akl-kel-1

26
BAB 1 PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN DAN USAHANYA Persekutuan (partnership) adaah suatu penggabungan diantara dua orang atau (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba. Berbagai masalah akuntansi timbul di dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan. Dari segi akuntansi Persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan pemilik-pemiliknya. Karakteristik Persekutuan a. Berusaha bersama-sama (Mutual Agency) Setiap anggota (partner) merupakan agen darai pada / persektuan untuk mencapai tujuan usahanya. b. Jangka waktu tebatas (Limited Life) Persekutuan tetap ada selama orang-orang yang mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya. c. Tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) Tanggung jawab seseorang tidak terbatas pada jumlah yang di tanam di dalam usaha persekutuan. d. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an interest in a partneship) Anggota yang menanamkannya kekayaannya ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknyauntuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan ppersekutuan. e. Pengambilan bagian keuntungan persekutuan Seorang anggota mungkin hanya menyumbangkan tenaganya, dan yang lain sebagian harta kekayaannya, maka untuk anggota yang menyumbangkan tenaganya itu juga harus mendapatkan bagian keuntungan sesuai dengan imbangan jasa yang diberikan. Macam-macam bentuk persekutuan (partnership) 1. Persekutuan dapat diklsifikasi kedalam: o Persekutuan perdagangan (trading partnership) : persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan penjualan.

Upload: agung-dwi-saputro

Post on 21-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

akl-kel-1

TRANSCRIPT

Page 1: akl-kel-1

BAB 1PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN DAN USAHANYA

Persekutuan (partnership) adaah suatu penggabungan diantara dua orang atau (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.

Berbagai masalah akuntansi timbul di dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan. Dari segi akuntansi Persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan pemilik-pemiliknya.

  Karakteristik Persekutuana.       Berusaha bersama-sama (Mutual Agency)

Setiap anggota (partner) merupakan agen darai pada / persektuan untuk mencapai tujuan usahanya.

b.      Jangka waktu tebatas (Limited Life)Persekutuan tetap ada selama orang-orang yang mengadakan persekutuan itu ada dan masing-masing masih tetap menghendakinya.

c.       Tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability)Tanggung jawab seseorang tidak terbatas pada jumlah yang di tanam di dalam usaha persekutuan.

d.      Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (Ownership of an interest in a partneship)Anggota yang menanamkannya kekayaannya ke dalam persekutuan berarti menyerahkan haknyauntuk mengusahakan dan menggunakan kekayaannya itu, dan sepenuhnya rela untuk dipakai guna mencapai tujuan-tujuan ppersekutuan.

e.       Pengambilan bagian keuntungan persekutuanSeorang anggota mungkin hanya menyumbangkan tenaganya, dan yang lain sebagian harta kekayaannya, maka untuk anggota yang menyumbangkantenaganya itu juga harus mendapatkan bagian keuntungan sesuai dengan imbangan jasa yang diberikan.

   Macam-macam bentuk persekutuan (partnership)1.      Persekutuan dapat diklsifikasi kedalam:o  Persekutuan perdagangan (trading partnership) : persekutuan yang usaha pokoknya adalah

pembuatan, pembelian, dan penjualan.o  Persekutuan jasa-jasa (non trading partnership) : persekutuan yang bertujuan untuk meberikan

jasa-jasa karena keahliannya.2.      Persekutuan dapat pula dibedakan antara:o  Persekutuan umum (general patrnership) : suatu bentuk persekutuan di mana semua anggota

dapat bertindak atas nama perusahaan dan kepadanya dapat dimintai pertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajiban persekutuan.

o  Persekutuan terbatas (limited partnership) : suatu persekutuan aktivitas anggota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung jawab masing-masing anggota dibatasi sampai jumlah tertentu sejum;ah investasi yang diberikannya.

o  Joint- stock companies : bentuk persekutuan struktur modalnya berupa saham-saham yang dapat dipindah tangankan.

  Isi perjanjian persekutuanDiantaranya:

Page 2: akl-kel-1

-          Besarnya investasi dari masing-masing anggota.-          Hak dan kewajiban anggota.-          Buku-buku catatan dan laporan keuangan.-          Pembagian keuntungan.-          Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu di

antara para anggota, penarikan kembali modal yang disetor.-          Asuransi jiwa, kematian salah satu anggota.-          Penyelesaian apabila ada perselisihan di antara para anggota dan lain-lain.  Akuntansi terhadap penyertaan Modal dalam Persekutuan.

Pembentukan persekutuan diantara dua orang atau lebih yang masing-masing hanya menyerahkan setoran atau modalnya dalam bentuk uang. Tetapi apabila persekutuan didirikan dengan mengabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka timbul beberapa persoalan, yaitu:

-          Apabila melanjutkan catatan pembukuan dari salah satu perusahaan terdahulu.-          Apabila penilaian tertentu terhadap posisi aktivba, hutang dan modal dari masing-masing

perusahaan yang akan digabungkan perlu diadakan atau tidak perlu diadakan.  Akuntansi terhadap kegiatan (usaha) persekutuan.

Penyelenggaraan akuntansi dalam masa kegiatan (usaha) persekutuan tidak banyak berbeda dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya yang bertujuan untuk mencari laba (profit-oriented business).

  Karakteristik dan jumlah relatip Hak Pemilikan, di dalam persekutuan     Atas dasar kriteria “hubungan sebagai kreditur-kreditur” di satu pihak antara perusahaan dengan pemilik dan “hak-hak atau pemilik atau defisi modal didalam perusahaan” di pihak lain.

  Hubungan sebagai kreditur-debitur antara pemilik dengan perusahaan.  Perlakuan akuntansi terhadap transaksi hutang-piutang antara perusahaan dengan pemilik,

harus diikuti sebagaimana mestinya.  Hak pemilikan dan atau Defisit modal dalam perusahaan.

     Jumlah modal perusahaan sama dengan selisih lebih antara juumlah aktiva dari jumlah semua hutang yang dimilikinya. Dalam perseroan terbatas jumlah modal tersebut dinyatakan dalam rekening modal saham, Agio (Disagio) saham, dan laba ditahan.

  Pembagian laba (rugi) di dalam Persekutuan.     Adapun berbagai macam cara pembagian laba-rugi adalah:

a.       Dibagi sama.b.      Dengan perbandingan atas dasar perjanjian.c.       Dengan perbandingan penyertaan modal.d.      Mula-mula ditentukam bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi atas dasar

perjanjian.e.       Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktiv bekerja, sisanya

dobagi atas dasar perjanjian.f.       Mula-mula ditetapkan bungan untuk modal dari anggota, kemudian gaji sebagai pemilik dan

bonus untuk anggota-anggota yang dianggap berjasa dari sisanya dibagi atas dasar perjanjan bersama.

  Masalah gaji Pemilik, dan Bunga Modal       Gaji pemilik dan bunga atas modal (sendiri) adalah biaya bagi persekutuan dan bukan pembagian laba. Biaya meliputi semua pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa yang dapat dijual atau diserahkan untuk memperoleh pendapatan. Gaji pemilik adalah biaya yang

Page 3: akl-kel-1

terjadi atas jasa yang diberikan kepada perusahaan, sedang bunga modal yang ditanamkan oleh para pemilik merupakan biaya atas modal yang diinvestasikan didalam perusahaan.

  Gaji pemilik dan atau Bunga modal di atas jumlah laba bersih       Gaji pemilik dan atau bunga modal dar masing-masing anggota harus diperhitungkan kebih dahulu di dalam pembagian laba, baik perusahaan itu memperoleh keuntungan mauu mengalami kerugian.

  Koreksi atas laba (rugi) tahun-tahun yang laluTiga alternatif ini dipakai untuk menyelesaikan penyesuaian alokasi atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu:

1.      Jumlah koreksi laba (rugi) yang relatif kecil, cukup di tutup atau dibebankan kepada laba rugi tahun yang berjalan.

2.      Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya dan sulit di identifikasikan dengan tahun-tahun tertentu.

3.      Apabila koreksi laba (rugi) cukup besar jumlahnya tetapi, dapat di identifikasikan kepada tahun-tahun buku tertentu.

  Laporan keuangan pada persekutuanTerdiri dari dua laporan keuangan utama, yaitu

o   Laporan Perhitungan Rugi-Labao   Laporan perubahan modalo   Neraca  Perubahan ratio pembagian laba (rugi) di dalam persekutuan

Untuk mengadakan perubahan ketentuan pembagian laba-rugi perusahaan, maka tertelbi dahulu harus diadakan penilaian kembali terhadap aktiva perusahaan sebelum ketentuan yang baru  mualai berlaku. Agar perimbangan hak-hak pemilikan setelah berlakunya ketentuan yang baru tetap dapat dipertahankan.

Page 4: akl-kel-1

PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Misalnya kematian seorang anggota berakibat dengan sendirinya perjanjian kerjasama berakhir dan dengan demikian persekutuan dinyatakan dibubarkan.

Dengan pembubaran persekutuan, kekuasaan yang didapatkan dari para anggota untuk menjalankan perusahaan sebagai usaha yang berjalan terus telah berakhir. Dengan kematian seorang anggota, anggota-anggota lain yang masih hidup dapat bertindak atas nama persekutuan untuk melanjutkan transaksi yang sudah dimulai dan menyelesaikan sama sekali transaksi perdagangan lainnya.

Usaha perusahaan tetap dapat berjalan, karena pengunduran diri seorang anggota tanpa adanya gangguan terhadap masuknya anggota baru sebagai pengganti. Namun demikian persekutuan semula harus dianggap berahkir dan usaha perusahaan berada dibawah pengelolaan persekutuan yang baru.

Persoalan akuntansi dalam pembubaran persekutuan

a. Masalah masuknya seorang atau lebih anggta barub. Pengunduran diri seorang anggotac. Ketian sorang anggota atau lebihd. Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha

a. Masuknya seorang atau lebih anggota baru

Apabila seorang atau lebih anggota baru diperbolehkan masuk kedalam persekutuan, berarti satu persekutuan yang baru telah dibentuk. Apabila tidak ada persetujuan yang baru, maka ketentuan tentang undang-undang  tentang persekutuan akan dilaksanakan, dimana pembagian keuntungan diantara para anggota adalah sama. Masuknya anggota baru didalam persekutuan dalam keadaan bagaimanapun juga harus mendapatkan pertsetujuan anggota yang ada.

Seseorang yang akan masuk kedalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara:

a) Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan).

b) Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah. Pembelian sebagian hak penyertaan dari anggota persekutuan

Transaksi pembayaran antara pihak pembeli kepada pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik dan tidak perlu dicatat oleh perusahaan. Transaksi jual beli hak penyertaan dan pembagian laba (rugi) didalam perusahaan itu, dilihat dari segi persekutuan sebagai unit usaha yang terpisah merupakan pemindahan kekayaan pribadi masing-masing anggota.

Page 5: akl-kel-1

PERSEKUTUAN A dan B

Neraca per 31 Desember 2009

Macam-macam aktivaRp 1.250.000,00 Macam-macam hutang           Rp 250.000,00

Modal A Rp 600.000,00

Modal B Rp 400.000,00

Jumlah aktiva Rp 1.250.000,00  Jumlah hutang dan modal Rp 1.250.000,00

Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan A dan B dengan membayar sebesar Rp 250.000,00

Pencatatan didalam persekutuan atas transaksi tersebut,hanya berupa pemindahan ¼ penyertaan A dan B kepada C tanpa memperhatikan berupa besarnya pembayaran oleh C kepada A  dan B sebagai berikut:

Modal A Rp 150.000,00

Modal B Rp 100.000,00

Modal C Rp 250.000,00

Sebagai akibat masuknya C di dalam persekutuan tidak mempengaruhi besarnya jumlah modal persekutuan. Dengan masuknya C di dalam persekutuan hanya komposisi hak penyertaan masing-masing anggota yang berubah, seadng jumlah totalnya tetap tidak berubah seperti ternyata pada tabel berikut ini :

Sebelum masuknya C Setelah C masuk didalam persekutuan

Modal A  600.000,00 450.000,00

Modal B 400.000,00 300.000,00

Modal C — 250.000,00

Modal Persekutuan 1.000.000,00 1.000.000,00

Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus dan atau goodwill kepada anggota pemilik yang lama. Apabila sebuah persekutuan telah berjalan dengan sukses, maka biasanya pada anggota baru yang akan masuk dibebani kewajiban-kewajiban antara lain:

Bagian penyertaan daripada anggota baru harus dikurangi dengan jumlah tertentu sebagai bonus kepada anggota pemilik lama

Page 6: akl-kel-1

Goodwill persekutuan harus diadakan dan dikredit sebagai penambahan modal anggota-anggota pemilik yang lama

Pemberian bonus kepada pemilik lama

Misalnya tuan L, M dan N adalah anggota-anggota persekutuan dengan modal dan pembagian laba (rugi) masing-masing sebagai berikut :

Saldo modal Pembagian laba (rugi)

Tuan L 50.000,00 45%

Tuan M 30.000,00 35%

Tuan N 20.000,00 20%

Jumlah 100.000,00 100%

Pada saat itu tuan O ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dan diterima oleh anggota-anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp 40.000,00 untuk penyertaan modal sebanyak 25% dari modal persekutuan yang baru.

Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah sebagai berikut:

Kas......................................... Rp 40.000,00

Modal L................................. Rp   2.250,00

Modal M................................ Rp   1.750.00

Modal N................................ Rp   1.000,00

Modal O................................ Rp 35.000,00

Perhitungan:

Jumlah modal persekutuan (sebelum Tuan O masuk).......... Rp 100.000,00

Setoran modal Tuan O.......................................................... Rp       40.000,00

Jumlah modal persekutuan yang baru Rp 140.000,00

Modal tuan O dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru,

25% x  Rp 140.000,00 = Rp 35.000,00

Setoran modal tuan O............................................... Rp 40.000,00

Bagian modal yang diperhitungkan.......................... Rp   35.000,00

Page 7: akl-kel-1

Bonus untuk anggota pemilik lam............................ Rp  5.000,00

Bonus tersebut dibagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut

Tuan L menerima : 45% x Rp 5.000,00 = Rp 2.250,00

Tuan M menerima : 35% x Rp 5.000,00 = Rp 1.750,00

Tuan N menerima : 20% x Rp 5.000,00 = Rp 1.000,00

Jumlah Rp 5.000,00

Penilaian kembali aktiva

Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus atau goodwill kepada anggota yang baru. Bonus atau goodwill akan diberikan kepada anggota yang baru timbul karena persekutuan yang ada mungkin mengharapkan adanya keuntungan yang lebih besar apabila calon anggota tertentu masuk kedalam persekutuannya.

Dlam hal ini akan terjadi kemungkinan-kemungkinan :

Bagian modal anggota pemilik lam dikurangi dan diberikan sebagai bonus kepada anggota yang baru

Goodwill harus dibentuk dan dikredit pada rekening modal anggota yang baru

Pemberian bonus kepada anggota yang baru

Misalnya persekutuan tuan L, M dan N tersebut di muka,setuju Tuian O masuk dalam persekutuan. Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp 40.000,00 untuk penyertaan 40% dari modal persekutuan yang baru.

Jutnal untuk mencatat nasuknya tuan O adalah:

Kas.................................................. Rp 40.000,00

Modal L  (45% x 16.000)............... Rp  7.200,00

Modal M (35% x 16.000................ Rp  5.600,00

Modal N (20%  x 16.000)............... Rp  3.200,00

Modal O..................................................... Rp  56.000,00

Perhitungan:

Saldo modal (sebelum masuknya tuan O)..................................... Rp 100.000,00

Setoran modal tuan O.................................................................... Rp     40.000,00

Jumlah Rp 140.000,00

Hak penyertaan tuan O,dihitung 40% dari :

Page 8: akl-kel-1

Saldo modal yang baru: 40% x Rp 140.000,00 = Rp 56.000,00

Setoran modal Tuan O = Rp   40.000,00

Bonus kepada tuan O Rp 16.000,00

Bonus sebesar Rp 16.000,00 dikurangjkan dari saldo modal anggota pemilik lama,dengan perhiotungan sebagai berikut:

Tuan L : 45% x Rp 16.000,00 =Rp   7.200,00

Tuan M  35% x Rp 16.000,00 = Rp   5.600,00

Tuan N : 20% x Rp 16.000,00 = Rp     3.200,00

Jumlah Rp 16.000,00

Penyelesaian pengunduran diri seorang anggota

Pengunduran diri seorang anggota atau lebih penyelesaiannya dapat dilakukan dengan :

Bagian penyerahan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota yang lain atau anggota yang baru

Bagian penyertaanya dikembalikan dalam bentuk uang tunai atau harta kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian penyertaanya.

Didalam perjanjian persekutuan biasanya harus sudah diatur tentang prosedur tertentu didalam pengukuran dan penilaian bagian hak penyertaan dari anggota yang mengundurkan diri. Pembayaran kepada anggota yang mengundurkan diri dengan jumlah yang melampaui saldo modalnya. Hal ini dapat terjadi apabila penilaian kembali kekayaan perusahaan ternyata lebih tinggi dari apa yang tercatat dalam buku. Dengan demikian anggota yang ingin meneruskan usaha berani memberikan bonus atau goodwill kepada anggota yang mengundurkan diri.

Pemberian bonus

Tuan S, T dan U adalah anggota-anggota persekutuan yang mempunyai saldo modal masing-masing Rp 200.000,00 perjanjian pembagian keuntungan diantara mereka

Adalah : 50%, 25% dan 25%. Tuan U menyatakan mengundurkan diri dan diterima baik oleh semua anggota. Para anggota setuju untuk membayar kepada tuan U sebanyak Rp 230.000,00. Kelebihan pembayaran kepada tuan U diberikan sebagai bonus.

Atas dasar data tersebut,maka jurnal untuk mencatat pengunduran diri tuan U adalah:

Modal U.............................. Rp 200.000,00

Modal S............................... Rp  20.000,00

Modal T.............................. Rp  10.000,00

Hutang Tuan U (kas)........................................... Rp 230.000,00

Page 9: akl-kel-1

Pembentukan goodwill

Misalnya pada contoh diatas, Tuan S dan T tidak ingin saldo modalnya dikurangi, meskipun mereka bersedia membayar sebesar Rp 230.000,00 kepada tuan U sebagai penyelesaian pengunduran diri tuan U.

Dalam hal ini kelebihan Rp 30.000,00 yang akan diterima Tuan U dibayarkan sebagai perwujudan adanya goodwill yang dibentuk. Dalam hal goodwill dibentuk untuk keseluruhan anggota, maka jurnalnya adalah:

Pembentukan goodwill:

Goodwill............................. Rp 120.000,00

Modal S.................................................................. Rp 60.000,00

Modal T.................................................................. Rp 30.000,00

Modal U.................................................................. Rp 30.000,00

Pembayaran kepada tuan U

Modal U................................................ Rp 230.000,00

Hutang Tuan U (kas)............................................... Rp 230.000,00

Maka jurnal pembentukan goodwill dan pengunduran diri Tuan U adalah:

Modal U.............................. Rp 200.000,00

Goodwill............................. Rp   30.000,00

Hutang Tuan U (kas).................................... Rp 230.000,00

Penyerahan dengan adanya kematian seorang anggota

Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan prsekutuan. Apabila tidak ada suatu hal yang khusus, maka rugi laba sampai dengan saat itu harus ditentukan.Keuntungan (kerugian) persekutuan dan juga laba (rugi) karena penilaian kembali semuanya diperhitungkan ke rekening modal anggota-anggota yang bersangkutan.

Para anggota persekutuan dapat mengadakan penyelesaian yang disetujui atas bagian penyertaan (modal) anggota yang mati sebagai berikut:

a) Dari pembayaran dari harta persekutuanb) Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia membeli bagian

penyertaan (modal) anggota ynag mati.c) Dengan pembayaran dari hasil asuransi persekutuan dengan pembelian bagian penyertaan

anggota yang mati oleh anggota-anggota yang masih ada. Apabila perusahaan diteruskan oleh anggota yang ada, kematian anggota berakibat pembubaran persekutuan semula dan satu persekutuan yang baru ahrus dibentuk

Page 10: akl-kel-1

Penyatuan atau peleburan suatu persekutuan kedalam bentuk perseroan

Para anggota pemilik dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan agar terjamin adanya keuntungan yang diperoleh didalam bentuk organisasi perseroan itu. Proses akuntansi selanjutnya bagi perseroan yang baru : tergantung apakah perseroan akan melanjutkan buku persekutuan ataukanh akan membuka buku-buku yang baru sama sekali.

Apabila buku-buku persekutuan tetap dipertahankan, maka pencatatan hendaknya menunjukkan adanya:

a) Perubahan nilai aktiva,hutang dan bagian penyertaan msing-masing anggota sebelumnya kepada bentuk perseroan

b) Perubahan didalam bentuk pemilikan.

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatan yang pertama tama harus diadakan adalah penyesuaian aktiva dan bagian penyertaan para nggota, kemudian diikuti dengan pencatatan-pencatatan:

a) Pemindahan aktiva dan hutang kedalam perseroanb) Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang

dipindahkanc) Pembagian saham kepada para anggota pemilik

Contoh:

Tuan B dan C adalah anggota-anggota persekutuan yang mebagi laba (rugi) dengan perbandinga yang sama. Mereka memutuskan untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah perseroan dengan modal statutair yang terbagi dalam 500 lembar saham biasa nominal @ Rp 1.000,00. Posisi keuangan persekutuan seelum diadakan peleburan adalah:

Persekutuan B dan C

Neraca per 31 Desember 2009

AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Kas……………………………. ………4.000 Hutang dagang………………….20.000

Piutang dagang………..42.000 Wesel bayar……………………..12.000

Cadangan keru- Modal B………………………..120.000

gian piutang…………….4.000 Modal C………………………..168.000

38.000

Persediaan Barang Dagangan…...…...118.000

Gedung………………150.000

Akm peny. Gedung …..30.000

120.000

Page 11: akl-kel-1

Tanah…………………………………40.000

Jumlah aktiva 320.000 Jumlah hutang dan modal 320.000

Tuan B dan C sebelum diadakan peleburan atau perubahan bentuk persekutuan menjai perseroan, menghendaki agar ada penilaian kembali terhadap beberapa jenis aktiva, yaitu:

Piutang dagang........................... Rp36.000

Gedung....................................... Rp130.000

Tanah.........................................  Rp84.000

Jurnal yang diperlukan perseroan melanjutkan buku-buku persekutuan

1. Penyesuaian rekening dan penilaian kembali aktiva

Tanah................................................. Rp 44.000

Akumulasi penyusutan gedung......... Rp 10.000

Cadangan kerugian piutang............................. Rp 2.000

Rekening penyesuaian modal......................... Rp 52.000

Keterangan :

Nilai tanah semula (dalam buku persekutuan)................... 40.000

Dinilai kembali menjadi..................................................... 84.000

Jadi rekening tanah harus dinaikkan.................................. 44.000

Nilai buku gedung adalah.................................................. 120.000

Dinilai kembali menjadi..................................................... 130.000

Nilainya harus dinaikkan dengan....................................... 10.000

Page 12: akl-kel-1

BAB IIILIKUIDASI PERSEKUTUAN

Likuidasi adalah suatu keadaan di mana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya dibubarkan semua.            Dalam likuidasi ini perusahaan hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu:

1.      Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash), yang disebut proses realisasi.

2.      Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan pembayaran kembali sisa modal kepada anggota, yang disebut juga proses likuidasi.

Dalam arti luas likuidasi meliputi dua (proses tahap) tersebut diatas,Prosedur dalam likuidasi

1.    Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan dan tertutup.2.    Pada proses pengubahan aktiva menjadi tunai (cash)3.    Apabila dijumpai keadaan dimana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di dalam

rekeining modalnya.4.    Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih

dahulu kepada para kreditur extern.

Likuidasi berlangsung setelah proses realisasi terakhir            Misalnya Persekutuan tuan A, B, C, dan D dinyatakan akan dilikuidasi. Pembagian laba rugi didalam persekutuan diatur dengan perbandingan sebagai berikut: 30%, 30%, 20%, dan 20%.Neraca per 1 Mei 1980 yang disusun sesaat sebelum likuidasi  menunjukan saldo-saldo sebagai berikut:

AKTIVA

Aktiva.......................... Rp.  10.000,00Aktiva Lain-lain............Rp.180.000,00

    

  

Jumlah aktiva                  Rp. 190.000,00

HUTANG MODAL

Hutang dagang............... Rp.  75.000,00Hutang kepada tuan B... Rp.    6.000,00Hutang kepada tuan D... Rp.    5.000,00Modal A........................  Rp.  42.000,00Modal B........................  Rp.  31.500,00Modal C........................  Rp.  20.500,00

Modal D........................  Rp.  10.000,00

Jumlah Aktiva & Modal Rp.190.000,00

Page 13: akl-kel-1

Beberapa kemungkinan dalam pelaksanaan realisasi pengubahan aktiva lain menjadi uang tunai dan proses likuidasi selanjutnya:

1.    Kerugian dalam realisasi aktiva lain-lain dibebankan kepada rekening modal masing-masing dengan jumlah yang masih cukup ditutup oleh saldo modal.

2.    Pembebanan kerugian melampaui saldo rekening modal beberapa anggota sehingga harus ditutup dengan saldo piutangnya kepada persekutuan.

3.    Kerugian realisasi aktiva lain-lain mengakibatkan defisitnya rekening modal seoramg anggota.4.    Kerugian realisasi yang mengakibatkan defisitnya rekening modal beberapa orang anggota.5.    Berakibat kekurangan uang tunai untuk membayar para kreditur

a.       Apabila semua anggota secara pribadi mampu untuk menutup kewajiban-kewajibannya.b.      Apabila anggota-anggota tertentu secara pribadi mampu, sedang beberapa anggota yang lain

tidak mampu untuk menyelesaikan kewajibannya-kewajibannya.

Contoh No. 1Kerugian tersebut dibagi diantara anggota masing-masing A, B, C, dan D dengan perbandingan : 30%, 30%, 20%, dan 20%.Pembebanan kerugian tersebut masih cukup ditutup dengan saldo modal dari masing-masing anggota.

Contoh No. 2            Misalnya realisasi aktiva lain-lain berjumlah Rp. 120.000,00 sehingga mengalami kerugian dalam realisasi sebesar Rp. 60.000,00. Pembebanan kerugian realisasi aktiva lain-lain kepada masing-masing anggota mengakibatkan saldo modal tuan D tidak cukup untuk menutupi kerugian yang menjadi tanggungannya. Tuan D tidak akan menerima kembali pembayaran atas haknya yang berupa piutang disalam persekutuan. Keadaan ini merupakan perwujudan dan dari tanggung jawab yang tidak terbatas pada modal jumlah yang ditanamkan dalam perusahaan yang berbentuk persekutuan.

Contoh No. 3            Misalnya realisasi aktiva lain-lain berjumlah Rp. 100.000,00 sehingga mengalami kerugian Rp. 80.000,00. Apabila pada saat itu juga tuan D segera menyetorkan uang kedalam persekutuan sejumlah defisit modalnya, maka pembayaran kembali kepada para anggota yang lain dapat dilakukan sesuai dengan jumlah hak masing-masing. Akan tetapi jika setoran tuan D tidak dilakukan, sedangkan para anggota lainnya menuntut segera dibayarkannya hak mereka sesuai dengan jumlah uang yang tersedia. Maka pembayaran kepada para anggota lainnya diatur sebagai berikut:

(1)   Untuk sementara defisit modal D tidak dapat disetor, dan diperlakukan sebagai kerugian yang harus ditanggung oleh anggota-anggota lainnya.

(2)   Hak masing-masing anggota setelah dikurang bagian atas kerugian defisit modal D yang menjadi tanggungannya, merupakan jumlah hak mereka yang mendapat prioritas untuk dibayar lebih dulu.

(3)   Setoran kemudian oleh tuan D dibagikan kepada masing-masing anggota sesuai dengan saldo hak mereka yang belum dibayar.

Contoh No. 4

Page 14: akl-kel-1

            Misalnya realisasi aktiva hanya mencapai Rp. 80.000,00 sehingga ada kerugian Rp. 100.000,00. Pembebanan rugi realisasi aktiva lain-lain mengakibatkan defisitnya saldo modal tuan D sedemikian rupa, sehingga jumlah yang tersedia untuk untuk para anggota lainnnya setelah hutang kepada kreditur dibayar lunas jauh lebih kecil dari hak-hak para anggota yang bersangkutan. Perhitungan jumlah hak-hak anggota dapat dibayar lebih dulu, dengan suatu modal tanggapan dengan defisit modal tuan D tidak dapat disetor dan dibebankan sebagai kerugian para anggota yang lain dapat berakibat tidak cukupnya saldo modal tuan C untuk menutup kerugian tersebut.

Contoh No. 5a            Dalam hal ini cara penyelesaian yang dapat tempuh tergantung pada :

a.       Jika semua anggota yang secara pribadi mampu untuk menutup kewajiban-kewajibannya.b.      Jika terdapat anggota-anggota tertentu yang mempunyai defisit modalnya, secara pribadi

dinyatakan tidak mau menutup kewajiban-kewajibannya.Apabila misalnya pada contoh ini, semua anggota yang mempunyai defisit modal, secara probadi dinyatakan mampu untuk menutup kewajiban-kewajibannya, maka berbagai kemungkinan penyelesaian dapat ditempu antara lain:

1.      Anggota-anggota mengalami defisit saldo modalnya, menyetor sejumlah uang kepada perusahaan untuk menutup defisit modal tersebut.

2.      Kemungkinan cara pelunasan yang lain ialah pelunasan segera sisa hutang kepada kreditur oleh salah satu anggota pemilik.

Contoh No. 5b            Apabila rugi realisasi aktiva lain-lain sedemikian besarnya sehingga mengakibatkan jumlah uang tunai tidak cukup untuk melunasi hutang-hutang kepada kreditur, sedang beberapa anggota tidak mempunyai kemampuan yang sama untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya, maka perlu diadakan penyelidikan yang seksama terhadap posisi harta dan hutang pribadinya.Hak-hak kreditur pribadi masing-masing anggota dipihak yang lain, dalam likuidasi perusahaan sebagai berikut:

-          Hak-hak krediur perusahaan-          Hak-hak krditu pribadi anggota

Page 15: akl-kel-1

BAB IVLIKUDASI BERANGSUR DALAM

PERSEKUTUAN

            Apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena realisasi aktiva tidak bisa sekaligus). Maka pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah uang kas yang tersedia.

            Proses likuidasi demikian disebut sebagai lukuidasi berangsur. Apabila pada tahap pertama baru sebagian aktiva dapat direalisasikan (di jual), maka pertama harus dibayar semua kewajiban kepada kreditur.

            Pembayaran kembali hak penyertaan kepada para anggota secara anggota secara bertahap, dilakukan sebelum laba (rugi) likuidasi yang menjadi tanggungan mereka dapat ditentukan secara pasti.

            pembayaran hanya dilakukan kepada anggota yang mepunyai saldo kredit atas kredit atas rekening modalnya setelah mempertimbangkan seluruh jumlah kemungkinan rugi yang akan terjadi dan tidak boleh melampaui saldo kredit atas rekening modakl anggota yang bersangkutan.

            Dengan ketentuan demikain itu berarti ada dua kemungkinan  rugi yang maksimum harus ditanggung oleh setiap anggota perlu diperhitungkan dengan saldo modal masing-masing sebelum pembayaran kepada anggota dilakukan, yaitu:

1)   Kemungkinan rugi sebagai akibat tiudak dapat direalisasikannya aktiva (non kas) yang ada.2)   Kemungkinan adanya anggota-anggota yang mengalami defisit modalnya, sehingga tifak mampu

menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada persekutuan.

Apabila posisi hak-hak penyertaan kembali penyertaan modal para anggotatelah mencapai (sesuai dengan) perbandingan laba rugi yang ada, maka pembagian dan pembayaran kepada anggota dapat dilaksanakan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.

Ada dua metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-masing anggota itu sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan sebgai berikut:

a.         Besarnya pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan (dijual).

b.        Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi berlangsung, sehingga pembayaran dapat segara dilakukan sesuai dengan jumlah uang yang tersedia.

 Pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan.

Sebelum laba rugi likuidasi dapat ditentukan secara pasti (karena belum semua aktiva dapat direalisasikan) harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dihindarkan kemungkinan terjadinya pembayaran dalam jumlah yang berlebihan kepada anggota tertentu dengan mengurangi hak-hak dari anggota lainnya.

Pembayaran kembali hak penyertaan kepada anggota secara bertahap, tidak akan menimbulkan persoalan apabila hak-hak penyertaan para anggota telah menunjukkan posisi yang sebanding dengan perbandingan laba rugi pada saat menjelang proses likuidasi itu berlangsung. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memperlakukan sebagai kerugian yang harus di tanggung

Page 16: akl-kel-1

oleh masing-masing anggota atas nilai buku aktiva yang belum dapat direalisasikan. Jika alokasi kerugian sebesar nilai buku aktiva (yang bel;um dapat direalisasikan) berakibat defisit saldo modal salah satu atau lebih anggota, maka defisit modal angota-anggota yang bersangkutan harus ditanggung oleh anggota-anggota yang lain.

Jika alokasi pembebanan rugi sebesar nilai buk aktiva lain-lain yang belum laku dijuam tidak mengakibatkan defisitnya modal saldo masing-masing anggota, maka saldo modal para anggota akan menunjukkn keadaan sesuai dengan ratio pembagian laba rugi. Apabila prosedur demikian itu tetap diikuti dalam proses likuidasi bertahap, maka para anggota pemilik pada akhirnya akan mendapatkan pembayaran kembali atas hak penyertaan dalam perimbangan yang juga seharusnya mereka peroleh di dalam likuidasi perusahaannya.

 Masalah Hutang kepada anggota persekutuan       Dalam keadaan “going concern” hak-hak para anggota yang berupa “penyertaan model dalam persekutuan” dan “piutang kepada persekutuan” harus diadministrasi secara terpisah dan dipertahankan integarisnya. Seberapa besar jumlah prioritas untuk menerima pembayaran lebih dahulu yang dimilki oleh seorang anggota didalam proses likuidasi, tergantung pada kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung kemungkinan rugi yang maksimum dari keseluruhan hak-hak mereak didalam persekutuan. Pembayaran kembali harus dilakukan terlebih dahulu kepada anggota yang masih menunjukkan saldo kredit modalnya (setelah memperhitungkan piutangnya kepda persekutuan).        Bagi anggota persekutuan secara individual penyertaan modal didalam persekutuan adalah merupakan jumlah yang diserahkan untuk menanggung segala kemungkinan resiko yang terjadi pada perusahaanya.

 Penerimaan prioritas pembayaran kepada anggota             Disamping perlakuan yang sama antara piutang kepada persekutuan dan penyertaan modalnya, penentuan prioitas pembayaran kepada anggota juga perlu memperhatikan hal-hal berikut:     Apabila pembebanan kemungkinan rugi maksimum atas nilai buku aktiva lain-lain mengakibatkan defisitnya saldo modal (dan piutang kepada persekutuan) dari salah satu atau lebih anggota, maka prioritas pembayaran diatur sebagai berikut:

-          Anggota yang mengalami defisit saldo modalnya, tidak memperoleh hak pembayaran lebih dulu.

-          Anggota yang lain mempunyai hak pembayaran lebih dahulu, sebesar saldo haknya didalam persekutuan sebelum diadakan pembayaran kembali dikurangi dengan alokasi kemungkinan rugi tidak dapat direalisasikan aktiva lain-lain dan alokasi defisit modalnya anggota tertentu yang harus ditanggung bersama sesuai dengan ratio pembagian laba rugi yang ada.

 Penyusunan Rencana Prioritas Pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi berlangsung       Cara ini merupakan alternatif prosedure yang telah dijelaskan sebelumnyadan dapat pula disebut rencana prioritas pembayaran kepada anggota berdasar dengan kemampuan masing-masing anggota untuk menutup kerugian maksimum yang mungkin terjadi.       Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota, dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut:

Page 17: akl-kel-1

1.      Menentukan jumlah kerugian maksimum yang dapat dibebankan kepada saldo hak-hak penyertaan dari masing-masing anggota.

2.      Menentukan besarnya hak prioritas pembayaran diantara anggota-anggota persekutuan.3.      Atas dasar hak prioritas pembayaran yang telah ditentukan dalam tahap kedua, kemudian

disusun dalam skedul pembayaran.

  Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana Prioritas Pembayaran kepada    Anggota       Rencana prioritas pembayaran kepada anggota disusun berdasar kemampuan hak-hak masing-masing anggota di dalam persekutuan untuk menanggung (menutup) kemungkinan kerugian yang maksimum. Oleh sebab itu saldo piutang kepada persekutuan harus ikut di pertimbangkan di dalam menentukan jumlah kemampuan masing-masing anggota untuk menutup kerugian yang maksimum tersebut.            Dengan demikian saldo piutang kepda persekutuan akan menambah kemapuan anggota yang bersangkutan untuk menutup kemungkinan rugi yang terjadi; pada akhirnya akan memberikan kemungkinan untuk dapat memperoleh pembayaran hak terlebih dahulu.

Page 18: akl-kel-1

BAB VJOINT VENTURE

Istilah venture sekarang banyak dipakai untuk proyek-proyek yang ruang lingkupnya terbatas dan sifatnya sementara. Istilah venture dapat diterapkan kepada pengiriman barang-barang tertentu, seperti misalnya logam-logam bekas, penjualan tanah, pembelian dan penjualan surat-surat berharga atau penguasaan dan pengeboran minyak dan lain-lain.Bentuk venture ada dua macam:

-          Single Venture-          Joint Venture

  Singel venture, adalah pengusahaan suatu proyek tertentu yang dilakukan oleh satu unit tertentu. Dalam hal ini cukup dibentuk rekening sendiri yang disebutnya “Venture Account”

  Joint Venture, adalah kerja sama diantara dua orang/badan usaha atau lebih untyk mengusahakan usaha tertentu. Dalam joint venture ini waktunya terbatas. Masing-masing pihak dapat menyerahkan barang atau uang sekaligus kontribusi terhadap usaha bersama itu. Pimpinan usaha kerja sama/joint venture yang disebut juga sebagai “managing partner”

Akuntansi untuk joint venturePada prinsionya ada dua metode:

a.       Buku-buku diselenggarakan terpisah dari pembukuan masing-masing anggota.b.      Rekening-rekening untuk setiap transaksi dalam joint venture ada dan dicatat di dalam buku

masing-masing anggota.

Akuntansi untuk joint venture yang diselenggarakan secara terpisah dari pembukuan masing-masing anggota            Apabila terhadap aktivitas joint venture diselenggarakan pembukuan secara terpisah dari pembukuan masing-maisng anggota, maka joint venture dianggap sebagai suatu unit usaha yang terpisah dari pemiliknya. Oleh karena bentuk usaha bersama didalam joint venture mempunyai karakteristik yang sama dengan persekutuan, maka pembukuan yang diselenggarakan juga sama dengan pembukuan di dalam persekutuan.            Rekening-rekening pembukuan di dalam joint venture me;iputi rekening-rekening aktiva, hutang, pendapatan; biaya-biaya dan modal yang diselenggarakan untuk tiap-tiap anggota.

Akuntansi untuk joint venture tidak diselenggarakan secara terpisah            Masing-masing anggota harus mempunyai rekeneing joint venture pada buku-bukunya.rekening joint venture di debit untuk semua biaya-biaya, dan dikredit untuk semua pendapatan-pendapatan joint venture. Selanjutnya saldo rekening “joint venture” dan rekening-rekeing anggota lainnya pada buku masing-masing anggita akan menujukkan saldo yang sama selama hubungan kerjanya masih ada (belum dibubarkan). Melalui pembukuan yang diselenggarakan itu masing-masing anggota selain managing partner, hanya mencatat setoran

Page 19: akl-kel-1

modal (penyertaan) dari para anggota dan terjadinya transaksi biaya dan pendapatan-pendapatan yang mempengaruhi hak-hak penyertaan mereka.

Kerjasama  yang belum selesai (Uncompleted Ventures) apabila pembukuan Joint Venture tidak diselenggarakan secara terpisah.            Apabila sampai dengan akhir periode akuntansi, suatu persetujuan joint venture belum bisa diakhiri, untuk keperluan penutupan buku-buku masing-masing partner, maka perlu ada perhitungan laba (rugi) joint venture. Menurut ketentuannya joint venture baru dapat dihitung rugi laba, apabila usaha yang menjadi objeknyasudah selesai. Hal ini bisa sepenuhnya dilakukan bagi mereka (biasanya perseorangan) yang secara spekulasi melakukan usaha bersama atau joint venture itu. Tetapi apabila Joint Vneture diadakan diantara pengusaha-pengusaha/perusahaan yang sudah memilki pembukuan yang teratur, maka tiap-tiap akhir periode akuntansi perlu keterangan yang kengkap tentang hasil operasi perusahaan seluruhnya, termasuk adanya joint venture dengan pihal lain.