ajaran sesat (wahabi salafi yahudi)

106
Wahabi Yang Mengaku Salafi Dari alBanna jr Assalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh Salam Perjuangan Alhamdulillah saya merupakan salah seorang pengunjung tetap TKO dan sentiasa mengikuti forum yang disediakan. Akhir-akhir ini saya dapati terdapat ramai di kalangan forumer yang suka membangkitkan persoalan khilafiah di samping membid'ahkan perkara-perkara yang berkaitan. Walaupun golongan salaf merupakan generasi yang terbaik di dalam sejarah Islam dari segi ketaatan serta kepatuhan mereka terhadap hukum-hukum Islam tanpa ada karenah tetapi golongan hari ini yang mendakwa diri mereka salafi tidak membawa manhaj serta adab-adab yang sepatutnya dimiliki oleh golongan ini. Walaupun telah banyak hujah-hujah serta sandaran yang kukuh oleh forumer yang lain, mereka yang mendakwa sebagai 'salaf' ini (saya tidak mengiktiraf ke'salaf'an mereka) masih berada di awang- awangan dengan membawa ayat-ayat (bukan hujah) yang menyakitkan hati. Kepada golongan yang kontra kepada mereka, saya selaku seorang yang beriman kepada Allah 'Azza Wa Jalla dan RasulNya mengajak agar jangan di'endorse'kan kesilapan mereka kepada golongan salaf kerana golongan ini adalah golongan yang diakui oleh Nabi S.A.W sebagai generasi Umat Islam yang terbaik ( daripada kurun pertama hingga ke tiga Hijrah). Pada saya, mereka ini bukanlah golongan salaf tetapi golongan kerana tidak membawa adab-adab yang sewajarnya dimiliki bagi golongan ini. Alhamdulillah, saya ada terbaca di dalam http://www.dakwah.info/v2/?p=87 mengenai penjelasan Dr Yusuf alQardhawi mengenai perkara ini.. dan juga http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer/Toleransi1.html (yang ini saya tak paste kerana terlalu panjang) Harap saudara moderator dapat menyiarkannya di dalam ruang forum TKO Salam Ukhuwwah alBanna jr http://www.fr204.blogspot.com/

Upload: a-miftah-petir

Post on 27-Jun-2015

1.361 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Wahabi Yang Mengaku Salafi Dari alBanna jrAssalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh Salam PerjuanganAlhamdulillah saya merupakan salah seorang pengunjung tetap TKO dan sentiasa mengikuti forum yang disediakan. Akhir-akhir ini saya dapati terdapat ramai di kalangan forumer yang suka membangkitkan persoalan khilafiah di samping membid'ahkan perkara-perkara yang berkaitan. Walaupun golongan salaf merupakan generasi yang terbaik di dalam sejarah Islam dari segi ketaatan serta kepatuhan mereka terhadap hukum-hukum Islam tanpa ada karenah tetapi golongan hari ini yang mendakwa diri mereka salafi tidak membawa manhaj serta adab-adab yang sepatutnya dimiliki oleh golongan ini.Walaupun telah banyak hujah-hujah serta sandaran yang kukuh oleh forumer yang lain, mereka yang mendakwa sebagai 'salaf' ini (saya tidak mengiktiraf ke'salaf'an mereka) masih berada di awang-awangan dengan membawa ayat-ayat (bukan hujah) yang menyakitkan hati.Kepada golongan yang kontra kepada mereka, saya selaku seorang yang beriman kepada Allah 'Azza Wa Jalla dan RasulNya mengajak agar jangan di'endorse'kan kesilapan mereka kepada golongan salaf kerana golongan ini adalah golongan yang diakui oleh Nabi S.A.W sebagai generasi Umat Islam yang terbaik ( daripada kurun pertama hingga ke tiga Hijrah).Pada saya, mereka ini bukanlah golongan salaf tetapi golongan kerana tidak membawa adab-adab yang sewajarnya dimiliki bagi golongan ini.Alhamdulillah, saya ada terbaca di dalam http://www.dakwah.info/v2/?p=87 mengenai penjelasan Dr Yusuf alQardhawi mengenai perkara ini.. dan juga http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer/Toleransi1.html (yang ini saya tak paste kerana terlalu panjang)Harap saudara moderator dapat menyiarkannya di dalam ruang forum TKOSalam UkhuwwahalBanna jrhttp://www.fr204.blogspot.com/

PEMIKIRAN SALAFIYang dimaksud dengan “Pemikiran Salafi” di sini ialah kerangka berpikir (manhaj fikri) yang tercermin dalam pemahaman generasi terbaik dari ummat ini. Yakni para Sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan setia, dengan mempedomani hidayah Al-Qur’an dan tuntunan Nabi SAW.Kriteria Manhaj Salafi yang BenarAdalah suatu manhaj yang secara global berpijak pada prinsip berikut :Berpegang pada nash-nash yang ma’shum (suci), bukan kepada pendapat para ahli atau tokoh. Mengembalikan masalah-masalah “mutasyabihat” (yang kurang jelas) kepada masalah “muhkamat” (yang pasti dan tegas). Dan mengembalikan masalah yang zhanni kepada yang qath’i.Memahami kes-kes furu’ (kecil) dan juz’i (tidak prinsipil), dalam kerangka prinsip dan masalah fundamental.Menyerukan “Ijtihad” dan pembaharuan. Memerangi “Taqlid” dan kejumudan. Mengajak untuk ber-iltizam (memegang teguh) akhlak Islamiah, bukan meniru trend. Dalam masalah fiqh, berorientasi pada “kemudahan” bukan “mempersulit”. Dalam hal bimbingan dan penyuluhan, lebih memberikan motivasi, bukan menakut-nakuti.

Page 2: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Dalam bidang aqidah, lebih menekankan penanaman keyakinan, bukan dengan perdebatan. Dalam masalah Ibadah, lebih mementingkan jiwa ibadah, bukan formalitinya. Menekankan sikap “ittiba’” (mengikuti) dalam masalah agama. Dan menanamkan semangat “ikhtira’” (kreativiti dan daya cipta) dalam masalah kehidupan duniawi.Inilah inti “manhaj salafi” yang merupakan khas mereka. Dengan manhaj inilah dibinanya generasi Islam terbaik, dari segi teori dan praktek. Sehingga mereka mendapat pujian langsung dari Allah di dalam Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Nabi serta dibuktikan kebenarannya oleh sejarah. Merekalah yang telah berhasil mentransfer Al-Qur’an kepada generasi sesudah mereka. Menghafal Sunnah. Mempelopori berbagai kemenangan (futuh). Menyebarluaskan keadilan dan keluhuran (ihsan). Mendirikan “negara ilmu dan Iman”. Membangun peradaban robbani yang manusiawi, bermoral dan mendunia. Sampai sekarang masih tercatat dalam sejarah.Citra “Salafiah” Dirosak oleh Pihak yang Pro dan KontraIstilah “Salafiah” telah dirosak citranya oleh kalangan yang pro dan kontra terhadap “salafiah”. Orang-orang yang pro-salafiah - baik yang sementara ini dianggap orang dan menamakan dirinya demikian, atau yang sebagian besar mereka benar-benar salafiyah - telah membatasinya dalam skop formaliti dan kontroversial saja, seperti masalah-masalah tertentu dalam Ilmu Kalam, Ilmu Fiqh atau Ilmu Tasawuf. Mereka sangat keras dan garang terhadap orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka dalam masalah-masalah kecil dan tidak prinsipil ini.Sehingga memberi kesan bagi sementara orang bahwa manhaj Salaf adalah cara “debat” dan “polemik”, bukan manhaj konstruktif dan praktikal. Dan juga mengesankan bahwa yang dimaksud dengan “Salafiah” ialah mempersoalkan yang kecil-kecil dengan mengorbankan hal-hal yang prinsipil. Mempermasalahkan khilafiah dengan mengabaikan masalah-masalah yang disepakati. Mementingkan formaliti dan kulit dengan melupakan inti dan jiwa.Sedangkan pihak yang kontra-salafiah menuduh faham ini “mundur”, senantiasa menoleh ke belakang, tidak pernah memandang ke depan. Fahaman Salafiah, menurut mereka, tidak menaruh perhatian terhadap masa kini dan masa depan. Sangat fanatik terhadap pendapat sendiri, tidak mau mendengar suara orang lain. Salafiah sinonim dengan anti pembaharuan, mematikan kreativiti dan daya cipta. Serta tidak mengenal moderate dan pertengahan.Sebenarnya tuduhan-tuduhan ini merosakkan citra salafiah yang hakiki dan penyeru-penyerunya yang asli. Barangkali tokoh yang paling menonjol dalam mendakwahkan “salafiah” dan membelanya mati-matian pda masa lampau ialah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah beserta muridnya Imam Ibnul-Qoyyim.Mereka inilah orang yang paling patut mewakili gerakan”pembaruan Islam” pada masa mereka. Kerana pembaharuan yang mereka lakukan benar-benar mencakup seluruh disiplin ilmu Islam.Mereka telah menumpaskan fahaman “taqlid”, “fanatisme madzhab” fiqh dan ilmu kalam yang sempat mendominasi dan mengekang pemikiran Islam selama beberapa abad.Namun, di samping kegarangan mereka dalam membasmi “ashobiyah madzhabiyah” ini, mereka tetap menghargai para Imam Madzhab dan memberikan hak-hak mereka untuk dihormati. Hal itu jelas terlihat dalam risalah “Raf’l - malaam ‘anil - A’immatil A’lam” karya Ibnu Taimiyah.Demikian kuatnya serangan mereka terhadap “tasawuf” karena penyimpangan-penyimpangan pemikiran dan aqidah yang tersebar di dalamnya. Khususnya di tangan pengasas madzhab “Al-Hulul Wal-Ittihad” (penyatuan). Dan penyelewengan perilaku yang dilakukan para orang jahil dan yang menyalahgunakan “tasawuf” untuk kepentingan pribadinya. Namun, mereka menyadari tasawuf yang benar (shahih). Mereka memuji para pemuka tasawuf yang ikhlas dan robbani.Bahkan dalam bidang ini, mereka meninggalkan warisan yang sangat berharga, yang tertuang dalam dua jilid dari “Majmu’ Fatawa” karya besar Imam Ibnu Taimiyah. Demikian pula dalam

Page 3: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

beberapa karangan Ibnu-Qoyyim. Yang termasyhur ialah “Madarijus Salikin syarah Manazil As-Sairin ila Maqomaat Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in”, dalam tiga jilid.Mengikut Manhaj Salaf Bukan Sekadar Ucapan MerekaYang perlu saya tekankan di sini, mengikut manhaj salaf, tidaklah berarti sekadar ucapan-ucapan mereka dalam masalah-masalah kecil tertentu. Adalah suatu hal yang mungkin terjadi, anda mengambil pendapat-pendapat salaf dalam masalah yang juz’i (kecil), namun pada hakikatnya anda meninggalkan manhaj mereka yang universal, integral dan seimbang. Sebagaimana juga mungkin, anda memegang teguh manhaj mereka yang kulli (universal), jiwa dan tujuan-tujuannya, walaupun anda menyalahi sebagian pendapat dan ijtihad mereka.Inilah sikap saya pribadi terhadap kedua Imam tersebut, yakni Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul-Qoyyim. Saya sangat menghargai manhaj mereka secara global dan memahaminya. Namun, ini tidak berarti bahwa saya harus mengambil semua pendapat mereka. Jika saya melakukan hal itu berarti saya telah terperangkap dalam “taqlid” yang baru. Dan bererti telah melanggar manhaj yang mereka pegang dan perjuangkan sehingga mereka disiksa karenanya. iaitu manhaj “nalar” dan “mengikuti dalil”. Melihat setiap pendapat secara objektif, bukan memandang orangnya.Apa ertinya anda protes orang lain mengikut (taqlid) Imam Abu Hanifah atau Imam Malik, jika anda sendiri taqlid kepada Ibnu Taimiyah atau Ibnul-Qoyyim Juga termasuk menzalimi kedua Imam tersebut, hanya menyebutkan sisi ilmiah dan pemikiran dari hidup mereka dan mengabaikan segi-segi lain yang tidak kurang penting dengan sisi pertama.Sering terlupakan sisi Robbani dari kehidupan Ibnu Taimiyah yang pernah menuturkan kata-kata: “Aku melewati hari-hari dalam hidupku dimana suara hatiku berkata, kalaulah yang dinikmati ahli syurga itu seperti apa yang kurasakan, pastilah mereka dalam kehidupan yang bahagia”.Di dalam sel penjara dan penyiksaannya, beliau pernah mengatakan: “Apa yang hendak dilakukan musuh terhadapku? Kehidupan di dalam penjara bagiku merupakan khalwat (mengasingkan diri dari kebisingan dunia), pengasingan bagiku merupakan rekreasi, dan jika aku dibunuh adalah mati syahid”.Beliau adalah seorang laki-laki robbani yang amat berperasaan. Demikian pula muridnya Ibnul-Qoyyim. Ini dapat dirasakan oleh semua orang yang membaca kitab-kitabnya dengan hati yang terbuka.Namun, orang seringkali melupakan, sisi “dakwah” dan “jihad” dalam kehidupan dua Imam tersebut. Imam Ibnu Taimiyah terlibat langsung dalam beberapa medan pertempuran dan sebagai penggerak. Kehidupan dua tokoh itu penuh diwarnai perjuangan dalam memperbarui Islam. Dijebloskan ke dalam penjara beberapa kali. Akhirnya Syaikhul Islam mengakhiri hidupnya di dalam penjara, pada tahun 728 H. Inilah makna “Salafiah” yang sesungguhnya.Bila kita alihkan pandangan ke zaman sekarang, kita temukan tokoh yang paling menonjol mendakwahkan “salafiah”, dan paling gigih mempertahankannya lewat artikel, kitab karangan dan majalah pembawa missi “salafiah”, ialah Imam Muhammad Rasyid Ridha. Pem-red majalah “Al-Manar’ yang selama kurun waktu tiga puluh tahun lebih membawa “bendera” salafiah ini, menulis Tafsir “Al-Manar” dan dimuat dalam majalah yang sama, yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunia.Rasyid Ridha adalah seorang “pembaharu” (mujaddid) Islam pada masanya. Barangsiapa membaca “tafsir”nya, sperti : “Al-Wahyu Al-Muhammadi”, “Yusrul-Islam”, “Nida’ Lil-Jins Al-Lathief”, “Al-Khilafah”, “Muhawarat Al-Mushlih wal-Muqollid” dan sejumlah kitab dan makalah-makalahnya, akan melihat bahwa pemikiran tokoh yang satu ini benar-benar merupakan

Page 4: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

“Manar” (menara) yang memberi petunjuk dalam perjalanan Islam di masa modern. Kehidupan amalinya merupakan bukti bagi pemikiran “salafiah”nya.Beliaulah yang merumuskan sebuah kaidah “emas” yang terkenal dan belakangan dilanjutkan Imam Hasan Al-Banna. Yaitu kaidah :“Mari kita saling bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati. Dan mari kita saling memaafkan dalam masalah-masalah yang kita berbeda pendapat.”Betapa indahnya kaidah ini jika dipahami dan diterapkan oleh mereka yang meng-klaim dirinya sebagai “pengikut Salaf”.(disalin dari buku “Aulawiyaat Al Harokah Al Islamiyah fil Marhalah Al Qodimah” karya Dr.Yusuf Al Qordhowi, edisi terjemahan Penerbit Usamah Press)Sumber : http://salafiwahhabi.blogspot.com/2007/12/wahabi-yang-mengaku-salafi.html

DAFTAR ISI

Page 5: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

  Bab 1 Sebuah  pengantar  

Dalil-dalil larangan mensesatkan, mengkafirkan sesama muslimin !

                                                                                     Bab 2 Siapa golongan Wahabi/Salafi dan bagaimana fahamnya ? 

Sekelumit pengantar tentang sekte Wahabi/Salafi Riwayat singkat Muhammad Ibnu Abdul Wahhab Memonopoli ajaran Tauhid dan pengkafiran terhadap para ulama Penentangan terhadap Muhammad Ibnu Abdul Wahhab. Apakah Syeikh Sulaiman Ibnu Abdul Wahhab telah bertobat ? Tauhid Rububiyyah Tauhid Uluhiyyah Definisi Ibadah berdasarkan pemahaman Al-Qur’an Tolok ukur Tauhid dan Syirik? Apakah Kemampuan atau Ketidak-mampuan merupakan tolok ukur Tauhid dan Syirik? Apakah Al-Qur’an hanya bisa diartikan secara tekstual atau literal? Tajsim/Penjasmanian dan Tasybih/Penyerupaan Allah swt kepada makhluk-Nya Siapakah Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani Al-Albani melemahkan beberapa hadits dari Imam Bukhori dan Imam Muslim dan.... Nama-nama ulama (berbagai madzhab) pengeritik al-Albani

Bab 3 Masalah taqlid (ikut-ikutan) kepada Imam Madzhab

Dalil kewajiban bertaqlid ketika tidak mampu berijtihad Pembelaan al-Albani pada Syeikh Khajandi Dialog antara Dr.Sa'id Ramdhan al-Buuti dengan anti madzhab Tidak boleh mencari-cari keringanan ajaran yang paling mudah dan ringan dari Ulama

Bab 4 Bid’ah yang diperselisihkan

Apa yang dimaksud Bid'ah dalam hadits Rasulallah saw? Contoh-contoh Bid’ah yang diamalkan para Sahabat pada zaman Nabi saw. Dalil-dalil yang berkaitan dengan Qadha dalam Sholat Sholat sunnah Qabliyah (sebelum) sholat Jum’at Mengangkat tangan waktu berdo'a Menyebut nama Rasulallah saw.dengan awalan kata sayyidina Mengusap wajah seusai berdo'a Penggunaan Tasbih waktu berdzikir bukanlah bid'ah sesat Keterangan singkat mengenai membaca Qunut dalam sholat Shubuh

Page 6: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Bab 5 Ziarah Kubur, Membaca Al-Qur’an, Talqin dan Tahlil untuk orang mati 

Dalil-dalil Ziarah kubur  Ziarah kubur bagi wanita  Adab berziarah dan berdo'a didepan pusara Rasulallah saw. Pembacaan Al-Qur’an di kuburan untuk orang yang telah wafat Keterangan dari Ustadz Quraish Shihab Pahalanya membaca Al-Qur’an Amalan orang hidup yang bermanfaat bagi si mayyit Kehidupan ruh-ruh manusia yang telah wafat Talqin (mengajari dan memberi pemahaman/peringatan) mayyit yang baru dimakamkan    Tahlil/Yasinan Keterangan singkat tentang Haul (peringatan tahunan) Dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya Pahala sedekah untuk orang yang telah wafat  Pahala Puasa dan Sholat untuk orang yang telah wafat  Pahala Haji untuk orang yang telah wafat Membaca Al-Qur'an untuk orang yang telah wafat Keterangan singkat sholat jenazah yang ghoib Membangun masjid disisi kuburan Memberi penerangan terhadap kuburan Membangun kubbah diatas kuburan

Bab 6 Faedahnya kumpulan/majlis dzikir dan dalilnya

Dalil-dalil dzikir dan uraian para pakar Islam mengenai majlis dzikir  Dalil mereka yang melarang dzikir secara jahar dan jawabannya

Bab 7 Sekelumit macam-macam makalah  

Benarkan sayidah Aisyah ra umur 9 tahun waktu dinikahi Rasulallah saw? Fatwa-fatwa para ulama tentang paham Hulul atau Ittihad (menyatunya Allah swt dengan hamba-

Nya) Fatwa-fatwa para ulama mengenai ilmu Tarekat, Hakekat, Ma’rifat Fatwa-fatwa para ulama mengenai pengertian Wali (waliyullah) Siapakah Syeikh Siti Jenar? Berjabatan tangan antara lelaki dan wanita ajnabiyyah (bukan muhrim) Sekelumit tentang berjabat tangan seusai sholat Kewajiban membaca Al-Fatihah didalam sholat baik untuk ma’mum maupun imam. Kewajiban Membaca Basmalah di Awal surat Al-Fatihah Tidak mengerak-gerakkan jari telunjuk ketika Tasyahhud Tata cara singkat Haji dan ‘Umrah dan urutannya Keterangan singkat mengenai Ru'ya Hilal Keterangan singkat mengenai ibadah Puasa Ramadhan  

 

Page 7: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

   

Bab 8 Maulidin Nabi Muhammad saw.serta mengagungkan Nabi saw. 

Keterangan singkat mengenai peringatan Maulidin Nabi saw. Cara-cara memperingati hari-hari Allah Nama-nama kitab yang menulis riwayat hidup Rasulallah saw. Dalil-dalil dan manfaat yang berkaitan dengan peringatan Maulidin Nabi saw.           Pendapat para Ulama dan tokoh cendekiawan Muslim Masalah berdiri waktu pembacaan Maulid Sekelumit makalah Sekelumit tentang peringatan Isra dan Mi'raj Rasulallah saw.    Mengagungkan Nabi Muhammad saw. Syair-syair untuk Nabi saw. dari para sahabat  Mencampur aduk antara Ta’dhim/Pengagungan dan Ibadah Sekelumit tentang peringatan Isra dan Mi'raj Rasulallah saw.    Rasulallah saw bukan manusia biasa, tapi manusia sempurna/Kaamil 

Bab 9 Wasithah/Tawassul dan Tabarruk

Sekelumit pengantar makna tawassul Ayat-Ayat al-Quran yang berkaitan dengan Tawassul / Istighotsah Tawassul dengan Nama-Nama Allah yang Agung Tawassul melalui Amal Saleh Tawassul melalui Do’a Rasul Tawassul melalui Do’a Saudara Mukmin Tawassul melalui Diri Para Nabi dan Hamba Saleh Tawassul melalui Kedudukan dan Keagungan Hamba Sholeh Hadits-Hadits tentang Legalitas/pembolehan Tawassul / Istighotsah Prilaku Salaf Saleh Penguat Legalitas Tawassul / Istighotsah Tawassul kepada Rasulallah saw. dikala wafatnya Pengertian tawassul menurut Ibnu Taimiyyah Muhammad Ibnu Abdul Wahhab Imamnya madzhab Wahabi/Salafi tidak mengingkari tawassul Diantara dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya Tabarruk Berkah dan Tabarruk dalam al-Quran Dalil-dalil Tabarruk para Sahabat dari bekas air wudhu Nabi saw. Dalil Tabarruk anak-anak para Sahabat pada Nabi saw. Tabarruk para Sahabat dengan keringat, rambut dan kuku Nabi saw. Dalil Tabarruk para Sahabat dari gelas Nabi saw. Tabarruk para Sahabat dari tempat tangan dan bibir Nabi saw. Tabarruk Para Sahabat dari Peninggalan dan Tempat Shalat Nabi Tabarruk para Sahabat dari Tempat Shalat Nabi saw. Dalil Tabarruk dari Pusara (Kuburan) Rasulallah saw. Antar Para Sahabat pun Saling Bertabarruk Jenazah dan Kuburan/Pusara Ulama yang Diambil Berkah Golongan Wahabi/Salafi (pengingkar) mengisukan dan jawabannya

 Bab 10

Page 8: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

 Amalan-amalan Nishfu Sya’ban& Bulan Rajab

Cara ibadah, berdo’a pada malam nishfu Sya’ban Dalil-dalil orang yang membantah dan jawabannya Ibnu Taimiyyah menghidupkan malam nishfu Sya'ban dengan amalan khusus Amalan ibadah pada bulan Rajab

Bab 11 Kemuliaan Keturunan (Ahlul Bait) Rasulallah saw.

Sekelumit sejarah dinasti Bani Umayyah dan dinasti Bani Abbasiyyah Dalil-dalil tentang kewajiban untuk mencintai Ahlul-Bait/Keturunan Rasulallah saw. Tafsir Singkat Surat Al-Kautsar Ramalan akan datangnya Rasul dalam catatan kitab Hindu, Kristen, Yahudi dan Persi Pendapat Syekh Ali Tantawi dan saudara Segaf Ali Alkaff/Jeddah Hadits yang diriwayatkan cucu Nabi saw. yang keenam Pendapat Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                          Pendapat Prof.Dr.HAMKA Hadits-hadits tentang akan munculnya Imam Al-Mahdi  Pendapat para ulama  tentang "Siapakah yang dimaksud Ahlul-Bait" ? Pengertian mengenai kata dzurriyyat atau keturunan  Keturunan yang dijuluki Syarif/Sayyid Kalimat hadits Al-Kisa’ Keterangan mengenai hadits Tsaqalain & hadits Kitabullah wa Sunnati  Kalimat hadits Tsaqalain (dua bekal berat)   Hadits tentang kemuliaan dan kedudukan keturunan Rasul saw.                                         Kalimat hadits Safinah (Perahu)                                                                                                     Pendapat Imam Turmudzi tentang makna hadits Tsaqalain, Safinah Sanggahan/Jawaban para ulama terhadap pendapat Imam Turmudzi Peranan keturunan Nabi saw (‘Alawiyyin) termasuk Wali Songo dalam penyebaran agama

Islam Ajaran-ajaran pokok Wali Songo dan cara dakwah mereka pada masa lalu

TANGAN DI ATAS DADA : SIFAT SHALAT WAHABI = SIFAT IBADAH YAHUDI   (TALMUD) Posted on October 19, 2010 by salafytobat

Wahabi akan memukul sesiapa yang solat tidak meletakkan kedua tangannya di atas dada. Wahabi juga mewajibkan letak dua belah tangan di atas dada dan bagi mereka sesiapa yang tidak melakukan sedemikian maka solatnya tak sah batal. Sama juga dengan cara ‘solat’ Yahudi. Yahudi meletakkan kedua belah tangan mereka di atas dada dan mendakwa sesiapa yang tidak buat demikian maka ‘solat’nya tidak sah batal!. Wahabi agen Yahudi. Sila lihat buktinya dari

Page 9: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

awal hingga akhir mereka (wahabi-yahudi) banyak persamaan sebab itu mereka tidak menyerang orang kafir & yahudi tetapi menyerang serta membunuh ulama Islam sahaja.

Di bawah ini Yahudi KAFIR mengajar kita cara ‘solat’ sebenar mereka seperti yang mereka dakwa iaitu meletakkan dua belah tangan di atas dada

Ini pula Yahudi ajar dalam ‘solat’ boleh jalan-jalan gerak2 banyak kali no problem

Ini pula geng2 Wahabi (ularbodo) yang masuk UMNO nak rosakkan UMNO dari dalam ajar orang solat mesti letak dua tangan atas dada dan banyak dalam kitab-kitab ajaran agama Wahabi mewajibkan letakan tangan di atas dada same lika Yahudi Zionis. Begitu juga boleh bersiar2

Page 10: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

makan angin berjalan2 ketika solat mcm Yahudi di atas boleh jalan dalam ‘solat’nya.

Yang ini pula cara ‘solat’ Yahudi yang paling ‘best’ boleh baring-baring main tekap2 muka kat lantai

full video shalat yahudi = solat wahabi (2 tangan diatas rusuk dada)

Tangan dibawah dada   bukan di atas   dada !

BONGKAR SATU PERSATU KESESATAN SHALAT WAHABY/ALBANY

Hadirkan bukti scan kitab ulama ahlusunnah, bukan hanya ilmiah tapi bukti dan fakta akan kesesatan wahaby/salafy!!

wahaby terlalu sering memalsu pendapat-pendapat ulama ahlusunnah dalam rujukan -rujukan pada tulisan-tulisan mereka…..sekarang kita bongkar semua rujukan palsu tersebut!!!

lanjutan dari “sifat shalat Nabi vs sifat shalat albany/wahaby”

Page 11: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

lihat artikel saya : http://salafytobat.wordpress.com/2008/07/18/rukun-shalat/

wahai wahaby!! Rujukan palsu kalian anggap ilmiah???

wahaby badwy cobalah tengok kitab ulama ahlusunnah yg asli!!!

1. DUA TANGAN DIBAWAH DADA BUKAN DIATAS DADA!!

- Menngenai posisi kedua tangan (bersedekap) setelah takbir (pada waktu berdiri), Berkata Alhafidh Imam Nawawi : “Meletakkannya dibawah dadanya dan diatas pusarnya, inilah madzhab kita yg masyhur, dan demikianlah pendapat Jumhur (terbanyak), dalam pendapat Hanafi dan beberapa imam lainnya adalah menaruh kedua tangan dibawah pusar, menurut Imam Malik boleh memilih antara menaruh kedua tangan dibawah dadanya atau melepaskannya kebawah dan ini pendapat Jumhur dalam mazhabnya dan yg masyhur pada mereka” (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 4 hal 114)..

Dari penjelasan ini fahamlah kita bahwa pendapat yg Jumhur (kesepakatan terbanyak dari seluruh Imam dan Muhaddits) adalah menaruh kedua tangan diantara dada dan pusar, walaupun riwayat yg mengatakan diatas dada itu shahih, namun pendapat Ibn Mundzir “bahwa hal itu tak ada kejelasan yg nyata, bahwa Nabi saw menaruh kedua tangannya diatas dada, maka orang boleh memilih” (Aunul Ma’bud Juz 2 hal 323.

mereka itu kebanyakan tidak bermadzhab, entah kemana arahnya, mengikuti pendapat2 yg tak bersanad, cuma nukilnukil di buku hadits lalu berfatwa,

Page 12: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

berkata Imam Nawawi bahwa pendapat yg paling shahih dan merupakan Jumhur (terbanyak dari para Imam), adalahmenaruh tangannya dibawah dadanya, dan diatas pusarnya,

dan pada Madzhab Imam Malik (maliki) melepaskan tangan kebawah seperti orang berdiri. (Ibanatul Ahkam bisyarahBulughil maram Juz 1 hal 398).

berikut linknya:

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=11843&lang=id#11843

Adapun kitab “sifat shalat nabi” yg ditulis Syaikh nashiruddin Albani adalah kitab yg mengajarkan kesesatan!. Dalam buku ini Albany mengajarkan satu lagi kesesatan dalam cara shalat yaitu “tangan bersedekap diatas dada (lihat gambar diatas) ”. Sungguh ini adalah perkataan2 yng menyelisihi imam 4 madzab Ahlusunnah!. Baca artikel saya ttg “Kesesatan Syaikh nashiruddin Albani “.

Inilah bukti kitab ulama ahlusunnah yang muktabar !!

Bukan hanya rujukan palsu ustaz-ustaz sesat wahaby/salafy/DDI/wahdah!!!

KENYATAAN IMAM NAWAWI AL-BANTANI DI DALAM KITAB NIHAYAH AL-ZAIN-LETAK TANGAN BAWAH DADA !!!

Page 13: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)
Page 14: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DADA DAN DI ATAS PUSATNYA, DENGAN CONDONG SEDIKIT KE SEBELAH KIRI.BUKAN SEBAGAI MANA YANG DI PROMOSIKAN OLEH SET-SET WAHABI YANG KATANYA DI BAWAH DAGU ATAS DADA TIDAK TAQLID.RUPA-RUPANYA TAQLID JUGA MEREKA INI DENGAN PAK ALBANI.SEMUA YANG ALBANI KATA BETUL BELAKA.TAK TAASSUB KER TU?? 

MENGHINA TAQLID…BERERTI MENGHINA DIRI SENDIRI !!!

LAGI BAHAN BUKTI MELETAK TANGAN BUKAN ATAS DADA SELEPAS TAKBIR

Page 15: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

I’ANAH AL-TALIBIN JUGA MENYATAKAN “…MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DADA ,DI ATAS PUSAT ADALAH ITTIBA’ (MENGIKUT SUNNAH NABI)YANG DIMAKSUDKAN DENGAN DI BAWAH DADA DAN DIATAS PUSAT IALAH CONDONG KE SEBALAH KIRI, KERANA HATI ITU BERADA DI BAHAGIAN KRI.INI DIRIWAYAT DARI IBNU HUZAIMAH DIDALAM SAHIHNYA DARIPADA WAIL IBN HUJR YANG MENYATAKAN ” AKU BERSALAT BERSAMA NABI S.A.W , MAKA NABI S.A.W MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI DI BAWAH DADANYA.   

LAGI BAHAN BUKTI MELETAK TANGAN BUKAN ATAS DADA SELEPAS TAKBIR

Posted on by Al-Haqir Mahfuz Muhammad Al-Khalil

Page 16: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

DISUNATKAN MELETAKKAN TANGAN KANAN DI ATAS TANGAN KIRI , DI BAWAH PUSAT ATAU DI ATAS PUSATNYA.AMALAN INI ADALAH SEPAKAT TIGA MAZHAB SEMENTARA MALIKIYYAH MENYEBUTKAN SEBAGAI MANDUB. 

MASAALAH MELETAK TANGAN SELEPAS TAKBIRATULIHRAM -KITAB MAZHAB 4 -AL-JUZAIRI

Page 17: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

MALIK : MELETAKKAN TANGAN DI ATAS PUSAT DAN DIBAWAH DADA.IMAM HANAFI : MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH PUSAT.IMAMA HAMBALI : MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH PUSAT.IMAM SYAF’E : MELETAKKAN TANGAN DI ATAS PUSAT DAN DIBAWAH DADA.INI LAH PENDAPAT 4 MAZHAB DALAM MASAALAH MELETAKKAN TANGAN SELEPAS TAKBIR DIDALAM SEMBAHYANG. 

Page 18: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

PENDAPAT YANG MENGATAKAN MELETAKKAN TANGAN DI BAWAH DAGU ,DI ATAS DADA TIADA PENDAPAT MAZHAB YANG MENGATAKAN BEGITU MELAINKAN KEPALA WAHABI ,NASIRUDDIN AL-ALBANI.

AWAS !!!

LAGI CONTOH BUKU SEMBAHYANG WAHABI YANG PATUT DIJAUHI..

DALAM GAMBAR DIATAS MEREKA MENGANJURKAN SALAT DENGAN MELETAKKAN TANGAN DIATAS DADA.SEMENTARA GAMBAR YANG KE-2 MENYARANKAN SALAT DENGAN SUJUD DIATAS KAIN SERBANNYA, INI ADALAH MEMBATALKAN SALAT,KERANA SUJUD PADA SEBAGAIAN PAKAIN YANG BERGERAK BERSAMA PERGERAKKAN TUBUH ANGGUTA KITA.

RUJUK KITAB SEPERTI SABILALMUHTADIN,BUGHIAH DAN SEBAGAINYA.AWAS !!!

ustadz Mahfuz Muhammad Al-Khalil

http://al-subki.blogspot.com/2008_07_01_archive.html

KITAB SAHIH SIFATUSSOLAH AN-NABIYKitab ini diperbahaskan mengikut kerangka Mazhab al-Syafi’ie/ Ahli Hadis. Ia merupakan Satu Jawapan Total Terhadap Sifat Solat Nabi al-Albani.

Page 19: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Simpton Wahhabi 1 : Kangkang luah-luah

Simpton ke 2 : Wajibkan Jubah atas buku lali

Simpton ke 3: Wajib letak Tangan ataih dada (letak lain dikira tidak sunnah, bid’ah DLL)

Simpton ke 4 : Hanya serban Mandili sahaja, serban ‘Imamah (putar) dikira tiada hadis sahih. Dianggap bid’ah sesat, tiru singh DLL.

Ada pihak tertanya-tanya. Bagaimana caranya untuk kita mengenali individu atau jamaah yang menganut aliran fahaman Wahhabiy Ghuluw secara paling mudah?. Jawapannya ialah dengan melihat

Page 20: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

fahaman, pegangan atau amalan individu atau jamaah itu sendiri. Antara simpton Wahhabiy yang termudah dikesan ialah dengan memerhatikan cara mereka mendirikan solat.

Sewaktu hendak melakukan solat, mereka melipat seluar mereka melebihi paras buku lali. Begitu juga bagi mereka yang memakai jubah. Jubah tersebut pasti disingkatkan. Menurut mereka, jika kaki seluar atau jubah berada diparas buku lali dikira bid’ah dholalah.

Sewaktu qiyam, mereka mengangkang agak luas. Bertakbiratul ihram di paras dada dan meletakkan kedua tangan di atas dada menghampiri leher. Lihatlah kedudukan mereka sebagaimana yang disertakan pada paparan di atas. Hairannya, golongan Wahhabiy Ghuluw ini membid’ahkan sesiapa yang meletakkan kedua tangan (lps takbiratul ihram) atas perut bawah dada sebagaimana amalan dalam mazhab al-Syafi’ie kita. Sila lihat anjuran bersolat letak tgn atas dada oleh Syeikh al-Albaani dalam Sifat al-Solat Nabi m/s 88.

Dalam mazhab al-Syafi’ie, Hal ini telah diperjelaskan para ulamak al-Syafi’iyyah. Antaranya, al-Hafiz Ibn Hajr al-Asqalani mengatakan : “Ibn Khuzaimah meriwayatkan hadis dari Wail b Hujr bahawa Nabi SAW meletakkan kedua tangannya pada dadanya (‘ala sadrihi: bukan di atas dadanya). Sedang menurut riwayat al-Bazzar( ‘inda sadrihi), pada dadanya.” (Fath al-Bari m/s 224 juz 2)

Ulasan : Yang dimaksudkan di atas dada bukan secara zahirnya. Tetapi maksudnya ialah berhampiran dada. Kenyataan zahir ini boleh difahami dgn lafaz (‘inda sadrihi) pada riwayat al-Bazzar. Kata ulamak : “Menghimpunkan riwayat lebih baik jika ia memungkinkan.”

Imam al-Tirmidzi menjelaskan ketika membicarakan riwayat Wail bin Hujr, Ghatif al-Harith, Ibn Abbas, Ibn Mas’ud dan Sahl bin Saad r.a : “Hadis ini menjadi amalan para ulamak dari kalangan sahabat Nabi SAW, Tabiin dan golongan sesudah mereka. Mereka melihat seseorang melakukan solat dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri semasa (qiyam dlm solat). Sebahagian mereka meletakkan kedua tangannya di atas pusat. (mazhab al-Syafi’ie & Hambali) Manakala sebahagian yang lain meletakkan tangan mereka di bawah pusat. Dan kesemua itu (dilakukan secara) terbuka dikalangan mereka”. (mazhab Hanafi dan Maliki)

Kesimpulannya, Sunat meletakkan tangan kanan atas tangan kiri di atas pusat (melepasai pusat) di bawah dada selepas takbiratul ihram. Ia bukanlah bid’ah dholalah sebagaimana di dakwa pelampau agama. Golongan yang memaksa kita meletakkan kedua tangan di atas dada sebenarnya mengambil pemahaman hadis secara zahir. Dan pemahaman zahir ini keluar dari ketentuan mazhab Empat yang muktabar. Justeru, tidak sepatutnya mereka memaksa kita mengikuti pendapat mereka.

Ternyata, pendapat ini lebih merupakan PENDAPAT BEBAS al-Albaani yang digunapakai secara ghuluw. Sedangkan al-Albaani bukan dari kalangan mujtahid. Dan sesekali tidak berhak untuk membatalkan pandangan Mujtahid Muthlaq.

Akhirnya, ketahuilah bahawa jika tuan-puan melihat petanda seperti di atas, jelaslah bahawa individu atau jamaah tertentu sudah dijangkiti virus Wahhabiy Ghuluw. Awas, Jauhilah.

Page 21: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Filed under: TANGAN DI ATAS DADA : SIFAT SHALAT WAHABI = SIFAT IBADAH YAHUDI (TALMUD) | Tagged: TANGAN DI ATAS DADA : SIFAT SHALAT WAHABI = SIFAT IBADAH YAHUDI (TALMUD) | Leave a Comment »

Wahabi (LAJNAH AL BUHUTS AL ILMIYYAH WA AD DA’WAH WA AL IRSYAD – Riyad) Mengoyak al Adzkar Karya An Nawawi   : Posted on October 26, 2010 by salafytobat

Bismillah, as Shalat wa as salam ala Rasululillah,Kaum wahabi benar-benar kaum Talafi (pengganti Salafi), kaum PERUSAK.Silahkan anda lihat bukti scan ini untuk menunjukan demikian BURUK-nya mereka; menyebarkan kebohongan untuk tujuan menebar AJARAN SESAT; mereka merubah kitab-kitab ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah supaya sejalan dengan “perut” dan hawa nafsu mereka. Bukti scan ini dari tulisan (pengakuan) Syekh Abdul Qadir al Arna’uth yang telah melakukan tahqiq terhadap kitab karya Imam an Nawawi; “al Adzkar”. Ternyata hasil tahqiq-nya tersebut “digondol” (dicuri) oleh gerombolan Wahabi dari Riyadl Saudi yang menamakan diri mereka sebagai “LAJNAH AL BUHUTS AL ILMIYYAH WA AD DA’WAH WA AL IRSYAD”.Anda tahu apa yang dilakukan oleh lajnah al buhuts at takfiriyyah ini???? Mereka “mengoyak” tulisan Imam an Nawawi; lihat.. sebuah bab semula berjudul:

وسلم عليه الله صلي الله رسول قبر زيارة في فصلPasal: Dalam menjelaskan tentang ziarah ke makam Rasulullah(Anda tahu; kandungan makna dari penamaan bab ini?? adalah berisi ungkapan betapa besar Imam an Nawawi mencintai dan mengagungkan Rasulullah….!!!)Tapiiii…. ternyata; kaum Wahabiyyah Talafiyyah telah merubah judul bab tersebut menjadi:

وسلم عليه الله صلي الله رسول مسجد زيارة في فصل

Page 22: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

[ Pasal: Dalam menjelaskan ziarah ke masjid Rasulullah ](Anda tahu dengan pemalsuan tangan-tangan jahat Wahabi ini betapa besar “luka” yang ditorekan mereka kepada “hati” seorang Imam terkemuka sekelas Imam an Nawawi??? Apakah anda tidak merasakan bahwa tangan-tangan jahat tersebut tidak hanya melukai seorang Imam an Nawawi… tapi; PERHATIKAN… bukankah itu melukai Rasulullah???? Lalu apakah anda sebagai umat Rasulullah tidak merasa dilukai ketika Rasulullah dilukai oleh tangan-tangan jahat itu???Apakah anda tahu bahwa Rasulullah besabda:

وغيره البزار رواه / شفاعتي له وجبت قبري زار من“Barangsiapa yang datang berziarah ke makamku maka wajiblah ia mendapatkan syafa’atku” (HR. al Bazzar dan lainnya)Orang-orang Wahabi yang tidak tahu diri itu harus menjawab “pertanyaan panjang” ini, dan harus mempertanggungjawabkan itu semua di hadapan Rasulullah kelak;Filed under: Wahabi (LAJNAH AL BUHUTS AL ILMIYYAH WA AD DA'WAH WA AL IRSYAD - Riyad) Mengoyak al Adzkar Karya An Nawawi : | Tagged: Wahabi (LAJNAH AL BUHUTS AL ILMIYYAH WA AD DA'WAH WA AL IRSYAD - Riyad) Mengoyak al Adzkar Karya An Nawawi :Sesama Wahabi Saling Menyesatkan : Syaikh Utsaimin Vs Syaikh Abdurrahman Damasyqiyyah Posted on October 26, 2010 by salafytobat Sesama Wahabi Saling Menyesatkan

Sesama Wahabi berantem; saling menyesatkan.Lihat, dalam situs resmi salah seorang pendakwah ajaran sesat Wahabi, bernama Abdurrahman Damasyqiyyah, berkata: “Saya katakan bahwa boleh untuk kaum perempuan untuk ziarah kubur dengan dasar hadits ini……”Sementara pemuka Wahabi lainnya, Ibnu Utsaimin, dalam bukunya berjudul Fatawa Muhimmah, h. 149-150, cet. Riyad, berkata:

Page 23: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

“Haram ziarah kubur bagi kaum perempuan, itu termasuk dari dosa besar, sekalipun yang diziarahi makam nabi (Muhammad)”.Bukti bahwa dasar ajaran Wahabi “SEENAK PERUT”.Filed under: Sesama Wahabi Saling Menyesatkan : Syaikh Utsaimin Vs Syaikh Abdurrahman Damasyqiyyah | Tagged: Sesama Wahabi Saling Menyesatkan : Syaikh Utsaimin Vs Syaikh Abdurrahman Damasyqiyyah | Leave a Comment »

Pembenci Rasulullah Terpanggang Di atas Qubbah Khadlra (Qubah Hijau Makam   Rasulullah) Posted on October 26, 2010 by salafytobat

Terjemah:

Page 24: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Dikutip dari Syekh az-Zabidi: “Para musuh Rasulullah setelah mereka selesai menghancurkan makam-makam mulia di komplek pemakaman al Baqi’; mereka pindah ke Qubah Rasulullah untuk menghancurkannya. Salah seorang dari mereka lalu naik ke puncak Qubah untuk mulai menghancurkannya, tapi kemudian Allah mengirimkan petir/api menyambar orang tersebut yang dengan hanya satu kali hantaman saja orang tersebut langsung mati hingga -raganya- menempel di atas Qubah mulia itu. Setelah itu tidak ada seorangpun yang mampu menurunkan mayat orang tersebut dari atas Qubah; selamanya. Lalu ada salah seorang yang sangat saleh dan bertakwa mimpi diberitahukan oleh Rasulullah bahwa tidak akan ada seorangpun yang mampu menurunkan mayat orang tersebut. Dari sini kemudian orang tersebut “dikuburkan” ditempatnya (di atas Qubah; dengan ditutupkan sesuatu di atasnya) supaya menjadi pelajaran”.foto tahun 1427 HFiled under: Pembenci Rasulullah Terpanggang Di atas Qubbah Khadlra (Qubah Hijau Makam Rasulullah) | Tagged: Pembenci Rasulullah Terpanggang Di atas Qubbah Khadlra (Qubah Hijau Makam Rasulullah) | Leave a Comment »

Bukti Wahabi Bersaudara Dengan Yahudi Dan Kaum Kafir   Lainnya Posted on October 26, 2010 by salafytobat

Lihat, salah seorang pimpinan Wahabi, bernama Abdul Aziz al Ammar “ngaku” dirinya wakil menteri urusan Masjid; ngomong ngelantur seenak perutnya, dia ngomong: “Dalam syari’at kita tidak boleh mendoakan keburukan bagi orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir lainnya”.

Page 25: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

heh..!! Syari’at siapa???? ya syari’at Wahabi…. lagi; omongannya ini menguatkan fatwa “guru besar” mereka: Ibnu Baz dan al Albani yang mengatakan bahwa orang-orang Palestina seharusnya meninggalankan negara mereka dan menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi..Hasbunallah Wa nI’mal Wakil…..!!!!Filed under: Bukti Wahabi Bersaudara Dengan Yahudi Dan Kaum Kafir Lainnya | Tagged: Bukti Wahabi Bersaudara Dengan Yahudi Dan Kaum Kafir Lainnya | Leave a Comment » www.forsansalaf.com : Perintah Talqin   Mayit Posted on October 25, 2010 by salafytobat Perintah Talqin Mayit

Telah umum dalam masyarakat kita, selesai jenazah dimakamkan salah seorang dari pihak keluarga mayit duduk disamping makam lalu mulai melafadzkan bacaan talqin[i] bagi mayit.Namun dewasa ini, ada satu kelompok yang mengklaim dirinya paling  mengikuti al-Qur’an dan sunnah dengan pemahaman para sahabat dan tabi’in menyatakan bahwa talqin mayit adalah bid’ah karena tidak memiliki landasan dalam syari’at serta tidak bermanfaat bagi si mayit.Permasalahan semacam ini telah menjadi polemik dalam masyarakat, benarkah talqin mayit tidak memiliki landasan syari’at padahal telah dilakukan oleh para ulama’ pendahulu kita ?Oleh karena itu, kami akan membahas  tentang dalil-dalil yang menjadi landasan talqin mayit agar bisa memberikan kejelasan pada masyarakat.Dasar hukum talqin mayit Salah satu dasar hukum mengenai talqin adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, imam Abi Dawud, dan imam An Nasai  :

الله إال إله ال موتاكم لقنوا“Talqinilah orang-orang mati kalian dengan الله إال إله “ الMemang mayoritas ulama mengatakan bahwa yang dimaksud lafadz  موتاكم dalam hadits diatas orang-orang yang hampir mati bukan orang-orang yang telah mati, sehingga hadits tersebut menggunakan arti majas (arti kiasan) bukan arti aslinya.Akan tetapi, tidak salah juga jika kita artikan lafadz tersebut dengan arti aslinya yaitu orang yang telah mati. karena menurut kaidah bahasa arab, untuk mengarahkan suatu lafadz kepada makna majasnya diperlukan adanya qorinah (indikasi) baik berupa kata atau keadaan yang menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan perkataan tersebut adalah makna majasnya bukan makna aslinya. Sebagai contoh jika kita katakan “talqinillah mayit kalian sebelum matinya”  maka kata-kata “sebelum matinya” merupakan qorinah yang mengindikasikan bahwa yang

Page 26: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

dimaksud dengan kata mayit dalam kalimat ini bukan makna aslinya (yaitu orang yang telah mati) tapi makna majasnya (orang yang hampir mati).Sedangkan dalam hadits tersebut tidak diketemukan Qorinah untuk mengarahkan lafadz موتاكم kepada makna majasnya, maka sah saja jika kita mengartikannya dengan makna aslinya yaitu orang-orang yang telah mati bukan makna majasnya. Pendapat inilah yang dipilih  oleh sebagian ulama seperti Imam Ath Thobary, Ibnul Humam, Asy Syaukany, dan Ulama lainya.Selain hadits di atas, masih ada hadits lain yang menunjukkan kesunahan mentalqini mayit setelah dikuburkan, yaitu :

ع.ل.ى د1ك1م0 أ.ح. م0 ل0ي.ق1 ف. ب0ر8ه8، ق. ع.ل.ى اب. الت<ر. ي0ت1م8 Aو ف.س. ، و.ان8ك1م0 إ8خ0 م8ن0 Gد أ.ح. م.ات. 8ذ.ا إ : : ي.ا ول1 ي.ق1 Aث1م ، يب1 ي1ج8 و.ال ع1ه1 م. ي.س0 8نAه1 إ ف. الن.ة.، ف1 بن ف1الن. ي.ا ل0 ل8ي.ق1 Aث1م ب0ر8ه8، ق. س8

أ0 ر.: : ول1 ي.ق1 8نAه1 إ ف. الن.ة.، ف1 بن ف1الن. ي.ا ول1 ي.ق1 Aث1م دYا، اع8 ق. ت.و8ي ي.س0 8نAه1 إ ف. الن.ة.، ف1 بن ف1الن.

: الد<ن0ي.ا م8ن. ع.ل.ي0ه8 ج0ت. ر. خ. ا م. اذ0ك1ر0 ل0 ل0ي.ق1 ف. ، ون. ع1ر1 ت.ش0 ال ل.ك8ن0 و. اللAه1، م.ك. ح8 ر. د0ن.ا ش8 ر0 أ.

با، ر. ب8اللAه8 يت. ض8 ر. .نAك. أ و. ول1ه1، س1 و.ر. ع.ب0د1ه1 دYا Aم م1ح. Aأ.ن و. اللAه1، إ8ال 8ل.ه. إ ال أ.ن0 اد.ة. ه. ش. Gد و.اح8 ذ1 ي.أ0خ1 ا Yن.ك8ير و. ا Yن0ك.ر م1 Aإ8ن ف. ا، Yام إ8م. آن8 ر0 ب8ال0ق1 و. ن.ب8يا، jد Aم ب8م1ح. و. د8ينYا، الم8 ب8اإل8س0 و.

: ي.ك1ون1 ف. ت.ه1، Aج ح1 ن. mل1ق د0 ق. م.ن0 ن0د. ع8 ع1د1 ن.ق0 ا م. بنا ان0ط.ل8ق0 ول1 ي.ق1 و. ب8ه8، اح8 ص. ب8ي.د8 ا م0 ن0ه1 م8 : ” مAه1؟

أ1 ي.ع0ر8ف0 ل.م0 إ8ن0 ف. اللAه8، ول. س1 ر. ي.ا Gل ج1 ر. ال. ق. ف. ، ا م. د1ون.ه1 ه1 يج. ج8 ح. اللAه1 . الطبراني:” رواه وAاء. ح. بن ف1الن. ي.ا وAاء.، ح. 8ل.ى إ ب1ه1 ي.ن0س1 ف. ال. ق.

“Jika salah satu diantara kalian  mati, maka ratakanlah tanah pada kuburnya (kuburkanlah). Hendaklah salah satu dari kalian berdiri di pinggir kuburnya dan hendaklah berkata : “wahai fulan (sebutkan nama orang yang mati, pent) anak fulanah (sebutkan ibu orang yang mati, pent)” sebab dia bisa mendengarnya tapi tidak bisa menjawabnya. Kemudian berkata lagi : “wahai fulan (sebutkan nama orang yang mati, pent) anak fulanah (sebutkan ibu orang yang mati, pent)” sebab dia akan duduk. Kemudian berkata lagi : “wahai fulan (sebutkan nama orang yang mati, pent) anak fulanah (sebutkan ibu orang yang mati, pent)” sebab dia akan berkata : “berilah kami petunjuk –semoga Allah merahmatimu-“ dan kalian tidak akan merasakannya. Kemudian hendaklah berkata : “ sebutlah sesuatu  yang kamu bawa keluar dari dunia, yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan kecuali Allah SWT, Muhammad hamba dan utusan Nya, dan sesungguhnya kamu ridlo Allah menjadi Tuhanmu, Muhammad menjadi Nabimu, dan Al Quran menjadi imammu”, sebab Mungkar dan Nakir saling berpegangan tangan dan berkata : “mari kita pergi. Kita tidak akan duduk (menanyakan) di sisi orang yang telah ditalqini (dituntun) hujjahnya (jawabannya), maka Allah menjadi hajiij (yang mengalahkan dengan menampakkan hujjah) baginya bukan Mungkar dan Nakir”. Kemudian seorang sahabat laki-laki bertanya : wahai Rasulullah ! Jika dia tidak tahu ibu si mayit ?Maka Rasulullah menjawab : nisbatkan kepada Hawa, wahai fulan bin Hawa” (H.R. Thabrani) (2).Berdasarkan hadits ini ulama Syafi`iyah, sebagian besar ulama Hanbaliyah, dan sebagian ulama Hanafiyah serta Malikiyah menyatakan bahwa  mentalqini mayit adalah mustahab (sunah)(3).Hadits ini memang termasuk hadist yang dhaif (lemah), akan tetapi ulama sepakat bahwa hadits dhaif masih bisa dijadikan pegangan untuk menjelaskan mengenai fadloilul a`mal dan anjuran untuk beramal, selama tidak bertentangan dengan hadits yang lebih kuat (hadits shohih dan hadits hasan lidzatih) dan juga tidak termasuk hadits yang matruk (ditinggalkan)(4). Jadi tidak mengapa kita mengamalkannya.Selain itu, hadist ini juga diperkuat oleh hadist-hadits shohih seperti :

ع.ل.ي0ه8 و.ق.ف. يmت8 ال0م. ن8 د.ف0 م8ن0 غ. ر. ف. إذ.ا لAم. و.س. ع.ل.ي0ه8 اللAه1 لAى ص. اللAه8 ول1 س1 ر. ك.ان. . : .ب1و أ و.اه1 ر. أ.ل1 ي1س0 ن. اآل0 8نAه1 إ ف. ، التAث0ب8يت. ل.ه1 .ل1وا أ و.اس0 يك1م0 .خ8 أل8 ؛ وا ر1 ت.غ0ف8 اس0 ال. و.ق.

اك8م1 ال0ح. ه1 ح. Aح و.ص. ، . د.او1د

Page 27: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

“Apabila Rasulullah SAW selesai menguburkan mayit, beliau berdiri di dekat kuburan dan berkata : mintalah kalian ampunan untuk saudara kalian dan mintalah untuknya keteguhan (dalam menjawab pertanyaan Mungkar dan Nakir) karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya” (H.R. Abu Daud dan dishahihkan oleh Hakim)(5).Juga hadits yang diriwayatkan Imam Muslim r.a :

: – – يم1وا أق8 ف. ، ن0ت1م1ون8ي د.ف. 8ذ.ا إ ال. ق. ، عنه الله رضي العاص بن عمرو وعنو.أع0ل.م. ، ب8ك1م0 ت.أن8س. س0

أ. تAى ح. ا ل.حم1ه. م1 Aس ي1ق. و. ، Gور ز1 ج. ر1 ت1ن0ح. ا م. د0ر. ق. ب0ر8ي ق. و0ل. ح.مسلم . رواه بmي ر. ل. س1 ر1 ب8ه8 ع1 اج8 ر.

1 أ اذ.ا م.Diriwayatkan dari `Amr bin Al `Ash, beliau berkata : Apabila kalian menguburkanku, maka hendaklah kalian menetap di sekeliling kuburanku seukuran disembelihnya unta dan dibagi dagingnya sampai aku merasa terhibur dengan kalian dan saya mengetahui apa yang akan saya jawab apabila ditanya Mungkar dan Nakir(6).Semua hadits ini menunjukkan bahwa talqin mayit memiliki dasar yang kuat. Juga menunjukkan bahwa mayit bisa mendengar apa yang dikatakan pentalqin dan merasa terhibur dengannya.Salah satu ayat yang mendukung hadits di atas adalah firman Allah SWT :

/ الذاريات ] ن8ين. ؤ0م8 ال0م1 ع1 ت.ن0ف. ى الذmك0ر. Aإ8ن ف. [55و.ذ.كmر0“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. “Ayat ini memerintah kita untuk memberi peringatan secara mutlak tanpa mengkhususkan orang yang masih hidup. Karena mayit bisa mendengar perkataan pentalqin, maka talqin bisa juga dikatakan peringatan bagi mayit, sebab salah satu tujuannya adalah mengingatkan mayit kepada Allah agar bisa menjawab pertanyaan malaikat kubur dan memang mayit di dalam kuburnya sangat membutuhkan peringatan tersebut(7). Jadi ucapan pentalqin bukanlah ucapan sia-sia karena semua bentuk peringatan pasti bermanfaat bagi orang-orang mukmin. Referensi

(1) مسلم – ( صحيح على النووي 219 / 6شرح (الجنائز ) 1 فارس 916  (كتاب بن ذكره ستر إذا جنز من مشتقة الجنازةوالكسر وفتحها الجيم بكسر والجنازة النون بكسر يجنز والمضارع وغيرهحكاه عكسه ويقال ميت عليه للنعش وبالكسر للميت بالفتح ويقال أفصحوسلم عليه الله صلى قوله غير ال بالفتح جنائز والجمع المطالع صاحب

الموت حضره من معناه الله إال إله ال موتاكم إال لقنوا إله ال ذكروه والمراددخل الله إال إله ال كالمه آخر كان من الحديث في كما كالمه آخر لتكون اللهوكرهوا التلقين هذا على العلماء وأجمع ندب أمر التلقين بهذا واألمر الجنةبقلبه ذلك فيكره كربه وشدة حاله بضيق يضجر لئال والمواالة عليه االكثاربكالم بعده يتكلم أن إال عليه يكرر ال مرة قاله وإذا قالوا يليق ال بما ويتكلمعند الحضور الحديث ويتضمن كالمه آخر ليكون به التعريض فيعاد آخر

بحقوقه والقيام عينيه واغماض وتأنيسه لتذكيره عليه المحتضر مجمع وهذا أبي بن بكر أبو وحدثنا وروح الدراوردي العزيز عبد حدثنا قتيبة وحدثنا قولههكذا االسناد بهذا جميعا بالل بن سليمان أخبرنا مخلد بن خالد أخبرنا شيبةعن معناه وغيره الغساني علي أبو قال صحيح وهو النسخ جميع في هوالدراوردي عنه روى ومعناه األول االسناد فيه سبق الذي غزية بن عمارة

قاله كما وهو بالل بن وسليمان(2) ج – ( للطبراني الكبير 286ص / 7المعجم (

Page 28: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

ال0ع.الء8 بن اه8يم. 8ب0ر. إ بن د1 Aم م1ح. دAث.ن.ا ح. ، و0الن8ي< ال0خ. jل0م س. بن .ن.س1 أ jيل ع.ق8 .ب1و أ دAث.ن.ا ح.ع.ن0 ، ي< ش8 ر. ال0ق1 jد Aم م1ح. بن اللAه8 ع.ب0د دAث.ن.ا ح. ، jاشAع.ي بن اع8يل1 م. إ8س0 دAث.ن.ا ح. ، ي< م0ص8 ال0ح8 : ة. ام. م.

أ1 .ب.ا أ د0ت1 ه8 ش. ال. ق. ،mو0د8ياأل. اللAه8 ع.ب0د8 بن ع8يد8 س. ع.ن0 ،jك.ث8ير ب8ي

. أ بن ي.ى ي.ح0 : لAى ص. اللAه8 ول1 س1 ر. ن.ا ر. م.

أ. ا ك.م. ب8ي ن.ع1وا اص0 ف. ، م1ت< .ن.ا أ 8ذ.ا إ ال. ق. ف. ، ع8 النAز0 ف8ي و. و.ه1 ، لAم. و.س. ع.ل.ي0ه8 اللAه1 لAى ص. اللAه8 ول1 س1 ر. ن.ا ر. م.

أ. ت.ان.ا، و0 ب8م. ن.ع. نص0 أ.ن0 لAم. و.س. ع.ل.ي0ه8 اللAه1د1ك1م0:” أ.ح. م0 ل0ي.ق1 ف. ب0ر8ه8، ق. ع.ل.ى اب. الت<ر. ي0ت1م8 Aو ف.س. ، و.ان8ك1م0 إ8خ0 م8ن0 Gد أ.ح. م.ات. 8ذ.ا إ ال. ق. ف. : Aث1م ، يب1 ي1ج8 و.ال ع1ه1 م. ي.س0 8نAه1 إ ف. الن.ة.، ف1 بن ف1الن. ي.ا ل0 ل8ي.ق1 Aث1م ب0ر8ه8، ق. س8

أ0 ر. ع.ل.ى : الن.ة.،: ف1 بن ف1الن. ي.ا ول1 ي.ق1 Aث1م دYا، اع8 ق. ت.و8ي ي.س0 8نAه1 إ ف. الن.ة.، ف1 بن ف1الن. ي.ا ول1 ي.ق1 : : ت. ج0 ر. خ. ا م. اذ0ك1ر0 ل0 ل0ي.ق1 ف. ، ون. ع1ر1 ت.ش0 ال ل.ك8ن0 و. اللAه1، م.ك. ح8 ر. د0ن.ا ش8 ر0

أ. ول1 ي.ق1 8نAه1 إ ف..نAك. أ و. ول1ه1، س1 و.ر. ع.ب0د1ه1 دYا Aم م1ح. Aأ.ن و. اللAه1، إ8ال 8ل.ه. إ ال أ.ن0 اد.ة. ه. ش. الد<ن0ي.ا م8ن. ع.ل.ي0ه8ا Yن0ك.ر م1 Aإ8ن ف. ا، Yام إ8م. آن8 ر0 ب8ال0ق1 و. ن.ب8يا، jد Aم ب8م1ح. و. د8ينYا، الم8 ب8اإل8س0 و. با، ر. ب8اللAه8 يت. ض8 ر. : د0 ق. م.ن0 ن0د. ع8 ع1د1 ن.ق0 ا م. بنا ان0ط.ل8ق0 ول1 ي.ق1 و. ب8ه8، اح8 ص. ب8ي.د8 ا م0 ن0ه1 م8 Gد و.اح8 ذ1 ي.أ0خ1 ا Yن.ك8ير و. : ” ل.م0 إ8ن0 ف. اللAه8، ول. س1 ر. ي.ا Gل ج1 ر. ال. ق. ف. ، ا م. د1ون.ه1 ه1 يج. ج8 ح. اللAه1 ي.ك1ون1 ف. ت.ه1، Aج ح1 ن. mل1ق

”: اء. Aو ح. بن ف1الن. ي.ا وAاء.، ح. 8ل.ى إ ب1ه1 ي.ن0س1 ف. ال. ق. ه1؟ Aمأ1 .”ي.ع0ر8ف0

ج للسخاوي الحسنة 167ص 1المقاصدالعالء بن إبراهيم بن محمد طريق من الكبير ومعجمه الدعاء في الطبرانيعن القرشي محمد بن الله عبد حدثنا عياش بن إسماعيل حدثنا الحمصيوهو أمامة أبا شهدت وقال األودي الله عبد بن سعيد عن كثير أبي بن يحيىبموتانا نصنع أن الله رسول أمر كما بي فاصنعوا مت أنا إذا فقال النزع في

فليقم ( قبره على فسويتم إخوانكم من أحد مات إذا فقال الله رسول أمرناثم يجيب وال يسمعه فإنه فالنة ابن فالن يا يقول ثم قبره رأس على أحدكمفإنه فالنة ابن فالن يا يقول ثم قاعدا يستوي فإنه فالنة ابن فالن يا يقولمن عليه خرجت ما اذكر فليقل تشعرون ال ولكن الله رحمك أرشد يقولبالله رضيت وأنك ورسوله عبده محمدا وأن الله إال إله ال أن شهادة الدنياكل يأخذ ونكيرا منكرا فإن إماما وبالقرآن نبيا ومحمد دينا وباإلسالم رباالله فيكون حجته لقن من عند تقعد ما انطلق يقول صاحبه بيد منهما واحد ( قال أمه اسم يعرف لم فإن الله رسول يا رجل فقال دونهما حجيجه( حواء( ابن فالن حواء إلى فلينسبه(3) ج 162ص 1األذكارأصحابنا من كثـيرون جماعة قال فقد الدفن، بعد الـميت تلقـين وأما : تعلـيقه، فـي حسين القاضي استـحبـابه علـى Aنص ومـمن بـاستـحبـابه، » أبو » الزاهد اإلمام والشيخ ، التتـمة كتابه فـي الـمتولـي سعد أبو وصاحبهالرافعي القاسم أبو واإلمام الـمقدسي، نصر بن إبراهيـم بن نصر الفتـح : . الشيخ فقال لفظه وأما األصحاب عن حسين القاضي ونقله وغيرهم،

: العهد: اذكر فالن، بن فالن يا ويقول رأسه عند يقـف دفنه من فرغ إذا نصر : له، شريك ال وحده الله إال إله ال أن شهادة الدنـيا من علـيه خرجت الذيببعث الله وأن فـيها، ريب. ال Gآتـية الساعة وأن ورسوله، عبد1ه Yمـحمدا وأن : ،Yنبـيا وبـمـحمد ،Yدينا وبـاإلسالم ،Yربـا بـالله رضيت قل القبور، فـي منإال إله ال الله، ربـي ،Yإخوانا وبـالـمسلـمين ،Yإماما وبـالقرآن ،Yقبلة وبـالكعبةكتابه فـي الـمقدسي نصر الشيخ لفظ هذا العظيـم، العرش رب< وهو هو، » منهم» ثم عنه، نقص بعضهم لفظ وفـي بنـحوه، البـاقـين ولفظ ، التهذيب

Page 29: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

: : حواء، بن الله عبد يا يقول من ومنهم الله، أمة بن الله عبد يا يقول من : وكله حواء، بن فالن يا أو الله، أمة ابن ـ بـاسمه ـ فالن يا يقول من ومنهم

هذا بـمعنYى. عن ـ الله رحمه ـ الصالح بن عمرو أبو اإلمام الشيخ وسئل :» به » ونعمل نـختاره الذي هو التلقـين فتاويه فـي فقال وذكره التلقـين، ،

: حديث من حديثا فيه روينا وقد قال الـخراسانـيـين، أصحابنا من جماعةإسناده ” ( بالقائم ليس أمامة حديث) : 1أبي هذا تخريجه بعد الحافظ قال ،

، بشواهد اعتضد ولكن جدا ضعيف الطريقين من الحديث وسند ، غريب : . له فما ، الرضيع الطفل تلقين وأما قال قديما به الشام أهل وبعمل

أعلم والله ، نراه وال ، يعتمد .مستندص النيرة 2ج 2الجوهرة

] نAة. ال0ج. ل. د.خ. اللAه1 إال إل.ه. ال ك.الم8ه8 ر1 آخ8 ك.ان. ب0ر8 ]م.ن0 ال0ق. ف8ي يmت8 ال0م. ين1 ت.ل0ق8 ا Aم. أ و.

نAة8 الس< أ.ه0ل8 ن0د. ع8 Gوع ر1 م.ش0 ي.ا ف. ال. ي1ق. أ.ن0 ت1ه1 ور. و.ص1 ب0ر8 ال0ق. ف8ي ي8يه ي1ح0 ت.ع.ال.ى اللAه. Aأل.ن د0 و.ق. ع.ل.ي0ه8 ك1ن0ت الAذ8ي د8ين.ك 1ذ0ك1ر0 ا اللAه8 ع.ب0د8 ب0ن. اللAه8 ع.ب0د. ي.ا و0

. أ jف1الن ب0ن. ف1الن1 . أ.ل1 ي1س0 ت.ى م. م.ات. إذ.ا ق8يل. إ8ن0 ف. ن.ب8يا jد Aم ب8م1ح. و. د8ينYا الم8 ب8اإل8س0 و. با ر. ب8ا.للAه8 يت ض8 ر.ع.ل.ي0ه8 ب.ض1 ت1ق0 ب.ي0ت8ه8 ف8ي م0 ه1 ب.ع0ض1 ال. و.ق. ي1د0ف.ن. تAى ح. م0 ه1 ب.ع0ض1 ال. ق. يه8 ف8 وا ت.ل.ف1 اخ0 . إ8ن0 ف. ب8ه8 د.ت0 و.ر. اآلث.ار. Aأل.ن ر1 ه. أ.ش0 وAل1

األ. و0ل1 ال0ق. و. ب0ر8 ك.ال0ق. ع.ل.ي0ه8 ت.ن0ط.ب8ق1 و. ض1 ر0األ.

8نAه1 إ ف. آد.م. ب.ن8ي م8ن0 jوح ر1 ذ8ي Aك1ل Aأ.ن و.اب1 ال0ج. ف. يع1 ض8 Aالر ل1 الطmف0 أ.ل1 ي1س0 ه.ل0 ق8يل. Aث1م ب<ك ر. م.ن0 ل.ه1 ول1 ي.ق1 ف. ل.ك1 ال0م. ن1ه1 mي1ل.ق ل.ك8ن0 نAة8 الس< أ.ه0ل8 اع8 م. ب8إ8ج0 ب0ر8 ال0ق. ف8ي أ.ل1 ي1س0 Aث1م الم1 اإل8س0 د8ين8ي ل0 ق1 ل.ه1 ول1 ي.ق1 Aث1م د8ين1ك ا م. ل.ه1 ول1 ي.ق1 Aث1م بmي ر. اللAه. ق1ل0 ل.ه1 ول1 ي.ق1ال. و.ق. لAم. و.س. ع.ل.ي0ه8 اللAه1 لAى ص. GدAم م1ح. ن.ب8يmي ل0 ق1 ل.ه1 ول1 ي.ق1 Aث1م ن.ب8ي<ك م.ن0 ل.ه1 ول1 ي.ق1ف8ي الم1 Aالس ع.ل.ي0ه8 ى ع8يس. م. 1ل0ه8 أ ا ك.م. يب. ي1ج8 تAى ح. اللAه1 ه1 م1 ي1ل0ه8 ب.ل0 ن1ه1 mي1ل.ق ال م0 ه1 ب.ع0ض1د8 .ال0م.ه0

ج الهيثمي حجر ابن 226ص 5فتاوىم.ات.) 8ذ.ا إ و. ب0ل.ه1 ق. و0

أ. اب8 الت<ر. mب ص. ب.ع0د. يmت8 ال0م. ين1 ت.ل0ق8 ه.ل0 ع.ن0ه1 اللAه1 ي. ض8 ر. ئ8ل. و.س1 ( اب. ( أ.ج. ف. ؟ ع.ل.ي0ه8 الة8 Aالص ف8ي الد<ع.اء1 ك.ي0ف. ا م. د8ه8 أ.ح. و0

. أ ي0ه8 .ب.و. أ م.و0ت8 ب.ع0د. Gل ط8ف0د.ه1 اع0ت.م. ا ك.م. ب.ع0د.ه1 ب.ل0 اب8 الت<ر. ال.ة8 إه. ب0ل. ق. ين1 التAل0ق8 ن< ي1س. ال ل8ه8 و0 ب8ق. ع.ن0ه1 اللAه1 ي. ض8 ر..نAه1 أ الح8 Aالص اب0ن1 ت.ار. اخ0 إ8ن0 و. اد8 ش. اإل8ر0 ح8 ر0 ش. ف8ي ب8ه8 م0ت1 ز. و.ج. ر8ين. mت.أ.خ ال0م1 ب.ع0ض1الة8 Aالص ف8ي الد<ع.اء8 ف8ي ال1وه1 ق. ا يم. ف8 Gو.اء و.س. ن.و8ي< اإل8س0 ال. ق. ال.ة8 اإل8ه. ب0ل. ق. ي.ك1ون1ك.ان. إن0 ال. ق. ف. ي< ك.ش8 ر0 Aالز ه1 ال.ف. خ. ل.ك8ن0 ال أ.م0 ي0ه8 .ب.و. أ ي.اة8 ح. ف8ي م.ات. ل8 الطmف0 ع.ل.ىاه1 .ب.و. أ ك.ان. إن0 ال. ق. ف. و.الدAم8ير8ي< ال1 ال0ح. يه8 ت.ض8 ي.ق0 ا ب8م. .ت.ى أ ا م. د1ه1 أ.ح. و0

. أ يmت.ي0ن8 م. .ب.و.اه1 أ . ال0ع1ب.اب8 ح8 ر0 ش. ف8ي ت1ه1 ذ.ك.ر0 ا ك.م. ه1 و0ج.

أ. ي< ك.ش8 ر0 Aالز ال.ه1 ق. .لAذ8ي ا و. ا م. ل.ه1 ي.د0ع1 ل.م0 يmت.ي0ن8 م.ا ك1ل<ه. اف1 و0ص.

األ. ذ8ه8 و.ه. ا Yر و.ذ1خ0 ا Yل.ف و.س. ي0ه8 أل.ب.و. طYا ر. ف. ع.ل0ه1 اج0 Aم اللAه1 ول1 ي.ق1 jين.ئ8ذ ح8 ف.ر1 و.الذ<خ0 ل.ف1 Aالس ا Aم

أ. يmت.ي0ن8 م. و0أ. يAي0ن8 ح. ك.ان.ا Gو.اء س. ا ب8ه. ل0ي.أ0ت8 ف. mي ال0ح. و. يmت8 ب8ال0م. Gة الئ8ق.

ل.ي0س. و. ة8 ر. اآلخ8 ف8ي م.ا ه8 ال8ح8 ل8م.ص. يmئ1 ه. ال0م1 اب8ق1 Aالس و. ه1 ف. ط1 ر. ال0ف. ا Aم. أ و. Gح و.اض8 ف.

ت.اج1 ي.ح0 يmت. ال0م. Aأ.ن Aك ش. و.ال ال8ح8 ال0م.ص. ي8ئ.ة8 ب8ت.ه0 ب0ق. Aالس ب.ل0 ب8ال0م.و0ت8 ب0ق. Aالس اد1 ر. ال0م1ل1 الطmف0 ل.د1ه1 و.و. ال8ح. ال0م.ص. ل.ه1 يmئ. ل8ي1ه. و0ق8ف8 ال0م. و0

. أ نAة8 ال0ج. إل.ى ه1 ب8ق1 ي.س0 م.ن0 إل.ىات.ا. م. إ8ن0 ف. ي0ه8 .ب.و. أ م8ن0 mي ل8ل0ح. Yو.ع8ظ.ة ول1 ي.ق1 ف. mي ب8ال0ح. ت.ص< ت.خ0 ف. ال0ع8ظ.ة1 ا Aم

. أ و. ك.ذ.ل8ك.ب8ه8 ي.أ0ت8ي ف. يmت8 ال0م. و. mي ل8ل0ح. ع.ام� يع1 ف8 Aو.الش االع0ت8ب.ار1 و.ك.ذ.ل8ك. ظ.ة. اللAف0 ذ8ه8 ه. ذ.ف. ح.ي.أ0ت8ي .نAه1 أ ل1 اص8 ال0ح. و. ب0ر. Aالص ر8غ0 أ.ف0 ب8خ8الف8 ك.ذ.ل8ك. و.از8ين8 ال0م. يل1 ت.ث0ق8 و. ا م. يه8 ف8

ب0ر. Aالص ر8غ0 أ.ف0 و. ا Yو.اع0ت8ب.ار Yع8ظ.ة ل.ه1 و0 ق. إال يmت.ي0ن8 م. أ.م0 يAي0ن8 ح. ك.ان.ا Gو.اء س. ا ك1لmه. اظ8 ب8األ.ل0ف.ا م. د1ه1 أ.ح. و0

. أ Gح و.اض8 ف. يAي0ن8 ح. ك.ان.ا إ8ن0 ف. ا م. د1ه1 أ.ح. و0. أ يAي0ن8 ح. ك.ان.ا إذ.ا إال ا ب8ه. ي.أ0ت8ي ال 8نAه1 إ ف.

Page 30: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

mي ال0ح. ل0ب8 ق. ع.ل.ى ب0ر. Aالص ر8غ0 أ.ف0 و. ا م. ن0ه1 م8 mي ل8ل0ح. ا Yو.اع0ت8ب.ار Yو.ع8ظ.ة ال. ق. ف. ه1 ذ.ك.ر. ط0 ق. ف.و.اب8 Aب8الص أ.ع0ل.م1 ت.ع.ال.ى و. ان.ه1 ب0ح. س1 .للAه1 ا و. ا م. ن0ه1 .م8

المنهاج ألفاظ معاني معرفة إلى المحتاج 447ص  1ج  مغني( التثبيت لـه يسألون ساعة قبره عند دفنه بعد جماعة يقف أن ألنه (ويسن<

عليه وقف الميت دفن من فرغ إذا .ل1وا: » كان أ و.اس0 يك1م0 ألخ8 وا ر1 ت.غ0ف8 اس0 وقال : » اإلسناد صحيح إنه الحاكم وقال ار، البز� رواه أ.ل1 ي1س0 اآلن. 8نAه1 إ ف. ، التAث0ب8يت. . ل.ه1

« : ذلك بعد فأقيموا دفنتموني إذا قال أنه العاص بن عمرو عن مسلم وروىوأعلم بكم أ.ستأن8س. حتى لحمها ق1 Aويفر جزور ر1 ت1ن0ح. ما قد ساعة قبري حول : .» لـه فيقال الدفن، بعد المكلف الميت تلقين1 ويسن< ربي ل. س1 ر1 أراجع ماذاإلـه» ال أن شهادة الدنيا دار من عليه خرجت ما .ذ0ك1ر أ اللAه8 ة8 م.

أ. ابن عبداللـه ياالبعث وأن حق�، النار وأن حق�، الجنة وأن اللـه، رسول Yمحمدا وأن اللـه Aإالوأنك القبور، في من يبعث اللـه وأن فيها، ريب ال آتية الساعة وأن حق�، Yب0ل.ة ق8 وبالكعبة Yإماما وبالقرآن Yنبي�ا jوبمحمد Yدينا وباإلسالم Yرب�ا باللـه رضيت : . .» كان إن والحديث الروضة في قال فيه د. و.ر. لحديث Yإخوانا وبالمؤمنينعلى الناس تزل ولم الصحيحة، األحاديث من بشواهد اعتضد لكنه Yضعيفا

: تعالى قال وقد به، ت.د.ى ي1ق0 من زمن في األو�ل العصر من به و.ذ.كmر0} العمل } هذه في التذكير إلى العبد يكون ما و.ج1 أ.ح0 و. ؛ ن8ين. ؤ0م8 الم1 ع1 ت.ن0ف. ى الذmك0ر. Aإ8ن ف.

. الحالة ونحوه الطفل وهو المكلAف، غير أما القبر رأس عند ن1 mالملق ويقعد ؛ ( ) . يسن< و قبره في يفتن ال ألنه تلقينه؛ يسن< فال ، Gتكليف لـه يتقدم لم ممن

) ( طعام( تهيئة الميت، بلد بغير األهل كان وإن األباعد وألقاربه أهلـه لجيران ( قتل) ( خبر جاء لما لقولـه وليلتهم يومهم األقارب، أهلـه أي يشبعهم » الترمذي: » نه Aحس م0 غ.ل1ه1 ي.ش0 ا م. اء.ه1م0 ج. د0 ق. ف. Yط.ع.اما ر. ع0ف. ج. آلل8 ن.ع1وا اص0 جعفر

ومعروف ب8ر� وألنه الحاكم؛ .وصح�حهفي الدفن   التلقين   تتمة مسألة   بعد أن لم   التلقين   اعلم الموت قبل

خالفا فيها وغيرها نعلم الهداية في ذكرها تقدم التي وهي الموت بعد وأمافيها والعلماء األئمة أقوال فاختلف ثالثة فيها لهم يلقن فالحنفية أنه األول

للسؤال الروح لعود الموت يلقن   بعد ال وال   والثاني به يؤمر ال والثالثعنه التحفة   ينهى في حجر ابن قال كما يلقن الشافعية ويستحب وعند

إطالقهم اقتضاه كما شهيدا ولو تكليف له سبق مجنون أو عاقل بالغ تلقينالفضائل من أنه على بشواهد اعتضد وضعفه فيه لخبر الدفن تمام بعد

انتهى بدعة أنه السالم عبد ابن قول نفسه   فاندفع مالك اإلمام عند وأمالختم الرباني الطالب كفاية كتابه في المالكي علي الشيخ قال فمكروه

لفظه ما القيرواني زيد أبي ابن بعض   رسالة استحب بمعنى وأرخصبسورة ذلك غيرهما أو رجليه أو رأسه عند القراءة في حبيب ابن هو العلماء

الله هون إال يس سورة رأسه عند يقرأ ميت من ما قال أنه روي لما يسمالك عند المحتضر عند القراءة من ذكر ما أي ذلك يكن ولم عليه تعالىتلقينه عند يكره وكذا عنده مكروه هو وإنما معموال أمرا تعالى الله رحمه

انتهى قبره في وضعه يستحب   بعد أكثرهم فعند الحنبلية الشيخ وأما قاللفظه ما الطالب دليل شرح في الحنبلي الشيباني عمر بن القادر   عبد

انتهى الدفن بعد تلقينه األكثر من   واستحب األكثر غير أن منه واستفيدبعدم يقول الموت   التلقين  الحنابلة بعد

Page 31: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

ج – ( السالم 155ص / 3سبل (ب<ون. – – : ت.ح8 ي.س0 ك.ان1وا ال. ق. التAاب8ع8ين. د8 أ.ح. ع.ن0ه1 اللAه1 ي. ض8 ر. jب8يب ح. ب0ن8 ة. ر. م0 ض. و.ع.ن0ي.ا . : ب0ر8ه8 ق. ن0د. ع8 ال. ي1ق. أ.ن0 ع.ن0ه1 النAاس1 ف. ر. و.ان0ص. ، ه1 ب0ر1 ق. يmت8 ال0م. ع.ل.ى وmي. س1 إذ.او.د8ين8ي : : ، اللAه1 بmي ر. ق1ل0 ن1 ال. ف1 ي.ا ، jات Aم.ر ث. ث.ال. ، اللAه1 Aإال إل.ه. ال. ق1ل0 ، ن1 ال. ف1ه1 – و1 ن.ح0 mان8ي ل8لطAب.ر. و. ا Yوف و0ق1 م. jور ن0ص1 م. ب0ن1 ع8يد1 س. و.اه1 ر. ، Gد Aم م1ح. ن.ب8يmي و. ، م1 ال. 8س0 اإل0

YالAم1ط.و وعYا ف1 م.ر0 ة. ام. م.أ1 ب8ي

. أ د8يث8 ح. . م8ن0(4) ج البيان 225ص 6أضواء : محمد أبو الحافظ ترجم وقد قوله الطويل، كالمه في القيم ابن قاله ومما : عن يسألون الموتى أن جاء ما ذكر فقال هذا، على األشبيلي الحق� عبد : من البر� عبد بن عمر أبو ذكر قال ثم وأعمالهم، أقوالهم ويعرفون األحياء، « : بقبر يمر� رجل من ما وسل�م عليه الله صلى النبي� عن عباس، ابن حديث .» ويروى الم الس� عليه ورد� عرفه إال� عليه، فيسلم يعرفه كان المؤمن أخيه « : عليه رد� عليه وسل�م يعرفه لم فإن قال مرفوعYا، هريرة أبي حديث من : : قال« قالت أن�ها عنها، اللAه رضي عائشة حديث من ويروى قال ، السالم « : فيجلس أخيه قبر يزور رجل من ما وسل�م عليه الله صلى اللAه رسول » الباب هذا في محمد أبو الحافظ واحتج� ، يقوم حتى به استأنس إال� عنده، : اللAه رسول قال قال هريرة، أبي حديث من سننه، في داود أبو رواه بما « : حتى روحي علي� اللAه رد� إال� علي� يسل�م أحد من ما وسل�م عليه الله صلى .» في ا Yوآثار مرائي وغيره الحق عبد عن القي�م ابن ذكر ثم الم الس� عليه أرد� : عليه جرى ما ا Yأيض هذا على ويدل� الطويل كالمه في قال ثم الموضوع،

اآلن وإلى قديمYا الناس يسمع عمل أنه ولوال قبره في الميت تلقين من ، . أحمد اإلمام عنه سئل وقد عبثYا وكان فائدة، فيه يكن لم به وينتفع ذلك : . ذكر ضعيف حديث فيه ويروى بالعمل عليه واحتج� فاستحسنه اللAه، رحمه : الله صلى اللAه رسول قال قال أ1مامة، أبي حديث من معجمه في الطبراني

« : رأس على أحدكم فليقم التراب، عليه فسو�يتم أحدكم مات إذا وسل�م عليه « : . » : من عليه خرجت ما اذكر وفيه الحديث ، فالنة ابن فالن يا فيقول قبره،ربا، باللAه رضيت وأنك اللAه، رسول دYا محم� وأن اللAه، إال إله أال شهادة الدنيا

. » الحديث ، ا Yإمام وبالقرءان نبيا، وبمحم�د دينYا، ابن وباإلسالم قال القي�م: ثميثبت، لم وإن الحديث واألعصار فهذا األمصار سائر في به العمل فاتصال

به العمل في كاف إنكار غير منج المهذب شرح 226ص 5المجموع

دفنه الرابعة: عقب الميت تلقين يستحب أصحابنا من جماعات فيجلس قال « : اذكر الله أمة بن الله عبد ويا فالن ابن فالن يا ويقول إنسان رأسه عندشريك ال وحده الله إال� إله ال أن شهادة الدنيا، من عليه خرجت الذي العهدحق. البعث وأن حق النار وأن حق الجنة وأن ورسوله عبده Yمحمدا وأن له . رضيت وإنك القبور في من يبعث الله وأن فيها ريب ال آتية الساعة وأنقبلة وبالكعبة Yإماما وبالقرآن Yنبيا وبمحمد Yدينا وباإلسالم Yربا بالله « : » وهو توكلت عليه هو إال� إله ال الله ربي نصر الشيخ زاد Yإخوانا وبالمؤمنين » على نص وممن مستحب، عندهم التلقين فهذا العظيم العرش ربوالرافعي المقدسي نصر والشيخ والمتولي حسين القاضي استحبابه

عمرو. أبو الشيخ وسئل ،Yمطلقا أصحابنا عن حسين القاضي ونقله وغيرهم

Page 32: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

: ) : قال به، ونعمل نختاره الذي هو التلقين فقال عنه الله رحمه الصالح بناعتضد لكن بالقائم، إسناده ليس أمامة أبي حديث من Yحديثا فيه وروينا : . ( أبي حديث قلت عمرو أبي كالم هذا Yقديما الشام أهل وبعمل بشواهد، : عن ولفظه ضعيف، بإسناد معجمه في الطبراني القاسم أبو رواه أمامة « : في وهو عنه الله رضي أمامة أبا شهدت قال األزدي الله عبد بن سعيد

: وسل�م عليه الله صلى الله رسول أمرنا كما بي فاصنعوا مت إذا فقال النزعأحدكم: فليقم قبره على التراب فسويتم إخوانكم من أحد مات إذا فقال : ثم يجيب، وال يسمعه فإنه فالنة ابن فالن يا ليقل ثم قبره رأس على : فالنة: ابن فالن يا يقول ثم ،Yقاعدا يستوى فإنه فالنة ابن فالن يا يقول : خرجت ما اذكر فليقل تشعرون، ال ولكن الله رحمك أرشدنا يقول فإنهوإنك ورسوله عبده Yمحمدا وأن الله إال� إله ال أن شهادة الدنيا من عليه Y منكرا فإن ،Yإماما وبالقرآن Yنبيا وبمحمد ،Yدينا وباإلسالم ،Yربا بالله رضيتمن عند نقعد ما بنا انطلق ويقول صاحبه بيد منهما واحد كل يأخذ Yونكيراامه إلى فينسبه قال أمه نعرف لم فان الله رسول يا رجل فقال حجته لقن

حواء ” ابن فالن يا به حواء فيستأنس ضعيفا كان وان الحديث فهذا قلتالفضائل أحاديث في المسامحة علي وغيرهم المحدثين علماء اتفق وقدله ” واسألوا كحديث االحاديث من بشواهد أعتضد وقد والترهيب والترغيب

يزل ” ولم قريبا بيانهما سبق صحيحان وهما العاص بن عمرو ووصية الثبيتاآلن والي به يقتدى من زمن في بهذا العمل علي الشام التلقين اهل وهذا

اعلم ” والله يلقن فال الصبى اما الميت المكلف حق في هو انما(5) ج – ( السالم )151ص / 3سبلإذ.ا } : لAم. و.س. ع.ل.ي0ه8 اللAه1 لAى ص. اللAه8 ول1 س1 ر. ك.ان. ال. ق. ع.ن0ه1 اللAه1 ي. ض8 ر. ع1ث0م.ان. و.ع.ن0ل.ه1 : .ل1وا أ و.اس0 يك1م0 .خ8 أل8 ؛ وا ر1 ت.غ0ف8 اس0 ال. و.ق. ع.ل.ي0ه8 و.ق.ف. يmت8 ال0م. ن8 د.ف0 م8ن0 غ. ر. ف.

اك8م1 { ال0ح. ه1 ح. Aح و.ص. ، د.او1د .ب1و أ و.اه1 ر. أ.ل1 ي1س0 ن. اآل0 8نAه1 إ ف. ، . التAث0ب8يت.(6) ج – ( الصالحين )477ص / 1رياضيم1وا – – : أق8 ف. ، ن0ت1م1ون8ي د.ف. 8ذ.ا إ ال. ق. ، عنه الله رضي العاص بن عمرو وعنو.أع0ل.م. ، ب8ك1م0 ت.أن8س. س0

أ. تAى ح. ا ل.حم1ه. م1 Aس ي1ق. و. ، Gور ز1 ج. ر1 ت1ن0ح. ا م. د0ر. ق. ب0ر8ي ق. و0ل. ح.مسلم . رواه بmي ر. ل. س1 ر1 ب8ه8 ع1 اج8 ر.

1 أ اذ.ا م.(7) ج خليل لمختصر واإلكليل 3ص 3التاج

. وقال : الدفن بعد الميت تلقين ويستحب حامد أبو في قال العربي ابنالميت: أدخل إذا وهو مسالكه الساعة تلك في تلقينه يستحب فإنه قبره

{ : فإن وذكر تعالى لقوله مطايق ألنه األخيار من الصالحين المدينة أهل فعل } سؤال عند بالله التذكير إلى العبد يكون ما وأحوج المؤمنين تنفع الذكرىالمالئكة

العرب لسانن1 . اللAق0 ن.ه: : Aول.ق مه ه8 ف. نه Aوت.ل.ق ، الكالم. وكذلك ، Yنا ل.ق0 ن1ه ي.ل0ق. الشيء. ن. ل.ق8 مصدر

. : . أ.ي: Yت.ل0قـينا Y كالما Gفالن ن.نـي Aل.ق وقد Yي.ة ل.قانـ8 أ.خذته نته Aوت.ل.ق مه Aه ف. إ8ياه : . ه8يم كالتAف0 ـين والتAل0ق8 ه.م أ.ف0 لـم ما منه م.نـي Aه .ف.

ص األذهان تنوير 3ج 125تفسير{ }ان{ من } فليس البتة االسماع واما والعقاب بالنار منذر نذير اال انت مابمنزلة هم الذين قلوبهم على المطبوع فى اليه لك حيلة وال وظائفك

Page 33: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

{ } ولكن } احببت من تهدى ال انك وقولـه الخ يسمع اللـه ان وقولـه الموتى } { } لتمييز ذلك وغير شئ االمر من لك ليس وقولـه يشاء من يهدى اللـهسبيل عن فيضلوا االمة على يشتبها كيال النبوة مقام عن االلوهية مقاموقال اللـه ابن عزير بعضهم فقال السالفة االمم بعض ضل كما اللـه. توفيقه وحسن االمة لـهذه رحمته كمال من وذلك اللـه ابن المسيح بعضهميوم امر السالم عليه انه ثبت قد قلت ان القدير اللـه ايقظه الفقير يقول

وجدتم ” هل وقال باسمائهم ناداهم ثم القليب فى الكفار اجساد بطرح بدرعمر ” فقال حقا اللـه وعدنى ما وجدت فانى حقا ورسولـه اللـه وعد ماعليه فقال فيها االرواح اجساد تكلم كيف اللـه رسول يا عنه اللـه رضىيردوات ” ان يستطيعون ال انهم غير منهم اقول لما سمع با انتم ما السالموهم ” القليب فى من اسمع السالم عليه النبى ان يقتضى الخبر فهذا شيأ

لـه موتى معنى فال واال لالسماع الدفن بعد الميت تلقين اما. وايضا قلتكالم سمعوا حتى حينئذ القليب اهل احيى تعالى اللـه ان فيحتمل االولميت حيث من فالميت واال وحسرة ونقمة وتصغيرا توبيخالـهم اللـه رسولعلى ” ” يدل الخ باسمع انتم ما السالم عليه وقولـه السماع شأنه من ليس . وانخراقة الحس حجاب لزوال االرواح مع االجساد من اسمع االرواح انالروح يتعلق ان بمعنى احيائه بعد ايضا اللـه يسمعه فانما الثانى واماعليه الرسول اسمع فقد الدنيا فى كما يكون بحيث شديدا تعلقا بالجسدشأن من فليس واال الحياة وخلق تعالى اللـه باسماع الملقن وكذا السالم

اعلم واللـه السماع الميت شأن من ليس انه كما االسماع احد

Filed under: www.forsansalaf.com : Perintah Talqin Mayit | Tagged: www.forsansalaf.com : Perintah Talqin Mayit | Leave a Comment » *Imam adzahabi (ahlusunnah) membungkam   Wahabi Posted on October 20, 2010 by salafytobat Adz Dzahabi Menohok Ajaran Wahabi ]]] Masalah Tabarruk [[[Lihat ini kitab berjudul:Mu’jam asy SyuyukhKarya adz Dzahabi; salah seorang murid Ibnu Taimiyah

Page 34: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Ini terjemah yang ditandai:“Imam Ahmad pernah ditanya tentang mengusap makam nabi dan menciumnya; dan beliau melihat bahwa melakukan perkara itu bukan suatu masalah (artinya boleh)”.“Jika dikatakan: Bukankah para sahabat tidak pernah melakukan itu? Jawab: Karena mereka melihat langsung Rasulullah dan bergaul dengannya, mereka mencium tangannya, bahkan antar mereka hampir “ribut” karena berebut sisa/tetesan air wudlunya, mereka membagi-bagikan rambut Rasulullah yang suci pada hari haji akbar, bahkan apa bila Rasulullah mengeluarkan ingus maka ingusnya tidak akan pernah jatuh kecuali di atas tangan seseorang (dari sahabatnya) lalu orang tersebut menggosok-gosokan tangannya tersebut ke wajahnya”.“Tidakkah engkau melihat apa yang dilakukan oleh Tsabit al Bunani?, beliau selalu mencium tangan Anas ibn Malik dan meletakannya pada wajahnya, beliau berkata: Inilah tangan yang telah menyentuh tangan Rasulullah. Perkara-perkara semacam ini tidak akan terjadi pada diri seorang muslim kecuali karena dasar cintanya kepada Rasulullah”.Semoga kita dikupulkan bersama Rasulullah dan para sahabatnya kelak. Amin.Lagi (Bag. 2); adz Dzahabi Menohok Ajaran Sesat Wahabi ]]] Masalah Tabarruk [[[Lihat, kitab ini berjudul:Siyar A’lam an-Nubala’Karya adz Dzahabi; salah seorang murid Ibnu Taimiyah, yang seringkali menjadi rujukan Wahabi

Page 35: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Ini terjemah yang ditandai:

“Abdullah bin Ahmad (anak Imam Ahmad ibn Hanbal) berkata: Saya telah melihat ayahku (Imam Ahmad ibn Hanbal) mengambil sehelai rambut dari rambut-rambut Rasulullah, lalu ia meletakan rambut tersebut di mulutnya; ia menciuminya. Dan aku juga melihatnya meletakan rambut tersebut di matanya, dan ia juga mencelupkan rambut tersebut pada air lalu meminumnya untuk tujuan mencari kesembuhan dengannya.

Aku juga melihat ayahku mengambil wadah (bejana/piring) milik Rasulullah, beliau memasukannya ke dalam dalam air, lalu beliau minum dari air tersebut. Aku juga melihatnya meminum dari air zamzam untuk mencarikesembuhan dengannya, dan dengan air zamzam tersebut ia mengusap pada kedua tangan dan wajahnya.

Aku (adz Dzahabi) katakan: Mana orang yang keras kepala mengingkari Imam Ahmad?? Padahal telah jelas bahwa Abdullah (putra Imam Ahmad) telah bertanya kepada ayahnya sendiri (Imam Ahmad) tentang orang yang mengusap-usap mimbar Rasulullah dan ruang (makam) Rasulullah; lalu Imam Ahmad menjawab: “Aku tidak

Page 36: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

melihat itu suatu yang buruk (artinya boleh)”. Semoga kita dihindarkan oleh Allah dari faham-faham sesat Khawarij dan para ahli bid’ah”.Anda tahu? Sebenarnya yang ahli bid’ah itu adalah kaum Wahhabi, karena mereka memandang sesat terhadap sesuatu yang telah disepakati kebaikannya…. tabarruk ko dibilang bid’ah; tabarruk itu dari zaman Rasulullah masih hidup sudah ada. Nasehat adz-Dzahabi Terhadap Ibn Taimiyah; Bukti Pengakuan Seorang Murid Bagi Kesesatan Sang Guru

Bukti Scan; Menohok Wahabi

Al-Hâfizh adz-Dzahabi ini adalah murid dari Ibn Taimiyah. Walaupun dalam banyak hal adz-Dzahabi mengikuti faham-faham Ibn Taimiyah, –terutama dalam masalah akidah–, namun ia sadar bahwa ia sendiri, dan gurunya tersebut, serta orang-orang yang menjadi pengikut gurunya ini telah menjadi bulan-bulanan mayoritas umat Islam dari kalangan Ahlussunnah Wal Jama’ah pengikut madzhab al-Imâm Abu al-Hasan al-Asy’ari. Kondisi ini disampaikan oleh adz-Dzahabi kepada Ibn Taimiyah untuk mengingatkannya agar ia berhenti dari menyerukan faham-faham ekstrimnya, serta berhenti dari kebiasaan mencaci-maki para ulama saleh terdahulu. Untuk ini kemudian adz-Dzahabi menuliskan beberapa risalah sebagai nasehat kepada Ibn Taimiyah, sekaligus hal ini sebagai “pengakuan” dari seorang murid terhadap kesesatan gurunya sendiri.

Page 37: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Risalah pertama berjudul Bayân Zghl al-‘Ilm Wa ath-Thalab, dan risalah kedua berjudul an-Nashîhah adz-Dzhabiyyah Li Ibn Taimiyah.

Dalam risalah Bayân Zghl al-‘Ilm, adz-Dzahabi menuliskan ungkapan yang diperuntukan bagi Ibn Taimiyah sebagai berikut ]Secara lengkap dikutip oleh asy-Syaikh Arabi at-Tabban dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn Min ‘Aqâ-id al-Mukhâlifîn, lihat kitab j. 2, h. 9/ bukunya ada sama saya[:

“Hindarkanlah olehmu rasa takabur dan sombong dengan ilmumu. Alangkah bahagianya dirimu jika engkau selamat dari ilmumu sendiri karena engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari musuhmu atau engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari dirimu sendiri. Demi Allah, kedua mataku ini tidak pernah mendapati orang yang lebih luas ilmunya, dan yang lebih kuat kecerdasannya dari seorang yang bernama Ibn Taimiyah. Keistimewaannya ini ditambah lagi dengan sikap zuhudnya dalam makanan, dalam pakaian, dan terhadap perempuan. Kemudian ditambah lagi dengan konsistensinya dalam membela kebenaran dan berjihad sedapat mungkin walau dalam keadaan apapun. Sungguh saya telah lelah dalam menimbang dan mengamati sifat-sifatnya (Ibn Taimiyah) ini hingga saya merasa bosan dalam waktu yang sangat panjang. Dan ternyata saya medapatinya mengapa ia dikucilkan oleh para penduduk Mesir dan Syam (sekarang Siria, lebanon, Yordania, dan Palestina) hingga mereka membencinya, menghinanya, mendustakannya, dan bahkan mengkafirkannya, adalah tidak lain karena dia adalah seorang yang takabur, sombong, rakus terhadap kehormatan dalam derajat keilmuan, dan karena sikap dengkinya terhadap para ulama terkemuka. Anda lihat sendiri, alangkah besar bencana yang ditimbulkan oleh sikap “ke-aku-an” dan sikap kecintaan terhadap kehormatan semacam ini!”.

Adapun nasehat adz-Dzahabi terhadap Ibn Taimiyah yang ia tuliskan dalam risalah an-Nashîhah adz-Dzahabiyyah, secara lengkap dalam terjemahannya sebagai berikut ]Teks lebih lengkap dengan aslinya lihat an-Nashîhah adz-Dzahabiyyah dalam dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn Min ‘Aqâ-id al-Mukhâlifîn, j. 2, h. 9-11[:

“Segala puji bagi Allah di atas kehinaanku ini. Ya Allah berikanlah rahmat bagi diriku, ampunilah diriku atas segala kecerobohanku, peliharalah imanku di dalam diriku.

Oh… Alangkah sengsaranya diriku karena aku sedikit sekali memiliki sifat sedih!!

Oh… Alangkah disayangkan ajaran-ajaran Rasulullah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya telah banyak pergi!!

Oh… Alangkah rindunya diriku kepada saudara-saudara sesama mukmin yang dapat membantuku dalam menangis!!

Oh… Alangkah sedih karena telah hilang orang-orang (saleh) yang merupakan pelita-pelita ilmu, orang-orang yang memiliki sifat-sifat takwa, dan orang-orang yang merupakan gudang-gudang bagi segala kebaikan!!

Oh… Alangkah sedih atas semakin langkanya dirham (mata uang) yang halal dan semakin langkanya teman-teman yang lemah lembut yang menentramkan. Alangkah beruntungnya seorang yang disibukan dengan memperbaiki aibnya sendiri dari pada ia mencari-cari aib orang lain. Dan alangkah celakanya seorang disibukan dengan mencari-cari aib orang lain dari pada ia memperbaiki aibnya sendiri.Sampai kapan engkau (Wahai Ibn Taimiyah) akan terus memperhatikan kotoran kecil di dalam

Page 38: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

mata saudara-saudaramu, sementara engkau melupakan cacat besar yang nyata-nyata berada di dalam matamu sendiri?!

Sampai kapan engkau akan selalu memuji dirimu sendiri, memuji-muji pikiran-pikiranmu sendiri, atau hanya memuji-muji ungkapan-ungkapanmu sendiri?! Engkau selalu mencaci-maki para ulama dan mencari-cari aib orang lain, padahal engkau tahu bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian menyebut-menyebut orang-orang yang telah mati di antara kalian kecuali dengan sebutan yang baik, karena sesungguhnya mereka telah menyelesaikan apa yang telah mereka perbuat”.Benar, saya sadar bahwa bisa saja engkau dalam membela dirimu sendiri akan berkata kepadaku: “Sesungguhnya aib itu ada pada diri mereka sendiri, mereka sama sekali tidak pernah merasakan kebenaran ajaran Islam, mereka betul-betul tidak mengetahui kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad, memerangi mereka adalah jihad”. Padahal, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sangat mengerti terhadap segala macam kebaikan, yang apa bila kebaikan-kebaikan tersebut dilakukan maka seorang manusia akan menjadi sangat beruntung. Dan sungguh, mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal (tidak mengerjakan) kebodohan-kebodohan (kesesatan-kesesatan) yang sama sekali tidak memberikan manfa’at kepada diri mereka. Dan sesungguhnya (Sabda Rasulullah); “Di antara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah apa bila ia meninggalkan sesuatu yang tidak memberikan manfa’at bagi dirinya”. (HR. at-Tirmidzi)

Hai Bung…! (Ibn Taimiyah), demi Allah, berhentilah, janganlah terus mencaci maki kami. Benar, engkau adalah seorang yang pandai memutar argumen dan tajam lidah, engkau tidak pernah mau diam dan tidak tidur. Waspadalah engkau, jangan sampai engkau terjerumus dalam berbagai kesesatan dalam agama. Sungguh, Nabimu (Nabi Muhammad) sangat membenci dan mencaci perkara-perkara ]yang ekstrim[. Nabimu melarang kita untuk banyak bertanya ini dan itu. Beliau bersabda: “Sesungguhnya sesuatu yang paling ditakutkan yang aku khawatirkan atas umatku adalah seorang munafik yang tajam lidahnya”. (HR. Ahmad)

Jika banyak bicara tanpa dalil dalam masalah hukum halal dan haram adalah perkara yang akan menjadikan hati itu sangat keras, maka terlebih lagi jika banyak bicara dalam ungkapan-ungkapan ]kelompok yang sesat, seperti[ kaum al-Yunusiyyah, dan kaum filsafat, maka sudah sangat jelas bahwa itu akan menjadikan hati itu buta.

Demi Allah, kita ini telah menjadi bahan tertawaan di hadapan banyak makhluk Allah. Maka sampai kapan engkau akan terus berbicara hanya mengungkap kekufuran-kekufuran kaum filsafat supaya kita bisa membantah mereka dengan logika kita??

Hai Bung…! Padahal engkau sendiri telah menelan berbagai macam racun kaum filsafat berkali-kali. Sungguh, racun-racun itu telah telah membekas dan menggumpal pada tubuhmu, hingga menjadi bertumpuk pada badanmu.

Oh… Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya diisi dengan tilâwah dan tadabbur, majelis yang isinya menghadirkan rasa takut kepada Allah karena mengingt-Nya, majelis yang isinya diam dalam berfikir.

Oh… Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya disebutkan tentang orang-orang saleh, karena sesungguhnya, ketika orang-orang saleh tersebut disebut-sebut namanya maka akan turun rahmat Allah. Bukan sebaliknya, jika orang-orang saleh itu disebut-sebut namanya maka mereka dihinakan, dilecehkan, dan dilaknat.

Page 39: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Pedang al-Hajjaj (Ibn Yusuf ats-Tsaqafi) dan lidah Ibn Hazm adalah laksana dua saudara kandung, yang kedua-duanya engkau satukan menjadi satu kesatuan di dalam dirimu. (Engkau berkata): “Jauhkan kami dari membicarakan tentang “Bid’ah al-Khamîs”, atau tentang “Akl al-Hubûb”, tetapi berbicaralah dengan kami tentang berbagai bid’ah yang kami anggap sebagai sumber kesesatan”. (Engkau berkata); Bahwa apa yang kita bicarakan adalah murni sebagai bagian dari sunnah dan merupakan dasar tauhid, barangsiapa tidak mengetahuinya maka dia seorang yang kafir atau seperti keledai, dan siapa yang tidak mengkafirkan orang semacam itu maka ia juga telah kafir, bahkan kekufurannya lebih buruk dari pada kekufuran Fir’aun. (Engkau berkata); Bahwa orang-orang Nasrani sama seperti kita. Demi Allah, ]ajaran engkau ini[ telah menjadikan banyak hati dalam keraguan. Seandainya engkau menyelamatkan imanmu dengan dua kalimat syahadat maka engkau adalah orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat.Oh… Alangkah sialnya orang yang menjadi pengikutmu, karena ia telah mempersiapkan dirinya sendiri untuk masuk dalam kesesatan (az-Zandaqah) dan kekufuran, terlebih lagi jika yang menjadi pengikutmu tersebut adalah seorang yang lemah dalam ilmu dan agamanya, pemalas, dan bersyahwat besar, namun ia membelamu mati-matian dengan tangan dan lidahnya. Padahal hakekatnya orang semacam ini, dengan segala apa yang ia perbuatan dan apa yang ada di hatinya, adalah musuhmu sendiri. Dan tahukah engkau (wahai Ibn Taimiyah), bahwa mayoritas pengikutmu tidak lain kecuali orang-orang yang “terikat” (orang-orang bodoh) dan lemah akal?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah orang pendusta yang berakal tolol?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah aneh yang serampangan, dan tukang membuat makar?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah seorang yang ]terlihat[ ahli ibadah dan saleh, namun sebenarnya dia adalah seorang yang tidak paham apapun?! Kalau engkau tidak percaya kepadaku maka periksalah orang-orang yang menjadi pengikutmu tersebut, timbanglah mereka dengan adil…!Wahai Muslim (yang dimaksud Ibn Taimiyah), adakah layak engkau mendahulukan syahwat keledaimu yang selalu memuji-muji dirimu sendiri?! Sampai kapan engkau akan tetap menemani sifat itu, dan berapa banyak lagi orang-orang saleh yang akan engkau musuhi?! Sampai kapan engkau akan tetap hanya membenarkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang baik yang akan engkau lecehkan?!Sampai kapan engkau hanya akan mengagungkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang yang akan engkau kecilkan (hinakan)?!Sampai kapan engkau akan terus bersahabat dengan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang zuhud yang akan engkau perangi?!Sampai kapan engkau hanya akan memuji-muji pernyataan-pernyataan dirimu sendiri dengan berbagai cara, yang demi Allah engkau sendiri tidak pernah memuji hadits-hadits dalam dua kitab shahih (Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim) dengan caramu tersebut?!Oh… Seandainya hadits-hadits dalam dua kitab shahih tersebut selamat dari keritikmu…! Tetapi sebalikanya, dengan semaumu engkau sering merubah hadits-hadits tersebut, engkau mengatakan ini dla’if, ini tidak benar, atau engkau berkata yang ini harus ditakwil, dan ini harus diingkari.Tidakkah sekarang ini saatnya bagimu untuk merasa takut?! Bukankah saatnya bagimu sekarang untuk bertaubat dan kembali (kepada Allah)?! Bukankah engkau sekarang sudah dalam umur 70an tahun, dan kematian telah dekat?! Tentu, demi Allah, aku mungkin mengira bahwa engkau tidak akan pernah ingat kematian, sebaliknya engkau akan mencaci-maki seorang yang ingat akan mati! Aku juga mengira bahwa mungkin engkau tidak akan menerima ucapanku dan mendengarkan nesehatku ini, sebaliknya engkau akan tetap memiliki keinginan besar untuk membantah lembaran ini dengan tulisan berjilid-jilid, dan engkau akan merinci bagiku berbagai rincian bahasan. Engkau akan tetap selalu membela diri dan merasa menang, sehingga aku sendiri akan berkata kepadaku: “Sekarang, sudah cukup, diamlah…!”.Jika penilaian terhadap dirimu dari diri saya seperti ini, padahal saya sangat menyangi dan mencintaimu, maka bagaimana penilaian para musuhmu terhadap dirimu?! Padahal para musuhmu, demi Allah, mereka adalah orang-orang saleh, orang-orang cerdas, orang-orang

Page 40: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

terkemuka, sementara para pembelamu adalah orang-orang fasik, para pendusta, orang-orang tolol, dan para pengangguran yang tidak berilmu.Aku sangat ridla jika engkau mencaci-maki diriku dengan terang-terangan, namun diam-diam engkau mengambil manfaat dari nasehatku ini. “Sungguh Allah telah memberikan rahmat kepada seseorang, jika ada orang lain yang menghadiahkan (memperlihatkan) kepadanya akan aib-aibnya”. Karena memang saya adalah manusia banyak dosa. Alangkah celakanya saya jika saya tidak bertaubat. Alangkah celaka saya jika aib-aibku dibukakan oleh Allah yang maha mengetahui segala hal yang ghaib. Obatnya bagiku tiada lain kecuali ampunan dari Allah, taufik-Nya, dan hidayah-Nya.Segala puji hanya milik Allah, Shalawat dan salam semoga terlimpah atas tuan kita Muhammad, penutup para Nabi, atas keluarganya, dan para sahabatnya sekalian.Ibn al Jawzi Dalam Sifat as Shofwah Menganjurkan Ziarah Ke Makam Orang2 Saleh Dan Tawassul, Sementara Wahabi Mengatakan Syirik

Page 41: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Shifat ash ShafwahKarya al Imam al Hafizh Abu al Faraj Abdurrahman Ibn al Jauzi (w 597 H)  salah seorang ulama Ahlussunnah terkemuka bermadzhab Hanbali; hidup jauh sebelum Ibnu Taimiyahberikut ini adalah terjemahan dari yang digaris bawahi:Dia (Imam Ma’ruf al Karkhi) adalah obat yang mujarab, karenanya siapa yang memiliki kebutuhan maka datanglah ke makamnya dan berdoalah (meminta kepada Allah) di sana; maka keinginannya akan terkabulkan InsyaAllah.Makam beliau (Imam Ma’ruf al Karkhi) sangat terkenal di Baghdad; yaitu tempat untuk mencari berkah. Adalah Imam Ibrahim al Harbi berkata: Makam Imam Ma’ruf al Karkhi adalah obat yang mujarab”.Orang-orang Wahabi membawa ajaran baru dan aneh. Pengakuan mereka sebagai pengikut madzhab Hanbali adalah BOHONG BESAR. Mereka bukan para pengikut madzhab Hanbali; baik dalam aqidah maupun fiqih. Madzhab mereka adalah madzhab WAHABI.Lihat kutipan scan di atas, salah seorang ulama terkemuka di kalangan Ahlussunnah bermadzhab Hanbali membolehkan tabarruk (mencari berkah) dengan ziarah ke makam orang-orang saleh, sementara Wahabi berkata perbuatan tersebut adalah: “SYIRIK, KUFUR, BID’AH, TAHAYUL, KHURAFAT, SESAT” dan label penyesatan lainnya.Setelah mereka melihat scan ini; kita sodorkan pertanyaan kepada mereka: “Yang sesat itu Ibnul Jauzi atau kalian”????????????????????????????????????????????????????????????Pertanyaan ini harus mereka pertanggungjawabkan……….2. Albany & Adzahabi Mengakui akidah : ALLAH WUJUD TANPA TEMPAT ” & TOLAK AKIDAH “ALLAH BERSEMAYAM/DUDUK ATAS ‘ARASY”

Page 42: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Daurah masyayikh salafy timur tengah, Daurah kitab albany, Daurah daurah salafy/wahaby saudySyaikh nashiruddin albany, yang sering membuat fatwa-fatwa heboh dan menyesatkan ahirnya taubat sebelum matinya……disalah satu kitab terakhirnya (ia mentkhrij kitab imam adzahabi alasy’ary) albany akhirnya mengakui aqidah ahlusunnah walja’maah (Allah ada tanpa tempat dan arah) berbeda dgn fatwa-fatwa sebelumnya……mari kita lihat bukti kitab nya!!!Maka salafy/wahaby pun ramai-ramai mengkafirkannnya!!, …..jamaah takfir akhirnya salang mengkafirkan sesamanya sendiri….na’dzubillah…

ALBANI & AZ-ZAHABI KATA: AKIDAH ISLAM ADALAH “ALLAH WUJUD TANPA BERTEMPAT” & ALLAH TIDAK BERSEMAYAM/DUDUK ATAS ARASY.

Page 43: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Oleh: Abu Syafiq ( Hp: 006-012-2850578 )Sememang kebenaran akidah Islam tidak dapat ditolak oleh golongan munafiq mahupun kafir Mujassim. Ini kerana burhan dan adillah (hujjah dan dalil) yang terbit dari sumber yang mulia iaitu Al-Quran dan Hadith tiada secebis pun keraguan manakan pula kebatilan. Antara akidah Islam adalah “ Allah Wujud Tanpa Bertempat” dan inilah antara yang Ahlu Sunnah Wal Jama’ah war-warkan bagi memberi kefahaman yang tepat dalam perbincangan akidah Islam dalam mentauhidkan diri kepada Allah. WAHHABI MALAYSIA KAFIRKAN ALBANI & AZ-ZAHABI Kesemua Wahhabi di Malaysia berakidah dengan akidah yang tidak menepati Al-Quran dan Hadith Nabawi.Ini amat jelas dengan hujjah yang telah saya ( Abu Syafiq ) kemukakan sebelum2 ini berlandaskan ayat2 Allah dan sabda Nabi Muhammad berkonsepkan kaedah ulama Salaf dan Khalaf tulen. Semua Wahhabi di Malaysia yang berakidah Allah Bertempat telah menghukum kafir terhadap umat Islam yang berakidah benar Allah Wujud Tanpa Bertempat. Pada masa yang sama Wahhabi di Malaysia alpa akan akidah tok guru mereka sendiri Nasiruddin Al-Bany dan rujukan utama mereka Al-Hafiz Az-Zahaby yang juga berakidah Allah Wujud Tanpa Bertempat, malangnya Wahhabi mengkafirkan sesiapa yang berakidah sedemikian. Ini amat jelas semua Wahhabi di Malaysia bukan hanya mengkafirkan umat Islam bahkan turut mengkafirkan tok guru dan rujukan utama mereka sendiri iaitu Al-Bani dan Az-Zahabi.Silakan pembaca rujuk teks kenyataan Allah Wujud Tanpa Bertempat Dan Tanpa Berarah oleh Al-Bani & Az-Zahabi :Kitab: Mukhtasor ‘Ulu Li ‘Aliyyil ‘Azhim.Pengarang: Syamsuddin Az-Zahabi.Pentahkik: Nasiruddin Al-Bani. Cetakan: Maktab Islami.Mukasurat: 71.Kenyataan teks Al-Bani bersumber kitab di atas : “ Apabila kamu telah mendalami perkara tersebut, denganizin Allah kamu akan faham ayat-ayat Al-Quran dan Hadith Nabai serta kenyataan para ulama Salaf yang telah dinyatakan oleh Az-Zahabi dalam kitabnya ini Mukhtasor bahawa erti dan maksud sebalik itu semua adalah makna yang thabit bagi Allah iaitu ketinggian Allah pada makhluk-makhlukNya ( bukan ketinggian tempat), istawanya Allah atas arasyNya layak bagi keagonganNya dan Allah tidak ber arah dan Allah tidak bertempat”. (Sila rujuk kitab tersebut yang telah di scan di atas).Saya menyatakan: Al-Bani telah nukilan lafaz akidah yang benar walaupun ulama Islam telah maklum bahawa golongan Mujassimah dan Tabdi’ ini pada hakikatnya akidah mereka sering berbolak balik. Albani pun mengatakan Allah tidak bertempat tetapi Wahhabi di Malaysia pula berakidah Allah itu bertempat bahkan mereka mengkafirkan pula sesiapa yang percaya Allah wujud tanpa bertempat. Kenyatan Al-Bani menafikan tempat bagi Allah adalah secara mutlak dan tidak disebut tempat yang makhluk atau tidak dan ini juga adalah bukti Al-Bani dan Az-Zahabi menafikan Allah Bersemayam/Duduk Atas Arasy. Sememangnya Al-Bani dan Az-Zahabi sering menolak akidah Allah Bersemayam/Duduk Atas ‘Arasy. Soalan saya kepada Wahhabi..mengapa kamu mengkafirkan Muhaddith kamu ini? Adakah Syeikh Islam kamu, ulama kamu dan Muftary kamu termasuk Albani ini adalah kafir kerana berakidah Allah Tidak Bertempat?Sekiranya TIDAK maka mengapa kamu bawa akidah palsu dan sekiranya YA maka kamu semua adalah NAJIS SYAITON!. Wahai pembaca yang berakal dan budiman…. – Albani berakidah “ Allah Wujud Tanpa Bertempat dan Tidak Ber Arah ” tetapi Wahhabi Malaysia kafirkan akidah tersebut. – Hafiz Az-Zahabyi berakidah “ Allah Wujud Tanpa Bertempat dan Tanpa Ber Arah ” tetapi Wahhabi Malaysia kafirkan akidah tersebut bahkan Wahhabi berakidah Allah bertempat. Sila rujuk bukti : http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/12/buku-wahhabi-yang-tersebar-di-seluruh.htmlNah..! Dimanakah hendak dikategorikan golongan Wahhabi ini? Jamban,mangkuk, tandas? atau di tanah perkuburan yang hanya disemadikan dalamnya ahli-ahli Mujassimah pengkhianat

Page 44: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

amanah?!. Apapun saya doakan hidayah keimanan diberikan oleh Allah kepada Wahhabi yang masih hidup. Wassalam. www.abu-syafiq.blogspot.com ________________________________KITAB-KITAB IMAM ADZAHABY SERING DIJADIKAN RUJUKAN-RUJUKAN PALSU OLEH WAHABY TAPI KALAU KITA LIHAT KITAB ASLINYA, AKAN LAIN JADINYA…. LIHAT KITAB ASLI IMAM ADZAHABY YANG BELUM DITAKHRIJ OLEH ALBANY :

AL-HAFIZ AZ-ZAHABI KAFIRKAN AKIDAH: ALLAH DUDUK

AL-HAFIZ AZ-ZAHABI KAFIRKAN AKIDAH: ALLAH BERSEMAYAM/DUDUKOleh: Abu Syafiq ( Tel HP 006-012-2850578)*Bersemayam yang bererti Duduk adalah sifat yang tidak layak bagi Allah dan Allah tidak pernah menyatakan demikian, begitu juga NabiNya. Hakikat kebenaran tetap akan terserlah walaupun lidah syaitan Wahhabi cuba merubahnya. Kali ini dipaparkan bagaimana rujukan utama Wahhabi iaitu Al-Hafiz Az-Zahabi sendiri mnghukum kafir akidah sesat: Allah Bersemayam/Duduk yang dipelopori oleh Wahhabi pada zaman kini. Az-Zahabi adalah Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Uthman bin Qaymaz bin Abdullah ( 673-748H ). Pengarang kitab Siyar An-Nubala’ dan kitab-kitab lain termasuk Al-Kabair.Az-Zahabi mengkafirkan akidah Allah Duduk sepertimana yang telah dinyatakan olehnya sendiri di dalam kitabnya berjudul Kitab Al-Kabair. Demikian teks Az-Zahabi kafirkan akidah “ Allah Bersemayam/Duduk” : ( RUJUK SCAN KITAB TERSEBUT DI ATAS )Nama kitab: Al-Kabair.Pengarang: Al-Hafiz Az-Zahabi.Cetakan: Muassasah Al-Kitab Athaqofah, cetakan pertama 1410h.Terjemahan.:Berkata Al-Hafiz Az-Zahabi: “Faidah, perkataan manusia yang dihukum kufur jelas terkeluar dari Islam oleh para ulama adalah: …sekiranya seseorang itu menyatakan: Allah Duduk untuk menetap atau katanya Allah Berdiri untuk menetap maka dia telah jatuh KAFIR”.Rujuk scan kitab tersebut di atas m/s 142. Perhatikan bagaimana Az-Zahabi menghukum kafir sesiapa yang mendakwa Allah bersifat Duduk. Sesiapa yang mengatakan Allah Duduk maka dia kafir. Fokuskan pada kenyataan Az-Zahhabi tidak pula mengatakan “sekiranya seseorang itu kata Allah Duduk seperti makhlukNya maka barulah dia kafir” akan tetapi amat jelas Az-Zahabi terus

Page 45: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

menghukum kafir kepada sesiapa yang mendakwa Allah Duduk disamping Az-Zahabi menukilkan hukum tersebut dari seluruh ulama Islam.Wahai Mohd Asri Zainul Abidin dan Wahhabi yang lain…ketahuilah apabila anda semua mengatakan Allah Duduk merupakan kekufuran yang telah dihukum oleh Az-Zahabi sendiri dan ulama Islam. Tidak perlu ditunggu kenyataan “ Allah Duduk Seperti MakhlukNya” baru nak dihukum kafir akan tetapi dengan mengatakan Allah Duduk maka ia merupakan perkataan kufur terkeluar dari Islam sepertimana yang dinyatakan oleh Al-Hafiz Az-Zahabi. Bertaubatlah wahai Wahhabi. www.abu-syafiq.blogspot.com http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/11/al-hafiz-az-zahabi-kafirkan-akidah.3.  Imam 4 madzab kafirkan Aqidah Mujasimmah (Tuhan Bertempat/duduk). Hujjah Imam Abu Hanifah yg beliau tulis dalam kitab wasiat nya :

( DIATAS ADALAH KENYATAAN IMAM ABU HANIFAH DALAM KITAB WASIAT BELIAU PERIHAL ISTAWA )IMAM ABU HANIFAH TOLAK AKIDAH SESAT“ ALLAH BERSEMAYAM/DUDUK/BERTEMPAT ATAS ARASY.Demikian dibawah ini teks terjemahan nas Imam Abu Hanifah dalam hal tersebut ( Rujuk kitab asal sepertimana yang telah di scan di atas) :“ Berkata Imam Abu Hanifah: Dan kami ( ulama Islam ) mengakui bahawa Allah ta’al ber istawa atas Arasy tanpa Dia memerlukan kepada Arasy dan Dia tidak bertetap di atas Arasy, Dialah menjaga Arasy dan selain Arasy tanpa memerlukan Arasy, sekiranya dikatakan Allah memerlukan kepada yang lain sudah pasti Dia tidak mampu mencipta Allah ini dan tidak mampu mentadbirnya sepeti jua makhluk-makhluk, kalaulah Allah memerlukan sifat duduk dan bertempat maka sebelum diciptaArasy dimanakah Dia? Maha suci Allah dari yang demikian”. Tamat terjemahan daripada kenyatan Imam Abu Hanifah dari kitab Wasiat beliau.Amat jelas di atas bahawa akidah ulama Salaf sebenarnya yang telah dinyatakan oleh Imam Abu Hanifah adalah menafikan sifat bersemayam(duduk) Allah di atas Arasy.Semoga Mujassimah diberi hidayah sebelum mati dengan mengucap dua kalimah syahadah kembali kepada Islam.Filed under: *Imam adzahabi (ahlusunnah) membungkam Wahabi | Tagged: *Imam adzahabi (ahlusunnah) membungkam Wahabi | Leave a Comment »

Page 47: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

karya al Mardawi, al Inshaf; berisi fikih madzhab Hanbali, menjelaskan anjuran ziarah kubur, tabaruk dan tawasul…JELASLAH BAHWA MADZAB HANBALI DAN MADZAN SUNNI LAINNYA MELEGALKAN ZIARAH KUBUR, TABARUK DAN TAWASUL!!KEPADA PARA PENDUSTA WAHABI BERTAUBATLAH!!

Filed under: Kitab Mardawi (Fiqh Madzab Hanbali) : fikih madzhab Hanbali melegalkan ziarah kubur- tabaruk dan tawasul. | Tagged: Kitab Mardawi (Fiqh Madzab Hanbali) : fikih madzhab Hanbali melegalkan ziarah kubur- tabaruk dan tawasul.

al Khathib al Baghdadi (w 463 H): Tabarruk Imam Syafi’i Ziarah di Makam Imam Abu   Hanifah Posted on October 18, 2010 by salafytobat

Page 48: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)
Page 49: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Tarikh BaghdadKarya al Imam al Hafizh Abu Bakr Ahmad bin Ali; yang lebih dikenal dengan al Khathib al Baghdadi (w 463 H)Berikut ini adalah terjemahan yang di tandai:— dengan sanadnya —- berkata: Aku mendengar Imam asy Syafi’i berkata: Sesungguhnya saya benar-benar melakukan tabarruk (mencari berkah) kepada Imam Abu Hanifah, aku mendatangi makamnya setiap hari untuk ziarah, jika ada suatu masalah yang menimpaku maka aku shalat dua raka’at dan aku mendatangi makam Imam Abu Hanifah, aku meminta kepada Allah agar terselesaikan urusanku di samping makam beliau, hingga tidak jauh setelah itu maka keinginanku telah dikabulkan”.Disebutkan bahwa di sana (komplek makam Imam Abu Hanifah) terdapat makam salah seorang anak Sahabat Ali bin Abi Thalib, dan banyak orang menziarahinya untuk mendapatkan berkah di sana.Imam Ibrahim al Harbi berkata: “Makam Imam Ma’ruf al Karkhi adalah obat yang mujarab”.******************************Dalam lembaran scan ke tiga disebutkan beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa di komplek pemakaman tempat Imam Abu Hanifah dikuburkan (Kufah) terdapat salah salah seorang anak cucu dari Imam Ali bin Abi Thalib yang sering dijadikan tempat ziarah dan mencari berkah oleh orang-orang Islam.*******************************Lagi-lagi fakta ini menohok Wahabi yang mengatakan tawassul dengan orang yang sudah meninggal sebagai perbuatan syirik dan kufur. Anda tanya orang-orang Wahabi itu: Siapa di antara kalian yang berani mengkafirkan Imam Syafi’i???????????????????????????????Mereka mati kutu ga punya jawaban…………..!!!!!Filed under: al Khathib al Baghdadi (w 463 H): Tabarruk Imam Syafi'i Ziarah di Makam Imam Abu Hanifah | Tagged: al Khathib al Baghdadi (w 463 H): Tabarruk Imam Syafi'i Ziarah di Makam Imam Abu Hanifah | Leave a Comment »

Page 51: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Kitab ini berjudul “ad Durrah al Mudliyyah Fi ar Radd Ala Ibn Taimiyah”; dalam bahasa kita artinya “Mutiara yang bersinar dalam bantahan terhadap Ibnu Taimiyah”.Karya:Qadli al Qudlat al Imam al Hafizh al Mufassir al MujtahidAli ibn Abdil Kafi as Subki (w 756 H)Seorang ulama besar yang telah mencapai derajat mujtahid mutlaq. Hidup semasa dengan Ibnu Taimiyah dan telah mengkafirkan Ibnu Taimiyah karena kesesatan-kesesatannya.Berikut terjemah bebas dari pembukaan kitab tersebut (alenia 2):Sesungguhnya Ibnu Taimiyah telah membuat perkara-perkara baru dalam dasar-dasar aqidah, merusak pokok-pokok ajaran Islam dan keyakinan-keyakinan di dalamnya; ia “membungkus dirinya (bersembunyi untuk mengelabui orang lain)” dengan mengaku sebagi orang yang memegang teguh al Qur’an dan Sunnah, ia menampakan (seolah-olah) sebagai penyeru kepada kebenaran dan membawa petunjuk ke jalan surga, sungguh sebenarnya ia telah keluar dari jalan ittiba’ (ikut kepada ajaran al Qur’an dan Sunnah) kepada jalan ibtida’ (menjadi ahli bid’ah menyesatkan), ia membawa ajaran “nyeleneh” dengan menyimpang dari ajaran mayoritas umat Islam (Ahlussunnah Wal Jama’ah) dengan menyalahi perkara-perkara yang telah menjadi ijma’ (kensensus) di antara mereka, ia membawa ajaran (kufur) mengatakan bahwa Dzat Allah adalah benda yang memiliki susunan-susunan, mengatakan tidak mustahil bahwa Allah membutuhkan kepada anggota-anggota badan, mengatakan alam ini (segala sesuatu selain Allah) menyatu dengan Dzat-Nya, mengatakan bahwa al Qur’an itu baharu dan Allah mengeluarkan huruf-huruf al Qur’an tersebut dari yang semula Dia diam (menurutnya Allah berkata-kata dengan lafazh-lafazh al Qur’an, lalu diam, lalu berkata-kata, lalu diam.. demikian seterusnya), mengatakan bahwa Allah memiliki kehendak-kehendak yang baharu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

Page 52: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

para hamba-Nya, bahkan ia mengatakan bahwa alam ini qadim; tidak memiliki permulaan, ………..Sumber : http://salafytobat.wordpress.com/

Page 53: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

ASAL USUL WAHABI

 

OLEH :BANK WAHABI

 

Wahabi?Siapakah Wahabi?Mesti Baca!

DINASTI SAUD : DARI MANAKAH ASALNYA MEREKA INI?DAN SIAPAKAH MOYANG KEPADA KELUARGA INI?

KAJIAN DAN PENEMEUAN OLEH: MOHAMMAD SAKHER ,seorang yang telah diperintahkan supaya dibunuh oleh rejim Saudi diatas penemuan ini:

1. Adakah keluarga saud berasal dari kaum ANZA BEN WAEL seperti mana mereka sekarang?2. Adakah Islam Agama sebenar mereka?3. Adakah mereka berketurunan Arab?

Pada tahun 851 H ,sekumpulan lelaki dari bani AL MASALEEKH ,iaitu satu cabang dari KAUM ANZA ,membentuk satu pedati untuk membeli bijirin( gandum dan jagung) dan bahan makananan lain dai IRAQ ,dan membawanya kembali ke NAJD .Ketua kumpulan ini bernama SAHMI BIN HATHLOOL. Pedati itu sampai ke BASRA ,dimana ahli kumpulan berjumpa penjual bijirin iaitu seorang YAHUDI bernama MORDAKHAI BIN IBRAHIM BIN MOSHE.Semasa tawar menawar belangsung ,yahudi itu bertanya mereka “Dari mana asalnya kamu?”Mereka menjawab”Dari Kaum ANZA , berkait dengan AL MASALEEKH”Setelah mendengar nama itu , yahudi itu menjadi gembira dan juga mengakui dia berasal dari kaum keluarga yang sama,tetapi terpaksa tinggal di BASRA IRAQ disebabkan persengketaan keluarga antara bapanya dan ahli keluarga kaum ANZA.Dia kemudiannya mengarahkan hambanya untuk memenuhkan unta2 kaum kabilah tersebut dengan gandum ,kurma dan tamman;ini adalah satu budi yang menarik hati lelaki2 AL MASALEEKH dan menunjukkan kegembiraan mereka kerana berjumpa saudara di IRAQ ,sumber kepada keperluan mereka ;mereka percaya setiap apa yang dikatakan oleh yahudi itu,dan kerana beliau adalah seorang pedagang makanan yang kaya(yang mereka sangat perlukan)walaupun dia adalah seorang yahudi yang bersembunyikan di sebalik imej ARAB dari kabilah AL MASALEEKH.

Apabila pedati tersebut telah bersedia untuk bertolak ke NAJD,pedagang yahudi tersebut meminta izin mereka untuk menemani mereka ,kerana dia ingin pergi bersama mereka ke tanah asal mereka NAJD.Setelah mendengar dari lelaki yahudi itu,mereka amat berbesar hati dan menyambut mereka dengan hati yang sangat gembira.

Page 54: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

JAdi,Yahudi yang menyamar itu tiba di NAJD dengan pedatinya.Di NAJD,dia memulakan untuk menyebarkan banyak propaganda untuk dirinya melalui sahabat2 sahabatnya(Sepupu tipunya ),setelah itu,berkumpullah ramai para penyokongnya;tetapi tanpa disangka,dia berhadapan dengan kempen penentangan terhadap fahamannya oleh SHEIKH SALEH SALMAN ABDULLAH AL TAMIMI, seorang pendakwah di AL-QASEEM.

Jarak penyebaran ajarannya termasuk NAJD ,Yaman dan Hijaz,sesuatu yang memaksa yahudi itu (keturunan dari KELUARGA SAUD sekarang )untuk berpindah dari AL QASEEM ke AL IHSA,Di mana kemudiannya dia menukar namanya (MORDAKHAI ) kepada MARKHAN BIN IBRAHIM MUSA.Kemudia dia menukar lokasi penempatannya dan menetap di sebuah tempat bernama DIR`IYA berdekatan AL-QATEEF,di mana dia bermula untuk menyebarkan kepada penduduk tempatan dengan dusta mengatakan perisai kepada nabi MUhammad SAW telah diambil sebagai barangan rampasan(curi) oleh seorang arab pagan (musyrikin) hasil daripada perang uhud antara Arab musyrikin dan Muslimin.Katanya “Pedang itu telah dijual oleh arab musyrikin kepada kabilah kaum yahudi bernama BANU QUNAIQA` yang menyimpannya sebagai harta karun!”Dia kemudiannya mengukuhkan lagi kedudukannya di kalangan Badwi melalui cerita2 dusta yang menyatakan bagaimana Kaum Yahudi di Tanah Arab sangat berpengaruh dan berhak kepada penghormatan tinggi.Dia mengukuhkan lagi kedudukannya di kalangan Badwi,dan mengambil keputusan untuk menetap di situ,di kota DIR`IYA ,berdekatan AL- QATEEF,di mana dia mengambil keputusan untuk menjadikannya sebagai pusat di PERSIAN GULF.Dia kemudiannya mendapat idea untuk menjadikannya sebagai batu loncatan untuk menubuhkan kerajaan Yahudi di tanah Arab.

Untuk memenuhi cita-citanya itu ,dia telah mendekati Arab Badwi di padang pasir utnuk memantapkan lagi posisinya,kemudian secara beransur ansur,dia kemudiannya mengisytiharkan dirnya sebagai raja kepada mereka !!

Pada ketika itu ,kabilah AJAMAN bersama kabilah BANI KHALED menjadi sangat berhati hati kerana rancangan jahat Yahudi selepas mereka mendedahkan siapa mereka yang sebenarnya,dan mengambil keputusan untuk membunuhnya.Mereka menyerang bandar lelaki yahudi itu dan menawannya,tetapi sebelum menangkapnya dia telah dapat melepaskan diri.Oleh itu keturunan yahudi daripada KELUARGA SAUD (MORDAKHAI),mencari perlindungan di sebuah ladang bernama AL-MALIBEED-GHUSAIBA berdekatan AL-ARID, yang sekarang ini bernama : AL-RIYADH.Dia kemudiannya meminta kepada tuan ladang tersebut untuk memberikannya sebuah perlindungan.Tuan ladang itu berasa sangat simpati lalu memberikannya tempat untuk berlindung.Tetapi kemudiannya yahudi itu (MORDAKHAI) ,hanya tinggal selama sebulan di situ,setelah yahudi itu membunuh tuan ladang tersebut dan semua ahli keluarganya..dan berpura pura dengan menyataka mereka semua telah dibunuh oleh pencuri yang menceroboh.Dia kemudiannya berpura pura menyatakan bahawa dia telah membeli ladang tersebut dari tuan tanah sebelum malapetaka tersebut datang kepada mereka! Setelah merampas tanah tersebut,dia menamakannya ALDIR`IYA ,sama nama dengan tempat yang pernah dimilikinya.Keturunan Yahudi daripada KELUARGA SAUD (MORDAKHAI) dengan cepat menubuhkan “GUEST HOUSE”

Page 55: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

bernama “MADAFFA” di tanah yang dirampasnya dari mangsa,dan mengumpulkan di sekelilingnya sekumpulan munafiq yang kemudiannya menyebarkan propaganda dusta yang mengatkan bahawa dia adalah SYEKH (ketua) ARAB yang disegani.Dia mengisytiharkan permusuhan terhadap Sheikh SALEH SALMAN ABDULLA AL TAMIMI, mush tradisinya, dan dia juga telah menyebabkan pembunuhan beliau di sebuah masjid bernama (AL-ZALAFI).Kemudian dia berasa amat puashati dan selamat untuk mewujudkan (AL-DIR`IYA) sebagai rumah tetapnya.Di situ dia mengamalkan poligami pada tahap teruk ,dan juga melahirkan ramai anak yang kemudiannya di berikan nama nama Arab kepada anak-anaknya.Kemudian ,kaum kerabatnya semakin bertambah dan kuasa di bawah nama Kaum SAUDI ,mereka telah mengikuti jejak langkahnya mengamalkan aktiviti haram dan konspirasi terhadap negara Arab.Mereka telah merampas tanah terpencil dan ladang2,dan membunuh setiap orang yang cuba menentang rancangan jahat mereka .Mereka menggunakan apa sahaj tipu helah untuk mencapai matlamat mereka;mereka merasuah; menawarkan wanita dan wang kepada orang yang berpengaruh di kawasan itu,jelasnya untuk sesiapa yang memulakan utnuk menulis biografi sebenar keluarga Yahudi itu;mereka merasuah penulis untuk menyucikan sejarah hitam mereka ,dan juga menghampirkan asal ketrunan mereka kepada kabilah arab seperti RABI’A, ANZA and ALMASALEEKH.Munafik yang sangat jelas di zaman kami adalah MOHAMMAD AMIN AL TAMIMI- pengarah/pengurus kepada perpustakaan terbaru kerajaan SAUDI ,dia mereka-reka asal usul keturunan kepada KELUARGA YAHUDI (SAUDI) dengan mengatakan ianya berhubung kepada Nabi Junjungan kita Muhammad SAW.Untuk kerja kotornya itu,dia telah di anugerahkan 35 RIBU POUND MESIR dari KEDUTAAN SAUDI UNTUK KAHERAH ,MESIR pada tahun 1362 H atau 1943 M. Nama duta tersebut adalah IBRAHIM AL- FADEL.Seperti yang telah disebutkan sebelum ini ,keluarga YAHUDI iaitu KELUARGA SAUD(MORDAKHAI), mengamalkan poligami dengan mengahwini ramai wanita arab dan mendapat ramai anak:amalan poligaminya itu pada masa ini telah diteruskan oleh keturunannya,mereka berpegang kepada warisan perkahwinan itu!Salah seorang anak MORDAKHAI bernama AL-MAQARAN,di ‘arabkan’ dari keturunan YAHUDI (MACK-REN) dan mendapat anak bernama Mohamad dan seorang lagi bernama SAUD,iaitu nama kepada DINASTI SAUDI sekarang.Keturunan SAUD (KELUARGA SAUDI sekarang) memulakan kempen pembunuhan ketua ketua kabilah arab di bawah dakwaan bahawa mereka adalah sesat,menyeleweng dari ajaran Islam , tidak mengamalkan ajaran Al Quran; JADI MEREKA BERHAK UNTUK DIBUNUH OLEH KELUARGA SAUDI !!Didalam buku sejarah KELUARGA SAUDI mukasurat 98-101 ,ahli sejarah keluarga mereka telah mengisytiharkan bahawa DINASTI SAUD mendakwa semua penduduk NAJD adalah KUFUR;maka darah mereka adalah halal dibunuh ,harta mereka dirampas,wanita mereka dijadikan hamba seks;seseorang muslim tidak benar benar Muslim jika kepercayaannya tidak berasal dari ajaran MOHAMMAD BIN ABDUL WAHAB (juga Yahudi yang berasal dari Turki)Ajarannya memberikan kuasa kepada KELUARGA SAUDI untuk memusnahkan kampung2 mereka -lelaki termasuk kanak kanak,merogol wanaita mereka ;menikam perut wanita hamil,memotong tangan anak mereka dan kemudian membakar mereka!! MEreka kemudiannya disahkan lagi oleh AGAMA SAMSENG WAHABI untuk merampas harta penentang mereka(yang tidak mengikuti agama WAHABI)

Page 56: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Keluarga Hodoh YAhudi ini malah telah melakukan banyak kezaliman dibawah nama ajaran sesat WAHABI yang dicipta oleh YAHUDI untuk menyemai benih kekejaman di hati manusia.DINASTI YAHUDI ini telah meakukan kekejaman sejak 1163 H .Mereka telah menamakan semula semenanjung tanah Arab sempena nama keluarga mereka (ARAB SAUDI) sebagai sebuah negara kepunyaan mereka ,dan segala penduduk adalah hamba mereka ,bekerja keras untuk kemewahan mereka (KELUARGA SAUD).MEREKA telah memiliknegarakan semua kekayaan negara tersebut sebagai harta peribadi.Jika ada orang miskin dari orang kebanyakan menaikkan suaranya mengkritik undang undang kuku besi DINASTI YAHDI tersebut,(diansti tersebut) akan memenggal kepalanya di hadapan khalayak.Seorang puteri mereka telah melawat FLORIDA USA bersama sama para penasihatnya,dia telah menyewa 90 peratus Bilik MEWAH (suite) di Grand Hotel untuk SATU JUTA DOLAR satu malam!!!Bolehkan seseorang menentang pembaziran ini walaupun mereka tahu mereka akan DIPENGGAL DI KHALAYAK RAMAI!!!!

SAKSI KEPADA KETURUNAN YAHUDI -KELUARGA SAUD :

Pada tahun 1960,”SAWT AL ARAB” stesen penyiaran di Kaherah ,Mesir ,dan Stesen penyiaran Yaman di Sana`a telah memastikan@membenarkan bahwa Keluarga SADI adalah dari keturunan YAHUDI.Raja FAISAL AL SAUD pada masa itu tidak dapat menafikan bahawa keluarganya sangat baik hati dengan YAHUDI apabila beliau mengisytiharkan WASHINGTON POST pada 17 SEPT 1969 menyatakan”KAMI ,KELUARGA SAUDI ,ADALAH SAUDARA kepada yahudi,kami sepenuhnya tidak bersetuju dengan mana mana Pihak Berkuasa Arab atau Muslim yang menunjukkan pertentangan tehadapYahudi,Kita mestilah hidup bersama mereka dengan kasih sayang.Negara kami (Arab saudi)adalah pencetus kepada keturunan YAHUDI dan keturunannya telah tersebar ke seluruh dunia”Ini adalah deklarasi dari RAJA FAISAL AL – SAUD BIN ABDUL AZIZ !!!!HAFEZ WAHBI, Penasihat kepada SAUDI ,menyatakan dalam bukunya bertajuk “SEMENANJUNG TANAH ARAB”bahawa RAJA ABDUL AZIZ AL- SAUD ,mati pada 1953 telah menyatakan”Ajaran Kami(Ajaran Saudi) mendapat tentangan dari seluruh kabilah Arab.Datuk kami SAUD AWAL ,setelah memenjarakan ramai ketua kabilah MATHEER,apabila kunpulan lain dari kabilah sama datang untuk membebaskan banduan bandua ,SAUD AWAL memerintahkan supaya orangnya memenggal kepala semua banduan,kemudian dia cuba memalukan mereka dengan menjemput mereka makan dari tempat duduk yang dibuat dari daging mangsa nya yang telah dipenggal dimana kepala2 mereka telah diletakkan diatas pinggan makanan!!!! Rombongan tersebut menjadi sedar dan enggan memakan danging saudara mereka ,kemudiannya dia memerintahkan orangnya untuk memenggal kepala rombongan tersebut itu juga.Jenayah jelik ini dilakukan oleh raja tersebut kepada manusia yang tidak bersalah di mana kesalahan mereka ialah menentang kekejaman raja tersebut.HAFEZ WAHABI ,menyatakan lebih jelas bahawa RAJA ABDUL AZIZ AL-SAUD berkaitrapat dengan dengan kisah benar tentang ketua2 Kabilah Matheer,yang melawatnya untuk membebaskan ketua mereka pada masa itu FAISAL AL-DARWEESH ,seorang tahanan raja itu.Dia mengaitkan kisah tersebut kepada mereka supaya mengelakkan mereka dari meminta pembebasan ketua mereka,jika tidak mereka akan menimpa nasib yang sama;Dia telah membunuh Syekh tersebut dan menggunakan darahnya untuk berwudu` sebelum menunaikan solat(solat agama WAHABI). Kesalahan FAISAL AL DARWESH pada ketika itu adalah

Page 57: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

mengkritik RAJA ABDUL AZIZ AL SAUD apabila raja itu menandatangani dokumen dimana pihak berkuasa Inggeris yang disediakan pada 1922 sebagai deklarasi untuk memberikan PALESTINE kepada YAHUDI;tandatangannya telah diterima dalam persidangan yang berlangsung di AL AQEER pada 1922.

Itu adalah sistem Rejim ini dan masih lagi diamalkan oleh KELUARGA YAHUDI (KELUARGA SAUDI).Matlamatnya adalah ;merampas harta kekayaan negara,merompak,menipu,dan melakukan pelbagai jenis kekejaman ,kezaliman,dan kekufuran- semua itu dilakukan dengan kerjasama agama yang mereka cipta -WAHABI yang membenarkan pemenggalan kepala penentang mereka.

Page 58: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

8 Juni 2009

Sejarah awal mula faham Wahabi

Tentang sejarah berdirinya Wahabi maka kami berusaha menulis dengan asal usul dan sejarah perkembangannya semaksimal mungkin berdasarkan berbagai sumber dan rujukan kitab-kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan, diantaranya, Fitnatul Wahabiyah karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I'tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. Hempher, Daulah Utsmaniyah dan Khulashatul Kalam karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, dan lain-lain. Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha'i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.

Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati-hati terhadapnya. Ternyata tidak berselang lama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya pun menentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakak kandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama' besar dari madzhab Hanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-Sawa'iqul Ilahiyah Fir Raddi Alal Wahabiyah. Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammad bin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafi'i, menulis surat berisi nasehat: "Wahai Ibn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu dari mengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwa orang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allah tidak bisa memberi manfaat maupun

Page 59: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

madharrat, kalau dia menentang bolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul A'dham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karena engkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan muslimin.

Sebagaimana diketahui bahwa madzhab Ahlus Sunah sampai hari ini adalah kelompok terbesar. Allah berfirman : "Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa 115)

Salah satu dari ajaran yang (diyakini oleh Muhammad bin Abdul Wahab, adalah mengkufurkan kaum muslim sunni yang mengamalkan tawassul, ziarah kubur, maulid nabi, dan lain-lain. Berbagai dalil akurat yang disampaikan ahlussunnah wal jama'ah berkaitan dengan tawassul, ziarah kubur serta maulid, ditolak tanpa alasan yang dapat diterima. Bahkan lebih dari itu, justru berbalik mengkafirkan kaum muslimin sejak 600 tahun sebelumnya, termasuk guru-gurunya sendiri.

Pada satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin Abdul Wahab, Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulan Ramadhan?? Dengan segera dia menjawab, "Setiap malam Allah membebaskan 100 ribu orang, dan di akhir malam Ramadhan Allah membebaskan sebanyak hitungan orang yang telah dibebaskan dari awal sampai akhir Ramadhan" Lelaki itu bertanya lagi "Kalau begitu pengikutmu tidak mencapai satu person pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang dibebaskan Allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyak itu? Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja yang muslim. Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribu bahasa. Sekalipun demikian Muhammad bin Abdul Wahab tidak menggubris nasehat ayahnya dan guru-gurunya itu.

Dengan berdalihkan pemurnian ajaran Islam, dia terus menyebarkan ajarannya di sekitar wilayah Najed. Orang-orang yang pengetahuan agamanya minim banyak yang terpengaruh. Termasuk diantara pengikutnya adalah penguasa Dar'iyah, Muhammad bin Saud (meninggal tahun 1178 H / 1765 M) pendiri dinasti Saudi, yang dikemudian hari menjadi mertuanya. Dia mendukung secara penuh dan memanfaatkannya untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Ibn Saud sendiri sangat patuh pada perintah Muhammad bin Abdul Wahab. Jika dia menyuruh untuk membunuh atau merampas harta seseorang dia segera melaksanakannya dengan keyakinan bahwa kaum muslimin telah kafir dan syirik selama 600 tahun lebih, dan membunuh orang musyrik dijamin surga.

Sejak semula Muhammad bin Abdul Wahab sangat gemar mempelajari sejarah nabi-nabi palsu, seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad Al-Ansiy, Tulaihah Al-Asadiy dll. Agaknya dia punya keinginan mengaku nabi, ini tampak sekali ketika ia menyebut para pengikut dari daerahnya dengan julukan Al-Anshar, sedangkan pengikutnya dari luar daerah dijuluki Al-Muhajirin. Kalau seseorang ingin menjadi pengikutnya, dia harus mengucapkan dua syahadat di hadapannya kemudian harus mengakui bahwa sebelum masuk Wahabi dirinya adalah musyrik,

Page 60: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

begitu pula kedua orang tuanya. Dia juga diharuskan mengakui bahwa para ulama? besar sebelumnya telah mati kafir. Kalau mau mengakui hal tersebut dia diterima menjadi pengikutnya, kalau tidak dia pun langsung dibunuh.

Muhammad bin Abdul Wahab juga sering merendahkan Nabi SAW dengan dalih pemurnian akidah, dia juga membiarkan para pengikutnya melecehkan Nabi di hadapannya, sampai-sampai seorang pengikutnya berkata : ?Tongkatku ini masih lebih baik dari Muhammad, karena tongkat-ku masih bisa digunakan membunuh ular, sedangkan Muhammad telah mati dan tidak tersisa manfaatnya sama sekali. Muhammad bin Abdul Wahab di hadapan pengikutnya tak ubahnya seperti Nabi di hadapan umatnya. Pengikutnya semakin banyak dan wilayah kekuasaan semakin luas. Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnya keliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur, peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia. Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikan jasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karena makam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepada Allah. Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubah yang ada di atas kuburan, menjarah hiasan-hiasan yang ada di Hujrah Nabi Muhammad.

Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Ka?bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma?la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaum solihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing di kubur kaum solihin tersebut. Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-Turki, murka. Dikirimlah prajuritnya yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali, untuk melumpuhkannya. Pada 1813, Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali. Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Sa?ud bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatkan kelemahan Turki akibat kekalahannya dalam Perang Dunia I. Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendalikan pemerintahan di Arab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global. Riyadh mengeluarkan jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarkan ideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syafi?i yang sudah mapan.

Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhkan kubah-kubah di atas makam sahabat-sahabat Nabi SAW yang berada di Ma?la (Mekkah), di Baqi' dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhkan dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur. Demikian juga kubah di atas tanah Nabi SAW dilahirkan, yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan menggunakan dinamit dan dijadikan tempat parkir onta, namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin International maka dibangun perpustakaan. Kaum Wahabi benar-benar tidak pernah menghargai peninggalan sejarah dan menghormati nilai-nilai luhur Islam. Semula AI-Qubbatul Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akan

Page 61: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

dihancurkan dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman International maka orang-orang biadab itu menjadi takut dan mengurungkan niatnya. Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akan dimodifikasi termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentangnya maka diurungkan.

Pengembangan kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhir ini tidak mempedulikan situs-situs sejarah Islam. Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya. Bangunan itu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi SAW terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.

Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikkan wahabisme paling punya andil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situs sejarah itu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru. Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah tersebut mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.

"Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir," katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir. Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, ?Pelestarian bangunan bangunan bersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembahan berhala.

Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi ala Wahabi. Sebaliknya mereka malah mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata. Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari.

Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid?ah. Itulah ucapan yang selalu didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.

Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha,

Page 62: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-wahabi itu meng-Islam-kan yang 10% sisanya? Mempertahankan yang 90 % dari terkaman orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru mereka dengan mudahnya mengkafirkan orang-orang yang dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT. Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirkan para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-orang yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaan animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).

Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-aku sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladanan kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya, itu semua omong kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi). Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih memberantas bid?ah, padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama bid?ah? Karena nama negeri Rasulullah SAW diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu As-Sa'ud.

Sungguh Nabi SAW telah memberitakan akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau SAW dalam memberitakan sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-hadits ini adalah shahih, sebagaimana terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantaranya: "Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana," sambil menunjuk ke arah timur (Najed). (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan)

"Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur'an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan bisa kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ketempatnya, tanda-tanda mereka ialah bercukur (Gundul)." (HR Bukho-ri no 7123, Juz 6 hal 20748). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, dan Ibnu Hibban

Nabi SAW pernah berdo'a: "Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman," Para sahabat berkata: Dan dari Najed, wahai Rasulullah, beliau berdo'a: Ya Allah, berikan kami berkah dalam negara Syam dan Yaman, dan pada yang ketiga kalinya beliau SAW bersabda: "Di sana (Najed) akan ada keguncangan fitnah serta di sana pula akan muncul tanduk syaitan.", Dalam riwayat lain dua tanduk syaitan.

Dalam hadits-hadits tersebut dijelaskan, bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul). Dan ini adalah merupakan nash yang jelas ditujukan kepada para penganut Muhammad bin Abdul Wahab, karena dia telah memerintahkan setiap pengikutnya mencukur rambut kepalanya hingga mereka yang mengikuti tidak diperbolehkan berpaling dari majlisnya sebelum bercukur gundul. Hal seperti ini tidak pernah terjadi pada aliran-aliran sesat lain sebelumnya. Seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Abdurrahman Al-Ahdal: "Tidak perlu kita menulis buku untuk menolak Muhammad bin Abdul Wahab, karena sudah cukup ditolak oleh hadits-hadits

Page 63: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Rasulullah SAW itu sendiri yang telah menegaskan bahwa tanda-tanda mereka adalah bercukur (gundul), karena ahli bid'ah sebelumnya tidak pernah berbuat demikian. Al-Allamah Sayyid AIwi bin Ahmad bin Hasan bin Al-Quthub Abdullah AI-Haddad menyebutkan dalam kitabnya Jala?udz Dzolam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib dari Nabi SAW: "Akan keluar di abad kedua belas nanti di lembah BANY HANIFAH seorang lelaki, yang tingkahnya bagaikan sapi jantan (sombong), lidahnya selalu menjilat bibirnya yang besar, pada zaman itu banyak terjadi kekacauan, mereka menghalalkan harta kaum muslimin, diambil untuk berdagang dan menghalalkan darah kaum muslimin". AI-Hadits.

BANY HANIFAH adalah kaum nabi palsu Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad bin Saud. Kemudian dalam kitab tersebut Sayyid AIwi menyebutkan bahwa orang yang tertipu ini tiada lain ialah Muhammad bin Abdul Wahab. Adapun mengenai sabda Nabi SAW yang mengisyaratkan bahwa akan ada keguncangan dari arah timur (Najed) dan dua tanduk setan, sebagian, ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua tanduk setan itu tiada lain adalah Musailamah Al-Kadzdzab dan Muhammad Ibn Abdil Wahab.Pendiri ajaran wahabiyah ini meninggal tahun 1206 H / 1792 M, seorang ulama' mencatat tahunnya dengan hitungan Abjad: "Ba daa halaakul khobiits" (Telah nyata kebinasaan Orang yang Keji) (Masun Said Alwy)

Page 64: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

komentar Mengenai Asal-usul Mazhab Wahhabi

Mazhab Wahhabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal-usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya keliru dengan mereka kerena mereka mendakwa mazhab mereka menuruti pemikiran Ahmad ibn Hanbal dan alirannya, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama`ah.

Nama Wahhabi atau al-Wahhabiyyah kelihatan dihubungkan dengan nama `Abd al-Wahhab yaitu bapak dan pengasasnya, al-Syaikh Muhammad bin `Abd al-Wahhab al-Najdi. Ia tidak dinamakan al-Muhammadiyyah yang mungkin boleh dikaitkan dengan nama Muhammad bin `Abd al-Wahhab bertujuan untuk menggalakkan persamaan di antara para pengikut Nabi Muhammad (s.`a.w) dengan mereka, dan juga bertujuan untuk menghalang berbagai bentuk eksploitasi (istighlal).[1][2] Bagaimanapun, nama Wahhabi dikatakan ditolak oleh para penganut Wahhabi sendiri dan mereka menggelarkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun[2][3] (unitarians) kerana mereka mendakwa ingin mengembalikan ajaran-ajaran tawhid ke dalam Islam dan kehidupan murni menurut sunnah Rasulullah.

Mazhab Wahhabi pada zaman moden ini tidak lain dan tidak bukan, adalah golongan al-Hasyawiyyah kerana kepercayaan-kepercayaan dan pendapat-pendapat mereka seratus persen sama dengan golongan yang dikenali sebagai al-Hasyawiyyah pada abad pertama.

Istilah al-Hasyawiyyah adalah berasal dari kata dasar al-Hasyw iaitu penyisipan, pemasangan dan pemasukan. Nama ini diberikan kepada orang-orang yang menerima dan mempercayai semua hadits yang dibawa masuk ke dalam Islam oleh orang-orang munafiq. Mereka mempercayai semua hadits yang dikaitkan kepada Nabi (s.`a.w) dan para sahabat berdasarkan pengertian dari segi bahasa semata tanpa penilaian semula. Bahkan sekiranya suatu “ hadits “ itu dipalsukan (tetapi orang yang memalsukannya memasukkan suatu rangkaian perawi yang baik kepadanya), mereka tetap menerimanya tanpa mempedulikan sama sekali apakah ada teks hadits itu sejalan dan selaras dengan al-Qur’an, ataupun hadits yang diakui sahih atau sebaliknya.

Ahmad bin Yahya al-Yamani (m.840H/1437M) mencatatkan bahawa: “ Nama al-Hasyawiyyah digunakan terhadap orang-orang yang meriwayatkan hadits-hadits sisipan yang sengaja dimasukkan oleh golongan al-Zanadiqah sebagai sabda Nabi dan mereka menerimanya tanpa adanya interpretasi terdahulu, dan mereka juga menggelarkan diri mereka Ashab al-Hadits dan Ahl al-Sunnah wa al-Jama`ah… Mereka bersepakat mempercayai konsep pemaksaan (Allah berhubung dengan perbuatan manusia) dan tasybih (bahawa Allah seperti makhluk-Nya) dan mempercayai bahawa Allah mempunyai jasad dan bentuk serta mengatakan bahawa Allah mempunyai anggota tubuh … “[3][4]

Al-Syahrastani (467-548H/1074-1153M) menuliskan bahawa: “ Terdapat sebuah kumpulan Ashab al-Hadith, iaitu al-Hasyawiyyah dengan jelas mengisytiharkan kepercayaan mereka tentang tasybih (iaitu Allah seumpama makhluk-Nya) … sehinggakan mereka sanggup

Page 65: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

mengatakan bahawa pada suatu ketika, kedua-dua mata Allah kesedihan, lalu para malaikat datang menemui-Nya dan Dia (Allah) menangisi (kesedihan) dengan banjir Nabi Nuh (`a.s) sehingga mata-Nya menjadi merah, dan `Arasy meratap iba seperti suara pelana baru dan Dia melampaui `Arasy dalam keadaan melebihi empat jari di setiap penjuru.”[4][5]

Definisi dan gambaran ini secara langsung menepati golongan Wahhabi yang menamakan diri mereka sebagai Ashab al-Hadits atau Ahl al-Hadits dan kerapkali juga sebagai Sunni, dan pada masa kini mereka memperkenalkan diri mereka sebagai Ansar al-Sunnah ataupun Ittiba` al-Sunnah.

Latar belakang Pengasas Mazhab Wahhabi

Muhammad bin `Abd al-Wahhab dilahirkan di perkampungan `Uyainah, salah satu kampung di Najd di bagian selatan pada tahun 1115H/1703M. Bapaknya, `Abd al-Wahhab merupakan seorang Qadhi. Muhammad dikatakan pernah mempelajari bidang fiqh al-Hanbali dengan bapaknya, yang juga adalah salah seorang tokoh ulama al-Hanabilah. Semenjak kecil, dia mempunyai hubungan yang erat dengan pengkajian dan pembelajaran kitab-kitab tafsir, hadits dan akidah.

Pada masa remajanya, Muhammad selalu merendahkan dan mengabaikan syiar agama yang biasanya dipegang oleh penduduk Najd, bukan saja di Najd bahkan hingga ke Madinah selepas dia kembali dari menunaikan haji. Dia sering mengadakan perubahan dalam pendapat dan pemikiran di dalam majlis-majlis agama, dan dia tidak suka kepada orang yang bertawassul kepada Nabi (s.`a.w) di tempat kelahiran (marqad) baginda yang suci itu.

Kehidupannya selama beberapa tahun dihabiskan dengan mengembara dan berdagang di kota-kota Basrah, Baghdad, Iran, India dan Damaskus. Di Damaskus, dia telah menemui kitab-kitab karangan Ibn Taimiyyah al-Harrani (m.728H/1328M) yang mengandungi ajaran-ajaran yang berunsur kontroversi berbanding dengan Ahl al-Sunnah wa al-Jama`ah.

Dia kembali ke Najd dan kemudian pindah ke Basrah. Dalam perjalanannya ke Syam, di Basrah dia mampu memenuhi matlamatnya mencegah banyak orang dari melakukan syiar agama mereka dan menghalang mereka dari perbuatan tersebut. Justeru itu penduduk Basrah bangkit menentangnya, dan menyingkirkannya dari perkampungan mereka. Akhirnya dia melarikan diri ke kota al-Zabir.

Dalam perjalanan di antara Basrah dan al-Zabir, akibat terlalu letih berjalan kerena kepanasan sehingga hampir-hampir menemui ajalnya, seorang lelaki (dari kota al-Zabir) telah menemuinya lalu membantunya ketika melihatnya berpakaian seperti seorang alim. Dia diberikan minuman dan dibawa balik ke kota tersebut. Muhammad bin `Abd al-Wahhab berniat untuk ke Syam tetapi dia tidak mempunyai harta dan bekalan yang mencukupi, lalu bermusafir ke al-Ahsa’ dan dari situ, terus ke Huraymilah (dalam kawasan Najd) juga.

Pada tahun 1139H/1726M, bapaknya pindah dari `Uyainah ke Huraymilah dan dia ikut serta dengan bapaknya dan belajar dengannya tetapi masih meneruskan tentangannya yang kuat terhadap amalan-amalan agama di Najd, yang menyebabkan terjadinya pertentangan dan

Page 66: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

perselisihan yang berkecamuk di antaranya dan bapaknya di satu pihak dan, di antaranya dengan penduduk-penduduk Najd di pihak yang lain. Keadaan tersebut terus berlanjut hingga tahun 1153H/1740M apabila bapaknya meninggal dunia.[5][6] Sejak dari itu, Muhammad tidak lagi terikat. Dia telah mengemukakan akidah-akidahnya yang sesat, menolak dan menepikan amalan-amalan agama yang dilakukan serta menyeru mereka menyertai kumpulannya.Sebagian tertipu dan sebagian lagi meninggalkannya hingga dia mengisytiharkan kekuasaannya di Madinah.

Muhammad kembali ke `Uyainah yang pada saat itu diperintah oleh `Utsman bin Hamad kemudian menerima dan memuliakannya hingga berlakulah ketetapan di antara mereka berdua bahawa setiap orang hendaklah mempertahankan yang lain dengan orang memegang kekuasaan dalam perundangan Islam (al-tasyri`) dan seorang lagi dalam pemerintahan. Pemerintah `Uyainah mendukung Muhammad dengan kekuatannya dan Muhammad bin `Abd al-Wahhab pula menyeru manusia mentaati pemerintah dan para pengikutnya.

Berita telah sampai kepada pemerintah al-Ahsa’ bahawa Muhammad bin `Abd al-Wahhab mendakwahkan pendapat dan bid`ahnya, manakala pemerintah `Uyainah pula mendukungnya. Beliau telah memerintahkan supaya suatu risalah peringatan dan ancaman diantar kepada pemerintah `Uyainah. Pemerintah `Uyainah telah memanggil Muhammad dan memberitahunya bahawa dia enggan membantunya. Ibn `Abd al-Wahhab berkata kepadanya: “ Sekiranya engkau membantuku dalam dakwah ini, engkau akan menguasai seluruh Najd.” Pemerintah tersebut menyingkirkannya dan memerintahkannya meninggalkan `Uyainah dengan cara mengusirnya pada tahun 1160H/1747M.

Pada tahun itu, Muhammad keluar dari `Uyainah ke Dar`iyyah di Najd yang diperintah oleh Muhammad bin Sa`ud (m.1179H/1765M) yang kemudian menziarahi, memuliakan dan menjanjikan kebaikan kepadanya. Sebagai balasannya, Ibn `Abd al-Wahhab memberikan kabar gembira kepadanya dengan jaminan penguasaan Najd keseluruhannya. Dengan cara itu, suatu ketetapan dimateraikan.[6][7] Penduduk Dar`iyyah mendukungnya hingga akhirnya Muhammad ibn `Abd al-Wahhab dan Muhammad bin Sa`ud memeterai perjanjian atau memorandum kesepakatan antar keduanya (`aqd al-Ittifaqiyyah).

Ibn Basyr al-Najdi yang dipetik oleh al-Alusi mengatakan: “ Penduduk Dar`iyyah pada masa itu dalam keadaan sangat menderita dan kesusahan, mereka lalu berusaha untuk memenuhi kehidupan mereka … Aku lihat kesempitan hidup mereka pada saat pertama tetapi kemudian aku lihat al-Dar`iyyah setelah itu – pada zaman Sa`ud, penduduknya memiliki harta yang banyak dan senjata dibaluti emas, perak, kuda yang baik, para bangsawan, pakaian mewah dan lain-lain apalagi sumber-sumber kekayaan sehingga lidah kelu untuk berkata-kata dan gambaran secara terperinci tidak mampu diuraikan.”

“ Aku lihat tempat orang ramai pada hari itu, di tempat dikenali al-Batin – aku lihat kumpulan lelaki di satu pihak dan wanita di pihak lain, aku lihat emas, perak, senjata, unta, kuda, pakaian mewah dan semua makanan tidak mungkin dapat digambarkan dan tempat itu pula sejauh mata memandang, aku dengar hiruk-pikuk suara-suara penjual dan pembeli … “[7][8]

Page 67: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Harta yang banyak itu tidak diketahui dari mana datangnya, dan Ibn Basyr al-Najdi sendiri tidak memberikan sumber harta kekayaan yang banyak itu tetapi berdasarkan fakta-fakta sejarah, Ibn `Abd al-Wahhab memperolehinya dari serangan dan serbuan yang dilakukannya bersama-sama para pengikutnya terhadap kabilah-kabilah dan kota-kota yang kemudian meninggalkannya untuknya. Ibn `Abd al-Wahhab merampas harta kekayaan itu dan membagi-bagikannya kepada penduduk Dar`iyyah.

Ibn `Abd al-Wahhab mengikuti kaedah khusus dalam pembahagian harta rampasan dari umat Islam yang meninggalkannya. Ada kalanya, dia membagikannya kepada 2 atau 3 orang pengikutnya. Amir Najd menerima bagiannya dari ghanimah itu dengan persetujuan Muhammad bin `Abd al-Wahhab sendiri. Ibn `Abd al-Wahhab melakukan mu`amalah yang buruk dengan umat Islam yang tidak tunduk kepada hawa nafsu dan pendapatnya seperti mu`amalah terhadap kafir harbi dan dia menghalalkan harta mereka.

Ringkasnya, Muhammad ibn `Abd al-Wahhab kelihatan menyeru kepada agama Tawhid tetapi tawhid sesat ciptaannya sendiri, dan bukannya tawhid menurut perintah al-Qur’an dan al-Hadits. barangiapa yang tunduk (kepada tawhidnya) akan terpelihara diri dan hartanya dan barangsiapa yang enggan maka dianggap kafir harbi (yang perlu diperangi) sama darah dan hartanya.

Di atas alasan inilah, golongan Wahhabi menguasai medan peperangan di Najd dan kawasan-kawasan di luarnya seperti Yaman, Hijaz, sekitar Syria dan `Iraq. Mereka merenggut keuntungan yang berlimpah dari kota-kota yang mereka kuasai mengikut kemauan dan kehendak mereka, dan jika mereka boleh menghimpunkan kawasan-kawasan itu ke dalam kekuasaan dan kehendak mereka, mereka akan lakukan semua itu, tetapi jika sebaliknya mereka hanya memadai dengan merampas harta kekayaan saja.[8][9]

Muhammad memerintahkan orang-orang yang cenderung mengikuti dakwahnya supaya memberikan bai`ah dan orang-orang yang enggan wajib dibunuh dan dibagi-bagikan hartanya. Oleh kerana itu, dalam proses membuang dan mengasingkan penduduk kampung di sekitar al-Ahsa’ untuk mendapatkan bai`ah itu, mereka telah menyerang dan membunuh 300 orang dan merampas harta -harta mereka.[9][10]

Akhirnya Muhammad meninggal dunia pada tahun 1206H/1791M tetapi para pengikutnya telah meneruskan mazhabnya dan menghidupkan bid`ah dan kesesatannya kembali. Pada tahun 1216H/1801M, al-Amir Sa`ud al-Wahhabi mempersiapkan tentara yang besar terdiri dari 20 000 orang dan melakukan serangan ganas ke kota suci Karbala’ di `Iraq. Karbala merupakan sebuah kota suci dihiasi dengan kemasyhuran dan ketenangan di hati umat Islam. Pelbagai bangsa berhasrat untuk ke sana diantara mereka ada berbangsa Iran, Turki, Arab dan sebagainya. Tentara Wahhabi mengepung dan memasuki kota itu dengan melakukan pembunuhan, rampasan, runtuhan dan kebinasaan. Puak Wahhabi telah melakukan keganasan dan kekejaman di kota Karbala’ dengan jinayah yang tidak mengenal batas perikemanusiaan dan tidak mungkin dapat dibayangkan. Mereka telah membunuh 5000 orang Islam atau bahkan lebih, sehingga disebutkan sebanyak 20 000 orang.

Apabila al-Amir Sa`ud menyudahi perbuatan keji dan kejamnya di sana, dia merampas khazanah harem al-Imam al-Husayn bin `Ali (`a.s) yang banyak dengan harta, perhiasan dan hadiah yang

Page 68: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

dikurniakan oleh raja, pemerintah dan lain-lain kepada maqam suci ini. Selepas melakukan keganasan yang cukup menjijikkan ini, dia kemudian menakluki Karbala’ untuk dirinya sehingga para penyair menyusun qasidah-qasidah penuh dengan rintihan, keluhan dan dukacita mereka.[10][11]

Puak Wahhabi mengambil masa selama 12 tahun membuat serangan ke atas kota Karbala’ dan kawasan sekitarnya, termasuk Najaf. Mereka kembali sebagai perampas, penyamun dan pencuri dengan memulainya pada tahun 1216H/1801M. Para penulis Syi`ah bersepakat bahawa serangan dan serbuan itu berlaku pada hari `Ied al-Ghadir dalam memperingati ketetapan Nabi (s.`a.w) mengenai pelantikan al-Imam `Ali bin Abi Talib sebagai khalifah selepas baginda.[11][12]

Al-`Allamah al-Marhum al-Sayyid Muhammad Jawwad al-`Amili mengatakan:[12][13]

“ Allah telah menentukan dan menetapkan dengan kebesaran dan keihsanan-Nya dan juga dengan berkat Muhammad dan baginda (s.`a.w), untuk melengkapkan juzuk ini daripada kitab Miftah al-Karamah, selepas tengah malam yang ke-9, bulan Ramadan al-mubarak tahun 1225H/1810M – menurut catatan penyusunnya …” dengan kekacauan fikiran dan kegaluan keadaan, orang-orang `Arab dikelilingi oleh orang-orang dari `Unaizah yang mengucapkan kata-kata puak al-Wahhabi al-Khariji di al-Najaf al-Asyraf dan masyhad al-Imam al-Husayn (`a.s) – mereka telah memintas jalan dan merampas hak milik para penziarah al-Husayn (`a.s) setelah mereka kembali dari ziarah itu pada pertengahan bulan Sya`ban. Mereka membunuh sebagian besar daripadanya, terdiri dari orang-orang `Ajam, diperkirakan 150 orang ataupun kurang …”

Jelaslah, bahawa tawhid yang diserukan oleh Muhammad bin `Abd al-Wahhab dan jamaahnya adalah dengan mengharuskan darah dan harta orang yang mengingkari dakwah mereka, juga menerima kata-kata atau akidah-akidah mereka bahawa Allah berjisim, mempunyai anggota tubuh badan dan sebagainya.

Al-Alusi dalam penjelasannya tentang Wahhabi mengatakan: “ Mereka menerima hadits-hadits yang datang dari Rasulullah (s.`a.w) bahawa Allah turun ke langit dunia dan berkata: Adakah orang-orang yang ingin memohon keampunan?”[13][14] Sehingga dia mengatakan: “ Mereka mengakui bahawa Allah ta`ala datang pada hari Qiyamat sebagaimana kata-Nya: “ dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam, dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya “ (al-Fajr (89): 23) dan sesungguhnya Allah menghampiri makhluk-Nya menurut kehendak-Nya seperti yang disebutkan: “ dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya “ (Qaf (50): 16).

Dapat dilihat dalam kitab al-Radd `ala al-Akhna’i oleh Ibn Taimiyyah bahawa dia menganggap hadits-hadits yang diriwayatkan tentang kelebihan ziarah Rasulullah (s.`a.w) sebagai hadits mawdu` (palsu). Dia juga turut menjelaskan “ orang yang berpegang kepada akidah bahawa Nabi masih hidup walaupun sesudah mati seperti kehidupannya semasa baginda masih hidup,” dia telah melakukan dosa yang besar. Ini juga yang diiktiqadkan oleh Muhammad bin `Abd al-Wahhab dan para pengikutnya, bahkan mereka menambahkan pemalsuan dan kebatilan Ibn Taimiyyah tersebut.

Page 69: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Para pengikut akidah Wahhabi yang batil memberikan tanggapan kepada para pengkaji yang melakukan penyelidikan mengenai Islam – menerusi perhatian dan penelitian kepada kitab-kitab mereka dan mengenali Islam menelusuri bahan-bahan cetakan mereka sendiri – hingga menyebabkan mereka beranggapan bahawa Islam adalah agama yang kaku, beku, terbatas dan tidak dapat berlaku dan sesuai pada setiap masa dan zaman.

Lothrop Stodard berbangsa Amerika mengatakan: “ Kesan dari itu, kritikan-kritikan telah timbul karena puak Wahhabi berpegang kepada dalil tersebut dalam perkataan mereka hingga dikatakan bahawa Islam dari segi jawhar dan tabiatnya tidak mampu lagi berhadapan dengan perubahan menurut kehendak dan tuntutan zaman, tidak dapat berjalan seiringan dengan keadaan kemajuan dan proses perubahan serta tidak lagi mempunyai kesatuan dalam perkembangan kemajuan zaman dan perubahan masa …”[14][15]

Penentangan Terhadap Mazhab Wahhabi

Para ulama al-Hanbali memberontak terhadap Muhammad bin `Abd al-Wahhab dan mengeluarkan hukum bahawa akidahnya adalah sesat, menyeleweng dan batil awalnya. Tokoh pertama yang mengisytiharkan penentangan terhadapnya adalah bapaknya sendiri, al-Syaikh `Abd al-Wahhab, diikuti oleh saudaranya, al-Syaikh Sulayman. Kedua-duanya adalah dari mazhab al-Hanabilah. Al-Syaikh Sulayman menulis kitab yang berjudul al-Sawa`iq al-Ilahiyyah fi al-Radd `ala al-Wahhabiyyah untuk menentang dan menghantamnya. Di samping itu tentangan juga datang kepadanya dari sepupunya, `Abdullah bin Husayn.

Mufti Makkah, Zaini Dahlan mengatakan: “ `Abd al-Wahhab, bapak dari al-Syaikh Muhammad adalah seorang yang saleh dan seorang tokoh ahli ilmu, begitu juga dengan al-Syaikh Sulayman. Al-Syaikh `Abd al-Wahhab dan al-Syaikh Sulayman, kedua-duanya dari awalnya yaitu ketika Muhammad mengikuti pengajarannya di Madinah al-Munawwarah telah mengetahui pendapat dan pemikiran Muhammad yang meragukan. Keduanya telah mengkritik dan mencela pendapatnya dan mereka berdua turut memperingatkan orang-orang mengenai bahayanya pemikiran Muhammad…”[15][16]

Dalam keterangan Zaini Dahlan yang lain dikatakan bahawa “ bapaknya `Abd al-Wahhab, saudaranya Sulayman dan guru-gurunya telah dapat mengesani tanda-tanda penyelewengan agama (ilhad) dalam dirinya yang didasarkan kepada perkataan, perbuatan dan tentangan Muhammad terhadap banyak persoalan agama.”[16][17]

`Abbas Mahmud al-`Aqqad al-Masri mengatakan: “ Orang yang paling kuat menentang al-Syaikh dalam persoalan ini adalah saudaranya, al-Syaikh Sulayman, penulis kitab al-Sawa`iq al-Ilahiyyah. Beliau tidak mengakui saudaranya itu mencapai kedudukan berijtihad dan berkemampuan memahami al-Kitab dan al-Sunnah. Al-Syaikh Sulayman berpendapat bahawa para Imam yang lalu, generasi demi generasi tidak pernah mengkafirkan ashab bid`ah, dalam hal ini tidak pernah timbul persoalan kufur sehingga timbulnya ketetapan mewajibkan mereka memisahkan diri daripadanya dan sehingga diharuskan pula memeranginya kerana alasan tersebut.”

Page 70: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Al-Syaikh Sulayman berkata lagi bahawa: “ Sesungguhnya perkara-perkara itu berlaku sebelum zaman al-Imam Ahmad bin Hanbal iaitu pada zaman para Imam Islam, dia mengingkarinya manakala ada di antara mereka pula mengingkarinya, keadaan itu berlanjut hingga dunia Islam meluas. Semua perbuatan itu dilakukan orang-orang yang kamu kafirkan mereka kerananya, dan tiada seorang pun dari para Imam Islam yang menceritakan bahawa mereka mengkafirkan (seseorang) dengan sebab-sebab tersebut. Mereka tidak pernah mengatakan seseorang itu murtad, dan mereka juga tidak pernah menyuruh berjihad menentangnya. Mereka tidak menamakan negara-negara orang Islam sebagai negara syirik dan perang sebagaimana yang kamu katakan, bahkan kamu sanggup mengkafirkan orang yang tidak kafir kerana alasan-alasan ini meskipun kamu sendiri tidak melakukannya…”[17][18]

Jelaslah bahawa Muhammad bin `Abd al-Wahhab bukan saja sengaja mengada-adakan bid`ah dalam pendapat dan pemikirannya, bahkan beberapa abad terdahulu sebelumnya, pendapat dan pemikiran seperti itu telah didahului oleh Ibn Taimiyyah al-Harrani dan muridnya, Ibn al-Qayyim al-Jawzi dan tokoh-tokoh seperti mereka berdua.

Ibn Taimiyyah

Dia ialah Abu al-`Abbas bin `Abd al-Halim atau lebih dikenali Ibn Taimiyyah (m.728H/1328M) termasuk dalam kalangan ulama al-Hanabilah. Pendapat dan pemikirannya bercanggah dan berlawanan dengan akidah ulama dan umat Islam pada zamannya sehingga tokoh-tokoh ulama telah mengeluarkan perisytiharan perang dan menghukumkannya fasiq dan sesat, terutama setelah akidahnya yang penuh kebatilan dituliskan dan disebarkan kepada banyak orang.

Penentangan terhadap Ibn Taimiyyah dilakukan menerusi dua cara:

(1) Penulisan kitab-kitab dan tulisan-tulisan yang menjawab dan menyangkal pendapat dan pemikirannya yang batil berdasarkan pandangan al-Qur’an dan al-Hadits. Contohnya:a) Taqi al-Din al-Subki dengan kitabnya, Syifa’ al-Siqam fi Ziyarah Qabr al-Imam.b) Al-Subki dengan kitabnya, al-Durrah al-Mudi’ah fi al-Radd `ala Ibn Taimiyyah.c) Taqi al-Din Abi `Abd-Allah al-Akhna’i, Qadi al-Qudat al-Malikiyyah.d) Fakhr bin Muhammad al-Qarsyi, Najm al-Muhtadi wa Rajm al-Mutadi.e) Taqi al-Din al-Hasani, Daf` al-Syubhah.f) Taj al-Din, al-Tuhfah al-Mukhtarah fi al-Radd `ala Munkir al-Ziyarah.

Semua tokoh yang disebutkan di atas menolak pendapat dan pemikiran Ibn Taimiyyah dan memperlihatkan kedangkalan serta kecetekan pendapatnya.

(2) Celaan dan kritikan para ulama dan fuqaha’ terhadapnya dengan mengeluarkan hukum dan fatwa tentang kefasikan dan kekufurannya, dan mereka turut memberikan peringatan tentang bid`ah dalam agama yang boleh merusakkan, yang dihasilkan dari pemikirannya.

Tokoh ulama tersebut ialah al-Badr bin Jama`ah, Qadi al-Qudat di Mesir. Umat Islam telah menulis kepadanya tentang pendapat Ibn Taimiyyah mengenai ziarah kubur Nabi (s.`a.w). Qadi al-Qudat tersebut menjawab:

Page 71: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

“ Ziarah Nabi adalah sunat yang dituntut. Ulama sepakat dalam hal ini dan barangsiapa yang berpendapat bahawa ziarah itu adalah haram, maka para ulama wajib mengutuknya dan mencegahnya dari mengeluarkan pendapat tersebut. Sekiranya dia enggan, maka hendaklah dipenjarakan dan direndahkan kedudukannya sehingga umat manusia tidak mengikutinya lagi.

Bukan Qadi al-Syafi`iyyah di Mesir sahaja yang mengeluarkan fatwa ini, bahkan Qadi al-Malikiyyah dan al-Hanbaliyyah turut serta mendakwa kefasikan Ibn Taimiyyah dan menghukumkannya sebagai sesat dan menyeleweng.[18][19]

Al-Dzahabi, salah seorang ulama abad ke-8H/14M, tokoh sezaman dengan Ibn Taimiyyah telah menulis sebuah risalah kepadanya, dengan mencegahnya dari mengeluarkan pendapat tersebut … dan beliau menyamakannya dengan al-Hajjaj bin Yusuf al-Thaqafi dari segi kesesatan dan kejahatan.[19][20]

Ibn Taimiyyah meninggal dunia pada tahun 728H/1328M di dalam penjara al-Syam. Ibn al-Qayyim coba menyambung dan meneruskan usaha gurunya, tetapi tidak berhasil. Dengan kematian Ibn Taimiyyah, segala pendapat dan pemikirannya juga turut mengalami kematian, dan umat Islam terlepas dari bid`ah dan kesesatannya.

Kemudian Muhammad bin `Abd al-Wahhab datang dengan membawa pemikiran Ibn Taimiyyah dan bersekongkol dengan keluarga Sa`ud yang saling mendukung satu dengan yang lain dari segi pemerintahan dan keislaman. Di Najd, kesesatan telah tersebar dan faham al-Wahhabiyyah merembet ke seluruh pelosok tempat semisal kanser (al-saratan) dalam tubuh badan manusia. Dia menipu kebanyakan umat manusia dan menubuhkan sebuah pertubuhan ataupun dengan kata-kata lain, mazhab atas nama Tawhid dengan menjatuhkan hukuman atas Ahl al-Tawhid, menumpahkan darah umat Islam atas alasan jihad menentang golongan musyrikin hingga menyebabkan beribu-ribu orang manusia, lelaki dan wanita, kecil dan besar menjadi mangsa bid`ah mereka yang sesat. Ia turut serta menyebabkan perselisihan (khilaf) yang sempit semakin membesar dan menjadi-jadi di kalangan umat Islam dan dengan cara itu, mazhab yang baru ini dihubungkan dengan mazhab-mazhab yang banyak itu. Musibah itu akhirnya sampai ke memuncaknya dengan jatuhnya dua buah kota suci, Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawwarah.

Penduduk Najd bermazhab Wahhabi memperolehi bantuan dan pertolongan Britain yang ingin melihat perpecahan negara Islam kepada negara-negara yang lebih kecil dari segi kedudukan geografi. Mereka dengan sengaja berusaha menghapuskan segala kesan dan tinggalan Islam di kota-kota Makkah dan Madinah dengan memusnahkan kubur para wali (awliya’) Allah, mencemarkan kehormatan kerabat Rasulullah (Al Rasulillah) dan lain-lain dengan perbuatan-perbuatan jinayah dan dosa untuk menggoncangkan hati dan perasaan umat Islam.

Sebagian ahli sejarah menyebutkan: “ Kemunculan secara tiba-tiba mazhab Wahhabi dan sewaktu mereka memegang kekuasaan di Makkah, operasi pemusnahan secara besar-besaran telah dilakukan oleh mereka dengan memusnahkan pertamanya, apa sahaja yang ada di al-Mu`alla, sebuah kawasan perkuburan Quraisy yang terdiri dari kubah-kubah (qubbah) yang begitu banyak, termasuk kubah-kubah Sayyidina `Abd al-Muttalib, datuk Nabi (s.`a.w), Sayyidina Abi Talib, al-Sayyidah Khadijah sebagaimana yang telah mereka lakukan kepada

Page 72: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

kubah-kubah tempat kelahiran Nabi (s.`a.w), Abu Bakr dan al-Imam `Ali. Mereka juga turut memusnahkan kubah zamzam dan kubah-kubah lain di sekitar Ka`bah, kemudian diikuti oleh kawasan-kawasan lain yang mempunyai kesan dan tinggalan orang-orang salih. Semasa mereka melakukan pemusnahan itu, mereka membuang kekotoran sambil memukul gendang (al-tubul) dan menyanyi dengan mengeluarkan kata-kata mencaci dan menghina kubur-kubur … sehingga dikatakan sebahagian dari mereka sanggup kencing di atas kubur-kubur para salihin tersebut.”[20][21]

Al-`Allamah al-Sayyid Sadr al-Din al-Sadr mengatakan:

“ Demi usia hidupku, sesungguhnya al-Baqi` telah menerima nasib yang sangat malang, kerana hati-hati yang kecewa, mengikut nafsu dan berperangai kebudakan, maka berlakulah pencetus kepada segala kecelakaan, apabila tiada lagi kedamaian. Bagi umat Islam kepada Allah diadukan, hak Nabi-Nya yang telah memberikan petunjuk dan syafaat.”

Katanya lagi:

“ Celakalah anak cucu Yahudi dengan perbuatan jahat yang mereka lakukan, mereka tidak mendapat apa-apa darinya dengan membongkarkan harim Muhammad dan kaum kerabat baginda. Neraka wail untuk mereka dengan apa yang mereka tentang terhadap orang-orang yang kuat (al-Jabbar). Mereka musnahkan kubur orang-orang saleh dengan perasaan benci mereka. Hindarilah mereka kerana sesungguhnya mereka membenci orang-orang yang terpilih (di sisi Allah).”

Nabi Muhammad (s.`a.w) pernah bersabda bahawa: “ Apabila sesuatu bid`ah itu muncul di kalangan umatku, maka orang-orang alim hendaklah memperlihatkan dan menyampaikan ilmu mereka kerana kalau mereka tidak melakukannya, laknat Allah akan ditimpakan atas mereka.”[21][22]

Rasulullah (s.`a.w) juga bersabda: “ Apabila bid`ah timbul dan orang-orang yang terkemudian dari umat ini melaknat orang-orang yang terdahulu, maka barang siapa yang memiliki keilmuan, maka hendaklah menyampaikannya. Sesungguhnya orang yang menyembunyikan keilmuannya pada hari itu seumpama orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad.”[22][23]

Para Siddiqin (`a.s) dari kaum kerabat Rasulullah (s.`a.w) mengatakan bahawa: “ Apabila bid`ah lahir, maka orang alim hendaklah menzahirkan keilmuannya, sekiranya dia tidak berbuat demikian, cahaya keimanan (Nur al-Iman) akan hilang.”[23][24]

Atas dasar inilah, para ulama Syi`ah dan Sunni telah bersama-sama bangkit menentang serangan mazhab Wahhabi. Mereka telah menulis, menerbitkan kitab-kitab dan menjelaskan keburukan dan kejahatan tokoh-tokoh Wahabi yang berusaha untuk merealitikan cita-cita dan harapan Britain menerusi bentuk baru.

Page 73: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Kitab pertama yang ditulis untuk menolak dan menentang fahaman Muhammad ibn `Abd al-Wahhab ialah al-Sawa`iq al-Ilahiyyah fi al-Radd `ala al-Wahhabiyyah yang ditulis oleh al-Syaikh Sulayman, yaitu saudara Muhammad sendiri.

Di kalangan golongan Syi`ah pula, kitab pertama ditulis untuk tujuan tersebut ialah Manhaj al-Rasyad oleh al-Syaikh Ja`far Kasyif al-Ghita’ (m.1228H/1813M). Kitabnya ditulis untuk menjawab risalah yang dihantarkan kepadanya oleh al-Amir `Abd al-`Aziz bin Sa`ud, salah seorang pemerintah Sa`udi pada zamannya. Beliau telah membongkarkan kecetekan dan kedangkalan pemikiran Muhammad ibn `Abd al-Wahhab dalam kitabnya dan mensabitkan kebatilan pemikiran Muhammad menurut pandangan al-Qur’an dan al-Sunnah. Kitabnya itu telah dicetak pada tahun 1343H/1924M di al-Najaf al-Asyraf di `Iraq. Selepas itu, kitab-kitab lain mulai menyusul satu demi satu dengan menolak dan mengkritik pemikiran Muhammad ibn `Abd al-Wahhab dari perspektif yang lain hingga ke saat ini.

Pada zaman itu, golongan Wahhabi telah meningkatkan serangan mereka yang merusakkan dan berbahaya terhadap Islam dan umatnya menerusi penentangan dan peperangan yang didalangi oleh keluarga Sa`ud dengan bantuan dari hasil keuntungan minyak mereka. Pemerintahan kesultanan Sa`udi telah memperuntukkan sejumlah besar hasil keuntungan petrol mereka untuk menyebarkan dan mengembangkan mazhab ciptaan Britain ini di kalangan orang Islam. Kalaulah tidak karena kekayaan yang besar itu tentulah mazhab Wahhabi tidak akan dapat bertahan hingga saat ini.

Kelihatan bahawa unsur-unsur penjajahan (al-isti`mar) Britain begitu jelas menerusi mazhab tersebut dan mereka mengambilnya sebagai cara yang terbaik untuk mewujudkan perpecahan, pertelagahan, persengketaan, permusuhan, perselisihan dan pertentangan di kalangan umat Islam sendiri. Mazhab tersebut juga turut memperkuatkan dan memperkukuhkan matlamat penjajahan Britain dengan mengada-adakan fitnah di kalangan umat Islam seperti menuduh orang-orang Islam yang lain sebagai fasiq dan kafir.

Umat Islam yang tidak prihatin dan mempunyai pemikiran yang cetek dengan mudah diperdayakan oleh mereka sehingga akhirnya mereka sama ada secara sedar atau tidak, turut sama mendukung usaha-usaha mazhab Wahhabi dan Britain, bahkan melaksanakannya dalam kehidupan mereka menerusi perbuatan dan tindakan terhadap umat Islam lain yang disangkakan sebagai lawan-lawan mereka. Keadaan yang berlanjutan ini menyebabkan umat Islam menjadi lemah dan mudah diperkotak-katikkan oleh musuh-musuh Islam yang sebenar tetapi bertopeng dengan Islam.

Page 74: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

KAUM BADUI NEJED HANCURKAN SEJARAH PERADABAN ISLAM 14 ABAD ....

Inilah berita sedih dan memprihatinkan bagi peradaban Islam dan sejarah peradaban umat manusia secara umum. Pemerintahan Wahabi Arab Saudi telah menghancurkan ratusan situs / tempat sejarah Islam yang telah berusia 14 abad. Semua ini dilakukan semata-mata demi uang dan modernisasi walaupun dibungkus dengan ‘dalil-2 agama’ versi mereka, bukan dalil-2 agama yang difatwakan oleh jumhur ulama umat Islam dunia.

Bagaimana bisa dibiarkan begitu saja sepak terjang kaum Wahabi yang merupakan kelompok sangat minoritas dari umat Islam secara keseluruhan ini untuk mengobok-obok warisan peradaban Islam tanpa izin atau musyawarah dulu dengan mayoritas umat Islam dunia ???

Inilah yang akhirnya terjadi ketika orang-2 badui Nejed menguasai tanah suci Mekah-Madinah setelah berhasil memberontak dari kekhilafahan Usmani (Ottoman Empire). Pemberontakan yang disokong Inggris ini akhirnya berujung pembentukan negara baru yang bernama Kerajaan Saudi Arabia yang wilayahnya meliputi kawasan Hijaz dan sekitarnya, termasuk 2 tanah suci Mekah & Madinah. Kaum Quraisy yang penduduk asli Mekah pun lama-kelamaan kian tersingkir. Bahkan bani Hasyim juga telah dipaksa bermigrasi ke Yordania (dengan skenario Inggris).

Kini Mekah dan Madinah sudah tak sama lagi dengan Mekah dan Madinah yang kita baca di buku-2 sejarah Islam. Suasana sakralnya makin tergerus oleh suasana hedonisme ala Amerika.

Dulu ketika kaum pemberontak Wahabi Nejed ini berhasil menguasai kota suci Mekah dan Madinah setelah mengalahkan pasukan pemerintah Khilafah Usmani, maka para ulama di Nusantara ini pun segera merespons dengan pembentukan ‘Komisi Hijaz’. Respons ini karena para pemberontak Wahabi tersebut telah mulai melakukan perusakan dan penghancuran situs-2 sejarah Islam yang mereka temui di kedua kota suci tersebut.

Namun lama-kelamaan karena kerajaan Wahabi Saudi Arabia ini makin eksis (apalagi dengan dukungan penuh dari Amerika & Inggris) maka respons tersebut kian kendur. Dan tak terasa sudah sekitar 300 situs sejarah peradaban Islam yang mereka hancurkan.

Akankah ini dibiarkan terus oleh mayoritas umat Islam dunia ???

Seluruh situs sejarah Islam di kedua kota suci tersebut adalah milik umat Islam sedunia. Dan kaum Wahabi yang sekarang menduduki kedua kota suci itu sama sekali tak punya hak untuk mengacak-acaknya seenak perut mereka.

Page 75: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

REFERENSI (wajib dibaca juga):

Info lebih lengkap + foto-2 bisa dibaca di Rezim Arab Saudi Hancurkan Situs-2 Islam (http://salafytobat.wordpress.com/2009/05/19/potret-arab-saudi-di-masa-datang-menghilangkan-jejak-rasulullah-rubah-tempat-sai)

Inikah nubuwwah Rasulullah saw. ? Penghancuran Situs-2 Sejarah Oleh Kaum Wahabi Saudi (http://qitori.wordpress.com/2007/11/12/penghancuran-situs-situs-sejarah-oleh-kaum-wahabi-saudi/)

Tentang asal-usul Wahabi bisa dibaca di Sejarah Wahabi (http://hotarticle.org/sejarah-wahhabi/)

; (http://stopsmokingaddiction.wordpress.com)) (http://safrie.wordpress.com): (http://dietorganik.wordpress.com)) (http://bisnisbukudigital.wordpress.com)) (http://gazaproperty.wordpress.com) : (http://tawakalyogyakarta.wordpress.com)P (http://jamaahtablighonline.wordpress.com): (http://jamaah-tabligh-online.blogspot.com)D (http://jamaahtablighonline.blogspot.com) : (http://download-buku-elektronik.blogspot.com)) (http://interviewkerja.blogspot.com): (http://diet-organik-melilea.blogspot.com)( (http://dietorganik.blogspot.com) : (http://dietorganik.890m.com)P (http://danatunai.net78.net): (http://ebook-indonesia.bravehost.com)D (http://dietorganik.bravehost.com)

DAVIDSON29-05-2009, 10:59 AMNamun lama-kelamaan karena kerajaan Wahabi Saudi Arabia ini makin eksis (apalagi dengan dukungan penuh dari Amerika & Inggris) maka respons tersebut kian kendur. Dan tak terasa sudah sekitar 300 situs sejarah peradaban Islam yang mereka hancurkan.kenapa harus bawa2 nama pihak lain ?

DAVIDSON29-05-2009, 11:10 AMmoderinsasi itu dimana2 memang ada pro kontranya dan itu bukan hanya di Arab saudidiwilayah menteng, kota juga mengalami hal yg sama

jika akses tempat2 ziarah di Arab tidak dimoderinisasientar orang2 bilang orang Arab itu taunya hanya makan dan hajisaja, ga perhatiin kelayakan, kenyamanan, keselamatan para umrah dari seluruh dunia.........umat ditelantarakan

jika akses tempat2 ziarah dimoderenisasijuga ada nada sumbang..............contohnya diatas kita ini

susah deh kalo ini mo didiskusikan, mau di diemain atau mau diubek2 itu terserah kalian saja................tapi jangan bawa2 pihak2 lain napa seh kalo ga nyalahin2 pihak2 lain ?

Cikosenzki29-05-2009, 11:37 AM

Page 76: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

Hmmm apa kah ibu bakal datang ke tread ini ....:D

LUCIFER RED29-05-2009, 11:40 AMsuatu tindakan yang bodohh

DAVIDSON29-05-2009, 11:41 AMsebenarnya mendiskusikan hal ini ada baiknya1. pihak2 yg setuju dimoderenisasi dgn alasan........2. pihak2 yg tidak setuju dimoderenisasi dgn alasan ............

tapi biasanya yg terjadi adalah memberi alasan lalu mencari simpati dengan menuduh lawannya ada kongkalikong dng setan, masson, US dll

flagantz29-05-2009, 11:45 AMterjadi karma (http://forum.kafegaul.com/showthread.php?t=141768)?

The Jix29-05-2009, 05:23 PMIMHO yaah meodernisasi emang perlu...Tapi jg jangan ampe menghilangkan situs2 yg penting kali...Gw kurang ngerti ngeliat keterangan yg dikasi Alphamale karena gw juga bkn orang islam..mksdnya gw ga tau apakah situs2 yg hilang itu yg sangat penting...jd yah modernisasi dan mempertahankan situs2 itu musti seimbang...

Hiram29-05-2009, 10:43 PMMemangnya situas apa yg dihancurkan sih?Mekah itu dulunya pusat agama Paganisme Arabia kuno yg dihancurkan Muhammad dan kemudian menyisakan satu monolith yg diklaim sebagai milik Islam.Taliban jelas2 menghancurkan situs2 bersejarah patung2 Budha raksasa di Bamiyan, demikian pula ketika Constantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani Gereja Haggia Sofia yg merupakan pencapaian arsitektur Kristen termegah dimasa itu dirusak, salibnya dihancurkan dan dijadikan Masjid .. baru kemudian dimasa Kemal Attaturk situs bersejarah itu dijadikan Musium yg tebruka bagi semua.

Kalau mau gugat menggugat, situs peninggalan Hindu Budha di bekas Majapahit jg perlu diselidiki siapa yg menghancurkan, demikian pula sebab musabab kenapa kerajaan Hindu Pajajaran bisa lenyap tak berbekas pasca masuknya Islam.

Spt kata Robert Langdon di film Angels and Demons : Saya tidak anti Agama, saya anti Vandalisme :)

flagantz29-05-2009, 11:03 PM

Page 77: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)

IMHO yaah meodernisasi emang perlu...Tapi jg jangan ampe menghilangkan situs2 yg penting kali...Gw kurang ngerti ngeliat keterangan yg dikasi Alphamale karena gw juga bkn orang islam..mksdnya gw ga tau apakah situs2 yg hilang itu yg sangat penting...jd yah modernisasi dan mempertahankan situs2 itu musti seimbang...

klo diliat intinya tuh artikel kyk mao nge-blame US sama Inggris sbg dalang penghancuran....

well kalo gw bilang seh karma does exist :D

DAVIDSON30-05-2009, 09:09 AMMemangnya situas apa yg dihancurkan sih?Mekah itu dulunya pusat agama Paganisme Arabia kuno yg dihancurkan Muhammad dan kemudian menyisakan satu monolith yg diklaim sebagai milik Islam.Taliban jelas2 menghancurkan situs2 bersejarah patung2 Budha raksasa di Bamiyan, demikian pula ketika Constantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani Gereja Haggia Sofia yg merupakan pencapaian arsitektur Kristen termegah dimasa itu dirusak, salibnya dihancurkan dan dijadikan Masjid .. baru kemudian dimasa Kemal Attaturk situs bersejarah itu dijadikan Musium yg tebruka bagi semua.

Kalau mau gugat menggugat, situs peninggalan Hindu Budha di bekas Majapahit jg perlu diselidiki siapa yg menghancurkan, demikian pula sebab musabab kenapa kerajaan Hindu Pajajaran bisa lenyap tak berbekas pasca masuknya Islam.

Spt kata Robert Langdon di film Angels and Demons : Saya tidak anti Agama, saya anti Vandalisme :)

tapi kayaknya yg ditulis TS adalah gugat mengugat pada intern Islam sendirigugatan umat Islam dunia pada pemerintah kerajaan Arab Saudi ttg pemugaran, modernisasi situs2 bersejarah umat Islam yg ada disana

hanya saja dia mencari dukungan (memojokkaan pemerintah Arab) dengan memakai nama pihak luar

coba saja kalo dia mendukung pemerintah Arab, entar dia bilang yg menentang pemugaran adalah kelompok yg disusupi masson kale

DAVIDSON30-05-2009, 09:14 AMkarena gugatan ini bersifat intern.....bamiyan, situs2 kelompok lain kayaknya ga usah diikut2kan

yg perlu dibahas adalah perlu tidaknya modernisasi di Arab, solusinya atau apa kek yg penting jangan sampe pembicaraan menuju pada klaim2 dl

Page 78: Ajaran Sesat (Wahabi Salafi Yahudi)