(797951742) jurnal luka bakar
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
1/12
1
LUKA BAKAR
(KONSEP UMUM BERBASIS KLINIS LUKA
ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM)
Husni Harmansyah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Abstrak Luka bakar adalah kondisi yang memiliki pengaruh yang katastropik terhadap
penderita dalam hal penderitaannya, kehidupan sosialnya, keterbatasan yang
ditimbulkan dan perihal keuangan yang dikeluarkan untuk pengobatannya. Aspek
medikolegal menuntut seorang dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap
seseorang yang mengalami luka bakar baik yang masih hidup ataupun yang telah
mati. Luka bakar adalah cedera terhadap jaringan yang disebabkan oleh kontak
dengan panas kering (api), panas lembab (uap atau cairan panas), kimiawi (seperti,
bahan-bahan korosif), barang-barang elektrik (aliran listrik atau lampu), friksi, atau
energi elektromagnetik dan radian. Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan
luas luka bakar dan derajat luka bakarnya. ematian karena luka bakar dapat di
bagi menjadi ! yaitu kematian cepat dan kematian lambat. "erbedaan antara luka
bakar antemortem dengan postmortem adalah pada luka bakar antemortem terdapat
tanda-tanda intra#ital pada gelembung bula dan #esikula sedangkan pada luka
bakar postmortem tidak terdapat tanda tersebut. Ada tiga point utama untuk
membedakan luka bakar antemortem$postmortem, yaitu garis kemerahan, #esikasi,
dan proses perbaikan.
Kata kunci: luka bakar, konsep umum, antemortem, postmortem
Abstract Burn injury is a condition which catastrophic consequences can affect the sufferer
physically, socially, as well as financially Medico le!al aspect of a burn requires
physicians to be able to e"amine burn injuries on both the livin! and the
dead Burn injury is defined as tissue dama!e due to contact with dry heat #fire$,
humid heat #vapor or hot liquid$, chemicals #corrosive a!ents$, electrical devices
#lamp or electrical current$, friction, as well as electroma!netic ener!y Burn can
be classified accordin! to its breadth and de!ree %eath by burn injuries can be
classified into & cate!ories which are slow death and the fast one 'he differencebetween antemortem and postmortem burn injury is that antemortem injury will
show several intravital si!ns in the bullae and vesicles while postmortem injury
will have none 'hree main points e"ist in identifyin! antemortem and postmortem
burn injuries, namely redness lines, vesication, and reparative processes
Keywords: burn injury, !eneral concepts, antemortem, postmortem
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
2/12
PENDAHULUAN
Luka bakar merupakan salah satu kondisi yang memiliki pengaruh yang
katastropik terhadap penderita dalam hal penderitaannya, kehidupan sosialnya,
keterbatasan yang ditimbulkan dan perihal keuangan yang dikeluarkan untuk
pengobatannya.1,!,%
Aspek medikolegal menuntut seorang dokter untuk melakukan
pemeriksaan terhadap seseorang yang mengalami luka bakar baik yang masih hidup
ataupun yang telah mati.1,!
&isamping itu, ada banyak kejadian dimana luka bakar
terjadi pada korban kekerasan, dimana diperlukan keahlian khusus untuk membedakan
apakah luka bakar terjadi saat korban masih hidup (antemortem) ataukah saat korban
sudah meninggal (postmortem) untuk menutupi penyebab kematian yang sebenarnya.'
edera luka bakar terutama pada luka bakar yang dalam dan luas masih
merupakan penyebab utama kematian dan ketidakmampuan jangka panjang.%,',
Anak-
anak dan orang tua beresiko untuk mengalami luka bakar yang lebih dalam karena
lapisan kulit dermis mereka lebih tipis.*,+
Antara 1+-!! terdapat 1+.!%+ anak di
bawah tahun mendapat perawatan di gawat darurat di 1 rumah sakit di Amerika.
/elihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh luka bakar, angka insiden, dan
angka mortalitas akibat trauma jenis ini, maka diperlukan suatu literatur khusus untuk
mengupas sekilas mengenai luka bakar dan konsepnya secara umum. 0injauan pustaka
ini dibuat untuk membantu mengenalkan para praktisi medis terhadap luka bakar,
efeknya terhadap berbagai sistem organ, klasifikasi derajat luka bakar menurut luas
permukaan, penyebab kematian utama pada luka bakar, serta bagaimana cara
membedakan luka antemortem dan postmortem pada korban melalui pengamatan klinis
yang singkat, jelas, dan mudah dimengerti.
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
3/12
PEMBAHASAN
PATOENESIS LUKA BAKAR
Luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat
kekerasan$trauma yang dapat dibedakan menjadi trauma mekanik, trauma fisik serta
trauma kimiawi.,1,11
Luka bakar adalah cedera terhadap jaringan yang disebabkan oleh
kontak dengan panas kering (api), panas lembab (uap atau cairan panas), kimiawi
(seperti, bahan-bahan korosif), barang-barang elektrik (aliran listrik atau lampu), friksi,
atau energi elektromagnetik dan radian.1!
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
yang memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga memerlukan perawatan
yang khusus mulai fase awal hingga fase lanjut.1%
Ada etiologi terjadinya luka bakar,
yaitu kobaran api, cairan, bahan kimia, listrik, maupun kontak lainnya.1'
erdasarkan perjalanan penyakitnya, luka bakar dibagi menjadi fase akut, fase
subakut dan fase lanjut. "ada fase akut terjadi gangguan keseimbangan sirkulasi cairan
dan elektrolit akibat cedera termis bersifat sistemik yang dapat mengakibatkan
terjadinya syok hipo#olemik. 2ase sub akut berlangsung setelah syok berakhir yang
ditandai dengan keadaan hipermetabolisme, infeksi hingga sepsis serta inflamasi dalam
bentuk 3453 ((ystemic Inflamatory )espon (yndrome). Luka terbuka akibat kerusakan
jaringan (kulit dan jaringan di bawahnya) menimbulkan inflamasi, sepsis dan
penguapan cairan tubuh disertai panas$energi.1%
/asalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak
denga sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan proses inflamasi dan infeksi,
problem penutupan luka pada luka telanjang atau tidak berepitel luas dan atau pada
struktur atau organ 6 organ fungsional, dan keadaan hipermetabolisme.1,1%
2ase lanjut
berlangsung setelah fase subakut hingga pasien sembuh. "enyulit pada fase ini adalah
parut yang hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan timbulnya
kontraktur.1
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
4/12
E!EK LUKA BAKAR
"ada luka bakar 7!8, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih dapat
mengatasinya. Luka bakar 9!8 dapat menimbulkan syok hipo#olemik dengan gejala
yang khas.1
Luka bakar termal pada ruang tertutup dapat menyebabkan trauma inhalasi
dengan penemuan berupa sputum berwana gelap akibat jelaga, luka bakar pada wajah,
alis dan bulu hidung yang terbakar, edema orofaring, perubahan suara seperti serak,
perubahan kesadaran, dan stridor. "ada luka bakar terjadi peningkatan katabolisme
sehingga keseimbangan protein menjadi negatif. :leh karena itu, penderita menjadi
sangat kurus, otot mengecil dan berat badan menurun. 0erjadi hiperpireksia persisten,
takikardi, hiper#entilasi, dan hiperglikemi.1
"ada luka bakar yang berat, respons imun mengalami penurunan dan dapat terjadi
bakterimia, syok septik serta kematian.
"ada luka bakar dapat pula ditemukan ileus
paralitik. 3tres atau beban faal dapat mengakibatkan tukak di mukosa lambung atau
duodenum dengan gejala sama seperti tukak peptik yang disebut dengan tukak urling
dan dapat menyebabkan hematemesis atau melena. ;agal ginjal dapat terjadi
karena hipoperfusi ginjal, hemoglobinuria, myoglobinuria atau sepsi. "enurunan
#olume urin mengakibatkan pertanda awal gagal ginjal akut yang diikuti dengan
peningkatan serum kreatinin dan urea.%
KLASI!IKASI LUKA BAKAR
Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan luas luka bakar dan derajat luka
bakarnya, dan harus objektif.
"atokan yang masih dipakai dan diterima luas adalah
mengikuti )ules of *ines dari
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
5/12
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
6/12
merupakan luka bakar derajat 44 seluas 9!8 atau derajat 444 seluas 918 atau
mengenai wajah, tangan-kaki, alat kelamin$persendian sekitar ketiak atau akibat listrik
tegangan tinggi (91=) atau dengan komplikasi patah tulang$kerusakan jaringan
lunak$gangguan jalan nafas.
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR
"erawatan luka bakar dapat dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu fase
emergency$resusitasi, fase akut, dan fase rehabilitasi.
a. 2ase akut$syok yakni menghindarkan pasien dari sumber penyebab luka bakar,
e#aluasi A, periksa apakah terdapat trauma lain, resusitasi cairan, pemasangan
kateter urine, pemasangan naso!astric tube #*/'$, tanda #ital dan laboratorium,serta manajemen nyeri.
b. 2ase sub-akut dimulai ketika pasien secara hemodinamik telah stabil. "enanganan
fase akut berupa mengatasi infeksi, perawatan luka, dan nutrisi.
c. 2ase lanjut dilakukan rehabilitasi yang bertujuan meningkatkan kemandirian melalui
pencapain perbaikan fungsi yang maksimal.
3ebagai bagian dari perawatan awal pasien luka bakar, pemberian cairan intra#ena yang
adekuat harus dilakukan, terutama pada bagian ekstremitas yang tidak terkena luka
bakar. Adanya luka bakar diberikan cairan resusitasi karena adanya akumulasi cairan
edema yang tidak hanya pada jaringan yang terbakar namun juga pada seluruh tubuh.
>al ini bertujuan untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa harus
menimbulkan edema. "rinsip pemberian cairan pertama kali adalag pemberian garam
ekstraseluler dan air yang hilang pada jaringan yang terbakar. "emberian cairan yang
paling popular adalah ringer laktat untuk ' jam setelah terkena luka bakar. :utput urine
yang adekuat adalah . sampai 1. ml$kg$jam. 0erdapat beberapa formula dalam
tatalaksana luka bakar antara lain?1. Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :
24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/% luka bakar. Contohnya pria
dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 %. Membutuhkan cairan :
(25) x (80 kg) x (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama.
1⁄2 jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam.
1⁄2 jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
7/12
2. Formula lain adalah cara Evans :
a. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg = jumlah NaCl / 24 jam.
b. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg =jumah plasma / 24 jam.
(Untuk a dan b pengganti cairan yang hilang akibat oedem. Plasma untuk
mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan
osmosis hingga mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan
yang telah keluar).
c. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (untuk mengganti cairan yang hilang akibat
penguapan)
Separuh dari jumlah cairan 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah
cairan pada hari pertama. Dan hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari
kedua.
3. Formula lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah menggunakan
rumus Baxter yaitu: (% x BB x 4 cc). Separuh dari jumlah cairan ini diberikan
dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Hari pertama
terutama diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena terjadi defisit ion Na. Hari
kedua diberikan setengah cairan hari pertama. Contoh : seorang dewasa dengan BB
50 kg dan luka bakar seluas 20 % permukaan kulit akan diberikan 50 x 20 % x 4 cc
= 4000 cc yang diberikan hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua.9
KEMATIAN PADA LUKA BAKAR
Ada berbagai macam penyebab kematian pada luka bakar, antara lain syok
neurogenik, hipo#olemik, asfiksia, dan sepsis.1
ematian karena luka bakar dapat di
bagi menjadi ! yaitu kematian cepat dan kematian lambat.1
ematian cepat adalah
kematian yang dilihat menurut waktunya dalam beberapa menit sampai berapa jam dari
kecelakaan yang dapat terjadi dari syok neurogenik (nyeri yang sangat parah), luka
akibat panas (menyebabkan terjadinya hipo#olemia, shock dan kegagalan ginjal akut),
luka pada pernafasan, dsb.
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
8/12
ematian lambat terjadi sebagai hasil beberapa kemungkinan komplikasi, antara
lain kehilangan cairan berkelanjutan sehingga terjadi shock yang tertunda atau gagal
ginjal, kegagalan respirasi yang terjadi sebagai akibat dari komplikasi kerusakan
epithelium pernapasan dan acute respiratory distress syndrome #+)%($, sepsis yang
terjadi terutama karena pneumonia, serta kematian karena emboli paru sebagai akibat
imobilisasi yang lama.
PERBANDINAN ANTARA LUKA BAKAR INTRA$ITAL DAN
POSTMORTEM
"ada korban yang masih hidup saat terbakar akan ditemukan adanya hal-hal
antara lain adanya tanda intra#ital pada luka bakar dan gelembung yang terbentuk,
adanya jelaga pada saluran pernafasan serta saturasi karbon monoksida diatas 18
dalam darah darah korban. "ada korban keracunan karbon monoksida jika tubuh
korban tidak terbakar seluruhnya akan terbentuk lebam mayat berwarna cherry red .
"ada tubuh manusia yang telah mati bila dibakar tidak akan berwarna kemerahan oleh
reaksi intra#ital. 0ubuh mayat akan tampak keras dan kekuningan. ;elembung yang
terdapat akan berisi cairan yang mengandung sangat sedikit albumin yang akan
memberikan sedikit kekeruhan bila dipanaskan serta sangat sedikit atau tidak ditemukan
sel "/@. adi perbedaan antara luka bakar antemortem dengan postmortem adalah
pada luka bakar antemortem terdapat tanda-tanda intra#ital pada gelembung bula dan
#esikula sedangkan pada luka bakar postmortem tidak terdapat tanda tersebut.
"erbedaan lainnya akan tampak pada adanya jelaga pada saluran nafas luka bakar
antemortem dan saturasi karbon monoksida diatas 18 pada darah sedangkan pada luka
bakar postmortem tidak.
Ada tiga point utama untuk membedakan luka bakar ante mortem$postmortem, yaitu
batas kemerahan, #esikasi dan proses perbaikan.',1
"ada kasus luka bakar intra#ital, ada
eritema yang disebabkan oleh distensi kapiler yang bersifat sementara, menghilang
karena tekanan selama hidup dan memudar setelah mati. @amun, garis merah ini bisa
saja tidak ada pada orang yang sangat lemah kondisi badannya, yang meninggal segera
setelah syok karena luka bakar tersebut.'
=esikasi yang timbul akibat luka bakar saat hidup mengandung cairan serosa yang
berisi albumin, klorida, dan sering juga sedikit sel "/@ sel darah putih dan memiliki
daerah yang memerah, dasar inflamasi dengan papilla yang meninggi.
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
9/12
ulit yang mengelilingi #esikasi tersebut berwarna merah cerah$berwarna tembaga.
>al ini merupakan ciri khas yang membedakan antara #esikasi sejati$palsu yang
diproduksi setelah mati. esikasi palsu mengandung udara saja dan biasanya
mengandung serum dalam jumlah yang sangat sedikit yang berisi albumin, tapi tidak
ada kloroda seperti pada orang yang menderita general anasarka, kemudian dasarnya
keras, kering, bertangkaim kekuningan selain menjadi merah dan inflamasi.
"roses perbaikan seperti tanda-tanda inflamasi, formasi jaringan granulasi, pus dan
pengelupasan yang mengindikasikan bahwa luka bakar tersebut terjadi saat hidup. Luka
bakar yang disebabkan setelah mati menunjukkan tidak ada reaksi #ital dan memiliki
tampakan dull white dengan membukanya kelenjar pada kulit yang berwarna abu-abu.
:rgan internal terpanggang dan menimbulkan bau yang khas. "erbedaan antara luka bakar antemortem dan luka bakar postmortem adalah sebagai berikut ?
Tab%& "# "erbedaan Luka akar Antemortem dan "ostmortem1
B%'a Luka Bakar Ant%mrt%m Luka Bakar Pstmrt%m
=esikula, bula B
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
10/12
KESIMPULAN
Luka bakar adalah trauma katastrofik yang dapat disebabkan oleh lima hal, yaitu
kobaran api, cairan, bahan kimia, listrik, maupun kontak lainnya. 0ergantung dari luas dan
derajat luka, luka bakar dapat diklasifikasikan menjadi ringan, sedang dan berat. Luka bakar
memiliki fase akut, sub-akut dan lanjut yang memiliki tandanya masing-masing. Luka
bakar merupakan salah satu kondisi yang memiliki pengaruh yang katastropik
terhadap penderita dalam hal penderitaannya, kehidupan sosialnya, keterbatasan yang
ditimbulkan dan perihal keuangan yang dikeluarkan untuk pengobatannya.
Aspek
medikolegal menuntut seorang dokter untuk melakukan pemeriksaan terhadap seseorang
yang mengalami luka bakar baik yang masih hidup ataupun yang telah mati. 3ebagai
bagian dari perawatan awal pasien luka bakar, pemberian cairan intra#ena yang adekuat
harus dilakukan, terutama pada bagian ekstremitas yang tidak terkena luka bakar. Adanya
luka bakar diberikan cairan resusitasi karena adanya akumulasi cairan edema yang tidak
hanya pada jaringan yang terbakar namun juga pada seluruh tubuh. >al ini bertujuan
untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan tanpa harus menimbulkan edema.
ematian akibat luka bakar dibagi menjadi kematian cepat dan kematian lambat. Luka
bakar yang terjadi ante-postmortem dapat dibedakan melalui adanya tanda-tanda
intra#italitas seperti garis kemerahan, #esikasi dan proses perbaikan.
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
11/12
DA!TAR PUSTAKA
1. udiyanto, A. Ilmu Kedokteran Forensik . akarta ? agian edokteran 2orensik.
akarta ? 2akultas edokteran Cni#ersitas 4ndonesia D 1+.
!. hullar &3, Aggarwal . Medicole!al %ia!nosis +nd 0attern 1f Injuries 2ith
(harp 2eapons. 4A2/. !+D !(')? 11!-11'
%. 3araf 3, "arihar 3. Burns Mana!ement3 + 4ompendium. ournal of linical and
&iagnostic 5esearch !+D ? '!*-'%*.
'. 4dris, A./. 5uka Bakar dalam 0edoman Ilmu Kedokteran Forensik 6disi pertama,
akarta ? "0 inarupa AksaraD1+.
. 3jamsuhidajat, 5., de ong. Buku +jar Ilmu Bedah. Edisi !. akarta ? E;D !'.
*. &eirdre, ., Elsayed, 3., 5eid, :., elpern /, Cmberger . (tab 2ounds3 Incised 2ounds3
4hop 2ounds3 2ounds 0roduced By Forei!n Bodies3 Bitin!, (cratchin! +nd
/ou!in!, 5e!al Medicine 0atholo!y +nd 'o"icolo!y. Appleton entury rofts,
@ew Hork? >umana "ress 4ncD !+. pp? %%-%+.
1. 5 3jamsuhidajat, arish &, =ij , + 4ritical +nalysis of (tab 2ound 1n 'he
4hest , A ase 5eport. 4A2/. !+D ! (').
-
8/16/2019 (797951742) Jurnal Luka Bakar
12/12
1!. 3aunders,