aborsi
TRANSCRIPT
ABORSI
1. Pengertian Aborsi
Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan
sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin
lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya
adalah kelahiran prematur.
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan
atau sebab-sebab alami.
Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang
disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:
o Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan
tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-
kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
o Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
o Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untuk spontaneous
abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion (Wikipedia).
Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Women’s Health oleh Institute for Social,
Studies and Action, Maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai
penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim
(uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu.
Di Indonesia, belum ada batasan resmi mengenai aborsi. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia (Prof. Dr. JS. Badudu dan Prof. Sutan Mohammad Zain, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 1996) abortus didefinisikan sebagai terjadi keguguran janin; melakukan
abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena tak menginginkan bakal
bayi yang dikandung itu). Secara umum istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran
kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja
maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke
empat masa kehamilan).
Sementara dalam pasal 15 (1) UU Kesehatan Nomor 23/1992 disebutkan bahwa dalam
keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,
dapat dilakukan tindakan medis tertentu. Sedangkan pada ayat 2 tidak disebutkan bentuk
dari tindakan medis tertentu itu, hanya disebutkan syarat untuk melakukan tindakan
medis tertentu.
Dengan demikian pengertian aborsi yang didefinisikan sebagai tindakan tertentu untuk
menyelamatkan ibu dan atau bayinya (pasal 15 UU Kesehatan) adalah pengertian yang
sangat rancu dan membingungkan masyarakat dan kalangan medis.
2.Proses Aborsi
Pada kehamilan muda (dibawah 1 bulan)
Pada kehamilan muda, dimana usia janin masih sangat kecil, aborsi dilakukan
dengan cara menggunakan alat penghisap (suction). Sang anak yang masih sangat lembut
langsung terhisap dan hancur berantakan. Saat dikeluarkan, dapat dilihat cairan merah
berupa gumpalan-gumpalan darah dari janin yang baru dibunuh tersebut
Pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan)
Pada tahap ini, dimana janin baru berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian
tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk
anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan
menggunakan semacam tang khusus untuk aborsi (cunam abortus). Anak dalam
kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian
manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah
ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya. Tulang-tulangnya diremukkan dan seluruh
bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari
kandungan. Dalam klinik aborsi, bisa dilihat potongan-potongan bayi yang dihancurkan
ini. Ada
potongan tangan, potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian
tubuh lain yang mungil. Anak tak berdosa yang masih sedemikian kecil telah
dibunuh dengan cara yang paling mengerikan.
Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai 6 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas.
Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa
merasakan sakit, karena
jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik. Aborsi dilakukan dengan
terlebih dahulu membunuh bayi ini sebelum dikeluarkan. Pertama, diberikan
suntikan maut (saline) yang langsung dimasukkan kedalam ketuban bayi. Cairan ini akan
membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya dan
akhirnya setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu akhirnya
meninggal.. Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan
jantungnya berdetak keras. Aborsi bukan saja merupakan pembunuhan, tetapi
pembunuhan secara amat keji. Setiap wanita harus sadar.
Aborsi pada kehamilanbesar (6 sampai 9 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah kelihatan,
termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya yang mungil. Jari-jarinya juga
sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi baik. Untuk kasus seperti ini,
proses aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut
hidup-hidup, kemudian dibunuh. Cara membunuhnya mudah saja, biasanya langsung
dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan kedalam air atau dipukul kepalanya
hingga pecah. Sehingga tangisannya berhenti dan pekerjaan aborsi itu selesai. Selesai
dengan tuntas hanya saja darah bayi itu yang akan mengingatkan orang-orang yang
terlibat didalam aborsi ini bahwa pembunuhan keji telah terjadi. Semua proses ini
seringkali tidak disadari oleh para wanita calon ibu yang melakukan aborsi. Mereka
merasa bahwa aborsi itu cepat dan tidak sakit, mereka tidak sadar karena dibawah
pengaruh obat bius.. Mereka bisa segera pulang tidak lama setelah aborsi dilakukan.
Benar, bagi sang wanita , proses aborsi cepat dan tidak sakit. Tapi bagi bayi, itu adalah
proses yang sangat mengerikan, menyakitkan, dan benar-benar tidak manusiawi.
Kematian bayi yang tidak berdosa itu tidak disaksikan oleh sang calon ibu. Seorang w
anita yang kelak menjadi ibu yang seharusnya memeluk dan menggendong bayinya, telah
menjadi algojo bagi anaknya sendiri.
3. Pengaturan oleh pemerintah Indonesia
Tindakan aborsi menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia
dikategorikan sebagai tindakan kriminal. Pasal-pasal KUHP yang mengatur hal ini adalah
pasal 299, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan 349. Menurut KUHP, aborsi merupakan:
Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa
kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu).
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan (berat
kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu).Dari segi medikolegal maka
istilah abortus, keguguran, dan kelahiran prematur mempunyai arti yang sama dan
menunjukkan pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang cukup.
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
Yang menerima hukuman adalah:
1. Ibu yang melakukan aborsi
2. Dokter atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi
3. Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah:
Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib,
bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka
dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan
bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian
merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan
rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang
turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.
Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut
pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam
mana kejahatan dilakukan.
4. Hukum Aborsi di Beberapa Negara
Country Life Health Mental Rape Defect Social Demand
Afghanistan Y N N N N N N
Albania Y Y Y Y Y Y Y
Algeria Y 2 2 N N N N
Andorra Y N N N N N N
Angola 1 N N N N N N
Antigua 1 N N N N N N
Argentina Y Y ? ? N N N
Armenia 2 2 2 2 2 2 1
Australia Y Y Y Y Y Y Y
Austria Y Y Y 1 Y 1 1
Azerbaijan Y Y Y Y Y Y 1
Bahamas Y Y Y ? ? N N
Bahrain Y Y Y Y Y Y Y
Bangladesh Y 1 1 1 1 1 1
Barbados Y Y Y Y Y Y N
Belarus Y Y Y Y Y Y Y
Belgium Y Y Y Y Y Y Y
Belize Y Y Y N Y Y N
Benin Y N N N N N N
Bhutan ? ? ? ? ? ? ?
Bolivia Y Y ? Y N N N
Bosnia Y Y Y Y Y Y Y
Botswana Y Y Y Y Y N N
Brazil Y N N Y N N N
Brunei Y N N N N N N
Bulgaria Y 2 1 1 Y 1 1
Burkina Faso Y Y Y 1 Y N N
Burundi Y Y ? N N N N
Cambodia Y Y Y Y Y Y Y
Cameroon Y Y ? Y N N N
Canada Y Y Y Y Y Y Y
Cape Verde Y Y Y 1 Y 1 1
Central African Republic Y N N N N N N
Chad Y N N N N N N
Chile N N N N N N N
China Y Y Y Y Y Y Y
Colombia Y N N N N N N
Comoros Y Y ? N N N N
Congo (Brazzaville) Y N N N N N N
Congo (Zaire) Y N N N N N N
Cook Islands Y Y Y N N N N
Costa Rica Y Y ? N N N N
Cote D'Ivoire Y N N N N N N
Croatia Y Y Y Y Y Y Y
Cuba Y Y Y Y Y Y Y
Cyprus Y Y Y Y Y ? N
Czech Republic 2 2 1 1 2 1 1
Denmark Y Y Y Y Y Y Y
Djibouti Y ? ? N N N N
Dominica Y N N N N N N
Dominican Republic Y N N N N N N
Ecuador Y Y ? R N N N
Egypt R N N N N N N
El Salvador N N N N N N N
Equitorial Guinea Y Y ? N N N N
Eritrea Y Y ? N N N N
Estonia Y Y Y Y Y Y Y
Ethiopia Y Y ? N N N N
Fiji Y Y Y ? ? Y N
Finland Y Y Y Y Y Y N
France Y Y Y 1 Y 1 1
Gabon Y N N N N N N
Gambia Y Y Y N N N N
Georgia 2 2 2 2 2 2 1
Germany Y Y Y Y Y Y Y
Ghana Y Y Y Y Y N N
Greece Y Y Y Y Y Y Y
Grenada Y Y Y N N N N
Guatemala Y N N N N N N
Guinea Y Y Y N N N N
Guinea Bissau Y 1 1 1 1 1 1
Guyana Y 1 1 1 1 1 1
Haiti Y ? N ? ? N N
Honduras R N N N N N N
Hungary Y Y Y Y Y Y Y
Iceland Y Y Y Y Y Y N
India Y Y 2 2 2 2 N
Indonesia Y N N N N N N
Iran Y N N N N N N
Iraq R N N N R N N
Ireland Y N N N N N N
Israel Y Y Y Y Y N N
Italy Y Y Y 1 Y 1 1
Jamaica R R R N N N N
Japan 2 2 2 2 2 2 N
Jordan Y Y Y N N N N
Kazakhstan 2 2 2 2 2 2 1
Kenya R R R N N N N
Kiribati Y N N N N N N
Korea (North) Y Y Y Y Y Y Y
Korea (South) R R R R R R R
Kuwait R R R N R N N
Kyrgyzstan 2 2 2 2 2 2 1
Laos Y N N N N N N
Latvia Y Y Y Y Y Y Y
Lebanon Y N N N N N N
Lesotho Y N N N N N N
Liberia Y Y Y Y Y N N
Libya Y N N N N N N
Liechtenstein Y Y Y N N N N
Lithuania Y Y Y Y Y Y Y
Luxembourg R R R R R R N
Macedonia Y Y Y Y Y Y Y
Madagascar Y N N N N N N
Malawi R N N N N N N
Malaysia 1 1 1 N N N N
Maldives R R N N N N N
Mali Y N N N N N N
Malta N N N N N N N
Marshal Islands R N N N N N N
Mauritania Y N N N N N N
Mauritius Y N N N N N N
Mexico 1 N N 1 N N N
Micronesia Y N N N N N N
Moldova Y Y Y Y Y Y 1
Monaco Y N N N N N N
Mongolia R R 1 1 1 1 1
Morocco 1 1 1 N N N N
Mozambique Y Y Y N N N Y
Myanmar Y N N N N N N
Namibia Y Y Y Y Y N N
Nauru R R R N N N N
Nepal Y Y Y Y Y N N
Netherlands Y Y Y Y Y Y Y
Nicaragua Y ? N N N N N
Niger Y N N N N N N
Nigeria Y Y Y N N N N
Niue Y ? ? N N N N
Norway Y Y Y Y Y Y Y
Oman Y N N N N N N
Pakistan Y Y Y N N N N
Palau Y N N N N N N
Panama Y Y N 1 Y N N
Papua New Guinea 1 1 1 N N N N
Paraguay Y N N N N N N
Peru Y Y Y N N N N
Philippines Y N N N N N N
Poland Y Y 1 1 1 N N
Portugal 1 1 1 1 1 N N
Qatar Y Y Y N R N N
Romania Y Y 1 1 1 1 1
Russia 2 2 2 2 2 2 1
Rwanda Y Y Y N N N N
Saint Kitts Y Y Y N N N N
Saint Lucia Y Y Y N N N N
Saint Vincent & the Grenadines Y Y Y Y Y Y N
Samoa Y Y Y N N N N
San Marino Y N N N N N N
Sao Tome and Principe 1 N N N N N N
Saudi Arabia R R R N N N N
Senegal Y N N N N N N
Seychelles 1 1 1 1 1 N N
Sierra Leone Y Y Y N N N N
Singapore Y Y Y 2 2 2 2
Slovakia 2 2 1 2 2 1 1
Slovenia Y Y Y Y Y Y Y
Solomon Islands R N N N N N N
Somalia Y N N N N N N
South Africa 2 2 2 2 2 2 1
Spain Y Y Y 1 2 N N
Sri Lanka Y N N N N N N
Sudan Y N N N Y N N
Suriname Y N N N N N N
Swaziland Y N N N N N N
Sweden Y Y Y Y Y Y Y
Switzerland Y Y Y N N N N
Syria R N N N N N N
Tajikstan 2 2 2 2 2 2 1
Tanzania Y Y Y N N N N
Thailand Y Y Y Y N N N
Togo 1 ? ? ? ? N N
Tonga Y N N N N N N
Trinidad & Tobago Y Y Y N N N N
Tunisia 1 1 1 1 1 1 1
Turkey R R R 1 R 1 1
Turkmenistan 2 2 2 2 2 2 1
Tuvalu Y N N N N N N
United Arab Emirates R N N N N N N
Uganda Y Y Y N N N N
Ukraine 2 2 2 2 2 2 1
United Kingdom 2 2 2 N 2 2 N
United States Y Y Y Y Y Y Y
Uruguay Y Y 1 1 N 1 N
Uzbekistan 2 2 2 2 2 2 1
Vanuatu Y Y Y N N N N
Vatican City N N N N N N N
Venezuela Y N N N N N N
Vietnam Y Y Y Y Y Y Y
Yemen Y N N N N N N
Yugoslavia Y Y Y Y Y Y Y
Zambia Y Y Y N Y Y N
Zimbabwe Y Y N Y Y N N
Country Life Health Mental Rape Defect Social Demand
Keterangan tabel:
Life untuk menyelamatkan nyawa ibu
Health untuk mempertahankan kesehatan ibu
Mental untuk mempertahankn kesehatan mental ibu
Rape pada kasus perkosaan atau incest
Defect jika bayi yang di kandung memiliki kelainan kesehatan atau cacat bawaan
Social alasan sosial dan ekonomi
Demand atas keingninan sendiri, tanpa alasan
Y legaluntuk alasan ini
N ilegal untuk alasan ini
1 legal, tapi hanya trimester I
2 legal, tapi hanya maksimal Trimester II
R Legal tapi dengan batasan yang ketat
? Informasi tidak tersedia atau hukumnya masih bersifat ambiguous
(http://www.drdidispog.com/2009/01/hukum-aborsi-di-beberapa-negara.html#ixzz1bvhaW3lf)
5. Analisis
Kasus Aborsi merupakan suatu pelanggaran HAM yang terjadi dalam keluarga. .
Yang mendapat hukuman dalam kasus ini adalah: Ibu yang melakukan aborsi , Dokter
atau bidan atau dukun yang membantu melakukan aborsi, dan Orang-orang yang
mendukung terlaksananya aborsi .
Alasan yang membuat seseorang melakukan aborsi bisa bermacam-macam, dan
tidak hanya dilakukan lantaran hamil diluar nikah. Bagi yang sudah menikah, biasanya
aborsi dilakukan karena alasan ekonomi. Anak yang terlalu banyak, takut di PHK, dan
alasan belum bekerja kerap menjadi faktor pendorong. Mereka yang hamil di luar nikah,
umumnya melakukan aborsi karena kuatir akan dampak sosial seperti putus
sekolah/kuliah, malu pada lingkungan sekitar, bingung siapa yang akan mengasuh bayi,
atau karena takut terganggu karir masa depannya.
Apapun alasannya, di negara ini aborsi tetap diharamkan. Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) melarang keras dilakukannya aborsi dengan alasan apapun
sebagaimana diatur dalam pasal 283, 299 serta pasal 346 – 349. Apalagi kalau bicara
masalah agama. Agama manapun tak ada yang menghalalkan aborsi. Semua orang boleh-
boleh saja tak mentaati peraturan agama dan negara. Peraturan dibuat memang untuk
dilanggar bukan? Begitu kata sebagian orang. Saat dihadapkan pada kenyataan, banyak
orang menjadi hilang akal. Namun sebuntu apapun jalan keluar, berpikirlah seribu kali
sebelum melakukan aborsi. Karena secara fisik dan kejiwaan, dampak pasca-aborsi
sungguh menyeramkan.
Dalam Aborsi terjadi pelanggaran hak mendasar yaitu hak untuk hidup (life).
Namun, pelaksanaan aborsi tergantung pada hukum positif masing-masing negara. Ada
beberapa negara yang memperbolehkan asalkan sesuai dengan alasan yang diijinkan.