acara 4
TRANSCRIPT
ADAPTASI TANAMAN PADA FAKTOR AIR
I. TUJUAN
1. Mengetahui macam macam adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air.
2. Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang beradaptasi
pada kandungan air yang berbeda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Jenis tanaman yang berbeda memerlukan jumlah air yang berbeda pula. Xerofit
(tanaman gurun ) memerlukan sangat sedikit air, (contoh lain: nanas merupakan
pengguna air yang sangat efisien), mesofit adalah jenis herbaseus pada umumnya
sedangkan mengenai hidrofit merupakan tumbuhan yang banyak memerlukan air atau
ditanam dalam lingkungan banyak air atau tenggelam. Kebanyakan jenis sayuran adalah
mesofit. Diantara jenis sayuran mesofit, terdapat perbedaan dalam efisiensi penggunaan
air , yaitu jumlah air yang ditranspirasikan untuk mengkasilkan suatu satuan kuantitas
hasil (efisiensi penggunaanair). Ini dapat didefinisikan sebagai nisbah hasil ekonomi
(buah, daun, umbi dan sebagainya) terhadap jumlah air yang digunakan . Jumlah actual
dan optimal air yang diperlukan dipengaruhi oleh suhu, sinar matahari (insolasi),
kelembaban dan gerakan udara atau angin bagi tiap-tiap jenis, tapi untuk beberapa jenis
tertentu membutuhkan lebih sedikit dari yang lain (Williams et al. ,1993)
Air mempunyai peranan dan fungsi sebagai pelarut pada proses fisiologi dan
merupakan carier pembawa zat hara maupun gas dari luar kedalam jaringan tanaman
(Jumin,1992.cit.Nugroho et al. , 1997).
Penggunaan air pada tanaman sangat bervariasi tergantung faktor-faktor seperti
musim, luas kanopi tanaman, air tersedia, energi radiasi, temperature, kelembaban udara,
kecepatan angina. Adanya air yang cukup dan optimal untuk kebanyakan tanaman
memberikan hasil-hasil yang tinggi dan memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap
sumber – sumber cekaman lain, didaerah tropika kebutuhan air sangat tinggi (karena suhu
sangat tinggi dan sinar matahari yang terik). Kelebihan air bagi beberapa jenis juga
berbahaya ( Dorenbos et al. , 1997. cit . Indriani et al. , 1999).
Contoh dari tanaman Xerophyte yaitu kaktus (Opunctie sp ), memiliki
keistimewaan yang menyebabkan dapat bertahan hidup dilingkungan dan suasana kering.
Tanaman ini memiliki batang dan daun yang tebal. Bagian–bagian ini dilapisi oleh tebal
kutikula dan lilin dilapisan permukaan yang berfungsi mencegah kehilangan air pada
proses transpirasi. Sedangkan contoh tanaman hidrofit ialah Anacharies lilies,memiliki
akar utama yang kecil dan tidak memiliki bulu-bulu akar. Ada suatu jenis tumbuhan yang
menempel pada tumbuhan lain tapi tidak menyerap nutrisi dari tanaman yang ditempeli,
biasa disebut epifit. (Kimbal,1965)
Pada umumnya, pengurangan hasil karena kelebihan air, terkait pada aerasi tanah
yang jelek dan penyediaan oksigen yang kurang. Jadi apabila pertumbuhan dan fungsi
akar berhenti, pertumbuhan terhambat, pengambilan air dan hara pun akan melambat. Air
berlebihan pada akhir masa pertumbuhan dapat menunda pembuangan dan
mengakibatkan pembentukan buah sedikit dengan hasil yang rendah pada tanaman sayur.
Penyakit dapat meningkat, jika terus menerus tanaman akan mati. (Williams,1993).
Kuantitas air untuk pertumbuhan optimal dapat bervariasi antara 5 dan 10 mm
setiap hari pada waktu pertanaman sayuran telah berkembang penuh, tergantung dari
iklim dan spesies tanaman ( Seeman, 1979 ).
Pada stadium semai, sudah tentu penggunaan air berkurang karena semaian
tertutup tanah dalam prosentase kecil. Di daerah tropika basah jumlah tambahan air lewat
irigasi sangat kecil. Didaerah kering, sebagian besar air yang diperoleh tanaman budidaya
yaitu dari irigasi.(Williams,1993).
III. METODOLOGI
Praktikum Acara 4 adaptasi tanaman pada faktor air dilaksanakan di
Laboratorium Ekologi Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian ,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada hari kamis tanggal 22 Maret 2005.
Alat yang diginakan yaitu pisau atau silet, mikroskop, kaca preparat, dan pensil.
Bahan yang digunakan yaitu Tanaman mesofit dalam praktikum yang digunakan
Tanaman Jagung (Zea mays), Tanaman kedua yaitu jenis tanaman Xerophyte sampel
yang digunakan berupa tanaman kaktus (Opunctia Sp) dan jenis tanaman yang ketiga
yaitu tanaman Hidrofit sampelnya yaitu Enceng gondok (Eichornia crossipes). Cara kerja
yang dilakukan yaitu pertama-tama tanaman mesophyte, hidrophyte, dan xerophyte
diamati secara morfologis,bagian tanaman digambar dan diberi keterangan yang sesuai
dengan bagiannya. Kemudian dibuat sayatan untuk diamati secara anatomis. Pengamatan
morfologis meliputi: habitus tanaman, bagian akar, batang, dan daun. Pengamatan
anatomis meliputi: penampang melintang daun (ketebalan kutikula, letak stomata,
banyak/sedikitnya jaringan pengangkutan, ada tidaknya tempat penimbunan air,
aerenkim, dan sebagainya; penampang membujur daun meliputi: bentuk sel epidermis,
banyak sedikitnya stomata, dan sebagainya.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Pengamatan Morfologis.
1. Jagung (mesofita)
Habitus lengkap tanaman jagung (Zea mays)
Keterangan gambar:
1. Helaian daun(folium)
2. Upih daun
3. Batang
4. Bunga (flos)
5. Akar serabut
Deskripsi: habitus tegak; daun berbentuk pita; permukaan atas berbulu;
permukaan bawah halus; tangkai daun kecil atau hampir tidak ada; bentuk batang
bulat; tidak ada percabangan; sistem perakaran serabut.
2. Enceng gondok (hidrofita terapung).
Habitus lengkap tanaman enceng gondok (Eichornia crassipes)
Keterangan gambar:
1. Helaian daun (lamina) 4. Batang
2. Tangkai daun (petiole) 5. Aerenchim
3. Akar dengan kantung akar (root pocket) pada bagian ujungnya.
(Shukla dan Chandel, 1985).
Deskripsi : habitus perdu herbaseus dengan batang yang tereduksi ; bentuk daun bulat atau hampir bulat, tebal, permukaan kedua sisi daun halus ; tangkai daun membengkak dan membentuk jaringan spon yang menjadi organ pengapung tumbuhan ,percabangan dengan stolon ; perakaran dengan serabut dan berbulu untuk menangkap unsur hara yang larut dalam air.
3. Kaktus (xerofita)
Deskripsi :
Habitus tanaman terna, herbaseus, tegak, daun berbentuk seperti duri ;
batang menjadi seperti daun pipih atau persegi , hijau berdaging percabangan aksiler
tak terbatas ; akar serabut,tersebar luas di tanah lapisan atas.
Penampakan batang kaktus (Cactaceae)
Keterangan gambar :
1. batang
2. daun
1 3. akar
Pengamatan Anatomis.
1. Jagung (Zea mays)
Penampang melintang daun Jagung (Zea mays)
Struktur daun Jagung dengan mesofil yang tidak terdeferensiasi.
(Eames dan Daniels,1947) Keterangan gambar:
1. sel kipas
2. trikoma
3. kutikula
4. epidermis atas
5. mesofil
6. berkas pengangkut
yang belum terdeferensiasi
7. epidermis bawah.
8. stoma.
Penampang membujur daun Jagung (Zea mays)
Keterangan gambar :
1. epidermis daun.
2. sel epidermis dengan
dinding sel yang
berkelok-kelok.
3. stoma bertipe
Gramineae ; sel penutup
berbentuk halter ;
membuka dan menutup
sejajar poros utama.
Bentukdan sebaran stoma pada irisan membujur daun jagung bagian atas (stoma
lebih banyak terdapat pada permukaan daun)
2. Enceng gondok (Eichornia crassipes)
Penampang melintang daun Enceng gondok(Eichornia crassipes)
Keterangan gambar :
1. kutikula.
2. epidermis atas.
3. rongga stoma.
4. jaringan palisade.
5. sklerenkim(pita kaspari)
6. ruang udara.
7. stoma.
8. berkas pengangkut
9. epidermis bawah.
Penampang membujur Enceng gondok (Eichornia crassipes)
Keterangan gambar :
1. stomata.
2. sel epidermis atas daun
3. Kaktus (Opunctia sp).
Penampang melintang batang kaktus (Opunctia sp)
Transeksi batang
kaktus(Eames dan Mac
Daniels,1947)
Keterangan gambar :
1. kutikula tebal.
2. stomata tersembunyi.
3. epidermis.
4. jaringan palisade.
5. hipodermis.
6. jaringan penyimpan air.
Penampang membujur Kaktus(Eichornia crassipes ) Keterangan gambar :
1. rongga sel.2. stomata.
V. PEMBAHASAN
Praktikum acara 4 ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan adaptasi bermacam
tanaman terhadap ketersediaan air dimana kemampuan beradaptasi ini akan menjadikan
tumbuhan tertentu mempunyai ciri-ciri, baik itu secara morfologis maupun secara
anatomis sesuai dengan keadaan tempat hidupnya.
Jumlah air yang tersedia tergantung dari keadaan porositas tanah, banyak
intensitas cahaya matahari, keadaan iklim, dan sebagainya. Dengan berbagai kondisi
kadar air yang tidak sama di permukaan bumi baik tumbuhan , hewan, maupun manusia
harus menyesuaikann diri terhadap keadaan tersebut agar dapat exsis atau bertahan hidup.
Kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya atau
beradaptasi tiap jenis makluk hidup berbeda, meski tidak menutup kemungkinan ada
yang sama. Tanaman yang beradaptasi pada lingkungan yang banyak air tentu saja
memiliki ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan tanaman yang berdaptasi
pada lingkungan sedikit atau kekurangan air.
Ciri dan karakteristik yang dimiliki tanaman yang berbeda dalam beradaptasi pada
lingkungan air yang berbeda dapat menjadi petunjuk dan mempermudah bagaimana
membedakan adaptasinya tanaman banyak air (Hidrofit), dendan tanaman sedikit air
(Xerofit) dengan tanaman yang menghendaki atau lebih suka pada keadaan air yang
cukup sebagai bentuk adaptasinya (mesofit). Hal ini dapat diamati langsung dari bentuk
morfologis dan lebih mendetail lagi pada bagian anatomis atau fisiologisnya sehingga,
dapat dimengerti bahwa tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan dapat dengan
melakukan perubahan bentuk pada tanaman (morfologi \ struktur) yang dapat dilihat
secara visual maupun melalui perubahan anatomi dalam tubuh serta cara kerja
fisiologisnya.
JAGUNG (Zea mays)
Jagung termasuk tanaman mesofit yaitu tanaman yang beradaptasi pada kondisi
air yang cukup , tidak terlalu banyak air dan tidak terlalu sedikit air (kapasitas lapang).
Habitus jagung tegak, daunnya berbentuk pita, tangkai daunnya kecil atau hampir tidak
ada, bentuk batangnya bulat atau hampir bulat, tidak ada percabangan, dan sistem
perakarannya serabut.
Tanaman mesofit memiliki ciri yang agak berbeda dengan tanaman hidrofit
maupun tanaman xerofit.Tanaman ini menggunakan stomata sebagai alat untuk
mengkonversi air dan menghindari keadaan stres yang sedang sampai stress yang berat.
Jagung mempunyai sel kipas , inilah yang membedakannya dengan 2 jenis tanaman tadi.
Selain itu, adanya trikoma, stomata yang dimiliki tersusun secara teratur. Sedangkan
bagian lain yang juga dimiliki oleh hidrofit dan xerofit yaitu adanya jaringan pengangkut,
kutikula, meski distribusi dan kuantitas berbeda atau bahkan fungsinya kurang berperan
karena digantikan bagian yang lain, dan lain – lain.
ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes).
Enceng Gondok adalah contoh dari tanaman hidrofit. Tanaman inimerupakan
tanaman yang beradaptasi pada kondisi air yang berlebih. Tanaman ini memiliki rongga
udara atau aerenchym pada organ vegetatif pada batang dan daun yang berfungsi sebaga
ruang antar sel. Yang berperan dalam pertukaran udara. Adaptasi yang lain yaitu daun
yang dimiliki umumnya lebar dan terapung untuk mempermudah penguapan karena
dalam lingkungan air yang berlebih. Kutikulanya tipis, mempunyai epidermis seperti
yang dimiliki tanaman lain namun fungsinya untuk jalan keluar gas untuk memperoleh
unsur – unsur atau zat – zat tertentu yang terlarut dalam air. Stomata yang dimiliki oleh
tumbuhan ini berbeda dengan yang dipunyai jagung yaitu dalam distribusinya, stomata
enceng gondok tercecer sedangkan pada jagung (Zea mays) teratur berjajar. Selain
enceng gondok (Eichornia crassipes) yang terapung, ada tumbuhan hidrofit lain yaitu
yang tenggelam misalnya ganggang (Algae), dan yang melayang misalnya Hidrilla sp.
KAKTUS (Opunctia sp).
Tanaman ini termasuk kedalam tanaman yang hidup pada kondisi kering yang
disebut tanaman xerofit. Kaktus merupakan tanaman yang resisten (asli tanaman xerofit)
selain itu ada tanaman yang beradaptasi pada lingkungan kering tapi tidak asli tanaman
xerofit melainkan menghindar dan mencoba bertahan pada lingkungan kering contohnya :
padi lahan kering. Adaptasi yang dilakukan oleh kaktus (Opunctia sp) yaitu dengan
mereduksi daun dalam bentuk duri atau jarum serta rambut daun fungsinya untuk
mengurangi penguapan air dan untuk pendinginan adaptasi selain itu, daun dilapisi oleh
kutikula yang sangat tebal, daun berdinding tebal, adanya lapisan lilin , menutup stomata
penuh pada siang hari serta tersembunyi. Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki
relatif kecil, akar yang sangat panjang. Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan
penyimpan air yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua itu
dilakukan sebagai bentuk adaptasi tanaman yang hidup pada kondisi air yang ekstrem
yaitu kekeringan agar dapat bertahan hidup dan tetap exis dan tidak punah.
VI. KESIMPULAN
1. Hidrofit adalah tanaman yang beradaptasi pada lingkungan air yang
berlebih atau tergenang . Ciri – ciri tanaman ini yaitu: memiliki rongga
udara atau aerencym, selain itu berkutikula tipis, akarnya berkantung.
Contoh tumbuhan : Enceng gondok (Eichornia crassipes)
2. Mesofit adalah tanaman yang beradaptasi pada keadaan lapang atau cukup
air yaitu tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering. Ciri yang dimiliki
yaitu: adanya sel kipas, stomata teratur berjejer, dan adanya trikoma.
Contoh tumbuhan : Jagung (Zea mays)
3. Xerofit adalah tanaman yang beradaptasi pada lingkungan kering atau
kekurangan air. Ciri yang dimiliki yaitu: adanya jaringan penyimpan air;
daun tebal, berduri atau berbentuk jarum; kutikula yang tebal; dan
stomata tersembunyi. Contoh tumbuhan : Kaktus (Opunctia sp).
DAFTAR PUSTAKA
Indriani,Lisa.1999.Pengaruh Pembenah Tanah Terhadap efisiensi Penggunaan Air Tanah
Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Regosol.Agrivita 12(2):111-113.
Kimbal,John.1965.Biology.Adisson-Wesley Publishing Company: Massachusette.704 p
Nugroho, Agung; Sardjono Soekartomo, Basuki Ismail. 1997.Respon Tanaman Tomat
Var.Kingkong Terhadap Perbedaan Kadar Air Tanah dan Bayam
(Amaranthus spinosus.L).Agrivita.20(1):51-52
Seeman,J.1979.Agrometeorology.Bruhsche Universitats druckerei: Berlin.323 p.
Williams,C.N; J.O.UZO;W.T.H.Peregrine.1993.Produksi Sayuran di Daerah
Tropika.Gadjah Mada University Press.Jogjakarta.374 p.