7 tactics

29
Lee Ji Eun: “Ya, dengan 7 taktik itu, akhirnya aku mendapatkan ciuman dari Beautiful Prince itu^^” Choi Min Ki: “noona, ada hal lain yang lebih berarti dari kiss” ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 1 tahun kemudian IU pov “Noona!!” teriak Minki “Ne!!” balasku lalu mengambil roti dari meja makan, pamit pada eomma lalu keluar dari rumah “ckck.. kau pasti terlambat bangun lagi kan?” tanyanya dari sepeda “hihi” aku hanya dapat nyengir. Ya, kebiasaanku adalah teralmbat bangun “ya sudah, kajja!!” katanya. Aku naik di sepedanya dan dia mulai mengayuh Sepanjang perjalanan aku hanya menikmati pemandangan dan udara pagi. Sejuk!! Sangat menyenangkan. Terlebih karena sekarang aku bersama Minki, namja yang memintaku melihatnya, setahun yang lalu. Saat itu,

Upload: irene-witanto

Post on 15-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a fanfic of IU & Ren (NUEST)

TRANSCRIPT

Lee Ji Eun:Ya, dengan 7 taktik itu, akhirnya aku mendapatkan ciuman dari Beautiful Prince itu^^Choi Min Ki:noona, ada hal lain yang lebih berarti dari kiss~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

1 tahun kemudianIU povNoona!! teriak Minki

Ne!! balasku lalu mengambil roti dari meja makan, pamit pada eomma lalu keluar dari rumah

ckck.. kau pasti terlambat bangun lagi kan? tanyanya dari sepeda

hihi aku hanya dapat nyengir.

Ya, kebiasaanku adalah teralmbat bangun

ya sudah, kajja!! katanya.

Aku naik di sepedanya dan dia mulai mengayuh

Sepanjang perjalanan aku hanya menikmati pemandangan dan udara pagi. Sejuk!! Sangat menyenangkan. Terlebih karena sekarang aku bersama Minki, namja yang memintaku melihatnya, setahun yang lalu. Saat itu, selalu teringat olehku. Sejak saat itu, kupikir, aku mulai melihatnya. Dan saat ia masuk SMA, dia terlihat berbeda. Aku pun menyadari kalau dia benar-benar namja dan dia sungguh menyukaiku. Wait, menyukaiku? Dia tak bilang begitu dan aku tak ingin berpikiran begitu sampai dia menyatakan perasaannya saat malam tahun baru. Saat itu, dia datang membawa bunga dan coklat untukku. Dan pada saat itu, ia juga menyiapkan kembang api bertuliskan SarangHae Jieun. Sangat romantis bukan? Aku sangat senang. Aku pun menerimanya. Awalnya, aku memang masih menyukai Myungsoo sunbae. tapi aku mulai belajar mencintai Minki. Dia adalah namja yang sangat baik.

Chitt!! Minki mengerem sepedanya. Kami sampai.Aku turun dari sepedanya dan menemaninya ke parkiran untuk memarkir sepedanya.

Setelah itu kami masuk ke gedung sekolah dengan bergandengan tangan. Dia mengantarku hingga ke depan kelas lalu mengacak poniku dan berjalan menuju kelasnya. Huh! Aku kan lebih tua, mengapa dia bertindak seolah-olah dia itu lebih dewasa dariku? Menyebalkan!

Aku pun memasuki kelasku. Di sana telah ada chinguku, Ailin. dia adalah temanku yang baru pindah ke sekolah ini setahun yang lalu. Dia sangat mengagumi Minki. Katanya, Minki itu daebak, bisa jadi namja bisa jadi yeoja. Ckck!! Padahal dia sudah memiliki Zelo, si rapper sekolah -_- dasar playgirl kkk~~ tapi dia baik, sangat malah. Dia yang membantu Minki menyiapkan cara untuk menyatakan cinta padaku.

Aku menghampirinya dan menutup matanya.

tebak siapa aku? kataku di belakangnya

yak!! Kalau mau menjahili orang, jangan keluarkan suaramu. Semua orang tahu suaramu nona 3 oktafkatanya santai

Oh, ayolah. Masa dia tak terkejut sedikit pun

Aku melepas tanganku yang menutupi matanya.

huft aku melengos sebal lalu duduk di tempat dudukku

jieunnie, kau sudah mengerjakan tugas matematika? kata Ailin dengan nada yang menurutku sedikit mengejek

Ya, dia memang jagonya matematika. Kami sangat bertolak belakang. Tapi itulah chingu, saling melengkapi.

belum kataku lalu menyodorkan tanganku sambil memberi aegyo

tch! Nih kata ailin menyodorkan buku matematikanya.

haha gomawo :Dkataku girang

Aku lalu menyalin tugasnya.

Sreet! Yey!! Finished!!

Bersamaan dengan selesainya diriku menulis tugas, guru matematika pun masuk ke kelas. Huft! Untung sudah selesai. Hihi

Guru matematika pun mengumpulkan tugas kami lalu mulai menjelaskan materi berikutnya. Boleh jujur? Aku tak mengerti satu pun dari rumus-rumus yang guru itu paparkan. Hmm ingin sekali waktu berjalan secepat mungkin tapi kurasa tak berhasil. Waktu berjalan sangat lambat.

Setelah 3 jam pelajaran, akhirnya pelajaran matematika yang sangat membosankan dan membingungkan itu berakhir. Lega rasanya bisa bebas dari MATEMATIKA.

Aku dan Ailin pun keluar dari kelas. Di depan kelas sudah ada Minki menungguku. Haha kalau dipikir kami sudah sangat akrab ya.

noona!teriaknya

yak!! Tidak usah berteriak, aku tetap dengar kok kataku padanya

hehekata Minki lalu mengacak poniku.

Catat!! Hari ini sudah dua kali dia memperlakukanku layaknya anak kecil.

kajja kataku lalu menarik tangannya menuju kantin

Ailin juga ikut bersama kami. Biasanya dia akan bertemu Zelo di kantin.

Di kantin Ailin langsung melesat menuju ke tempat Zelo. Ckck! Dasar si Alphabet Couple itu! Mereka biasanya dipanggilkan alphabet couple karena huruf awal nama mereka yang merupakan huruf pertama (A) dan huruf terakhir (Z).

Biasanya Zelo telah memesan makanan untuk Ailin jadi mereka akan langsung makan sedangkan kami akan mengantri bersama-sama.

Tak ada yang spesial selama kami makan. Hanya obrolan-obrolan kecil yang keluar dari mulut kami. Setelah makan, kami bergegas kembali ke kelas dan mempersiapkan pelajaran selanjutnya.

Saat berjalan di koridor sekolah, aku melihat Ailin dan Zelo sedang kiss. Omo! Kiss?! Ah! Tentu saja, mereka kan pacaran, pantas saja. Itu kan wajar. Aku melanjutkan perjalananku ke kelas.

***

Minki mengantarku pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam.

Kalau diingat lagi, kami tak pernah berciuman. Iya, benar! Kami tak pernah berciuman!

Kulirik Minki yang sedang menatap lurus jalanan.

Apa aku tak menarik? Atau dia sudah tak mencintaiku? Ah! Tidak-tidak, mungkin belum saatnya. Atau mungkin suasananya kurang mendukung. Oh ya! Suasana! Aku akan menciptakan suasananya.

apa yang kau pikirkan noona? Kita sudah sampai!kata Minki

Aku tersenyum lalu menjawab ani

arraseo. Byebye noona katanya lalu mengayuh sepedanya

Suasana! Suasana!

Aku terus memikirkan bagaimana aku menciptakan suasana yang romantis. Atau mungkin sesuatu yang membuat Minki ingin menciumku.

Hmm..

Ah! Ya! Pelembap bibir!!

Yey!! Aku akan mencobanya besok!

***

Hari ini aku bangun cepat lalu mandi. Tak lupa merapikan tempat tidurku. Setelah memakai seragam yang rapi, aku juga memakai parfum dan lip glosh. Hihi! Bibirku imut sekali. Apa Minki akan menyadarinya? Kuharap iya!

Aku memakan sarapanku seanggun mungkin agar tak menghilangkan lipglosku. Setelah makan, aku berjalan ke halaman untuk menunggu Minki.

noona! teriaknya dari sepeda

Aku menghampirinya dan memasang terbaikku

ck! Kau sudah besar tapi masih saja makan belepotan. Berminyak lagi, kau makan apa tadi pagi? Harusnya kau jangan makan makanan berminyak pagi-pagi.katanya lalu menghapus pelembap bibirku.

Oh no! Dia malah mengira ini minyak? Huft! Taktik pertama gagal!!

hehe aku hanya dapat tertawa paksa lalu cepat-cepat naik di boncengan

Selama pelajaran berlangsung aku hanya memikirkan taktik berikutnya.

Taktik berikutnya? Hmm apa ya?

Ayo jieun!! Berpikir!!

Oh!! Perpustakaan!

Sepulang sekolah aku akan mengajak Minki belajar di perpustakaan.

***

Minki-ahkataku di depan kelas Minki saat dia keluar dari kelas

waeyo noona?tanyanya tersenyum

ajari aku matematikakataku padanya

haha bukannya terbalik? Kau kan kelas 3 SMA, harusnya kau yang mengajariku, aku masih kelas 2SMA katanya mengacak poniku. Huft! Lagi-lagi!

kau kan lebih pintar dariku. Kau juga andalan sekolahbalasku

arraseo tapi ada syaratnyakatanya tersenyum jahil

mwo?kataku tak bersemangat

call me chagia hehe katanya lagi

andwe, aku tak bisa kataku

Dia malah jalan melewatiku menuju parkiran sepeda

arraseo! Arraseo!! teriakku

Dia berbalik lalu tersenyum menungguku memanggilnya

chagia kataku

mwo? Aku tak bisa mendengarnya katanya iseng

aishh!! Makanya kemari

Dia mendekat lalu aku berjinjit dan berkata di telinganya.

chagia

Aku kembali dan tertunduk, aku malu. Kulirik dia dari bawah mukaku. Mukanya memerah, lucu sekali.

kajja, kita belajar di mana? tanyanya

di perpustakaan saja kataku menggandeng tangannya lalu menariknya ke perpustakaanPerpustakaan sunyi, hanya ada beberapa siswa dan petugas penjaga perputakaan. Good!! Kami duduk di meja di sudut ruangan ini. Aku mengeluarkan buku matematikaku dan Ren mulai menjelaskan pelajaran itu. Aku tak memperhatikan pelajaran tapi hanya memperhatikan wajah cantik + tampannya itu. Tiba-tiba ia menoleh padaku dan pandangan kami bertemu. Ini moment yang pas!! Ayo Minki-ah!!

Brukk!! Minki pingsan! Ottokhae?

Aku menidurkan Minki di pangkuanku. Ada apa dengannya? Apa dia sakit? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepalaku. Kupegang dahinya. Hmm, normal. Tapi pipinya memerah.

1 jam kemudian Minki sadar.

ah, gwenchana?tanyaku memegang pipinya

gwenchana noonajawabnya tersenyum

ada apa? Mengapa kau pingsan? Apa kau sakit?tanyaku bertubi-tubi

ani, aku hanya.. hanya..katanya ragu

hanya apa? tanyaku tak sabar

gugupjawabnya pasrah

mwo?tanyaku bingung

aku selalu gugup kalau kita kita bersama, apalagi jarak kita tadi sangat dekatkatanya menunduk

jadi itu alasanmu tak pernah menciumku?tanyaku

Bisa kurasakan pipiku menghangat. Ini pertanyaan yang memalukan.

ne jawabnya pelan, hampir tak terdengar

gwenchana MinKi-ah, kita akan berjuang bersamakataku menggenggam tangannya dan tersenyum

kajja belajar lagi katanya yang sudah mulai semangat lagi.

***

Di sinilah aku, di kamarku yang mini dan simple ini. Sedang duduk bersila di tengah tempat tidur. Aku sedang berpikir keras. Bukan memikirkan pelajaran sekolah tapi memikirkan taktik selanjutnya.

Kalau Minki gugup, mungkin kami bisa mulai step by step.

Ya! Step by step! Itu benar!

Tapi dimana kami dapat melakukannya?

Di rumahku?

Ah, tidak! Tidak! Hongki oppa pasti akan meledekiku

Di rumah Minki?

Hmm, no! No! No! Si evil Minrin juga pasti akan meledeki kami.

Jadi dimana? Huft!!

Ah!! Di rumah Ailin saja! Dia kan hanya tinggal bersama pengurus rumah, appa dan eommanya kan di China! Ya! Itu ide yang tepat.

Aku akan menanyakannya pada Ailin______________________________________________________________________________To: AilinAnnyeong Ailin-ah! Bisakah aku meminjam kamarmu besok? ^^______________________________________________________________________________

Semoga ia mau!!

*youre my boo*

Itu dia balasannya!______________________________________________________________________________From: AilinUntuk apa? Ah, arraseo :D tapi jangan lupa ongkos sewa ya?? :P_______________________________________________________________________________

Yey!!________________________________________________________________________________To: AilinKami akan melakukan terapi kekeke~~ gomawoyo ailin-ah!! Saranghae