet; dan
• Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
VI. e-LEARNING DAN INTERNET DI INDONESIA
Pemanfaatan e-learning khususnya internet untuk kegiatan
pembelajaran apakah itu virtual library atau virtual campus bukan saja
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 13/29
terjadi di Indonesia maupun di Asia Tenggara, namun juga di berbagai
penjuru dunia ini.
Namun harus diakui bahwa pemanfaatan e-learning di Indonesia
masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga
seperti Malaysia, Thailand, Philippines dan Singapore atau bila
dibandingkan dengan di negara-negara maju. Hal ini bisa dilihat dari
data pengguna internet di mana pengguna internet terbesar adalah
berada di negara-negara maju. Di Indonesia, pengguna internet
diperkirakan sebesar 7 juta atau sekitar 3 % dari jumlah penduduk.
Sementara itu pengguna internet di Eropa sebera 113 juta atau 14 %
dari total penduduk. Pengguna internet dunia diperkirakan sudah
mencapai angka 407 juta atau sebesar 7 % dari total jumlah penduduk
(Ishaq, 2002).
Penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dengan peran
Internet. Menurut Williams (1999). Internet adalah ‘a large collection of
computers in networks that are tied together so that many users can
share their vast resources’.
Jadi internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang
tersedia di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang
tersedia di komputer tersebut. Oleh karena itu bisa dimengerti kalau e-
learning bisa dilaksanakan karena jasa internet ini. e-Learning sering
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 14/29
disebut pula dengan nama on-line course karena aplikasinya
memanfaatkan jasa internet.
Dalam lima tahun terakhir ini, perkembangan jumlah pengguna
internet di Indonesia juga tidak kalah pesatnya bila dibandingkan
dengan mereka di luar negeri. Menurut catatan Telcordia Internet Sizer
4 Juli 2002, Indonesia termasuk 10 besar negara pengguna internet
yang jumlahnya naik secara cepat. Kesepuluh negara ini adalah Brazil,
Chili, India, Indonesia, Malaysia, Mexico, Portugal, Sepanyol, Thailand,
dan Ukrania. Tumbuhnya pengguna internet yang pesat tersebut tentu
berkaitan dengan pandangan masyarakat yang memandang
menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung
kegiatannya sehari-hari.
Perkembangan pengguna internet di dunia ini berkembang
sangat cepat karena beberapa hal, antara lain: (a). Menggunakan
internet adalah suatu kebutuhan untuk mendukung pekerjaan atau
tugas sehari-hari, (b). Tersedianya fasilitas jaringan (Internet
infrastructure) and koneksi internet (Internet Connections), (c).
Semakin tersedianya piranti lunak pembelajaran (management course
tools), (d). Keterampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau
menggunakan internet, dan (e). Kebijakan yang mendukung
pelaksanaan program yang menggunakan internet tersebut
(Soekartawi, 2002a, b).
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 15/29
Menurut catatan Telcordia Technologies (2002), jumlah internet
host yang berkembang cepat terjadi di sepuluh negara maju, yaitu
Amerika, Australia, Belanda, Canada, Itali, Jepang, Jerman, Inggris,
Perancis dan Taiwan. Pada tahun 1992 jumlah internet host ini
sebanyak sekitar 2 juta dan jumlah ini naik secara drastik sekali
sehingga mencapai angka 116 juta pada bulan Juni 2001 dan
mencapai 138 juta pada bulan Desember 2001. Ini berarti ada
kenaikan 69 kali lipat selama 10 tahun atau naik sebesar 690% setiap
tahunnya atau naik sebesar 57,5% setiap bulannya.
Kini, dengan semakin banyaknya informasi yang tersedia di
internet, maka pengguna internet dapat mengakses informasi apa saja
yang diperlukan. Misalnya, kalau seseorang tertarik pada bidang
pendidikan, maka ia dapat mencarinya melalui topik ‘education’ di
berbagai websites. Kalau tertarik e-learning bisa mengakses websites
antara lain Digitalthink, Fortune e-Learning, UniNet, Unesco-
UnitwinNet, SeameoNet, dsb-nya. Karena relatif mudahnya mengakses
informasi melalui internet dan relatif mudahnya mengirim pesan
melalui jasa elektronika atau telepon, maka pemanfaatan e-learning
untuk kemajuan pendidikan menjadi tumbuh dan berkembang dengan
pesat.
Dalam pada itu, catatan Indocisc (2002) menunjukkan bahwa
jumlah Internet Service Provider (ISP) di Indonesia yang beroperasi
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 16/29
adalah lebih dari 150 dan mereka tercatat dan mempunyai ijin operasi
dari Dirjen Postel. Kalau pada tahun 2000 diperkirakan jumlah
pengguna internet di Indonesia ada sekitar 2 juta orang, maka akhir
tahun 2001 jumlah tersebut diperkirakan naik dua kali lipat dan kini
diperkirakan mencapai sekitar 7 juta orang. Tidak itu saja, jumlah
domains yang menggunakan ‘dot id’ atau ‘.id’ naik secara drastik.
Catatan Indocisc (2002) menunjukkan bahwa jumlah domains di
Indonesia tahun 1995 hanya berjumlah 87 dan pada bulan Maret 2001,
jumlah tersebut meningkat dan mencapai 9.785 atau naik sebesar 112
kali selama 7 tahun atau naik sebesar 16 kali lipat untuk setiap
tahunnya atau naik sekitar 133% setiap bulannya. Secara rinci hal ini
dapat dilihat di Tabel 2.
Walaupun jumlah pengguna internet maupun jumlah Internet
domains di Indonesia naik secara tajam, namun pemanfaatan internet
untuk pembelajaran masih terbatas. Padahal di negara tetangga
seperti Thailand dan Malaysia, internet dan fasilitas ICT sudah
dimanfaatkan di sekolah sekolah lanjutan. Ini artinya tiap sekolah
lanjutan sudah disedikan fasilitas komputer. Di Malaysia dikenal
dengan istilah SMART School. Sekolah ini bekerjasama dengan
Telekom Malaysia di mana dalam pelaksanaannya bukan saja sekolah
memanfaatkan IT dan internet untuk keperluan proses belajar dan
mengajar, tetapi juga dipakai untuk tujuan efisiensi manajemen
pengelolaan pendidikan. Pejabat yang membidangi pendidikan baik di
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 17/29
tingkat distrik, maupun di tingkat nasional dapat memonitor
pelaksanaan dari proses belajar dan mengajar di sekolah secara lebih
mudah.
Pemanfaatan internet di Indonesia pada tahap ‘baru mulai’.
Sebenarnya pemanfatan internet untuk e-learning di Indonesia bisa
ditingkatkan kalau fasilitas yang mendukungnya memadai, baik
fasilitas yang berupa infrastruktur maupun fasilitas yang bersifat
kebijakan. Hal ini bukan saja didukung oleh data seperti yang disajikan
diatas, namun juga semakin banyaknya warung-warung internet
(Internet Kiosk) yang muncul diberbagai pelosok di Indonesia.
Pengguna internet bukan saja dari kalangan pelajar dan mahasiswa,
namun juga dari kalangan masyarakat yang lain. Hal ini bisa dipakai
sebagai indikasi bahwa internet memang diperlukan untuk membantu
kelancaranan pekerjaan atau tugas-tugas pengguna internet.
Karena berbagai keterbatasan, fasilitas berkembangnya internet
di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Namun perlu diakui
bahwa pemerintah telah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya
internet di Indonesia, dengan membangun berbagai fasilitas, apakah
itu jaringan telepon, listrik dan fasilitas lainnya. Warung Informasi dan
Teknologi atau WARINTEK (Technology Information Kiosk) yang
diselenggarakan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi dan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 18/29
PDII-LIPI baru dimulai bulan Agustus 2000 kini tumbuh dan
berkembang pesat (Munaf, 2001).
Namun harus juga diakui bahwa ketersediaan telepon dan listrik
di daerah-daerah tertentu di Indonesia memang masih terbatas dan
karenanya menghambat bertambahnya pengguna internet. Belum lagi
tentang tersedianya cyberlaws yang jelas dan diketahui oleh
masyarakat luas, sehingga hal ini juga menghambat bertambahnya
investor dibidang IT internet ini.
Kini pemerintah telah berupaya untuk memanfaatkan dan
memaksimumkan tersedianya informasi teknologi dengan membentuk
Kantor Menteri Negara Informasi dan Teknologi. Di tiap Departemen
bahkan ada unit yang menangani teknologi informasi ini. Di Depdiknas
misalnya ada Pustekkom atau Pusat Teknologi Komunikasi dan
Informasi untuk Pendidikan; di tiap Universitas ada Pusat Komputer,
dan masih banyak contoh yang lain. Sayangnya cyberlaws di Indonesia
yang juga pernah dibahas dan disiapkan, belum juga selesai hingga
kini.
Tidak itu saja, e-learning kini banyak digunakan oleh para
penyelenggara pendidikan terbuka dan jarak jauh. Kalau dahulu hanya
Universitas Terbuka yang diijinkan menyelenggarakan pendidikan jarak
jauh, maka kini dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No.107/U/2001 (2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 19/29
Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, maka perguruan tinggi tertentu
yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka
dan jarak jauh menggunakan e-learning, juga telah diijinkan
menyelenggarakan-nya. Lembaga-lembaga pendidikan non-formal
seperti kursus-kursus, juga telah memafaatkan keunggulan e-learning
ini untuk program-programnya.
Begitu pula halnya dengan Undang-Undang Pendidikan yang
baru nanti, yang segera akan disahkan oleh DPR, juga akan mengatur
penyelenggaraan pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia
dengan menggunakan teknologi e-learning.
VII. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN SEBELUM
MEMANFAATKAN e-LEARNING
Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan
pembelajaran (Bullen, 2001; Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi
et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain:
a. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan
adalah apakah memang memerlukan e-learning. Untuk menjawab
pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 20/29
berdasarkan atas saran orang lain. Sebab setiap lembaga menentukan
teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu
perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis. Kalau analisis ini
telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau
memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi
kelayakan (Soekartawi, 1995), yang komponen penilaiannya adalah:
• Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible).
Misalnya apakah jaringan Internet bisa dipasang, apakah infrastruktur
pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer, tersedia, apakah ada
tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia;
• Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically
profitable); misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang
dilakukan menguntungkan atau apakah retrun on investment (ROI)-
nya lebih besar dari satu; dan
• Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima
oleh masyarakat (socially acceptable).
b. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan
aspek-aspek (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah,
2001):
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 21/29
• Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran,
cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.
• Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks,
status pekerjaan, dsb-nya.
• Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang
diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
• Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan
menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah
hingga yang sulit, dsb-nya.
• State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun
berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
• Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan
dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
• Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan
berdasarkan fasilitas yang ada.
c. Tahap Pengembangan
Berbagai upaya dalam rangka pengembangan e-learning bisa
dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia. Hal ini
terjadi karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam
waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 22/29
ajar dan rancangan instruksional yang akan dipergunakan terus
dikembangkan dan dievaluasi secara kontinue.
d. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan
menggunakan format tertentu misalnya format HTML. Uji terhadap
prototype hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini
seringkali ditemukan berbagai hambatan, misalnya bagaimana
menggunakan management course tool secara baik, apakah bahan
ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri (Jatmiko,
1997).
e. Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil
beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Proses dari kelima tahapan diatas diperlukan waktu yang relatif lama,
karena prototype perlu dievaluasi secara terus menerus. Masukan dari
orang lain atau dari siswa perlu diperhatikan secara serius. Proses dari
tahapan satu sampai lima dapat dilakukan berulang kali, karena
prosesnya terjadi terus menerus.
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 23/29
Akhirnya harus pula diperhatikan masalah-masalah yang sering
dihadapi sebagai berikut:
• Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti
ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang
lain.
• Masalah ketersediaan software (piranti lunak). Bagaimana
mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal.
• Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada.
• Masalah skill and knowledge.
• Attitude terhadap ICT
Oleh karena itu perlu diciptakan bagaimana semuanya
mempunyai sikap yang positif terhadap ICT, bagaimana semuanya bisa
mengerti potensi ICT dan dampaknya ke anak didik dan ke
masyarakat. Sehingga penggunaan teknologi baru bisa mempercepat
pembangunan.
VIII.e-LEARNING UNTUK ONLINE COURSE
Salah satu rekomendasi Deklarasi Dakar tentang 10 tahun evaluasi
pelaksanaan Education for All adalah bagaimana memanfaatkan ICT
untuk pendidikan jarak jauh agar mereka yang menginginkan
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 24/29
pendidikan bisa lebih banyak yang dijangkau. Pembelajaran atau
pendidikan jarak jauh yang menggunakan teknologi informasi untuk
keperluan ini disebut online course atau ada pula yang menyebut
virtual campus. Cara ini lebih banyak mengandalkan alat bantu
teknologi informasi apakah teknologi cetak, audio, video atau
komputer.
Salah satu ciri dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara
fisik antara guru dan siswa sehingga diperlukan alat bantu ajar melalui
teknologi informasi tersebut. Untuk teknologi pendidikan yang berbasis
web atau web base learning bisa menggunakan alat bantu ajar yang
disebut dengan course tool. Software ini bisa dibeli di berbagai tempat
dengan relatif mudah, antara lain WebCT, Blackboard, Intralearn,
learning space, dsbnya. Dua contoh seperti yang disajikan di bawah ini
bisa dicari melalui www.webCT.com dan www.lotus.com
Dari informasi yang disajikan di Tabel 4, terlihat betapa lengkapnya
fasilitas yang diberikan oleh masing-masing software. Oleh karena itu
sebelum memilih atau membeli software, maka sebaiknya dipelajari
dahulu karakteristik software tersebut.
SEAMEO Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) adalah
suatu lembaga penelitian, pendidikan, training dan konsultasi di
bidang IT atau pembelajaran jarak jauh. SEAMOLEC, dalam kaitannya
dengan training online course on ODL biasa menggunakan software
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 25/29
WebCT karena kelebihan yang dimilikinya. Bukan saja feature-nya
lengkap seperti yang disajikan di Tabel 4, tetapi juga software ini user
friendly, banyak peminatnya sehingga kalau ada kesulitan bisa
diselesaikan dengan bantuan orang lain secara mudah.
IX. KESIMPULAN
e-Learning adalah pembelajaran yang memerlukan alat bantu
elektronika. Bisa berupa technology base learning seperti audio dan
video atau web-base learning (dengan bantuan perangkat computer
dan internet). Penggunaan teknologi e-learning sebenarnya bisa
dipakai untuk pendidikan tatap muka atau pendidikan jarak jauh
tergantung dari kepentingannya.
e-Learning akan dimanfaatkan atau tidak sangat tergantung
bagaimana pengguna memandang atau menilai e-learning tersebut.
Namun umumnya digunakannya teknologi tersebut tergantung dari:
(1). Apakah teknologi itu memang sudah merupakan kebutuhan (2).
Apakah fasilitas pendukungnya yang memadai, (3). Apakah didukung
oleh dana yang memadai dan (4). Apakah ada dukungan dari pembuat
kebijakan.
Pada makalah ini telah dijelaskan apakah itu e-learning dan
bagaimana kemungkinan aplikasinya untuk pembelajaran, khususnya
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 26/29
pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Keunggulan dan kelemahan
telah diulas serta prospeknya untuk masa depan pendidikan di
Indonesia juga telah dibahas. Upaya-upaya apa yang perlu
dipersiapkan kalau seseorang atau lembaga tertentu akan
memanfaatkan Internet untuk pendidikan juga telah disinggung. Begitu
pula halnya dengan dukungan pemerintah untuk e-learning ini juga
telah ditampilkan.
Sering orang atau pengguna mencoba memulai teknologi e-
learning ini dengan tanpa pertimbangan yang matang. Ia
menggunakan e-learning agar supaya kelihatan bergengsi. Oleh
karena itu satu hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang
memanfaatkan internet untuk pembelajaran, yaitu melakukan analisis
kelayakan untuk menjawab apakah memang memerlukan e-learning.
Dalam analisis ini tentunya sudah termasuk apakah secara teknis
internet atau e-learning bisa dilaksanakan (technically feasible).
Analisis ini menyangkut tersedianya hard-ware khususnya komputer
(dengan network-nya), listrik, telepon dan soft-ware-nya khususnya
tersedianya tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan
management course tools yang akan dipakai. Juga apakah secara
ekonomis penggunaan internet ini menguntungkan (economically
profitable). Analisis ekonomi seperti Benefit per Cost (B/C) ratio,
Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV) atau Return on
Investment (ROI) bisa dipakai sebagai alat ukur. Selanjutnya apakah
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 27/29
secara sosial, penggunaan e-learning itu diterima oleh masyarakat
(socially acceptable). Sebab kadang-kadang walaupun pengunaan e-
learning untuk pembelajaran telah disiapkan secara baik dan kualitas
penyelenggaraannya juga baik, masyarakat belum bisa menerimanya
karena mereka menganggap cara-cara pendidikan konvensional
dianggap lebih baik. Untuk itu harap diperhatikan masalah
akuntabilitas dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 28/29
Beam, P. (1997), Breaking the Sprinter’s Wrist: Achieving Cost-Effectiveness in Online Learning. Paper presented at theInternational Symposium on Distance Education and OpenLearning, organized by MONE Indonesia, IDLN, SEAMOLEC, ICDE,UNDP and UNESCO Tuban, Bali, Indonesia.
Bullen, M. (2001), e-Learning and the Internationalization Education,Malaysian Journal of Educational Technology 1(1), 37-46.
Elangovan, T. (1997), Internet Based On-line Teaching Application withLearning Space. Paper presented at the International Symposiumon Distance Education and Open Learning organized by MONEIndonesia, IDLN, SEAMOLEC, ICDE, UNDP and UNESCO, Tuban,Bali, Indonesia, 17-20 November 1997.
Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. (2002), Teknologi e-Learning Berbasis
PHP dan MySQL, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Hashim, Y. and Razmah. Bt. Man (2001), An Overview of InstructionalDesign and Development Models for Electronic Instruction and Learning, Malaysian Journal of Educational Technology 1(1), 1-7.
Ishaq, A. (2001), On the Global Digital Divide, Finance and Development, September 2001, 44-7.
Jatmiko, R. (1997), Enhancing Learning Experiences through the Use of Internet. Paper presented at the International Symposium on
Distance Education and Open Learning organized by MONEIndonesia, IDLN, SEAMOLEC, ICDE, UNDP and UNESCO, Tuban,Bali, Indonesia, 17-20 November 1997.
Mulvihill, R.P. (1997), Technology Application to Distance Education.Paper presented at the International Symposium on DistanceEducation and Open Learning organized by MONE Indonesia,IDLN, SEAMOLEC, ICDE, UNDP and UNESCO, Tuban, Bali,Indonesia, 17-20 November 1997.
Munaf, D.R. (2001), Cultural Threats on Development of ICT as a Tool
for Open and Distance Learning. Speech delivered at the 7thInternational Symposium on Distance Education and OpenLearning at Yogyakarta, November 2001.
Soekartawi (1995), Monitoring dan Evaluasi Proyek Pendidikan, PT Rajawali Press, Jakarta.
5/12/2018 7. Prinsip E-Learning - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7-prinsip-e-learning 29/29
Soekartawi (2002a). Prospek Pembelajaran Melalui Internet. Makalahdisampaikan pada Seminar Nasional ‘Teknologi Kependidikan’ yang diselenggarakan oleh UT-