abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · ekg...

19
Rancang Bangun Elektrokardiograf Menggunakan Mikrokontroler Untuk Mendeteksi Ketidaknormalan Jantung Fendy Purwanda 1 , Triwiyanto 2 , Welina Ratnayanti K 3 1,2,3 Program Studi S1 Teknobiomedik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya Abstract Electrocardiograph (ECG) is a tool that be used to measure the electrical activity of the heart and is used to detect abnormalities that occur in the heart. Frequency range is 0,05 Hz until 100 Hz. ECG needs to be modified by using microcontroller for cardiac signal processing that has bugged bioamplifier ECG. Microcontroller as the processing element and the data provider where the heart signal is displayed on the LCD Graphic 128x64 and can be detected whether the heart happen in heart rhythm abnormalities. In this research, obtained with the amplitude error value by 2%. Then microcontroller is able to calculate the value of a beat per minute (BPM). BPM heart using the equation = 60 / (R-R interval) with the BPM value of error by 3,3% and categorize cardiac abnormalities based on the calculate value of BPM. Keywords : ECG, Heart, Microcontroller, ADC, LCD, BPM.

Upload: lamdieu

Post on 05-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Rancang Bangun Elektrokardiograf Menggunakan Mikrokontroler Untuk

Mendeteksi Ketidaknormalan Jantung

Fendy Purwanda1, Triwiyanto2, Welina Ratnayanti K3

1,2,3 Program Studi S1 Teknobiomedik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya

Abstract

Electrocardiograph (ECG) is a tool that be used to measure the electrical

activity of the heart and is used to detect abnormalities that occur in the heart.

Frequency range is 0,05 Hz until 100 Hz. ECG needs to be modified by using

microcontroller for cardiac signal processing that has bugged bioamplifier ECG.

Microcontroller as the processing element and the data provider where the heart

signal is displayed on the LCD Graphic 128x64 and can be detected whether the

heart happen in heart rhythm abnormalities. In this research, obtained with the

amplitude error value by 2%. Then microcontroller is able to calculate the value

of a beat per minute (BPM). BPM heart using the equation = 60 / (R-R interval)

with the BPM value of error by 3,3% and categorize cardiac abnormalities based

on the calculate value of BPM.

Keywords : ECG, Heart, Microcontroller, ADC, LCD, BPM.

Page 2: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Abstrak

Elektrokardiograf (EKG) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

aktivitas kelistrikan pada jantung dan berfungsi untuk mendeteksi kelainan yang

terjadi pada jantung. Rentang frekuensi 0,05 Hz hingga 100 Hz. EKG perlu

dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk mengolah sinyal

jantung yang telah disadap bioamplifier EKG. Mikrokontroler adalah elemen

pengolah dan penyaji data, sinyal jantung akan ditampilkan pada LCD grafik

128x64 dan dideteksi apakah terjadi kelainan pada keritmisan irama jantung. Pada

penelitian ini diperoleh nilai error amplitudo sebesar 2%. Selanjutnya

mikrokontroler mampu menghitung nilai beat per minute (BPM) jantung dengan

menggunakan persamaan BPM =

dengan nilai error BPM sebesar

3,3% dan mengkategorikan ketidaknormalan jantung berdasarkan nilai BPM yang

telah dihitung.

Kata kunci : EKG, Jantung, Mikrokontroler, ADC, LCD, BPM

Page 3: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

1. Pendahuluan

Jantung merupakan salah satu organ vital tubuh yang berfungsi untuk

memompa darah ke seluruh tubuh dan menampung darah yang telah dibersihkan

oleh paru-paru. Pada jantung terdapat otot yang berkontraksi secara otomatis

hingga dihasilkan arus listrik dalam bentuk potensial aksi atau konduksi jantung

dan ritme jantung dapat dikontrol [14]. Arah konduksi jantung adalah dari

Sinotrial (SA) node menuju Atriventricular (AV) node selanjutnya menuju bundle

of his dan bercabang di serat purkinje yang masing-masing menuju ventrikel kiri

dan ventrikel kanan [12]. Organ vital ini dapat mengalami gangguan yang dapat

menggangu kesehatan. Salah satu cara untuk pencegahan penyakit jantung

tersebut adalah dengan monitoring kondisi kesehatan secara rutin. Salah satu alat

yang digunakan untuk memantau kondisi jantung adalah elektrokardiograf.

Siti Maisyaroh [15] telah melakukan penelitian dengan membuat

elektrokardiograf (EKG) 3 elektroda dengan menggunakan Personal Computer

(PC). Penelitian tersebut memiliki keterbatasan dalam pengolahan sinyal, dimana

kemampuan perangkat lunak Visual Analizer tidak mampu melakukan sampling

pada masukkan analognya sehingga noise tidak tereduksi dengan maksimal. Hal

ini menyebabkan bentuk sinyal yang dideteksi belum mampu diolah untuk

kepentingan analisis sinyal sebagai aplikasi untuk pendeteksian kenormalan atau

ketidaknormalan jantung.

Adanya kekurangan pada alat yang dibuat oleh Siti Maisyaroh, maka akan

didesain rancang bangun EKG dengan menggunakan mikrokontroler untuk

menunjang pereduksi noise dan sistem untuk mendeteksi ketidaknormalan

jantung.

2. Dasar Teori

2.1 Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital tubuh. Secara umum jantung

berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan menampung darah yang

telah dibersihkan oleh paru-paru. Jantung terdiri dari dua bagian, yaitu jantung

bagian kanan dan kiri. Setiap bagian pada jantung memiliki dua ruang yaitu

Page 4: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

serambi (atrium) dan bilik (ventrikel). Otot jantung menghasilkan arus listrik dan

disebarkan ke jaringan sekitar jantung melalui cairan-cairan yang dikandung oleh

tubuh. Sehingga sebagian kecil aktivitas listrik ini akan mencapai ke permukaan

tubuh misalnya di permukaan dada, pergelangan tangan, punggung, dan aktivitas

ini dapat disadap dengan elektroda yang terhubung dengan mesin pengkondisi

sinyal [1].

Gambar 1. Jantung dan strukturnya

2.2 Elektrokardiograf (EKG)

Elektrokardiograf merupakan salah satu alat yang digunakan dalam

pemeriksaan jantung. Elektrokardiograf menghasilkan citra grafik dan pernyataan

tentang normal atau abnormal kondisi jantung [20]. Elektrokardiograf akan

merekam aktivitas kelistrikan pada jantung yang merupakan sinyal AC dengan

bandwith antara 0,05 Hz sampai 100 Hz [6].

Gambar 2. Sinyal Keluaran EKG [2]

Page 5: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

2.2.1 Lead Monitoring EKG

Sinyal EKG diambil menggunakan tiga lead sesuai dengan segitiga

Einthoven. Sinyal EKG yang disadap merupakan beda potensial antar anggota

tubuh, yaitu :

a. Lead I : beda potensial antara left arm (LA) dan right arm (RA).

Memasang elektroda positif pada lengan kiri dan elektroda negative pada

lengan kanan.

b. Lead II : beda potensial antara left leg (LL) dan right arm (RA).

Memasang elektroda positif pada kaki kiri dan elektroda negative pada

lengan kanan.

c. Lead III : beda potensial antara left leg (LL) dan left arm (LA). Memasang

elektroda positif pada kaki kiri dan elektroda negative pada lengan kiri.

Gambar 3. Segitiga Einthoven.

2.3 Aritmia Pada Jantung

Dalam keadaan istirahat, jantung narmal berdenyut dengan irama teratur,

yaitu 60 sampai 100 kali per menit. Karena setiap denyut berasal dari depolarisasi

nodus sinus, irama jantung normal sehari-hari disebut dengan irama sinus normal.

Aritmia merupakan gangguan frekuensi, regularitas atau konduksi impuls listrik

jantung. Irama jantung yang meningkat melebihi 100 kali per menit disebut

takikardi sinus. Sedangkan jika melambat dibawah 60 keli per menit disebut

bradikardi sinus. Seringkali EKG akan menunjukkan irama yang dari semua sisi

tampak sebagai irama sinus normal kecuali bahwa sedikit tidak teratur. Irama ini

disebut dengan aritmia sinus. Seringkali, aritmia sinus merupakan fenomena

normal yang menggambarkan variasi frekuensi jantung akibat adanya inspirasi

Page 6: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

dan ekspirasi. Inspirasi mempercepat frekuensi jantung, dan ekspirasi

memperlambatnya [25].

2.4 Rangkaian Instrumentasi

2.4.1 Rangkaian Instrument Amplifier

Rangkaian instrument amplifier ditunjukkan pada Gambar 4, penguat

instrumentasi ini menggunakan IC AD620.

Gambar 4. Rangkaian penguat instrumentasi

Besar penguatan ditentukan oleh R3, dimana R4=R7, R1=R5, dan R2=R6.

Berikut persamaan penguatannya:

211

2

3

421 MasukanMasukan

R

R

R

RVout

2.4.2 Rangkaian Bandpass Filter

Selanjutnya, sinyal akan masuk ke filter. Bandpass filter berfungsi untuk

menyaring sinyal pada range tertentu. Sinyal EKG merupakan sinyal dengan

bandwith 0,05 Hz sampai 100Hz. Filter yang akan digunakan adalah bandpass

filter dan lowpass filter.

Gambar 5. Rangkaian Bandpass filter

……………….….....(1)

Page 7: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Untuk memperoleh nilai frekuensi cut-off yang sesuai dengan plot Bode

pada filter bandpass maka nilai frekuensi cut-off pada highpass filter harus lebih

kecil daripada frekuensi cut-off pada lowpass filter. Persamaan untuk

mendapatkan nilai frekuensi cut-off adalah :

2.4.3 Rangkaian Notch Filter

Notch filter berfungsi untuk meredam noise yang berasal dari jala-jala

listrik yaitu pada frekuensi 50 Hz.

Gambar 6. Rangkaian Notch Filter

Untuk mendapatkan frekuensi cut-off pada rangkaian diatas dapat

diperoleh dari kombinasi nilai R dan C, dengan menggunakan persamaan (2) dan

(3).

fhpf = flpf

π =

π = 50 Hz untuk nilai C1 = C2 = 4,7 nF maka

Dari persamaan diatas diperoleh R1 = R2 = 680 kΩ

2.4.4 Rangkaian Adder

Rangkaian adder berfungsi untuk menambah level tegangan sinyal EKG

dengan tegangan DC, rangkaian ini akan menaikkan level tegangan sinyal sesuai

dengan tegangan DC yang ditambahkan. Penambahan tegangan DC disesuaikan

hingga semua level sinyal EKG menjadi positif.

…….….……......(2)

…….….……......(3)

VINPUT VOUTPUT

Page 8: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Gambar 7. Rangkaian adder

Tegangan DC diatur lewat potensio R13 hingga menaikkan semua sinyal

EKG ke level positif. Maka tegangan output yang dinaikkan adalah sebagai

berikut :

IF = I1 + I2 =

+

Vo = (1 +

) Vinput

Misalkan R12 = R11 dan R9 = R10, maka Vo = 2*Vinput

Vo = 2*(Vi + Vdc )

2.5 Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki pengertian sebagai sebuah IC yang dapat diprogram

berulang kali, baik ditulis atau dihapus [3]. Biasanya digunakan untuk

pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat elektronika. Perangkat EKG

memiliki kecepatan sampling sebesar 40 ms. Kecepatan sampling adalah

kecepatan pembacaan sinyal. Kecepatan sampling EKG harus ditunjang dengan

perangkat mikrokontroler dengan kecepatan sampling yang sesuai sehingga

memungkinkan sinyal EKG agar tidak loss.

2.6 Sistem Pemrosesan Sinyal EKG

2.6.1 Analog to Digital Converter (ADC)

Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang

untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi sinyal – sinyal digital. Hal-hal yang

…….….….............(5)

…….….….............(4)

Page 9: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum

yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi,

pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya.

2.6.2 Teorema Nyquist

Teorema Nyquist menyatakan agar tidak ada informasi yang hilang ketika

pencuplikan sinyal, maka kecepatan pencuplikan harus minimal dua kali dari

lebar pita sinyal tersebut [23].

Gambar 8. Pencacahan dengan berbagai frekuensi pencacah

2.6.3 Pemrosesan Sinyal Oleh Mikrokontroler

Untuk melakukan sampling terhadap sinyal EKG oleh ADC tanpa terjadi

aliasing maka dengan memenuhi kaidah Nyquist, fs ≥ 2*fc [23].

Gambar 9. Alur pemrosesan data oleh mikrokontroler

Interval waktu R-R bias dihitung secara akurat berdasarkan selisih indek lokasi

dikalikan dengan periode sampling untuk menentukan status kelainan [26].

Interval

Gambar 10. Analisis interval waktu R-R

0 R ke-n 0 R ke-m …

Sinyal

EKG Hasil Analisa

timer ADC

maksimal

ADC

maksimal

lokal

Page 10: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Nilai heartbeat dapat diperoleh dengan menghitung waktu interval R-R

dibagi dengan 60.

BPM =

Nilai heartbeat diperoleh dalam satuan Beat Per Minute (BPM). Aritmia dapat

ditentukan dengan menggunakan parameter interval R-R. Apabila interval R-R

tidak konsisten maka jantung tersebut bisa mengalami aritmia.

3. Metodologi

3.1 Prosedur Penelitian

Gambar 11. Bagan Prosedur Penelitian

Page 11: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

3.2 Perancangan Perangkat Keras

Gambar 12. Blok Diagram Hardware

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Gambar 13. Diagram Alir Program Pemrosesan Sinyal

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Rancang Bangun Elektrokardiograf

Rancang bangun Elektrokardiograf ini terbagi menjadi dua modul

hardware yaitu blok hardware untuk bioamplifier dan blok hardware untuk

Elektroda

Lead I, II, III Pre-Amplifier

Bandpass Filter (0,05 Hz-100 Hz)

Notch Filter (50 Hz) Rangkaian Adder

LCD Grafik

Mikrokontroler

ATmega 328

Page 12: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

tampilan cardio wave dengan sumber sinyal jantung berasal dari Phantom Patient

Simulator.

Gambar 14. Prototype elektrokardiograf dengan mikrokontroler

4.2 Hasil Pengujian dan Analisis Data

4.2.1 Penguatan Amplifier

Gambar 15. Rangkaian Penguat instrumentasi

Pada rangkaian penguat diatas, sesuai dengan datasheet AD620 diperoleh

persamaan penguatan sebagai berikut,

GAD620 = .Ω

+ 1

sehingga

GAD620 = .Ω

+ 1 = 127,7 kali

…….…..….............(6)

Page 13: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Gambar 16. Rangkaian bandpass filter

GHPF =

+ 1 dimana R9 = R13 dan R10 = R14, sehingga GHPF = GLPF

GHPF =

+ 1 = 1,59 = GLPF

GBandpass = 2*1,59 = 3,18 kali

Sehingga total penguatan pada amplifier adalah

Gtotal = GAD620*GBandpass

Gtotal = 127.7 * 3,18 = 406,086 kali

4.2.2 Analisis Respon Frekuensi Bioamplifier

Gambar 17. Grafik Respon Frekuensi Pre-amplifier

141414141414 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Tega

nga

n (

Vo

lt)

Frekuensi (Hz)

Grafik Respon Frekuensi Pre-Amplifier

Page 14: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Gambar 18. Grafik Respon Frekuensi Highpass Filter

Gambar 19. Grafik Respon Frekuensi Lowpass Filter

Gambar 20. Grafik Respon Frekuensi Notch Filter

0.030.030.030.060.180.180.240.240.24

1.21.21.5

1.81.8

2.72.7

3.93.93.94.5

4.8 4.8 4.8

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4 5 6

Tega

nga

n (

Vo

lt)

Frekuensi (Hz)

Grafik Respon Frekuensi Highpass Filter

141414141414 14 14 1414 1412

1110

87 7

65

4 43 3 2.42 2 1.81.7

0

5

10

15

0 50 100 150 200 250

Tega

nga

n (

Vo

lt)

Frekuensi (Hz)

Grafik Respon Frekuensi Lowpass Filter

156154.8147.6135.6112.8105.6110.4121.2133.2144152.4

193.2 202.8

0

50

100

150

200

250

0 50 100 150 200 250 300 350

Tega

nga

n (

mV

olt

)

Frekuensi (Hz)

Grafik Respon Frekuensi Notch Filter

Page 15: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

4.2.3 Analisis Kalibrasi Alat

Proses sampling tergantung dari besar bit pada mikrokontroler, pada alat

ini menggunakan mikrokontroler dengan bit sebesar 10 bit, sehingga persamaan

untuk mendapatkan nilai data digital adalah sebagai berikut.

Data digital =

* 1024 dengan nilai tegangan referensi sebesar 5 Volt.

Tabel 1. Hasil penguatan bioamplifier

No. Sinyal Input (mV) Hasil Penguatan Bioamplifier (V)

1. 1 0,4

2. 1.5 0,6 3. 2 0,8

Proses untuk menampilkan sinyal ini menggunakan penskalaan nilai data digital

dengan tinggi LCD yaitu pada 64 dot. Perhitungan penskalaan pada LCD terhadap

nilai data digital adalah sebagai berikut.

Skala yang dipakai 220:50, sehingga

1 dot pada LCD bernilai =

= 4,4 data digital

1 dot pada LCD bernilai = ,

* 5 = 0,02 Volt/dot

Tabel 2. Hasil Kalibrasi Amplitudo

Setting Amplitudo (mV) Amplitudo GLCD (mV) Error Hitung

1 0,98 ± 0 2% 1.5 1,48 ± 0 2% 2 1,98 ± 0 1%

4.2.1 Respon Prototype Terhadap Aritmia

Konsep dari deteksi puncak R tersebut adalah dengan menggunakan

selisih dot yang akan ditampilkan dengan dot yang sudah ditampilkan, apabila

selisih dot antara keduanya tersebut melebihi 4 dot, maka dot yang akan

ditampilkan tersebut adalah puncak R sehingga timer on sampai ketika ada selisih

dot yang melebihi 4 dot yang lain dan timer off. Waktu yang terekam tersebut

akan dikonversikan ke BPM dengan persamaan berikut.

BPM =

Aritmia dapat ditentukan dengan menggunakan parameter interval R-R. Apabila

interval R-R tidak konsisten maka jantung tersebut bisa mengalami aritmia.

Page 16: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

Tabel 3. Respon Pendeteksian Bradikardi, Normal, dan Takikardi

BPM (Patient

Simulator )

Deteksi

Error Bradikardi Normal Takikardi

30 TRUE 0%

40 TRUE 0% 45 TRUE 0% 60 TRUE 0% 80 TRUE 0% 90 TRUE 0%

100 TRUE 0% 120 TRUE 0% 140 TRUE 0%

5. Kesimpulan

1. Prototype elektrokardiograf dengan menggunakan mikrokontroler dapat

menampilkan sinyal jantung pada LCD Grafik spesifikasi 128x64 dot

dengan penskalaan nilai data digital terhadap tinggi dot LCD sebesar

220:50 dengan perhitungan sebagai berikut.

1 dot pada LCd bernilai=

= 4,4 data digital

1 dot pada LCD bernilai = ,

* 5 = 0,02 Volt

2. Mikrokontroler mempu melakukan sampling sehinggga dapat mendeteksi

intercal R-R untuk memperoleh beat per minute (BPM) jantung dengan

menggunakan persamaan BPM =

.

3. Prototype elektrokardiograf menggunakan mikrokontroler mampu

mendeteksi aritmia pada jantung dengan mengkategorikan aritmia

bradikardi, normal, dan aritmia takikardi tanpa terjadi error.

Daftar Pustaka

[1] Ajimedia. 2011. Fungsi dan Cara Kerja Jantung. Retreived November 25,

2011, from http://ajimedia.com/186/fungsi-dan-cara-kerja-jantung-

manusia.

Page 17: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

[2] Azhar dan Suyanto., 2009, Studi Identifikasi Sinyal EKG Irama Myocardial

Ischemia dengan Pendekatan Fuzzy Logic, Jurnal Teknik Industri Volume

7, Nomor 4, Juli 2009 : 193–206.

[3] Bejo, Agus. 2007. C&CAVR “Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam

Mikrokontroler ATMEGA8535”. Graha Ilmu : Yogyakarta.

[4] Cahyono, Y., Susilo R, E., Novitaningtyas, Y., 2008, Rekayasa Biomedik

Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung, Jurnal Fisika dan

Aplikasinya Volume 4, Nomor 2 JUNI 2008 Jurusan Fisika-FMIPA,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[5] Darmayasa, P., 2006, Tutorial Mikrokontroler, http://www.geocities.com

/tu_darma/serialhtml

[6] Fandi, A., Adil, R., Wardana, P., Rochmad, M., 2006, Perancangan dan

Pembuatan Modul EKG dan EMG Dalam Satu Unit PC Sub Judul :

Pembuatan Rangkaian EKG dan Software EKG Pada PC, Teknik

Elektronika PENS-ITS, Surabaya.

[7] Guyton and Hall., 2006, Textbook of Medical Physiology Eleventh Edition,

Elsevier Saunders, Pennsylvania : 103.

[8] Hadiyoso, S., Alfaruq, A., Rizal, A., 2011, Sistem Multiplexing pada

Pengiriman Data Monitoring EKG, PPG, dan Suhu Tubuh Berbasis

Mikrokontroler, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011

(SNATI 2011) Yogyakarta, 17-18 Juni 2011.

[9] Hendrawan A et.al. 2012. Implementasi Algoritma Pendeteksian Gelombang

QRS Kompleks Pada Sistem Peringatan Kelainan Kerja Jantung Berbasis

Mikrokontroler 8-bit. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan

Teknologi (SNAST) : Yogyakarta.

[10] Heru, A., 2008, Desain Alat Deteksi Dini dan Mandiri Aritmia, Jurnal

Teknologi dan Manajemen Informatika Volume 6, Nomor 3, Agustus

2008.

[11] Hidayatulloh, M., 2007, Pembuatan Elektrokardiogram (ECG) 3-Lead

dengan bantuan Personal Computer, Skripsi Universitas Negeri Malang :

Malang.

Page 18: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

[12] Jones, S., 2005, EKG Notes Interpretation and Management Guide, F.A

Davis Company: Philadelphia.

[13] Kuntarti., 2006, Fisiologi Kardiovaskular, Faal_KV/ikun/2006.

[14] Kurachi, Y., 2001, Heart Physiology and Pathophysiology, Boston,

Massachusetts :9-10.

[15] Maisyaroh, Siti. 2012. Rancang Bangun Instrumentasi Elektrokardiografi

Berbasis PC Menggunakan Sound Card. Universitas Negeri Medan :

Medan.

[16] McGraw-Hill., 2004, Bioelectricity and Its Measurement, Digital

Engineering Library, www.digitalengineeringlibrary.com

[17] Pan Jiapu, Tompkins Wilis J, 1985. A Real-Time QRS Detection Algorithm.

IEEE Transaction on Biomedical Engineering, Vol.BME-32 No. 2.

[18] Rosyadi, I., 2001, Perancangan Awal Elektrokardiograf Digital Berbasis

Komputer Cerdas, Skripsi Fakultas MIPA Universitas Airlangga :

Surabaya.

[19] Rusmawati, E., 2006, Universal Bio-Amplifier Berbasis Personal Computer

(PC) Bagian I, Tugas Akhir Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Airlangga, Surabaya.

[20] Saparudin, & Edvin. 2010. Identifikasi Kelainan Jantung Menggunakan Pola

Citra Digital Electrocardiogram. Jurnal Generic, Vol 5 No. 1, 25-30.

[21] Sergio, F., 1998, Design with Operational Amplifier and Analog Integrated

Circuit, Mc Graw-Hill, Electrical Engineering Service.

[22] Setiawan, A., 2010, Analisa Penentuan Aksis Jantung Sinyal EKG dengan

Program Delphi, Proposal Tugas Akhir Program Diploma IV Departemen

Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Surabaya Jurusan

Teknik Elektromedik.

[23] Setiawan, R., 2008, Teknik Akuisisi Data, Graha Ilmu: Yogyakarta.

[24] Suryani V, Rizal A. 2008. Grafik Pada Handphone Sebagai Value Added

Service dengan Menggunakan J2ME. Bandung.

Page 19: Abstract - journal.unair.ac.idjournal.unair.ac.id/download-fullpapers-jft252b1f2698full.pdf · EKG perlu dimodifikasi dengan cara menambahkan mikokontroler untuk ... Salah satu alat

[25] Thaler, M. S. 2000. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan (2nd ed).

Jakarta. Hipokrates.

[26] Tsipouras, et.al. 2005. An Arrhythmia Classification system Base on the R-R

Interval Signal. Artificial Intelligence in Medicine, Vol. 33, page 237-250.

[27] Vahed, A., 2005, 3-Lead Wireless EKG Electronic Design Project Final

Report.

[28] Vena., 2010, Mengapa Potensial Membran Istirahat Ada yang Lebih Negatif

dan Ada yang Lebih Positif, Mengapa-potensial-membran-istirahat-

rmp.html.

[29] Widodo, A., 2009, Sistem Akuisisi EKG Menggunakan USB Untuk Deteksi

Aritmia, Proceedings Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI –

ITS.

[30] http://www.alldatasheet.com/