adaptasi fis psiko kehamilan maternitas
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan akan mengalami
perubahan dalam dirinya sendiri baik fisik maupun psikologis. dua persoalan yang sering kita
hadapi adalah perasaan takut dan penolakan pada kehamilan. secara fisik akan terjadi
pembesaran perut, terasa adanya pergerakan atau timbulnya hiperpigmentasi, keluarnya
kolostrum dan sebagainya,atau kegelisahan yang dialami ibu hamil karena ibu hamil telah
mendengar ceritacerita tentang kehamilan dan persalinan dari orang sekitar. Perasaan takut dan
cemas tersebut akan timbul pada ibu hamil primipara dan multipara yang megalami kehamilan.
namun keluarga sering tidak memahami bahwa setiap kehamilan memiliki resiko. Manuaba,
(2001).
Persalinan adalah hal penting yang akan dialami ibu hamil, pada saat menghadapi persalinan
biasanya akan timbul rasa khawatir, rasa takut ataupun rasa senang dan bahagia. setiap saat
kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau mengalami penyulit atau komplikasi.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pemantauan kesehatan ibu hamil. Pemantauan kesehatan ibu
hamil dikenal dengan sebutan ANC (Antenatal Care). Pemeriksaan ini meliputi perubahan fisik
normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, mendeteksi dan menatalaksanakan setiap
kondisi yang tidak normal. Menurut Sondakh (2006), ada beberapa hal pemeriksaan ibu hamil
secara keseluruhan. Pertama, memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin. Kedua, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental
dan sosiall ibu. Ketiga, mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi
yang terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum. Keempat, mempersiapkan
cukup bulan dan persalinan
yang aman dengan trauma seminimal mungkin. Kelima, mempersiapkan ibu agar
masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal. Keenam,
mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati, serta yang terahir
mempersiapkan kesehatan secara optimal.
Menurut data WHO (2005), sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran yang dirujuk oleh tenaga kesehatan terjadi di negaranegara
berkembang, sehingga ibu hamil sering merasa cemas terhadap
kehamilannya. WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap
harinya yang sebenarnya kasus kematian tersebut dapat dicegah (WHO, 2005).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 Angka
Kematian Ibu (AKI) menjadi 262/100.000 Kelahiran Hidup (KH). Pada tahun
2009, diharapkan pemerintah mampu menurunkan AKI menjadi 226/100.000
KH, dan Angka Kematian Bayi Baru Lahir (AKBBL) 15/1000 KH (Depkes RI,
2008).
Kebijakan departemen kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di
tingkat dasar dan rujukan yang pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis
3
“empat pilar safe mother hood” dimana pilar kedua adalah asuhan antenatal
yang bertujuan untuk memantau perkembangan kehamilan dan medeteksi
kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini dan ditangani
secara benar. Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah
angka kematian ibu menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Asuhan antenatal penting dilakukan untuk menjamin agar proses alamiah
dapat berjalan dengan normal selama kehamilan. WHO memperkirakan bahwa
sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan serta dapat mengancam jiwanya.
Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal. Tujuan utama dari asuhan antenatal ini
adalah untuk mempersiapkan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dengan cara
membangun hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi tanda dan bahaya
yang mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan
kepada ibu. Pusdisnakes, (2002).
Berdasarkan latar belakang dan melalui pemikiran dan pertimbangan,
penulis merasa tertarik untuk menysun laporan kasus tentang Asuhan
Keperawatan Antenatal Pada Ny, S Dengan G1P0A0 Trimester III di Ruang Poli
Kandungan RSUD Tasikmalaya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk mendapatkan
gambaran nyata mengenai Asuhan Keperawatan Antenatal Pada Ny, S Dengan
G1P0A0 Trimester III di Ruang Poli Kandungan RSUD Tasikmalaya.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulisan Laporan ini adalah untuk mendapatkan
gambaran dan pengalaman nyata tentang :
a. Pengkajian data yang menunjang masalah keperawatan pada Ny. S Dengan
G1P0A0 Trimester III.
b. Diagnosa keperawatan pada klien Ny.S Dengan G1P0A0 Trimester III.
c. Rencana asuhan keperawatan pada Ny. S Dengan G1P0A0 Trimester III.
d. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ny. S Dengan G1P0A0 Trimester III.
e. Pelaksanaan evaluasi pada Ny. S Dengan G1P0A0 Trimester III.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk dapat mengaplikasikan teori yang
didapat di bangku kuliah sehingga mendapat gambaran nyata tentang asuhan
keperawatan pada Kasus Ny. S Dengan G1P0A0 Trimester III.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. S Dengan G1P0A0
Trimester III.
5
b. Bagi RSUD Tasikmalaya
Makalah ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada RSUD
khususnya di Ruang Poli Kandungan terutama untuk asuhan keperawatan pada
Klien Dengan G1P0A0 Trimester III.
c. Bagi STIKes BP Banjar
Makalah ini juga dapat digunakan oleh STIKes Bina Putera, sebagai bahan
kajian pustaka untuk pengembangan ilmu pengetahuan program profesi Ners.
d. Bagi keperawatan
Makalah ini dapat di gunakan sebagai bahan acuan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan pada Klien Dengan G1P0A0 Trimester III.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan “Asuhan Keperawatan Antenatal Pada Ny, S
Dengan G1P0A0 Trimester III di Ruang Poli Kandungan RSUD Tasikmalaya”
adalah :
Bab 1 Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, pelaksanaan,
manfaat dan sistematika penulisan
Bab II Landasan Toeri
Menguraikan tentang pengertian kehamilan, patofisiologi dan konsep
dasar asuhan keperawatan pada ibu hamil.
BAB III Tinjauan kasus
Menguraikan pengkajian data secara subyektif dan obyektif, diagnosa
keperawatan, masalah, diagnosa potensial dan perencanaan
BAB IV Simpulan
Daftar Pustaka
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
1. Alat Genetalia (reproduksi) bagian luar
Menurut (Bobak,2003 : 30)
a) Mons Veneris
Adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutupi oleh rambut
kemaluan.
b) Labia Mayora (bibir-bibir besar)
Adalah lipatan kulit yang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu
dengan mons veneris.
c) Labia Minora (bibir-bibir kecil)
Adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar.
d) Klitoris
Adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat dibawah arkus pubis.
Jaringan klitoris mengandung banyak pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga sangat
sensitif.
e) Vestibulum
Adalah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak diantara labia minora,
klitoris dan fourchette.
f) Himen (selaput dara)
Adalah lipatan yang tertutup mukosa sebagian, jarang seluruhnya, bersifat elastis, tetapi kuat,
disekitar introitus vagina.
Gambar 2.1 Alat Genetalia bagian luar
2. Alat genetalia (reproduksi) bagian dalam
Menurut (Bobak, 2003 :32)
a) Vagina
Vagina merupakan saluran muskulo-membrancus yang menghubungkan rahim dengan vulva.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rectum, panjang bagian depan 9 cm dan dan dinding
belakang 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang yang disebut portio,
bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio, vagina berfungsi untuk
mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks, dan jalan lahir pada waktu
persalinan.
b) Uterus
Uterus berbentuk seperti buah per yang sedikit gepeng ke arah mukosa belakang. Ukurannya
sebesar telur ayam dan mempunyai rongga, dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran
panjang uterus adalah 7 – 7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm.
Fungsi uterus antara lain untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan, pada
saat melahirkan uterus berkontraksi untuk mendorong bayi dan plasenta keluar.
Uterus terdiri dari :
1) Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba falloppii masuk ke uterus.
2) Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi
utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum
uteri (rongga rahim).
3) Serviks uteri
c) Tuba Falloppi (Tuba Uterin)
Tuba falloppi memanjang ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk
lekuk mengelilingi setiap ovarium dengan panjang kira-kira 10 cm dengan diameter 0,6 cm, yang
berfungsi sebagai pengantar ovum dari ovarium ke uterus, penyedia tempat untuk pembuahan.
Tuba falloppi terdiri atas :
1) Pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.
2) Pars ismika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya.
3) Pars Ampularis, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar tempat konsepsi terjadi.
4) Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen.
d) Ovarium (indung telur)
Ovarium terdapat dua buah yaitu kiri dan kanan yang dengan mesovarium menggantung di
bagian belakang ligamentum kiri dan kanan, ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. Ovarium ini berfungsi untuk
memproduksi ovum, memproduksi hormon estrogen dan memperoduksi progesteron. 11
Gambar 2.2 Alat Genetalia bagian dalam
B. DEFINISI
1. Kehamilan adalah saat-saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran
bagi setiap orang, ibu, bapak dan anggota keluarga. Serta terjadinya perubahan fisiologis
meliputi berbagai system dalam tubuh. ( Homilton, 2005 ).
2. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang dapat mengancam
keadaan ibu dan janin sehingga tujuan pemeriksaan antenatal adalah mengenal perubahan yang
mungkin terjadi sejak dini, menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan.
C. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
1. Tanda Subjektif ( Presumitif Sign )
a) Mual, Muntah
b) Mengidam
c) Lelah
d) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
e) Konstipasi dan obstipasi
f) Pigmentasi kulit
g) Adanya varises
h) Tanda chadwik ( Bercak keunguan pada vagina )
i) Leukore ( Keputihan )
j) Amenore ( Tidak Haid )
2. Tanda Objektif ( Probabilitas Sign )
a) Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus
b) Tanda Godles adalah melunaknya cerviks
c) Ballottement adalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang, mengapung dalam posisinya.
d) Uterine Soffie ( Desiran ) : Goyangan, desiram nadi yang terdengar diatas uterus normal
e) Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama hamil dan
tidak terasa sakit
3. Tanda Pasti ( Positif ) pada kehamilan
Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa dan diraba bagian janin, denyut jantung janin (DJJ),
terlihat tulang-tulang janin dalam photo Rontgen ( Mochtar, 2001 )
D. ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN
1. Perubahan fisiologis
a) Uterus
Ukuran dan berat uterus bertambah,kontraksi Braxton Hicks pada akhir trimester bertambah
besar, P;32 cm, L;21 cm, ukuran muka belakang 22 cm.
b) Postur tubuh
Tubuh akan mengalami lordosis
c) Perubahan dalam tubuh
1) Metabolisme „« BMR meningkat 15- 20%,umumnya pada trimester III „« Sering haus, nafsu
makan bertambah „« Kenaikan BB 6,5-16,5 kg (rata-rata 12,5 kg)
2) System sirkulasi „« Volume darah meningkat 25% secara fisiologis dengan puncak kehamilan
32 minggu. „« Peningkatan CO+ 30% „« Eritrosit meningkat „« Plasma darah meningkat,
leukosit meningkat sampai 10.000/ml3, trombosit meningkat „« Protein albumin,gama globulin
menurun pada trimester I dan pada akhir 15 kehamilan „« LED meningkat 4 X
3) System respirasi
„« Sesak nafas, nafas pendek ditemukan pada kehamilan > 32 minggu
4) System Gastro intestinal
„« Nausea kadang sampai emesis „« Morning siknes „« Konstipasi
5) System urinaria
„« Sering kencing pada trimester I dan III
6) System endokrin
„« HCG meningkat, estrogen dan progesterone serta relaxtin meningkat „« Tiroid membesar
tetapi hormone yang dihasilakn tetap sama „« Kelenjar paratiroid ukuranya membesar pada
minggu ke 15-30„« Kelenjar adrenal ukuranya meningkat terutama pada kortek.
7) System persyarafan
„« Perubahan postur tubuh
8) System musculoskeletal
Perubahan hormonal Pembesaran uterus yg sesuai usia kehamilan Peregangan menjadi terbatas
Perubahan motalitas usus Produksi estrogen dan progesteron Penekanan pada vesika urinaria
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan „« nyeri punggung karna perubahan postur tubuh
„« kram otot tungkai dan kaki berhubungan dengan metabolisme dan fosfor
E. PATOFISIOLOGI
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi
pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum
dengan spermatozoa. Konsepsi sampai terjadi kehamilan disertai banyak
perubahan. Perubahan tersebut diantaranya perubahan fisik, uterus, system
sirkulasi darah, system pencernaan, system urinalis, metabolisme, respirasi, dan
psikososial.
PATHWAY
Lordosis Hipotalamus Pengeluaran cairan berlebih Aktifitas terganggu Gangguan mobilitas fisik
Lemah. letih, lesu, klmhan otot
Metabolisme meningkat
Pembagian energy meningkat Peregangan sel mamae (saraf nyeri)
Resti terjadi kekurangan cairan
Nyeri
Pe? pertmbhan mmae & jar lemakCortex cerebri
Gguan pem keb nutrisi Gangguan pola napas Thalamus
Jumlah intake nutrisi menurun RR meningkat, Sesak Peregangan otot pinggang
Menurunkan expansi paru rasa mual muntahPeregangan syaraf nyeri
Penekanan pada diafragma Perubahan pola BAK Peregangan sel GI
Penumpukan makanan dalam usus dan lambung Rangsangan berkemih me? 17
F. PERUBAHAN FISIK
1. Vagina
Selama proses kehamilan, peningkatan valkularisasi dan hyperemia imbul di kulit dan otot-otot
perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak terdapat pada
struktur – struktur ini sekret yang banyak sekali dan warna ungu vagina disebabkan hyperemia.
F.
Gary Luningham, (2005).
Getah dalam vagina besarnya bertambah dalam kehamilan reaksinya asam pH 3,5-6,0 yang
disebabkan oleh terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil penghancuran glikogen yang berada
dalam sel-sel epitel vagina oleh
bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini mempunyai sifat bakterisida. FK Unpad,
(2000).
2. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terdapat pula hiperpigmentasi antara
lain pada areola Mammac, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang
tampak hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit
muka disebut Chloasma gravidarum. FK Unpad, (2000).
3. Dinding perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong
perut yang disebut striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada
payudara dan paha, pada primigravida warnanya membiru disebut striae
livide sedangkan pada multigravida selain biru juga terdapat warna garis
putih agak mengkilat seperti jaringan perut yang disebut linea albican. FK
Unpad, (2000).
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidatatis,
tapi setelah bulan IV Corpus Luteum menyusut. FK Unpad, (2000).
5. Payudara
19
Selama kehamilan payudara membesar disebabkan hypertrofi dari
alveoli yang menyebabkan hypersensitifitas pada mammae, hyperpigmentasi
areola mammae, grandula montgomery makin tampak, puting susu semakin
menonjol dan pengeluaran ASI belum berlangsung. Bobak dkk, (2004).
G. KEMUNGKINAN DATA FOKUS
1. Wawancara
a. Identitas Klien
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, nama suami, pekerjaan suami,
alamat.
b. Keluhan Utama
Menayakan gangguan terpenting yang dirasakan klien pada waktu
pengkajian seperti mual, muntah, lelah, letih dan anorexia.
c. Riwayat penyakit keluarga
Apakah mempunyai penyakit keturuan dan penyakit menular yang
memperberat kehamilannya.
d. Riwayat reproduksi
Menstruasi (Menarche, siklus haid, keluhan saat haid, lama haid,
banyaknya darah), HPHT.
e. Riwayat perkawinan
Kawin atau tidak kawin, berapa lama menikah, berapa kali menikah.
f. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1) Kehamilan yang keberapa
2) Riwayat kehamilan terdahulu
3) Riwayat persalinan dahulu
4) HPHT
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Penampilan umum, kesadaran (Compos mentis, Somnolen, Delirium,
Apatis, semi koma, koma), Tanda-tanda Vital :
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Suhu
4) Respirasi
5) Berat badan
6) Tinggi badan
7) Tinggi fundus uteri
8) Taksiran partus
b. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak,
palpasi tekstur, ada masa/tidak, rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
c. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya
nyeri tekan/tidak, reflek kornea dan pupil.
d. Hidung
Bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada masa
21
atau tidak.
e. Mulut dan Gigi
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih
atau kotor, adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
g. Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas,
bunyi jantung,
h. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada masa / tidak.
i. Genitalia luar
Varises, perdarahan, cairan yang keluar dari vagina.
j. Genitalia dalam
Servik : meliputi cairan yang keluar, lesi, kelunakan, posisi mobilitas
tertutup atau terbuka
Vagina : meliputi cairan yang keluar, lesi dan darah.
k. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada lesi, Striae gravidarum, TFU, Leopold I,II,III,
dan IV.
l. Ektremitas
Jumlah Jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises,
oedema, reflek patella, reflek babinsky.
H. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DO :
Klien muntah
DS :
Klien mengeluh mual,
klien mengeluh tidak
nafsu makan, klien
mengeluh lemah dan
letih
Perubahan fisiologi selama
kehamilan
«�Perubahan hormonal
«�Produksi estrogen dan
progesterone
«�Perubahan motilitas usus
«�Penumpukan makanan dalam
usus dan lambung
«�Peregangan saluran GI
«�Rasa mual dan muntah
«�Gangguan pemenuhan nutrisi
Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
2. DO :
Payu dara membesar
Payu dara teraba keras
DS :
Klien mengatakan
payudara terasa penuh,
tegang dan nyeri.
Skala nyeri 1-10
Perubahan fisiologis selama
kehamilan
«�Produksi estrogen dan
progesterone kembali
meningkat
«�Hipertrofi jaringan kelenjar
mamae
«�Peningkatan vaskularisasi
pigmentasi ukuran serta
penonjolan putting susu dan
aerola
«�Perubahan payu dara
«�
Ujung-ujung syaraf
teraktivitas
«�Merangsang mediator nyeri
Gangguan rasa
nyaman nyeri
23
«�Hypothalamus
«�Cortex cerebri
«�Nyeri dipersepsikan
3. DO :
Frekuensi BAK
meningkat.
Usia kehamilan diatas
27 minggu.
DS :
Klien mengatakan
sering BAK.
Pembesaran uterus yang
sesuai usia kehamilan
«�Penekanan pada vesika
urinaria
«�Peregangan menjadi terbatas
«�Rangsangan berkemih
meningkat
«�Perubahan pola BAK
Gangguan
eliminasi BAK
4. DO :
Frekuensi nafas
bertambah 24 x / menit.
Tampak sesak napas
DS :
Klien mengeluh sesak
napas.
Pembesaran uterus yang
sesuai usia kehamilan
«�Menekan pada diafragma
«�Penurunan expansi paru
«�Peningkatan RR, sesak napas
«�Gangguan pola napas
Gangguan pola
napas.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d pendesakan diafragma karena pembesaran uterus
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah
3. Gangguan rasa nyaman nyeri pada payu dara b.d hipertrofi pada jaringan
payudara
4. gangguan eliminasi : meningkatnya eliminasi BAK b.d pembesaran uteri.
J. NURSING CARE PLAN
No. Tujuan Intervensi Rasional
1. Tupan :
Dalam waktu 1x24
jam pola napas efektif
Tupen :
Dalam waktu 2 jam
kebutuhan oksigenasi
terpenuhi dengan
kriteria :
- Frekuensi
napas 18-22
kali/menit
- Klien tidak
sesak.
1. Kaji TTV
2. Monitor status
pernapasan klien
pada pergerakan
dada
3. Anjurkan klien
untuk banyak
istirahat
4. Anjurkan klien
untuk tidur
setengah duduk
5. Berikan oksigen
sesuai indikasi
1. Merupakan data
dasar dalam
menentukan
intervensi
selanjutnya
2. Menentukan luas
dan beratnya
masalah yang
terjadi
3. Mengurangi
pemakaian O2
4. Posisi semi
fowler dapat
mengefektifkan
expansi paru dan
mengurangi sesak
Oksigen
diberikan untuk
memenuhi
kebutuhan
25
oksigenasi klien
2. Tupan :
Dalam waktu 3x24
jam kebutuhan nutrisi
dapat terpenuhi.
Tupan :
Dalam waktu 2 x 24
jam gangguan
pemenuhan nutrisi
teratasi dengan
kriteria :
- Mual
berkurang
- Nafsu makan
ada
- Muntah
berkurang
- BB naik
sesuai usia
kehamilan
- Klien tidak
anemis
1. Kaji asupan
nutrisi
2. Observasi mual
dan muntah
3. Anjurkan klien
untuk minum air
hangat sebelum
makan
4. Anjurkan kepada
klien untuk
menghindari
makananmakanan
yang
mengandung
lemak tinggi
5. Anjurkan klien
untuk
menkonsumsi
makanan manis
sebelum turun
dari tempat tidur
6. Hindari faktor
yang dapat
menyebabkan
mual dan muntah
7. Anjurkan klien
untuk makan
sedikit tapi sering
selagi hangat
8. kolaborasi
pemberian
therapy
antiemetik
1. Menentukan
sejauh mana
derajat
kekurangan
nutirisi
2. Muntah
berlebih dikaji
untuk
mengetahui
efek atau resiko
dehidrasi
3. air hangat dapat
mengurangi
mual
4. Kadar lemak
yang tinggi
dapat
meningkatkan
respon terhadap
mual
5. Mengkonsumsi
makanan manis
dapat
memenuhi
kebutuhan
nutrisi sel,
karena mudah
diserap.
6. Ibu hamil
biasanya
muntah bila
mencium bau
makanan
7. Porsi sedikit
tapi sering
mencegah rasa
tidak enak di
abdomen
Antiemetik dapat
mengurangi mual
muntah
3. Tupan :
Dalam waktu 5x24
jam kebutuhan rasa
nyaman terpenuhi.
Tupen :
Dalam waktu 2x24
jam masalah dapat
teratasi dengan
kriteria :
- Nyeri
payudara
berkurang
atau tidak
nyeri sama
sekali
- Bengkak
berkurang
- Skala nyeri 0-
1
1. Kaji tanda-tanda
vital
2. Beritahu klien
untuk memakai bra
yang dapat
menyangga
payudara, elastis
dan dapat
menyerap keringat
3. Latih klien untuk
merawat putting
susu yang tidak
keluar
4. Jelaskan fisiologi
dari perubahan
payudara
1. Merpakan data
dasar untuk
melakukan
intervensi
selanjutnya
2. Bra yang elastis
dapat mengurangi
penekanan
berlebih yang
akan
memperberat
nyeri payudara
3. Atisipasi putting
susu yang tidak
keluar sebelum
menyusui
4. Perubahan
payudara sering
dan dormal
terjadi karena
hipervaskularisasi
kelenjar mamae
4. Tupan :
Dalam waktu 3x24
1. Berikan informasi
tentang perubahan
1. Membantu klien
memahami alas
27
jam gangguan
eliminasi tidak
terjadi.
Tupen :
Dalam waktu 2x24
jam gangguan
eliminasi tidak terjadi
dengan kriteria :
- Frekuensi
BAK normal.
berkemih
2. Beritahu klien
untuk membatasi
minum pada
malam hari
3. Beritahu klien
untuk miring kiri
saat tidur
4. Beritahu untuk
menghindari tidur
tegak dalam waktu
lama
5. Berikan informasi
mengenai perlunya
masukan cairan 6-
8 gelas / hari.
an fisiologis
tentang frekuensi
berkemih
2. Dapat mencegah
terjadinya
nokturia
3. Meningkatkan
perfusi ke ginjal,
memobilisasi
gangguan edema
yang dipendam
4. Untuk
menghindari
penekanan uterus
pada blast
Mempertahankan
tingkat cairan dan
perfusi yang
adekuat pada
ginjal
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Ny S
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : P
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
HPHT : 22 September 2010
Taksiran Partus : 29 Juni 2011
Diagnosa medis : G1P0A0 Trimester III
Tanggal pengkajian : 14 April 2011
Alamat : Cisayong Tasikmalaya
2. Identitas pasien
Nama : Tn. D
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
29
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Cisayong Tasikmalaya
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh badan pegel-pegel
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 13 april 2011 klien datang ke ruang poli kandungan untuk
memeriksakan kandungan nya yang sudah memassuki kehamilan Trimester
III, pada saat dikaji pada tanggal yang sama pada pukul 09.30 WIB klien
mengeluh pegal-pegal terutama pada kaki kadang disertai dengan kesemutan
dan sakit pada pinggang. Keluhan nyeri dirasakan bertambah bila klien
banyak berjalan dan nyeri berkurang apabila klien di istirahatkan, saat nyeri
terjadi klien tampak meringis menahan nyeri, rasa nyeri dirasakan menjalar
sampai punggung dan bokong, skala nyeri 2 dari rentang (0-5), nyeri hanya
dirasakan sewaktu-waktu saja yaitu bila klien banyak berjalan-jalan atau
berdiri. Tanda-Tanda Vital : TB : 159 CM, BB saat ini : 72 kg, BB
sebelum hamil : 58 kg, TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 84 x/menit,
Respirasi : 22 x/menit, Suhu : 365ºC, TFU : 32 cm.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pada saat kehamilan sekarang tidak memiliki penyakit
kronis seperti penyakit jantung, ginjal, dll. Klien juga mengatakan tidak
memiliki penyakit keturunan seperti DM, klien juga tidak memiliki penyakit
menular seperti TB paru dan TBC, dan tidak memiliki penyakit pada daerah
genitalia. Selama hamil klien hanya pernah menngalami penyakit ringan
seperti flu dan demam.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan bahwa diantara anggota keluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit menular dan keturunan.
e. Riwayat keperawatan prenatal
1. GPA
G1P0A0
2. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Klien mengatakan bahwa klien sebelumnya pernah menggunakan alat
kontrasepsi yaitu Pil KB. Mulai menggunakan tahun 2009 dan terakhir
tahun 2010 dan tidak ada keluhan.
3. Riwayat menstruasi
Klien mengalami menstruasi pada saat pertama umur 15 tahun dengan
siklus 28 hari dan sifatnya cair. Lama haid 5-7 hari dan tidak ada
keluhan. HPHT : 22 September 2010
4. Riwayat perkawinan
Klien menikah satu kali yaitu pada usia 25 tahun yaitu pada 2009, usia
suami 28 tahun. Lama pernikahannya sampai sekarang 3 tahun.
5. Riwayat kehamilan sekarang
Klien G1P0A0 Trimester III (32 Minggu) HPHT 22 September 2010,
taksiran partus 29 Juni 2011, pada awal kehamilan klien mengatakan
mengalami mual – mual, klien juga mengeluh kadang pusing, kluhan
tersebut hilang setelah umur kehamilan klien sampai 3-4 bulan, saat
memasuki kehamilan terimeter III klien tidak merasakan keluhan yang
berat hanya saja sering badan terasa pegal-pegal dan kesemutan. Klien
31
selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur dan mendapatkan
imunisasi TT sebanyak 2 kali.
f. Aspek Biologis
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a) Penampilan
umum :
Baik, tidak
pucat dan
lemas
b) Kesadaran
:
Composmen
this
c) TB :
159 CM
d) BB saat ini
: 72
kg
e) BB sebelum
hamil : 58
kg
f) TTV :
- TD
:
120/80
mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 365ºC
g) TFU : 32
cm
2. Sistem Integumen
a) Rambut dan
kulit kepala
Penyebaran rambut merata diseluruh permukaan kulit kepala,
berwarna hitam, tidak ada lesi atau benjolan dikepala, rambut
rontok.
b) Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, keadaan kulit kotor.
c) Kuku
Keadaan kuku pendek dan bersih, CRT 2 detik.
3. Sistem Sensori
a) Mata
Mata kanan kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak ada edema pada kelopak mata, fungsi penglihatan
baik.
b) Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, fungsi pendengaran baik.
33
c) Hidung
Posisi lubang hidung kiri dan kanan simetris, tidak tampak adanya
kotoran di lubang hidung, fungsi penciuman baik terbukti dengan
klien bisa membedakan bau kayu putih.
4. Sistem kardiovaskuler
Dada kanan dan kiri simetris, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 84
kali/menit, tidak ada pembesaran KGB dan peningkatan JVP.
5. Sistem Gastrointestinal
a) Mulut
Mukosa mulut lembab, tidak terdapat stomatitis, fungsi pengecapan
baik terbukti dengan klien bisa membedakan rasa manis, asin dan
pahit.
b) Abdomen
1) Inspeksi
Striae gravidarum (+), linea alba (+), lesi (-), Nyeri tekan (+)
2) Palpasi
Pemeriksaan leopold
- Leopold I : TFU 32 cm, taksiran BB janin = 3100 gram,
terbaba bagian lunak, kurang bundar dan melenting.
- Leopold II : di bagian kanan teraba bagian-bagian kecil,
bagian kiri teraba bagian besar (Letak punggung terletak di
sebelah kiri)
- Leopold III : Bagian bawah teraba melenting dan bundar,
bagian bawah sudah masuk PAP.
- Leopold IV : Convergen
3) Auskultasi
DJJ 135 x/menit teratur, Bising usus 8 x / menit.
c) Eliminasi
- BAK pada siang hari > 5 kali
- BAK pada malam hari > 5 kali
6. Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas Atas
Bentuk dan ukuran simetris, Klien dapat mengerakan kedua
tangannya , tidak terdapat Oedema dan lesi.
b) Ekstremitas Bawah
Bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat oedema, Tidak terdapat
varises, reflek lutut (+), kekuatan otot
5 5
5 5
7. Sistem Reproduksi
a) Mamae
Payudara kiri dan kanan simetris, putting susu datar/ tidak
menonjol, areola hyperpigmentasi, payudara bengkak, ASI baru
keluar sedikit, klien mengeluh payudaranya nyeri.
g. Aspek Psikologis
Klien bernama Ny. S berusia 27 tahun berasal dari Desa Cisayong
Tasikmalaya datang ke Poliklinik Kebidanan RSUD Tasikmalaya dengan
35
keluhan mules-mules, ini merupakan kehamilan pertama bagi klien dan klien
mengatakan bahwa kehamilannya telah terjadi perubahan pada pola
kehidupan sehari-harinya, klien menjadi sedikit malas dan suka mual-mual
dan muntah di pagi hari.
h. Aspek Sosial dan Ekonomi
Klien dapat berinteraksi baik dengan keluarga, perawat maupun pasien lain.
Klien termasuk ke dalam keluarga yang kurang mampu terbukti untuk biaya
rumah sakit klien menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu.
i. Aspek Spiritual
Klien beragama Islam, klien mengatakan selalu berdoa memohon kesehatan
kepada Alloh SWT.
j. Pola aktivitas sehari-hari
No Data Di Rumah
1. Nutrisi dan Cairan
a. Makanan
- 3 x /sehari
- 1 porsi
- Jenis Nasi, lauk pauk, sayuran
- Cara Mandiri
b. Minum
- 6 – 7 gelas
- Air putih
- Cara Mandiri
2. Eliminasi
a. BAB
- 1 x /hari
- Kuning khas
- Konsistensi Padat
- Cara Mandiri
b. BAK
- Tidak tentu
- Kuning
- Cara Mandiri
3. Personal Hygiene
- 2 x /hari
- 2 x /hari
- Gosok Gigi 2 x /hari
- Keramas 2 x /minggu
4. Pola Aktifitas
- ± 1 jam
- ± 7 jam
5. Mobilisasi
- Tidak ada
- Ibu rumah tangga
- Jalan-jalan
k. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 13 Maret 2011
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi
Hematology :
Waktu Perdarahan (BT) 1.00 1-3 menit
Waktu Pembekuan (CT) 3.00 1-7 menit
Golongan Darah B
Hemoglobin 12.9 P : 12-6
L : 14-18
Normal
Hematokrit 36 P : 35-45
L : 40-50
Normal
Leukosit 10.700 Dws : 5.0-10.0
Bayi : 7.0-17.0
Normal
Trombosit 210.000 Normal
37
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS :
-
-
-
DO :
-
Kehamilan
«�Perubahan hormonal
«�Pembesaran uterus sesuai usia
kehamilan
«�Panggul miring ke depan
(lordosis)
«�Perubahan tonus otot perut,
peningkatan beban BB
«�Pusat gravitasi bergeser ke
depan
«�Curva lumbosarkum
melengkung di servidorsal
«�Ligamentum dan otot tulang
belakang ke bagian
bawah/tengah mendapat
tekanan (perubahan mekanika
tubuh)
«�Gangguan rasa nyaman nyeri
Gangguan rasa
nyaman nyeri
2. DS :
Klien mengatakan
sering BAK pada
malam hari
DO :
- BAK
Meningkat
pada trimester
III
- Frekuensi BAK
6-7 kali per
hari
Penekanan bagian bawah janin
ke kandung kemih
«�Penurunan kapasitas kandung
kemih
«�Peningkatan frekuensi BAK
«�Perubahan pola eliminasi BAK
Perubahan pola
eliminasi BAK
3. DS :
Klien mengatakan
kadang merasa sesak
DO :
- Frekuensi
napas
26x/menit
- Klien tampak
sesak
Pembsaran uterus yang sesuai
dengan usia kehamilan
«�Penekanan dinding diafragma
«�Penurunan ekspansi paru
«�Peningkatan RR
Gangguan pola napas
Peningkatan
RR
Gangguan pola
napas
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri B.D adanya
perubahan mekanika tubuh ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan
pegal-pegal pada kaki
dan kadang sampai
pinggang
- Nyeri dirasakan
menjalar sampai ke
punggung dan bokong
- Klien mengatakan
nyeri dirasakan bila
banyak berdiri dan
berjalan
DO :
39
- Skala nyeri 2 dari
rentang (0-5)
2. Gangguan pola napas B.D penurunan expansi paru,
ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan kadang merasa sesak
DO :
- Frekuensi napas 26x/menit
- Klien tampak sesak
3. Gangguan pola eliminasi BAK B.D penekanan
bagian bawah janin pada kandung kemih, ditandai
dengan :
DS :
Klien mengatakan sering BAK pada malam hari
DO :
- BAK Meningkat pada trimester III
- Frekuensi BAK 6-7 kali per hari
E. Intervensi Keperawatan
NO. DX PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 1. Tujuan jangka
panjang :
Rasa nyaman klien
terpenuhi.
Tujuan jangka
pendek :
Rasa nyaman klien
terpenuhi dengan
kriteria hasil :
- Klien tidak
mengeluh
pegal-pegal
dan sakit
pinggang
- Klien mengerti
tentang
anjuran yang
diberikan
- Jelaskan posisi tubuh
yang benar, gunakan
bra maternitas yang
memberi topangan
- Anjurkan untuk
relaksasi dan
istirahat terutama
untuk ekstremitas
bawah, dan seluruh
tubuh pada umumnya
- Anjurkan untuk
menghindari
keletihan, gunakan
sepatu bertumit
rendah, gunakan
kasur yang padat
- Kondisi akan
membaik dengan
sikap tubuh yang
benar
- Mekanika tubuh
yang baik dapat
menghindar
peregangan
ligament berlebih
dan menghilangkan
kram
- Untuk menghindari
keletihan dan
kelelahan yang
berlebihan
- Menjelaskan
kepada klien
tentang posisi
tubuh yang baik
dan menggunaan
bra yang baik
Hasil :
Klien mengatakan
akan memakai bra
yang cocok untuk
masa kehamilan
- Menganjurkan
klien untuk
menghindari
aktivitas yang
berat dan
relaksasi jika
merasa sakit
Hasil :
Klien mengatakan
akan membatasi
kegiatan-kegiatan
yang melelahkan
- Menganjurkan
kepada klien
untuk
menghindari
menggunakan
sepatu yang
bertumit tinggi,
dan
menganjurkan
klien untuk
memakai kasur
- Respon klien
baik
- Respon klien
baik
- Respon klien
baik
41
- Anjurkan untuk
kompres hangat pada
daerah yang pegel
dan gosok bagian
punggung
- Yakinkan bahwa
kondisi akan hilang
6-8 minggu setelah
melahirkan
- Untuk memberikan
stimulasi pada
pembuluh darah
dan menghindari
ketegangan
- dapat memahami
kondisi yang
dialami
yang padat pada
saat tidur
Hasil :
Klien mengatakan
tidak akan memakai
sepatu hak tinggi dan
akan menggunakan
kasur yang padat pada
saat tidur.
- Menganjurkan
klien untuk
kompres hangat
dan menggosok
punggung
Hasil :
Klien mengatakan
akan melakukan apa
yang dijelaskan
perawat
- Meyakinkan
klien tentang
kondidi
kehamilannya
Hasil :
Klien dapat
memahami kondisi
kehamilannya
- Respon klien
baik
- Respon klien
baik
2. 2. Tujuan jangka panjang
: Pola nafas klien
efektif
Tujuan jangka
- Kaji status
pernafasan klien.
- Berikan informasi
tentang kesulitan
- Menentukan luas
atau beratnya
masalah
yangterjadi.
- Menurunkan
- Mengkaji status
pernafasan klien.
- Memberikan
informasi
- RR 26 X/menit
- Respon klien baik
pendek :
Pola nafas klien
kembali normal
dengan kriteria :
- 16/12 x/menit
- Klien tidak tampak
sesak
bernafas karena
aktivitas dan beri
tahu untuk sering
beristirahat bila klien
lelah.
- berikan klien
penjelasan
tentangtindakan yang
dapat di lakukan oleh
klien (Semi
powler,hindari
rokok)
- Periksa kadar Hb dan
HCT
kemungkinan
gejala pernafasan
yang di sebablan
oleh aktivitas.
- Menurunkan
tekanan pada
diafragma.
- Peningkatan kadar
plasma akan
mengencerkan Hb
mengakibatkann
anemia dan
menurunkan
kapasitas transport
O2
tentang kesulitan
bernafas karena
aktivitas dan
beritahu untuk
sering
beristirahat bila
klien lelah.
- memberikan
klien penjelasan
tentang tindakan
yang dapat di
lakukan klien
(semi
powlwer,hindari
rokok)
- Respon klien baik
3. 3. Jangka panjang :
Gangguan pola
- Berikan informasi
perubahan pola
- Membantu klien
untuk memahami
- Memberikan
informasi tentang
- Respon
klien baik.
43
eliminasi tidak terjadi.
Jangka pendek :
Pola eliminasi klien
kembali normal.
dengan criteria :
- Frekuensi BAK
normal.
berkermih pada
trimester III.
- Anjurkan untuk
membatasi minum
pada malam hari.
- Anjurkan untuk
miring saat tidur.
- Beri tahu mengenai
perlunya masukan
cairan 6-8 gelas per
hari.
alas an fisiologis
dari
frekuensiberkermi
h dan nokturia.
- Dapat mencegah
terjadinya nokturia
- Meningkatkan
perfusi ke ginjal
mobilisasi edema
yang defendant
- Untuk
menghindari
penurunan aliran
vena
- Memperhatikan
tingkat cairan dan
perfusi yang
adekuat pada
ginjal
perubahan pada
pola berkermih
pada trimester III
- Menganjurkan
untuk membatasi
minum pada
malam hari.
- Mengnjurkan
untuk miring kiri
saat tidur.
- Menganjurkan
untuk
menghindari
posisi tegak pada
waktu yang
lama.
- Memberitahu
mengenai
perlunyamasuka
n cairan 6-8
gelas per hari.
- Klien
mengatakan
akan
berusaha
untuk tidak
banyak
minum pada
malam hari .
- Respon
klien baik
- Respon
klien baik.
- Respon
klien baik
BAB IV
PEMBAHASAN
Ny.S umur 27 tahun, agama Islam, suku jawa, pendidikan SMA, seorang Ibu
Rumah Tangga ini adalah pernikahan pertama dengan Tn.D umur 30 tahun, agama
Islam,suku sunda, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta. Pasangan ini telah
menikah selama dua tahun dan merupakan kehamilan yang pertama.
Pembahasan ini mencoba menguraikan kesenjangan antara teori dan
kenyataan dilapangan dari berbagai faktor yang mendukung dan menghambat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan tahapan proses asuhan
keperawataan yaitu tahapan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Tahap Pengkajian
Tahap ini merupakan tahap awal dari suatu proses keperawatan dimana
melakukan pendekatan lebih dahulu terhadap klien dan keluarga, serta
menjelaskan maksud dan tujuannya dilakukan asuhan keperawatan.
Dalam melakukan pengkajian tidak menemukan kesulitan dan hambatan yang
berarti karena klien dan keluarga memberi respon yang positif dan mau bekerja
sama sehingga memudahkan untuk menggali pengumpulan data, selain itu juga
mendukung oleh kepala ruangan beserta staf, perawat beserta tim kesehatan
lainnya, yang banyak memberi bantuan dan kemudahan dalam melakukan
pengumpulan data.
Dari hasil pengkajian klien mengatakan mules-mules. TD 120/80 mmHg,
45
klien mengatakan mules bertambah bila klien bangun dan berdiri dan mules
merasa berkurang apabila ditidurkan.
Dari pengkajian tersebut ditemukan beberapa permasalahan yang dirumuskan
menjadi diagnose keperawatan sebagai berikut :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri B.D adanya perubahan
mekanika tubuh
2. Gangguan pola napas B.D penekanan urterus yang
menekan pada dinding diafragma
3. Gangguan pola eliminasi BAK B.D penekanan
bagian bawah janin pada kandung kemih
B. Tahap Perencanaan
Setelah data terkumpul kemudian dianalisa dan selanjutnya menyusun
rencana tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawataan yang
muncul.
C. Tahap Pelaksanaan
Setelah rencana tersusun penulis segera melaksanakan tindakan sesuai dengan
asuhan keperawatan yang direncanakan, adapun pelaksanaan tindakan
keperawatan dan tindakan kolaboratif disesuaikan dengan sarana dan prasarana
serta kondisi klien.
D. Tahap Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk menilai keberhasilan tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang harus dicapai. Evaluasi ini
merupakan tahap akhir dari proses dari keperawatan. Dari semua kriteria tujuan
yang ada pada diagnosa keperawatan dapat dievaluasi dan tujuan dapat teratasi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan G1P0A0 Trimester III di Ruang Poli
Kandungan RSUD Tasikmalaya, pada proses pelaksanaannya di dukung oleh teori yang
penulis dapatkan dari berbagai sumber dan diterapkan dengan proses asuhan keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan penulis dapat mengambil
kesimpulan yaitu :
1. Pada tahap pengkajian penulis dapat
melaksanakan tanpa menemui
hambatan yang berarti hal ini
didukung dengan diterapkannya
komunikasi yang efektif pada
wawancara dan pemeriksaan fisik hal
ini juga berkat kerja sama dari klien
dan keluarga serta petugas poliklinik
2. Pada peoses mengambil diagnose
keperawatan penyusun dapat
mengambil diagnose keperawatan
sesuai data fokus yang didapat dari
klien
3. Pada proses perencanaan penyusun
benar-benar mengacu pada
penyelesaian masalah yang muncul
pada klien, yang tentunya
disesuaikan dengan prinsip proses
asuhan keperawatan
4. Pada proses implementasi penyusun
juga dapat melaksanakannya dengan
baik karena mendapat bimbingan dan
saran dari pembimbing
5. Saat pengevaluasian masalah
keperawatan yang muncul semuanya
dapat teratasi.
B. SARAN
1. Dalam melakukan pengkajian harus dilaksanakan secara
komprehensif meliputi, bio, psikososial, dan spiritual dan
membina hhubungan saling percaya antara perawat dengan klien
beserta keluarganya sehingga dapat mempermudah pelaksanaan
pengkajian.
2. Dalam mengambil diagnose keperawatan hendaknya mengambil
49
skala prioritas yang menjadi masalah keperawatan yang dirasakan
klien.
3. Tahap perencanaan hendaknya dapat dilakukan dan direncanakan
bersama-sama bersama klien dan keluarga dan perawat
diharapkan dapat meningkatkan, pengetahuan dan motivasi agar
memudahkan dalam pelaksanaan
4. Pada tahap pelaksanaan hendaknya menggunakan metode—
metode seperti penyuluhan dan demontrasi sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan klien tentang masa-masa
persalinan
5. Pada tahap evaluasi hendaknya mengikutsertakan suami atau
keluarga untuk evaluasi selanjutnya karena klien dan
kehamilannya tidak bisa di evaluasi hanya oleh perawat saja.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2000, Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Diagnosa Keperawatan : buku saku. edisi 6.
Jakarata : EGC
Doengoes, A. Marylin, 2000, Rencana Perawatan Maternal dan Bayi, Jakarta : EGC
Ganong. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi: 17. Jakarta: EGC
Hamilton., 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC
Manuaba, 2001. Keperawatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Rineka Cipta
Sondakh, 2006. Ilmu Keperawatan Maternitas. Jakarta :Salemba Medika