akademi angkatan laut

6
AKADEMI ANGKATAN LAUT Pada tahun 1951, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membuka Institut Angkatan Laut (IAL) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pertahanan Nomor: D/MP/279/1951 tanggal 29 Juni 1951. Kemudian disusul dengan S.K. Nomor : D/MP/313/51 tanggal 28 Juli 1951 yang memuat program pendidikan ALRI yang dilaksanakan secara mandiri. Pada Angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps Teknik Mesin, dan korps Administrasi. Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi atas dua tahun teori dan satu tahun praktek. Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda. Sedangkan untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI sendiri. Satu tahun kemudian yaitu pada penerimaan Angkatan II, ditambah dua korps yaitu korps Komando (KKO) dan korps Elektronika. Pada tanggal 13 Desember 1956, IAL berubah menjadi Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan sistem pendidikan tetap tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1961, karena sistem pendidikan tiga tahun dianggap terlalu singkat, maka diubah menjadi sistem pendidikan empat tahun. Prosentase pelajaran

Upload: dewiosa-cell

Post on 02-Jul-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKADEMI ANGKATAN LAUT

AKADEMI ANGKATAN LAUT

Pada tahun 1951, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membuka Institut

Angkatan Laut (IAL) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Pertahanan Nomor:

D/MP/279/1951 tanggal 29 Juni 1951. Kemudian disusul dengan S.K. Nomor : D/MP/313/51

tanggal 28 Juli 1951 yang memuat program pendidikan ALRI yang dilaksanakan secara

mandiri.

Pada Angkatan I, IAL membuka 3 jurusan atau korps yaitu korps Navigasi, korps

Teknik Mesin, dan korps Administrasi. Lama pendidikan ditentukan tiga tahun yang terbagi

atas dua tahun teori dan satu tahun praktek. Pada pelajaran teori, sebagian besar diberikan

oleh anggota Misi Militer Belanda (MMB) dan banyak menggunakan bahasa Belanda.

Sedangkan untuk penggemblengan watak dan fisik diberikan oleh pihak ALRI sendiri. Satu

tahun kemudian yaitu pada penerimaan Angkatan II, ditambah dua korps yaitu korps

Komando (KKO) dan korps Elektronika.

Pada tanggal 13 Desember 1956, IAL berubah menjadi Akademi Angkatan Laut

(AAL) dengan sistem pendidikan tetap tiga tahun. Selanjutnya pada tahun 1961, karena

sistem pendidikan tiga tahun dianggap terlalu singkat, maka diubah menjadi sistem

pendidikan empat tahun. Prosentase pelajaran yang diberikan menjadi 73% pelajaran

praktek/latihan serta teori kemiliteran/keangkatan lautan (profesi), dan 27% pengetahuan

akademik (Iptek). Sedangkan sistem lima korps yang ada dilebur menjadi hanya tiga korps,

yaitu korps Pelaut ( gabungan dari Pelaut, Teknik dan Elektro), Administrasi dan

Komando/Marinir. Tiga korps ini disebut sebagai “sistem laut”.

Menjelang akhir dari periode ini sistem laut dengan tiga korps disempurnakan lagi

menjadi sistem jurusan terbatas (Limited Line System) atau dinamakan “Sistem Cikar

Kemudi”, yang hanya terdiri dari korps Pelaut dan Marinir. Sistem ini hanya menghasilkan

sebagian angkatan ke XI, dan seluruh angkatan ke XII dan XIII. Pada angkatan XI V dan XV,

kembali diubah menjadi empat korps (Pelaut, Teknik, Elektronika, dan Marinir).

Page 2: AKADEMI ANGKATAN LAUT

Pada tanggal 16 Desember 1965, telah diputuskan oleh Presiden R.I selaku Panglima

Tertinggi ABRI/Panglima Besar Komando Operasi Tertinggi, tentang peresmian berdirinya

Lembaga Pendidikan AKADEMI BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA (AKABRI)

berdasarkan Surat Keputusan No. 185/KOTI/1965. Dengan demikian, lembaga-lembaga

pendidikan militer sebelumnya, AMN, AAL, AAU, dan AAK dihapuskan.

Pada tanggal 5 Oktober 1966, dibentuklah markas Komando AKABRI di Jakarta yang

merupakan badan pelaksana pusat dalam Departemen HANKAM. Berdasarkan S.K.

WAPERDAM BIDANG HANKAM No. KEP/E/61/66, diangkatlah Mayor Jenderal TNI

achmad Tahir, Gubernur AMN di Magelang. sebagai Komandan Jenderal AKABRI yang

pertama.

Pada tanggal 29 Januari 1967, diselenggarakan upacara pembukaan tahun akademi

AKABRI Tingkat I atau AKABRI Bagian Umum yang bertempat di Magelang. Berada satu

atap dengan AKABRI Bagian Darat (perubahan dari AMN sebelum integrasi). Selanjutnya,

AAL menjelma menjadi AKABRI Bagian Laut, AAU menjelma menjadi AKABRI Bagian

Udara, AAK menjelma menjadi AKABRI Kepolisian.

Dalam kaitannya dengan upaya integrasi, kegiatan-kegiatan pendidikan utama yang

bersifat integrasi mendapatkan perhatian serius yang meliputi: Pendidikan Dasar Prajurit,

Latihan Integrasi Kadet Weda, dan Kegiatan Pekan Olah Raga Bersama. Periode ini

menghasilkan lulusan angkatan ke XVI s/d angkatan ke XXXI.

Berdasarkan Keputusan Pangab No. Kep/29/X/1984, tanggal 10 Nopember 1984,

AKABRI Bagian Laut berubah menjadi Akademi TNI Angkatan Laut disingkat AAL.

Dalam perkembangan lebih lanjut, AAL menetapkan pola kurikulum 5 bulan + 3 tahun + 7

bulan. Beban studi dihitung dalam satuan kredit semester (SKS) yang dilaksanakan

berdasarkan SKep. KASAL nomor: SKep/331/III/1999, tanggal 2 Maret 1999, tentang

Page 3: AKADEMI ANGKATAN LAUT

kurikulum pendidikan Mapwa TNI AL dan Dikpasis. Dan Sejak tahun 2003, Korps

Administrasi diubah menjadi Korps Suplai. Mulai tahun 2008 AAL akan menyelenggarakan

pendidikan dengan pola 1 tahun di Akmil dan 3 tahun di AAL

TUGAS POKOK :

a. Akademi Angkatan Laut adalah lembaga penyelenggara pendidikan pertama tingkat

akademi di bawah Kasal yang memiliki tugas pokok mendidik para Kadet agar menjadi calon

Perwira yang berjiwa Pejuang Pancasila dan Sapta marga, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan profesi ketentaraan matra laut dalam spektrum penugasan awal di KRI/Pasukan

serta memiliki kemampuan manajerial dan jiwa kepemimpinan sebagai calon pemimpin

TNI/TNI AL.

b. Pendidikan di Akademi Angkatan Laut diarahkan pada pencapaian visi TNI Angkatan Laut

yaitu mewujudkan kekuatan TNI Angkatan Laut yang Besar, Kuat, Profesional dan Solid.

Pemecahan semua permasalahan pendidikan di Akademi Angkatan Laut menggunakan

pendekatan sistem dan mencakup segenap aspek.

c. Upaya Pendidikan yang diterapkan di Akademi Angkatan Laut meliputi pengajaran,

pelatihan dan pengasuhan. Pengajaran bertujuan membekali pengetahuan profesi sebagai

prajurit matra laut. Pelatihan bertujuan membekali ketrampilan profesi sedangkan

pengasuhan bertujuan membentuk, menumbuhkembangkan dan memantapkan kepribadian

serta semangat juang prajurit sejati.

VISI DAN MISI :

a. Visi. Akademi Angkatan Laut memiliki visi : “Akademi Angkatan Laut menjadi Lembaga

Pendidikan Tinggi Ketentaraan Matra Laut setingkat Strata 1 yang mampu menghasilkan

Perwira Muda TNI AL yang memiliki jiwa pejuang, profesional, disiplin, dan loyalitas

ketentaraan pertahanan negara matra laut”.

Page 4: AKADEMI ANGKATAN LAUT

b. Misi. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Akademi Angkatan Laut merumuskan

misinya sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan proses pendidikan yang terdiri dari pengajaran, pelatihan dan

pengasuhan yang efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan Perwira Muda TNI

AL yang berjiwa juang dan profesional, disiplin dan memiliki loyalitas, melalui upaya

penerapan manajemen dan teknologi pendidikan secara tepat.

2) Menyelenggarakan evaluasi pendidikan yang berkelanjutan dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan ke arah pengembangan yang lebih baik, inovatif

dan bermanfaat.

3) Menumbuhkembangkan pendidikan karakter yang berdasarkan pada nilai-nilai

moral akademik, etika dan agama untuk membangun kehidupan lingkungan

ketentaraan yang berbudaya dan beradab di kalangan civitas akademika.

4) Melaksanakan peran sebagai pioner dalam mendukung terwujudnya kekuatan

maritim nasional dalam rangka membangun ketahanan nasional yang kuat.