77427638 04 gaya batang cara ritterfinal

8
1 MENENTUKAN GAYA-BATANG DENGAN CARA RITTER Metode Ritter disebut juga metode pemotongan secara analitis, metode ini seringkali dipakai untuk mengontrol beberapa perhitungan gaya batang hasil cara cremona dan Keseimbangna gaya dititik simpul serta digunakan juga untuk perhitungan garis pengaruh. Dalam cara ini pada rangka batang harus dipotong 2 batang atau 3 batang bahkan sampai 4 batang, setelah memotong beberapa batang maka gaya-gaya pada potongan tersebut mengadakan keseimbangan dengan gaya-gaya luar yang bekerja pada kiri potongan atau kanan potongan, dengan memandang kiri atau kanan potongan dapat menghitung gaya-gaya batang yang terpotong tersebut. Apabila memotong 3 gaya batang yang belum diketahui dan akan menghitung salah satu gaya itu maka menurut cara Ritter dapat menggunakan dalil momen terhadap titik potong ke dua gaya yang belum di ketahui dan momen kedua gaya yang belum diketahui itu adalah nol serta akan ditemukan suatu persamaan dimana gaya yang sedang dicari itu terdapat sebagai satu-satunya gaya yang belum diketahui, gaya batang yang belum diketahui kita anggap batang tarik yaitu meninggalkan titik simpul. Yang dimaksud dengan gaya batang adalah gaya yang timbul di dalam batang itu akibat gaya luar. Dalam mencari gaya batang

Upload: henry-sinambela

Post on 28-Apr-2015

166 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1

MENENTUKAN GAYA-BATANG DENGAN CARA RITTER

Metode Ritter disebut juga metode pemotongan secara analitis,

metode ini seringkali dipakai untuk mengontrol beberapa perhitungan

gaya batang hasil cara cremona dan Keseimbangna gaya dititik simpul

serta digunakan juga untuk perhitungan garis pengaruh.

Dalam cara ini pada rangka batang harus dipotong 2 batang atau 3

batang bahkan sampai 4 batang, setelah memotong beberapa batang

maka gaya-gaya pada potongan tersebut mengadakan keseimbangan

dengan gaya-gaya luar yang bekerja pada kiri potongan atau kanan

potongan, dengan memandang kiri atau kanan potongan dapat

menghitung gaya-gaya batang yang terpotong tersebut.

Apabila memotong 3 gaya batang yang belum diketahui dan akan

menghitung salah satu gaya itu maka menurut cara Ritter dapat

menggunakan dalil momen terhadap titik potong ke dua gaya yang

belum di ketahui dan momen kedua gaya yang belum diketahui itu

adalah nol serta akan ditemukan suatu persamaan dimana gaya yang

sedang dicari itu terdapat sebagai satu-satunya gaya yang belum

diketahui, gaya batang yang belum diketahui kita anggap batang tarik

yaitu meninggalkan titik simpul.

Yang dimaksud dengan gaya batang adalah gaya yang timbul di dalam

batang itu akibat gaya luar. Dalam mencari gaya batang dengan cara

keseimbangan gaya harus dalam konstruksi tersebut secara

keseluruhan keadaan seimbang tetapi tiap titik simpul ( titik

pertemuan batang ) ini dipisahkan satu sama lain dan tiap titik simpul

dalam keadaan seimbang baik gaya dari luar maupun dari batang itu

sendiri yang timbul pada simpul itu.

Untuk menghitung gaya-gaya batang yang belum diketahui kita

menggunakan persamaan Σ V = 0 ; Σ H = 0 ; Σ M = 0

Page 2: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1

Contoh Soal :

1. Diketahui : Konstruksi Kuda seperti gambar dibawah iniDitanyakan : Hitung gaya batang S1, S2, S12, dengan cara

Ritter

k w P3=2 ton A 1 C 2 D 3 E 4 B

8 9 10 11 12 13 5 2 m

k F 7 G 6 H

w P1 = 2 ton P2= 2 ton

2 m 2 m 2 m 2 m

PenyelesaiaanLangkah pertama kita harus mencari reaksi tumpuan

Σ M B = 0 untuk mencari RA

(RA x 8) – (P1 x 6) – (P3 x 4)- (P2 x 2) = 0RA = ( 12+8+6 ) = ( 26 )

8 8RA = 3,25 ton

Σ M A = 0 untuk mencari RB

- ( RB x 8) + (P2 x 6) +(P3 x 4) +(P1 x 2) = 0RB = ( 18+8+4 ) = ( 30 )

8 8RB = 3,75 ton

Kontrol Σ V= 0

RA + RB = P1+ P2+ P33,25 +3,75 = 2+3+2

Page 3: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1

7 = 7 ( Ok )Potongan ( k-k ) pada Pandangan Kiri Potongan

k A 1 C

8 9 2 m

k F

ΣMF = 0 untuk mencari S1

( RA x 2 ) + ( S1 x 2 ) = 0S1 = - RA x 2 2S1 = - 3,25 x 2 = - 6,5 = - 3,25 ton ( tekan ) 2 2

Dicoba dicari Kanan potongan

- ( RB x 6 ) + ( P2 x 4 ) + ( P3 x 2 ) – ( S1 x 2 ) = 0

S1 = - ( RB x 6 ) + ( P2 x 4 ) + ( P3 x 2 ) 2S1 = -22,5 + 12 + 4 = - 6,5 = - 3,25 ton ( tekan )

2 2

Potongan ( w –w ) pada pandangan kiri potongan

w P3=2 ton A 1 C 2 D

8 9 10 11 2 m

F 7 G

w P1 = 2 ton

Page 4: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1

ΣMG = 0 untuk mencari S2

+ ( RA x 4 ) – ( P1 x 2 ) + ( S2 x 2 ) = 0

S2 = - ( RA x 4 ) + ( P1 x 2 ) 2

S2 = -13 + 4 = - 9 = - 4,5 ton ( tekan ) 2 2

Dicoba di cari Kanan Potongan

ΣMG = 0 untuk mencari S2

- ( RB x 4 ) + ( P2 x 2 ) – ( S2 x 2 ) = 0

S2 = - ( RB x 4 ) + ( P2 x 2 ) 2

S2 = - 15 + 6 = - 9 = - 4,5 ton ( tekan ) 2 2

2. Diketahui : Seperti gambar konstruksi kuda-kuda dibawah ini, Ditanyakan : Hitung gaya batang 7 ( S7), batang 3 (S3), batang 1 (S1),

batang 9 (S9) dan batang 4 (S4)

D 1 E 2 H

7 8 9 10 11 12 13 2 m

A 3 C 4 F 5 G 6 B

2 ton 2 ton 2 ton

2 m 2 m 2 m 2 m

Page 5: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1

Page 6: 77427638 04 Gaya Batang Cara Ritterfinal

1