7 standar keselamatan pasien (medication error)
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Metode pendekatan dilakukan sebagai upaya menurunkan medication error :1. Mendorong fungsi dan pembatasan2. Komputerisasi secara otomatis3. Standarisasi prosedur4. Sistem kontrol5. Peraturan dan kebijakan6. Pendidikan dan informasi7. Hati-hati dan waspadaPeran apoteker dalam menngkatkan keselamatan pasien1. Mengelola laporan medication error.2. Mengidentifikasi pelaksanaan praktik profesi terbaik untuk menjamin keselamatan pasien.3. Mendidik staf dan klinisi terkait lainnya untuk melaksanakan praktik pengobatan yang aman.4. Berpartisipasi dalam komite/tim yang berhubungan dengan keselamatan pasien.5. Terlibat dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan penggunaan obat.6. Memonitor kepatuhan terhadap standar pelaksanaan keselamatan pasien yang ada.Tahapan-tahapan yang memerlukan peran apoteker:1. Pemilihan perbekalan farmasi2. Pengadaan3. Penyimpanan 4. Skrining resep5. Dispensing6. KIE7. Penggunaan obat8. Monitoring dan evaluasiTRANSCRIPT
E. Pencatatan dan Pelaporan
7 STANDAR KESELAMATAN PASIEN1. Hak pasien2. Mendidik pasien dan keluarga3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan4. Metode-metode kerja 5. Peran kepemimpinan6. Mendidik staf 7. Komunikasi Istilah yang berhubungan dengan cedera akibat obatAdverse eventAdverse drug eventAdverse drug reactionMedication errorSide effectmedication error sesuai dampakErrorKategoriHasilNo errorAKejadian atau yang berpotensi untuk terjadinya kesalahanError, no harmBTerjadi kesalahan sebelum obat mencapai pasienCTerjadi kesalahan dan obat sudah diminum/digunakan pasien tetapi tidak membahayakan pasienDTerjadinya kesalahan, sehingga monitoring ketat harus dilakukan tetapi tidak membahayakan pasienError, harmETerjadi kesalahan, hingga terapi dan intervensi lanjut diperlukan dan kesalahan ini memberikan efek yang buruk yang sifatnya sementaraFTerjadi kesalahan dan mengakibatkan pasien harus dirawat lebih lama di rumah sakit serta memberikan efek buruk yang sifatnya sementaraGTerjadi kesalahan yang mengakibatkan efek buruk yang bersifat permanenHTerjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa pasien contoh syok anafilaktikError, deathITerjadi kesalahan dan pasien meninggal duniaPengelompokan medication error sesuai dengan prosesTipe medication errorsKeteranganUnauthorized drugObat yang terlanjur diserahkan kepada pasien padahal diresepkan oleh bukan dokter yang berwenangImproper dose/quantityDosis, strength atau jumlah obat yang tidak sesuai dengan yang dimaksud dalam resepWrong dose preparation methodPenyiapan/formulasi atau pencampuran obat yang tidak sesuaiWrong dose formObat yang diserahkan dalam dosis dan cara pemberian yang tidak sesuai dengan yang diperintahkan di dalam resepTipe medication errorsKeteranganWrong patientObat diserahkan atau diberikan pada pasien yang keliru yang tidak sesuai dengan yang tertera di resepOmission errorGagal dalam memberikan dosis sesuai permintaan, mengabaikan penolakan pasien atau keputusan klinik yang mengisyaratkan untuk tidak memberikan obat yang bersangkutanExtra doseMemberikan duplikasi obat pada waktu yang berbedaPrescribing errorObat diresepkan secara keliru atau perintah diberikan secara lisan atau diresepkan oleh dokter yang tidak berkompetenWrong administration TechniqueMenggunakan cara pemberian yang keliru termasuk misalnya menyiapkan obat dengan teknik yang tidak dibenarkan (misalkan obat im diberikan iv)Wrong timeObat diberikan tidak sesuai dengan jadwal pemberian atau diluar jadwal yang ditetapkanBerbagai faktor yang berkontribusi dalam medication errorKomunikasiKondisi lingkunganGangguanBeban kerjaEdukasi
Metode pendekatan dilakukan sebagai upaya menurunkan medication errorMendorong fungsi dan pembatasanKomputerisasi secara otomatisStandarisasi prosedurSistem kontrolPeraturan dan kebijakanPendidikan dan informasiHati-hati dan waspada
Pengobatan rasional keselamatan pasienpasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dosis yang sesuai dengan kebutuhan, periode waktu yang tepat,dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat banyak Menghindari medication errorsPeran apoteker dalam menngkatkan keselamatan pasienMengelola laporan medication error.Mengidentifikasi pelaksanaan praktik profesi terbaik untuk menjamin keselamatan pasien.Mendidik staf dan klinisi terkait lainnya untuk melaksanakan praktik pengobatan yang aman.Berpartisipasi dalam komite/tim yang berhubungan dengan keselamatan pasien.Terlibat dalam pengembangan dan pengkajian kebijakan penggunaan obat.Memonitor kepatuhan terhadap standar pelaksanaan keselamatan pasien yang ada.Tahapan-tahapan yang memerlukan peran apoteker:Pemilihan perbekalan farmasiPengadaanPenyimpanan Skrining resepDispensingKIEPenggunaan obatMonitoring dan evaluasiE. Pencatatan dan PelaporanMeliputi : Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan kejadian Sentinel saat ini belum dilakukan dalam pelayanan kefarmasianSampai sekarang belum ada panduan untuk pelaporan yang dilakukan pencatatan untuk monitoring dan evaluasiLangkah-langkah pencapaian keselamatan pasien :Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasienMemimpin dan mendukung stafMemimpin dan mendukung stafMengembangkan sistem pelaporanMelibatkan komunikasi dengan pasienBelajar dan berbagi pengalamanMencegah KTD, KNC, dan kejadian sentinel
Perlunya pelaporanmenurunkan insiden patient safety yang terkait KTD, KNC, dan kejadian sentinel,meningkatkan mutu pelayanan,memonitor upaya pencegahan terjadinya kesalahanMendorong dilakukannya investigasi lebih lanjutAlur pelaporan
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi, ataupun yang nyaris terjadi.Laporan insiden dapat dibuat oleh siapa saja atau staf farmasi yang pertama kali menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian.Pelaporan dilakukan dengan mengisi Formulir Laporan Insiden yang bersifat rahasia.
Alur pelaporan insiden ke tim Keselamatan Pasien (KP) di rumah sakit(internal)insiden (KNC/KTD/Kejadian Sentinel)
Tindak lanjut (dicegah/ditangani)
Buat laporan insiden ( isi formulir pada akir kerja dan diserahkan ke APA)
APA memeriksa laporan ( melakukan grading risiko)
Dilihat hasil investigasi dan dilaporkan ke tim KP di RS
Tim KP RS menganalisis lagi hasil investigasi dan laporan insiden
ContUntuk grade kuning/merah, Tim KP di RS akan melakukan Root Cause Analysis (RCA)
Tim KP di RS akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa: petunjuk/safety alert
Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada direksi
Rekomendasi untuk Perbaikan dan Pembelajaran diberikan umpan balik kepada instalasi farmasi
APA akan membuat analisis dan tren kejadian di satuan kerjanya, monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KP di RSAlur pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) (Eksternal)
Laporan Hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/ RCA yang terjadi pada pasien dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal)/ Pimpinan RS ke KPRS dengan mengisi formulir Lporan Insiden Keselamatan Pasien.Laporan dikirim ke KKP-RS lewat POS atau kurir ke alamatSekretariat KKP-RSd/a Kantor PERSI : Jl. Boulevard Artha GadingBlok A-7 A No 28, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240.Telp (021) 45845303/304
Analisis Matriks Risikodilakukan untuk menentukan seberapa besar risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya.Penilaian dampak dapat diartikan sebagai seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.Penilaian tingkat probabilitas dapat diartikan sebagai seberapa seringnya insiden tersebut.Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, masukkan ke dalam tabel matriks grading risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.Skor risiko ini ditentukan dengan menggunakan tabel matriks grading risiko, yaitu:- Pada kolom kiri: frekuensi.- Pada baris kearah kanan: dampak.- Pertemuan antara frekuensi dan dampak: ditetapkan untuk mendapatkan warna bands.
Tabel matriks Grading RisikoSkor risiko akan menentukan prioritas risiko.Jika pada penilaian risiko ditemukan dua insiden dengan hasil skor risiko yang nilainya sama, maka untuk memilih prioritasnya dapat menggunakan warna bands risiko.Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam 4 warna yaitu biru, hijau, kuning, merah.Skala prioritas bands risiko adalah :Bands biru: rendah investigasi sederhanaBands hijau: sedang inv. sederhanaBands kuning: tinggi inv. komprehensif/RCABands merah: sngt tinggi inv. komprehensif/RCA
Tindakan yg dilakukan setelah diketahui tingkat dan bands risiko
MONITORING DAN EVALUASITUJUAN MONITORINGMendapatkan gambaran keadaan saat iniMembandingkan pola penggunaan obatPenilaian berkala atas penggunaan obat spesifik (efek terapi, efek samping, dan kepatuhan)Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat.
TUJUAN PEMANTAUAN ESOMenemukan ESO (Efek Samping Obat) sedini mungkin berat, tidak dikenal, dan jarang.Menentukan frekuensi ESO yang sudah dikenal.Mengenal semua faktor yang mungkin dapat mempengaruhi timbulnya ESO, angka kejadian, dan hebatnya ESO.
MEMANTAU ESOMenganalisis laporan ESO.Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai risiko tinggiMengisi formulir ESOMelaporkan ke Panitia ESO NasionalKEPATUHAN PASIENNon Compliance??Terapi tidak optimalTerapi gagalTerjadi komplikasi fatalKONSELINGIdentifikasi & selesaikan masalah pasien terkait pengobatanTujuan??Pemahaman pd pasien & tenaga kesehatan:Nama obatTujuan pengobatanJadwal pengobatanCara penggunaanLama penggunaanESOTanda toksisitasCara penyimpananPenggunaan obat2 lain
REVIEW KASUSMedication Errors in the Emergency Department: Need for Pharmacy Involvement?Medication errors di UGDSistem distribusi obat berbeda ADC (automated dispensing cabinet) tanpa pengawasan apotekerResep dari dokter tidak diperiksa oleh apoteker
Medication errors di UGDTipe Kejadian Medication Errors Tipe kejadianJumlah Persentase Dosis salah/overdosis45217.6%Kelalaian obat35313.7%Lain-lain30111.7%Obat salah26910.5%Dosis salah/underdose1807.0%Dosis ekstra1405.4%Salah rute pemberian1305.1%Overdosis??Obat yang diresepkanJumlah Persentase Deksametason327,1%Heparin 306,6%Ibuprofen204,4%Tamiflu 194,2%Asetaminofen173,8%Gentamisin153,3%Keorolak122,7%Prednisolon102,2%Hidromorfon102,2%Azitromisin 102,2%Apoteker??Sering tidak menjadi bagian dari proses penggunaan obat di UGD. Peran apoteker biasanya hanya terbatas padapenyiapan ADC, penyiapan larutan IV untuk keadaan darurat, danpemeriksaan secara retrospektif terhadap peresepan.
harusnya apoteker juga dapat memeriksa kesalahan peresepan yang mungkin dilakukan dokter kepada pasien di UGD. Strategi mengurangi risiko medication error di UGD1. Bekerja sama dengan apotekerapoteker secara prospektif memeriksa peresepan dokter. mengurangi kejadian penggantian obat, obat menjadi lebih mudah tersedia, dan meningkatkan kepatuhan. membantu dalam pemilihan obat, rute pemakaian obat, monitoring pasien.
Strategi mengurangi risiko medication error di UGD2. Kerjasama multidisiplinerpasien pediatri yang mengalami trauma, kerjasama antara dokter spesialis anak, koordinator perawatan anak, perawat anak, apoteker, dan pelayanan trauma. 3. PembatasanJumlah dan jenis obat, jenis dosis
Strategi mengurangi risiko medication error di UGD4. Pengulangandouble check oleh dua orang yang berbedaVerifikasi permintaan obatSistem komputerisasi yang dapat mendeteksi adanya medication error.
Strategi mengurangi risiko medication error di UGD5. Pencatatan berat badan pasienAlat tersedia, mudah & akuratMewajibkan dituliskannya berat badan pada rekam medis pasien.Standardisasi ke dalam satuan kilogram.Penggunaan hard stop pada sistem komputer yang tidak mencantumkan berat badan pasien.
Strategi mengurangi risiko medication error di UGD6. Informasi obatPerawat siap mengakses informasi mengenai obat darurat standar.Menyediakan staf yang siap mengakses informasi obat secara online.