aditya hadi s

20
1 MAKALAH TENTANG ALINEA DAN PARAGRAF DISUSUN OLEH : ADITYA HADISUMARNO P. (1584202075) PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2015/2016

Upload: taufiq99

Post on 12-Apr-2017

168 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aditya hadi s

1

MAKALAH TENTANG ALINEA DAN PARAGRAF

DISUSUN OLEH :

ADITYA HADISUMARNO P.

(1584202075)

PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TANGERANG 2015/2016

Page 2: Aditya hadi s

2

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamduillah saya panjatkan semata-mata hanya kepada Allah SWT. yang telah

melimpahkan nikmat dan karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang Perpaduan

Paragraf ini dapat saya selesaikan semoga rida Allah senantiasa menyertai, amin.

Didalam penyusunan makalah ini berisi konsep paragraf, syarat-syarat paragraf, jenis-

jenis paragraf, macam-macam paragraf, dan pengembangan paragraf.

Sebagai manusia yang tidak sempurna, saya menyadari manusia adalah tempat salah dan

lupa, oleh karena itu kepada yang saya hormati Bapak Haerudin,M.Pd selaku dosen Bahasa

Indonesia untuk membimbing saya agar kedepan nya lebih baik lagi.

Page 3: Aditya hadi s

3

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………

A. Latar Belakang…………………………………..

B. Rumusan Masalah……………………………….

C. Tujuan…………………………………………….

D. Manfaat …………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN …………………………..

A. Pengertian Alinea……………………………..

B. Jenis paragraf…………………………………

C. Syarat paragraf………………………………

D. Bagian penting paragraf…………………….

E. Fungsi paragraf………………………………

F. Unsur Alinea…………………………………

BAB 3 PENUTUP………………………………..

A. Kesimpulan………………………………….

B. Saran ………………………………………..

Page 4: Aditya hadi s

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik

dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau

seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti

menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan

bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,

karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.

Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan

ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat

ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini

merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini

diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa

penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat

sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide

yang saling berkaitan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?

2. Apa jenis-jenis paragraf ?

3. Apa syarat sebuah paragraf ?

4. Apa saja bagian penting dari sebuah paragraf ?

5. Apakah fungsi paragraf ?

6. Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam alinea?

Page 5: Aditya hadi s

5

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian alinea.

2. Untuk mengetahui jenis alinea.

3. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf.

4. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf.

5. Untuk mengetahui fungsi paragraf.

D. Manfaat

1. Kita mengetahui macam-macam paragraph.

2. Kita mengetahui fungsi paragraph.

3. Kita mengetahui pengertian alinea.

Page 6: Aditya hadi s

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ALINEA

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan

lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan

sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu

rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis

melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya

memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat. Alinea atau

paragraf juga di artikan sebagai penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau

kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau

tema.

Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam

kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, dan kalimat

penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian

untuk membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh

banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak

kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa

kalimat saja.

Page 7: Aditya hadi s

7

B. JENIS PARAGRAF

1. Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat utamanya

1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea

Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar

“dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan

efektif kalaubelajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di

bukukumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari

dibuku.

2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea

Contoh: Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah

muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan

dengancara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu

menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar

menjelang Ujian Akhir Nasional

3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea

Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan

pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari

sekarang. Belajar akanefektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

menjawab soal-soal dibuku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi

yang tidak dikuasaidicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para

guru memberitahukantips belajar menjelang UAN.

Page 8: Aditya hadi s

8

2. Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya

1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling

pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar

memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan

dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau

dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi.

Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan

menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada

dalam sebuah wacana atau karangan.

Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:

• Garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting.

• Pemaparan isi dan maksud judul karangan.

• Kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan.

• Sitiran dari suatu pendapat

• Pembatasan objek dan subjeknya.

• Pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan.

• Gabungan dari beberapa cara di atas.

Contoh :

Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis.

Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam

gara-gara waktu berusia 10 tahun dikirim ke sekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng

tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering

menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak

dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai

berenang dan menyelam.

2. Alinea Isi

Page 9: Aditya hadi s

9

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana

atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana

atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-

bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai

dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat

dijadikan pedoman, yaitu :

Pola Urutan Waktu

Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara

kronologis. Contoh:

1. Secara Eksplisit

Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau

teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar

jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan

Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang

harapan.

2. Secara Implisit

Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta

pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar

memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan

turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk

membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak

meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin

mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang

dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang

yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.

Pola Runtutan Tingkat

Page 10: Aditya hadi s

10

Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah

sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh :

Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari

satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima.

Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua,

pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan

penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat

menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat,

pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa

mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir

masing-masing warga desa

Pola Urutan Apresiatif

Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik

buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh :

Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak

orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif

beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini

bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa

produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi

dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup

dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi,

dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang

telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-peternak terlibat

dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan

dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam

keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen,

dan selalu bertindak secara itu.

Page 11: Aditya hadi s

11

Pola Urutan Tempat

Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat

ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan

sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat

pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat

yang kurang penting. Contoh :

Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi

semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak

laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter

sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini

adalah membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk

itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu

berbarengan dengan naiknya jaring.

Pola Urutan Klimaks

Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola

urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola

urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan

gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada

gagasan yang paling intens. Contoh :

Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah

dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik

nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan

lampu dinyalakan diruang Press Club.

Pola Urutan Antikimaks

Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola

urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke

Page 12: Aditya hadi s

12

yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan

setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.

Pola Urutan Khusus Umum

Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-

gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan

generalisasinya. Contoh :

Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga

sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi,

semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.

Pola Urutan Sebab – Akibat

Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat

atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh :

Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau

Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup

daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah

penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin

masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli.

Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis

seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi

Pola Urutan Tanya – Jawab

Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya

dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.Contoh :

Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar

diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi

jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah

yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk

berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli

pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat

Page 13: Aditya hadi s

13

harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat

ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.

3. Alinea Penutup

Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian

wacana atau karanan sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang

dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus

mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut.

Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang

tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus

menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali

(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan :

Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media

lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan

penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam

penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca

masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan

yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah

pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.

Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan :

Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala

rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50

% standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah

dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian

barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid

Page 14: Aditya hadi s

14

SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat,

rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.

Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting

Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat

persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan

terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi

Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih

penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah

stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini

mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani

manusia-manusia Indonesia.

Contoh alinea penutup yang berupa saran :

Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar

rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan

dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para

penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan sungai-sungai,

memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat

pedesaan yang menjadi sasaran KMD.

Contoh alinea penutup yang berupa harapan :

Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil

penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan

sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai

buku ini akan dimanfaatkan.

3. Macam-macam paragraf berdasarkan isi

1. Eksposisi

Page 15: Aditya hadi s

15

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan

mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli

sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga

harganya meningkat.

2. Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta

konsep sebagai alasan/ bukti. Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan

demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa

anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah

oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau

mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya

diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri

kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang

ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3. Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,

merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang

mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya

hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,

memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip

yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4. Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia

sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah

mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan

sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus

Page 16: Aditya hadi s

16

mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan

bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5. Narasi

Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur

cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.Contoh:

Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari

rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan

kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

C. SYARAT PARAGRAF

1. Kesatuan

yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau

gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.

2. Koherensi

yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan

kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin

dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.

3. Pengembangan

yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.

4. Efektif

yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan

dengan tepat.

D. BAGIAN PENTING PARAGRAF

Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka

pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat

utama dan kalimat penjelas.

Kalimat Pokok

Page 17: Aditya hadi s

17

Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah

maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah

paragraf.

Kalimat Penjelas

Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail

rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

E. FUNGSI PARAGRAF

Berikut ini merupakan fungsi paragraf:

1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam

serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.

2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,

ganti paragraf berarti ganti pikiran.

3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi

pembacanya

4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih

kecil.

5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

F. UNSUR ALINEA

Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang

dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan

pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea

harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu

adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic

sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas.

Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas

dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat

pendukung.

Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat

awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat

Page 18: Aditya hadi s

18

penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin

jelas.

Ciri kalimat topik adalah:

1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut

2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri

3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain

4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.

Ciri kalimat penjelas adalah:

1. (Dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.

2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam

paragraf.

3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi.

4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik.

Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat

topikdengan empat cara, yaitu:

1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan

2. kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya).

2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan

menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama.

3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam

kalimat topik.

4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok.

Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”.

Page 19: Aditya hadi s

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih

luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan

menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara

wajar dan formal.

Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea

penutup.

Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.

Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea

deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan

ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu

keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea

contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu

deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.

Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur

penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang

(development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea

tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam

sebuah alinea.

B. SARAN

Saran yang ingin saya sampaikan adalah pemahaman tentang alinea dan paragraf yang

benar, kiranya dapat membantu kita dalam pembuatan suatu makalah agar kita lebih baik lagi

kedepannya dalam membuat makalah yang baik.

Page 20: Aditya hadi s

20

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.

Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV

Yrama

Widya.

Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.

Mujianto, G.,dkk.2005.Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah.Malang: UMM Press

Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa

Indonesia.Jakarta: Transmedia

Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga

Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.

Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.