76839651 herbal mouthwash

39
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu permasalahan yang menimpa masyarakat modern perkotaan adalah kesehatan mulut. Salah satu penyakit yang timbul karena terganggunya kesehatan mulut adalah bau mulut atau yang di sebut halitosis. Salah satu faktor yang menyebabkan bau mulut adalah kebersihan mulut yang buruk, sehingga jumlah bakteri sangat banyak dalam mulut dan di permukaan lidah. Tanpa pembersihan mulut yang baik, sisa makanan akan tertinggal dalam mulut dan menjadi lingkungan yang cocok bagi bakteri untuk berkembang biak dan selanjutnya akan menyebabkan bau pada mulut. Selain itu bakteri di dalam mulut dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya seperti karies gigi. Penyebab utama timbulnya masalah kesehatan mulut yaitu karena aktifitas mikroorganisme yang ada di dalam mulut. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan kesehatan mulut adalah membunuh mikroorganisme yang ada di dalam mulut dengan menggunakan obat kumur. Obat kumur adalah produk yang mulai digemari di kalangan masyarakat. Pada saat ini, terdapat berbagai jenis obat kumur yang beredar di pasaran yang berbahan dasar senyawa kimia. Salah satu bahan yang dipakai pada salah satu obat kumur yang beredar dipasaran adalah Cetylpyridinium chloride (CPC). Cetylpyridinium chloride adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan aktif pada salah satu obat kumur yang beredar di pasaran yang berfungsi sebagai penghilang bau mulut dengan membunuh bakteri yang ada di mulut. Namun efek negatif bahan kimia sintetik ini adalah meninggalkan noda hitam pada gigi. Suatu obat kumur yang aman dan tidak menimbulkan efek samping jika tertelan, namun tetap dapat secara efektif membunuh bakteri penyebab bau mulut dan berbagai penyakit rongga mulut dan tenggorokan lainnya, selain itu juga tetap dapat memberikan sensasi yang menyegarkan di dalam mulut. Selain itu jika sudah terpakai, produk ini harus ramah lingkungan. Hal ini penting karena produk yang tidak ramah lingkungan akan merusak alam. Oleh karena itu diperlukan bahan yang lebih aman yang untuk dapat digunakan sebagai bahan dasar obat kumur. Salah satu bahan yang dapat dijadikan bahan baku obat kumur adalah daun pepaya. Di dalam daun pepaya mengandung bahan aktif yang mampu membunuh bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut ataupun karies pada gigi. Dengan berbahan dasar bahan 1

Upload: yuliet-susanto

Post on 02-Jan-2016

97 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 76839651 Herbal Mouthwash

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang menimpa masyarakat modern perkotaan adalah

kesehatan mulut. Salah satu penyakit yang timbul karena terganggunya kesehatan mulut

adalah bau mulut atau yang di sebut halitosis. Salah satu faktor yang menyebabkan bau

mulut adalah kebersihan mulut yang buruk, sehingga jumlah bakteri sangat banyak dalam

mulut dan di permukaan lidah. Tanpa pembersihan mulut yang baik, sisa makanan akan

tertinggal dalam mulut dan menjadi lingkungan yang cocok bagi bakteri untuk berkembang

biak dan selanjutnya akan menyebabkan bau pada mulut. Selain itu bakteri di dalam mulut

dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya seperti karies gigi. Penyebab utama

timbulnya masalah kesehatan mulut yaitu karena aktifitas mikroorganisme yang ada di dalam

mulut. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan kesehatan mulut

adalah membunuh mikroorganisme yang ada di dalam mulut dengan menggunakan obat

kumur.

Obat kumur adalah produk yang mulai digemari di kalangan masyarakat. Pada saat

ini, terdapat berbagai jenis obat kumur yang beredar di pasaran yang berbahan dasar senyawa

kimia. Salah satu bahan yang dipakai pada salah satu obat kumur yang beredar dipasaran

adalah Cetylpyridinium chloride (CPC). Cetylpyridinium chloride adalah senyawa kimia yang

digunakan sebagai bahan aktif pada salah satu obat kumur yang beredar di pasaran yang

berfungsi sebagai penghilang bau mulut dengan membunuh bakteri yang ada di mulut.

Namun efek negatif bahan kimia sintetik ini adalah meninggalkan noda hitam pada gigi.

Suatu obat kumur yang aman dan tidak menimbulkan efek samping jika tertelan,

namun tetap dapat secara efektif membunuh bakteri penyebab bau mulut dan berbagai

penyakit rongga mulut dan tenggorokan lainnya, selain itu juga tetap dapat memberikan

sensasi yang menyegarkan di dalam mulut. Selain itu jika sudah terpakai, produk ini harus

ramah lingkungan. Hal ini penting karena produk yang tidak ramah lingkungan akan merusak

alam. Oleh karena itu diperlukan bahan yang lebih aman yang untuk dapat digunakan sebagai

bahan dasar obat kumur.

Salah satu bahan yang dapat dijadikan bahan baku obat kumur adalah daun

pepaya. Di dalam daun pepaya mengandung bahan aktif yang mampu membunuh bakteri

yang dapat menyebabkan bau mulut ataupun karies pada gigi. Dengan berbahan dasar bahan

1

Page 2: 76839651 Herbal Mouthwash

alami, maka produk ini dapat menjadi solusi obat kumur yang aman, ekonomis, dan ramah

lingkungan.

.

2

Page 3: 76839651 Herbal Mouthwash

DAUN PEPAYA

SISTEMATIKA TUMBUHAN

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiosperma

Class : Dicotyledonae

Ordo : Cistales

Family : caricaceae

Genus : carica

Spesies : Carica papaya

DESKRIPSI TANAMAN

Pepaya ( Carica papaya ) adalah tanaman yang tumbuh didataran tropis yang awalnya

berasal dari Amerika tropis yaitu sekitar daerah Meksiko bagian selatan dan Nikaragua.

Pepaya (carica papaya L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Pusat

penyebaran tanaman diduga berasal didaerah sekitar Meksiko bagian selatan dan Nikaragua.

Negara asal tanaman pepaya adalah Negara Meksiko bagian selatan. Selain itu Herika Arsyad

turut menjelaskan bahwa “tanaman pepaya awalnya berasal dari Amerika Tengah yang

beriklim tropis, namun sekarang sudah menyebar luas kepenjuru dunia dan bahkan dewasa

ini tanaman pepaya sudah banyak diusahakan didaerah subtropis seperti di Florida dan

3

Page 4: 76839651 Herbal Mouthwash

Negara subtropis lainnya. Di Indonesia sendiri para ahli mengatakan tanaman pepaya mulai

ditanam pada abad ke 18 atau sebelumnya.

Tanaman pepaya yang merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis,

pertumbuhannya tergolong cepat. Tanaman papaya termasuk tanaman yang memerlukan

cahaya penuh (dinyatakan dengan besaran 100%). Suhu optimal pertumbuhan tanaman

papaya berkisar antara 220- 260 C, suhu minimal 150 C, dan suhu maksimal 430 C. Curah

hujan yang sesuai berkisar antara 1.500 - 2.000 mm setahun. Umumnya tanaman pepaya

dapat tumbuh pada berbagai jenis lahan. Namun demikian, lahan yang kaya bahan organik,

drainase dan airasinya baik, serta mempunyai pH 6,5 - 7 merupakan lokasi ideal untuk

penanaman pepaya, (Baga Kalie:2008).

MAKROSKOPIK

Daun pepaya merupakan daun tunggal dan bertulang jari-jari. Daun pepaya mempunyai

ukuran yang besar dan bercangap. Selain itu, daun pepaya memiliki tangkai. Daun pepaya

berwarna hijau tua sedangkan tulang daun memiliki warna yang lebih muda yaitu hujau muda

agak keputihan.

Menurut Kartasapoetra ( 2006: ), uraian tentang mikroskofik daun pepaya dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Garis luar helaian daunnya bulat telur dengan tulang-tulang yang menjari

2. Tepi daun bercangap berbagi, berujung yang runcing, pangkal daun berbentuk jantung

dengan cuping-cuping daun yang berlekukan secara tidak beraturan

3. Helai-helai daunnya bergaris tengah sekitar 25 cm sampai 75 cm, daun berwarna hijau tua

sedangkan tulang-tulangnya berwarna lebih muda atau hijau muda agak keputihan.

Daun pepaya adalah salah satu organ tanaman pepaya yang mempunyai manfaat beragam.

Kandungan yang terdapat didalam daun pepaya antara lain zat alkaloida karpin, glukosa

karpasida dan sedikit dammar dan masih banyak zat-zat lainnya.

KANDUNGAN KIMIA

Pada dasarnya yang menjadikan daun pepaya berkhasiat adalah kandungan zat yang ada pada

getah daun pepaya tersebut. Daun pepaya mengandung getah yang berwarna putih. Getah ini

mengamdumg suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain.

4

Page 5: 76839651 Herbal Mouthwash

Papain inilah yang dapat membuat nafsu makan pada anak-anak bertambah. Selain itu,

didalam daun pepaya terdapat kandungan zat alkaloida karpin, glukosa karpasida dan sedikit

dammar. Kandungan-kandungan inilah yang menyebabkan daun pepaya bisa digunakan

sebagai bahan obat-obatan. Kandungan zat lain yang terdapat didalam daun pepaya adalah

Vitamin A , Vitamin B1, Vitamin C, Kalori, Protein, Lemak, Hidrat Arang, Kalsium, Fosfor,

Besi, dan kandungan carposide pada daun pepaya yang berkhasiat sebagai obat .

Menurut Moehd Baga Kalie (2008:92), bahwa “didalam getah tanaman pepaya terkandung

enzim papain. Kata papain berasal dari bahasa inggris yang tersusun dari dua kata yaitu papa

(ya) dan in. Jadi kata-kata tersebut kira-kira memiliki enzimatis berupa daya kualitas untuk

mengurai atau memecah protein. Enzim pemecah protein disebut dengan protease, proteinase,

atau proteolitik. Oleh karena itu papain tergolong dalam enzim protease”. Karta saputra

( 2006: ) turut menjalaskan, “bahwa didalam daun pepaya mengandung zat-zat seperti:

alkaloida karpin, glukosa karpasida, enzim proteolitik papain yang berkhasiat sebagai obat

demam, desentri dan amara”.

Seorang peneliti juga telah meneliti dengan uji farmakologi bahwa dari hasil uji farmakologi

tersebut, diketahui bahwa alkaloid karpain yang terkandung dalam daun pepaya mempunyai

aktivitas sebagai anti amuba dan anti bakteri. Diketahui pula salah satu kandungan dari

Carica papaya, yaitu enzim papain bersifat anti tumor. Namun, peran itu diemban oleh

kandungan senyawa karpain, alkaloid bercincin laktonat dengan 7 kelompok rantai metilen.

Dengan konfigurasi itu, tak hanya tumor dan penyakit kulit yang disembuhkannya, karpain

juga ampuh menghambat kinerja beberapa mikro organisme. Karpain mencerna protein

mikro organisme dan mengubahnya menjadi senyawa turunan bernama pepton. Inang pun

kekurangan makanan dan mati. Itulah yang terjadi pada Mycobacterium tuberculosis,

penyebab penyakit TBC, virus disentri Komagome B III , dan Typhoid bacilli, penyebab

typus dan masih banyak lagi penyakit-penyakit lainnya.

Selanjutnya Riata ( 2009 ), menjelaskan “Ekstrak daun Carica papaya juga mengandung

karpain yang bermanfaat sebagai anti bakteri, yang diduga dapat berperan sebagai senyawa

aktif sediaan anti jerawat .

Daun pepaya yang didalamnya mengandung zat papain bukan saja bisa digunakan sebagai

bahan sayuran, lalapan, dan bahan untuk obat-obatan, daun pepaya juga bisa digunakan untuk

bahan tambahan dalam masakan tertentu agar makanan tersebut terasa lebih lezat. Misalnya

untuk pelembut daging. Kandungan zat papain yang ada didalam daun pepaya yang berfungsi

5

Page 6: 76839651 Herbal Mouthwash

sebagai pemecah protein mampu membuat daging sapi menjadi lebih empuk, dan

menciftakan rasa yang lebih lezat.

KHASIAT

Daun pepaya adalah satu organ dari tanaman pepaya yang mempunyai khasiat yang cukup

tinggi. Daun pepaya mempunyai berbagai macam manfaat baik untuk manusia maupun

hewan.

Daun pepaya selain dapat digunakan sebagai bahan berbagai ragam sayuran juga bisa

digunakan untuk lalapan dengan merebusnya terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa

pahitnya. Selain digunakan sebagai sayur dan lalapan juga dimanfaatkan sebagai obat-obatan

Pada massa kependudukan jepang ketika obat sukar diperoleh, daun pepaya digunakan untuk

mengobati berbagai penyakit seperti, malaria, menurunkan tekanan darah dan membunuh

amuba. Menurut Moehd Baga Kalie ( 2008:02 ), daun pepaya telah dimanfaatkan sebagai

obat tradisional sejak masa kependudukan jepang ketika obat-obatan sukar diperoleh

Penderita penyakit malaria selalu diobati dengan meminum perasan air daun pepaya yang

telah ditumbuk. Selain mengobati penyakit malaria, air perasan daun pepaya juga dapat

mengobati penyakit kejang perut dan menurunkan panas. Untuk anak-anak bisa

meningkatkan nafsu makan. Selain itu perasan daun pepaya ini juga dapat menyembuhkan

penyakit biri-biri.

CARA BUDIDAYA

Iklim

1) Angin diperlukan untukpenyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok

bagi pertumbuhan tanaman.

2) Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000- 2000

mm/tahun.

3) Suhu udara optimum 22-26 derajat C.

4) Kelembaban udara sekitar 40%.

Media Tanam

6

Page 7: 76839651 Herbal Mouthwash

1) Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah ynag subur dan banyak mengandung

humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.

2) Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.

3) Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air

menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati).

Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi

air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50–150cm dari permukaan tanah.

Ketinggian Tempat

Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m–1000 m dpl. Pembibitan

1) Persyaratan Bibit/Benih

Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh

biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan

perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:

a) Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik

selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu

membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok-kepyokan di

atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali.

b) Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang

terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut

dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari.

Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan

berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji

yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu

dikeringkan ditempat yang teduh.Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan

diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

2) Penyiapan Benih

Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan

fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dalam polybag

ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2ember tanah yang di ayak

ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP

dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak

ditanam harus diuji terlebih dahulu.Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipergunakan

sebagai bibit.

3) Teknik Penyemaian Benih

7

Page 8: 76839651 Herbal Mouthwash

Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari.

Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saa tketinggiannya 15-20 cm atau 45-60

hari bibit siap ditanam.Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu.

Penyemaiandilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.

4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak

boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang

baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.

5) Pemindahan Bibit

Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan

musim hujan.

Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan

digemburkan.

2) Pembentukan Bedengan

Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak

antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak

tanam 2 x 2,5 m.

3) Pengapuran

Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi

pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.

4) Pemupukan

Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu,

setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.

Teknik Penanaman

1) Pembuatan Lubang Tanam

Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan

lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris.

Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukupsinar matahari. Setelah itu

lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek.

Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah

8

Page 9: 76839651 Herbal Mouthwash

mengendap. Setelah itu barulubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas

dibuat 1-2 bulanpenanaman.

Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali

terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5bulan sebelum

musim hujan.

2) Cara Penanaman

Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat

tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa

batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulaiberbunga.

2) Penyiangan

Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan

(pembuangan rumput). Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat

dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.

3) Pembubunan

Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran

tanah. Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus didangiri takdapat dipastikan dengan

tegas, tergantung dari keadaan.

4) Pemupukan

Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik,memberikan zat-

zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:

a) Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50gram TSP dan

25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.

b) Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gramZA, 35 gram

Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl.

c) Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gramZA, 50 gram

Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.

d) Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA,60 gram

Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.

5) Pengairan dan Penyiraman

Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang.Maka pengairan

dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi didaerah yang banyak turun hujan

9

Page 10: 76839651 Herbal Mouthwash

dan bertanah liat, maka harus dibuatkan paritparit.Pada musim kemarau, tanaman pepaya

harus sering disirami.

DAUN SIRIH

SISTEMATIKA TANAMAN

10

Page 11: 76839651 Herbal Mouthwash

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L.

DESKRIPSI TANAMAN

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat

kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang

tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan

mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.

Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat

panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang

pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik

tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk

bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

MAKROSKOPIK

Daun tunggal, warna coklat kehijauan sampai coklat. Helaian daun berbentuk bundar telur

sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit,

pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5 cm sampai 18,5 cm, lebar 3 cm

sampai 12 cm, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun agak tenggelam;

permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas berwarna lebih

tua dari permukaan bawah. tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan, panjang 1,5cm

sampai 8cm

MIKROSKOPIK

11

Page 12: 76839651 Herbal Mouthwash

Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi empat, kutikula tebal licin, pada

pengamatan tangensial tampak berbentuk poligonal dengan dinding samping lurus. Epidermis

bawah serupa dengan epidermis atas, pada pengamatan tangensial tampak berbentuk

poligonal dengan dinding samping agak berombak. Pada kedua permukaan daun terdapat

rambut penutup dan rambut kelenjar. Rambut pada epidermis atas lebih sedikit daripada

epidermis bawah. rambut penutup terdiri dari satu sel bentuk kerucut pendek, ujung runcing,

panjang 18 µm sampai 25 µm, dinding tebal, kutikula licin. Rambut kelenjar mempunyai

kepala kelenjar bersel satu, bentuk bulat. Stomata tipe anomositik, panjang 25 µm sampai 35

µm terdapat banyak pada epidermis bawah, pada epidermis atas tidak ada stomata.

Hipodermis terdapat pada kedua permukaan hipodermis atas umumnya terdiri dari dua lapis

sel, hipodermis bawah umumnya satu lapis; sel hipodermis berbentuk persegi empat , besar,

jernih, tersusun rapat; pda hipodrmis terdapat sel minyak berisi minyak atsiri berwarna

kekuningan. Jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel, terletak dibawah hipodermis atas,

mengandung banyak butir hijau daun, juga terdapat sel minyak seperti sel pada hipodermis

terdapat banyak sel minyak berisi minyak atsiri berwarna kekuningan. Jaringan palisade

terdiri dari 1 lapis sel, terletak dibawah hipodermis atas, mengandung banyak butir hijau

daun, juga terdapat sel minyak seperti sel minyak pada hipodermis. Jaringan bunga karang

terdiri dari beberapa lapis sel, bentuk sel tidak beraturan, tersusun agak mendatar; sel minyak

seperti pada palisade. Berkas pembuluh tipe kolateral, diantara jaringan floem terdapat sel

minyak. Di atas berkas pembuluh pada tulang daun utama umumnya terdapat saluran

sizogen; pada parenkim yang sederet dengan palisade terdapat banyak butir hijau daun;

terdapat juga sel berisi hablur bentuk prisma yang tidak larut pada penambahan asam klorida

pekat P.

Serbuk : warna hijau kecoklatan. Fragmen pengenal adalah fragmen permukaan daun bagian

bawah, fragmen permukaan daun bagian atas, fragmen epidermis atas dan epidermis bawah,

fragmen mesofil, fragmen pembuluh kayu.

KANDUNGAN KIMIA

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati,

diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi

dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan

bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka

pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan,

mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.

12

Page 13: 76839651 Herbal Mouthwash

Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci,

digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif

fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk

mengendalikan hama penghisap.

KHASIAT

1. Batuk

2. Sariawan

3. Bronchitis

4. Jerawat

5. Keputihan

6. Sakit gigi karena berlubang (daunnya)

7. Demam berdarah

8. Bau mulut

9. Haid tidak teratur

10.Asma

11. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)

12. Gusi bengkak (getahnya)

13. Membersihkan Mata

14. Bau ketiak

15.Klasifikasi ilmiah

Resep tradisional:

• Kaki bengkak : Daun sirih 2 helai; Cabai jawa 3 buah; Lempuyang emprit 1 rimpang;

Beras sedikit; Air sedikit; Arak secukupnya, Ramuan dihaluskan dengan bantuan sedikit

air; kemudian ditambah arak secukupnya, Digosokkan pada kaki yang bengkak sebelum

tidur.

• Keputihan : Daun sirih 2 helai; Daun Jambu biji 5 helai; Air 210 ml, Dibuat infus,

Dicebokkan 2 kali sehari.

• Malaria : Daun sirih segar 20 helai; Daun sembung 20 helai; Daun asam 1 genggam;

Daun beluntas 20 helai; Kulit kayu pulai 3 jari tangan; Air 2 panci, Dididihkan, Uapnya

digunakan untuk mandi ukub(mandi uap).

• Napas/mulut bau : Daun sirih 3 g; Air 110 ml, Dibuat infus, Untuk berkumur 2 kali

sehari; tiap kali pakai 50 ml.

13

Page 14: 76839651 Herbal Mouthwash

• Nyeri sendi : Buah sirih 5 butir; Lempuyang emprit 1 rimpang; Ragi secukupnya,

Dihaluskan ditambahan arak, Digosokkan pada tempat yang nyeri.

• Pendarahan hidung (mimisan) : Daun sirih, Diremas dan digulung, Dimasukkan ke

dalam hidung.

• Radang mulut : Daun sirih 2 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Untuk berkumur 2 kali

sehari; tiap kali pakai 100 ml.

• Suara parau dan Batuk : Daun sirih 2 g; Buah kapulaga 1 g; air 110 ml, Dibuat infus atau

diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

CARA BUDIDAYA

Tanaman sirih lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di bawah pohon besar yang

rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. "Hanya butuh 60 - 75 persen

cahaya matahari, " tegas pria yang biasa dipanggil Dewo. Dengan tumbuh di tempat teduh,

daunnya akan melebar. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering.

Sebaliknya bila terlalu banyak kena air akar dan batangnya akan membusuk. Hal ini diamini

oleh Akhief Nastain dari PJ Sekar Kedathon perwakilan Bekasi. "Jika kebanyakan air,

tanaman akan mati. Kena panas terus pun akan mati juga. Artinya, jika di pot tidak boleh

langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net) sehingga tak langsung

kena hujan."

Budidaya sirih bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui stek, cangkok, dan

memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan

kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai

menjalar atau berkembang pesat.

Musuh utama sirih adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat,

hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut

harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air

kali. "Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman," tandas Akhie

.

STEK

Cara ini adalah yang paling mudah bagi pemula, caranya :

14

Page 15: 76839651 Herbal Mouthwash

1) Sediakan media tanam stek berupa pasir, tanah dan kompos. Perbandingannya 1:1:1.

Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi.

2) Pilih batang sirih merah yang sudah tua.

3) Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih

sudah memiliki 2 -3 lembar daun.

4) Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat.

5) Masukkan setek ke dalam media tanam yang sudah disediakan.

6) Letakkan setek yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60 persen

saja.

CARA PEMANENAN DAUN SIRIH

Tanaman siap panen minimal berumur 4 bulan. Saat itu sirih terdiri atas 16 sampai 20 daun.

Pada saat itu daun sudah relatif lebar, dengan panjang 15 sampai 20 cm. Daun siap petik

harus berumur 1 bulan, bersih, dan warna mengkilap. Daun yang dipetik berumur sedang,

tidak terlalu tua atau muda, karena kadar zat aktifnya tinggi.

Daun yang subur berukuran 10 cm dan 5 cm. Bila dipegang, daun terasa tebal dan kaku

(tidak lemas). “Semakin tua warna daun, semakin tebal. Semakin tebal daun, semakin kaku,”

kata Soekardipengelola kebun pembibitan tanaman obat di Bogor. Aroma daun tajam dan

rasanya pahit. Dalam sepekan panen sekali, tapi bila tanaman rimbun panen setiap hari juga

memungkinkan. Hindari memetik daun yang terkena cipratan tanah, terutama pada waktu

musim hujan.

Pemetikan dimulai dari tanaman bagian bawah menuju atas. “Daun dipetik sekitar 60 cm dari

permukaan tanah , dengan tujuan meminimalkan bila ada kotoran atau debu yang menempel,”

ujar Bambang Sudewo. Bila daun dipetik sekitar 10 cm dari permukaan tanah, kotoran terlalu

banyak sehingga kurang layak panen. “Semakin sering daun dipanen, semakin cepat tunas

tumbuh,” lanjutnya. Pemetikan sebaiknya pada pagi hingga pukul 11.00. Bila dipetik pada

sore hari, menghambat proses pengeringan. Pemetikan dengan pisau tajam dan steril.

15

Page 16: 76839651 Herbal Mouthwash

KULIT KAYU MANIS

SISTEMATIKA TANAMAN

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae

Genus : Cinnamomum

Spesies : Cinnamomum burmannii (Nees &Th. Nees)

DESKRIPSI TANAMAN

Kulit kayu manis merupakan spesies yang berasal dari Family Lauraceae dan Genus

Cinnamomum. Dalam Bahasa Inggris Sering dikenal dengan nama Cinnamomum tree.

Biasanya disebut dengan padang cassia. Sedangkan dalam bahasa Indonesia biasa disebut

kayu manis. Dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan ”kaneel” Jawa. Penyebaran

Cinnamomum burmannii di indonesia banyak terdapat di daerah Sumatra, khususnya di

daerah Sumatra Barat dan Kerinci. Nama daerahnya yaitu di Sumatra : holim, holim manis,

modang siak-siak (Batak), kanigar, kayu manis (Melayu), madang kulit manih

16

Page 17: 76839651 Herbal Mouthwash

(Minangkabau). Jawa Huru mentek, kiamis (Sunda), kanyengar (Kangean). Kesingar (Nusa

Tenggara), kecingar, cingar (Bali), onte (Sasak), kaninggu (Sumba), Puu ndinga (Flores).

Warga Lauraceae seperti Cinnamomum burmannii ini, merupakan penghuni daerah-daerah

yang seluruhnya mencakup lebih dari 1000 jenis yang terbagi dalam sekitar 50 marga.

Tanaman ini juga terdapat di daerah Srilanka. Tetapi di daerh Srilanka, kulit batangnya lebih

tipis dari kulit batang Cinnamomum burmannii yang ada di Indonesia.

Dikenal 2 varietas, varietas pertama yang berdaun muda berwarna merah pekat dan

varietas kedua berdaun hijau ungu. Varietas pertama terdiri dari 2 tipe, ialah tipe pucuk

merah tua dan tipe pucuk merah muda. Varietas yang banyak ditanam di daerah pusat

produksi di Sumatra Barat dan Kerinci adalah varietas pertama. Varietas kedua hanya didapat

dalam jumlah populasi yang kecil. Kayu manis pucuk merah mempunyai kualitas yang lebih

baik, tetapi produksinya lebih rendah daripada kayu manis yang berpucuk hijau.

MAKROSKOPIK

Potongan kulit : bentuk gelondong, agak menggulung membujur, agak pipih atau

berupa berkas yang terdiri dari tumpukan beberapa potong kulit yang tergulung membujur;

panjang sampai 1m, tebal kulit 1mm sampai 3mm atau lebih. Permukaan luar: yang tidak

bergabus berwarna coklat kekuningan atau coklat sampai coklat kemerahan, bergaris-garis

pucat bergelombang memanjang dan bergaris-garis pendek melintang yang menonjol atau

agak berlekuk; yang bergabus berwarna hijau kehitaman atau coklat kehijauan, kadang-

kadang terdapat terdapat bercak – bercak lumut kerak berwarna agak putih atau coklat muda.

Permukaan dalam : berwarna coklat kemerahan tua sampai coklat kehitaman. Bekas

patahan tidak rata.

MIKROSKOPIK

Pada kulit yang lapisan luarnya belum dibuang akan tampak: lapisan epidermis dengan

kutikula berwarna kuning ; lapisan gabus terdiri beberapa sel berwarna coklat, dinding

tangensial dan dinding radial lebih tebal dan berlignin, kambium gabus jernih tanpa

penebalan dinding. Korteks : terdiri dari beberapa lapis sel parenkim dengan dinding

berwarna coklat diantaranya terdapat kelompok sel batu, sel lendir dan sel minyak. Sel

parenkim : Didalamnya benyak terdapat butir pati atau hablur kalsium oksalat berbentuk

prisma. Lapisan sklerenkim : terdapat dibawah parenkim korteks, hampir tidak terputus-

putus. Terdiri dari 3 atau lebih lapisan sklereida, diantaranya terdapat sejumlah kelompok

17

Page 18: 76839651 Herbal Mouthwash

kecil serabut perisikel. Sklereida : berbentuk isodiametrik, kadang-kadang agak terentang

tangensial, penebalan dinding berbentuk huruf U dengan dinding dalam dan dinding radial

lebih tebal dari dinding luar, berlapis-lapis, warna kekuningan, bernoktah, berlignin tebal,

lumen agak lebar, kadang-kadang berisi butir pati. Serabut perisikel : Berdinding sangan

tebal, agak jernih, berlignin, lumen sempit, garis tengah serabut lebih kecil dari garis tengah

sel batu. Floem sekunder : terdiri dari jalur-jalur tangensial jaringan tapis, berseling dengan

parenkim floem ; diantara parenkim terdapat sel minyak dan sel lendir seperti pada korteks;

parenkim mengandung butir pati dan hablur seperti pada korteks. Serabut floem sekunder :

umumnya tunggal atau dalam kelompok kecil berderet kearah tangensial, dinding serabut

sangat tebal, jernih, agak berlignin, garis tengah serabut sampai 3,5 µm, lumen sempit. Jari-

jari empulur : terdiri dari 1 sel sampai 2 sel, mengandung butir pati atau hablur kalsium

oksalat bentuk prisma kecil; hablur di jari-jari empulur lebih banyak dari pada hablur di

parenkim floem.

Serbuk : warna coklat kekuningan. Fragmen pengenal adalah sklereida dengan penebalan

dinding tidak rata; serabut perisikel dan serabut floem; butir-butir pati dan hablur kalsium

oksalat bentuk prisma, lepas atau dalam parenkim; jaringan parenkim dengan sel lendir atau

sel minyak: sel gabus dan serabut sklerenkim

KANDUNGAN KIMIA

Kandungan kimia dalam kayu manis adalah :

1. Minyak atsiri

2. Eugenol

3. Safrole

4. Sinamaldehide

5. Tanin

6. Kalsium oksalat

7. Damar

8. zat penyamak

KHASIAT

1. Sakit perut

2. Membangkitkan nafsu makan

18

Page 19: 76839651 Herbal Mouthwash

3. Memberi aroma pada makanan dan obat tradisional

4. Nyeri pinggang

5. Rematik

6. Mencret

CARA BUDIDAYA

Pembiakan pohon kayu manis dapat dilakukan dengan cara stek, tetapi yang terbaik

adalah bijinya. Untuk mendapatkan bibit kayu manis dilakukan persemaian dan untuk itu

dipilih tanah yang subur dan terletak dengan air. Tanahnya harus dicangkul dalam serta batu

dan sisa akar harus dibuang. Kemudian dibuat tempat persemaian dengan lebar 100 - 150 cm,

yang ditimbun tanah yang berasal dari parit yang dibuat diantara tempat persemaian. Biji

yang telah cukup masak dapat diseberkan dan sesudah 5 - 15 hari, biasanya biji tersebut

bertunas. Biji-biji yang dipergunakan utntuk bibit adalah biji yang berasal dari pohon yang

tumbuh baik, tidak terlalu muda, kulit batangnya cukup tebal dan mempunyai aroma kayu

yang manis keras; biji yang jatuh dari pohon tidak dapat digunakan sebagai bibit.

Sesudah bibit tumbuh dan mempunyai dua lembar daun, lalu dipindahkan ketempat

persemaian dengan jarak tanam 20 cm. Bibit tersebut dibiarkan tumbuh selama 8 - 12 bulan,

sebelum dipindahkan ke kebun. Pemindahan dapat dilakukan jika tinggi tanaman sudah

mencapai 60 - 80 cm. Tanaman muda dipangkas sampai tinggal 60 - 70 cm, dan juga karanya

sedikit dipotong. Jarak tanam yang baik sekitar 4 x 4 meter.

DAUN MINT

19

Page 20: 76839651 Herbal Mouthwash

SISTEMATIKA TANAMAN

Kerajaan : Plantae

Order : Lamiales

Keluarga : Lamiaceae

Genus : Mentha

Nama Binomial: Mentha piperita L.

DESKRIPSI TANAMAN

Folium Menthae Piperitae terdiri dari daun kering Mentha piperita L. (Lamiaceae)

Merupakan herba, tinggi 30-90 cm. Batang tegak persegi, bercabang, bagian atas selalu

berbentuk segi empat. Daun berlawanan, berbentuk petiolate, ovateoblong. Untuk oblong-

lanset, bergerigi dan berwarna hijau tua pada permukaan atas. Bunga keunguan; setiap bunga

menunjukkan kelopak berbentuk tabung dengan 5 gerigi tajam, berbulu, dan tidak teratur, 4-

sumbing corolla, 4 benang sari pendek, sebuah ovarium 4-bersel berakhir dengan stigma

terpecah dua. Buah terdiri dari 4 nutlets ellipsoid. Tanaman bahan bunga: daun kering.

Warna daun hijau-coklat kehijauan. Daun utuh, rusak atau dipotong; tipis, rapuh; keseluruhan

daun panjangnya 3-9cm dan lebar 1-3cm, sering kusut. Berbentuk lamina oval atau lanset;

apex acuminate; margin dentate tajam; dasar asimetris. Venasi menyirip, menonjol pada

permukaan bawah, dengan urat lateral meninggalkan pelepah pada sudut sekitar 45 °.

Permukaan sedikit lebih rendah dan sekresi trikoma terlihat di bawah lensa tangan sebagai

titik kekuningan cerah. Tangkai daun beralur, biasanya sampai 1 mm diameter dan sampai 1

cm panjangnya

MAKROSKOPIK

Folium Menthae Piperitae terdiri dari daun kering Mentha piperita L. (Lamiaceae)

Merupakan herba, tinggi 30-90 cm. Batang tegak persegi, bercabang, bagian atas selalu

berbentuk segi empat. Daun berlawanan, berbentuk petiolate, ovateoblong. Untuk oblong-

lanset, bergerigi dan berwarna hijau tua pada permukaan atas. Bunga keunguan; setiap bunga

menunjukkan kelopak berbentuk tabung dengan 5 gerigi tajam, berbulu, dan tidak teratur, 4-

sumbing corolla, 4 benang sari pendek, sebuah ovarium 4-bersel berakhir dengan stigma

20

Page 21: 76839651 Herbal Mouthwash

terpecah dua. Buah terdiri dari 4 nutlets ellipsoid. Tanaman bahan bunga: daun kering.

Warna daun hijau-coklat kehijauan. Daun utuh, rusak atau dipotong; tipis, rapuh; keseluruhan

daun panjangnya 3-9cm dan lebar 1-3cm, sering kusut. Berbentuk lamina oval atau lanset;

apex acuminate; margin dentate tajam; dasar asimetris. Venasi menyirip, menonjol pada

permukaan bawah, dengan urat lateral meninggalkan pelepah pada sudut sekitar 45 °.

Permukaan sedikit lebih rendah dan sekresi trikoma terlihat di bawah lensa tangan sebagai

titik kekuningan cerah. Tangkai daun beralur, biasanya sampai 1 mm diameter dan sampai 1

cm panjangnya

MIKROSKOPIK

Epidermis atas terdiri dari, sel-sel epidermis yang besar dan terlihat jelas berliku-liku, dinding

vertikal dan stomata sedikit atau tidak memiliki, trikoma; parenkim palisade, terdiri dari

lapisan sel kolumnar kaya kloroplas; spons parenkim, dari 4-6 lapisan berbentuk tidak

beraturan (mengandung sel chloroplastid) dan ruang udara antarsel. Sel epidermis kecil

berliku-liku, dinding vertikal dan stomata banyak di diacytic, di wilayah urat dan pelepah,

dan kelenjar trikoma sebagai pertumbuhan; Trikoma non-kelenjar uniseriate, papillose, 1-8-

bersel; trikoma kelenjar memiliki tangkai 1-2-dan kepala kelenjar bersel 1-8 bersel

mengandung minyak esensial. Kalsium oksalat kristal; serbuk sari bulat dan halus

KANDUNGAN KIMIA

Unsur utama dari daun adalah minyak atsiri (0,5-4%), yang mengandung mentol (30-55%)

dan menthone (14-32%). Mentol terjadi kebanyakan dalam bentuk bebas alkohol, dengan

jumlah kecil sebagai (% 3-5) asetat dan Valerat ester. monoterpen lain yang hadir termasuk

isomenthone (2-10%), 1,8-cineole (6-14%), a-pinene (1,0-1,5%), b-pinene (1-2%), limonene

(1 – 5%), neomenthol (2.5-3.5%) dan menthofuran (1-9%).

KHASIAT

Daun mint mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan. Aroma wangi dan

semriwing daun mint disebabkan kandungan minyak asiri berupa minyak menthol. Daun ini

mengandung vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potasium.

21

Page 22: 76839651 Herbal Mouthwash

Serat, klorofil dan fitonutrien juga banyak terkandung didalam daun mint. Daun mint

dipercaya dapat memulihkan stamina tubuh, meredakan sakit kepala, mencegah demam,

mempunyai sifat antioksidan pencegah kanker dan menjaga kesehatan mata.

Banyak orang bingung mengolah daun mint. Sebagian orang menganggap daun mint hanya

sebatas sebagai hiasan kue, puding atau minuman. Padahal daun ini bisa diolah menjadi

beragam masakan, seperti sebagai bumbu seafood, campuran salad, campuran jus, campuran

teh atau tumisan.

CARA BUDIDAYA

Penanaman,pengolahan atau perkembangan

Peppermint umumnya berkembang dalam kondisi lembab, lokasi teduh, dan memperluas

cepat oleh stolons bawah tanah. Hal ini sering tumbuh dalam wadah untuk membatasi

penyebaran cepat. Hal ini tumbuh terbaik dengan pasokan air yang baik, dan sering ditanam

di daerah dengan bagian-matahari untuk naungan.

Daun dan pucuk berbunga yang digunakan, mereka dikumpulkan segera setelah bunga mulai

membuka dan kemudian secara hati-hati dikeringkan. Bentuk liar tanaman ini kurang cocok

untuk tujuan ini, dengan tanaman budidaya yang telah dipilih untuk kadar minyak lebih

banyak dan lebih baik. Benih yang dijual di toko berlabel peppermint umumnya tidak akan

berkecambah ke peppermint benar, tetapi sering menghasilkan tanaman spearmint seperti

kurang intens wangi. The peppermint benar jarang menghasilkan biji, dan hanya dengan

pemupukan dari tanaman spearmint, yang hanya menyumbang gen spearmint mereka sendiri

yang mencairkan menuruni aroma dan rasa.

Budidaya dan Pengolahan Daun Mint

Daun mint banyak sekali manfaatnya. Dari daunya bisa dibuat berbagai ramuan untuk

kesehatan. Di antaranya bisa dibuat sirup untuk mengatasi flu. Caranya, campur dua cangkir

air mendidih dengan empat sendok makan (sdm) daun mint segar. Dinginkan, lalu saring.

Kemudian taruh pada panci dengan menambahkan enam sdm gula. Panaskan hingga

tercampur rata dan mengental.

Manfaat lain dari daun mint adalah bisa untuk meredakan dada sesak, untuk rileksasi,

mengobati diare, demam, pusing dan pingsan, tidak bisa tidur, kram dan lain-lain.

Daun mint juga mengandung minyak asiri yang berupa minyak menthol. Kandungan menthol

ini memberikan aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan. Daun ini juga mengandung

22

Page 23: 76839651 Herbal Mouthwash

vitamin C, provitamin A, fosfor, besi, kalsium dan potasium. Serat, klorofil dan fitonutrien

juga banyak terkandung di dalam daun mint.

Penggunaan daun mint untuk berbagai keperluan kesehatan sudah berlangsung sejak berabad

silam. Pada abad ke-14 misalnya, daun mint sudah dipakai sebagai bahan pemutih gigi.

Minyak destilasinya digunakan sebagai penambah rasa sejuk pada pasta gigi. Selain itu, mint

dapat pula digunakan untuk meredakan rasa lelah dan penat

ASAM BENZOAT

1. Nonproprietary nama

USP: asam benzoat

BP: asam benzoat

2. Functional kategori

USP: pengawet antimikroba

BP: pengawet antimikroba

Lain-lain: agen bacteriostaric

3. Sinonim

Benzenecarboxylic asam: asam phenylcarboxylic: bunga benzoin: asam

phenylformic: asam dracylic: carboxybenzene

4. Chemical nameand CAS Registry NOMOR

Asam benzoat} {65-85-0

23

Page 24: 76839651 Herbal Mouthwash

Rumus empiris berat molekul

¬ C O2 7H6 122,12

5. Deskripsi

Dalam jumlah besar, asam benzoat muncul sebagai berbulu, cahaya, kristal putih

atau s kristal powder. Individual (monoklinik selebaran atau jarum) adalah asam

colorless. Benzoiat telah memiliki bau yang khas sedikit, sugestif dari benzoin.

6. Incompatibilities

Biasa reaksi dengan alkali atau logam berat

7. Keamanan

Asam benzoat dicerna adalah conjuged dengan glisin dalam hati untuk

menghasilkan asam hippuric, yang kemudian dikeluarkan dalam urine.benzoic

asam adalah suatu zat iritasi lambung dan iritasi ringan pada kulit, mata, dan

mukosa oral MLD membranes.human: 500 mg / kg.dog oral LD50: 2000 mg /

reaksi kg.allergic untuk asam benzoat telah reported.the WHO asupan harian yang

dapat diterima total natrium benzoat, dihitung sebagai asam benzoat, telah

ditetapkan sampai 5 mg / kg berat badan.

8. Aplikasi formulasi farmasi atau teknologi

Antijamur pengawet dan bacteriostat sebesar nilai antara 2,5 dan 4,5 pada

konsentrasi yang lebih tinggi dengan asam salisilat, aktivitas fungistatic diperoleh

SimakBaca secara fonetik

PEMBUATAN SIMPLISIA

24

Pencucian

Perajangan

Pengumpulan bahan baku

Sortasi basah

Pengeringan

Sortasi Kering

Pengepakan/penyimpanan

Page 25: 76839651 Herbal Mouthwash

I. Pengumpulan Bahan Baku

Sumber bahan baku simplisia dapat berasal dari tanaman liar dan tanaman

budidaya.Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh sendirinya di hutan atau di tempat

lain,atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain,bukan dengan tujuan untuk

memproduksi simplisia.Tanaman budidaya adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk

tujuan produksi simplisia.

Keuntungan tanaman budidaya dibandingkan tanaman liar diantaranya :

1. Kondisi tanah

Kelembaban,penyakit/hama,kondisi penanaman(naungan,jarak tanan,dll) mudah di

control sehingga pertumbuhan optimum.

2. Waktu panen dalam keadaan umur yang sama,ddan lebih mudah (satu area).

3. Pasca panen lebih mudah menangani seperti pengeringan.

4. Kepentingan tertentu,tanaman yang mengandung minyak atsiri

Tumbuhan liar umunya kurang baik untuk dijadikan sumber simplisia.Hal ini

disebabkan karena :

1. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tidak tepat dan berbeda-beda.

2. Jenis tumbuhan yang dipanen sering kurang diperhatikan sehingga simplisia yang

diperoleh tidak sama.

3. Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda mengakibatkan kadar denyawa aktif

berbeda.Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh tinggi tempat,keadaan tanah dan

cuaca.

Secara garis besar,pedoman penggumpulan bahan baku(panen) tanaman dilakukan

sebagai berikut :

1. Umbi,sudah besar,pertumbuhan bagian atas tanaman berhenti; musim gugur

2. Rimpang,musim kering pada saat rimpang sudah cukup tua,perlu pencucian dengan

segera.

25

Pemeriksaan mutu

Page 26: 76839651 Herbal Mouthwash

3. Cortex/kulit batang,tanaman sudah cukup tua,musim yang baik,biasanya menjelang

musim kemarau.

4. Daun,bagian pucuk

5. Herba,pada saat berbunga

6. Bunga,pengembangan sudah sempurna.

7. Buah,tergantung tingkat kemasakan,ada perubahan warna,kekerasan

8. Biji,sudah tua,buah sudah mongering atauhampir pecah.

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia tergantung pada :

1. Bagian tanaman yang digunakan

2. Umur tanaman atau bagian tanaman yang digunakan

3. Waktu panen

4. Lingkungan tempat tumbuh

I. Sortasi Basah

Untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan

simplisia.contoh nya : akar dibebaskan dari tanah,kerikil,rumput,batang,daun,akar yang

rusak,serta pengotor lainnya.

II. Pencucian

Untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan

simplisia.Sumber air bersih antara lain : air,mata air,air sumur,atau air PAM.

III. Perajangan

Untuk mempermudah proses pengeringan,pengepakan,dan penggilingan.Tanaman

yang baru diambil dijemur di sinar matahariselama satu hari kemudian di

Rajang.Penjemuran dilakukan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan

dan logam pisau.

IV. Pengeringan

Tujuan pengeringan :

1. Menurunkan kadar air sehingga simplisia tidak mudah ditumbuhi kapang,jamur dan

bakteri.

2. Menghilangkan aktifitas enzim yang bias menguraikan kandungan zat aktif.

26

Page 27: 76839651 Herbal Mouthwash

3. Memudahkan dalam hal pengolahan selanjutnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan yaitu :

1. Suhu pengeringan

2. Kelembaban udara

3. Aliran udara

4. Waktu pengeringan

5. Luas permukaan bahan

Pengeringan yang salah dapat mengakibatkan face hardening yaitu bagian luar bahan

sudah kering,sedangkan bagian dalamnya masih basah.Penyebabnya antara lain :

1. Irisan simplisia terlalu tebal

2. Suhu pengeringan terlalu tinggi

3. Keadaan lain yang menyebabkan penguapan air permukaan lebih cepat daripada

difusi air dari dalam ke permukaan,sehingga permukaan menjadi keras dan

menghambat pengeringan berikutnya.

Suhu pengeringan simplisia antara 30o-90oC,tetapi suhu yangterbaik adalah tidak

melebihi 60oC.Pada dasarnya dikenal dua cara pengeringan,yaitu pengeringan secara

alamiah dan buatan.

1.Pengeringan Alamiah

a. Dengan panas sinar matahari langsung

Untuk mengeringkan bagian tanaman yang relative keras,seperti kayu,kulit

kayu,biji dan sebagainya dan mengandung senyawa aktif yang relative stabil

kecepatan pengeringan tergantung pada cuaca.

b. Dengan diangin-anginkan

Untuk mengeringkan bagian tanaman yang lunak seperti bunga,daun dan

sebagainya dan mengandung senyawa aktif mudah menguap.

1.Pengeringan buatan

Menggunakan suatu alat atau mesin penggiling yang dapat mengatur

suhu,kelembaban,tekanan,dan aliran udara.

Prinsip pengeringan buatan :

Udara dipanaskan oleh sumber panas seperti lampu,kompor,mesin disel,atau

listrik,udara pans dialirkan dengan kipas ke dalam ruangan atau lemari yang berisi

bahan yang akan dikeringkan yang telah disebarkan di atas rak-rak pengering.

27

Page 28: 76839651 Herbal Mouthwash

Pengering buatan lebih baik karena pengeringan lebih merata,waktu pengeringan

lebih cepat dan tidak dipengaruhi oleh cuaca.

I. Sortasi Kering

Untuk memisahkan benda-benda asing sepertibagian-bagian tanaman yang tidak

diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering.

II. Pengepakan dan Penyimpanan

Simplisia dapat rusak menurun atau berubah mutunya selama penyimpanan karena

beberapa factor,antara lain :

1. Cahaya

Sinar dari panjang gelombang tertentu dapat menimbulkan perubahan kimia pada

simplisia,misalnya isomerasi,polimerasi,resemisasi dan sebagainya.Perubahan warna

simplisia oleh pengaruh cahaya,peningkatan suhu sehingga mempercepat reaksi-

reaksi kimia yang mengubah susunan kimia senyawa aktif.

2. Oksidasi udara

Senyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami perubahan kimia oleh pengaruh

oksigen udara,terjadi oksidasi.Perubahan ini dapat berpengaruh pada bentuk

simplisia,misalnya cair menjadi kental atau padat,berbutir-butir dan sebagainya.

3. Reaksi Kimia intern

Perubahan kimiawi dalam simplisia yang disebabkan oleh reaksi kimia

intern,misalnya oleh enzim,polimerisasi,oto-oksidasi dan sebagainya.

4. Dehidrasi

Apabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia,maka simplisia secara perlahan

akan kehilangan sebagian airnya sehingga semakin menyusut

5. Penyerapan air

Simplisia yang higroskopis bila disimpan dalam wadah yang terbuka akan menyerap

lembab sehingga menjadi basah atau mencair.

6. Pengotoran

Pengotoran oleh debu,ekskersi hewan,bahan-bahan asing dan fragmen wadah (karung

goni)

7. Serangga

8. Kapang

Persyaratan wadah :

28

Page 29: 76839651 Herbal Mouthwash

1. Wadah harus bersifat inert,tidak bereaksi terhadap isinya serta tidak beracun

2. Wadah harus melindungi simplisia dari cemaran mikroba,kotoran dan serangga serta

mempertahankan senyawa aktif yang mudah menguap.

3. Mencegah pengaruh sinar,masuknya uap air dan gas-gas lainnya yang dapat

menurunkan mutu simplisia,misalnya aluminium foil,plastic atau botol berwarna

gelap, kaleng dsb.

Penyimpanan simplisia kering biasanya dilakukan pada suhu kamar (15-

30oC),tetapi dapat pula dilakukan ditempat sejuk (5-15oC) tergantung dari sifat-sifat dan

ketahanan simplisia tersebut.

I. Pemeriksaan Mutu

Pemeriksaan terhadap mutu simplisia dilakukan berdasarkan monografi simplisia

yangtercantum dalam buku farmakope Indonesia ekstra farmakope Indonesia atau material

medika Indonesia. Pemeriksaan dilakukan dengan cara organoleptik,makroskopik dan

mikroskopik atau cara kimia.Beberapa jenis simplisia tertentu ada yang perlu diperiksa

dengan uji mutu secara biologi.

Semua paparan yang tertera dalam persyaratan simplisia,kecuali tentang isi dan

penggunaan,merupakan syarat baku bagi simplisia yang bersangkutan. Suatu simplisia tidak

dapat dinyatakan bermutu material medika Indonesia jika tidak memenuhi syarat baku

tersebut.

29

Page 30: 76839651 Herbal Mouthwash

PENGUJIAN SIMPLISIA

1) Daun Pepaya

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar Abu Tidak lebih dari 12%

Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 3%Kadar sari larut air Tidak lebih dari 30%

Kadar sari larut etanol Tidak lebih dari 15%

2) Daun Sirih

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar Abu Tidak lebih dari 14%

Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 7%Kadar sari larut air Tidak lebih dari 14%

Kadar sari larut etanol Tidak lebih dari 4,5%

3) Kulit kayu manis

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar Abu Tidak lebih dari 3,5%

Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,4%Kadar sari larut etanol Tidak lebih dari 10%

4) Daun Mint

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar Abu Tidak lebih dari 10,8%

Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 2,3%Kadar abu larut dalam air Tidak kurang dari 14,0 %Kadar sar larut dalam air Tidak kurang dari 3,2 %

30

Page 31: 76839651 Herbal Mouthwash

PENENTUAN DOSIS

Dibuat : 100 ml / botol

Dosis : 2 x sehari @ 10 ml

1) Daun Pepaya

Dosis efektif : 1,5 % ekstrak etanol daun pepaya

1,5/100 X 100 ml = 1,5 gr/100 ml

2) Daun Sirih

Dosis efektif : 3 gr / 100 ml (2 kali sehari)

3 gr segar = 0,3 gr serbuk kering 2 kali sehari = 0,6 gr

Rendemen ekstrak tidak kurang dari 10,2 %, jadi :

0,6 gr x 10,2 % = 61,2 mg

Dosis direncanakan : 2 kali sehari

61,2 mg : 2 = 30,6 mg

Dosis ekstrak daun sirih yang digunakan → 30,6 mg dalam 100 ml

3) Kulit kayu manis

Kulit kayu manis digunakan sebagai pemanis

Dosis yang digunakan secukupnya (qs)

Dosis ekstrak kulit kayu manis yang digunakan → 2g/100 ml

4) Daun Mint

Dosis efektif : Tidak kurang dari 0,1 %

Diambil 0.1%, jadi : 0.1/100 X 100 ml = 0.1 ml

5) Asam benzoat (Pengawet)

Dosis efektif : 2,5 %

Jadi : 2,5 ml/100 ml X 100 ml = 2,5 ml

CARA PEMBUATAN EKSTRAK

31

Page 32: 76839651 Herbal Mouthwash

1. Daun Pepaya

Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 95%. Satu bagian

serbuk kering daun sirih dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10 bagian etanol

95%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian didiamkan sampai

24 jam. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut

yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum

hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh ditimbang dan dicatat.

2. Daun Sirih

Menurut Monografi ekstrak :

Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 95%. Satu bagian

serbuk kering daun sirih dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10 bagian etanol

95%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian didiamkan sampai

24 jam. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut

yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum

hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh ditimbang dan dicatat.

3. Kulit kayu manis

Menurut Monografi ekstrak :

Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 70%. Satu bagian

serbuk kering daun sirih dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10 bagian etanol

70%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian didiamkan sampai

24 jam. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut

yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum

hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh ditimbang dan dicatat.

4. Daun Mint

Menurut Monografi ekstrak :

Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 95%. Satu bagian

serbuk kering daun sirih dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10 bagian etanol

95%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian didiamkan sampai

24 jam. Maserat dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut

yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum

hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh ditimbang dan dicatat.

PENGUJIAN EKSTRAK

1. Daun Pepaya

Jenis Pengujian Spesifikasi32

Page 33: 76839651 Herbal Mouthwash

Kadar AbuKadar sari larut etanol

2. Daun Sirih

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar air Tidak lebih dari 16,5 %

Kadar Abu total Tidak lebih dari 0,3 %Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,1%

3. Kulit Kayu Manis

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar air Tidak lebih dari 5,4 %

Kadar Abu total Tidak lebih dari 0,29 %Kadar abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,08%

4. Daun Mint

Jenis Pengujian SpesifikasiKadar Abu

Kadar abu tidak larut asam Kadar sari larut etanol

PEMBUATAN PRODUK

1. Pembuatan formula

Formula terdiri dari :

1. Air : Pelarut, pengatur kekentalan, konsistensi.

2. Daun pepaya : Antibakteri

3. Daun Sirih : Antibakteri

4. Kulit Kayu Manis : Pemanis

5. Daun Peppermint : Pemberi rasa sejuk

7. Benzyl alkohol : Mencegah penurunan kualitas produk (pengawet)

33

Page 34: 76839651 Herbal Mouthwash

2. Pengadaan bahan baku

3. Pembuatan simplisia

4. Ektraksi

5. Compouding/ penggabungan

Setelah semua ekstrak kental dibuat dan ditimbang, kemudian ekstrak

digabungkan/ dicampurkan menjadi satu lalu dicampur kedalam air yang telah

disiapkan. Aduk dengan mesin pengaduk hingga tercampur rata masukkan

pengawet lalu aduk kembali hingga larut dan homogen.

6. Uji analisis

Ambil sedikit sampel lalu lakukan pemeriksaan terhadap tampilan dan rasa untuk

memastikan bahwa produk telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dalam

formula.

7. Filling/ pengisian

� Pada awal baris pengisian ada tempat besar disebut hopper yang berisi botol

kosong yang akan diisi. Dalam tempat ini, botol secara fisik dimanipulasi

sehingga mereka keluar berdiri tegak pada ban berjalan. Mereka kemudian

pindah ke karosel mengisi yang berisi produk obat kumur.

� Karosel mengisi memiliki serangkaian piston mengisi kepala botol yang

dirancang untuk memberikan jumlah pasti obat kumur. Ketika botol bergerak

di sekitar karosel, piston bergerak ke bawah dan produk obat kumur yang

dikeluarkan ke dalam botol.

� Setelah botol diisi, mereka akan dikirim pada ban berjalan ke mesin capping.

Tutupnya akan diletakkan secara lurus dan benar.

� Dari capping, botol dipindahkan ke mesin pelabelan. Label diadakan pada

kelos besar dan berulir melalui mesin. Label dipasang menggunakan perekat

atau panas ditekan.

� Di luar label, botol-botol yang berikutnya pindah ke boxing station.

Mouthwash dikumpulkan berkelompok 12 atau 24 dan dijatuh ke kotak. Kotak

kemudian pindah ke sebuah mesin palleting dan ditumpuk. Palet dipindahkan

melalui lift garpu ke truk besar dan dikirim ke distributor.

� Kontrol kualitas

Kontrol kualitas merupakan langkah penting dalam proses batching, juga

dilakukan pada titik-titik lain selama pembuatan. Pekerja ditempatkan di

berbagai titik pada garis pengisian untuk memeriksa proses produksi. Mereka

memeriksa hal-hal seperti kualitas botol, isi tingkat, dan penempatan label.

34

Page 35: 76839651 Herbal Mouthwash

Mereka juga memastikan bahwa semua tutup diletakkan dengan benar.

kontaminasi mikroba juga secara rutin diperiksa selama proses pengisian.

Selain itu, kemasan diperiksa untuk hal-hal seperti ketebalan botol,

penampilan, dan berat untuk memastikan produk akhir memiliki karakteristik

yang diinginkan.

PENGUJIAN PRODUK

1) Uji terhadap konsumen

Pengujian penerimaan konsumen biasanya dimulai di laboratorium dengan mencoba

formulasi tersebut. Pengujian ini dapat lebih jauh lagi, dengan meminta pendapat

sejumlah konsumen target, biasanya apabila rasanya enak maka dipilih untuk

diproduksi.

2) Uji keamanan

Sama seperti produk kesehatan pada umumnya, toksiksitas akut atau LD50 harus

dilakukan untuk keamanan manusia. Juga disarankan test iritasi dan sensitifitas

terhadap komponen perasa, surfaktan, dan bahan aktif lain yang terdapat pada

formulasi.

3) Uji bakteriologi

35

Page 36: 76839651 Herbal Mouthwash

Semua tipe mouthwash harus diuji apakah mereka dapat mendorong pertumbuhan

mikrobiologi, dan produk tipe antibakteri juga harus diperiksa kejelasannya dalam

bagaimana antibakteri tersebut berkerja (misalnya membunuh bakteri selama x jam).

4) Uji pengurangan bau mulut

Banyak tersedia prosedur uji dengan alat yang didasarkan pada kromatografi gas-cair,

detektor bau yang didasarkan pada hal tersebut, dan metode deteksi lain. Manfaat

dengan adanya uji yang dilakukan antara panelis konsumen dengan ahli bau adalah

menetapkan bau target yang sering menjadi masalah (misalnya nafas ketika bangun

pagi atau bau bawang putih) telah banyak dilakukan untuk menambah nilai jual,

biasanya dalam iklan televisi semenjak masalah tersebut lebih sering dihadapi pada

situasi nyata

5) Uji klinik

Tipe uji klinik yang dilakukan belakangan ini terhadap mouthwash sangat bervariasi

karena banyaknya jenis produk yang ada. Uji ini berkisar antara uji konvensional

antikaries untuk penghilangan plak dengan larutan pembersih sebelum menyikat gigi.

Banyak waktu, tenaga, dan dana yang harus dikeluarkan di uji screening untuk

menyelesaikan serangkaian uji klinik yang diberlakukan pada mouthwash.

KEMASAN

36

MURSIHMOUTHWASH

“SEKALI KUMUR

LANGSUNG BERSIH

NETTO

100 ml

MURSIHMOUTHWASH

SEKALI KUMUR

LANGSUNG BERSIH

NETTO

100 ml

INDIKASI :

Menyegarkan dan menghilangkan bau

mulut

CARA PEMAKAIAN :

2 kali sehari @10 ml atau 1 tutup

kemasan

Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada brosur

di produksi oleh

PT. Mulut WangiJakarta-Indonesia

KOMPOSISI :

Tiap botol mengandung ekstrak

herbal :

Caric papaya Folium 1,5 gr

Piperis betle

30,6 mg

Cinnamomii Cortex 2 gr

Menthae piperitae 0,1 ml

Exp. Date : 30 Mei 2013

No. Batch : 2212

No. Reg : 123888388555 A2

Simpan dalam tempat sejuk dan kering

Terlindung dari cahaya

di produksi oleh

PT. Mulut WangiJakarta-Indonesia

Page 37: 76839651 Herbal Mouthwash

BROSUR

37

“ MURSIH MOUTHWASH ”

KOMPOSISI :

Tiap botol mengandung ekstrak herbal :

Caric papaya Folium 1,5 gr

Piperis betle 30,6 mg

Cinnamomii Cortex 2 gr

Menthae piperitae 0,1 ml

INDIKASI :

Menyegarkan dan menghilangkan bau mulut

CARA PEMAKAIAN :

2 kali sehari @10 ml atau 1 tutup kemasan

PERINGATAN DAN PERHATIAN :

Obat kumur, tidak boleh di telan

KEMASAN :

Botol 100 ml

SIMPAN DI TEMPAT YANG SEJUK DAN KERINGTERLINDUNG DARIO CAHAYA

DI PRODUKSI OLEH :

PT. MULUT WANGIJakarta - Indonesia

Page 38: 76839651 Herbal Mouthwash

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1978, Materia Medika Indonesia Jilid II, Jakarta, Departemen kesehatan Republik

Indonesia

Dalimamartha, setiawan, 1999, Atlas tumbuhan obat indonesia jilid 1, Jakarta, Trubus

Agriwidyafi

Monografi Pembuatan Ekstrak

Handbook Pharmaceutical excipients

http://teknologi.kompasiana.com ).

http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/cegah-sakit-

kepala-dengan-daun-mint

http://www.madehow.com/Volume-6/Mouthwash.html

http://www.ehow.com/about_4596013_history-of-mouthwash.html

38

Page 39: 76839651 Herbal Mouthwash

39