9. materi viii - peta topografi dan interpretasinya (abdi alfarisi) benar

16
DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya MATERI VIII PETA TOPOGRAFI DAN INTERPRETASINYA A. Nomor Praktikum : 8 B. Tujuan Praktikum : 1. Praktikan mengenali elemen-elemen yang terdapat pada peta topografi; 2. Praktikan wajib memahami tentang morfologi yang digambarkan secara 2D sebagai peta kontur; 3. Praktikan dapat membaca morfologi berdasarkan sifat-sifat kontur; 4. Praktikan memiliki kemampuan menentukan skala penggambaran dari peta topografi; 5. Praktikan memiliki kemampuan membuat penampang topografi; 6. Praktikan memiliki kemampuan melakukan analisa peta topografi. C. Pembahasan : 1. Peta Topografi. Roman muka bumi merupakan ekspresi morfologi akibat bentukan gaya endogen dan eksogen. Ekspresi morfologi di alam diungkapkan dalam gambaran peta. Peta sebagai gambaran miniatur 2D (2 dimensi) adalah ekspresi morfologi permukaan bumi yang dilihat dari atas. Gambaran LABORATORIUM GEOLOGI DASAR

Upload: fadhly-azhary

Post on 26-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

MATERI VIIIPETA TOPOGRAFI DAN INTERPRETASINYA

A. Nomor Praktikum : 8

B. Tujuan Praktikum :

1. Praktikan mengenali elemen-elemen yang terdapat pada peta topografi;

2. Praktikan wajib memahami tentang morfologi yang digambarkan secara 2D sebagai

peta kontur;

3. Praktikan dapat membaca morfologi berdasarkan sifat-sifat kontur;

4. Praktikan memiliki kemampuan menentukan skala penggambaran dari peta topografi;

5. Praktikan memiliki kemampuan membuat penampang topografi;

6. Praktikan memiliki kemampuan melakukan analisa peta topografi.

C. Pembahasan :

1. Peta Topografi. 

Roman muka bumi merupakan ekspresi morfologi akibat bentukan gaya endogen

dan eksogen. Ekspresi morfologi di alam diungkapkan dalam gambaran peta. Peta

sebagai gambaran miniatur 2D (2 dimensi) adalah ekspresi morfologi permukaan bumi

yang dilihat dari atas. Gambaran morfologi itu digambarkan pada peta topografi

(Gambar 8.1)

Gambar 8.1 Morfologi di lapangan yang dituangkan dalam peta

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 2: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Peta topografi adalah gambaran elevasi (ketinggian) bentang alam dengan datum

permukaan air laut sebagai elevasi 0 (nol) meter. Gambaran elevasi ini diekspresikan

dalam garis elevasi atau dikenal sebagai garis kontur (contour lines). Peta ini

digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi, misal untuk perencanaan tata ruang dan

wilayah, kemiliteran, eksplorasi, dan lainnya.

Elemen pada peta yang penting terdiri dari relief, drainase (pengaliran), budi daya

manusia, skala, oruentasi peta, judul peta, dan nomor lembar peta, dan legenda.

a. Relief

Relief adalah bentuk ketidakteraturan vertikal di permukaan bumi dalam

ukuran kecil sampai besar, misal bukit (hill), lembah (valley), pegunungan

(mountain), punggungan (ridge), gawir (scrap), dan lainnya.

b. Drainase

Drainase adalah pengaliran di permukaan bumi yang memperlihatkan pola

tertentu. Pengaliran di permukaan bumi dijumpai seperti sungai, rawa, danau, dan

laut. Pada beberapa sungai menunjukkan pola yang menunjukkan keseragaman

yang dikontrol oleh jenis batuan dasar, stratigrafi dan struktur geologi pada daerah

yang dilalui suatu sungai.

c. Budi Daya Manusia (culture)

Budi daya manusia adalah segala bentuk budi daya manusia, seperti

perkampungan, jalan, sawah/perkebunan, dan lainnya.

d. Skala

Skala adalah perbandingan antarajawak horizontal sebenarnya dengan jarak di

peta. Skala dapat dinyatakan dalam tiga hal, yaitu skala fraksi, skala verbal dan

skala grafis (Gambar 8.2).

Meters

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 3: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Gambar 8.2 Contoh skala grafis

1) Skala Grafis, dinyatakan dengan perbandingan jarak horizontal sesungguhnya

dengan jarak dalam peta yang ditunjukkan dengan garis. Kelebihan skala ini

tidak terpengaruh oleh pembesaran dan pengecilan peta.

2) Skala Fraksi, dinyatakan dengan perbandingan. Contoh, skala 1 : 50.000

artinya 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm (500 meter = 0,5 km) di

lapangan. Kelemahan skala ini adalah jika peta mengalami pembesaran atau

pengecilan, sehingga skala tidak lagi sesuai.

3) Skala Verbal, dinyatakan dengan ukuran panjang. Contoh, skala 1 cm = 10

km; atau 1 cm = 5 km, dll. Skala ini secara esensial sama dengan skala fraksi

e. Orientasi peta

Orientasi peta menunjukkan arah dari peta. Arah menunjukkan ke utara dikenal

dua, yaitu arah utara magnetic (MN) dan arah utara sebenarnya (TN). Arah MN

ditunjukkan oleh jarum magnet. Sedangkan, arah TM adalah arah utara geografis

atau sesuai dengan sumbu bumi. Sudut yang dibentuk antara TN dan MN disebut

sebagai deklinasi (Gambar 8.3).

Sudut SudutDeklinasi Deklinasi

Gambar 8.3 Sudut deklinasi di antara arah MN dan arah TN

f. Judul peta dan Nomor lembar peta

Judul peta menunjukkan nama daerah yang ada di dalam peta tersebut,

sedangkan nomor lembar peta adalah nomor dari peta berdasarkan sistem

pembagian peta yang disebut sebagai “quadrangle”.

g. Legenda

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 4: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Suatu peta menggunakan banyak simbol atau tanda untuk mewakili berbagai

keadaan di lapangan. Penjelasan atas simbol atau tanda yang digunakan adalah

tercakup dalam legenda. Legenda umumnya diletakkan di tepi peta bagian bawah.

2. Sifat-Sifat Kontur

Morfologi pada peta topografi digambarkan dengan garis-garis kontur. Garis

kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang terletak pada ketinggian

yang sama dengan datum elevasi dari permukaan air laut. Beberapa sifat dari garis

kontur adalah sebagai berikut :

1) Garis kontur merupakan garis yang tertutup;

2) Nilai dari suatu garis kontur dihitung dari ketinggian muka air laut rata-rata

dengan nilai 0 meter;

3) Garis kontur tidak bercabang;

4) Garis kontur tidak bertemu dengan garis kontur lainnya yang berbeda elevasinya;

5) Garis kontur yang rapat menunjukkan morfologi lereng yang curam, sebaliknya

garis kontur yang renggang menunjukkan morfologi lereng yang landai;

6) Garis kontur tidak saling berpotongan satu dengan lainnya, kecuali pada lereng

yang menggantung atau over hanging cliff;

7) Garis kontur digambarkan membelok/menajam ke arah hulu bila memotong suatu

lembah sungai;

8) Garis kontur yang bergerigi menunjukkan suatu lembah yang tertutup atau

cekungan (bentuk depresi);

9) Garis kontur dengan harga setengah digambarkan dengan kontur terputus- putus,

dimana biasa ditemukan pada bagian puncak bukit.

Berkaitan dengan sifat-sifat kontur di atas, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1) Jarak vertikal antara garis kontur dengan garis kontur lainnya secara berurutan

disebut sebagai interval kontur, misal jarak vertikal 25 meter digambarkan satu

garis kontur pada interval tersebut;

2) Garis kontur yang dicetak tebal dari garis-garis kontur lainnya disebut indeks

kontur. Garis kontur ini merupakan kelipatan nilai kontur dari beberapa garis

kontur biasa, misal indeks kontur 100, 200, 300 yang menunjukkan kelipatan

dari nilai garis kontur.

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 5: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

3) Kedetilan suatu peta topografi ditentukan oleh skala penggambaran, dimana

interval kontur (IK) ditentukan dengan rumus: IK = (1/2000 x skala peta). Misal

penggambaran peta dengan skala 1:50.000, maka IK-nya adalah 25.

3. Pembuatan Peta Topografi

Peta Topografi menggambarkan unsur-unsur penting, seperti bukit, lembah dan

alur sungai. Unsur tersebut menunjukkan relief morfologi yang memperlihatkan tinggi

dan rendahnya bentang alam terhadap datum (permukaan air laut). Ketinggian

ditentukan berdasarkan pengukuran menggunakan alat survey pengukuran ketinggian,

seperti teodolit, water pass, kompas, GPS, dan lain-lain.

Penggambaran kontur ditentukan berdasarkan intrapolasi dan ekstrapolasi

terhadap data pengukuran ketinggian. Kedua metode tersebut digunakan untuk

menentukan nilai ketinggian yang sesuai dengan interval konturnya. Nilai-nilai dengan

ketinggian yang sama dihubungkan sehingga diperoleh nilai garis kontur dengan nilai

ketinggian tersebut.

4. Penampang Topografi

Penampang topografi adalah profil dari permukaan bumi sepanjang garis

penampang (section line). Penampang dibuat dengan memproyeksi bidang vertikal

dari titik-titik potong kontur (ketinggian) dari garis potong. Pembuatan penampang

sebaiknya menggunakan skala horizontal dan vertikal yang sama.

Perhatikan istilah-istilah berikut:

1) Garis topografi (topographic line)

Garis ini adalah perpotongan antara permukaan bumi dengan suatu bidang

vertikal.

2) Garis dasar (base line)

Garis dasar di bawah garis ekspresi morfologi dengan nilai 0 meter (sering

digunakan) sebagai ketinggian permukaan laut.

3) Garis batas tepi (end line)

Garis ini tegak lurus terhadap garis dasar yang mendasari sisa kiri dan kanan

penampang. Nilai garis batas tepi menunjukkan ketinggian sesuai dengan interval

kontur.

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 6: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Penampang topografi dikonstruksi dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perhatikan elemen peta topografi, terutama garis kontur yang dipotong oleh garis

topografi untuk membuat profil;

2) Ambil kertas yang digunakan untuk menandai nilai ketinggian pada titik

perpotongan baik berupa kontur, sungai, jalan, dll., sepanjang garis profil;

3) Pindahkan nilai ketinggian tersebut pada garis dasar;

4) Titik-titik yang diplot pada garis dasar kemudian diproyeksikan ke atas (vertikal)

mengikuti nilai ketinggian dengan mengacu pada nilai garis batas tepi

menggunakan skala normal, dimana H : V = 1 : 1;

5) Hubungkan titik-titik tersebut sehingga diperoleh penampang topografi.

Gambar 8.4 Langkah-langkah dalam pembuatan penampang topografi.

5. Pola Drainase

Pola drainase dapat digunakan untuk mendeterminasi tipe batuan. Enam pola

drainase antara lain pola drainase Dentritic, Trellis, Rectangular, Parallel, Radial, dan

Annular (Gambar 8.5).

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 7: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Gambar 8.5 Pola drainase1) Drainase Dendritic atau Branching

Mempunyai pola seperti ranting pohon dimana anak sungai menggabung pada

sungai utama dengan sudut yang tajam, dengan jumlah percabangan yang besar

untuk jenis drainase di daerah batuan kristalin yang impermeabel seperti gneiss

dan berkembang di daerah yang didasari oleh material yang homogen.

2) Drainase Trellis

Mempunyai anak-anak sungai yang pendek sejajar, pola ini lebih menunjukkan

struktur dari pada jenis batuannya sendiri. Umumnya pola pengaliran Trellis

berkembang pada lapisan miring (dipping), dimana hadirnya retakan pada batuan

sedimen merupakan daerah yang baik untuk akuifer (Selby, 1985).

3) Drainase Rectangular

Arah anak sungai dan hubungan dengan sungai utama dikontrol oleh joint

(kekar-kekar), fracture dan bidang foliasi, pola pengalliran Rectangular juga

berkembang pada lapisan miring (dipping) serta terdapat pada batuan metamorf.

4) Drainase Parallel

Terbentuk pada permukaan yang mempunyai kemiringan yang seragam. Sudut

anak sungai dengan sungai utama hampir sama, sungai utama umumnya dikontrol

oleh sesar atau rekahan-rekahan.

5) Drainase Radial

Aliran sungai-sungai menyebar dari puncak yang lebih tinggi. Umumnya

terdapat pada puncak gunung atau bukit-bukit dan berkembang pada batuan

berlapis (folded rocks).

6) Drainase Annular

Pola pengaliran Annular ini sangat berkembang pada daerah vulkanik atau

intrusi dengan aliran yang mengikuti zona rekahan yang mengandung air.

6. Analisa Peta Topografi

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 8: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Analisa peta topografi dilakukan untuk melakukan kerja lapangan pendahuluan

sebelum pergi ke lapangan. Keadaan topografi dicerminkan oleh kontrol geologi,

yakni batuan dan struktur geologi. Analisa peta topografi dapat didasarkan atas

interpretasi pola dan sifat kontur; dan interpretasi pola pengaliran.

1) Interpretasi berdasarkan pola dan sifat kontur

Anaisis ini perlu mengetahui bentuk morfologi, seperti jajaran perbukitan,

adanya offset morfologi, bentuk lembah, dan lain-lain. Bentuk morfologi

tersebut digunakan untuk interpretasi, misal kehadiran endapan aluvial sungai atau

batuan lunak seperti batulempung, napal dan sebagainya. Sedangkan perbukitan

yang bergelombang pada umumnya ditempati oleh batuan yang berselang-seling,

misalnya batupasir dan batulempung, atau breksi.

2) Interpretasi berdasarkan pola pengaliran

Analisis dengan pendekatan ini memberikan detil kemungkinan morfologi,

jenis batuan dan struktur geologi yang mengontrol perkembangan pola sungai.

Dengan demikian, pengenalan terhadap pola pengaliran dapat menganalisa dan

menginterpretasi kondisi geologi pendahuluan, sebelum melakukan kerja

pemetaan lapangan.

Arahan dalam membaca peta topografi, maka terlebih dahulu memahami elemen pada

peta sebagai berikut:

1) Isi peta dan tempat yang digambarkan melalui judul atau lokasi;

2) Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur;

3) Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).

4) Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta;

5) Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis

kontur;

6) Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang

berdekatan;

7) Sumber daya alam, melalui keterangan (legenda);

8) Kenampakan alam, misalnya relief, pegunungan/gunung, lembah/sungai, jaringan

lalu lintas, persebaran kota. Kenampakan alam ini dapat diketahui melalui simbol-

simbol peta dan keterangan peta.

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 9: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

Arahan untuk analisa/interpretasi peta topografi adalah sebagai berikut:

1) Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa

daerah itu berelief kasar;

2) Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur

sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar;

3) Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan

daerah itu kering (sulit air), tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-

sumber air.

D. Soal Latihan dan Tugas

1. Soal Latihan

a. Apa yang dimaksud dengan peta topografi ?

b. Sebutkan kegunaan peta topografi di pertambangan ?

c. Sebutkan perbedaan antara skala grafis, skala verbal, dan skala fraksi ?

d. Sebutkan minimal 5 sifat garis kontur ?

e. Sebutkan lagnkah-langkah dalam pembuatan penampang topografi ?

2. Tugas di Laboratorium

a. Praktikan diminta menentukan skala yang digunakan untuk penggambaran Peta

Hahatonka serta membuatkan penampang topografinya;

b. Praktikan diminta mengeblat (menjiplak) kontur dari Peta Hahatonka untuk setiap

indeks kontur pada kertas kalkir (ukuran A4) menggunakan pensil 2B;

c. Praktikan berlatih mendeskripsi morfologi dari Peta Hahatonka berdasarkan

pembacaan sifat-sifat kontur;

d. Praktikan meminta paraf asisten sebagai bukti telah selesai berlatih mengeblat

indeks kontur dan mendeskripsi morfologi dari peta Hahatonka.

3. Tugas Mingguan

a. Penyalinan ulang atas pekerjaan laboratorium dengan menggambar indeks kontur

menggunakan “drawing pen” pada kertas kalkir yang diberi alas kertas HVS agar

mudah membacanya;

b. Penggambaran setap indeks kontur harus dilengkapi dengan nilai ketinggiannya;

c. Menyalin ulang dan/atau mengembangkan tulisan hasil deskripsi morfologi;

d. Penulisan Tugas Mingguan

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 10: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

1) Penggambaran pada kertas kalkir;

2) Penulisan pada Kertas A4, 80 gram;

3) Format penulisan dengan margin (batas tepi) tulisan sebelah kiri: 3 cm;

kanan: 2,5 cm; atas: 3 cm; dan bawah: 2,5 cm. Penulisan menggunakan tinta

warna biru.

PETA HAHATONKA

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R

Page 11: 9. Materi VIII - Peta Topografi Dan Interpretasinya (Abdi Alfarisi) Benar

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Teknik PertambanganUniversitas Sriwijaya

L A B O R A T O R I U M G E O L O G I D A S A R