air buangan.pdf

Upload: emir-kar

Post on 15-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    1/7

    5.4 Perhitungan Perpipaan Air buangan

    5.4.1 Penentu Dimensi Pipa Air Buangan

    Penentuan Dimensi Pipa Horisontal dan Vertikal pipa air buangan berdasarkan unit beban

    (fixture unit) masing-masing alat plambing, akumulasi , diameter perangkap, kemiringan (slope),

    diameter pipa, panjang serta beda tinggi.

    Tabel 5.8. Perhitungan Dimensi Pipa Horisontal dan Vertikal Air Buangan Lantai 1-3

    Tabel Perhitungan Dimensi Pipa Horisontal dan Vertikal Air Buangan

    Lantai Sekto

    rDari-

    Ke

    Alat PlambingDiameter

    Perangkap Slope

    Diameter Pipa

    Panjang

    Bedatinggi ( m)Nama

    FU

    Akumulasi

    1, 2 dan

    3

    TIPIKAL

    A 1 - 2 LV 1 1 32 0.02 32 2.5 0.05 2 - 3 SINK 2 3 40 0.02 40 2.5 0.05

    3 - 4 FD 2 5 50 0.02 75 0.3 0.006

    4 -

    SHAFT

    WC 4 9 65 0.02 752 0.0400

    B 5-6 UR 4 4 50 0.02 50 2.3 0.046

    6 - 7 SINK 2 6 65 0.02 40 2.5 0.05

    7 - 8 FD 1 7 65 0.02 75 1.4 0.028

    8 - 9 WC 4 11 75 0.02 75 2.5 0.05

    9 -

    SHAF

    T

    LV 1 12 75 0.02 32

    1 0.02

    SHAFT

    AKUMULASI21 0 0.02 100

    3.3 0.0660

    5.4.2 Penentuan Dimnsi Pipa Tegak Buangan

    Dalam menentukan pipa tegak buangan terlebih dahulu kita menentukan jumlah beban alat

    plumbing yang ada tiap lantai kemudian mengguanakn data beban alat plumbing tersebut untuk

    menentukan dimensi pipa buangan berdasarkan table 5.6 halaman 202 di buku Perencanaan

    Pemeliharaan Sistem Plumbing ( Morrimura dan Noerbambang ). Didapat hasil sebagai berikut.

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    2/7

    Tabel 5.9 Penentuan Dimensi Pipa Tegak Buangan

    PERHITUNGAN DIAMETER PIPA TEGAK BUANGAN

    NO LANTAI

    KE

    FIXTURE UNIT DIAMETER PIPA TEGAK

    SENDIR

    I

    AKUMULAS

    I BUANGAN

    1 3 21 21 100

    2 2 21 42 100

    3 1 21 63 100

    Contoh Perhitungan Dimensi Pipa Horisontal Lantai 2 :

    Sektor : 1

    Jalur : 1 ke 2

    Alat Plambing : Lavatory

    JumlahFixture Unit :

    a. Sendiri : 1

    b. Akumlatif : 1

    Diameter Perangkap : 32 mm

    Slope : 0,02

    Diameter Pipa : 32 mm

    Panjang Alat Pipa : 2.5 m

    Beda Tinggi : Slope x Panjang alat

    : 0,02 x 2.5

    : 0,05 m

    : 5 cm

    Contoh Perhitungan Dimensi Pipa Vertikal Lantai 2 :

    Jalur : Shaft

    JumlahFixture Unit :

    a. Sendiri : 21

    b. Akumlatif : 21

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    3/7

    Slope : 0,02

    Diameter Pipa : 100 mm

    Panjang Alat : 3.3 m

    Beda Tinggi : Slope x Panjang alat

    : 0,02 x 3.3

    : 0,066 m = 6.6 cm

    5.5 Penentuan Dimensi Pipa Vent

    Bersama-sama dengan alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting dari suatu

    sistem pembuangan. Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai berikut :

    Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan

    Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan

    Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan

    Karena tujuan utamanya adalah menjaga agar perangkap tetap mempunyai sekat air,

    maka pipa ven harus dipasang sedemikian rupa agar dapat mencegah hilangnya sekat air.

    Pipa ven yang digunakan dalam perencanaan ini merupakan kombinasi dari beberapa

    jenis ven, yaitu :

    Ven lup, yaitu pipa ven yang melayani dua atau lebih perangkap alat plambing, dan

    disambungkan kepada pipa ven tegak.

    Ven tegak, yaitu perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas cabang mendatar

    pipa air buangan tertinggi.

    Pipa tegak ven, dipasang jika pipa tegak air buangan melayani dua interval cabang

    atau lebih, dan alat-alat plambing pada setiap lantai mempunyai pipa ven tunggal

    atau pipa ven jenis lainnya. Bagian atas dari pipa tegak ven ini harus terbuka

    langsung ke udara luar di atas atap tanpa dikurangi ukurannya. Bagian bawah daripipa tegak ven harus disambungkan dengan pipa tegak air buangan, tanpa dikurangi

    ukurannya, pada tempat yang lebih rendah dari cabang terendah.

    5.5.1 Penentuan Dimensi Pipa Ven Horisontal

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    4/7

    Penentuan dimensi pipa ven horisontal didasarkan pada panjang pipa ven horisontal, unit

    beban alat plambing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan yang dilayani. Pipa ven

    horisontal dan ven tegak dalam perencanaan ini dibuat tipikal untuk setiap lantai. Hasil

    penentuan diameter pipa ven horisontal tercantum dalam Tabel 5.10

    Contoh perhitungan dimensi pipa ven horisontal Lantai 1:

    Sektor : A

    Fixture unit : 9

    Dimensi pipa buangan: 40 mm

    Diameter pipa ven : 40 mm

    Ukuran pipa : 40 mm (dilihat pada tabel 5.9 Morimura hal. 224)

    Tabel 5.10 Dimensi Pipa Vent Horizontal dan Vertikal

    Ukuran Pipa Ven Horizontal dan Vertikal

    Nomor JalurSeksi Unit Alat Plumbing

    Ukuran Pipa

    Pembuangan (mm)

    Panjang Pipa

    Vent (M )

    Ukuran Pipa

    (mm)

    A (1) 9 65 2.7 65

    B (2) 12 75 1.3 65

    C (PIPA AKHIR) (3) 21 100 2.5 65

    D PIPA TEGAK 63 100 12 65

    5.6 Penentuan Dimensi Septic Tank

    Waktu tingal lumpur (detention time) = 1 hari

    Periode Penyedotan lumpur = 1 tahun

    Jumlah pemakai = 204 orang

    Kebutuhan air per orang = 100 L/org/hr

    Kapasitas lumpur = 0.03 m3 /org/thn (dari criteria 0.03-0.04)

    Kapasitas air limbah

    = jumlah penghuni x kebutuhan air per orang x detensi

    = 204 org x 100 L/org/hr x 1 hari

    = 20400 L

    = 20.4 m3

    Kapasitas total lumpur

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    5/7

    = periode penyedotan lumpur x kapasitas lumpur x jumlah penghuni

    = 1 thn x 0.03 m3 /org/thn x 204 org

    = 6.12 m3

    Volume efektif septic tank

    = Kapasitas air limbah + kapasitas total lumpur

    = 20.4 m3 + 6.12 m3

    = 26.52 m3 = 27 m3

    Dimensi septic tank

    Syarat panjang = 2 x lebar

    V = p x l x t, asumsi t = 1.5 meter, maka :

    V = 2 l2 x 1.5 = 3 l2

    27 m3 = 3 m l2 , jadi l = 3 m = 3 m

    P = 2 l = 2 x3 = 6 m

    Dimensi septic tank adalah :

    Panjang = 6 m

    Lebar =3 m

    Tinggi = 2 m

    Freeboard = 10% x 2 = 0.2 m = 20 cmSelain itu ada beberapa ketentuan lain, yaitu sebagai berikut :

    Lubang pemeriksaan setinggi 0.1 m di atas permukaan tanah, dengan ukuran 0.4 x 0.4 m

    Pipa aliran terluar diletakkan 5-10 cm lebih rendah dari aliran masuk

    Sekat harus terbenam 0.2 m ddi bawah permukaan air, menonjol minimal 0.15 m diatas

    permukaan air

    Jarak dari bangunan 1.5 m dari sumur dalam 10 m dan jarak dari pipa air bersih 3 m.

    5.7 sistem perpipaan air hujan

    5.7.1 Penentuan Instalasi Penyalur Air Hujan

    Hujan adalah salah satu pemasok air kotor pada buangan melalui air hujan yang jatuh

    pada atap bangunan. Air ini dapat merusak bangunan apabila system pengalirnya tidak baik

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    6/7

    terutama pada saat hujan lebat. Instalasi pipa penyalur air hujan bila ditinjau dari segi

    konstruksinya, terdiri dari tiga komponen, yaitu :

    1. Talang

    2. Pipa talang, dan

    3. Saluran pembuangan

    5.7.2 Ukuran Diameter Pipa Talang (air Hujan)

    Seperti yang telah diterangkan dalam penjlasab sebelumnya, air hujan yang jatuh kea tap

    bangunan adalah air kotor yang dapat merusak bngunan. Oleh karena itu, agar air hujan yang

    jatuh ke atap banguunan dapat disalurkan dengan baik, maka besarnya diameter pipa talang harus

    direncanakan dengan baik. Kesalahan dalam menetapkan diameter pipa talang dapat

    mengakibatkan terjadinya peluapan air hujan, terutama pada saat hujan lebat turun. Penentuan

    besarnya diameter pipa talang tergantung pada factor berikut :

    a. Keadaan curah hujan didaerah dimana buangan tersebut berdiri

    b. Koefisien pengaliran air atap, yang besarnya ditentukan oleh bentuk atap dan bahan yang

    dipakai

    c. Luas atap yang air buangannya akan ditampung oleh pipa atap

    Diketahui :

    Berdasar data dari direktorat meteorology dan geofisika curah hujan daerah semarang,

    tempat berdirinya gedung dosenat Teknik Elektro adalah 300 mm/jam

    Berdasar dari buku teknologi plumbing halaman 66 koefisien pengaliran air atap bentuk

    dan konstruksi atap berupa balkon dan jalan dengan ubin keras adalah 0.3

    Luas atap gedung dekanat GUBERNURAN adalah 426.79 m2 . selanjutnya menghitung

    beban air hujan yang dihasilkan oleh atap tersebut, yaitu dengan menggunakan rumus :

    Q = 0.2785.C.I.A

    Dimana :

    Q = Beban air hujan yang dihasilkan oleh atap

    A = Luas atap yang air buangannya akan ditampung oleh pipa atap

    C = Koefisien pengaliran atap

    I = Intesitas curah hujan di daaerah bangunan tersebut berdiri

    Beban air hujan yang dihasilkan oleh atp (V)

  • 7/23/2019 air buangan.pdf

    7/7

    Q = 0,2785.C.I.A

    = 0.2785 x 0.3 x 0.3 x 426.79

    = 10.69749135 m3 /jam

    = 10697.49135 L/jam

    = 2.9715 L/detik

    Penentuan diameter pipa talang dapat dilihat dari buku teknologi plumbing pada table

    berikut :

    diameter

    pipa luas atap yang akan dihitung untuk C Q

    (mm) 1 0.8 0.6 0.3 L/detik

    57 50 2

    69 90 110 150 300 3.6

    80 120 150 200 400 4.9

    100 220 275 365 735 8.9

    118 320 400 535 1065 12.9

    125 395 495 660 1315 16

    Sumber : Schwezer Norm (SN)

    Dari hasil perhitungan, untuk :

    Q = 2.9715 L/detik

    C = 0.3

    Maka pipa talang adalah 69 mm