a16 ospf & eigrp _kelompok 16

5
BAB XVI Hal - 1 OSPF (Open Shortest Path First) dan EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) Oleh: KELOMPOK 16 1. I Wayan Nody Artha (0804505016) – [email protected] 2. I Wayan Agus Spryadi Yasa (0804505019) – [email protected] 3. Made Herdian Dirga P (0804505032) – [email protected] JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Abstrak Suatu network lokal saja mungkin terdiri dari berbagai perangkat komunikasi pengiriman dan penerimaan. Apalagi jika kita berbicara dalam lingkup internetwork, pemetaan jaringannya saja tidak dapat hanya dilakukan dalam satu perangkat lingkup atas. Untuk itulah diperlukan routing protocol yang akan menghubungkan dan menginformasikan antar protokol akan keadaan jaringan disekitarnya. Karena hanya dengan memulai dari skup yang terkecillah mapping jaringan internetwork dapat dibentuk. Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol yang dikembangkan untuk Internet Protocol (IP) jaringan oleh Interior Gateway Protocol (IGP) kelompok kerja di Internet Engineering Task Force (IETF). EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Keyword:eigrp, ospf, routing, ospf area, ABR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu jaringan dalam cakup yang luas bisa dibayangkan sebagai satu jaring-jaring yang terhubung secara acak satu sama lainnya. Dalam suatu titik atau poin dalam jaring-jaring ini dapat menghubungi poin lain di sekitarnya secara langsung maupun tidak langsung. Poin jaring- jaring ini dikatakan berhubungan tidak langsung, jika hubungannya memerlukan perantara poin lain dalam jaringan. Dalam implementasinya pada jaringan dunia dalam cakup global, poin-poin ini akan selalu mempunyai hubungan tidak langsung dengan poin satu yang berjauhan. Dalam jaringan global, poin poin ini akan berupa perangkat-perangkat hubungan dari pengirim maupun penerima yang saling terhubung layaknya jaring-jaring tadi. Untuk menghubungi jaringan lain atau poin lain, kadang-kadang memerlukan suatu rute yang panjang ataupun pendek. Tidak jarang pula satu koneksi memiliki lebih dari satu rute untuk satu tujuan tertentu. Maka dari itulah digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh suatu protocol routing. Protokol ini sendiri didesain untuk mengirimkan informasi-informasi secara dinamis. Informasi ini berupa keadaan terbaru dari routing dalam jaringan. Protokol routing mampu mengatasi situasi routing kompleks secara cepat dan tepat. Protokol routing juga didesain untuk mampu mengalihkan rute suatu koneksi ke rute cadangan jika rute utama tidak berhasil. Selain itu juga protocol routing akan membandingkan keseluruhan rute yang mungkin dan memilih rute mana yang terbaik dan tercepat untuk mencapai tujuan pada penerima. Routing protocol atau berbeda dengan roted protocol. Routing protocol adalah komunikasi

Upload: edi-setiawan-amiruddin

Post on 27-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ty

TRANSCRIPT

Page 1: a16 Ospf & Eigrp _kelompok 16

BAB XVI Hal - 1

OSPF (Open Shortest Path First) dan EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

Oleh:

KELOMPOK 16

1. I Wayan Nody Artha (0804505016) – [email protected] 2. I Wayan Agus Spryadi Yasa (0804505019) – [email protected] 3. Made Herdian Dirga P (0804505032) – [email protected]

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Abstrak

Suatu network lokal saja mungkin terdiri dari berbagai perangkat komunikasi pengiriman dan penerimaan. Apalagi jika kita berbicara dalam lingkup internetwork, pemetaan jaringannya saja tidak dapat hanya dilakukan dalam satu perangkat lingkup atas. Untuk itulah diperlukan routing protocol yang akan menghubungkan dan menginformasikan antar protokol akan keadaan jaringan disekitarnya. Karena hanya dengan memulai dari skup yang terkecillah mapping jaringan internetwork dapat dibentuk. Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol yang dikembangkan untuk Internet Protocol (IP) jaringan oleh Interior Gateway Protocol (IGP) kelompok kerja di Internet Engineering Task Force (IETF). EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Keyword:eigrp, ospf, routing, ospf area, ABR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu jaringan dalam cakup yang luas bisa dibayangkan sebagai satu jaring-jaring yang terhubung secara acak satu sama lainnya. Dalam suatu titik atau poin dalam jaring-jaring ini dapat menghubungi poin lain di sekitarnya secara langsung maupun tidak langsung. Poin jaring-jaring ini dikatakan berhubungan tidak langsung, jika hubungannya memerlukan perantara poin lain dalam jaringan. Dalam implementasinya pada jaringan dunia dalam cakup global, poin-poin ini akan selalu mempunyai hubungan tidak langsung dengan poin satu yang berjauhan. Dalam jaringan global, poin poin ini akan berupa perangkat-perangkat hubungan dari pengirim maupun penerima yang saling terhubung layaknya jaring-jaring tadi. Untuk menghubungi jaringan lain atau poin lain,

kadang-kadang memerlukan suatu rute yang panjang ataupun pendek. Tidak jarang pula satu koneksi memiliki lebih dari satu rute untuk satu tujuan tertentu. Maka dari itulah digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh suatu protocol routing. Protokol ini sendiri didesain untuk mengirimkan informasi-informasi secara dinamis. Informasi ini berupa keadaan terbaru dari routing dalam jaringan. Protokol routing mampu mengatasi situasi routing kompleks secara cepat dan tepat. Protokol routing juga didesain untuk mampu mengalihkan rute suatu koneksi ke rute cadangan jika rute utama tidak berhasil. Selain itu juga protocol routing akan membandingkan keseluruhan rute yang mungkin dan memilih rute mana yang terbaik dan tercepat untuk mencapai tujuan pada penerima. Routing protocol atau berbeda dengan roted protocol. Routing protocol adalah komunikasi

Page 2: a16 Ospf & Eigrp _kelompok 16

BAB XVI Hal - 2

antar router. Keseluruhan router yang ada dijaringan akan menggunakan informasi yang saling disharing untuk memperbaiki tabel routing. Tabel ini sendiri memuat log dari seluruh keadaan terakhir dalam jaringan untuk memudahkan koneksi sesuai dengan kondis i rute terakhir. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara perangkat pengirim dan perangkat tujuan. 1.2 Batasan Masalah Batasan masalah yang diperoleh dari latar belakang tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara kerja OSPF 2. Formula apa yang digunakan dalam EIGRP

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan artikel ini antara lain: 1. Untuk mengetahui cara kerja OSPF 2. Untuk mengetahui mengetahui karakteristik

OSPF dan EIGRP. 3. Untuk mengetahui OSPF area.

1.4 Manfaat Manfaat dari pembuatan artikel ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) dan OSPF(Open Shortest Path First). BAB II TEORI PENUNJANG Dalam pembahasan OSPF dan EIGRP ini diperlukan beberapa materi penunjang untuk memperjelas pembahasannya, antara lain teori routing dinamis dan prokol routing. Disamping itu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan EIGP dan yang dimaksud dengan OSPF didesain oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ) yang pada mulanya dikembangkan dari algoritma SPF ( Shortest Path First ). Hampir sama dengan IGRP yaitu pada tahun 80-an. Pada awalnya RIP adalah routing protokol yang umum dipakai, namun ternyata untuk AS yang besar, RIP sudah tidak memadai lagi. OSPF diturunkan dari beberapa periset seperti Bolt, Beranek, Newmans. Protokol ini bersifat open yang berarti dapat diadopsi oleh siapa pun. OSPF

dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link-state. EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state. BAB III METODE PENELITIAN Pembuatan artikel ini dilakukan berdasarkan kajian pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu mengenal OSPF dan EIGRP. Selain kajian pustaka, kami juga melakukan metode penelitian dengan mengandalkan kecanggihan teknologi yaitu berupa sumber-sumber yang berasal dari Internet. BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Algoritma routing

Pada algoritma routing distance vector secara periodik proses menyalin table routing dari router ke router. Perubahan tabel routing ini di-update antar router yang saling berhubungan saat terjadi perubahan kondisi topologi jaringan di dalam lingkup dari router. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung secara langsung. Proses routing ini disebut juga dengan routing Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Routing vektor jara k beroperasi dengan membiarkan setiap router menjaga tabel (sebuah vektor) memberikan jarak yang terbaik yang dapat diketahui ke setiap tujuan dan saluran yang dipakai menuju tujuan tersebut. Tabel-tabel ini di-update dengan cara saling bertukar informasi dengan router tetangga.

Page 3: a16 Ospf & Eigrp _kelompok 16

BAB XVI Hal - 3

Dengan demikian routing distance vektor bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak poin ke poin dalam suatu jaringan global (internetwork). Sedangkan link -state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork. Analogi distance vector dapat dibayangkan sebagai sebuah jalan tol. Setiap jalan tol memiliki papan penunjuk arah untuk menunjukkan titik ke tujuan dan menunjukkan jarak ke tujuan. Dengan adanya tanda-tanda seperti itu pengendara dapat dengan mudah mengetahui perkiraan jarak yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tentunya jarak terpendek adalah rute yang terbaik. Dasar algoritma routing yang lain adalah algoritma link state. Algoritma link state biasa disebut sebagai algoritma Dijkstra atau algoritma Shortest Path First (SPF).

- Setiap router mempunyai peta jaringan, - Router menentukan rute ke setiap tujuan

di jaringan berdasarkan peta jaringan tersebut,

- Peta jaringan disimpan router dalam bentuk database sebagai hasil dari pertukaran info link-state antara router-router bertetangga di jaringan tersebut,

- Setiap record dalam database menunjukkan status sebuah jalur di jaringan (link-tate).

Protokol routing dinamis yang banyak digunakan dalam internetworking TCP/IP adalah RIP (Routing Information Protocol) yang menggunakan algoritma routing distance vector dan OSPF (Open Shortest Path First) yang menggunakan algoritma link-state. Pada layer TCP/IP, router dapat menggunakan protocol routing untuk membentuk routing melalui suatu algoritma yang meliputi: 1. RIP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector. RIP tidak dibahas lebih lanjut dalam artikel ini. 2. IGRP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector. IGRP tidak dibahas lebih lanjut dalam artikel ini. 3. OSPF -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state. 4. EIGRP -- menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector. 4.2. OSPF (Open Shortest Path First) Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol yang dikembangkan untuk

Internet Protocol (IP) jaringan oleh Interior Gateway Protocol (IGP) kelompok kerja di Internet Engineering Task Force (IETF). Kelompok kerja ini dibentuk pada tahun 1988 untuk merancang sebuah IGP berdasarkan Shortest Path First (SPF) algoritma untuk digunakan di Internet. Serupa dengan Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), OSPF diciptakan karena pada pertengahan 1980-an, Routing Information Protocol (RIP) semakin tidak mampu melayani besar, internetwork heterogen. Bab ini mengulas lingkungan routing OSPF, mendasari algoritma routing, dan komponen protocol umum. Open shortest path first ini merupakan teknologi link-state yang dikembangkan dalam ARPnet untuk menghasilkan protocol yang distribusinya jauh lebih baik daripada protocol distance-vector. Setiap router dalam jaringan memilki peta jaringan yang dapat diperbaharui dengan cepat setelah perubahan teknologi yang sangat cepat berkembang. Perkembangan teknologi yang seperti sekarang ini sangat cepat berkembang dengan begitu jaringan jaringan protokol ini sangat banyak dan bermacam macam. Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan satu protocol yang disebut dengan nama open shortest path first ini. Protocol ini dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP. Semua ruoetr mempunyai peta jaringan dan menghitung semua router yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan ini akan disimpan dalam sebuah basisdata dan setiap record pada basis data tersebut menyatakan sebuah link pada jaringan. Record-record tersebut akan dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link. Karena setiap router pada jaringan perlu memiliki peta jaringan yang berguna untuk menggamabrkan seripa kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, dari setiap perubahan yang diikuti oleh perbahan dalam basis data link-state yang terletak pada router. Dari perubahan tersebut akan dideteksi router yang mengubah basis data link-state router tersebu, kemudia akan dikirimkan perubahan-perubahan tersebut ke router router yang lainnya. Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor urut pesan tersebut. Dengan hanya mengirimkan perubahan

Page 4: a16 Ospf & Eigrp _kelompok 16

BAB XVI Hal - 4

basis data, waktu yang diperlukan untuk pengiriman dan pemrosesan pesan tersebut lebih sedikit dibandingdengan mengirim seluruh isi basis data tersebut. Nomor urut pesan diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini berguna pada kasus link yang putus menjadi tersamb ung kembali. Jika pada saat terdapat link putus dan jaringan akan menjadi terputus. Ketika link yag terputus itu tersambung kembali, basis data disemua router harus disamakan kembali seperti semula. Proses penyamaan basis data pada router yang bertetangga disebut sebagai menghidupkan adjacency. Dua buah router bertetangga disebut sebagai adjacent bila basis data link-state keduanya telah sama. Dari penjelasan diatas dapat dilihat sepintas bagaimana RIP dan OSPF bekerja. Setiap protokol routing memiliki ke lebihan dan kekurangannya masing-masing. Protokol RIP sangat sederhana dan mudah diimplementasikan tetapi dapat menimbulkan routing loop. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih rumit dan lebih baik daripada RIP tetapi membutuhkan memori dan waktu CPU yang besar. Ospf OSPF menggunakan protokol routing link-state, dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Protokol routing link-state. 2. Merupakan open standard protocol

routing yang dijelaskan di RFC 2328.Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.

3. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.

4. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam dinamik network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.

5. OSPF lebih effisien daripada RIP. 6. Antara RIP dan OSPF menggunakan di

dalam Autonomous System ( AS ). 7. Menggunakan protokol broadcast. 8.

4.2.1. OSPF area Penggunaan OSPF area dapat memecahkan banyak (tidak semuanya) permasalahan mendasar ketika menjalankan OSPF pada jaringan besar. OSPF area memecah-mecah jaringan sehingga router dalam satu area lebih sedikit mengetahui informasi topologi mengenai subnet pada area lainnya. Dengan database topologi yang lebih kecil, router akan

mengkonsumsi memory dan proses yang lebih sedikit. OSPF menggunakan istilah Area Border Router (ABR) untuk mendeskripsikan suatu router yang berada diantara dua area (perbatasan). Suatu ABR memiliki database topologi untuk kedua area tersebut dan menjalankan SPF ketika status link berubah pada salah satu area. Penggunaan area tidak selamanya mengurangi kebutuhan memory dan sejumlah penghitungan SPF untuk router ABR 4.2.2. Cara ospf membentuk membentuk

hubungan dengan router lain Pertama yang dilakukan adalah membentuk komunikasi dengan router lain. Kemudian membentuk hubungan dengan router neighbor router. Router OSPF memiliki sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router yang lain dan dapat emembentuk suatu hubungan. Makanisme itu disebut dengan istilah hello protocol. Dalam membentuk hubungan dengna router lain OSPF akan mengirimkan sebuah paket yang memiliki ukuran yang kecil dengan mengirimkan secara berkala kedalam jaringan yang terhubung langsung dengan OSPF. Hello packet merupkan sebutan untuk paket kecil yang dikirim oleh OSPF dan didalam packet tersebut berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Pada kondisi yang standart hello packet akan dikirim10 detik sekali didalam media broadcast multiacces dan 30 detik sekali dalam media point-to-point. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Dan dalam 30 detik hello akan mati dalam 120 detik jika terjadi beberapa hal seperti berikut ini: Fitur EIGRP dibandingkan dengan OSPF Function EIGRP OSPF Discover neighbor before exchangin routing information

YES YES

Builds some form of topology table in addition to adding routes to the routing table

YES YES

Converges quickly YES YES Use metrcs based on bandwidth and delay by default

YES NO

Sends full routing NO NO

Page 5: a16 Ospf & Eigrp _kelompok 16

BAB XVI Hal - 5

information on every routing update cycle Requires distance vector loop-avoidance features

NO NO

Public standard NO YES 4.3. EIGRP (Enhanced Interior Gateway

Routing Protocol) EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state. Konvergensi EIGRP lebih cepat dibandingkan dengan protokol distance vector. Hal ini terutama disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loop-avoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protokol distance vector melambat. Hanya dengan mengirim sebagian dari routing update (setelah seluruh informasi routing dipertukarkan), EIGRP mengurangi pembebanan di jaringan. Salah satu kelemahan utama EIGRP adalah protokol ini Cisco-proprietary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution. Fungsi ini akan menangani proses pertukaran rute router diantara dua protokol link-state (OSPF dan EIGRP). EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut: a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector. b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama. c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link -state. d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

BAB V SIMPULAN Berikut ini merupakan beberapa simpulan yang diambil dari pembahasan diatas.

1. Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protokol yang dikembangkan untuk Internet Protocol (IP) jaringan oleh Interior Gateway Protocol (IGP) kelompok kerja di Internet Engineering Task Force (IETF).

2. EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang bersesuaian dengan suatu rute.

3. Dalam membentuk hubungan dengna router lain OSPF akan mengirimkan sebuah paket yang memiliki ukuran yang kecil dengan mengirimkan secara berkala kedalam jaringan yang terhubung langsung dengan OSPF. Paket tersebut dengan istilah hello packet.

4. EIGRP tidak memerlukan fitur loop-avoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protokol distance vector melambat.

BAB VI DAFTAR REFERENSI

1. http://www.mahamerulmj.co.cc/2009/10/ospf-dan-eigrp.html

2. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=527:ospf&catid=10:jaringan&Itemid=15

3. http://blanov.blogspot.com/2008/12/open-shortest-path-first-ospf.html

4. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=527:ospf&catid=10:jaringan&Itemid=15

5. http://putroweb.blogspot.com/2009/03/ospf-dan-eigrp.html

6. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=17&ved=0CBQQFjAGOAo&url=http%3A%2F%2Fimages.shushanthy.multiply.com%2Fattachment%2F0%2FR-7cewoKCmsAAG0ORrk1%2Fkonfigurasi-cisco-router.pdf%3Fnmid%3D90612386&rct=j&q=eigrp+pdf&ei=GvvqSvyJDIbxkAXh6MScDw&usg=AFQjCNHn1JASWl-6eUwNaiOvNRVH4izlaA