abstrak.docx
TRANSCRIPT
ABSTRAK
Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Sistem pencernaan
manusia secara fisiologis akan mengkaji segala hal yang berhubungan dengan
proses dan keterkaitannya dengan struktur organ serta kelenjar pencernaan.
Pada percobaan kali ini, kami menggunakan katak dan kelinci sebagai bahan
percobaan yang bertujuan untuk mengamati aktifitas rambut getar dalam rongga
mulut katak dan mempelajari geprakan/kontraksi bagian-bagian saluran
pencernaan kelinci. Pada katak terdapat rambut getar atau silia. Silia merupakan
organel yang dapat ditemukan pada organisme eukariotik. Pada saluran
pencernaan rambut getar/silia berperan dalam tranportasi bahan
makanan.Aktivitas rambut getar terbatas hanya pada medium yang basah, dan
oleh karena itu, hanya ditemukan pada permukaan yang terendam atau paling
tidak pada permukaan yang berlapis selaput basah. Kelinci memiliki sistem
pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan
dengan cara yang sama baiknya. Pada posisi rahang datar kecepatan kontraksi
rambut getar lebih cepat. Jenis-jenis gerakan pada masing-masing bagian
pencernaan menunjukkan perbedaan.
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam sistem pencernaan
terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan mulai dari mulut sampai
ke anus yang berfungsi menyalurkan
dan mencerna serta menyerap
makanan bdibantu oleh adanya
rambut getar pada daerah langit-
langit dan adanya kelenjar
pencernaan. Dalam menjalankan
fungsinya tentu akan terjadi gerakan
dari satu bagian kebagian yang lain
pada saluran pencernaan. Gerakan
dalam saluran pencernaan yaitu,
gerakan peristaltik, gerakan
antiperistaltik, gerakan segmentasi
dan gerakan pendulum.
I.2.Tujuan Percobaan
- Mengamati aktifitas rambut getar
dalam rongga mulut katak
- Mempelajari gerakan atau kontraksi
bagian-bagian saluran pencernaan
kelinci.
I.3. Dasar Teori
Semua organisme di bumi ini
memerlukan persediaan makanan
yang tetap untuk dapat terus hidup.
Salah satu caranya adalah dengan
mengasimilasi makanan atau nutrisi
(Volk and Wheeler, 1993). Kata
nutrisi berasal dari bahasa Inggris,
yaitu nutrient yang berarti rangkaian
proses dimana suatu organisme
memasukkan makanan ke dalam
tubuhnya, dicerna, kemudian
makanan tersebut diubah menjadi
sel, jaringan baru dan energi yang
penting bagi aktivitas dalam tubuh
(Wulangi, 1993).
Makhluk hidup yang
membeku biasanya menghadapi
banyak risiko kematian. Namun
katak tidak mengalami itu. Dalam
keadaan membeku, katak memiliki
keistimewaan mampu membuat
banyak glukosa. Seperti mengidap
diabetes, kadar gula dalam darahnya
naik tinggi sekali. Kadang sampai
550 milimol/liter. (Angka yang
normal untuk katak adalah 1-5
mmol/liter sedangkan manusia 4-5
mmol/liter). Dalam kondisi normal,
konsentrasi glukosa setinggi ini bisa
menyebabkan masalah serius
(Yamin, 2007).
Salah satu bagian morfologi
khas pada katak adalah pada sistem
pencernaannya. Morfologi pada
katak terdiri dari kulit, mata, tangan,
kaki dan berbagai macam morfologi
lainnya. Pencernaan pada katak yang
meliputi, esophagus, kemudian
lambung, pancreas, dan kemudian
menuju usus halus, duodenum (usus
12 jari), dan selanjutnya usus besar,
limfa kloaka dan yang terakhir pada
kantong kemih (Volk and Wheeler,
1993).
Silia merupakan organel yang
dapat ditemukan pada organisme
eukariotik. Silia memiliki peran
bermacam-macam sesuai dengan
tempatnya. Pada saluran pencernaan
rambut getar/silia berperan dalam
tranportasi bahan makanan. Aktivitas
rambut getar terbatas hanya pada
medium yang basah, dan oleh karena
itu, hanya ditemukan pada
permukaan yang terendam atau
paling tidak pada permukaan yang
berlapis selaput basah (Wulangi, 19
93).
Pada katak, aktivitas rambut
getar pada epitel rongga mulut
bergerak dari mulut ke anus, sambil
menyapu bersih segala kotoran
(debris) yang ada di sepanjang
saluran pencernaan. Hal tersebut
menyerupai aktivitas rambut getar
yang ditemukan pada sistem respirasi
mamalia (Wulangi, 1993).
Rambut getar merupakan
suatu selaput lendir yang terdapat
dalam rongga mulut katak dan
berfungsi untuk menimbulkan aliran
dari cairan mulut dan permukaan
dinding cavum oris. Untuk
memudahkan proses masuknya
makanan kedalam oesophagus ada
rambut getar pada jaringan epitel
yang mengalirkan cairan atau benda
partikel yang diarahkan ke suatu arah
di atas epitel mulut katak mempunyai
bagian-bagian yang sangat kompleks
dan fungsi khusus dalam pencernaan
seperti lidah sebagai alat untuk
menangkap mangsa juga sebagai alat
untuk menelan. Saliva pada saluran
pencernaan untuk memudahkan
masuknya makanan ke dalam
esophagus, ada rambut getar pada
jaringan epitel yang dapat
mengalirkan cairan atau partikel
yang dialirkan ke arah epitel bersilia
tersebut (Schmidt, 1990).
Gerakan rambut getar ini
didukung oleh adanya ATP, jumlah
rambut banyak sekali, terletak pada
langit-langit rahang atas terutama
pada pallatum Kelenjar ludah yang
dihasilkan oleh mulut katak ini di-
lengkapi oleh rambut getar yang
memungkinkan proses pencernaan
lebih mudah dilakukan.Untuk
memu-dahkan proses pencernaan
pada katak maka dipergunakan dua
macam lu-dah yaitu yang berbentuk
cair dan yang berbentuk lendir
(Wulangi, 1993).
(gambar rongga mulut katak)
Kelinci termasuk pseudoru-
minant yaitu herbivora yang tidak
dapat mencerna serat kasar dengan
baik. Kelinci memfermentasikan
pakan di caecum yang kurang lebih
50 % dari seluruh kapasitas saluran
pencernaannya (Sarwono, 2001).
Sistem pencernaan makanan
pada kelinci (Lepus nigricollis)
terdiri dari saluran-saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan dimulai dari
rongga mulut, pharynk, esophagus,
ventriculus, intestinum dan berakhir
di anus. Rongga mulut pada kelinci
(Lepus nigricollis) dibentuk oleh
atap dan dasar, atap terdiri atas
palatum durun yang berupa langit-
langit keras disebelah anterior dan
palatum molle yang merupakan
langit-langit lunak dan didalam
rongga mulut terdapat gigi yang
tertanam dalam alveolus (lubang
dalam rahang). Gigi pada kelinci
(lepus nigricollis) berfungsi untuk
memotong atau mengerat makanan.
Pharynk berfungsi untuk rongga
dibelakang mulut yang merupakan
persimpangan jalan makanan dari
jalan respirasi. Oesophagus
merupakan pipa musculus yang
sempit yang menembus diafragma
masuk ke dalam abdomen.
Ventriculus merupakan kantong
sebagai lanjutan dari oesophagus
yang dapat dibedakan atas cardia,
pylorus yang bersam-bung dengan
deodenum dan fundus. Selain itu
terdapat juga kelenjar pencernaan
yang meliputi kelenjar ludah,
menghasilkan saliva yang
mengandung enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar empedu
dikeluarkan oleh hati, pankreas
menghasilkan hormon insulin &
kelenjar pencernaan (Brotowidjoyo,
1994).
Lidah mempunyai papila
perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar
ludah, yaitu parotid, infraorbital, sub-
maxilari dan sublingual. Terdapat
kandung empedu dengan saluran
getah pankreas yang bermuara
kedalam duodenum. Sekum
(caecum) bedar berdinding tipis,
panjangnya kira-kira 50 cm dengan
apendiks fermiformis (umbai cacing)
yang bentuknya seperti jari
(Brotowidjoyo,1994).
Urutan sistem digesti kelinci
adalah sebagai berikut:
o Mulut. Di dalam mulut terjadi
pencernaan secara mekanik yaitu
dengan jalan mastikasi bertujuan
untuk memecah pakan agar menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dan
menca-mpurnya dengan saliva yang
mengandung enzim amilase yang
mengubah pati menjadi maltosa agar
mudah ditelan (Kamal, 1982).
o Oesophagus. Merupakan lanjutan
da-ri pharing dan masuk ke dalam
ca-vum abdominale dan bermuara
pada bagian ventriculus
(Anonimous,19 90 ).
o Ventriculus. Lambung kelinci
disebut juga ventrikulus yang terdiri
dari tiga bagian yaitu bagian awal
(kardia), bagian tengah (fundus) dan
bagian akhir (pilorus). Ventrikulus
berfungsi sebagai tempat
penyimpanan pakan dan tempat
terjadinya proses pencernaan dimana
dinding lambung mensekresikan
getah lambung yang terdiri dari air,
garam anorganik, mucus, HCl,
pepsinogen dan faktor intrinsik yang
penting untuk efisiensi absorbsi
vitamin B12. Keasaman getah
lambung bervariasi sesuai dengan
macam makanannya. Pada umumnya
sekitar 0,1N atau ber-pH lebih
kurang dari 2 (Kamal, 1982).
o Usus halus. Terdiri dari duodenum,
jejenum dan illeum. Kelenjar branner
menghasilkan getah duodenum dan
disekresikan ke dalam duodenum
melalui vili-vili dan getah ini bersifat
basa. Getah pankreas yang dihasilkan
disekresikan ke dalam duodenum
melalui ductus pancreaticus. Jejenum
merupakan kelanjutan dari
duodenum dan illeum di sebelah
caudal ventriculus dan berfungsi
sebagai tempat absorbsi makanan
(Kamal, 1982).
o Coecum. Berbentuk seperti
kantung berwarna hijau tua keabu-
abuan. Dalam coecum makanan
disimpan dalam waktu sementara.
Pencernaan selulosa dilakuakan oleh
bakteri yang menghasilkan asam
asetat, propionat dan butirat
(Aminudin, 1986).
o Intestinum crassum. Colon berjalan
ke arah caudal diagonal menyilang
coecum. Di sini terdapat ascenden
dan colon transverasum, colon
descenden dan colon sigmoideum
yang belum jelas (Aminudin, 1986).
o Rectum. Rectum merupakan
kelanjutan dari colon dan
membentuk feses. Rektum berakhir
sebagai anus (Aminudin, 1986).
o Anus. Feses yang keluar lewat anus
mengandung air. Feses merupakan
sisa makanan yang tidak tercerna.
Cairan dari tractus digestivus, sel-sel
epitel usus, mikroorganisme, garam
organik, stearol dan hasil
dekomposisi dari bakteri keluar
melalui anus (Kamal, 1982).
BAB II METODELOGI KERJA
II.1. Alat dan Bahan
Katak, kelinci, larutan fisiologis,
larutan ringer, alat diseksi, serbuk
gergaji/gabus, jarum pentul.
II.2. Cara Kerja
Aktifitas rambut getar
1. Telentangkan katak
deserebrasi pada papan
fiksasi.
2. Gunting sudut mulut kiri dan
kanan, kemudian guntinglah
pada seluruh rahang
bawahnya.
3. Basahi langit-langit dengan
larutan fisiologis.
4. Ambil serbuk gergaji yang
kecil, letakkan pada langit-
langit.
5. Amati pergerakan serbuk
gergaji dan catat waktunya.
6. Miringkan posisi katak
kearah depan kemudian
kebelakang, catat masing-
masing pergerakan serbuk
gergaji, catat juga waktunya.
7. Buktikan bahwa ada rambut
getar pada langut-langit
rahang atas dengan cara
mengeroknya dengan scalpel,
tambahkan larutan fisiologis
kemudian amati dibawah
mikriskop.
Gerakan pada saluran pencernaan
1. Sembelihlah seekor kelinci
2. Dengan segera kuliti dan
bedah bagian perutnya
3. Tambahkan larutan ringer
pada rongga perut dan amati
gerakan-gerakan saluran
pencernaan dan catat.
BAB III PEMBAHASAN
III. Hasil Percobaan
Aktifitas rambut getar pada rongga mulut katak.
Posisi rahangKecepatan kontraksi rambut
getar
Waktu (t) Panjang (s)
Datar 4 menit 1,1 cm
Miring kanan 3,27 menit 1,2 cm
Miring kiri 2,29 menit 1,4 cm
Bawah 1,56 menit 1,4 cm
Gerakan/kontraksi bagian-bagian saluran pencernaan kelinci.
Bagian saluran pencernaan
Janis gerakan
Lambung Segmentasi, peristaltik, antiperistaltik
Duodenum Segmentasi, peristaltik, antiperistaltik
Jujenum Segmentasi, peristaltik, antiperistaltik
Ileum Segmentasi, peristaltik, antiperistaltik
Cecum Peristaltik
Colon Peristaltik
III.2. PEMBAHASAN