ak triax
TRANSCRIPT
![Page 1: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB V
TRIAXIAL
5.1 Tujuan Percobaan
Untuk menentukan kekuatan suatu batuan di bawah tekanan triaxial yang
menghasilkan nilai kohesi (C), kuat geser, kuat geser (shear strength), dan sudut
geser dalam (∅ ).
5.2 Landasan Teori
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan batuan di bawah
tekanan triaxial. Sampel yang digunakan pada uji ini berbentuk silnder dengan
syarat-syarat conto uji sama dengan pengujian kuat tekan. Dari hasil pengujian
triaxial yang dilakukan dapat ditentukan parameter-parameter yang menunjukan
kekuatan batuan diantaranya adalah :
Nilai tegangan puncak (σ1) yang didapatkan dari hasil uji batuan dengan
tegangan keliling (σ3) yang berbeda-beda.
Strength envelope curve (kurva selubung kekuatan batuan), dari kurva ini
dapat menentukan parameter kekuatan batuan yaitu :
1. Kuat geser batuan (shear strength)
2. Sudut geser dalam (∅ ).
3. Kohesi (C).
Uji triaxial UU adalah uji kompresi triaxial dimana tidak diperkenankan
perubahan kadar air dalam contoh tanah. Sampel tidak dikonsolidasikan dan air
pori tidak teralir pada saat pemberian tegangan geser. Bidang-bidang tegangan
utama adalah 3 bidang yang saling tegak lurus dimana bekerja tegangan-
tegangan normal dan tanpa tegangan geser.
Tegangan-tegangan utama 1, 3 adalah tegangan normal yang bekerja
pada bidang-bidang tegangan utama. Tegangan deviator adalah selisih antara
tegangan utama terbesar (1) dan teganagan utama terkecil (3).
Lingkaran Mohr adalah representasi secara grafis kondisi tegangan-
tegangan pada suatu bidang dinyatakan dalam tegaangan normal dan tegangan
![Page 2: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/2.jpg)
geser. Garis keruntuhan adalah garis atau kurva yang menyinggung lingkaran-
lingkaran Mohr pada kondisi keruntuhan pada sampel yang memiliki tegangan-
tegangan keliling yang berbeda, mempunyai persamaan:
Tf = c + tan ø
Bidang keruntuhan adalah bidang dimana kuat geser maksimum dari tanah
telah termobilisasi saat keruntuhan. Secara teoritis pada uji triaxial, bidang
tersebut menyudut (45˚ + /2) terhadap bidang horizontal. Kriteria keruntuhan
Mohr-Coulomb adalah kuat geser tanah yang diperoleh dari uji triaxial. Kohesi
(c), adalah kuat geser tanah bila tidak diberikan tegangan keliling. Sudut geser
dalam (ø) adalah komponen kuat geser tanah yang berasal dari gesekan
antarbutir tanah.
Gambar 5.1Pengujian Triaxial
5.3 Alat-alat yang digunakan
1. Mesin kuat tekan
2. Bearing plate
3. Rubber jacket
4. Sistem hidrolik untuk memberikan tegangan keliling pada conto saat
pengujian.
5.4 Prosedur
![Page 3: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/3.jpg)
1. Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran
dimensi panjang minimal dua kali diameter percontoh.
2. Masukan percontoh batuan kedalam rubber jacket, setelah dimasukan ke
rubber jacket kemudian contoh dimasukan ke dalam silinder besi yang
berfungsi untuk menahan tegangan keliling yang diberikan kepada contoh
uji kemudian ditutup plat dan dipasangkan di mesin uji kuat tekan.
3. Spesimen diletakan diantara plat baja dan diatur agar tepat dengan plat
form penekanan alat, kemudian mesin dinyalakan sehingga spesimen
berada ditengah-tengah apitan plat baja dan pastikan bahwa kedua
permukaan specimen telah menyentuh plat baja tersebut.
4. Tegangan keliling (σ3) diberikan kepada conto uji dengan menggunakan
sistem hidrolik, usahakan tegangan ini konstan selama pengujian
dilakukan.
5. Skala pengukuran beban harus ditetapkan pada keadaan netral (nol).
6. Baca jarum penunjuk pembebanan pada axial dial gauge per 30 detik dan
catat hasil pengukuran.
7. Pemberian pembebanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga specimen
pecah.
8. Pembebanan dihentikan setelah spesimen mengalami pecah dan hasilnya
dibuat sketsa bentuk pecah serta catat sudut pecahnya.
5.5 Hasil Pengamatan
Tabel 5.1Hasil Pengamatan Data
Sampel
Panjang (mm)
Diameter (cm)
Jari - jari (cm)
Luas (cm2)
Perpendekan Axial x0,01
(mm)
Tegangan
samping (Ϭ3) (kg)
Beban (kg)
1 119,4 5,29 2,65 22,05
0
10
00,25 1101,03 1501,41 550
2 112,2 5,57 2,79 24,44
0
20
06,2 150
6,78 2007,15 590
3 110,75 5,35 2,68 22,55 0 30 0
![Page 4: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/4.jpg)
3,4 1604,83 2105,55 640
Sumber : Percobaan Triaxial 2014 Lab Geomekanika Tambang
5.6 Pengolahan Data
- Regangan Axial
Sampel 1
Regangan Axial =0 x0,01119,4
= 0
Regangan Axial =25x 0,01119,4
= 0,0021
Regangan Axial =103x 0,01119,4
=¿0,0086
Regangan Axial =141x 0,01119,4
= 0,0118
Sampel 2
Regangan Axial =0 x0,01112,2
= 0
Regangan Axial =620x 0,01112,2
= 0,0553
Regangan Axial =678x 0,01119,4
=¿0,0604
Regangan Axial =715x 0,01112,2
= 0,0637
Sampel 3
Regangan Axial =0 x0,01110,75
= 0
Regangan Axial =340x 0,01110,75
= 0,0307
Regangan Axial =103x 0,01110,75
=¿ 0,0436
Regangan Axial =141x 0,01110,75
= 0,0501
- Tegangan Puncak (Ϭ1)
Regangan Axial =Perpendekan Axialx 0,01
Lo
Tegangan Puncak (Ϭ1)= Beban + Tegangan samping (Ϭ3)
![Page 5: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/5.jpg)
Sampel 1
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 0 + 10 = 10
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 110 + 10 = 120 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 150 + 10 = 160 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 550 + 10 = 560 kg/cm2
Sampel 2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 0 + 20 = 20 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 150 + 20 = 170 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 200 + 20 = 220 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 590 + 20 = 610 kg/cm2
Sampel 3
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 0 + 30 = 30 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 160 + 30 = 190 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 210 + 30 = 240 kg/cm2
Tegangan Puncak (Ϭ1)= 640 + 30 = 670 kg/cm2
- Ϭ1- Ϭ3
Sampel 1
Ϭ1-Ϭ3 =0−022,05
= 0 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =110−022,05
= 4,99 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =150−11022,05
= 1,81 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =550−15022,05
= 18,14 kg/cm2
Sampel 2
Ϭ1-Ϭ3 =0−024,44
= 0 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =150−024,44
= 6,14 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =200−15024,44
= 2,05 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =590−20024,44
= 15,96 kg/cm2
Sampel 3
Ϭ1-Ϭ3=Bebann−Bebann−1
Ao
![Page 6: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/6.jpg)
Ϭ1-Ϭ3 =0−022,55
= 0 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =160−022,55
= 7,09 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =210−16022,55
= 2,22 kg/cm2
Ϭ1-Ϭ3 =640−21022,55
= 19,07 kg/cm2
- Tegangan Normal (Ϭn)
Sampel 1
Tegangan Normal (Ϭn)=18,14+10
2=14,07 kg/cm2
Sampel 2
Tegangan Normal (Ϭn)=15,96+20
2=17,98 kg/cm2
Sampel 3
Tegangan Normal (Ϭn)=19,07+30
2=24,53 kg/cm2
Gambar 5.1Grafik Lingkaran Mohr Triaxial
- Sudut Geser Dalam (Ф) = arc tan 2/12,72=8,930
- Kohesi (c) = 2 kg/cm2
Tegangan Normal (Ϭn)=(Ϭ 1−Ϭ 3)max+Ϭ 3
2
![Page 7: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/7.jpg)
5.7 Analisa
Dari praktikum yang telah dilakukan pada ketiga sampel yang sama
komposisinya menghasilkan beban maksimum yang tidak memiliki perbedaan
yang cukup signifikan yaitu sampel 1, 550 kg, Sampel 2, 590 kg, dan Sampel 3 ,
640 kg. Sampel 3 merupakan sampel dengan beban maksimum tertinggi diantara
ketiga sampel tersebut karean luas sampel yang lebih kecil yaitu 11,075 cm hal
ini menyebabkan beban yang diberikan akan terdistribusikan secara merata.
Artinya luas yang kecil dapat memberikan distribusi beban yang sangat baik. Hal
ini terlihat pula pada saat pengujian UCS dimana sampel 1 : 1 ukuran kecil
memiliki tegangan yang tertinggi. Luas yang kecil ini juga dapat memberikan
kekuatan pada sampel apabila diberi tegangan samping.
Selain itu, kohesi yang dihasilkan sebesar 2 kg/cm2 artinya sampel ini
memiliki kuat geser yang cukup buruk karena kuat geser akan semakin besar
apabila kohesinyab besar. Sudut geser dalam yang dihasilkan menunjukan
bahwa sampel memiliki kekutana yang cukup baik dalam menerima tegangan
dari atas (Ϭ1) karena sudut geser dalamnya cukup kecil yaitu 8,930 , akan tetapi
sampel cukup buruk dalam menerima tegangan geser dengan sudut geser dalm
yang kecil dan kohesi yang kecil pula.
5.8 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan terhadap ketiga sampel dengan
komposisi yang sama didapatkan hasil sebagai berikut :
- Sampel 1, 14,07 kg/cm2, Sampel 2, 17,98 kg/cm2, dan sampel 3, 24,
53 kg/cm2.
- Sudut Geser dalam yang dihasilkan adalah 8,930 dan kohesi sbesar 2
kg/cm2 yang menunjukan kuat geser yang cukup buruk.
![Page 8: ak triax](https://reader030.vdocuments.net/reader030/viewer/2022032802/55cf97b2550346d033930e5e/html5/thumbnails/8.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Staff Assisten Laboratorium Tambang, 3013, “Diktat Penuntun Praktikum
Geomekanika”, Labaratorium Tambang UNISBA.
Anonymus, 3012, “Triaxial Test”, www.wikipedia.org diakses pada tanggal 16
April 3013.