akhir tahun penelitian terapan unggulan...

81
AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI The Development and Upgrading of Seven Universities In Improving the Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KHITOSAN UNTUK MEMBRAN FORWARD OSMOSIS AIR PAYAU DAN AIR KOTOR Tahun ke 1 dari rencana 2 Tahun Dr. Saiful, M.Si. (NIDN : 0022096901) Dr. Ir. Marlina, M.Si. (NIDN : 0014046503) Dr. Muliadi Ramli, M.Si. (NIDN : 0001037301) Dr. M. Nizar Machmud, S.T, M. Eng (NIDN : 0020037202) Dibiayai oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 105/SP2H/LT/DPRM /IV/2017 tanggal 3 April 2017 UNIVERSITAS SYIAH KUALA OKTOBER 2017

Upload: phungnhan

Post on 07-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN

PERGURUAN TINGGI The Development and Upgrading of Seven Universities

In Improving the Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN

KHITOSAN UNTUK MEMBRAN FORWARD OSMOSIS AIR PAYAU DAN AIR KOTOR

Tahun ke 1 dari rencana 2 Tahun

Dr. Saiful, M.Si. (NIDN : 0022096901)

Dr. Ir. Marlina, M.Si. (NIDN : 0014046503) Dr. Muliadi Ramli, M.Si. (NIDN : 0001037301)

Dr. M. Nizar Machmud, S.T, M. Eng (NIDN : 0020037202) Dibiayai oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 105/SP2H/LT/DPRM /IV/2017 tanggal 3 April 2017

UNIVERSITAS SYIAH KUALA OKTOBER 2017

Page 2: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

AKHIR TAHUNPENELITIAN TERAPAN UNGGULAN

PERGURUAN TINGGIThe Development and Upgrading of Seven Universities

In Improving the Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KHITOSAN UNTUK MEMBRAN FORWARD OSMOSIS AIR

PAYAU DAN AIR KOTOR

Tahun ke 1 dari rencana 2 Tahun

Dr. Saiful, M.Si. (NIDN : 0022096901)Dr. Ir. Marlina, M.Si. (NIDN : 0014046503)

Dr. Muliadi Ramli, M.Si. (NIDN : 0001037301)Dr. M. Nizar Machmud, S.T, M. Eng (NIDN : 0020037202)

Dibiayai oleh:Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian

Nomor : 105/SP2H/LT/DPRM /IV/2017 tanggal 3 April 2017

UNIVERSITAS SYIAH KUALAOKTOBER 2017

Page 3: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

Judul

Peneliti!Pelaksana Nama Lengkap Perguruan Tinggi NIDN Jabatan Fungsional Program Studi NomorHP Alamat sure I (e-mail) Anggota (1) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Anggota (2) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Anggota (3) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra Alamat Penanggung Jawab Tahun Pelaksanaa.Il Biaya Tahun Berjalan Biaya Keseluruhan

HALAMANPENGESAHAN

: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KHITOSAN UNTUK MEMBRAN FORWARD OSMOSIS AIR PAY AU DAN AIR KOTOR

: Dr SAIFUL, S.Si, M.Si : Universitas Syiah Kuala : 0022096901 : Lektor Kepala : Kimia : 081360581225 : [email protected]

: Dr. Ir MARLINA M.Si : 0014046503 : Universitas Syiah Kuala

: Dr M. NIZAR MACHMUD S.T : 0020037202 : Universitas Syiah Kuala

: Dr MULIADI RAMLI S.Si, M.Si : 0001037301 : Universitas Syiah Kuala

: Tahun ke 1 dari rencana 2 tahun : Rp 135,500,000 : Rp 270,138,000

Kota Banda Aceh, 26- 10-2017 Ketua,

r SAIFUL, S.Si, M.Si) NIP/NIK 196909221994121001

. Hasanuddin, M.S.) \;::::=ti:&S:~1960 11141986031 001

Page 4: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

RINGKASAN PENELITIAN

Pembuatan Dan Karakterisasi Membran Khitosan Untuk Membran Forward Osmosis Air Payau Dan Air Kotor

Ketersediaan air minum yang higienes telah menjadi masalah utama di banyak

bagian dunia terutama di negara-negara miskin, negara sedang berkembang, dan negara

yang sering mengalami bencana termasuk Indonesia khususnya provinsi Aceh. Pasca

tanggap darurat bencana, air bersih dan air minum menjadi kebutuhan dasar yang sangat

penting dan harus terpenuhi. Metode atau teknologi pengolahan air minum alternatif yang

sedang dikembangkan adalah membran osmosa maju (forward osmosis). Metode membran

forward osmosis merupakan metode yang relativ baru yang dikembangkan untuk

menggantikan metode membran osmosa balik (reverse osmosis), lebih ekonomis dan

mudah diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi optimum pada

proses pembuatan membran forward osmosis untuk desalinasi dan pemurnian air payau,

dan air tercemar. Membran dibuat dari bahan dasar polimer khitosan dengan metode

pembalikan fasa (phase inversion method). Membran forward osmosis dibuat dengan

pencetakan larutan polimer diatas pelat kaca yang diikuti dengan proses solidifikasi dan

pembentukan membrane. Membran memiliki struktur asimetris dengan 33,67% porositas

dan 5,76% tingkat pembengkakan. Membran chitosan memiliki kekuatan tarik 28,83 kgf /

mm2 dan pemanjangan sebesar 7,16%. Glukosa, fruktosa, sukrosa digunakan sebagai

larutan penarik untuk menghilangkan larutan umpan air payau. Peningkatan konsentrasi

larutan yang menarik menyebabkan peningkatan fluks air. Untuk keempat solusi menarik,

urutan fluks air adalah campuran glukosa dan fruktosa >fruktosa > glukosa, sama dengan

laju alir. Kualitas air produk yang tinggi diperoleh untuk semua solusi menarik. Produk

kualitas air telah dipenuhi dengan peraturan pemerintah tentang kualitas air minum di

Indonesia. Membran osmosis maju Chitosan bisa menjadi metode alternatif untuk produksi

air minum.

Page 5: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Sesuai Prioritas

Nasional dengan judul : Pembuatan Dan Karakterisasi Membran Khitosan Untuk Membran

Forward Osmosis Air Payau Dan Air Kotor

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi yang telah memberikan kesempatan dan mempercayakan kami untuk

melaksanakan penelitian ini.

2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Universitas Syiah Kuala yang telah

memfasilisasi terlaksananya penelitian ini.

3. Dekan FMIPA Universitas Syiah Kuala yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian ini.

4. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Syiah Kuala yang telah mengizinkan

kami untuk melakukan penelitian ini dengan menggunakan fasilitas Laboratorium

Kimia FMIPA Universitas Syiah Kuala.

5. Para dosen teman sejawat dan laboran yang telah banyak memberikan bantuan dan

kerjasama yang baik selama pengerjaan penelitian ini.

6. Marlisa yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian ini.

Semoga Allah swt memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan jerih payah

yang telah disumbangkan kepada kami. Mudah-mudahan penelitian yang dikerjakan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin, ya rabbal ‘alamin.

Banda Aceh, Oktober 2017

Tim Peneliti

Page 6: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

DAFTAR ISI Halaman

RINGKASAN PRAKATA

i iv

DAFTAR ISI V DAFTAR TABEL Vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

4

2.1. Membran Forward Osmosis 4 2.2. Larutan Penarik 6 2.3. Kinerja Membran Forward Osmosis 6 2.4. Khitosan 7 2.5. Road Map Penelitian 8 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 11 3.1. Tujuan Penelitian 11 3.2. Manfaat Penelitian 11 BAB IV METODE PENELITIAN 12 4.1. Alat dan Bahan 12 4.2. Rancangan Penelitian 4.3. Prosedur Kerja 13 4.3.1. Pembuatan membran khitosan murni dengan dimetil

formamida 10%

13

4.3.2. Karakterisasi membran 13 4.2.3. Pengujian Membran Forward Osmosis 15 BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 17 5.1. Pembuatan Membran Khitosan dengan Penambahan

DMF dan Formamida 17

5.2. Karakkterisasi Membran 18 5.2.1. Ketebalan, Porositas dan Swelling Degree 18 5.2.2. Morfologi membran 18 5.2.3. Uji Mekanik Membran 20 5.2.4. Uji Termal Membran Khitosan 21 5.3. Pengujian Membran Forward Osmosis dan Fluks Air 22 5.4. Luaran yang telah dicapai pada tahun pertama (2017) 29 BAB VI TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1. Penelitian lanjutan tahun ke dua 30

Page 7: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

6.2. Luaran artikel publikasi internasional 31 6.3. Luaran draft dan pendaftaran paten 31 6.4. Luaran buku ajar 31 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 32 7.2. Saran 32 DAFTAR PUSTAKA 33 LAMPIRAN 36 LAMPIRAN 1 Produk penelitian LAMPIRAN 2 Bukti Seminar Internasional LAMPIRAN 3 Draft Artikel Publikasi Ilmiah LAMPIRAN 4 Draft HKI LAMPIRAN 5 Lokasi pengambilan sampel

Page 8: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1.

Larutan Penarik yang digunakan pada proses desalinasi air laut

6

Tabel 5.1.

Hasil karakteristik ketebalan membran 18

Page 9: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 2.1. Perbedaan membran forward osmosis (FO) dan membran reverse osmosis (RO) (Cath T.Y. dkk., 2006)

4

Gambar 2.2. Skema unit membran forward osmosis (Jincai Su dkk., 2012) 7 Gambar 2.3. Rumus struktur khitosan 8 Gambar 2.4. Roadmap penelitian tim pengusul 10 Gambar 4.1 Bentuk spesimen uji kekuatan tarik 14 Gambar 4.1. Ilustrasi proses pengujian membran forward osmosis (Jincai

Su et al., 2012). 16

Gambar 5.1. Proses pencetakan membran khitosan (a) Membran khitosan yang dicetak diatas plat keramik , (b) Membran khitosan yang sudah mulai mengering (c) Membran khitosan yang sudah lepas dari permukaan keramik setelah 2-3 hari.

17

Gambar 5.2. Morfologi membran khitosan 10% (v/v) DMF yang dikarakterisasi menggunakan SEM, (a) pemukaan atas, (b) permukaan bawah dan (c) dan (d) penampang melintang.

19

Gambar 5.3. Pengujian sifat mekanik dari membran khitosan (a) Penampakan sampel yang disiapkan sesuai dengan ukuran untuk analisis, (b) alat yang digunakan untuk pengukuran kuat tarik dan elongasi.

20

Gambar 5.4. Hasil pengujian mekanik membran kitosan menyangkut kuat tarik dan elongasi

21

Gambar 5.5. Hasil pengujian DSC membran khitosan 3% dan penambahan aditif dimetil formamida 10%

22

Gambar 5.6. Karakterisasi fluks air pada membran (a) Modul forward osmosis (b) Alat pompa peristaltik

23

Gambar 5.7. Pengaruh konsentrasi larutan penarik terhadap fluks air dengan larutan tiga jenis penarik yang berbeda

24

Gambar 5.8. Hasil uji kualitas air payau sebagai larutan umpan (a) dan air produk forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

26

Gambar 5.9. Hasil uji kualitas air umpan dan air produk forward osmosis terhadap logam berat (Cu, Pb, Zn, Cr, Fe, Ar, Cd)

27

Gambar 5.10. Hasil uji kualitas air kotor sebagai larutan umpan (a) dan air produk forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

28

Gambar 5.11. Hasil uji kualitas air kotor sebagai larutan umpan (a) dan air produk forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

29

Gambar 6.1. Rancangan kantong air minum berbasis membran FO 31

Page 10: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Produk penelitian 36 Lampiran 2 Bukti Seminar Internasional 38 Lampiran 3 Draft Artikel Publikasi Ilmiah 44 Lampiran 4 Draft HKI 53 Lampiran 5 Lokasi pengambilan sampel 59

Page 11: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Akses terhadap air minum yang higienes telah menjadi masalah utama di banyak

bagian dunia terutama di negara-negara miskin, negara sedang berkembang, dan negara

yang sering mengalami bencana. Lebih dari satu miliar orang kekurangan air minum yang

merupakan kebutuhan dasar setiap hari. Air tidak sehat telah menjadi penyebab utama

kematian di seluruh dunia; lebih dari 50% pasien rumah sakit menderita penyakit akibat

dari air tidak sehat (McGinnis R. L. and M. Elimelech, 2008). Pada sisi lain, daerah yang

mengalami bencana membutuhkan penanganan tanggap darurat yang cepat terhadap

kebutuhan akan air minum dan air bersih. Pasca tanggap darurat bencana, air bersih dan air

minum menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting dan harus terpenuhi (Steele A. and

B.A. Clarke., 2008).

Secara geografis Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana (hazard

potency) yang sangat tinggi. Pergerakan lempeng-lempeng Eurasia, Australia dan lempeng

Dasar Samudera Pasifik menyebabkan gempa bumi, tsunami, rangkaian gunung api aktif,

tanah longsor, banjir, dan lain-lain (Tejakusuma, 2005 dan KLH, 2009). Hal ini

membutuhkan kesiapan dan kesiagaan dalam menghadapi setiap bencana dan penanganan

pasca bencana. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008

tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana dan undang-undang Nomor 24 Tahun

2007 tentang Penanggulangan Bencana, salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan

kepada korban bencana adalah kebutuhan air bersih dan air minum. Bencana membuat

banyak masyarakat sulit memenuhi kebutuhan dasarnya termasuk kebutuhan air minum dan air

bersih. Jika air bersih dan air minum tidak tersedia maka para korban bencana akan

menderita berbagai penyakit. Penyakit yang muncul adalah penyakit gatal-gatal, dehidrasi,

diare dan muntaber, dapat dipastikan jumlah korban akan bertambah banyak sehingga

penanganan menjadi lebih sulit (Indriatmoko R. H. dan W. Hidayat, 2007). Air bersih dan

khususnya air minum menjadi sulit diperoleh karena rusak dan tercemarnya sumber air

bersih pada daerah bencana dan sulitnya akses menuju lokasi bencana. Untuk itu

pengembangan metode dan teknologi penyediaan air minum dalam situasi darurat

(emergency) yang cepat dan sederhana sangat diperlukan. Inovasi dan pengembangan

teknologi dalam penyediaan air bersih khususnya air minum masih perlu dikembangkan

lebih lanjut (Loo dkk., 2012 dan Clark and Steel, 2009).

Page 12: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

2

Inovasi dan pengembangan yang telah dilakukan dalam penyediaan air dalam

keadaan darurat adalah pengadaan mobil yang dilengkapi dengan mesin pengolahan air

kotor menjadi air bersih, namun tidak efektif untuk daerah yang terisolir akibat bencana.

Selain itn pengadaan mobil tersebut membutuhkan biaya yang besar karena menggunakan

metode membran osmosis balik (reverse osmosis atau disingkat RO). Metode ini

mempunyai kelemahan terutama dibagian pengoperasian dan pemeliharaannya.

Pengoperasian membran osmosis balik memerlukan energi tinggi; energi yang dibutuhkan

untuk menghasilkan tekanan hidrolik melebihi tekanan osmotik; untuk desalinasi air payau

pada tekanan 15 bar dan dalam desalinasi air laut pada tekanan 60 sampai 80 bar (Laura A.

Hoover dkk., 2011). Pada membran osmosis balik kemungkinan terjadinya fouling tinggi,

jika tidak ditangani secara tepat waktu, secara permanen dapat merusak membran dan

mengakibatkan penurunan dalam proses kerja membran sehingga membutuhkan membran

pengganti (Fritzmann. C dkk., 2006). Kelemahan-kelemahan metode membran osmosa

balik menyebabkan tidak mudah diaplikasikan dalam keadaan darurat dan daerah lokasi

bencana.

Metode atau teknologi pengolahan air minum alternatif sedang dikembangkan

adalah membran osmosis maju (forward osmosis atau disingkat FO). Para peneliti

mengembangkan membran forward osmosis untuk menggantikan membran reverse

osmosis. Metode membran forward osmosis merupakan suatu metode penyaringan air

yang tidak memerlukan energi/tekanan, pompa, bahan kimia dan efektiv menghilangkan

bakteri dan virus bahkan dari air limbah sekalipun serta praktis dalam penggunaannya

(Altee dkk., 2014). Membran ini merupakan membran hidrofilik, memungkinkan air untuk

melewati, namun mampu menahan semua kontaminan karena penggunaan ukuran pori

yang sangat kecil (Zhao dkk., 2012). Salah satu aplikasi yang memungkin adalah

pembuatan modul dan kantong penyaring air siap minum. Membran ini telah digunakan

oleh NASA, Departemen Pertahanan AS untuk memproduksi air minum dari air limbah

dan urin di ruang angkasa. Hal ini memungkinkan air murni untuk dibuat dari hampir

semua sumber air, termasuk air pasokan yang sangat keruh, tercemar dan beracun (Shafer

dkk., 2015).

Inovasi kunci membran forward osmosis adalah memanfaatkan potensi tekanan

osmotik yang diciptakan oleh cairan seperti larutan gula dan elektrolit dalam sirup

minuman olahraga sebagai sumber energi untuk menggerakkan proses filtrasi. Ini berarti

bahwa minuman yang dihasilkan bukan hanya air, tetapi menyediakan pengganti elektrolit

Page 13: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

3

dan sumber kalori bagi pengguna. Membran forward osmosis dengan struktur yang sangat

rapat, mampu menolak hampir 90% dari garam dalam urin. Dengan kemampuan

filterisasi yang optimal membran ini telah digunakan oleh militer AS, termasuk pasukan

elit pertempuran, dan organisasi bantuan bencana untuk memenuhi kebutuhan air minum.

Aplikasi dan kebutuhan membran forward osmosis ini pada masa akan datang akan

meningkat dengan luas dan pesat (Chung dkk., 2012 dan Shafer dkk., 2015).

Salah satu polimer alam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan dasar

membran forward osmosis adalah khitosan (Saiful dkk., 2014). Khitosan digunakan

sebagai bahan dasar karena khitosan merupakan polimer alam sehingga lebih ramah

lingkungan dibandingkan dengan polimer sintetik. Khitosan mempunyai sifat mekanik

yang baik, hidrofilik, dan mempunyai sisi aktif. Sehinggga khitosan merupakan polimer

pendukung yang baik untuk pembuatan membran (Saiful dkk., 2013). Pada penelitian ini

akan dilakukan pembuatan membran forward osmosis berbahan dasar khitosan. Pembuatan

membran diawali dengan pembuatan larutan homogen dengan kekentalan yang diinginkan,

lalu pencetakan larutan polimer sebagai lapisan tipis. Selanjutnya, penguapan pelarut dari

larutan cetak sehingga terbentuk membran yang dikarakterisasi dan dikembangkan sebagai

media untuk memproduksi air siap minum.

Page 14: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Membran Forward osmosis

Metode forward osmosis yaitu suatu proses pemurnian air dimana larutan dengan

kosentrasi rendah menuju ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran

semipermeabel (Cath T.Y. dkk., 2006). Dimana proses tersebut berkerja berdasarkan

gradien tekanan osmotik, sehingga energi untuk mengangkut air melintasi membran

hampir dapat diabaikan (Jincai Su dkk.,2012). Ada pun keuntungan dari membran forward

osmosis dibandingkan dengan osmosis balik yaitu tidak memerlukan tekanan eksternal

hidrolik, kemungkinan terjadinya fouling pada membran kecil dan kemungkinan terjadinya

kontaminan rendah (McCormick P. dkk., 2008). Pada metode membran osmosis balik,

proses pemurnian air dengan cara memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut

tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan

menggunakan tekanan hidrolik melebihi tekanan osmotik (Laura A. Hoover dkk., 2011).

Perbedaan membran forward osmosis dan membran osmosis balik dapat dilihat pada

gambar 2.2.

Gaya (∆P)

Gambar 2.1. Perbedaan membran forward osmosis (FO) dan membran reverse osmosis (RO) (Cath T.Y. dkk., 2006)

Sampai saat ini, ada beberapa jenis membran FO yang telah dilaporkan seperti (1)

membran lembaran datar yang terbuat dari ester selulosa (Zhang dkk., 2010), (2) serat

berongga tunggal dan dual-layer berdasarkan polibenzimidazol (PBI) (Yang dkk., 2009),

selulosa asetat (CA) (Su dkk. 2010; Su dan Chung 2011) atau poli-amida-imida (Setiawan

dkk., 2010) (3) membran poliamida film tipis komposit (Yip dkk., 2010; Widjojo dkk.,

2011) (4) membran berlapis berbahan dasar polielektrolit (Qiu dkk., 2011) dan (5)

Page 15: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

5

membran biomimetik yang dilekatkan dengan aquaporin z (Wang dkk., 2012). Sebagian

besar membran FO dirancang dengan struktur yang asimetris dengan lapisan aktif padat

tipis pada sublayer berpori. Membran ini sedang dikembangkan untuk berbagai aplikasi,

contoh aplikasinya yaitu pengolahan air limbah dan pemurnian air, desalinasi air laut dan

kantong air minum untuk situasi bantuan militer, rekreasi dan darurat dapat diandalkan

apabila air minum tidak tersedia (Chung dkk., 2012 dan Shafer dkk., 2015).

Ada dua tantangan utama yang menghambat kerja membran forward osmosis salah

satunya adalah pemilihan larutan penarik (draw solution) yang sesuai. Dimana ada

beberapa kriteria sebagai larutan penarik: (1) harus memiliki tekanan osmotik jauh lebih

tinggi dari larutan umpan agar mendapatkan fluks air yang tinggi (2) pemisahan air dari

larutan penarik harus mudah (3) larutan penarik harus mudah diregenerasikan dan

digunakan kembali serta ekonomis (4) larutan penarik tidak boleh bersifat racun (5) zat

terlarut didalam larutan penarik harus memiliki difusivitas yang lebih tinggi dalam cairan

dan permeabilitas yang rendah melalui lapisan selektif membran untuk meningkatkan

aliran air serta untuk meminimalkan terjadinya fouling pada membran (Achilli A., 2010).

Tantangan lainnya adalah preparasi membran yang tepat dapat mengurangi efek

konsentrasi polarisasi, fouling dan difusi zat terlarut. Berbagai penelitian tentang proses

FO mengungkapkan bahwa eksperimental fluks air membran FO cenderung signifikan

lebih rendah dari prediksi nilai teori difusi larutan klasik. Fluks air semakin rendah dari

perkiraan disebabkan karena adanya polarisasi konsentrasi internal dan eksternal (ICP dan

ECP) selama proses transportasi massa, secara signifikan mengurangi kekuatan pendorong

osmotik. Polarisasi konsentrasi berkaitan dengan sifat fisik zat terlarut, dinamika fluida dan

yang paling penting struktur lapisan pendukung membran. Oleh karena itu, sangat

diperlukan membran lapisan tipis dengan pendukung porositas tinggi dan interkonektivitas

pori. Selain morfologi lapisan pendukung, McCutcheon dan Elimelekh (2008)

menunjukkan bahwa hidrofobik permukaan lapisan pendukung secara signifikan dapat

menghambat aliran air karena hidrofobik menyebabkan terganggunya kontinuitas air.

Lapisan aktif padat dibutuhkan untuk menurunkan difusi garam dan fouling.

Membran forward osmosis harus dibuat dan dikembangkan dengan pengujian yang

intensif. Membran ini harus mempunyai ukuran pori sekitar 3-5 angstrom sehingga bakteri,

dengan ukuran mulai dari 2.000 sampai lebih dari 500.000 angstrom tidak dapat

melewatinya. Bahkan virus terkecil yang mempunyai ukuran 50 sampai 1.000 angstrom

akan disaring.

Page 16: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

6

2.2. Larutan Penarik (Draw Solution)

Sumber kekuatan pendorong pada metode forward osmosis yaitu larutan yang

terkonsentrasi pada sisi permeat membran. Larutan tersebut disebut larutan penarik atau

draw solution. Adapun kriteria untuk larutan penarik yaitu harus memiliki tekanan

osmotik yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan umpan nya, larutan penarik harus

mudah diregenerasikan, dapat digunakan kembali serta ekonomis dan larutan penarik tidak

boleh bersifat racun (Cath T.Y. dkk., 2006).

Tabel 2.1. Larutan Penarik yang digunakan pada proses desalinasi air laut

Larutan penarik C larutan penarik (mol/L)

Literatur

MgCl2 0,5 Achilli, A dkk., 2010 CaCl2 0,56 Achilli , A dkk., 2010 NaCl 0,8 Achilli, A dkk., 2010 KCl 0,3 Achilli, A dkk., 2010

MgSO4 1 Achilli, A dkk., 2010 NH4HCO3 1 Achilli, A dkk., 2010 Sukrosa 5 Cath Tzahi Y. dkk., 2006 Fruktosa 5 dan 6 Wanling tang and

How Yong Ng, 2007 Glukosa - Kravath and Davis, 1975

Campuran glukosa dan fruktosa

- Kessler and Moody, 1976

Untuk menghasilkan minuman bernutrisi dapat digunakan larutan penarik berupa

fruktosa dalam desalinasi air laut dengan metode forward osmosis. Fruktosa digunakan

karena tekanan osmotik yang relatif tinggi dan sangat larut. Dimana air akan berdifusi ke

dalam larutan penarik fruktosa terkonsentrasi sampai larutan tersebut encer. (Ge dkk.,

2013). Adapun larutan penarik yang sering digunakan dalam proses pengolahan air, dapat

dilihat pada tabel 2.1.

2.3. Kinerja Membran Forward Osmosis

Proses FO bekerja pada prinsip osmosis, didorong oleh gradien osmotik

antara dua larutan yang berbeda konsentrasi yang dipisahkan oleh membran

semipermeabel. Apabila dua buah larutan dengan konsentarsi encer dan

konsentrasi pekat dipisahkan oleh membran semi-permeable, maka larutan dengan

konsentrasi yang encer akan terdifusi melalui membran tersebut masuk ke dalam

larutan yang pekat sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi. Fenomena tersebut

Page 17: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

7

dikenal sebagai proses osmosis. Jika air tawar dan air asin dipisahkan dengan

membran semi-permeable, maka air tawar akan terdifusi ke dalam air asin melalui

membran tersebut sampai terjadi kesetimbangan. Daya penggerak (driving force)

yang menyebabkan terjadinya aliran difusi air tawar ke dalam air asin melalui

membran semi-permeable tersebut dinamakan tekanan osomosis (Phuntsho.S dkk.,

2011). Dimana skema unit membran forward osmosis dapat dilihat pada gambar

2.6.

Gambar 2.2. Skema unit membran forward osmosis (Jincai Su dkk., 2012)

2.4. Khitosan

Salah satu bahan polimer alami cukup murah dan banyak tersedia yaitu senyawa

khitosan. Senyawa khitosan mempunyai struktur yang hampir sama dengan selulosa asetat,

yaitu senyawa golongan polimer karbohidrat. Khitosan dapat dibuat dari khitin melalui

reaksi deasetilasi. Khitin sendiri dapat diperoleh dari limbah kulit udang atau bahan yang

mengandung khitin lainnya. Pengembangan, penggunaan, dan penelitian mengenai

khitosan yang telah dilakukan, khitosan dapat digunakan sebagai bahan obat, koagulan,

membran pervaporasi, elektroda, dan sebagai adsorben logam berat seperti merkuri, seng,

tembaga, kromium, plutonium, dan besi (Widodo dan Muslihatin, 2005). Pengembangan

dan penelitian khitosan sebagai membran baru dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini

dan belum banyak literatur yang melaporkannya. Hasil-hasil penelitian pendahuluan

menunjukkan bahwa membran khitosan mempunyai prospek untuk dikembangkan (Inoue

Page 18: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

8

dkk., 1994, Saiful dkk., 2003). Khitosan merupakan polimer pendukung yang baik untuk

pembuatan membrane adsorpsi karena mempunyai sifat mekanik yang baik, hidrofilik, dan

mempunyai sisi aktif (gugus fungsi).

Gambar 2.3. Rumus struktur khitosan

2.5. Road Map Penelitian

Kejadian bencana besar di Indonesia diikuti dengan pengungsian menimbulkan

masalah kesehatan yang berawal dari kurangnya air bersih dan air minum yang berakibat

pada buruknya kebersihan diri, serta buruknya sanitasi lingkungan yang menyebabkan

pengembangan beberapa jenis penyakit menular. Penyakit yang muncul adalah penyakit

gatal-gatal, dehidrasi, diare dan muntaber, dapat dipastikan jumlah korban akan bertambah

banyak sehingga penanganan menjadi lebih sulit. Bantuan darurat bencana untuk

pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana diberikan dengan memperhatikan standar

minimal kebutuhan dasar dan memperhatikan prioritas kepada kelompok rentan. Menurut

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan

Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan pemenuhan kebutuhan

dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf d, diberikan kepada korban

bencana dalam bentuk penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan

sanitasi, dan pelayanan kesehatan. Air bersih adalah air yang kualitasnya memadai untuk

diminum serta digunakan bagi kebersihan pribadi dan rumah tangga tanpa menyebabkan

risiko yang berarti terhadap kesehatan. Khusus bantuan air minum sejumlah 2.5 liter per

orang per hari.

Hal ini sebenarnya sejalannya dengan tema ketiga dalam RIP Unsyiah (bidang

mitigasi dan penanggulangan bencana). Beberapa bencana yang sering terjadi, misalnya

banjir bandang, angin topan, longsor, kekeringan dan tsunami. Oleh karena itu,

penanggulangan dan pencegahan serta kesiapsiagaan secara dini timbulnya korban akibat

bencana perlu mendapatkan perhatian secara lebih mendalam. Pasca tanggap darurat

Page 19: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

9

bencana, selalu terjadi kedaruratan di semua aspek kehidupan, terjadinya kelumpuhan

pemerintahan, rusaknya fasilitas umum, terganggunya sistem komunikasi dan transportasi,

lumpuhnya pelayanan umum yang mengakibatkan terganggunya tatanan kehidupan

masyarakat. Hal tersebut yang mendorong masyarakat melakukan segala hal untuk dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk air untuk minum.

Teknologi membran menawarkan solusi alternatif dalam penyediaan air minum

dalam keadaan darurat. Membran sebagai media untuk pemisahan dapat dibuat dari

berbagai bahan dasar polimer sesuai dengan aplikasinya. Dalam penelitian ini dilakukan

pembuatan membran forward osmosis berbahan dasar khitosan. Saiful dkk. (2003) telah

menggunakan polimer khitosan untuk membran filtrasi logam berat dalam air tercemar.

Khitosan mempunyai sifat mekanik yang baik, hidrofilik, dan mempunyai sisi

aktif. Sehinggga khitosan merupakan polimer pendukung yang baik untuk

pembuatan membran untuk berbagai aplikasi termasuk membran adsorpsi (Saiful

dkk., 2013). Studi pendahuluan telah dilakukan untuk mengembangkan khitosan sebagai

bahan dasar membran forward osmosis (Saiful dkk., 2014). Dalam studi

pendahuluan ini telah dapat dibuat membran membran forward osmosis untuk

desalinasi air payau dari sampel air muara sungai Krueng Cut. Membran forward

yang dihasilkan masih belum optimal karena masih banyak parameter yang

mempengaruhi pembentukan dan kinerja membran belum dipelajari. Beberapa

kelemahan yang masih ditemukan antara lain fluks air yang masih rendah, adanya

fouling dan penurunan fluks selama proses penyaringan, belum dipelajari

pengaruh larutan penarik, belum adanya prototip modul membran forward

osmosis, dan belum dikembangkan menjadi kantung penyaring air siap saji. Oleh

karena itu penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan. Peta jalan penelitian

membran khitosan ini ditunjukkan pada gambar 2.4.

Page 20: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

10

1. Produk teknologi2. Kekayaan intelektual

Studi awal pembuatan membran khitosan sebagai penyaring logam berat (2003)

Kajian desalinasi air payau

menggunakan membran RO (2009-2014)

Optimasi dan pengembangan

membran forward osmosis untuk penyaring

air minum (usulan 2016)

Pembuatan prototip modul

forwrad osmosis dan kantong air minum (Usulan

2017)

Studi pendahuluan pembuatan membran

forward osmosis berbahan dasar khitosan (2014)

Pengembangan membran khitosan untuk pemurnian biodiesel (2013)

Gambar 2. 4. Roadmap penelitian tim pengusul

Pengalaman-pengalaman riset dan kerjasama yang telah dilakukan diharapkan sangat

membantu untuk terlaksananya penelitian yang diusulkan ini. Marlina dkk. sejak tahun

2007 sampai sekarang telah dan sedang mengembangkan membran reverse osmosis

berbahan dasar poliurethan untuk desalinasi air payau. Tim peneliti telah

mengembangkan membran poliuretan (PU) dari minyak jarak pagar (jatropha oil)

dengan berbagai jenis diisosianat yang mempunyai kinerja yang tinggi, dua

diantara membran yang dihasilkan sudah diusulkan untuk mendapatkan

HAKI/Paten (Marlina dkk., 2012 dan Marlina dkk., 2013). Pengusul didukung

beberapa peneliti yang mempunyai kemampuan dan pengalaman riset yang saling

mendukung. Koordinasi, monitoring dan evaluasi hasil secara teratur diharapkan dapat

menghasilkan membran forward osmosis dengan kualitas yang baik dan target yang

diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian pengusul yakin penelitian ini akan dapat

berjalan dengan baik dan diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

penyediaan kantong penyaring air minum untuk keperluan dalam keadaan darurat

khususnya pasca tanggap darurat bencana baik di Provinsi Aceh khususnya dan Indonesia

pada umumnya.

Page 21: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

11

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah memperoleh membran

forward osmosis berbasis khitosan dengan karakteristik yang dapat digunakan sebagai

media penyaring air minum. Tujuan khusus penelitian ini adalah mempelajari pengaruh

komposisi optimal pembuatan membran, pemilihan larutan penarik, pembuatan modul

forward osmosis, pembuatan kantong penyaring air dan karakterisasi membran forward

osmosis yang dihasilkan, yang meliputi struktur, sifat termal, kekuatan tarik, fluks air,

fouling, dan kualitas air yang dihasilkan.

3.2. Manfaat Penelitian Berbagai bencana alam telah melanda sejumlah pelosok nusantara dalam beberapa

tahun terakhir ini. Bencana mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dan kebutuhan dasar sulit

dipenuhi, termasuk kebutuhan air minum, air bersih dan sanitasi sehingga penduduk terpaksa

harus mengungsi. Air bersih dan air minum menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting

dan harus terpenuhi pasca bencana.

Metode membran forward osmosis merupakan salah satu metode alternativ yang dapat

dikembangkan untuk menghasilkan air siap minum khususnya masa tanggap darurat bencana.

Membran ini dapat diaplikasikan untuk desalinasi air laut, air payau dan air tercemar.

Penelitian ini akan menghasilkan produk kantong penyaring air yang dapat menghasilkan air

yang bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu meskipun air yang diperoleh

berasal dari sumber yang kotor dan tercemar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan

ditentukan kondisi optimum dari kinerja membran khitosan sebagai membran forward

osmosis yang diterapkan pada desalinasi air payau, air laut dan air tercemar.

Page 22: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

12

BAB 4. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang ditempuh adalah eksperimen di Laboratorium. Penelitian

dilakukan di Labotorium Penelitian Jurusan Kimia FMIPA Unsyiah dan Laboratorium

Teknik Mesin Unsyiah. Penelitian direncanakan selama 8 bulan. Koordinasi, monitoring

dan evaluasi hasil secara teratur diharapkan dapat menghasilkan target yang diharapkan.

4.1 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah magnetic stirrer,

oven, pengaduk magnetik, mikrometer, modul forward osmosis, AAS, saliniti

meter, TDS meter, konduktometer, pH meter, pisau, hot plate, neraca analitik, stop

watch, penyaring whatmann, press kaca, termometer, alat press plastik, dan berbagai alat

gelas yang biasa digunakan di laboratorium.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah khitosan, asam asetat glassial,

dimetil formamida, akuades, sukrosa, fruktosa, glukosa, NaOH, HgCl2, SnCl2.2H2O, Pb

(NO3)2, As2O3, K2Cr2O7, FeCl3,. Sedangkan sampel yang digunakan yaitu air payau

yang diambil dari sungai Krueng Cut dan air laut Alue Naga, air kotor sungai Krueng

Aceh.

4.2. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian tahun I akan dilakukan pembuatan membran khitosan dengan

mempelajari komposisi larutan cetak yang terdiri dari khitosan sebagai bahan

dasar dan formamida serta dimetil formamida sebagai aditiv di dalam pelarut

asam asetat. Penambahan aditif dalam pembuatan membran bertujuan untuk

mendapatkan struktur rapat berpori dan fluks yang optimum. Membran akan

dikarakterisasi meliputi struktur, derajat pengembangan (swelling degree),

porositas, sifat mekanik (uji tarik), fluks air (clean water fluxes), uji DTA,

SEM, dan uji jebol. Untuk pengujian forward osmosis akan dibuat modul

membran forward osmosis berbahan dasar kaca mika (acrylic). Dalam

pengujian membran forward osmosis akan dikaji pengaruh tiga larutan penarik

yaitu glukosa, fruktosa, dan glukosa. Pada tahap akhir akan dilakukan

pengujian desalinasi air payau, air laut, dan air kotor. Kualitas air akan

dianalisis terhadap konsentrasi logam berat (Hg, Pb, As, Fe, Cr), salinitas, pH,

Page 23: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

13

daya hantar, TDS, dan total bakteri coliform menggunakan metode standar

(APHA, 1997)

4.3. Prosedur Kerja

4.3.1. Pembuatan membran khitosan murni dengan dimetil formamida 10%

Dibuat larutan khitosan dengan konsentrasi 3% (b/v) dalam erlenmeyer

yaitu 3 gram khitosan yang dilarutkan dengan 100 mL asam asetat 1% (v/v),

ditambahkan dimetil formamida (DMF) dengan konsentrasi 10% (v/v) sebagai zat

aditif (Melisa, 2014). Erlemeyer ditutup dan diaduk dengan menggunakan

pengaduk magnetis selama ± 24 jam pada temperatur ruangan. Kemudian membran

dicetak tipis di atas lempeng keramik dengan ketebalan 0,388 mm (ketebalan

membran diatur dengan menggunakan selotip) dan pelarut dibiarkan menguap pada

suhu ruang sampai membran mengering dan terlepas dari lempeng keramik.

Setelah itu membran dicuci dengan NaOH 1% (b/v) dan dibilas dengan aquades

sampai air bilasan terakhir diuji dengan kertas lakmus dan kertas lakmus biru tidak

berubah warna. Setelah itu membran dikeringkan pada suhu ruang. Membran yang

diperoleh digunakan untuk pengujian forward osmosis. Bentuk fisik membran

diamati secara visual dan permukaan membran dengan menggunakan SEM.

4.3.2 Karakterisasi membran

Uji ketebalan

Ketebalan film diukur dengan menggunakan alat digital mikrometer pada

tiga titik yang berbeda secara random dan dirata-ratakan. Angka ketebalan

ditunjukkan oleh alat secara digital.

Porositas membran dan derajat pengembangan (swelling degree).

Membran basah dan membran kering ditimbang masing–masing sebanyak

tiga kali. Kemudian diukur diameter dan ketebalan masing–masing membran

dengan menggunakan mikrometer digital. Porositas membran (ε) dan derajat

pengembangan (swelling degree), dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan dibawah ini:

Ɛ ( %) = 𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ −𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ𝑥 100

𝑆𝑤𝑒𝑙𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑔𝑟𝑒𝑒 ( %) = 𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ −𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑉 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑥 100

Page 24: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

14

Ket:

ε (%) = Porositas membran swelling degree(%) = Derajat pengembangan Vmembran basah = Jumlah volume membran basah Vmembran kering = Jumlah volume membran kering (Avramescu dkk,

2004)

Penentuan fluks air.

Penentuan fluks air membran ditentukan dengan waktu 1, 3, 6, dan 9 jam

dan diperoleh volume permeate dengan menggunakan modul forwad osmosis pada

suhu ruang. Nilai fluks yang diperoleh, dihitung dengan persamaan:

Ket:

J = Fluks air ( L/m2jam)

R = Jari-jari (m)

V = Volume (L)

T = Waktu (jam)

Uji SEM

Dipotong sampel dengan ukuran 1x1 cm. Setelah itu sampel dikarakterisasi

dengan menggunakan peralatan scanning electron microscopy (SEM) untuk

melihat permukaan membran dengan beberapa kali pembesaran.

Uji Mekanik

Pegujian tarik untuk membran mengacu pada ASTM-D638. Spesimen uji tarik

pada membran dapat dilihat pada gambar 4.1.

2 cm 5 cm

Gambar 4.1 Bentuk spesimen uji kekuatan tarik Sumber: ASTM D-368 (1976)

(Mulder,

𝐽 =𝑉

𝜋𝑟2𝑡

0,

Page 25: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

15

Pada gambar spesimen tersebut, kedua ujung dari spesimen dijepit pada

speciment clamp dengan menggunakan alat uji mekanis (Universal Testing

machine), diamati kekuatan tarik (kgf/mm2) dan persen elongasi (%). Setelah

dilakukan uji tarik maka akan didapat komposisi yang kompatibel dan ketahanan

mekanis yang optimum (Annual Book of ASTM Standars, 1976).

Analisis Termal

Untuk mempelajari pengaruh suhu pada membran, dilakukan pengujian

menggunakan alat Differential Scanning Calorimetry (DSC). Analisis termal

dilakukan untuk mengetahui suhu transition glass (Tg) berdasarkan standar ASTM

D3418-08. Differential Scanning Calorimetry (DSC) dapat mengukur secara

kuantitatif perubahan entalpi yang timbul sebagai fungsi dari suhu dan waktu.

Sampel ditimbang sekitar 2.2 mg kemudian dimasukan ke dalam crucible 40 pada

suhu ruang sampai 500 oC. Dari pengujian DSC, sifat termal dari bahan dapat

dilihat dari grafik yang akan muncul dari layar komputer.

4.3.3. Pengujian Membran Forward Osmosis

a. Pembuatan larutan penarik

Dibuat larutan penarik dari glukosa, fruktosa dan campuran fruktosa dan

glukosa dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,3; 0,5; 0,7; dan 1 M yang dilarutkan

menggunakan aquades dalam labu ukur 250 mL hingga tanda batas.

b. Uji membran forward osmosis

Proses pengujian membran forward osmosis menggunakan modul forward

osmosis dengan pengujian sistem kontinyu (aliran). Dimana modul forward

osmosis diilustrasikan seperti pada Gambar 4.2. Pada tabung 1 diisi dengan larutan

penarik berupa glukosa dengan variasi konsetrasi (0,1; 0,3; 0,5; 0,7; dan 1 M) dan

tabung ke 2 diisi dengan larutan umpan berupa air payau. Dimana larutan penarik

ini akan menarik molekul air (pelarut) yang ada dilarutan umpan sehingga akan

berpindah ke larutan penarik melalui membran yang terbuat dari khitosan. Proses

forward osmosis dilakukan dengan variasi waktu 1, 3, 6, dan 9. Setelah itu dicek

kembali kualitas dari air yang dihasilkan tersebut dengan menggunakan parameter

Page 26: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

16

Daya Hantar Listrik (DHL), salinitas, TDS dan pH. Larutan penarik digantikan

dengan fruktosa dan kemudian digantikan lagi dengan campuran (fruktosa dan

glukosa) dengan variasi konsetrasi (0,1; 0,3; 0,5; 0,7; dan 1 M) dengan perlakuan

yang sama.

Gambar 4.2. Ilustrasi proses pengujian membran forward osmosis (Jincai Su

et al., 2012).

c. Analisis larutan penarik dan larutan umpan

Dilakukan pengujian terhadap larutan penarik dan umpan dengan

menggunakan parameter daya hantar listrik serta pH dengan menggunakan alat

konduktimeter dan pH meter.

Page 27: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

17

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Pembuatan Membran Khitosan dengan Penambahan DMF dan

Formamida

Pembuatan membran khitosan murni yang terbaik, berdasarkan penelitian

sebelumnya yaitu dengan konsentrasi 3% b/v (Nurfitriana, 2012). Membran

khitosan murni yang dihasilkan secara kasat mata mempunyai sifat transparan,

tipis dan kuat. Malahayati (2001) melaporkan, membran khitosan murni memiliki

struktur yang lebih rapat dan kurang berpori.

Membran khitosan yang lebih berpori, dihasilkan dengan melakukan

penambahan senyawa aditif. Pada penelitian ini senyawa aditif yang digunakan

yaitu dimetil formamida (DMF). Melisa (2010) melaporkan membran forward

osmosis telah berhasil dibuat dari polimer khitosan dengan komposisi DMF terbaik

yaitu 10% (v/v) sehingga dapat diaplikasikan untuk pemurnian air payau. Fungsi

dari penambahan zat aditif dimetil fomamida itu sendiri yaitu sebagai pengatur

pori. Salah satu syarat plat yang digunakan untuk media cetak membran yaitu plat

yang tidak memiliki interaksi antara larutan polimer. Media cetak untuk membran

yang digunakan adalah plat keramik. Hasil cetakan membran dapat dilihat pada

Gambar 5.1.

(a)

(b)

(c)

Gambar 5.1. Proses pencetakan membran khitosan (a) Membran khitosan yang dicetak diatas plat keramik , (b) Membran khitosan yang sudah mulai mengering (c) Membran khitosan yang sudah lepas dari permukaan keramik setelah 2-3 hari.

Page 28: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

18

5.2 Karakterisasi Membran

5.2.1 Ketebalan, Porositas dan Swelling Degree

Ketebalan membran diukur pada 3 titik yang berbeda secara random dan

dirata-ratakan. Rata-rata ketebalan membran murni dan membran dengan variasi

persentase konsentrasi DMF yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Hasil karakteristik ketebalan membran

Karakterisasi Porositas dan Swelling Degree dilakukan untuk memprediksi

transport atau difusi suatu zat melalui membran. Karakterisasi porositas dan

swelling degree membran khitosan 3% (b/v) dengan variasi konsentrasi DMF

dapat dilihat pada Tabel 5.1. Grafik tersebut menunjukkan bahwa porositas dan

swelling degree yang dihasilkan membran khitosan DMF 10% memiliki nilai rata-

rata yaitu 39,2% dan 66,3%. Penambahan zat aditif DMF meningkatkan nilai

porositas dan swelling degree secara keseluruhan, hal ini dikarenakan sifat dari

DMF itu sendiri yaitu porogen (sebagai pengatur pori).

5.2.2 Morfologi Membran

Seperti yang telah diketahui, membran forward osmosis memiliki struktur

asimetri (Wanling Tang, 2008). Membran asimetri merupakan membran dengan

ukuran pori-pori permukaan atas lebih rapat sedangkan permukaan bawah lebih

renggang (Mulder, 1996). Hasil karakterisasi SEM membran khitosan 10% (v/v)

DMF pada permukaan atas, bawah dan penampang melintang dengan pembesaran

1500x dapat dilihat pada Gambar 5.2. Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada

perbedaan struktur antara permukaan atas dan bawah. Terlihat bahwa pada

permukaan atas lebih rapat dan rata sedangkan permukaan bawah lebih kasar

Jenis Membran Khitosan

3%

Tebal (mm) Diameter (mm) Porositas (%)

Swelling degree

(%) Kering Basah Kering Basah DMF 10% 0,052 0,060 26 29 30,3 43,5

DMF 10% 0,043 0,061 26 29 43,2 79,3

DMF 10% 0,041 0,059 26 29 44,2 79,2

Rata-rata 39,2 66,3

Page 29: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

19

dengan pembesaran 1500x. Pada penampang melintang membran dengan

pembesaran 1500 x terlihat bahwa membran mempunyai struktur yang terkoneksi

dengan baik dan bebas dari makrovoid. Pada penelitian ini membran yang

diinginkan untuk aplikasi pengujian forward osmosis adalah jenis membran yang

rapat dan berpori. Membran memiliki ketebalan overal sekitar 55μm.

A. Top Layer B. Bottom Layer

C. Crossection

D. Crossection

Gambar 5.2. Morfologi membran khitosan 10% (v/v) DMF yang dikarakterisasi menggunakan SEM, (a) pemukaan atas, (b) permukaan bawah dan (c) dan (d) penampang melintang.

Pada penampang membran dengan pembesaran 1500x terlihat bahwa

membran memiliki struktur yang terkoneksi dengan baik kurang dari macrovoid.

Dalam penelitian ini, membran yang disukai untuk aplikasi pengujian osmosis ke

depan adalah jenis membran padat. Komposisi yang disukai dari larutan

pengecoran untuk membuat membran pada konsentrasi larutan khitosan di atas 2%

(b / v) (Yang et al., 1984). Tingkat fluks air membran menurun dengan konsentrasi

larutan casting yang meningkat. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, larutan

Page 30: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

20

pengecoran menghasilkan kristalinitas derajat yang lebih tinggi, membran bebas

yang relatif void karena jaringan polimer yang sangat berikatan silang dan hanya

ada sedikit atau tidak ada ruang kosong sehingga ion garam dikeluarkan. Membran

chitosan cocok untuk desalinasi air. How et al. (2006) mengemukakan bahwa

membran FO ideal harus terdiri dari lapisan selektif tipis padat tanpa lapisan

pendukung kain longgar. Oleh karena itu sifat mekanik merupakan faktor penting

dalam menentukan kegunaan membran chistosan untuk filtrasi pada tekanan

tinggi, suhu kerja tinggi dan laju alir yang bervariasi untuk periode yang lama.

5.2.3 Uji Mekanik Membran

Pada penelitian ini, pengukuran sifat mekanik membran dilakukan dengan

uji tarik. Membran yang akan dilakukan uji tarik yaitu membran khitosan 10%

(v/v) DMF. Hasil uji tarik dapat ditentukan kuat tarik dan elongasi. Uji tarik

dilakukan dengan membran ditarik pada kecepatan 10 mm/menit hingga membran

putus. Kemudian diperoleh nilai kuat tarik dan elongasi. Dari hasil uji tarik

terdapat perbedaan nilai kuat tarik dan elongasi pada membran khitosan 10% (v/v)

DMF. Dimana kuat tarik yang diperoleh membran khitosan 10% (v/v) DMF yaitu

sebesar 28,13 kgf/mm2 sedangkan elongasi yang diperoleh sebesar 7,16%. Hal ini

dikarenakan membran khitosan 10% (v/v) DMF memiliki struktur yang lebih

berpori.

A

B

Gambar 5.3. Pengujian sifat mekanik dari membran khitosan (a) Penampakan

sampel yang disiapkan sesuai dengan ukuran untuk analisis, (b) alat yang digunakan untuk pengukuran kuat tarik dan elongasi.

Page 31: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

21

Semakin rapat struktur membran, maka membran mempunyai kekuatan tarik

dan jebol yang kuat dikarenakan jarak antar molekul dalam membran semakin

rapat (Kusumawati, 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan zat

aditif (DMF) berpengaruh terhadap penurunan sifat mekanik membran.

Gambar 5.4. Hasil pengujian mekanik membran kitosan menyangkut kuat tarik dan elongasi

5.2.4 Uji Termal Membran Khitosan

DSC merupakan teknik analisis termal dengan menganalisis perubahan fisik

dan kimia dari material baik bahan alami maupun sinstesis. Pada DSC,

peralatan didisain untuk memungkinkan pengukuran kuantitatif perubahan entalpi

yang timbul dalam sampel sebagai fungsi dari suhu maupun waktu. Teknik ini

umumnya digunakan untuk mengetahui temperatur transisi gelas,Tg. Hasil uji

DSC terhadap sampel membran khitosan murni dan aditif dimetil formamida

diperlihatkan pada gambar 5.5. Secara umum puncak termogram yang dihasilkan

menunjukkan kompatible dan hanya memiliki satu puncak endoterm dan eksoterm.

Baik khitosan murni maupun penambahan dimetil formamida memperlihatkan

temperatur transisi gelas,Tg sekitar titik 100 0C dengan luas puncak yang mirip.

Page 32: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

22

Gambar 5.5. Hasil pengujian DSC membran khitosan 3% dan penambahan aditif dimetil formamida 10%

5.3. Pengujian Membran Forward Osmosis dan Fluks Air

Pengukuran fluks air pada membran dilakukan setiap 1,3,6, dan 9 jam

dengan diameter masing membran 0,029 m. Menghitung nilai fluks dilakukan

dengan menggunakan rumus perhitungan fluks (J=V/ 𝜋𝑟2𝑡). Karakterisasi fluks air

pada membran dilakukan menggunakan proses forward osmosis (FO) dan diukur

volume air dalam waktu tertentu dengan menggunakan modul khusus seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 5.6.

Page 33: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

23

(a)

(b)

Gambar 5.6. Karakterisasi fluks air pada membran (a) Modul forward osmosis (b) Alat pompa peristaltik

a. Pengaruh konsentrasi larutan penarik terhadap fluks air

Pada pengaruh konsentrasi larutan penarik terhadap fluks air dilakukan variasi

larutan penarik dan variasi konsentrasinya. Variasi larutan penarik yang digunakan yaitu

larutan penarik glukosa, fruktosa dan campuran glukosa dan fruktosa. Variasi konsentrasi

larutan penarik yang digunakan yaitu 0,1M, 0,3M, 0.5M, 0,7M dan 1M. Variasi larutan

penarik ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi larutan penarik yang optimum untuk

proses forward osmosis.

Larutan umpan dan larutan penarik diberikan dengan laju alir volumetrik 23 ml/

menit menggunakan pompa peristaltik (Watson Marlow) dalam mode cocurrent untuk

meminimalkan tegangan pada membran FO yang tersuspensi. Kekuatan pendorongnya

adalah perbedaan tekanan osmotik pada membran antara sisi umpan dan sisi larutan

penarik. Seperti yang diharapkan, operasi proses FO pada konsentrasi larutan penarik yang

lebih tinggi menghasilkan fluks permeat yang lebih tinggi karena gradien osmotik net yang

lebih tinggi yang mendorong fluks air melintasi membran. Membran khitosan memiliki

fluks air yang khas, karena prosedur fabrikasinya memungkinkan optimalisasi konsentrasi

larutan cetak membran. Peningkatan gaya penggerak harus mengarah pada peningkatan

fluks air, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.7 untuk glukosa, fruktosa dan campuran

sebagai larutan penarik masing-masing, pada laju alir yang sama. Fenomena ini dijelaskan

oleh Ge et al. [2008], di mana konsentrasi larutan penarik yang lebih tinggi memungkinkan

air pada larutan umpan ditarik dengan laju yang lebih tinggi dibandingkan dengan

konsentrasi larutan penarikan yang lebih rendah karena konsentrasi larutan zat terlarut

yang lebih tinggi pada larutan undian meningkatkan gradien konsentrasi pelarut antara sisi

Page 34: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

24

permeat dan sisi umpan dan peningkatan tekanan osmotik dari sisi umpan ke sisi permeat.

Xu et [2012] membuktikan bahwa fluks air yang lebih tinggi dapat dicapai dengan

meningkatkan konsentrasi larutan yang menarik karena peningkatan konsentrasi juga akan

meningkatkan tekanan osmotik sehingga mendorong proses osmosis. Menurut Phuntsho

dkk. [2013], tekanan osmotik tinggi dalam larutan menarik meningkatkan perbedaan

osmotik antara larutan penggambaran dan larutan umpan yang pada akhirnya akan

membentuk potensi osmotik tinggi yang dapat meningkatkan pengambilan air dari larutan

umpan untuk menarik larutan. Membran khitosan memiliki fluks air yang khas, karena

prosedur fabrikasinya memungkinkan optimalisasi konsentrasi larutan cetak membran.

Penting untuk diperhatikan bahwa membran kitosan masih memiliki fluks permeat pada

konsentrasi larutan penarik yang rendah.

Gambar 5.7. Pengaruh konsentrasi larutan penarik terhadap fluks air dengan

larutan tiga jenis penarik yang berbeda

Gambar 5.7 juga menggambarkan bahwa campuran glukosa dan fruktosa

menunjukkan fluks yang relatif lebih tinggi pada setiap konsentrasi. Glukosa mencatat

fluks terendah karena menunjukkan tekanan osmotik terendah dibandingkan dengan

larutan penarikan lainnya yang menyebabkannya memiliki daya pendorong terendah untuk

menarik air dari sisi umpan ke sisi permeat (Checkli et al, 2006 dan Ge et al, 2013). Untuk

keempat solusi menarik, urutan fluks air murni adalah: campuran glukosa dan fruktosa

>fruktosa > glukosa. Fenomena ini juga dapat dijelaskan oleh Su et al. (2013), di mana

0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,20

1

2

3

4

5

Wat

er F

lux

(L m

2 h-1)

Concentration (M)

Glukosa Fructose Glucose+Fructose

Page 35: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

25

mereka mengklaim osmosis ke depan sangat bergantung pada gradien osmotik dimana

tekanan larutan tarik osmotik yang lebih tinggi akan meningkatkan potensi air dari aliran

air dari sisi umpan ke sisi permeat dan pernyataan ini ditunjukkan dengan jelas pada

perbedaan fluks antara glocuse, fruktosa dan sukrosa. Namun, fluks glukosa bereksperimen

lebih rendah dari fruktosa meskipun memiliki tekanan osmotik dan berat molekul yang

sama. Kelarutan tinggi larutan menarik menginduksi tekanan osmotik yang lebih tinggi dan

karena itu dapat mencapai fluks air yang lebih tinggi; fruktosa memiliki kelarutan yang

lebih tinggi daripada glukosa (Chekli et al, 2006). Kelarutan tinggi sangat penting dalam

memilih solusi menarik karena kelarutan yang tinggi memungkinkan solusi menarik untuk

terdisosiasi menjadi ion masing-masing dengan lebih mudah dan pada tingkat yang lebih

cepat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan osmotik dari larutan menarik

tersebut dan terakhir menginduksi fluks air yang lebih tinggi dari air dari umpan sisi ke sisi

permeate dalam proses osmosis (Wilson and Steward, 2008). Pada Gambar 5.7

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan fluks air pada konsentrasi 1 M dari campuran

glukosa dan fruktosa dapat mencapai 3,8 L/m2jam.

b. Kuliatas air Produk Forward osmosis

Parameter standar kualitas air minum yang digunakan untuk mengecek kualitas

air adalah konduktivitas, TDS, salinitas, pH dan logam berat. Logam berat yang dianalisis

adalah Hg, Pb, Fe, Cu, Cr, Zn. Hasil uji kualitas air payau yang digunakan sebagai umpan

pada uji FO menunjukkan bahwa kualitas air payau tidak memenuhi persyaratan kualitas

air minum. Hasil analisis total padatan terlarut dan salinitas jauh di atas standar kualitas air

minum sesuai dengan Permenkes. 492 / Menkes / Per / IV / 2010 tentang persyaratan mutu

air minum. Air payau mengandung padatan terlarut total 1648 ppm dan salinitas air payau

24,8 ppt. TDS tinggi dan salinitas menunjukkan bahwa air payau mengandung garam yang

relatif tinggi (NaCl). Sedangkan pH air dan kandungan logam masih sesuai dengan baku

mutu. Hasil uji kualitas air payau yang digunakan sebagai larutan umpan ditunjukkan pada

Gambar 5.8a.

Page 36: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

26

A) B)

Gambar 5.8. Hasil uji kualitas air payau sebagai larutan umpan (a) dan air produk forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

Air payau sebagai larutan umpan dalam proses FO bertujuan untuk menghilangkan kation

dan kadar garam yang terlarut yang terkandung dalam air payau. Hasil uji kualitas air dari

produk solusi penarik dapat dilihat pada gambar 5.8b. Grafik menunjukkan solusi menarik

yang mengalami perubahan setelah proses osmosis ke depan. Secara umum, membran

kitosan dapat berfungsi dengan baik untuk menyaring dan memisahkan air payau dari

garam dan ion terlarut di dalamnya. Parameter salinitas menunjukkan bahwa garam yang

ada dalam air payau tidak bermigrasi ke larutan penarik. Kualitas air dari produk solusi

penarik dapat memenuhi persyaratan air minum sesuai Keputusan Menteri Kesehatan no.

492 / Menkes / Per / IV / 2010 tentang persyaratan mutu air minum. Perubahan

konduktivitas larutan penarik diperkirakan disebabkan oleh perpindahan zat terlarut ke

dalam larutan penarik. Adanya perpindahan pelarut ini disebabkan oleh banyaknya pori-

pori yang terbentuk pada membran. Semakin DMF ditambahkan maka pori-pori yang

terbentuk akan semakin banyak sehingga perpindahan pelarut akan semakin banyak.

Meskipun perpindahan pelarut, perubahan konduktivitas relatif kecil. Sedangkan parameter

pH tidak menunjukkan adanya perubahan setelah proses FO dan tetap memenuhi baku

mutu air minum.

Hasil pengujian kandungan logam berat ditunjukkan pada gambar 5.9. Hasil

pengujian pada kandungan logam berat menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan

konsentrasi logam berat yang bergerak dari larutan umpan ke larutan penarik.

0100200300400

1600

1800

2000

DHLsalinitypH

Feed Standard Kepmenkes

Wat

er q

ualit

y pa

ram

eter

TDS

0

10

20

30

Glucose+FructoseFructoseGlucose

pH TDS (mg/L) DHL (us/cm) Salinity (mg/L)

Page 37: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

27

Berdasarkan standar Permenkes, kualitas produk larutan yang larut dalam air yang

dihasilkan oleh metode osmosis ke depan memenuhi standar yang ditetapkan. Hal

ini mengindikasikan bahwa produk air dari osmosis ke depan dapat digunakan

sebagai air minum. Produk air minum yang dihasilkan dalam proses osmosis ke

depan dalam penelitian ini adalah air minum energi yang bisa digunakan langsung

sebagai air minum. Produk air minum ini bisa dijadikan sumber air minum dalam

keadaan darurat atau kebutuhan mendesak jenis yang sama.

Gambar 5.9. Hasil uji kualitas air umpan dan air produk forward osmosis terhadap

logam berat (Cu, Pb, Zn, Cr, Fe, Ar, Cd)

Proses forward osmosis membran khitosan juga telah diaplikasi untuk

pemurnian air kotor. Hasil pengujian forward osmosis ditunjukkan pada gambar

5.10. Pengujian dilakukan dengan menggunakan larutan penarik campuran glukosa

dan fruktosa. Parameter baku mutu air minum yang digunakan yaitu konduktivitas,

TDS, salinitas dan pH juga. Hasil analisa konduktivitas pada air gula dan air kotor

dengan menggunakan membran khitosan menunjukkan bahwa nilai konduktivitas

air kotor dan air gula terjadi perubahan yang signifikan. Perubahan koduktivitas

yang terjadi pada air payau dan air gula disebabkan karena adanya perpindahan zat

pelarut (air) ke larutan penarik. Adanya perpindahan zat pelarut disebabkan karena

banyaknya pori-pori yang terbentuk pada membran. Kadar DHL setelah proses FO

diperoleh pada penelitian ini yaitu sebesar 11,5 mg/liter.

2 3 40,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

standard KemenkesWater permeateConc

entra

tioon

hea

vy m

etal

(ppm

)

Cu Pb Zn Cr Fe Hg

Feed solution

Page 38: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

28

Gambar 5.10. Hasil uji kualitas air kotor sebagai larutan umpan (a) dan air produk

forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

Pada analisa TDS, hasil grafik nilai TDS air payau dan air gula dengan

menggunakan membran 10%(v/v) DMF dan larutan penarik campuran glukosa dan

fruktosa dengan konsentrasi 1M. Grafik tersebut menunjukkan kualitas air

larutan penarik (air gula) mengalami perubahan setelah proses FO. Nilai TDS pada

air gula sesuai dalam standar baku mutu air minum. DEPKES RI melalui

PERMENKES:492/Menkes/Per/IV/2010, standar TDS maksimum yang

diperbolehkan adalah 500 mg/liter. Kadar TDS setelah proses FO diperoleh pada

penelitian ini yaitu sebesar 12 mg/liter.

Pengamatan terhadap perubahan kualitas air selama proses FO ditunjukkan

pada gambar 5.11. Pada analisa pH, konduktivitas, tds, dan salinitas untuk larutan

penarik (air gula) menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap

kualitas produk air tersebut. pH awal air gula yaitu 7,7 setelah proses FO

berlangsung, nilai pH air gula mengalami perubahan menjadi 7,85. Salinitas yang

terjadi pada jenis konsentrasi larutan penarik lainnya juga tidak terjadi perubahan

yang terlalu signifikan, hal ini bisa dilihat dari tren grafik pada gambar tersebut.

Sedangkan analisis perubahan TDS dan DHL menunjukkan adanya peningkatan

dan perubahan selama proses forward osmosis. Adanya perubahan konduktivitas

dan TDS air gula disebabkan karena terjadinya perpindahan zat terlarut ke larutan

0

100

200

300

400

500

Pruduk air FO

Par

amat

er k

ualit

as a

ir

Umpan

pH TDS (mg/L) DHL (us/cm) Salinity (mg/L)

Page 39: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

29

penarik (air gula), dimana penyebab perpindahan zat terlarut yaitu karena

banyaknya pori-pori yang terbentuk pada membran.

A) B)

Gambar 5.11. Hasil uji kualitas air kotor sebagai larutan umpan (a) dan air produk

forward osmosis (b) terhadap pH, TDS, DHL, dan salinitas

Walaupun TDS, DHL, pH pada air gula mengalami perubahan, namun masih

dalam standar baku mutu air minum. DEPKES RI melalui

PERMENKES:492/Menkes/Per/IV/2010. Sedangkan parameter salinitas dari air

larutan gula tersebut tidak terjadi perubahan dan tetap bernilai mendekati nol.

Hal ini membuktikan bahwa tidak adanya garam–garam yang terdapat di air payau

yang berpindah ke air gula. Berdasarkan standar PERMENKES, air yang

dihasilkan dengan metode forward osmosis memenuhi standar yang telah

ditetapkan.

5.4. Luaran yang telah dicapai pada tahun pertama (2017)

Beberapa luaran yang telah dicapai pada tahun 2017 adalah sebagai beikut :

a. Presenter pada seminar Internasional IWA di Singapore (bukti terlampir)

b. Presenter pada seminar Internasional ISC 2017 di Bandung (bukti terlampir)

c. Presenter pada seminar Internasional/Nasional AIC-ICMR 2017 di Banda Aceh

(bukti terlampir)

d. Draft artikel publikasi internasional (submitted/draft terlampir)

e. Draft paten sederhana (draft terlampir)

0 2 4 6 80

20

40

60

80

100

0

2

4

6

8

10

TDS

TDS

(mg/

l)

Time (hour)

pH

pH

0 2 4 6 8

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

Salin

ity (%

)

Time (hour)

Salinity

DHL

Con

duct

ivity

(ms/

cm)

Page 40: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

30

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Rangkaian kegiatan penelitian tahun 1 belum selesai ada beberapa kegiatan yang akan terus

dilakukan baik terkait luaran maupun penelitian lanjutan.

6.1. Penelitian lanjutan tahun ke dua Pada penelitian tahun pertama tim peneliti telah berhasil membuatkan membran forward

osmosis berbahan dasar kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran kitosan

mempunyai kinerja yang baik sebagai membran forward osmosis dalam aplikasi desalinasi air

payau dan air kotor. Penelitian dan pengembangan membran kitosan sebagai media penyaring

air atau pemurnian air masih banyak yang perlu dipelajari. Salah satunya adalah

pengembangan membran kitosan forward osmosis sebagai kantong penyaring air minum dan

optimasi beberapa parameter seperti life time dan fouling. Pada penelitian tahun ke dua ini

akan difokukan pada pembuatan membran forward osmosis berbahan dasar khitosan untuk

kantong penyaring air kotor/tercemar. Optimasi akan dilakukan sebagai media untuk

memproduksi air siap minum. Pengembangan membran kitosan sebagai media penyaring air

atau pemurnian air atau sebagai kantong penyaring air minum dapat menghasilkan alat

produksi air siap minum dalaam keadaan darurat. Invensi yang diajukan ini memiliki potensi

komersial karena teknologi membran belum banyak berkembang di Indonesia. Bahan dasar

pembuatan membrannya menggunakan polimer alam yang tersedia berlimpah dan dapat diolah

dari limbah udang, kepiting. Kantong penyaring air minum merupakan media penyaring air

yang udah digunakan dan menyaring air dengan cara alami menggunakan tekanan osmotik

dari bahan nutrisi sebagai sumber energi dan vitamin sehingga menjadi solusi untuk penyedian

air siap minum dalam keadaan darurat seperti setelah gempa bumi, tsunami, rangkaian gunung

api aktif, tanah longsor, banjir, dan lain-lain. Ilustrasi rencana kantong penyaring air yang akan

dibuat dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 6.1.

Page 41: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

31

Gambar 6.1. Rancangan kantong air minum berbasis membran FO

6.2. Luaran artikel publikasi internasional Draft artikel publikasi internasional akan direvisi sesuai dengan hasil review yang didapatkan.

6.3. Luaran draft dan pendaftaran paten Draft paten sederhana dengan topik terkait Desalinasi Dan Pemurnian Air Kotor Dalam

Keadaan Darurat Berbahan Dasar Membran Kitosan. Invensi ini berkaitan dengan proses

pembuatan membran kitosan dan alat penyaring air dengan sistem membrane forward

osmosis menggunakan membran khitosan.

6.4. Luaran buku ajar

Penyusunan draft buku ajar terkait dengan membran desalinasi air payau dan air

laut berbasis forward osmosis akan disusun dengan kerangka aplikasi teknologi

membran dan teknologi lainnya dalam desalinasi air.

Page 42: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

32

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Membran osmosis maju Chitosan telah dibuat dari basis polimer kitosan untuk

desalinasi air payau. Membran dibuat dengan metode inversi fasa. Membran

memiliki struktur asimetris dengan 33,67% porositas dan 5,76% tingkat

pembengkakan. Membran chitosan memiliki kekuatan tarik 28,83 kgf / mm2 dan

pemanjangan sebesar 7,16%. Glukosa, fruktosa, sukrosa digunakan sebagai larutan

penarik untuk menghilangkan larutan umpan air payau. Peningkatan konsentrasi

larutan yang menarik menyebabkan peningkatan fluks air. Untuk keempat solusi

menarik, urutan fluks air adalah campuran glukosa dan fruktosa >fruktosa >

glukosa, sama dengan laju alir. Kualitas air produk yang tinggi diperoleh untuk

semua solusi menarik. Produk kualitas air telah dipenuhi dengan peraturan

pemerintah tentang kualitas air minum di Indonesia. Membran osmosis maju

Chitosan bisa menjadi metode alternatif untuk produksi air minum.

7.2. Saran Kinerja membran forward osmosis ditentukan oleh beberapa faktor yang belum

terjawab dalam penelitian ini. Beberapa hal yang perlu dipelajari lebih lanjut yaitu

terkait dengan penurunan fluks air selama proses forward osmosis yang diduga

akibat dari membran fouling. Disamping kekuatan membran khitosan masih dapat

ditingkatkan dengan membuat membran komposit khitosan yang dapat

meningkatkan kekuatan mekanik sekaligus juga fluks dan selektifitasnya. Salah

satu tantangan untuk penelitian lebih lanjut yaitu membuat kantong penyaring air

minum berbasis membran khitosan yang dapat digunakan dalam keadaan darurat.

Page 43: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

33

DAFTAR PUSTAKA Achilli, A.; Cath, T. Y.; Childress, A. E., 2010, Selection of Inorganic Based

Draw Solutions for Forward Osmosis Applications. J. Membr. Sci. 364 (12) : 233–241

Altaee A., Guillermo Zaragoza b, H. Rost van Tonningen, 2014, Comparison between Forward Osmosis-Reverse Osmosis and Reverse Osmosis processes for seawater desalination, Desalination 336 : 50–57

APHA, 1997, Standard Methods for the Examination Water and Waste Water, American Public Health Association, 20th Edition, Washington DC

Cath T.Y., A.E. Childress, M. Elimelech, 2006, Forward Osmosis: Principles, Applications and Recent Developments. J. Membr. Sci. 281: 70-87.

Chung TS., Sui Zhang , Kai Yu Wang, Jincai Su, Ming Ming Ling, 2012, Forward osmosis processes: Yesterday, today and tomorrow, Desalination 287: 78–81

Clarke B.A. and A. Steele, 2009, Water treatment systems for relief agencies: The on-going search for the ‘Silver Bullet, Desalination 248 (2009) 64–71

Fritzmann, C.; L€owenberg, J.;Wintgens,T.;Melin, T. 2007, State-of-Theart of Reverse Osmosis Desalination. Desalination. 216 (1_3): 1–76

Ge Q,MingmingLing,Tai-ShungChung, 2013, Review : Draw solutions for forward osmosis processes: Developments, challenges,and prospects for the future, Journal of Membrane Science 442 : 225–237

Indriatmoko R. H. dan Wahyu Hidayat, 2007, Penyediaan Air Siap Minum Pada Situasi Tanggap Darurat Bencana Alam, JAI Vol. 3, No. 1, pp. 29-37

Inoue, K., Kazuharu, Y., dan Baba, Y., 1994, Adsorption of Metal Ion on Chitosan and Chemicallly Modified Chitosan and Teir Application to Hidrometalurgy, Biotechnology and Bioactive Polymer, Plenum Publishing, New York

Jincai Su, Sui Zhang, Ming Ming Ling, Tai-Shung Chung, 2012, Forward Osmosis: an Emerging Technology for Sustainable Supply of Clean Wate, . Department of Chemical & Biomolecular Engineering, National University of Singapore.

Kessler J.O., C.D. Moody, 1976, Drinking Water From Sea Water by Forward Osmosis. Desalination 18: 297–306.

Kravath R.E., J.A. Davis, 1975, Desalination of Seawater by Direct Osmosis, Desalination 16 151–155.

KLH, 2007, Analisis Potensi Rawan Bencana Alam di Papua dan Muluku (Tanah longsor-Banjir-Gempa Bumi-Tsunami), Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas, Kantor Lingkungan Hidup, Jakarta

Loo SL., Anthony G Fane, William B Krantz, Teik-Thye Lim, 2012, Emergency water supply: a review of potential technologies and selection criteria. Water Res 3;46(10):3125-51

Marlina et.al, 2007, Sintesis Pemanfaatan Asam Lemak Bebas Teroksidasi dari Minyak Jarak untuk Sintesis Membran PU, Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 6/No. 2/2007

Marlina et.al, 2009, Sintesis Membran Poliuretan dari Karagenan dan 2,4-Toylulen Diisosianat, Rekayasa Kimia dan Lingkungan, Vol. 8/No. 1/2009

Marlina, Siti Saleha, Murniana, Proses Pembuatan Membran Poliuretan dari Minyak Jarak Jenis Jatropha Oil dan Berbagai Jenis Isosianat, 2012, Paten, P00201201180

Page 44: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

34

Marlina, Siti Saleha, Murniana, Proses Pembuatan Membran Poliuretan dari Asam Lemak Minyak Jarak dan Metilen Diisosianat, 2013, Paten, P00201304716

McCutcheon J.R. and M. Elimelech, 2008, Influence of Membrane Support Layer Hydrophobicity on Water Flux in Osmotically Driven Membrane Processes. Journal of Membrane Science. 318 : 458-466.

McCormick P., J. Pellegrino, F. Mantovani, G. Sarti,. 2008, Water, Salt, and Ethanol Diffusion Through Membranes for Water Recovery by Forward (Direct) Osmosis Processes. Journal of Membrane Science. 325 : 467-478.

McGinnis R. L. and M. Elimelech, Global Challenges in Energy and Water Supply: The Promise of Engineered Osmosis, 2008, Environ. Sci. Technol., 42 (23), pp 8625–8629

Laura A. Hoover, William A. Phillip, Alberto Tiraferri, Ngai Yin Yip, and Menachem Elimelech, 2011, Forward with Osmosis: Emerging Applications for Greater Sustainability, American Chemical Society 45: 9824–9830 .

Lawrence K.Wang, Jiaping Paul Chen, Yung-Tse Hung, Nazih K. Shammas, 2011, Membrane and Desalination Technologies. Springer Science. London.

Phuntsho, S.; Shon, H. K.; Hong, S.; Lee, S.; Vigneswaran, S, 2011, A Novel Low Energy Fertilizer Driven Forward Osmosis Desalination for Direct Fertigation: Evaluating The Performance of Fertilizer Draw Solutions. J. Membr. Sci. 375 (12): 172–181.

Qiu C, Qi S, Tang CY, 2011, Synthesis of High Flux Forward Osmosis Membranes by Chemically Crosslinked Layer-by-Layer Polyelectrolytes. J Membr Sci 381:74–80.

Saiful, Marlina, Melisa, 2014, Forward Osmosis Membrane Application For Desalination As New Approach In Water Desalination, Proceeding Conference on membrane Technology for Desalination, Jakarta, Indonesia

Saiful, Rahmi, dan Eka Safitri, 2003, Studi Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Membran Khitosan, Jurnal Kimia Andalas, 9(1), 29-33

Saiful, Nurfitriana, Muliadi Ramli, Ilham Maulana, 2013, Pengembangan Membran Magnesol untuk Pemurnian Biodiesel. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan.Vol. 9, No. 3, hal. 117 – 124.

Setiawan L, Wang R, Li K, Fane AG, 2010, Fabrication of Novel Poly(amide–imide) Forward Osmosis Hollow Fiber Membranes With a Positively Charged Nanofiltration-Like Selective Layer. J Membr Sci 369:196–205

Steele A. and B.A. Clarke., 2008, Problems of Treatment Process Selection for Relief Agency Water Supplies in an Emergency. J. Water Health. 6(4) : 483–489 (IWA)

Su JC and Chung TS, 2011, Experimental and theoretical study of sublayer structure and its effect on concentration polarization and membrane performance in FO processes. J Membr Sci 376:214–224

Tejakusuma IG., 2005, Analisis Pasca Bencana Tsunami Aceh, Alami, Vol. 10 No.2, 19-21

Wang HL, Chung TS, Tong YW, Jeyaseelan, Armugam A, Chen Z, Hong M, Meier W, 2012, Highly permeable and selective porespanning biomimetic membrane embedded with Aquaporin Z. Small 8:1185–1190

Wanling Tang and How Yong Ng, 2007, Concentration of Brine by Forward Osmosis; Performance and Influence of membrane Structure. Desalination 224: 143-153.

Page 45: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

35

Widodo, A. dan Muslihatin, W., 2005, Khitosan Dari Sisa Udang Sebagai Koagulan Limbah Cair Industri Tekstil, Karya Tulis Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Widjojo N, Chung TS, Weber M, Maletzko C, Warzelhan V, 2011, The role of sulphonated polymer and macrovoid-free structure in the support layer for thin-film composite (TFC) forward osmosis (FO) membranes. J Membr Sci 383:214–223.

Yang Q, Wang KY, Chung TS, 2009, Dual-layer hollow fibers with enhanced flux as novel forward osmosis membranes for water production. Environ Sci Technol 43:2800–2805.

Yip NY, Tiraferri A, Phillip WA, Schiffman JD, Elimelech M, 2010, High Performance Thin-Film Composite Forward Osmosis Membrane. Environ Sci Technol 44:3812–3818.

Zhang S, Wang KY, Chung TS, Chen H, Jean YC, Amy G, 2010, Well-Constructed Cellulose Acetate Membranes for Forward Osmosis: Minimized Internal Concentration Polarization With an Ultra-Thin Selective Layer. J Membr Sci 360:522–532.

Zhao S., Linda Zoua, Chuyang Y. Tang, Dennis Mulcahy, 2012, Review Recent developments in forward osmosis: Opportunities and challenges, Journal of Membrane Science 396 : 1– 21

Page 46: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 1. Produk Penelitian

1

Produk Modul dan Membran FO

Page 47: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 1. Produk Penelitian

2

Page 48: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

1

1. Seminar Internasional IWA-MTC2017 di Singapore

Page 49: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

2

Page 50: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

3

2. Seminar Internasional ISC 2017 di Bandung

Page 51: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

4

Page 52: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

EFFECT DRAW SOLUTION ON PERFORMANCE CHITOSAN FORWARD OSMOSIS MEMBRANE

Saiful*1, Marlina1, Muliadi Ramli1, Nizar Mahmud2, Maizar1

1Department of Chemistry, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia2Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, IndonesiaCorresponding Author: [email protected]

IntroductionAccess to clean water, especially drinking water is difficult forpeople in the present and the future, this is because the waterneeds to meet the increasing global consumption of the humangrowth (Jincai Su et al., 2012). Lack of water for the communityhas encouraged the development of various technologies tosupport the limitation of direct access water in nature.

The 4th International Seminar on Chemistry (ISC 2017)

Chitosan membrane characteristics

1. Membrane composition: Chitosan 10 % (b/v); DMF 12 % (v/v).2. Mechanical strength : Tensil strenth 28,83 kgf/mm2 ;

elongation 7,16 %

3. Thickness : 0,058 mm4. Porosity : 33,67 %5. Swelling degree : 5,76 %

FO Chitosan membrane performance

Sea and brackish water desalination is the most fast and easy tomeet growing water needs. Forward osmosis is recognized as oneof the membrane-based desalination process and a promisingalternative to reverse osmosis as a lower cost and moreenvironmentally friendly desalination technology. One of themain factor which affects the entire process of forward osmosis isthe draw solution as draw solution acts as the driving force whichdrives water to pass through semipermeable membrane bymeans of concentration gradient.

In this research the performance characteristics of membrane FOto the influence of concentration of draw solution, salt rejection

Figure 2. Forward Osmosis Membrane process combine with RO membrane

Figure 1. Water shortages in many regions

FO Chitosan membrane performance

0 2 4 6 8 10

0,0

0,4

0,8

1,2

1,6

2,0

2,4

Wa

ter

Flu

x (

L m

2h

-1)

Time (hour)

0,1 M Glucose 0,3 M Glucose 0,5 M Glucose 0,7 M Glucose 1,0 M Glucose

0 2 4 6 8 10

0,0

0,4

0,8

1,2

1,6

2,0

2,4

Wate

r F

lux

(L

m2h

-1)

Time (hour)

0,1 M Fructose 0,3 M Fructose 0,5 M Fructose 0,7 M Fructose 1,0 M Fructose

1,6

2,0

2,4

Wa

ter

Flu

x (

L m

2h

-1)

0,1 M Glucose+Fructose 0,3 M Glucose+Fructose 0,5 M Glucose+Fructose 0,7 M Glucose+Fructose 1,0 M Glucose+Fructose

Water fluxes by different concentration of fructose as draw solution

Water fluxes by different mixture

Water fluxes by different concentration of sucrose as draw solution

Presented in The 4th Internasional Seminar on Chemistry (ISC 2017) , Bandung, 28-29 September 2017

Materials and MethodsMembrane forward osmosis are prepared based chitosanpolymer. To obtain FO membrane, chitosan was dissolved in 1 %acetid solution. Dimethyl formamide was added in castingsolution to increased porosity and permeability FO membrane.The gel solution was spread as a thin coat on a glass plate to forma clear chitosan membrane. The membrane that is characterizedand applied as a medium for producing ready-to-drink water.

to the influence of concentration of draw solution, salt rejectionand the rate of flux of chitosan membrane in brackish waterdesalination are presented.

AcknowledgmentsThe authors wish to thank the Kemeristek Dikti for Financial Support, Chemistry Department of Syiah Kuala University to the research facilities.

Conclusion1. This study demonstrates that chitosan forward osmosis is a viable

alternative membrane process for desalination of brackish water.2. The permeate flow increased at greater

draw solution concentration.ResultsReferences

Jincai Su, Sui Zhang, Ming Ming Ling, Tai-Shung Chung, 2012, Forward Osmosis: an Emerging Technology for Sustainable Supply of Clean Wate, . Department of Chemical & Biomolecular Engineering, National University of Singapore

Figure 1. SEM Picuter Chitosan Forward Osmosis Membrane

0 2 4 6 8 10

0,0

0,4

0,8

1,2

Wa

ter

Flu

x (

L m

Time (hour)

different mixture concentration of fructose + glucose as draw solution

Page 53: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

5

2. Seminar Internasional/Nasional AIC-ICMR 2017 di Banda Aceh

Page 54: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 2-Seminar Ilmiah

6

Page 55: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

CHITOSAN FORWARD OSMOSIS MEMBRANE FOR EMERGENCY DRINKING WATER SUPPLY

Saiful*1, Marlina1, Muliadi Ramli1, Nizar Mahmud2, Meilisa1 , Maizar1 , Aida Afriyanti1

1Department of Chemistry, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia2Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, University of Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, IndonesiaCorresponding Author: [email protected]

IntroductionIn the events of emergency such as natural disasters (e.g.,flood, earthquake, hurricane, etc.) or man-made disasters(e.g., political unrest, wars, etc.), one may not have access toclean and safe drinking water supply due to the destructionand disruption of the necessary infrastructure and facilities.During emergency situations, effective and quick reactionsare vital in order to supply safe and unpolluted drinking waterwithin approved guidelines Point-of-use water treatmentsystem.

Chitosan membrane characteristics

1. Membrane composition: Chitosan 3 % (b/v); DMF 12 % (v/v).2. Mechanical strength : Tensil strenth 28,83 kgf/mm2 ;

elongation 7,16 %

3. Thickness : 0,058 mm4. Porosity : 33,67 %5. Swelling degree : 5,76 %

Brackish Water Desalination

The 7th Annual International Conference (AIC) of Syiah Kuala University in conjunction with The The 6th International Conference on Multidisciplinary Research (ICMR)

,

Sea and brackish water desalination is the most fast and easyto meet growing water needs. Forward osmosis (FO) isrecognized as one of the membrane-based desalinationprocess and a promising alternative to reverse osmosis as alower cost and more environmentally friendly desalinationtechnology, very suitable for water supply in case ofemergency

In this study a high performance forward osmosis membrane

Figure 2. FO Membrane in emergency drinking water supply

Figure 1. Natural hazards and emergency water supply

Brackish Water Desalination

Salinity and Conductivity of puirified water with Sucrose as draw solution

Tds and pH of purified water with Sucrose as

0 2 4 6 8

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

Sa

lin

ity (

%)

Time (hour)

Salinity

TDS

Co

nd

uc

tiv

ity

(m

s/c

m)

60

80

100

6

8

10

TD

S (

mg

/l)

pH

pH

Materials and MethodsMembrane forward osmosis are prepared based chitosanpolymer. To obtain FO membrane, chitosan was dissolved in 1 %acetid solution. Dimethyl formamide was added in castingsolution to increased porosity and permeability FO membrane.The gel solution was spread as a thin coat on a glass plate to forma clear chitosan membrane. The membrane that is characterizedand applied as a medium for producing ready-to-drink water.

In this study a high performance forward osmosis membranehas been prepared from chitosan polymer base. Themembrane were prepared by phase inversion method.

AcknowledgmentsThe authors wish to thank the Kemeristek Dikti for Financial Support, Chemistry Department of Syiah Kuala University to the research facilities.

ConclusionThis study demonstrates that chitosan forward osmosis is a viable asalternative membrane for producing ready-to-drink water

Results

ReferencesSiew-Leng Loo Anthony G. Fane, William B. Krantz, Teik-Thye Lim, Review Emergency water supply: A review of potential technologies and selection criteria, water research 46 (2012) 3125-3151

Figure 1. SEM Picture Chitosan FO Membrane

Sucrose as draw solution

A. Top Layer Membrane B. Crossection C. Crossection

Presented in The 7th AIC and 6th ICMR 2017, Unsyiah-Banda Aceh, 18-20 October 2017

Parameter Standard drinking water quality

Salinity 0

TDS 500 mg/liter*)

pH 6.5-8.5*)

Conductivity -

0 2 4 6 80

20

40

0

2

4

ConductivityTD

S (

mg

/l)

Time (hour)

pH

Page 56: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

1

Effect Draw Solution on Performance Chitosan Forward Osmosis Membrane For Desalination Brackish Water

Saiful1), Marlina1), Muliadi Ramli1), Nizar Mahmud2), Melisa1), and Maizar1) 1Department of Chemistry, Faculty of Natural Science, Syiah Kuala University, Jalan T. Tanoh Abbe No. 3, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia 2 Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Syiah Kuala University

*Corresponding Author: [email protected]

Abstract

Lack of water for the community has encouraged the development of various technologies to support the limitation of direct access water in nature. In this study a high performance forward osmosis membrane has been prepared from chitosan polymer base for brackish water desalination. The membrane were prepared by phase inversion method. The membrane posses asymmetric structure with 33,67 % of porosity and 5,76 % of a swelling degree. The chitosan membrane have the tensile strength of 28,83 kgf / mm2 and elongation equal to 7,16%. Chitosan FO membrane were tested using glucose, fructose, sucrose as the draw solution to extract water from a brackish water feed solution. An increase in draw solution concentration lead to an increase in water flux. For all four draw solutions, the order of water flux is sucrose >mixture of glucose and fructose >fructose >glucose, at the same of flow rate. High product water quality was obtained for all draw solutions. The product of water quality has been met to indonesian government regulation of drinking water quality. Chitosan forward osmosis membrane can be an alternative method for the drinking water production

Keywords: forward osmosis, membrane desalination, water desalination, dringking water

I. Introduction The survival of mankind depends on the availability of sufficient clean water in the

earth. Although most of the Earth's surface is covered with water, a billion people worldwide

do not have access to adequate drinking water and more than 2 billion people is suffer to

access clean water, especially drinking water. The need for clean water will continue to

increase in the future as the growth of the world population, climate change and water

pollution by industrial and household waste and future indicators shows increasing scarcity of

water worldwide(Chung, Zhang et al. 2012). Besides, some parts of the world prone to

natural disasters also face the clean water crisis, especially in the emergency response period

after the natural disaster. In an emergency after a natural disaster the availability of clean

water and drinking water is much more difficult. If the availability of water is not met then

the victims of disasters will suffer various diseases. Disaster relief agencies procure cars

equipped with sewage machines into clean water, but they are ineffective against isolated

areas due to disasters(Steele and Clarke 2008), pollution of clean water sources in disaster

areas, and infrastructure damage. The development of alternative water treatment and

Page 57: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

2

purification methods is essential to be undertaken and developed especially in emergencies

(Clarke and Steele 2009, Loo, Fane et al. 2012). Rapid and sufficient clean water can be

obtained through the purification of contaminated water and desalination of seawater.

Membrane based desalination is the proven and established technology for mitigating the

increasing water demand.

Alternative membrane method or technology being developed for water purification

and seawater desalination is a forward osmosis membrane (forward osmosis or abbreviated

FO). The forward osmosis membrane method is a water purification process in which a

solution with low concentrations leads to a solution of high concentration via a

semipermeable membrane(Cath, Childress et al. 2006). Where the process works based on

the osmotic pressure gradient, so the energy to transport water across the membrane is almost

negligible (Jincai Su et al., 2012). The forward osmosis membrane method does not require

energy / pressure, pumps, chemicals and effectively removes bacteria and viruses even from

waste water, and is practical in its use (Altee et al., 2014). This membrane is a hydrophilic

membrane, allowing water to pass through, but is able to withstand all contaminants due to

the extremely small pore size (Zhao et al., 2012). One of the most promising applications is

the creation of a waterproof filter module and bag. This FO membrane allows pure water to

be made from almost any water source, including a very turbid, polluted and toxic supply

water (Achilli et. al., 2010).

The key innovation of forward osmosis membranes is to utilize the potential osmotic

pressure created by the liquid (draw solution) such as sugar and electrolyte solutions in sport

drink syrup as an energy source to drive the filtration process. This means that the resulting

beverage is not just water, but provides a substitute for electrolytes and a source of calories

for the user. The applications and needs of these forward osmosis membranes in the future

will increase exponentially and rapidly (Chung et al., 2012 and Shafer et al., 2015).

One of the natural polymers that has the potential to be developed as a base material for a

forward osmosis membrane is chitosan (Saiful et al., 2014, other research results). Khitosan

is used as a base material because chitosan is a natural polymer making it more

environmentally friendly compared to synthetic polymers. Its advantages include abundant

availability, good mechanical properties, non-toxic, hydrophilic nature that has many

hydroxyl groups and generally has relatively good biocompatibility and has an active side.

The high surface hydrophilicity properties are essential for improving FO membrane

performance and reducing fouling tendencies (Salehi, Rastgar, and Shakeri, 2017).

Page 58: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

3

Chitosan is one of the most promising and widely studied membrane materials. It can

be used as a membrane material for ultrafiltration, reverse osmosis, pervaporation] and other

types of applications. Chitosan also removes phosphorus, heavy metals, and oil from water.

And other contaminants from water and wastewater This is an important additive in filtration

processes Membranes made from chitosan have been developed for filtration of solutions that

improve the quality of feed solutions and these can be used in separation techniques such as

ultrafiltration and reverse osmosis. The chitosan membrane can be made in single or

composite membrane where the surface layer of the chitosan membrane is a very selective

layer for separation. Characteristics possessed by these chitosan make biopolymer CS as a

promising candidate for the manufacture of forward osmosis membrane. In this research will

be made membrane forward osmosis based khitosan. Membrane preparation begins with

making a homogeneous solution with the desired viscosity, then molding the polymer

solution as a thin layer. Further, solvent evaporation of the printed solution to form a

membrane that is characterized and applied as a medium for producing ready-to-drink water.

This article discusses the performance characteristics of membrane FO and presents data of

choice relating to the influence of concentration of towing solution, salt rejection and the rate

of flux of chitosan membrane in brackish water desalination.

. Materials and Methods Chitosan with an average dengree of acetylation up to 94 mol % was purchased from

chitosan manufacture and was used as membrane material without further modification.

Acetic acid 1 % (DMSO, Merck) was employed as solvent and dimethyl formamide (Fluka)

was used as an additive in the casting solution. Water was used as non-solvent in the

coagulation bath. Brackish water with pH of about 7,13 and total dissolved solids of 1400

ppm was used as feed. It had a salinity of 3 and conductivity of 6,15 (us/cm). Sucrose

solution with a range concentration of 0,25 M to 3 M was employed as draw solution.

Membrane Preparation and Characterization

The chitosan membrane was prepared via phase invertion method according to Yang

and Zall (1984) with modification. To obtain FO membrane, chitosan was dissolved in 1 %

acetid solution. Dimethyl formamide was added in casting solution to increased porosity and

permeability FO membrane. The gel solution was spread as a thin coat on a glass plate

(casting knife 0,388 mm) to form a clear chitosan salt membrane. The membrane was then

neutralized with 10 % sodium hydroxide to produce a chitosan membrane. The membranes

Page 59: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

4

were washed with tap water at room temperature to remove residual sodium hydroxide. After

washing, the membranes were dried in the air overnight and afterwards dried in a

conventional oven at 50°C.

The membranes were characterized for porosity, swelling degree, mechanical

strength, and membran morfology. The membrane porosity was determined by the water

uptake of a calibrated volume of membrane. Average values were obtained from three

different samples. The membrane porosity (ε) and swelling degree (sd) were determined

from the swelling experiments. The membranes were characterized by Scanning Electron

Microscopy (SEM) using a Zeiss Evo MA 10. The cross-section was scanned as well as the

top and bottom surfaces of the membrane. Tensile strength and elongation testing for

membrane refers to ASTM-D638 method using mechanical test equipment (Universal

Testing machine).

FO Performance Test

Forward osmosis performance of chitosan membranes were investigated using a

simple forward osmosis module. The forward osmosis module is illustrated in Figure 1. In

left side of the module was filled in with brackish water and right side was filled a solution of

sucrose (draw solution). Effective area of the membrane in this study was 9.6 cm2. The

concentration difference between the draw and feed solutions makes permeate water through

the semi-permeable membrane. Flux through the membrane was calculated based on the

change in the volume of the draw solution. Experiments were carried out to examine the

efficiency of FO under various conditions. The forward osmosis process is carried out with

variations of time 1, 3, 6, 10 and 24 hours. The water quality of feed solution and the draw

solution were measured intermittently for the Electrical Conductivity (DHL), salinity, TDS

and pH. The water flux (Jv, L m-2 h-1) was determined from the volume change of either feed

or draw solution and can be calculated from equation (1)

𝐽𝑉 = ∆𝑉𝜋𝑟2∆𝑡

(1)

where ΔV (L) is the volume of water permeated across the membrane from the feed to the

draw solution over a predetermined time interval Δt (h) during FO experiments and A is the

effective membrane surface area (m2). All experiments were carried out at room temperature.

Page 60: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

5

RESULTS AND DISCUSSION

Membrane Preparation and Characterization

The chitosan membrane has been made through several stages: polymer dissolution,

solvent evaporation of the molding solution, and solidification. The chitosan polymer was

dissolved in 1% acetic acid solvent to obtain homogeneous chitosan polymer solution. The

concentration of chitosan as membrane forming polymer affects rather than the structure and

properties of the resulting membrane. The chitosan membrane morphology can be observed

the result of SEM characterization of top layer, bottom layer and cross-sectional surfaces the

membrane as shown in Figure 2. The figure 2 revealed that the membrane have asymetric

structure that is a difference structure between a dense selective layer on the top and more

open structure on the bottom surfaces. It appears that the top surface is more dense while the

bottom surface is more rough with 250x magnification. The membrane has an overal

thickness of about 55µm.

In the cross section of the membrane with 1500x magnification it is seen that the

membrane has a well-connected structure less of macrovoid. In this study, the preferred

membrane for forward osmosis testing applications is a dense membrane type. The preferred

composition of a casting solution to fabricate membranes at concentrations of chitosan

solution were above 2 % (w/v) (Yang et al., 1984). The water flux rate of the membrane

decreased with increased casting solution concentrations. At higher concentrations, casting

solutions produce higher degree of crystallinity, relatively void free membranes due to

highly crosslinked the polymer network and there is little or no free space so that salt ions

are excluded. The chitosan membrane is suitable for water desalination. How et al. (2006)

suggested that an ideal FO membrane should consist of a thin dense selective layer without

any loose fabric support layer. Therefore mechanical properties are a critical factor in

determining the usability of chistosan membranes for filtration at high-pressure, high

working temperatures and varying flow rates for prolonged periods. In this study, the

chitosan membrane were subjected to tensile testing. The chitosan membrane have the

tensile strength of 28,83 kgf / mm2 and elongation equal to 7,16%. The membrane posses

asymmetric structure with 33,67 % of porosity and 5,76 % of a swelling degree.

FO Performance Evaluation

The feed and draw solutions were supplied at volumetric cross-flow rates of 23

ml/min using a peristaltic pumps (Watson Marlow) in cocurrent mode to minimize strain on

the suspended FO membranes. The driving force is the difference in osmotic pressures

Page 61: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

6

across the membrane between the draw and feed solution sides. As expected, operating the

FO process at higher DS concentration resulted in higher water permeate flux because of the

higher net osmotic gradient that drives the water flux across the membrane. Chitosan

membranes have characteristically moderate water flux due to their fabrication procedure that

enables property optimization of membrane casting solution concentrations. An increase in

the driving force should lead to an increase in water flux, as demonstrated in Figure 3 for

glucose, fructose and sucrose as draw solutions respectively, at the same of flow rate. This

phenomenon is explained by Ge et al. [2008], where higher concentration of draw solution

enable water at feed solution to be pulled at higher rate as compared to lower concentration of

draw solution as higher concentration of solute in draw solution increases the solvent

concentration gradient between the permeate side and the feed side and an increase in

osmotic pressure from feed side to permeate side. Xu et [2012] proved that higher water

fluxes can be achieved by increasing draw solution concentration as increase in concentration

will also increase the osmotic pressure thus promoting the process of forward osmosis.

According to Phuntsho et al. [2013], high osmotic pressure in draw solution increases the

osmotic difference between the draw solution and the feed solution which will ultimately

form a high osmotic potential that can enhance the drawing of water from feed solution to

draw solution. Chitosan membranes have characteristically moderate water flux due to their

fabrication procedure that enables property optimization of membrane casting solution

concentrations. It is important to notice that chitosan membranes are still have permeate flux

event at low DS concentration.

Figure 3 is also ilustrate that sucrose and mixture of glucose and fructose shows

sligthly higher flux at every concentration. Glucose recorded the lowest flux as it exhibits

lowest osmotic pressure compared to the other draw solution which causes it to have the

lowest driving force to draw water from feed side to the permeate side (Checkli et al, 2006

and Ge et al, 2013). For all four draw solutions, the order of pure water flux is: sucrose

>mixture of glucose and fructose >fructose >glucose. These phenomenons can also be

explained by Su et al. (2013), where they claim forward osmosis depends very much on

osmotic gradient where higher osmotic pressure of draw solution will increase the water

potential of water flow from feed side to permeate side and this statement is clearly shown in

the difference of flux between glocuse, fructose and sucrose. However, the flux of glucose is

experimented to be lower than fructose despite having similar osmotic pressure and

molecular weight. A high solubility of draw solution induces higher osmotic pressure and

Page 62: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

7

therefore can achieve higher water flux; fructose have higher solubility than glocuse (Chekli

et al, 2006). High solubility is essential in selecting draw solution because high solubility

enables the draw solution to dissociate into its respective ions more easily and at a faster rate

which will ultimately increase the osmotic pressure of that particular draw solution and lastly

induces higher water flux of water from feed side to permeate side in forward osmosis

process (Wilson and Steward, 2008)

Product Draw Solution Quality

The standard parameters of drinking water quality used to check water quality are

conductivity, TDS, salinity, pH and heavy metals. Heavy metals analyzed are Hg, Pb, Fe, Cu,

Cr, Zn. The results of the brackish water quality test used as the feed on the FO test show that

the brackish water quality does not meet the drinking water quality requirements. The results

of total analysis of dissolved solids and salinity are far above the drinking water quality

standard in accordance with Permenkes. 492 / Menkes / Per / IV / 2010 regarding drinking

water quality requirements. Brackish water contains total soluble solids of 1648 ppm and

brackish water salinity 24.8 ppt. High Tds and salinity indicate that brackish water contains

relatively high salt (NaCl). While the pH of water and metal content still in accordance with

the standard quality. The brackish water quality test results used as the feed solution are

shown in Fig. 4a.

Brackish water as a feeding solution in the FO process aims to desalinate dissolved

cations and salt content contained in brackish water. Water quality test results of towing

solution product can be seen in figure 4b. The graph shows the pulling solution undergoing

changes after the forward osmosis process. In general, chitosan membranes can function well

to filter and separate brackish water from salt and dissolved ions in it. The salinity parameter

shows that the salts present in brackish water do not migrate to the towing solution. Water

quality of towing solution products can meet drinking water requirements according to

Minister of Health Decree no. 492 / Menkes / Per / IV / 2010 regarding drinking water quality

requirements. Changes in the conductivity of the towing solution are thought to be caused by

the displacement of the solute into the towing solution. The presence of solvent displacement

is due to the large number of pores formed on the membrane. The more DMF is added then

the pores are formed will be more and more so that the transfer of solvents will be more and

more. Despite the displacement of the solvent, the changes in conductivity are relatively

Page 63: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

8

small. While the pH parameter did not show any changes after the FO process and still meet

the drinking water quality standards.

The results of the test of heavy metal content are shown in figure 5. The test results

on heavy metal content indicate that there is no increase in heavy metal concentration that

moves from the feed solution to the towing solution. Based on the Permenkes standard, the

quality of the water-soluble solution product produced by the forward osmosis method meets

the established standard. This indicates that the product water from forward osmosis can be

used as drinking water. Drinking water products produced in the forward osmosis process in

the study are energy drinking water that can be used directly as drinking water. These

drinking water products can be used as a source of drinking water in emergencies or urgent

needs of similar types.

Conclusion

Chitosan forward osmosis membrane has been prepared from chitosan polymer base for

brackish water desalination. The membrane were prepared by phase inversion method. The

membrane posses asymmetric structure with 33,67 % of porosity and 5,76 % of a swelling

degree. The chitosan membrane have the tensile strength of 28,83 kgf / mm2 and elongation

equal to 7,16%. Glucose, fructose, sucrose were used as the draw solution to desalinate a

brackish water feed solution. An increase in draw solution concentration lead to an increase

in water flux. For all four draw solutions, the order of water flux is sucrose >mixture of

glucose and fructose >fructose >glucose, at the same of flow rate. High product water quality

was obtained for all draw solutions. The product of water quality has been met to

indonesian government regulation of drinking water quality. Chitosan forward osmosis

membrane can be an alternative method for the drinking water production

Acknowledgements

We want to acknowledge the financial support of this work thorough the Ministry of

Education of the Republic of Indonesia has financed this research through Competitive Grant

Research

Page 64: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

9

References

1. Achilli, A.; Cath, T. Y.; Childress, A. E., 2010, Selection of Inorganic Based Draw Solutions for Forward Osmosis Applications. J. Membr. Sci. 364 (12) : 233–241

2. Cath T.Y., A.E. Childress, M. Elimelech, 2006, Forward Osmosis: Principles, Applications and Recent Developments. J. Membr. Sci. 281: 70-87.

3. Chekli L , Sherub Phuntsho, Ho Kyong Shon, Saravanamuthu Vigneswaran, Jaya Kandasamy a & Amit Chanan, A review of draw solutes in forward osmosis process and their use in modern applications, Desalination and Water Treatment, 43 (2012) 167–184

4. Chung TS., Sui Zhang , Kai Yu Wang, Jincai Su, Ming Ming Ling, 2012, Forward osmosis processes: Yesterday, today and tomorrow, Desalination 287: 78–81

5. Clarke B.A. and A. Steele, 2009, Water treatment systems for relief agencies: The on-going search for the ‘Silver Bullet, Desalination 248 (2009) 64–71

6. Fritzmann, C.; L€owenberg, J.;Wintgens,T.;Melin, T. 2007, State-of-Theart of Reverse Osmosis Desalination. Desalination. 216 (1_3): 1–76

7. Ge Q,MingmingLing,Tai-ShungChung, 2013, Review : Draw solutions for forward osmosis processes: Developments, challenges,and prospects for the future, Journal of Membrane Science 442 : 225–237

8. How Y.Ng, Wanling Tang , And Weis Wong, Performance Of Forward (Direct) Osmosis Process: Membrane Structure And Transport Phenomenon, Environ. Sci. Technol. 2006, 40, 2408-2413

9. Jincai Su, Sui Zhang, Ming Ming Ling, Tai-Shung Chung, 2012, Forward Osmosis: an Emerging Technology for Sustainable Supply of Clean Wate, . Department of Chemical & Biomolecular Engineering, National University of Singapore.

10. Loo SL., Anthony G Fane, William B Krantz, Teik-Thye Lim, 2012, Emergency water supply: a review of potential technologies and selection criteria. Water Res 3;46(10):3125-51

11. McCutcheon J.R. and M. Elimelech, 2008, Influence of Membrane Support Layer Hydrophobicity on Water Flux in Osmotically Driven Membrane Processes. Journal of Membrane Science. 318 : 458-466.

12. McGinnis R. L. and M. Elimelech, Global Challenges in Energy and Water Supply: The Promise of Engineered Osmosis, 2008, Environ. Sci. Technol., 42 (23), pp 8625–8629

13. Phuntsho, S.; Shon, H. K.; Hong, S.; Lee, S.; Vigneswaran, S, 2011, A Novel Low Energy Fertilizer Driven Forward Osmosis Desalination for Direct Fertigation: Evaluating The Performance of Fertilizer Draw Solutions. J. Membr. Sci. 375 (12): 172–181.

14. Saiful, Marlina, Melisa, 2014, Forward Osmosis Membrane Application For Desalination As New Approach In Water Desalination, Proceeding Conference on membrane Technology for Desalination, Jakarta, Indonesia

15. Steele A. and B.A. Clarke., 2008, (Steele and Clarke 2008). J. Water Health. 6(4) : 483–489 (IWA)

16. Su JC and Chung TS, 2011, Experimental and theoretical study of sublayer structure and its effect on concentration polarization and membrane performance in FO processes. J Membr Sci 376:214–224

17. Yang Q, Wang KY, Chung TS, 2009, Dual-layer hollow fibers with enhanced flux as novel forward osmosis membranes for water production. Environ Sci Technol 43:2800–2805.

Page 65: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

10

18. Yip NY, Tiraferri A, Phillip WA, Schiffman JD, Elimelech M, 2010, High Performance Thin-Film Composite Forward Osmosis Membrane. Environ Sci Technol 44:3812–3818.

19. Zhang S, Wang KY, Chung TS, Chen H, Jean YC, Amy G, 2010, Well-Constructed Cellulose Acetate Membranes for Forward Osmosis: Minimized Internal Concentration Polarization With an Ultra-Thin Selective Layer. J Membr Sci 360:522–532.

20. Zhao S., Linda Zoua, Chuyang Y. Tang, Dennis Mulcahy, 2012, Review Recent developments in forward osmosis: Opportunities and challenges, Journal of Membrane Science 396 : 1– 21

21. Xu, Y., X. Peng, C. Y. Tang, Q. S. Fu and S. Nie , Effect of draw solution concentration and operating conditions on forward osmosis and pressure retarded osmosis performance in a spiral wound module, Journal of Membrane Science 348(122): 298

22. Yang, T. and Zall, R.R (1984), Chitosan membrane for reverse osmosis application, Journal of Food Science 49, 91-93

Page 66: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

11

Figure 1. Illustration of testing process of forward osmosis membrane

A. Top Layer B. Bottom Layer

C. Crossection

D. Crossection Figure 2. SEM picture of the membranes are prepared with a 3 % Chitosan, 10 % DMF in

1% (v/v) acetetic acid solutio as solvent; A) Top layer Chitosan membrane are prepared by drying at room temperatur. B) Bottom layer Chitosan membrane are prepared by drying at room temperatur. C dan D) Crossection Chitosan membrane are prepared by drying at room temperatur

Page 67: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

12

Fig. 3. Comparison of water permeate flux with brackish water as feed and glucose, fructose and sucrose as draw solutions. Experiments were carried out at room temperature of 27 ± 1˚C and volumetric cross-flow rates of 23 ml/min with membrane active layers facing draw solution.

a. Brackish water as Feed b. Product of draw solution

Fig. 4. Results of water quality brackish water as feed in forward osmosis process. Experiments were carried out at room temperature of 27 ± 1˚C and volumetric cross-flow rates of 23 ml/min with membrane active layers facing draw solution.

0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,20

1

2

3

4

5

Wat

er F

lux

(L m

2 h-1)

Concentration (M)

Glukosa Fructose Glucose+Fructose Sucrose

0100200300400

1600

1800

2000

DHLsalinitypH

Feed Standard Kepmenkes

Wat

er q

ual

ity

par

amet

er

TDS

0

10

20

30

Glucose+FructoseFructoseGlucose

pH TDS (mg/L) DHL (us/cm) Salinity (mg/L)

Sucrose

Page 68: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

LAMPIRAN 3- Artikel Publikasi Internasional

13

Fig. 5. Results of water quality for draw solution product glucose . Experiments were carried out at room temperature of 27 ± 1˚C and volumetric cross-flow rates of 23 ml/min with membrane active layers facing draw solution.

2 3 40,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

standard KemenkesWater permeateConc

entra

tioon

hea

vy m

etal

(ppm

) Cu Pb Zn Cr Fe Hg

Feed solution

Page 69: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

1

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 1

Deskripsi

DESALINASI DAN PEMURNIAN AIR KOTOR DALAM KEADAAN DARURAT

BERBAHAN DASAR MEMBRAN KITOSAN 5

Bidang Teknik Invensi

Invensi ini berkaitan dengan proses pembuatan membran

kitosan dan alat penyaring air dengan sistem membrane forward

osmosis menggunakan membran khitosan. 10

Latar Belakang Invensi

Akses terhadap air minum yang higienes telah menjadi

masalah utama di banyak bagian dunia terutama di negara-

negara miskin, negara sedang berkembang, dan negara yang 15

sering mengalami bencana. Lebih dari satu miliar orang

kekurangan air minum yang merupakan kebutuhan dasar setiap

hari. Air tidak sehat telah menjadi penyebab utama kematian

di seluruh dunia; lebih dari 50% pasien rumah sakit menderita

penyakit akibat dari air tidak sehat (McGinnis R. L. and M. 20

Elimelech, 2008). Pada sisi lain, daerah yang mengalami

bencana membutuhkan penanganan tanggap darurat yang cepat

terhadap kebutuhan akan air minum dan air bersih. Pasca

tanggap darurat bencana, air bersih dan air minum menjadi

kebutuhan dasar yang sangat penting dan harus terpenuhi. 25

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana

dan undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana, salah satu kebutuhan dasar yang harus diberikan

kepada korban bencana adalah kebutuhan air bersih dan air 30

minum. Bencana membuat banyak masyarakat sulit memenuhi

kebutuhan dasarnya termasuk kebutuhan air minum dan air

Saiful Universitas Syiah Kuala Email : [email protected] Hp : 081360581225

Page 70: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

2

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 2

bersih. Jika air bersih dan air minum tidak tersedia maka

para korban bencana akan menderita berbagai penyakit.

Penyakit yang muncul adalah penyakit gatal-gatal, dehidrasi,

diare dan muntaber, dapat dipastikan jumlah korban akan

bertambah banyak sehingga penanganan menjadi lebih sulit 5

(Indriatmoko R. H. dan W. Hidayat, 2007). Air bersih dan

khususnya air minum menjadi sulit diperoleh karena rusak

dan tercemarnya sumber air bersih pada daerah bencana dan

sulitnya akses menuju lokasi bencana. Untuk itu pengembangan

metode dan teknologi penyediaan air minum dalam situasi 10

darurat (emergency) yang cepat dan sederhana sangat

diperlukan. Inovasi dan pengembangan teknologi dalam

penyediaan air bersih khususnya air minum masih perlu

dikembangkan lebih lanjut (Loo dkk., 2012 dan Clark and

Steel, 2009). 15

Metode atau teknologi pengolahan air minum alternatif sedang

dikembangkan adalah membran osmosis maju (forward osmosis

atau disingkat FO). Para peneliti mengembangkan membran

forward osmosis untuk menggantikan membran reverse osmosis.

Salah satu aplikasi yang memungkin adalah pembuatan modul dan 20

kantong penyaring air siap minum. Hal ini memungkinkan air

murni untuk dibuat dari hampir semua sumber air, termasuk air

pasokan yang sangat keruh, tercemar dan beracun (Shafer dkk.,

2015).

Salah satu polimer alam yang berpotensi untuk dikembangkan 25

sebagai bahan dasar membran forward osmosis adalah khitosan

(Saiful dkk., 2014). Khitosan digunakan sebagai bahan dasar

karena khitosan merupakan polimer alam sehingga lebih ramah

lingkungan dibandingkan dengan polimer sintetik. Khitosan

mempunyai sifat mekanik yang baik, hidrofilik, dan mempunyai 30

sisi aktif. Sehinggga khitosan merupakan polimer pendukung

yang baik untuk pembuatan membran (Saiful dkk., 2013).

Page 71: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

3

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 3

Pengembangan membran kitosan sebagai media penyaring air atau

pemurnian air atau sebagai kantong penyaring air minum dapat

menghasilkan alat produksi air siap minum dalaam keadaan

darurat.

Invensi yang diajukan ini memiliki potensi komersial karena 5

teknologi membran belum banyak berkembang di Indonesia. Bahan

dasar pembuatan membrannya menggunakan polimer alam yang

tersedia berlimpah dan dapat diolah dari limbah udang,

kepiting. Kantong penyaring air minum merupakan media

penyaring air yang udah digunakan dan menyaring air dengan 10

cara alami menggunakan tekanan osmotik dari bahan nutrisi

sebagai sumber energi dan vitamin. Alat ini menjadi solusi

untuk penyedian air siap minum dalam keadaan darurat.

Ringkasan Invensi 15

Membran FO dibuat dari bahan dasar kitosan. Membran

dibuat dengan metode pembalikan fasa pada temperatur ruang,

28 0C. Membran dibuat dengan melarutkan kitosan 3% (b/v)

kitosan dalam pelarut asam asetat 1% (v/v) dengan pengadukan 20

konstan menggunakan magnetik stirer. Untuk mengontrol sifat

porositas membran dilakukan penambahan dimetil formamida

sebagai aditif. Larutan polimer kitosan dicetak diatas pelat

kaca dan dibiarkan menguap pada temperatur ruang. Membran

yang dihasilkan dicuci dengan NaOH 1% (b/v) dan dibilas 25

dengan aquades sampai air bilasan terakhir diuji dengan

kertas lakmus dan kertas lakmus biru tidak berubah warna.

Setelah itu membran dikeringkan pada suhu ruang. Membran yang

dihasilkan mempunyai struktur asimetri mempunyai porositas

33,67 % dan derajat pengembangan 5,76 %. Membran kitosan 30

mempunyai sifat mekanik dengan kuat tarik 28,83 kgf / mm2

Page 72: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

4

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 4

dan elongasi 7,16%. Membran yang diperoleh digunakan untuk

pengujian forward osmosis.

.

Uraian Singkat Gambar 5

Gambar 1. Mekanisme pembuatan membran khitosan

Gambar 2. Hasil uji SEM membran kitosan

Gambar 3. Hasil uji kuat tarik dan elongasi membran

kitosan

Gambar 4. Design kantong air minum berbahan dasar 10

Gambar 5. Mekanisme pembuatan larutan penarik

Gambar 6. Hasil uji produk kualitas air langsung minum

Uraian Lengkap Invensi 15

Membran khitosan telah dibuat melalui beberapa tahapan

yaitu pelarutan polimer, penguapan pelarut dari larutan

cetak, dan solidifikasi. Polimer khitosan dilarutkan dalam

pelarut asam asetat 1 % sehingga diperoleh larutan polimer

khitosan yang homogen. Proses pelarutan polimer khitosan 20

dilakukan pada temperatur kamar dan diaduk dengan bantuan

pengaduk magnetik stirrer. Larutan polimer yang homogen

diperoleh setelah melalui pengadukan selama 24 jam. Membran

khitosan dibuat dengan mencetak larutan polimer diatas pelat

pendukung yang sesuai. Dalam penelitian ini telah dipelajari 25

tiga jenis pelat pendukung untuk pencetakan membran yaitu

pelat kaca, keramik, dan plastik. Kriteria pelat/lempengen

pendukung yang sesuai adalah pelat pendukung yang tidak

mempunyai interaksi antara larutan polimer dan lapisan tipis

membran sehingga membran akan dapat dilepas dengan mudah dari 30

permukaan pelat pendukung. Pelat kaca tidak baik digunakan

untuk pencetakan membran dengan bahan dasar khitosan karena

Page 73: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

5

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 5

lapisan tipis membran diatas pelat kaca terikat dengan kuat

sehingga tidak bisa dilepas dengan mudah dan membran yang

dihasilkan lebih banyak yang rusak atau cacat. Sementara itu

bahan keramik dan plastik merupakan pelat pendukung yang baik

untuk pencetakan membran khitosan dimana membran yang 5

terbentuk dapat terlepas dengan mudah seperti ditunjukkan

pada gambar 5.1. Dengan demikian membran yang dihasilkan dari

cetakan diatas pelat keramik dan plastik secara fisik tidak

cacat. Sifat keramik dan plastik yang lebih hidrofobik dan

sifat khitosan yang lebih hidrofilik dapat menjelaskan 10

fenomena yang terjadi. Dalam pencetakan selanjutnya

digunakan keramik atau plastik sebagai pelat atau alas

pendukung untuk pencetakan membran

Konsentrasi dari khitosan sebagai polimer pembentukan membran

mempengaruhi daripada struktur dan sifat dari membran yang 15

dihasilkan. Dalam penelitian ini konsentrasi khitosan

divariasikan : 1 %, 2 %, 3 % dan 4 %. Karakter dari membran

khitosan murni dapat diamati secara visual maupun pengujian

secara sifat fisika membran meliputi porositas, derajat

pengembangan, dan ketebalan. Karakter membran khitosan yang 20

terbaik yang diperoleh yaitu membran khitosan dengan

konsentrasi 3 % (b/v). Membran yang dihasilkan mempunyai

struktur asimetri mempunyai porositas 33,67 % dan derajat

pengembangan 5,76 %. Membran kitosan mempunyai sifat

mekanik dengan kuat tarik 28,83 kgf / mm2 dan elongasi 25

7,16%.

Klaim

1. Membran kitosan dibuat dengan melarutkan kitosan 3% (b/v)

kitosan dalam pelarut asam asetat 1% (v/v) dan ditambah 30

formamida 10 % (v/v).

Page 74: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

6

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 6

2. Membran yang dihasilkan mempunyai struktur asimetri

mempunyai porositas 33,67 % dan derajat pengembangan

5,76 %. Membran kitosan mempunyai sifat mekanik dengan

kuat tarik 28,83 kgf / mm2 dan elongasi 7,16%.

3. Produk air minum langsung didapatkan dengan menggunakan 5

larutan penarik glukosa, fruktosa, sukrosa dari air payau

dan air kotor.

Page 75: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

7

Lampiran-4-Draft Usulan Patent Sederhana Page 7

Abstrak

DESALINASI DAN PEMURNIAN AIR KOTOR DALAM KEADAAN DARURAT

BERBAHAN DASAR MEMBRAN KITOSAN

5 4. Membran forward osmosis dengan kinerja tinggi telah dibuat

dari bahan polimer kitosan untuk desalinasi air payau dan

pemurnian air kotor. Membran dibuat dengan metode inversi

fasa. Membran memiliki struktur asimetris dengan 33,67%

porositas dan 5,76% tingkat pembengkakan. Membran chitosan 10

memiliki kekuatan tarik 28,83 kgf / mm2 dan pemanjangan

sebesar 7,16%. Membran Chitosan FO diuji dengan

menggunakan glukosa, fruktosa, sukrosa sebagai larutan

penarik untuk mengekstrak air dari larutan umpan air payau

dan air kotor. Peningkatan konsentrasi larutan yang 15

menarik menyebabkan peningkatan fluks air. Untuk keempat

larutan penarik, urutan fluks air adalah sukrosa> campuran

glukosa dan fruktosa >fruktosa > glukosa. Kualitas air

produk yang tinggi diperoleh untuk semua larutan penarik.

Produk kualitas air telah memenuhi peraturan pemerintah 20

tentang kualitas air minum di Indonesia. Membran forward

osmosis kitosan menjadi media alternatif untuk produksi

air minum.

Page 76: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

Lampiran4- Draft Usulan Patent Sederhana Page 1

Gambar 1

Morfologi permukaan atas dengan perbesaran 350 x

Morfologi permukaan bawah dengan perbesaran 350 x

Morfologi permukaan atas dengan perbesaran 1500 x

Morfologi permukaan bawah dengan perbesaran 1500 x

Gambar 2

Crossection

Crossection

Page 77: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

Lampiran4- Draft Usulan Patent Sederhana Page 2

Gambar 3

Gambar 4

0100200300400

1600

1800

2000

DHLsalinitypH

Feed Standard Kepmenkes

Wat

er q

ual

ity

par

amet

er

TDS

0

10

20

30

Glucose+FructoseFructoseGlucose

pH TDS (mg/L) DHL (us/cm) Salinity (mg/L)

Sucrose

2 3 40,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

standard KemenkesWater permeateConc

entra

tioon

hea

vy m

etal

(ppm

)

Cu Pb Zn Cr Fe Hg

Feed solution

Page 78: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

Lampiran4- Draft Usulan Patent Sederhana Page 3

Page 79: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

1

LAMPIRAN 5. Lokasi sampling

Page 80: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Membran Forward osmosis

Metode forward osmosis yaitu suatu proses pemurnian air dimana larutan dengan

kosentrasi rendah menuju ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran

semipermeabel (Cath T.Y. dkk., 2006). Dimana proses tersebut berkerja berdasarkan

gradien tekanan osmotik, sehingga energi untuk mengangkut air melintasi membran

hampir dapat diabaikan (Jincai Su dkk.,2012). Ada pun keuntungan dari membran forward

osmosis dibandingkan dengan osmosis balik yaitu tidak memerlukan tekanan eksternal

hidrolik, kemungkinan terjadinya fouling pada membran kecil dan kemungkinan terjadinya

kontaminan rendah (McCormick P. dkk., 2008). Pada metode membran osmosis balik,

proses pemurnian air dengan cara memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut

tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan

menggunakan tekanan hidrolik melebihi tekanan osmotik (Laura A. Hoover dkk., 2011).

Perbedaan membran forward osmosis dan membran osmosis balik dapat dilihat pada

gambar 2.2.

Gaya (∆P)

Gambar 2.1. Perbedaan membran forward osmosis (FO) dan membran reverse osmosis(RO) (Cath T.Y. dkk., 2006)

Sampai saat ini, ada beberapa jenis membran FO yang telah dilaporkan seperti (1)

membran lembaran datar yang terbuat dari ester selulosa (Zhang dkk., 2010), (2) serat

berongga tunggal dan dual-layer berdasarkan polibenzimidazol (PBI) (Yang dkk., 2009),

selulosa asetat (CA) (Su dkk. 2010; Su dan Chung 2011) atau poli-amida-imida (Setiawan

dkk., 2010) (3) membran poliamida film tipis komposit (Yip dkk., 2010; Widjojo dkk.,

2011) (4) membran berlapis berbahan dasar polielektrolit (Qiu dkk., 2011) dan (5)

Page 81: AKHIR TAHUN PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN …uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/9245816852c139248bb2... · PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN . PERGURUAN TINGGI . ... Ketua Jurusan

7

dikenal sebagai proses osmosis. Jika air tawar dan air asin dipisahkan dengan

membran semi-permeable, maka air tawar akan terdifusi ke dalam air asin melalui

membran tersebut sampai terjadi kesetimbangan. Daya penggerak (driving force)

yang menyebabkan terjadinya aliran difusi air tawar ke dalam air asin melalui

membran semi-permeable tersebut dinamakan tekanan osomosis (Phuntsho.S dkk.,

2011). Dimana skema unit membran forward osmosis dapat dilihat pada gambar

2.6.

Gambar 2.2. Skema unit membran forward osmosis (Jincai Su dkk., 2012)

2.4. Khitosan

Salah satu bahan polimer alami cukup murah dan banyak tersedia yaitu senyawa

khitosan. Senyawa khitosan mempunyai struktur yang hampir sama dengan selulosa asetat,

yaitu senyawa golongan polimer karbohidrat. Khitosan dapat dibuat dari khitin melalui

reaksi deasetilasi. Khitin sendiri dapat diperoleh dari limbah kulit udang atau bahan yang

mengandung khitin lainnya. Pengembangan, penggunaan, dan penelitian mengenai

khitosan yang telah dilakukan, khitosan dapat digunakan sebagai bahan obat, koagulan,

membran pervaporasi, elektroda, dan sebagai adsorben logam berat seperti merkuri, seng,

tembaga, kromium, plutonium, dan besi (Widodo dan Muslihatin, 2005). Pengembangan

dan penelitian khitosan sebagai membran baru dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini

dan belum banyak literatur yang melaporkannya. Hasil-hasil penelitian pendahuluan

menunjukkan bahwa membran khitosan mempunyai prospek untuk dikembangkan (Inoue