adme kimed

Upload: nando-doank

Post on 14-Apr-2018

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 ADME kimed

    1/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    2/69

    Farmakokinetika

    Untuk menghasilkan efek obat harus tersedia

    dalamjumlah yang cukup di sisi aktifnya

    Hal ini dapat dikontrol berdasarkanjumlah obat

    yang diberikan.

    Tetapi konsentrasi obat di sisi aktif sangat

    ditentukan oleh sifat farmakokinetika obat

    tersebutAbsorpsi, Distribusi, Metabolisme

    dan Ekskresi (ADME)

  • 7/30/2019 ADME kimed

    3/69

    Lewatnya suatu senyawa dari tempatpemberian ke sistem sirkulasiAbsorpsi

    Setelah absorpsi, penghantaran obatke sisi aktif.Distribusi

    Obat merupakan subjek biotransformasi,menghasilkan perubahan kimiawi yangmembantu mengeliminasi obat tsb.

    Metabolisme

    Merupakan akhir aktivitas obat. Dapat terjadimelalui beberapa jalur (urinasi, ekshalasi, dll).Harus diperhatikan bila ekskresi terjadi viaplasenta atau ASI

    Ekskresi

  • 7/30/2019 ADME kimed

    4/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    5/69

    Administrasi

    Inhalasi Intramuskular Intravena Perkutan Oral/rektal

    Sirkulasi Sistemik

    Ekspirasi Susu Keringat Urine Feses

    Absorpsidan

    Distrib

    usi

    Paru-paru

    OtotKulit Saluran

    cerna

    Payudara Kelenjarkeringat

    Ginjal Hati

  • 7/30/2019 ADME kimed

    6/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    7/69

    Penembusan barier fisiologis Dalam perjalanannya di tubuh obat harus

    menembus beberapa jenis barier. Barier ini dapat berupa lapisan tunggal sel

    (ex:epitel intestinal) atau beberapa lapis sel (ex:kulit), atau membran sel itu sendiri (untuk

    mencapai reseptor intraseluler). Obat dapat melintasi barier dgn menembus sel

    (transeluler) atau melewati celah di antara sel(paraseluler)

    transelulerparaseluler

  • 7/30/2019 ADME kimed

    8/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    9/69

    Transport Transeluler

  • 7/30/2019 ADME kimed

    10/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    11/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    12/69

    Transport termediasi Transport yg melibatkan molekul pembawa,

    suatu protein transmembran yg mengikatmolekul dan melepaskannya di dalam atau di

    luar membran.

    Dapat bersifat pasif (tanpa energi, difusiterfasilitasi) & mengikuti gradien konsentrasi. Ex:

    transport vit B12 melewati membran intestinal.

    Dapat menggunakan energi ATP untuk

    memompa molekul melawan gradien

    konsentrasi (transport aktif).

  • 7/30/2019 ADME kimed

    13/69

    Transport vesicular Membran sel membentuk lubang kecil yg secara

    bertahap membungkus partikel ataumakromolekul, kemudian menembus sel dalam

    bentuk vesicle

    Endositosis (memasukkan makromolekul kedalam sel), eksositosis (mengeluarkan

    makromolekul dari sel) dan transitosis

    (membawa makromolekul menembus sel).

    Ex: proses absorpsi oral vaksin polio.

  • 7/30/2019 ADME kimed

    14/69

    Transport obat paraseluler

    Obat dapat melewati lapisan sel melalui celah

    antar sel (cell junction) ditentukan oleh

    gradien konsentrasi atau gradien tekanan

    hidrostatik.

    Ukuran dan karakteristik cell junction sangatbervariasi. Ex: endotelium kapiler glomerulus

    sangat kaya pori shg sangat permeabel &

    memungkinkan filtrasi air & solut. Sedangkan selendotel otak sangat rapat, membatasi transport

    paraseluler.

  • 7/30/2019 ADME kimed

    15/69

    Absorpsi

    Absorpsi : perjalanan obat dari tempat

    pemberian ke sirkulasi sistemik.

    Tidak diperlukan absorpsi pada pemberian iv.

    Pemberian obat bisa via enteral & parenteral.

    Enteral : oral, sublingual, rectal

    Parenteral : iv atau im

    Rute lain : transdermal, inhalasi

  • 7/30/2019 ADME kimed

    16/69

    Absorpsi

    Gastro-

    intestinal

  • 7/30/2019 ADME kimed

    17/69

    Per oral

    Solubilitas

    StabilitasPermeabilitas

    Metabolisme

    PPB

    Stabilitas iv, im, ip, sc

    Plasma,

    tissue

    Bile excretion

    Not absorbed

  • 7/30/2019 ADME kimed

    18/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    19/69

    Absorpsi Oral Sebelum diabsorpsi oral, obat harus melarut

    dalam cairan lambung atau saluran cerna(disolusi).

    Disolusi tergantung:

    Kelarutan dalam air, log P Ukuran partikel solut

    Karakteristik kristal

    pKa obat dan pH medium

  • 7/30/2019 ADME kimed

    20/69

    Disolusi dari permukaan padat obat

  • 7/30/2019 ADME kimed

    21/69

    Absorpsi

    Kelarutan dalam air merupakan prasyarat untuk

    absorpsi.

    Kelarutan dalam air dan permeabilitas membran

    cenderung berlawanan

    Namun demikian keseimbangan sifat fisikokimia

    dibutuhkan untuk mendapatkan absorpsi

    optimal

    Kelarutan dlm air

    permeabilitas

  • 7/30/2019 ADME kimed

    22/69

    Faktor fisikokimia yg mempengaruhi Absorpsi :

    gradienkonsentrasi

    kelarutandalam lemak

    derajationisasi

    ikatan

    hidrogen

    ukuran

    molekul, dll

  • 7/30/2019 ADME kimed

    23/69

    Absorpsi : Ionisasi

    Prinsip utama: hanya obat dalam bentuk tak terion

    yang akan menembus membran.

    Aliran

    darah

  • 7/30/2019 ADME kimed

    24/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    25/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    26/69

    Absorpsi : Ikatan H Difusi menembus membran difasilitasi oleh ikatan H

    antara molekul obat-air Semakin tinggi kapasitas ikatan-H, semakin besar

    energi dibutuhkan agar proses absorpsi terjadi

  • 7/30/2019 ADME kimed

    27/69

    b l l

  • 7/30/2019 ADME kimed

    28/69

    Permeabilitas Saluran cernao Begitu terlarut dalam medium GIT, obat dapat

    menembus kapiler dinding sal cerna.o Dibutuhkan lipofilisitas tertentu agar obat dapat

    menembus membran lipid sekaligus terlarut

    dalam medium GIT (aqueous).o Obat yg kelarutan dalam lemak tinggi, absorpsi

    akan rendah karena tidak larut dalam air.

    Sebaliknya obat yg sangat polar, tidak mampumenembus membran lipid.

    bili S l

  • 7/30/2019 ADME kimed

    29/69

    Permeabilitas Saluran cernaAturan umum absorpsi intestinal:

    Obat amfifatik kecil menembus membran secaratranseluler dgn cara berpartisi dalam membran

    lipid.

    Obat hidrofilik kecil lebih mudah melewati ruteparaseluler, atau lewat kanal aqueous dgn

    fasilitasi (nutrisi, vitamin atau kofaktor).

    Peptida dan protein sukar diabsorpsi, shgmembutuhkan agen pembawa.

  • 7/30/2019 ADME kimed

    30/69

    Di ib i

  • 7/30/2019 ADME kimed

    31/69

    Tingkat distribusi obat ke jaringan tergantung

    afinitas relatifobat pada jaringan, relatifterhadap darah/plasma

    Obat dgn afinitas tinggi pada jaringan akan

    terdistribusi dgn baik ke jaringan. Obat dgn

    afinitas lebih tinggi pada darah, distribusinya ke

    jaringan akan terbatas

    Protein utama plasma adalah albumin (35-50

    g/L) yg mengandung residu asam amino lipofilik,

    dan kaya akan lysine.

    Distribusi

    k l d

  • 7/30/2019 ADME kimed

    32/69

    Ikatan dgn albumin meningkat sejalan dgn peningkatan

    lipofilitas

    Obat yg asam cenderung membentuk interaksi muatan-

    muatan dgn lysine.

    Obat yang basajuga berinteraksi dgn asam-1-

    glikoprotein (0,4-1,0 g/L)

    Ikatan plasma dan jaringan

    k l d ( )

  • 7/30/2019 ADME kimed

    33/69

    Membran sel jaringan mengandung posfolipid

    bermuatan negatif.

    Basa cenderung mempunyai afinitas pada jaringan

    karena interaksi muatan-muatan denganphosphate

    headgroup. Sebaliknya dgn asam.

    Ikatan plasma dan jaringan (pH 7,4)

    i ib i

  • 7/30/2019 ADME kimed

    34/69

    Apakah efek ikatan plasma & jaringan terhadap Vss

    (volume steady state) yang teramati?

    Asam cenderung sangat terikat protein plasma

    sehingga fUP kecil. Asam mempunyai afinitas rendah

    terhadap jaringan karena tolakan muatan, shg fUT

    besar. Jadi VSS asam cenderung kecil (< 0,5 L/kg).

    Distribusi - Vss

    fUPVSS = VP + ( VT . )

    fUT

    VP = volume fisiologis plasma

    VT = volume fisiologis jaringan

    fUP = fraksi obat tak terikat di plasma

    fUT = fraksi obat tak terikat di jaringan

    Di ib i VfU

  • 7/30/2019 ADME kimed

    35/69

    Senyawa netral mempunyai afinitas terhadap plasma

    maupun jaringan, yg tergantung lipofilisitas. Perubahan

    logD cenderung memberikan efek sama terhadap fUP

    dan fUT. senyawa netral mempunyai VSS sedang (0,5-5

    L/kg). Basa mempunyai afinitas lebih tinggi terhadap jaringan

    disebabkan tarikan muatan. fUP cenderung lebih besar

    dibanding fUT. VSS cenderung tinggi (> 3 L/kg)

    Distribusi - VssfUP

    VSS = VP + ( VT . )fUT

  • 7/30/2019 ADME kimed

    36/69

    I i b l h d K 8 5

  • 7/30/2019 ADME kimed

    37/69

    Ion trapping basa lemah dgn pKa 8,5

    Membran

    Plasma pH 7,4 Sitosol pH 7,2

    Distribusi

    B B

    BH+ BH+

    7,4%

    92,6%

    4,8%

    95,2%

  • 7/30/2019 ADME kimed

    38/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    39/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    40/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    41/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    42/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    43/69

    P bilit j i t t

  • 7/30/2019 ADME kimed

    44/69

    1. Laju

    permeabilitasjaringan

    a. Sifat fisikokimia obat

    ukuran molekul

    pKa

    koefisien partisi

    b. Barier fisiologis

    2. Laju perfusi

    darah

    Permeabilitas jaringan tergantung:

    Sif t fi ik ki i b t

  • 7/30/2019 ADME kimed

    45/69

    a. Sifat fisikokimia obat:Obat dgn BM < 400 Da dgn mudah melintasi

    membran kapiler utk berdifusi ke cairan interstitialekstraseluler (ECF).

    Penetrasi obat dari ECF dipengaruhi sifat

    fisikokimia obat:a. ukuran molekul

    b. ionisasi

    c. lipofilisitas

    Sif t fi ik ki i b t

  • 7/30/2019 ADME kimed

    46/69

    Sifat fisikokimia obat:

    Ukuranmolekul

    Ion kecil < 50 Da memasuki sel melalui kanal aqueous,

    sedangkan ion besar terhalang, kecuali difasilitasi olehsistem transport aktif.

    Ionisasi

    Obat dalam bentuk tak terion pada pH darah dan ECFdapat menembus sel lebih cepat. pH normal 7,4 kecualikondisi tertentu seperti alkalosis/asidosis sistemik.

    Lipofilisitas

    Hanya bentuk tak terion yg lipofolik yg mampumenembus membran sel. Ex: tiopental (lipofil, tak terionpada pH darah & ECF, mudah berdifusi ke otak), penisilin(polar, terion pada pH plasma, tidak menembus BBB).

  • 7/30/2019 ADME kimed

    47/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    48/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    49/69

    BBB merupakan barrier lipofil:

  • 7/30/2019 ADME kimed

    50/69

    Hanya obat dgn koefisien partisi tinggi yg dapat berdifusi

    pasif. Obat dgn kelarutan dalam lemak sedang & rendahserta molekul terion tidak dapat atau sukar berpenetrasi.

    Sel endotelial membatasi difusi objek mikroskopik(ex:bakteri) dan molekul hidrofil besar ke dalam CSF, tapimemungkinkan molekul hidofil kecil berdifusi (O2, CO2,hormones).

    Sel dapat mentransport aktif produk metabolit sepertiglukosa menembus barier dgn protein spesifik.

    BBB merupakan barrier lipofil:

  • 7/30/2019 ADME kimed

    51/69

    Penetrasi Menembus Barrier Plasenta

    Plasenta merupakan membran yang memisahkan

    darah fetus dari darah ibu

    Disusun dari membran dasar Trophoblast Fetal dan

    Endotelium

    Ketebalan rata-rata di awal kehamilan (25 ) yangmenurun hingga (2 ) pada akhir kehamilan.

  • 7/30/2019 ADME kimed

    52/69

    Obat dengan BM< 1000 Daltons dan kelarutan dalam

    lemak sedang hingga tinggi seperti ethanol,

    sulfonamides, barbiturates, steroids, anticonvulsants

    dan beberapa antibiotics mudah menembus barrier

    plasenta dengan difusi sederhana.

    Nutrisi penting untuk petumbuhan janin ditransport

    dgn proses termediasi carrier.

    Penetrasi Menembus Barrier Plasenta

    3 Uk ran dan laj perf si organ/jaringan

  • 7/30/2019 ADME kimed

    53/69

    Laju perfusi merupakanvolume darah yang

    mengalir per unit waktuper unit volume jaringan.

    Semakin besar alirandarah, semakin cepat

    distribusi.

    Jaringan berperfusi tinggi(paru, ginjal, hati, jantung

    dan otak) cepatmengalamikesetimbangan kadar

    obat larut lemak.

    Tingkat distribusi obat

    pada jaringan atauorgan tergantungukuran (volume)

    3. Ukuran dan laju perfusi organ/jaringan

  • 7/30/2019 ADME kimed

    54/69

    PLASMA PROTEIN BINDING

  • 7/30/2019 ADME kimed

    55/69

    Protein BM(Da) konsentrasi

    (g/L)Obat yg terikat

    Albumin 65,000 3.55.0 Berbagai obat

    1- acid

    glycoprotein

    44,000 0.04 0.1 Obat basa:

    propranolol,imipramine ,

    lidokain,

    corticosteroids.

    Lipoproteins 200,000

    3,400,0000.003-0.007

    Obat basa lipofilEx. chlorpromazine

    1 globulin

    2 globulin

    59000

    13400

    0.015-0.06 Steroid , thyroxine

    Cynocobalamine

    Vit. A,D,E,K

    PLASMA PROTEIN BINDING

  • 7/30/2019 ADME kimed

    56/69

    Binding of drug to globulin

    1 globulin : kortisonsteroid, prednison,tiroksin, vit B12

    2 globulin(ceruloplasmin):

    Vit. A D E K

    1-globulin

    (transferrin ) : ion besi

    2-globulin :karotenoid

    - globulin :

    antigen

  • 7/30/2019 ADME kimed

    57/69

    Ekskresi

  • 7/30/2019 ADME kimed

    58/69

    1. Ekskresi renal

    Ekskresi

  • 7/30/2019 ADME kimed

    59/69

    1 Ekskresi renal

  • 7/30/2019 ADME kimed

    60/69

    Filtrasi glomerulus

    Reabsorpsi tubular

    Sekresi tubular aktif

    1. Ekskresi renal

    Ekskresi urin via ginjal merupakan gabungan dari

    3 proses:

    a. Filtrasi Glomerulus

  • 7/30/2019 ADME kimed

    61/69

    Aliran darah ke ginjal 1,2-1,5L/mnt

    10% volume ini disaring melalui pori-pori di

    glomerulus filtrat/urin primer 180L/hr

    Pori-pori membran kapiler glomerulus cukup

    besar shg molekul kecil & sebagian besar

    molekul obat bisa lewat, tapi sel darah dan

    molekul besar (>60 kDa) seperti protein plasma

    tidak bisa lewat.

    Sehingga obat yg terikat protein plasma tidak

    dieliminasi via giltrasi glomerulus

    a. Filtrasi Glomerulus

  • 7/30/2019 ADME kimed

    62/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    63/69

  • 7/30/2019 ADME kimed

    64/69

    c. Sekresi tubular aktif

  • 7/30/2019 ADME kimed

    65/69

    Sistem transport ini dapat jenuh atau saling

    berkompetisi

    dapat terjadi interaksi obat Contoh: untuk menurunkan ekskresi uriner dari

    penisilin (shg memperpanjang efek) diberikan

    bersama probenesid, suatu asam organik lemah

    yg dapat berkompetisi untuk sistem transport

    aktif di tubulus.

    Co-administrasi kuinidin menurunkan klirens

    ginjal digoin shg meningkatkan kadar serum

    digoxin

  • 7/30/2019 ADME kimed

    66/69

    1. Ekskresi renal

  • 7/30/2019 ADME kimed

    67/69

    2 Ekskresi bilier

  • 7/30/2019 ADME kimed

    68/69

    Hati merupakan salah satu organ ekskresi penting,

    karena berperan dalam pembentukan cairan empedu ygdialirkan ke usus dan kemudian dibuang bersama feses.

    Sel-sel hepatosit mensekresi 1L cairan empedu/hari,

    terdiri dari: air, ion, garam empedu (penting untuk

    absorpsi lipid), kolesterol & pigmen empedu.

    Beberapa obat secara aktif disekresi ke dalam empedu &

    kemudian ke saluran cerna (umumnya dgn ukuran 400-

    500Da)

    Untuk dapat diekskresi via empedu, dibutuhkan gugus

    polar yg kuat.

    2. Ekskresi bilier

    2. Ekskresi bilier

  • 7/30/2019 ADME kimed

    69/69

    Banyak obat diekskresikan via empedu dlm bentuk

    metabolitnya (terutama konjugat glukoronida) Obat (atau metabolitnya) yg masuk ke saluran cerna via

    empedu bisa diekskresikan via feses, tetapi bisa juga

    direabsorpsi kembali siklus enterohepatik

    Konjugat obat (glukuronida) dpt dihidrolisis di usus oleh

    bakteri, shg terlepas dan direabsorpsi dlm bentuk obat

    induk.

    Ex: kloramfenikol & steroidmengalami siklus bilierekstensif, sebelum akhirnya dieksresi via urin

    2. Ekskresi bilier