air -turap

Upload: dian-purwo-saputro

Post on 06-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Air -Turap

    1/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 8

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Stabilitas Talud (Stabilitas Lereng)

    Suatu tempat yang memiliki dua permukaan tanah yang memiliki

    ketinggian yang berbeda dan dihubungkan oleh suatu permukaan disebut lereng

    (Vidayanti, 2012). Lereng ini dapat terjadi secara alamiah atau buatan. Lereng

    alamiah adalah lereng yang terjadi dan terbentuk secara alamiah seperti lereng

    pada suatu bukit atau tebing-tebing sungai. Sedangkan lereng buatan adalah lereng

    yang dibuat oleh manusia karena suatu kebutuhan, baik yang dibuat dalam tanah

    asli melalui pemotongan tanah seperti untuk jalan raya, saluran air, ataupun lereng

    yang dibuat dari tanah yang dipadatkan seperti tanggul, bendungan tanah

    (Ruskandi & Thamrin, 2003).

    Dengan adanya perbedaan ketinggian muka tanah, akan memungkinkan

    terjadinya kelongsoran, karena tidak jarang, lereng yang ada tidak kuat menerima

    beban yang bekerja pada bagian atasnya. Dalam Ruskandi & Thamrin (2003)

    longsoran adalah suatu proses perpindahan massa tanah atau batuan dengan arah

    miring dari kedudukan semula, terpisah dari arah yang mantap karena pengaruh

    arah gravitasi. Sedangkan Vidayanti (2012) menyimpulkan longsoran yaitu

    keruntuhan dari massa tanah yang terletak dibawah sebuah lereng.

    Bidang longsor ini dapat berupa garis lingkaran atau kurva yang terbentuk

    oleh mekanisme keruntuhan seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Bila suatu

    longsoran terjadi berarti bahwa gaya dorong yang timbul telah melampaui gaya

    perlawanan yang berasal dari kekuatan geser tanah di sepanjang bidang longsor.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    2/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 9

    Sumber:Mekanika Tanah 2Gambar 2.1 Kelongsoran Talud (Lereng)

    Jika longsoran terjadi, sering kali berdampak kerugian, baik materiil

    maupun moril, maka dari itu harus ada penanganan yang tepat. Penanganan yang

    biasanya dilakukan salah satunya adalah dengan membangun konstruksi dinding

    penahan tanah.

    Dalam kasus ini, para insinyur sipil diharapkan mampu membuat

    perhitungan stabilitas lereng guna memeriksa keamanan lereng alamiah, lereng

    galian, dan lereng timbunan yang dipadatkan. Faktor yang perlu dilakukan dalam

    pemeriksaan tersebut adalah menghitung dan membandingkan tegangan geser

    yang terbentuk sepanjang permukaan retak yang paling mungkin dengan kekuatan

    geser dari tanah yang bersangkutan. Proses ini dinamakan slope stability analysis

    (analisa stabilitas lereng), yaitu diawali dengan menentukan angka keamananyang didefinisikan sebagai persamaan berikut.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    3/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 10

    Di mana :

    = angka keamanan terhadap kekuatan tanah

    = kekuatan geser rata-rata dari tanah

    = tegangan geser rata-rata yang bekerja sepanjang bidang longsor

    Pada umumnya, prosedur analisa stabilitas dapat dibagi dalam dua

    kelompok besar, yaitu analisa stabilitas dengan cara prosedur massa ( mass procedure ) dan analisa stabilitas dengan cara metode irisan ( method of slices ).

    Namun pada perancangan ini, penulis menggunakan metoda irisan.

    2.1.1 Analisis Stabilitas dengan Cara Metode Irisan

    Pada prosedur ini, tanah yang berada di atas bidang gelincir dibagi

    menjadi beberapa irisan paralel tegak, dan lebar dari setiap irisan tidak harus

    sama. Stabilitas dari setiap irisan dihitung secara terpisah. Metode ini lebih telitikarena tanah yang tidak homogen dan tekanan air pori juga dapat dihitung.

    (a)

  • 8/17/2019 Air -Turap

    4/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 11

    (b)

    Sumber:Dokumentasi PribadiGambar 2.2. (a) Analisis Stablitas Talud Metode Irisan

    (b) Perbesaran Potongan ke-n

    Persamaan yang didapat dari metoda irisan berdasarkan Gambar 2.2

    diantaranya adalah;

    Kemudian perhitungan irisan ke-n adalah sbb.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    5/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 12

    Bila c = 0, maka

    Maka untuk semua irisan atau elemen:

    2.2 Tekanan Tanah Lateral

    Tekanan tanah lateral merupakan suatu parameter perancangan yang

    utama di dalam permasalahan teknik pondasi. Konstruksi penahan tanah sepertidinding penahan, dinding bangunan bawah tanah ( basement ) dan dinding turap

    merupakan contoh perancangan dalam teknik pondasi. Konstruksi penahan tanah

    tersebut biasanya digunakan untuk menahan massa tanah dengan talud vertikal.

    Agar dapat merencanakan konstruksi penahan tanah dengan benar, dalam kasus

    ini adalah konstruksi sheet pile , perlu mengetahui gaya horizontal yang bekerja

    antara konstruksi penahan dan massa tanah yang ditahan. Gaya horizontal tadi

    disebabkan oleh tekanan tanah arah horizontal.

    2.2.1 Tekanan Tanah Aktif dan Pasif

    Tekanan tanah aktif menurut Hardiyatmo (2012) adalah tekanan lateral

    minimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah oleh akibat gerakan

    dinding menjauhi tanah di belakangnya ( active earth pressure ). Sedangkan

  • 8/17/2019 Air -Turap

    6/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 13

    Ariestadi (2008) menyimpulkan, tekanan tanah aktif adalah tekanan lateral yang

    ditimbulkan tanah secara aktif pada struktur yang diselenggarakan.

    Untuk menggambarkan bagaimana tekanan tanah aktif terjadi maka

    diambil suatu dinding yang kaku untuk menahan konstruksi seperti yang terlihat

    pada Gambar 2.3 di halaman selanjutya. Tanah isian di belakang dinding dianggap

    tanah berbutir kasar (tanah tidak berkohesi).

    Sumber : Teknik PondasiGambar 2.3 Dinding Berotasi Terhadap Titik A

    ke Kiri (Tekanan Aktif)

    Dari Gambar 2.3 di atas, terlihat bahwa dinding berotasi terhadap titik A

    ke kiri, dengan perkataan lain dinding tersebut menjauhi tanah isian. Apabila

    dinding bergerak maju dari tanah isiannya, maka tanah mempunyai

    kecenderungan bergerak maju sampai suatu pergerakan tertentu yang cukup, maka

    tanah akan longsor sepanjang permukaan AC’C, dimana permukaan longsor

    merupakan lengkung ( curve ), apabila dianggap lurus menjadi garis lurus AC yang

  • 8/17/2019 Air -Turap

    7/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 14

    membentuk sudut dengan arah horizontal, dimana adalah sudut geser

    dalam.

    Sedangkan tekanan tanah pasif menurut Hardiyatmo (2012) adalah tekanan

    lateral maksimum yang mengakibatkan keruntuhan geser tanah akibat gerakan

    dinding menekan tanah urug ( passive earth pressure ). Sedangkan Ariestadi (2008)

    menyimpulkan, tekanan tanah pasif adalah tekanan yang timbul pada tanah saat

    menerima beban struktur yang disalurkan secara lateral.Berbeda dengan terjadinya tekanan tanah aktif, pada tekanan pasif dinding

    berotasi terhadap titik A ke kanan atau dinding mendekati tanah isian seperti pada

    Gambar 2.4.

    Sumber : Teknik PondasiGambar 2.4 Dinding Berotasi Terhadap Titik A ke Kanan

    (Tekanan Pasif)

    Pada kondisi ini, tekanan tanah yang bekerja pada dinding akan bertambah

    dari kondisi seimbang ( at rest condition ) sampai suatu harga maksimum. Bidang

    longsor yang terjadi sesungguhnya berbentuk garis lengkung yaitu garis AC’C,

  • 8/17/2019 Air -Turap

    8/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 15

    tetapi dianggap lurus sebagai garis AC. Garis AC akan membentuk sudut

    .

    Perhitungan tekanan tanah aktif maupun tekanan tanah pasif pada

    penulisan laporan Tugas Akhir ini dilakukan berdasarkan teori dari Rankine.

    Maka persamaan untuk koefisien tekanan tanah aktif ( dan koefisien tanah

    pasif ( yang digunakan menurut Rankine adalah sebagai berikut.

    Persamaan diatas berlaku dalam teori Coulomb, jika dinding turap yang

    dipancang tegak, permukaan dinding yang menahan tanah di belakangnya tidak

    memiliki kemiringan, dan licin ( .

    2.3 Dinding Penahan Tanah

    Bangunan dinding penahan tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah

    lateral yang ditimbulkan oleh tanah urug atau tanah asli yang labil. Bangunan ini

    banyak digunakan pada proyek-proyek seperti irigasi, jalan raya, pelabuhan dll.

    Elemen-elemen pondasi seperti bangunan ruang bawah tanah ( basement ), pangkal

    jembatan ( abutment ), selain berfungsi sebagai bagian bawah dari struktur,

    berfungsi juga sebagai penahan tanah di sekitarnya. Kestabilan dinding penahan

    tanah diperoleh terutama dari berat sendiri struktur dan berat tanah yang berada

    diatas pelat pondasi. Besar dan distribusi tekanan tanah pada dinding penahan

    tanah, sangat bergantung pada gerakan ke arah lateral tanah relative terhadap

    dinding (Hardiyatmo, 2006).

  • 8/17/2019 Air -Turap

    9/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 16

    2.3.1 Dinding Turap ( Sheet Pile )

    Dalam konstruksi dinding penahan tanah, dikenal konstruksi dinding

    penahan tanah kaku ( grafity walls dan counterfort walls ) dan kontruksi dinding

    penahan lentur. Dinding penahan tanah lentur biasa disebut konstruksi dinding

    turap ( sheet pile walls ).

    Yuswandono (2011) mendefinisikan dinding turap adalah dinding vertikal

    relatif tipis yang berfungsi untuk menahan tanah dan juga untuk menahan air ke

    dalam lubang galian.

    Dibawah ini adalah contoh-contoh pengaplikasian dinding turap dalam

    konstruksi sipil.

    a. Dinding penahan tanah, misalnya pada tebing jalan raya atau tebing

    sungai.

    b. Dinding dermaga.

    c. Dinding penahan galian, misalnya pada pembuatan pondasi langsung,

    pondasi menerus, pembuatan basement dll.

    Berdasarkan material yang digunakan, dikenal beberapa jenis dinding

    turap, seperti turap kayu, turap beton dan turap baja. Dikarenakan dalam laporan

    Tugas Akhir ini jenis dinding turap yang di desain adalah berbahan beton, maka

    selanjutnya akan dibahas tentang definisi turap beton.

    a. Turap beton

    Dinding turap beton biasanya digunakan pada bangunan permanen

    atau pada detail-detail konstruksi yang agak sulit. Keuntungan turap beton

    adalah dinding bisa dibuat di tempat sehingga mempercepat waktu

    pelaksanaan, sedangkan kerugiannya yaitu sulitnya pelaksanaan

    dilapangan karena sering terjadi kebocoran-kebocoran. Contoh dari turap

    beton ini dapat dilihat pada Gambar 2.5 di bawah.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    10/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 17

    Sumber : Rekayasa Pondasi 2Gambar 2.5 Jenis Turap Beton

    Selain dibedakan dari jenis materinya, dinding turap juga terbagi

    berdasarkan tipenya, yaitu dinding turap kantilever dan dinding turap diangker.

    Dalam Tugas Akhir ini penulis mendesain dinding turap berjenis kantilever.

    a.

    Dinding Turap KantileverYang dinamakan dengan dinding turap kantilever adalah dinding

    penahan tanah yang tidak menggunakan jangkar ( anchore ). Dinding turap

    kantilever diperoleh dengan memancangkan turap tersebut pada suatu

    kedalaman tertentu. Kestabilan dari dinding ini merupakan hasil mobilisasi

    tekanan tanah lateral pasif sebagai antisipasi dari tekanan-tekanan yang

    bekerja pada dinding tersebut, antara lain tekanan tanah aktif dan tekanan

    residu air (Pradoto, 1985).

    Tekanan tanah aktif berusaha untuk mendorong dinding turap

    ( sheetpile ) menjauh dari tanah timbunannya ( back fill ). Tekanan pasif di

    depan dan di belakang dinding turap berusaha menahan pergerakan. Kedua

    gaya inilah yang diperhitungkan dalam perancangan dinding turap

  • 8/17/2019 Air -Turap

    11/20

  • 8/17/2019 Air -Turap

    12/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 19

    Tahap pertama yang dilakukan untuk menghitung D pada metode

    penyederhanaan ini sama seperti metode lainnya, yaitu menentukan nilai koefisien

    tanah aktif dan koefisien tanah pasif . Setelah nilai dan didapat,

    tahap selanjutnya adalah menghitung nilai gaya tekanan tanah aktif dan nilai

    gaya tekanan tanah pasif. Besarnya nilai masing-masing gaya tekanan tanah aktif

    dipengaruhi oleh tegangan akibat berat sendiri , tegangan akibat beban dari

    luar ,tegangan akibat beban air dan tegangan akibat kohesi tanahnya .

    Sedangkan gaya tekanan tanah pasif dipengaruhi oleh tegangan akibat berat

    sendiri , tegangan akibat beban air dan tegangan akibat kohesi

    tanahnya .

    Tegangan tanah akibat beban sendiri dapat dihitung dengan

    mengunakan rumus seperti di bawah.

    (untuk tegangan tanah aktif)

    (untuk tegangan tanah pasif)

    Untuk menghitung tegangan akibat beban dari luar dapat digunakan

    persamaan;

    (untuktegangan tanah aktif)

    Persamaan yang digunakan untuk menghitung tegangan akibat beban air

    adalah;

    (untuk tegangan tanah aktif)

  • 8/17/2019 Air -Turap

    13/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 20

    (untuk tegangan tanah pasif)

    Sedangkan nilai tegangan tanah akibat kohesi tanah didapat dengan

    menggunakan persamaan berikut.

    (untuk tegangan tanah aktif)

    (untuk tegangan tanah pasif)

    Gaya-gaya tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif dapat dihitung

    dengan mengalikan jumlah tegangan-tegangan tanah dengan tinggi masing-

    masing lapisan tanah, dilihat juga bentuk luasan bidang datarnya, apakah

    berbentuk persegi atau segitiga.

    (untuk jumlah tegangan tanah aktif)

    (untuk jumlah tegangan tanah pasif)

    (untuk gaya tekanan tanah aktif berbentuk pesegi)

    (untuk gaya tekanan tanah aktif berbentuk segitiga)

    (untuk gaya tekanan tanah pasif berbentuk pesegi)

    (untuk gaya tekanan tanah pasif berbentuk segitiga)

    Gambar di bawah berikut adalah contoh dari diagram tegangan yang

    didapat dari hasil perhitungan.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    14/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 21

    Sumber : Dokumentasi PribadiGambar 2.7 Diagram Tegangan pada Dinding Turap dengan Metode Penyederhanaan

    Kedalaman pemancangan sheet pile (D) didapat dengan menghitung

    jumlah momen tekanan tanah aktif dikurangi jumlah momen tekanan tanah

    pasif .

    (untuk jumlah momen tekanan tanah aktif)

    (untuk jumlah momen tekanan tanah pasif)

    Dimana:

    = jarak dari titik tinjau momen ke titik berat luasan

  • 8/17/2019 Air -Turap

    15/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 22

    = jarak dari titik tinjau momen ke titik berat luasan

    Maka,

    Dengan cara coba-coba ( trial and error ), maka didapatkan nilai kedalaman

    pemancangan sheet pile (D). Dengan memperhitungkan keamanan, maka

    kedalaman pemancangan menjadi .Setelah nilai kedalaman pemancangan (D) didapatkan, maka langkah

    selanjutnya adalah menghitung momen maksimum . Untuk menghitung

    nilai momen maksimum, maka kedalaman titik rotasi harus dicari terlebih

    dahulu.

    Tahapan menghitung nilai kedalaman titik rotasi sama seperti mencari

    kedalaman pemancangan sheet pile (D), yaitu mencari tegangan tanah akibat berat

    sendiri , tegangan akibat beban dari luar , tegangan akibat beban air

    dan tegangan akibat kohesi tanahnya . Setelah nilai tegangan didapat, maka

    tahap selanjunya adalah menghitung gaya tekanan tanah aktif dan gaya

    tekanan tanah pasif dengan meninjau titik sejauh “x” (jika dalam persamaan

    sebelumnya adalah dikalikan D, untuk sekarang diganti menjadi x). Nilai

    kedalaman titik rotasi dihitung dengan jumlah gaya tekanan tanah aktif

    dikurangi jumlah gaya tekanan tanah pasif .

    Setelah mendapatkan nilai kedalaman titik rotasi, maka nilai momen

    maksimum dapat dihitung dengan meninjau titik sejauh “x”.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    16/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 23

    (untuk jumlah momen tekanan tanah aktif)

    (untuk jumlah momen tekanan tanah pasif)

    Dimana:

    = jarak dari titik tinjau momen ke titik berat luasan

    = jarak dari titik tinjau momen ke titik berat luasan

    Maka,

    Jika nilai momen maksimum telah didapat, maka dimensi sheet pile dapat

    ditentukan.

    2.5 Perhitungan Desain Turap dengan Hidrolis

    Selain dengan cara statika, kedalaman pemancangan juga dapat diketahui

    dengan cara hidrolis. Karena sebelumnya telah diperhitungkan secara statika dan

    didapatkan nilainya, maka nilai pemacangan tersebut kemudian di cek

    keamanannya terhadap bahaya penggelembungan di daerah hilir dinding sheet

    pile .

    Gaya rembesan per satuan volume tanah dapat dihitung untuk memeriksa

    kemungkinan keruntuhan suatu turap ( sheet pile ) di mana rembesan dalam tanah

    mungkin dapat menyebabkan penggelembungan ( heave ) pada daerah hilir

    (Das,__).

    Gambar 2.8 pada halaman selanjutnya merupakan kondisi pemisalan

    dimana air sungai dan air dalam tanah memiliki beda tinggi yang ekstrim. Kondisi

    ini dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya penggelembungan di daerah hilir

    dinding sheet pile .

  • 8/17/2019 Air -Turap

    17/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 24

    Sumber: Dokumen Pribadi Gambar 2.8 Penggelembungan pada Tanah yangDisebabkan oleh Rembesan di Sekeliling Turap

    Faktor keamanan untuk mencegah terjadinya penggelembungan dapatdituliskan pada persamaan berikut.

    Di mana :

    FS = faktor keamanan

    gradasi hidraulis ada

    gradasi hidraulis kritis

  • 8/17/2019 Air -Turap

    18/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 25

    Sedangkan menurut Terzhagi, penggelembungan pada tanah pada

    umumnya terjadi pada daerah sejauh D/2 dari sheet pile dimana D adalah

    kedalaman pemancangan sheet pile. Oleh karena itu, kestabilan tanah di daerah

    luasan D x D/2 di depan sheet pile perlu diselidiki seperti yang ditunjukan oleh

    gambar 2.9 (a).

    Sumber: Dokumen PribadiGambar 2.9 (a) Pemeriksaan Terhadap Penggelembungan yang

    Terjadi pada Bagian Hilir Sheet Pile (b) Pembesaran Daerah Penggelembungan

    Faktor keamanan untuk mencegah tejadinya penggelembungan dapat

    dituliskan sebagai berikut.

    Dimana :

    faktor keamanan

  • 8/17/2019 Air -Turap

    19/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 26

    berat tanah basah di daerah penggelembungan per satuan lebar sheet pile

    gaya angkat disebabkan oleh rembesan pada taah dengan volume yang sama

    Dengan nilai

    Dimana:

    gradien hidrolik rata-rata kelompok tanah

    Sumber: Dokumen Pribadi Gambar 2.10 PendekatanTinggi Energi Dorong

    Dari gambar 2.10 di atas, dapat dihitung tinggi energi dorong rata-rata

    seperti pada persamaan di bawah ini.

  • 8/17/2019 Air -Turap

    20/20

    D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

    NininYuniar, SilmiAzmi Lestari, Perancangan Sheet Pile ….. 27

    Pada titik b, tingi energi dorong

    Pada titik c, tingi energi dorong

    Tinggi kehilangan energi rata-rata di dalam prisma tanah yang ditinjau adalah

    dan gradien hidrolik rata-rata adalah;

    Jadi faktor keamanan: