abstrak - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus kirpich, kemudian debit banjir rencana...

12
iii ABSTRAK Kota Mangupura sebagai sebuah kawasan kota baru mengalami perkembangan yang sangat dinamis, dimana infrastruktur dan sarana prasarana publik sesuai standar perkotaan terus berkembang. Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan alih fungsi lahan yang terus terjadi menjadikan kawasan ini rentan mengalami berbagai masalah seperti kemacetan lalu lintas serta terjadi genangan/banjir pada beberapa wilayah. Genangan/banjir merupakan suatu permasalahan yang kerap terjadi dan cenderung berulang setiap tahun di berbagai wilayah terutama saat musim hujan akibat berbagai alasan, seperti kapasitas saluran eksisting tidak mampu menampung debit banjir yang ada, saluran berfungsi ganda, dan sebagainya. Permasalahan banjir yang terjadi hingga saat ini cenderung meningkat, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya. Perubahan karakteristik kota tersebut harus diimbangi dengan sistem jaringan drainase yang memadai yang dapat dan mampu mengontrol serta mengendalikan aliran air permukaan yang akan terjadi, sehingga dibutuhkan suatu sistem drainase yang lebih baik dan dapat mengantisipasi kemungkinan proses alami yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menata arah aliran saluran drainase sekunder di kawasan Kota Mangupura sehingga kapasitas saluran drainase dapat mengalirkan debit banjir rencana. Penelitian dilakukan di kawasan Kota Mangupura, khususnya pada saluran drainase sekunder saja. Perencanaan yang dilakukan berupa penataan pola aliran dan perencanaan dimensi saluran berdasarkan survei yang telah dilakukan. Dalam perencanaan ini terdapat beberapa data yang diperlukan untuk analisis, meliputi data curah hujan maksimum, data topografi, dan peta dasar Kota Mangupura. Perencanaan dimulai dengan menganalisis data curah hujan sehingga didapat kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF). Perhitungan waktu konsentrasi dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran dihitung dengan rumus Qsal = A.V. Apabila hasil perhitungan menunjukkan Qsal > Qt, maka kawasan tersebut aman dari masalah genangan/banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar saluran eksisting pada kawasan Kota Mangupura tidak mampu menampung debit banjir periode ulang 5 dan 10 tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dipandang perlu melakukan upaya teknis berupa penatan pola aliran saluran drainase sekunder di kawasan Kota Mangupura. Penataan pola aliran direncanakan dengan debit teoritis periode ulang 10 tahun dengan penampang saluran yang mampu mengalirkan debit banjir yang ada sesuai hasil perhitungan. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura

Upload: nguyenanh

Post on 12-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

iii

ABSTRAK

Kota Mangupura sebagai sebuah kawasan kota baru mengalami

perkembangan yang sangat dinamis, dimana infrastruktur dan sarana prasarana

publik sesuai standar perkotaan terus berkembang. Peningkatan jumlah penduduk

yang diiringi dengan alih fungsi lahan yang terus terjadi menjadikan kawasan ini

rentan mengalami berbagai masalah seperti kemacetan lalu lintas serta terjadi

genangan/banjir pada beberapa wilayah. Genangan/banjir merupakan suatu

permasalahan yang kerap terjadi dan cenderung berulang setiap tahun di berbagai

wilayah terutama saat musim hujan akibat berbagai alasan, seperti kapasitas

saluran eksisting tidak mampu menampung debit banjir yang ada, saluran

berfungsi ganda, dan sebagainya. Permasalahan banjir yang terjadi hingga saat ini

cenderung meningkat, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk

menanggulanginya. Perubahan karakteristik kota tersebut harus diimbangi dengan

sistem jaringan drainase yang memadai yang dapat dan mampu mengontrol serta

mengendalikan aliran air permukaan yang akan terjadi, sehingga dibutuhkan suatu

sistem drainase yang lebih baik dan dapat mengantisipasi kemungkinan proses

alami yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menata arah aliran saluran

drainase sekunder di kawasan Kota Mangupura sehingga kapasitas saluran

drainase dapat mengalirkan debit banjir rencana.

Penelitian dilakukan di kawasan Kota Mangupura, khususnya pada

saluran drainase sekunder saja. Perencanaan yang dilakukan berupa penataan pola

aliran dan perencanaan dimensi saluran berdasarkan survei yang telah dilakukan.

Dalam perencanaan ini terdapat beberapa data yang diperlukan untuk analisis,

meliputi data curah hujan maksimum, data topografi, dan peta dasar Kota

Mangupura. Perencanaan dimulai dengan menganalisis data curah hujan sehingga

didapat kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF). Perhitungan waktu konsentrasi

dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis

dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

dihitung dengan rumus Qsal = A.V. Apabila hasil perhitungan menunjukkan Qsal

> Qt, maka kawasan tersebut aman dari masalah genangan/banjir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar saluran eksisting

pada kawasan Kota Mangupura tidak mampu menampung debit banjir periode

ulang 5 dan 10 tahun. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dipandang

perlu melakukan upaya teknis berupa penatan pola aliran saluran drainase

sekunder di kawasan Kota Mangupura. Penataan pola aliran direncanakan dengan

debit teoritis periode ulang 10 tahun dengan penampang saluran yang mampu

mengalirkan debit banjir yang ada sesuai hasil perhitungan.

Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura

Page 2: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nyalah Proposal Tugas Akhir dengan topik “Perencanaan Pola

Aliran Drainase Sekunder di Kawasan Kota Mangupura” ini dapat diselesaikan

sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan bagi

mahasiswa untuk menyelesaikan program kuliah Strata-1 (S1) pada Program

Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Selesainya laporan

Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, saran, dan motivasi dari

banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ucapan terima kasih

ditujukan kepada Bapak Ir. I Gusti Ngurah Kerta Arsana, MT. dan Bapak Ir. Ketut

Suputra, MT., selaku Dosen Pembimbing, Orang tua dan seluruh keluarga, teman-

teman, dan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Dengan keterbatasan yang dimiliki dalam menyampaikan materi, maka

laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca agar Tugas Akhir ini dapat disempurnakan.

Denpasar, September 2017

Penulis

Page 3: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.5 Batasan Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Umum ....................................................................................................... 6

2.2 Drainase .................................................................................................... 6

2.2.1 Drainase Perkotaan ................................................................... 11

2.2.2 Pembagian Sistem Drainase ..................................................... 11

2.2.3 Bangunan Pelengkap Saluran Drainase .................................... 14

2.3 Analisis Hidrologi ................................................................................... 18

2.3.1 Data Hujan ................................................................................ 19

2.3.2 Uji Konsistensi Data Hujan ...................................................... 19

2.3.3 Hujan Rencana .......................................................................... 20

2.3.4 Penentuan Curah Hujan Rata-rata DAS ................................... 20

2.3.5 Analisis Frekuensi .................................................................... 23

2.3.6 Analisis Intensitas Hujan .......................................................... 37

2.3.7 Waktu Konsentrasi (tc) ............................................................. 39

2.3.8 Debit Banjir Rencana ................................................................ 40

2.4 Analisa Hidraulika .................................................................................. 42

2.4.1 Penampang Saluran .................................................................. 43

2.4.2 Kekasaran Dinding Saluran ...................................................... 44

2.4.3 Kapasitas Saluran ...................................................................... 46

2.5 Studi Terdahulu ....................................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 49

3.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 49

3.2 Lokasi Obyek Penelitian ......................................................................... 49

3.3 Jenis Data ................................................................................................ 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 50

3.5 Analisis Data ........................................................................................... 50

3.5.1 Penentuan Distribusi Frekuensi ................................................ 50

3.5.2 Analisis Curah Hujan ................................................................ 51

3.5.3 Uji Kecocokan .......................................................................... 51

Page 4: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

vi

3.5.4 Intensitas Curah Hujan dan Waktu Konsentrasi ....................... 51

3.5.5 Perhitungan Debit Teoritis (Qt) dan Kapasitas Saluran (Qsal) 51

3.5.6 Evaluasi Penampang Saluran .................................................... 51

3.5.7 Solusi Penanganan dan Permasalahan ...................................... 52

3.6 Diagram Alur Penelitian ......................................................................... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 55

4.1 Sistem Pembuang Utama Drainase Kota Mangupura ............................. 55

4.2 Identifikasi Permasalahan Banjir ............................................................ 57

4.3 Analisis Curah Hujan .............................................................................. 58

4.3.1 Uji Konsistensi Data Hujan ...................................................... 61

4.3.2 Pemilihan Distribusi Frekuensi ................................................. 64

4.3.3 Analisis Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson III

66

4.4 Perhitungan Intensitas Curah Hujan ....................................................... 71

4.5 Pola Aliran Saluran Drainase Sekunder Eksisting .................................. 78

4.6 Penentuan Luas Daerah Pengaliran, Kemiringan Saluran (S), Waktu

Konsentrasi (tc), dan Intensitas Curah Hujan (I) Saluran Eksisting ....... 79

4.7 Perhitungan Debit Banjir Rencana/Debit Teoritis ( ) Saluran Eksisting

82

4.8 Evaluasi Kapasitas Saluran Eksisting ..................................................... 84

4.9 Rencana Penataan Pola Aliran Saluran Drainase Sekunder.................... 87

4.10 Perhitungan Dimensi Saluran ................................................................. 92

4.11 Perhitungan Tinggi Jagaan (t) ................................................................. 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 96

5.1 Simpulan ................................................................................................. 96

5.2 Saran ....................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98

LAMPIRAN A PETA DAN LOKASI PENELITIAN ......................................... 99

LAMPIRAN B PERHITUNGAN C GABUNGAN ........................................... 101

LAMPIRAN C ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA ......................... 112

LAMPIRAN D GAMBAR RENCANA POLA ALIRAN SALURAN

DRAINASE SEKUNDER ........................................................ 117

Page 5: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Kawasan kota Mangupura ............................................................. 4

Gambar 2. 1 Pola aliran siku .............................................................................. 9

Gambar 2. 2 Pola aliran paralel .......................................................................... 9

Gambar 2. 3 Pola aliran grid iron ..................................................................... 10

Gambar 2. 4 Pola aliran alamiah ...................................................................... 10

Gambar 2. 5 Pola aliran radial ......................................................................... 10

Gambar 2. 6 Inlet dan outlet tidak tenggelam .................................................. 16

Gambar 2. 7 Inlet tidak tenggelam, outlet tenggelam ...................................... 16

Gambar 2. 8 Inlet tenggelam, outlet tidak tenggelam ...................................... 16

Gambar 2. 9 Inlet dan outlet tenggelam ........................................................... 17

Gambar 2. 10 Inlet dan outlet tenggelam ........................................................... 17

Gambar 2. 11 Inlet tidak tenggelam, outlet tenggelam ...................................... 17

Gambar 2. 12 Inlet tenggelam, outlet tidak tenggelam ...................................... 18

Gambar 2. 13 Inlet dan outlet tidak tenggelam .................................................. 18

Gambar 2. 14 Pembagian daerah berdasarkan poligon thiessen ........................ 22

Gambar 2. 15 Mengukur tinggi curah hujan metode isohyet ............................. 23

Gambar 2. 16 Grafik curah hujan maksimum untuk tiap stasiun....................... 59

Gambar 3. 1 Peta Lokasi Penelitian ................................................................. 49

Gambar 3. 2 Diagram alir perhitungan debit banjir ......................................... 53

Gambar 3. 3 Diagram alir perhitungan dimensi saluran .................................. 54

Gambar 4. 1 Kota Mangupura dengan poligon thiessen .................................. 60

Gambar 4. 2 Penggambaran pada kertas probabilitas log pearson tipe III ...... 69

Gambar 4. 3 Kurva intensitas hujan dengan berbagai periode ulang............... 77

Gambar 4. 4 Pola aliran saluran drainase sekunder eksisting .......................... 79

Gambar 4. 5 Rencana pola aliran drainase sekunder ....................................... 88

Gambar 4. 6 Potongan melintang saluran drainase sekunder .......................... 95

Page 6: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Nilai Q/ dan R/ ....................................................................... 20

Tabel 2. 2 Persyaratan pemilihan jenis distribusi/sebaran frekuensi ........... 27

Tabel 2. 3 Faktor frekuensi untuk nilai ekstrim (K) ..................................... 30

Tabel 2. 4 Simpangan baku tereduksi (Sn) .................................................. 30

Tabel 2. 5 Rata-rata tereduksi (Yn) .............................................................. 30

Tabel 2. 6 Hubungan antara kala ulang dengan faktor reduksi (Yt) ............ 31

Tabel 2. 7 Nilai K untuk distribusi log pearson tipe III ............................... 32

Tabel 2. 8 Faktor penyimpangan (G) untuk distribusi log pearson III ......... 33

Tabel 2. 9 Harga chi-kuadrat untuk uji chi-kuadrat ............................ 36

Tabel 2. 10 Nilai kritis DO untuk uji smirnov-kolmogorov .......................... 37

Tabel 2. 11 Koefisien limpasan untuk metode rasional ................................. 42

Tabel 2. 12 Koefisien kekasaran Manning ..................................................... 46

Tabel 2. 13 Tinggi jagaan untuk saluran pasangan ........................................ 47

Tabel 4. 1 Data curah hujan harian maksimum dari tiga stasiun hujan ....... 58

Tabel 4. 2 Perhitungan curah hujan maksimum rata-rata ............................. 60

Tabel 4. 3 Uji konsistensi hujan untuk stasiun kapal dengan metode .............

RAPS ........................................................................................... 62

Tabel 4. 4 Uji konsistensi hujan untuk stasiun sumerta dengan metode .........

RAPS ........................................................................................... 63

Tabel 4. 5 Uji konsistensi hujan untuk stasiun bongan dengan metode ..........

RAPS ........................................................................................... 64

Tabel 4. 6 Perhitungan koef. kemencengan (Cs) dan koef. kepuncakan ........

(Ck) ............................................................................................. 65

Tabel 4. 7 Perhitungan curah hujan (X) ....................................................... 66

Tabel 4. 8 Perhitungan kala ulang dengan log pearson tipe III .................... 67

Tabel 4. 9 Uji smirnov-kolmogorov ............................................................. 68

Tabel 4. 10 Pengujian nilai distribusi frekuensi metode log pearson III ...........

dengan metode chi-kuadrat ......................................................... 70

Tabel 4. 11 Hujan rancangan untuk berbagai periode ulang .......................... 71

Tabel 4. 12 Perhitungan intensitas curah hujan.............................................. 71

Tabel 4. 13 Perhitungan a, b dengan rumus talbot untuk periode ulang 5 ........

tahun ............................................................................................ 72

Tabel 4. 14 Perhitungan a, b dengan rumus talbot untuk periode ulang ...........

10 tahun ....................................................................................... 73

Tabel 4. 15 Perhitungan a, b dengan rumus sherman untuk periode ulang .......

5 tahun ......................................................................................... 73

Tabel 4. 16 Perhitungan a, b dengan rumus sherman untuk periode ulang .......

10 tahun ....................................................................................... 74

Tabel 4. 17 Perhitungan a, b dengan rumus ishiguro untuk periode ulang .......

5 tahun ......................................................................................... 75

Tabel 4. 18 Perhitungan a, b dengan rumus ishiguro untuk periode ulang .......

10 tahun ....................................................................................... 75

Tabel 4. 19 Perbandingan kecocokan rumus-rumus intensitas curah ...............

hujan periode ulang 5 tahun ........................................................ 76

Page 7: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

ix

Tabel 4. 20 Perbandingan kecocokan rumus-rumus intensitas curah ...............

hujan periode ulang 10 tahun ...................................................... 76

Tabel 4. 21 Perhitungan intensitas curah hujan dengan rumus sherman ..........

untuk berbagai periode ulang ...................................................... 77

Tabel 4. 22 Kondisi eksisting saluran drainase sekunder............................... 78

Tabel 4. 23 Dimensi eksisting saluran drainase ............................................. 80

Tabel 4. 24 Perhitungan panjang saluran, kemiringan saluran, ........................

waktu konsentrasi, intensitas hujan periode ulang 5 tahun ......... 81

Tabel 4. 25 Perhitungan panjang saluran, kemiringan saluran, ........................

waktu konsentrasi, intensitas hujan periode ulang 10 tahun ....... 81

Tabel 4. 26 Perhitungan C gabungan untuk saluran S1.1 .............................. 82

Tabel 4. 27 Perhitungan C gabungan ............................................................. 83

Tabel 4. 28 Perhitungan debit teoritis periode ulang 5 tahun ......................... 83

Tabel 4. 29 Perhitungan debit teoritis periode ulang 10 tahun ....................... 84

Tabel 4. 30 Perbandingan debit teoritis periode ulang 5 tahun dengan ............

kapasitas saluran eksisting .......................................................... 85

Tabel 4. 31 Perbandingan debit teoritis periode ulang 10 tahun

dengan kapasitas saluran eksisting .............................................. 86

Tabel 4. 32 Rencana pola aliran drainase sekunder ....................................... 87

Tabel 4. 33 Perhitungan panjang saluran, kemiringan saluran, ........................

waktu konsentrasi, intensitas hujan periode ulang 10 tahun ....... 89

Tabel 4. 34 Perhitungan C gabungan ............................................................. 90

Tabel 4. 35 Perhitungan debit teoritis periode ulang 10 tahun ....................... 91

Tabel 4. 36 Perhitungan dimensi teoritis untuk periode ulang ulang 10 ...........

tahun ............................................................................................ 93

Tabel 4. 37 Tinggi jagaan tergantung dari debit ............................................ 95

Page 8: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Mangupura yang secara administratif menjadi Ibukota Kabupaten

Badung sejak tanggal 16 November 2009 sebagaimana yang tertulis dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 67 tahun 2009 merupakan sebuah kawasan baru

yang berkembang sangat dinamis hingga saat ini. Hal ini terlihat dari

perkembangan infrastuktur serta sarana dan prasarana pelayanan publik sesuai

standar kawasan perkotaan. Kawasan Kota Mangupura terletak dibagian tengah

kota yang merupakan daerah persawahan dengan pemandangan asri yang

berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar di sebelah timur serta

Kabupaten Tabanan di sebelah barat. Pertumbuhan penduduk di Kota Mangupura

tergolong meningkat dari tahun ke tahun, terbukti dalam data dari Badan Pusat

Statistik (BPS) Kabupaten Badung, dimana tercatat jumlah penduduk di

Kecamatan Mengwi pada tahun 2015 sebanyak 129,08 ribu jiwa. Jumlah tersebut

telah meningkat dari tahun sebelumnya sekitar 0,75 persen, yaitu sejumlah 128,12

ribu jiwa. Peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan alih fungsi lahan

yang terus terjadi menjadikan kawasan ini rentan mengalami berbagai masalah

seperti kemacetan lalu lintas hingga sering terjadi genangan/banjir pada beberapa

wilayah, seperti yang terjadi di sekitar akhir tahun 2016, dimana banjir terjadi di

Kelurahan Abianbase dan Desa Tangeb yang disebabkan oleh kebiasaan warga

yang suka membuang sampah sembarangan serta sistem drainase yang kurang

baik. Selain itu, terdapat titik genangan di Desa Mengwi akibat street inlet tidak

berfungsi.

Banjir merupakan masalah yang biasa terjadi berulang setiap tahun,

khususnya saat musim penghujan. Banjir adalah suatu kondisi dimana kapasitas

sungai atau saluran yang ada tidak sanggup lagi menampung debit air yang ada,

sehingga meluap ke sisi kanan dan kiri tanggul sungai atau saluran tersebut.

Banjir dapat menimbulkan berbagai masalah dan kerugian yang dapat berdampak

luas pada kehidupan. Masalah banjir selalu menjadi dilema dan sangat sulit

ditemukan solusinya seiring perkembangan dan pertumbuhan masyarakat.

Page 9: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

2

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, diketahui bahwa

genangan/banjir yang biasa timbul di kawasan Kota Mangupura diakibatkan oleh

dimensi saluran yang ada tidak dapat menampung air yang datang karena

salurannya penuh sampah dengan sedimen yang cukup tebal. Disamping itu,

saluran yang ada saat ini kebanyakan masih berfungsi ganda, dimana saluran yang

awalnya sebagai saluran irigasi yang berfungsi mengaliri sawah secara tidak

langsung berfungsi sebagai penampung air hujan.

Beberapa penelitian terkait dengan pola aliran telah dilakukan dan dapat

dijadikan acuan dalam analisis maupun perencanaan pola aliran di daerah lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Martana (2013) menunjukkan bahwa perencanaan

dimensi saluran diperoleh dari perhitungan debit dengan melihat kondisi topografi

setempat dan luas daerah pengairan. Diketahui bahwa lokasi studi terletak di Kota

Tabanan dengan saluran pembuang utama Tukad Yeh Empas. Berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa beberapa saluran sekunder yang ada

di kawasan Kota Tabanan tidak cukup mampu menampun debit curah hujan yang

ada, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Penataan pola aliran saluran drainase sekunder dijadikan salah satu upaya untuk

menangani masalah genangan pada sistem pembuangan utama Tukad Yeh Empas.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilaksanakan

sebelumnya, yaitu terletak pada pemilihan lokasi studi dan cakupan studi yang

lebih luas. Studi dilakukan di sebuah kawasan yang sedang berkembang dan

merupakan kawasan pusat pemerintahan dengan 3 (tiga) saluran pembuang utama

merupakan kelebihan penelitian ini dari penelitian sebelumnya. Kota Mangupura

dipilih menjadi lokasi studi karena kawasan tersebut baru saja ditetapkan sebagai

pusat pemerintahan Kabupaten Badung pada tahun 2009, sistem saluran drainase

sekunder di kota Mangupura belum tertata, dan saat musim hujan beberapa titik

lokasi di kawasan tersebut terjadi genangan.

Perubahan karakteristik kota ini harus diimbangi dengan sistem jaringan

drainase yang memadai yang dapat dan mampu mengontrol serta mengendalikan

aliran air permukaan yang akan terjadi., sehingga dibutuhkan suatu sistem

drainase yang lebih baik dan dapat mengantisipasi kemungkinan proses alami

yang terjadi. Berkaitan dengan pengembangan wilayah Kota Mangupura maka

Page 10: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

3

jaringan drainase harus menjadi prioritas karena merupakan jaringan yang

mengatur pembuangan air akibat limpasan langsung air hujan.

Dari permasalahan tersebut maka dipandang perlu untuk melakukan

analisa dan perencanaan yang sedemikian rupa sehingga pengembangan kota tidak

berdampak negatif ke kota itu sendiri seperti banjir genangan. Penelitian secara

komprehensif sangat diperlukan sehingga akan tampak pola aliran yang

membentuk suatu sistem drainase dan kapasitas saluran yang sesuai dengan

besarnya debit yang akan dialirkan. Nantinya penelitian ini dapat dijadikan salah

satu acuan untuk merencanakan pola aliran drainase sekunder di kawasan Kota

Mangupura yang saat ini belum tertangani secara menyeluruh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut diatas, rumusan masalah

yang ditemui yaitu:

1. Apakah saluran drainase eksisting mampu mengalirkan debit banjir

rencana?

2. Bagaimana penataan pola aliran drainase sekunder yang direncanakan di

kawasan Kota Mangupura?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah debit banjir rencana mampu dialirkan oleh saluran

drainase eksisting.

2. Menata pola aliran drainase sekunder sesuai dengan topografi daerah

setempat agar dapat berfungsi dengan baik.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penilitian ini diharapkan kerusakan infrastruktur dan

hambatan laju lalu lintas akibat genangan air di kawasan Kota Mangupura dapat

diminimalisir, masyarakat sekitar juga akan terbantu dalam menanggulangi

masalah genangan air/banjir dengan adanya penataan saluran drainase yang baik,

Page 11: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

4

dan berbagai masalah yang akan terjadi pada saluran drainase di kawasan Kota

Mangupura baik dari segi perencanaan, operasional, serta perkembangannya

hingga saat ini dapat diantisipasi serta perencanaan teknis saluran drainase di

daerah tersebut dapat dilakukan.

1.5 Batasan Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan yang terjadi dan keterbatasan waktu

penelitian maka dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang

meliputi:

1. Studi dilakukan hanya terbatas pada kawasan Kota Mangupura, meliputi 9

desa dan kelurahan di Kecamatan Mengwi. Desa Mengwi, Desa Gulingan,

Desa Mengwitani, Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan Abianbase,

Kelurahan Lukluk, Kelurahan Sempidi, dan Kelurahan Sading.

Gambar 1. 1 Kawasan kota Mangupura

Sumber: Bappeda, 2013

2. Perencanaan dilakukan terkhusus pada saluran drainase sekunder di

beberapa titik di kawasan Kota Mangupura (terlampir).

3. Perencanaan ini tidak memperhitungkan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

4. Perencanaan ini tidak memperhitungkan pembebasan tanah atau lahan.

5. Perencanaan ini tidak memperhitungkan struktur dari drainase sekunder,

perencanaan dilakukan hanya sebatas dimensi salurannya saja.

6. Perencanaan ini tidak memperhitungkan struktur bangunan pelengkap.

Page 12: ABSTRAK - sinta.unud.ac.id · dihitung menggunakan rumus Kirpich, kemudian debit banjir rencana teoritis dilakukan dengan Metode Rasional yaitu Qt = 0,278.C.I.A dan kapasitas saluran

5

7. Sedimentasi pada saluran sekunder tidak ditinjau.