aktivitas matahari

Upload: takum-abdul-rohim

Post on 14-Oct-2015

105 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

IPA

TRANSCRIPT

Aktivitas Matahari: Gangguan yang Terjadi PadaMatahariAda empat macam gangguan yang terjadi pada matahari, yakni:1. Gumpalan-gumpalan fotosfer2. Bintik matahari (Sunspot)3. Gangguan pada pancaran gelombang radio4. AuroraBerikut ini pembahasannya:1. Gumpalan-gumpalan MatahariGumpalan-gumpalan fotosfer ini disebabkan oleh beda suhu antara daerah panas dan daerah dingin yang cukup besar2. Bintik Matahari (Sunspot)Bintik matahari adalah daerah gelap pada fotosfer. Tampak gelap karena suhunya lebih rendah daripada suhu fotosfer di sekitarnya. Sebuah bintik matahari suhunya antara 4000 5000 derajat celcius. Bintik matahari ini ditimbulkan oleh perubahan medan magnetik di matahari. Bintik matahari dapat tunggal ataupun dalam kelompok. Ia bergerak melintasi fotosfer disebabkan oleh rotasi matahari pada sumbunya. Sebuah bintik bisa berukuran 10.000 km dari tepi ke tepi. Bintik besar dapat mencapai 200 ribu 300 ribu km, dan bintik kecil atau disebut pori-pori kurang dari 3000 km. Sebuah pori-pori bisa bertahan di bawah 1 jam, sedangkan bintik yang besar mampu bertahan selama 250 hari.Bintik matahari kadang-kadang dapat dilihat dengan mata telanjang ketika matahari tertutup oleh kabut atau sebuah kaca gelap. Peristiwa ini tidak disadari orang sampai tahun 1613. Ketika Galileo mempelajarinya, dia menyimpulkan bahwa bintik ini berlokasi di permukaan matahari dan dibawa mengitari matahari oleh rotasi matahari. Karena itulah bintik matahari pertama kali digunakan untuk mengikuti rotasi matahari pada sumbunya. Kecepatan rotasi matahari kira-kira 25 hari terhadap ekuatornya. Diperkirakan dalam setiap 11 tahun, bintik matahari mencapai jumlah maksimum sebelum menurun kembali.3. Gangguan pada Pancaran Gelombang RadioRadiasi dan partikel-partikel matahari yang diledakkan ke luar dari matahari mengenai bumi. Karena 99,98% dari semua energi yang lewat melalui atmosfer bumi datang dari matahari, tidaklah mengherankan jika gangguan kecil dari matahari menyebabkan pengaruh-pengaruh besar di bumi.Pengaruh lain yang cukup besar adalah pancaran sinar X. Partikel sinar X mempunyai energi tinggi, karena panjang gelombangnya pendek. Saat sinar X menembus atmosfer bumi, sinar X mengubah penyebaran ion-ion atmosfer. Perubahan ini mempengaruhi radio-radio di bumi.4. AuroraLidah-lidah api matahari tidak hanya memancarkan sinar X, tetapi juga memancarkan aliran-aliran partikel-partikel atom, seperti proton-proton dan elektron-elektron. Partikel-partikel itu sampai pada atmosfer bumi bagian atas. Kemudian partikel mengubah sifat kimia atmosfer dan menciptakan nyata yang sangat terang, yang disebut aurora. Aurora tampak fantastik, berwarna, dengan pola-pola cahaya tampak pada waktu malam. Aurora ini tampak di daerah kutub utara maupun kutub selatan.Penemuan penyabab terjadinya aurora memerlukan waktu 250 tahun. Sejak awal tahun 1700, astronom Edmund Halley, yang terkenal sebagai penemu komet Halley, menemukan bahwa aurora terbentuk disepanjang garis-garis medan magnet bumi. Sekitar tahun 1920, F. C. Stormer astronom Norwegia memperlihatkan bahwa aurora terjadi pada suatu ktinggian di atas 100 km.Pada tahun 1950 astronom Amerika Aden Meinei, menunjukkan bahwa partikel-partikel atom matahari memasuki atmosfer dengan kecepatan beberapa ribu kilometer per detik. Partikel-partikel ini mengganggu atom-atom atmosfer pada ketinggian kira-kira 100 300 km. Partikel ini masuk daerah sabuk Van Allen yang bersentuhan dengan atmosfer bumi di kutub utara maupun kutub selatan. Partikel ini bertumbukan dengan molekul udara. Tumbukan ini menyebabkan pancaran pita spektrum. Warna spektrum yang dihasilkan tergantung dari energi partikel dan susunan udara.

AktivitasMatahariRevolusi pecah di Libya, lalu Tunisia, dan Mesir. Perang di Suriah dan sekarang di Gaza, Palestina. Kekerasan ini meningkat tajam sepanjang 2012 baik di Indonesia maupun dunia, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sejumlah ilmuwan meyakini ada keterkaitan antar persitiwa itu. Sejak lama diketahui bahwa Matahari memiliki siklus aktif 11 tahun. Secara periodic, tiap 11 tahun, aktivitas Matahari mencapai puncaknya, ditandai kemunculan bintik hitam (sunspot) di permukaan Matahari. Aktivitas medan magnetic yang kuat dipermukaan Matahari yang ditandai kehadiran sunspot ini menimbulkan flare dan coronal mass injection (CME). Aktivitas tinggi flare dan CME ini yang kemudian dapat menimbulkan badai Matahari. Apabila partikel plasma berupa electron dan proton yang dihasilkan dari lompatan CME Matahari sampai ke Bumi, hal itu dapat menimbulkan gangguan gelombang elektromagnetik. Medan magnetic static Bumi yang menjadi perisai, tidak selalu bisa diandalkan. Seperti dirilis NASA, 2003 silam, terdeteksi celah di perisai alami ini. gangguan gelombang magnetic di Bumi tercipta dari radiasi Matahari ini dapat memengaruhi gen manusia. Perubahan reaksi kimia pada otak dan hormone inilah kemudian menimbulkan reaksi psikologis. Pria menjadi lebih agresif, sementara pada wanita, memengaruhi tingkat kesuburannya, kata Maurice Cotterell, ilmuwan asal Inggris yang meneliti siklus aktivitas Matahari dan dampaknya selama 24 tahun terakhir., dalam sebuah wawancara di stasiun televise asing. Bahkan, pada 1963, Robert Becker dan Freedman, peneliti elektro-fisiologi asal Amerika Serikat, melakukan riset yang membuktikan bahwa peningkatan aktivitas Matahari juga memicu meningkatnya kasus gangguan kejiwaan. Kasus skizofrenia meningkat dalam sebuah riset di Eropa dan Amerika Serikat, ketika siklus puncak Matahari terjadi. Seperti diketahui, setiap sel di tubuh manusia mengandung ion-ion positif dan negative. Gelombang elektromagnetik yang diterima dari luar tubuh, seperti saat terjadinya radiasi dari badai Matahari, menstimulus enzim lalu menaikkan ion positif di sel. Peningkatan energy ini kemudian diterjemahkan lobus prontal bagian dari otak besar yang mengontrol perilaku. sel, unit terkecil tiap makhluk hidup, tidak lain adalah sebuah resonator elektromagnetik. Itu mampu memancarkan dan menyerap radiasi dengan frekuensi tinggi, kata Georges Lakhovsky, ilmuwan Rusia, dalam bukunya Secret of Life. Dengan kata lain, radiasi elektromagnetik itu bisa meningkatkan emosi sekaligus kecerdasan manusia. Di tahun 2012 ini, aktivitas Matahari memasuki fase puncak siklus 11 tahun. Para ahli menyebutnya siklus puncak 24, sejak 1755. Berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat, sepanjang 2012 terjadi pembentukan sunspot Matahari. Sebagian di antaranya menimbulkan CME dan badai antariksa. Sebagai contoh, pada 23 Januari, terjadi ledakan kuat CME yang menimbulkan badai radiasi gelombang elektromagnetik level S3 di atmosfer Bumi. Badai ini adalah yang terkuat sejak 2005. Kebetulan atau tidak, di hari selanjutnya, Selasa, 24 Januari, kerusuhan nuansa etnis terjadi di Sidomulyo, Lampung Selatan. Dua hari setelah itu, perkantoran Pemerintah Kabupaten Bima di Nusa Tenggara Barat di bakar warga. Lalu, pada 22 Oktober, ledakan flare terjadi lagi pada Matahari. Lembaga NOAA Amerika Serikat mengeluarkan peringatan akan kemungkinan terjadinya gangguan komunikasi (blackout) akibat dampak ledakan CME ke Bumi. Tepat di hari itu, Poso, Sulawesi Tengah, rusuh. Bom meledak. Seminggu kemudian, kerusuhan besar terjadi di Way Panji, Lampung Selatan, 14 orang tewas dan 400 rumah dibakar. Melihat ke belakang, 11 tahun lalu, sejumlah peristiwa besar kekerasan juga terjadi tepat di siklus puncak Matahari. Tragedy serangan World Trade Center (WTC), 11 September 2001, di Amerika Serikat, yang menewaskan lebih kurang 3.000 orang, kemudian perang Afghanistan, tercatat sebagai noktah hitam kekerasan terbesar dalam sejarah peradaban modern. Di lingkungan local, masih di tahun yang sama, kerusuhan Sampit (di Kalimantan). Jauh hari sebelum kekerasan global ini terjadi, ilmuwan asal Rusia, Alexander Chizhevsky, telah mengemukakan hipotesa bahwa aktivitas puncak Matahari berkorelasi pada terciptanya konflik, kekerasan, dan perang, sepanjang peradaban manusia. Sejarah berbicara, bangkit jatuhnya peradaban besar, seperti Romawi, juga tidak terlepas dari siklus aktivtas Matahari ini. Kekuatan Matahari sungguh menakjubkan. Ketika berubah, kita, manusia juga ikut berubah, kata David Ilke, penulis ternama asal Inggris dalam sebuah wawancara di televise BBC. Meskipun demikian, radiasi kosmik dari Matahari, seperti dikatakan Georges Lakhovsky, bisa member manfaat positif. Ketika terkena radiasi ini, manusia menjadi lebih vital, subur (wanita), agresif, lalu imunitasnya tinggi. Sejarah membuktikan, ketika Matahari memasuki siklus minimum, penyakit pandemic mewabah akibat menurunnya imunitas. Menurut Maurice Cotterell, radiasi kosmik bahkan berperan besar di dalam evolusi makhluk hidup. Jadi, semacam sinar x-ray, itu bisa memengaruhi mutasi genetic. Ini mengapa kini manusia memiliki beragam warna kulit dan cirri fisik. Kera berevolusi menjadi makhluk yang lebih cerdas : manusia. Tentu, tidak semua kera bermutasi karena tidak seluruhnya terkena radiasi kosmik, katanya. Kekuatan Matahari yang memengaruhi segala lapisan kehidupan dan segala unsure tata surya ini yang kemudian mendasari ilmu pengetahuan yang dimiliki peradaban besar suku Maya Aztec di Amerika Tengah. Suku Maya menjadikan Matahari sebagai Tuhan, pusat kehidupan. Maurice meyakini, sejak dahulu, suku Maya telah memiliki pengetahuan mengenai aktivitas Matahari dan kosmologi. Ini yang kemudian membuat Tujuh Ramalan Maya yang misterius. Salah satu ramalan yang presisi dan menghebohkan itu adalah bahwa pada 22 Desember 2012, Matahari akan memasuki polarisasi baru. Yaitu, siklus besar Matahari tiap 5.125 tahun. Kejutan menanti ke depan. Apa yang dimaksud dengan siklus besar ini? Namun, terlepas apa itu, Faizal dan para ahli mengingatkan, aktivitas Matahari akan terus meningkat, hingga Mei 2013 mendatang. Dikhawatirkan, badai kosmik ini akan lebih besar dari 1859, yaitu peristiwa badai Matahari terbesar yang tercatat dalam sejarah.

PUNCAK AKTIVITAS MATAHARI TERJADI 2014

Puncak aktivitas matahari yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada 2012, kini diprediksi akan terjadi pada Juni 2014. Hal ini didasarkan observasi Agustus 2008 dengan menggunakan data pengamatan matahari dari Stasiun Pengamat Dirgantara Lapan di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, papar Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Drs. Bachtiar Anwar, M. Si, seperti dikutip dalam siaran pers.Bachtiar mengatakan kendati saat ini terjadi peningkatan aktivitas matahari, namun tidak terlalu signifikan karena sunspot yang muncul, menghilang dalam beberapa hari. Fase minimun yang relatif lebih panjang dari siklus-siklus sebelumnya memberikan indikasi bahwa siklus matahari memasuki suatu anomali, kata Bachtiar.Meningkatnya aktivitas matahari ditandai dengan banyaknya sunspot (bintik hitam). Aktivitas matahari tersebut, biasanya berlangsung dalam siklus sebelas tahunan.Bachtiar menjelaskan bahwa puncak aktivitas matahari, yang ditandai dengan jumlah sunspot maksimum, tidak berarti gangguan matahari yang ahsyat juga terjadi saat itu. Energi yang dilepaskan dalam bentuk badai matahari tidak akan terlalu dahsyat. Berdasarkan pada hasil observasi ini, maka badai matahari dahsyat pada siklus ke-24 diperkirakan akan terjadi setelah puncak aktivitas atau ketika fase turun yaitu pada 2015 2016, ujarnyaKalangan LAPAN, kini tengah meneliti dampak badai matahari bagi lingkungan antariksa di sekitar Bumi. Bumi ternyata memiliki medan magnet yang dapat berperilaku sebagai perisai ketika badai matahari menerpa bumi, ujarnya.

Selain berperan sebagai sumber energi, matahari juga merupakan sumber gangguan terhadap regularitas karakteristik atmosfer bumi dan media antar planet. Bervariasinya aktivitas matahari, atmosfer bumi dan media antar planet ini menunjukkan adanya tanggapan terhadap datangnya energi dan momentum sebagai suatu gangguan yang akan mengakibatkan perubahan pada komposisi, kondisi fisik, dan dinamikanya. Perubahan aktivitas matahari dalam skala waktu pendek yang diakibatkan oleh adanya aktivitas matahari secara transien (flare), ditandai dengan peningkatan radiasielektromagnet, partikel energi tinggi, dan lontaran lontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/CME) yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya informasi tentang aktivitas matahari ini secara terus menerus guna mengantisipasi kemungkinan akan terjadinya gangguan pada atmosfer bumi baik dalam skala waktu pendek maupun panjang.

AKTIVITAS MATAHARI MENINGKAT ANCAM MANUSIA

Isu akan kiamat tahun 2012 mendatang akibat aktivitas matahari yang meningkat tidak bisa dikatakan salah seutuhnya. Karena rupanya aktivitas pusat tata surya kita ini memang sedang meningkat. Pada bulan-bulan terakhir ini pun, aktivitas matahari mulai mengalami peningkatan. Menurut NASA, aktivitas matahari ini memang bisa mengacam keselamatan masyarakat bumi, namun hal ini tak perlu terlalu dikhawatirkan. Karena pada tahun 2012 walaupun aktivitas matahari makin meningkat tapi tak akan sampai menyebabkan kepunahan umat manusia.Aktivitas matahari yang paling berbahaya ialah letupan material berenergi tinggi di permukaan matahari. Rupanya letupan ini bisa saja sampai ke lapisan teratas atmosfer bumi, yang kemungkinan akan menganggu kehidupan di bumi. Energi dari letupan ini akan sampai ke bumi sekitar 1-2 hari setelah meledak, namun tak akan sampai mengancam umat manusia.Akan tetapi menurut NASA, gangguan dari energi ini akan sangat terasa. Karena energi dari ledakan ini bisa menghantam satelit hingga hancur atau membuatnya melenceng dari orbit. Tentunya aspek kehidupan umat manusia yang sangat bergantung pada satelit, seperti GPS, internet, telepon dan sebagainya akan mengalami gangguan. Diperkirakan aktivitas matahari ini masih akan berlanjut hingga 2014.

AKTIVITAS MATAHARI

Tentunya perubahan temperatur matahari akan langsung memberikan dampak pada bumi. Temperatur pada pusat/inti matahari berkisar 14.000.000 oC. Sedangkan pada permukaannya berkisar antara 5000 6000 oC. Berikut contoh aktivitas matahari yang memberikan dampak pada bumi.A. Granulasi FotosferFotosfer adalah lapisan matahari yang kita liat sehari-hari. Fotosfer ini berupa lapisan bergolak setebal 300 km. pada lapisan ini terdapat Noda Matahari. Permukaan fotosfer tidak merupakan bidang yang rata, tetapi berbutir besar-kecil, disebut granulasi fotosfer. Pada lapisan ini jelas terdapat semburan-semburan api (faculae) yang berasal dari suatu ledakan. Semburanya dapat mencapai ketinggian 140.000 mil.

Gambar 1. Granulasi Fotosfer

Cahayanya yang sangat terang mengalahkan lapisan paling luar matahari yaitu korona, sehingga sinar dari korona tidak terlihat oleh mata kita. Disekeliling fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut kromosfer. Fotosfer memiliki kedalaman sekitar 500 km. Cahaya fotosfer dapat terlihat dan berwarna kuning dari bumi karena gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas sangat kuat. Fotosfer kira-kira disusun oleh 94% hidrogen, 5,9% helium, dan 0,1% elemen-elemen lebih berat.Dampak dari granulasi fotosfer adalah mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.

B. Solar Flaren & SunspotSolar flare atau badai matahari adalah ledakan raksasa yang melepaskan energi, cahaya, dan partikel-partikel ke ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi. Flare atau 'lidah api' ini sering dikaitkan dengan badai magnetik matahari yang dikenal sebagai Coronal Mass Ejections (CMEs). Intensitas dari lidah api ni meningkat setiap 11 tahun, dan sekarang matahari sedang menuju ke masa maksimumnya, yaitu di tahun 2013. Itu artinya lebih banyak lagi badai/lidah api yang datang, yang dimana mereka bisa meradiasi bumi.

Gambar 2. Solar Flare

Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.Bintik matahari adalah bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi aktivitas magnetis hebat, yang mengakibatkan terhambatnya konveksi, membentuk daerah bersuhu lebih dingin. Bintik-bintik ini bisa terlihat dari bumi tanpa bantuan teleskop. Meski bersuhu sekitar 4000-5000K, perbedaan dengan materi sekelilingnya yang berkisar sekitar 5800K mengakibatkan daerah ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam karena intensitas sebuah benda hitam yang dipanasi adalah sama dengan T (temperatur) berpangkat empat. Jika sebuah bintik matahari diisolir dari fotosfer sekelilingnya ia akan tampak lebih cemerlang dari loncatan bunga api listrik.Dampak badai geomagnetik sendiri takkan terlalu siginifikan. Kemungkinan yang terjadi adalah gangguan komunikasi satelit, gangguan sinyal GPS, gangguan jaringan listrik dan kemungkinan korosi pada jaringan bawah tanah.Mengingat sangat tergantungnya infrastruktur kita terhadap jaringan telekomunikasi, maka peristiwa lumpuhnya telekomunikasi mungkin akan membawa kelumpuhan pada sistem lainnya, seperti keuangan dan transportasi.Bintik matahari dapat memicu sebuah semburan badai matahari yang kuat yang dapat menimbulkan kerusakan dengan mengintervensi sumber listrik dan jalur komunikasi kita. Ini akan menyebabkan sistem menjadi overload dan akhirnya mengalami kerusakan.

Gambar 3. Sunspot

Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan oleh National Academy of Science Amerika Serikat, apabila badai itu terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di Amerika bisa lumpuh hanya dalam tempo 90 detik. Ini akan memutuskan persediaan listrik untuk 130 juta penduduk.Setelah jaringan listrik terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya listrik dan persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada aktifitas perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api. Bahkan fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga akan ikut lumpuh.

Gambar 4. Aurora Borealis

Jika ada dampak lain, maka dampak ini justru tampak bagitu indah. Ketika lontaran massa korona sampai ke bumi, di belahan utara bumi akan muncul fenomena aurora borealis, tampak seperti semburan cahaya matahari dengan berbagai pola.