aktualisasi wawasan kebangsaan - copy

19
AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN 00:50 No comments PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat memahami konsep wawasan kebangsaan Indonesia, sebaiknya kita pelajari tentang berbagai hal yang melatarbelakangi lahirnya konsep Wawasan Kebangsaan dalam Era Globalisasi tersebut Sebagaimana dalam sejarah di Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan tepatnya pada abad ke-7 sampai dengan 16, bangsa Indonesia berada dalam masa “Kerajaan Nusantara”. Yaitu kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7-12 dan kerajaan Majapahit pada abad ke 13 -16, yang pada masa itu bangsa Indonesia mampu mencapai puncak kejayaannya sebagai bangsa yang besar dan berkuasa di kawasan Asia Tenggara. Politik Luar Negeri Majapahit dikenal dengan “mitreka satata” atau dapat disamakan sekar. Karena kedatangan bangsa barat seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Perancis yang menggunakan tipu muslihat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, maka berakhirlah periode Kerajaan Nusantara itu dan mulailah periode penjajahan yang menindas bangsa Indonesia dan menghisap kekayaan alamnya, sehingga periode itu merupakan periode penderitaan lahir batin. Sekalipun demikian, sejarah juga membuktikan bahwa menghadapi pengaruh dan tekanan dari luar itu bangsa di nusantara tidak pernah berhenti untuk mengadakan perlawanan. Semua perlawanan tersebut mengalami kekalahan. Perjuangan yang bersifat lokal senantiasa gagal karena belum adanya persatuan dan kesatuan sedangkan di sisi lain pihak kolonial

Upload: michaela-russell

Post on 19-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN00:50    No comments

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

    Untuk dapat memahami konsep wawasan kebangsaan Indonesia,

sebaiknya kita pelajari tentang berbagai hal yang melatarbelakangi

lahirnya konsep Wawasan Kebangsaan dalam Era Globalisasi tersebut

Sebagaimana dalam sejarah di Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan

tepatnya  pada abad ke-7 sampai dengan 16, bangsa Indonesia berada

dalam masa  “Kerajaan Nusantara”. Yaitu kerajaan Sriwijaya pada abad

ke 7-12 dan kerajaan Majapahit pada abad ke 13 -16, yang pada masa

itu bangsa Indonesia mampu mencapai puncak kejayaannya sebagai

bangsa yang besar dan berkuasa  di kawasan Asia Tenggara. Politik

Luar Negeri Majapahit dikenal dengan “mitreka satata” atau dapat

disamakan sekar.

   Karena kedatangan bangsa barat seperti Portugis, Spanyol, Belanda,

Inggris dan Perancis yang menggunakan tipu muslihat memecah belah

persatuan dan kesatuan bangsa, maka berakhirlah periode Kerajaan

Nusantara itu dan mulailah periode penjajahan yang menindas bangsa

Indonesia dan menghisap kekayaan alamnya, sehingga periode itu

merupakan periode penderitaan lahir batin. Sekalipun demikian,

sejarah juga membuktikan bahwa menghadapi pengaruh dan tekanan

dari luar itu bangsa di nusantara tidak pernah berhenti untuk

mengadakan perlawanan.

   Semua perlawanan tersebut mengalami kekalahan. Perjuangan yang

bersifat lokal senantiasa gagal karena belum adanya persatuan dan

kesatuan sedangkan di sisi lain pihak kolonial terus menggunakan

politik “devide et impera” (pecah belah dan kuasai). Kendati demikian,

catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan

Page 2: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang

tidak pernah padam mengusir penjajah.

   Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa

perjuangan yang bersifat nasional yakni perjuangan yang berlandaskan

persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan

mempunyai kekuatan yang nyata.

Pergerakan Budi Oetomo, yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908,

merupakan tonggak awal sejarah perjuangan yang bersifat nasional.

Pergerakan yang dijiwai cita-cita Wahidin Soedirohusodo tersebut

menandai pula kebangkitan nasional untuk menentang penjajahan

secara terorganisasi dan terbuka untuk semua golongan bangsa

Indonesia.Itulah sebabnya, setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai

hari Kebangkitan Nasional.Bangsa yang bangkit karena tekad untuk

merdeka, bangsa yang mempunyai harga diri. 

  Di samping itu bangkit pula gerakan-gerakan di bidang politik,

ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan

kewanitaan.Dalam perjalanan sejarah itu timbul pula gagasan sikap,

dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta

disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur.

    Banyak kalangan yang melihat perkembangan politik, sosial,

ekonomi dan budaya di Indonesia sudah sangat memprihatinkan.

Bahkan, kekuatiran itu menjadi semakin nyata ketika menjelajah pada

apa yang dialami oleh setiap warganegara, yakni memudarnya

wawasan kebangsaan. Apa yang lebih menyedihkan lagi adalah

bilamana kita kehilangan wawasan tentang makna hakekat bangsa dan

kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan

perpecahan. 

  Dewasa ini, dampak krisis multi-dimensional ini telah memperlihatkan

tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri (self-confidence)

dan rasa hormat diri (self-esteem) sebagai bangsa.Krisis kepercayaan

sebagai bangsa dapat berupa keraguan terhadap kemampuan diri

sebagai bangsa untuk mengatasi persoalan-persoalan mendasar yang

terus-menerus datang, seolah-olah tidak ada habis-habisnya mendera

Page 3: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

Indonesia. Aspirasi politik untuk merdeka di berbagai daerah, misalnya,

adalah salah satu manifestasi wujud krisis kepercayaan diri sebagai

satu bangsa, satu “nation”

  Sekarang ini adalah saat yang tepat untuk melakukan reevaluasi

terhadap proses terbentuknya “nation and character building” kita

selama ini, karena boleh jadi persoalan-persoalan yang kita hadapi

saat ini berawal dari kesalahan dalam menghayati dan menerapkan

konsep awal “kebangsaan” yang menjadi fondasi ke-Indonesia-an.

Kesalahan inilah yang dapat menjerumuskan Indonesia, seperti yang

ditakutkan Sukarno, “menjadi bangsa kuli dan kuli di antara bangsa-

bangsa.” Bahkan, mungkin yang lebih buruk lagi dari kekuatiran

Sukarno, “menjadi bangsa pengemis dan pengemis di antara bangsa-

bangsa”.

  Jika kita coba mendalaminya,  dengan menangkap berbagai ungkapan

masyarakat, terutama dari kalangan cendekiawan dan pemuka

masyarakat, memang mungkin ada hal yang menjadi keprihatinan.

Awalnya, ada kesan seakan-akan semangat kebangsaan telah menjadi

dangkal atau tererosi terutama di kalangan generasi muda–seringkali

disebut bahwa sifat materialistik mengubah idealisme yang merupakan

jiwa kebangsaan.

1.2 Maksud dan Tujuan

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas , bahwa permasalahan

meliputi pentingnya kita mengetahui pengertian jati diri bangsa, dalam

membangkitkan semangat nasionalisme. Setelah variable tersebut

diketahui maka menjadi agenda bagaimana cara mengaplikasikan atau

mengaktualisasikan wawasan kebangsaan tersebut dalam kehidupan

sehari-hari.

Tujuan :

a.    Mengetahui pengertian jati diri  bangsa ,

Page 4: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

b.    Membangkitkan semangat nasionalisme ,

c.    Memahami lebih dalam arti wawasan kebangsaan ,

d.    Mengetahui aplikasi wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari

– hari .

1.3  Ruang Lingkup

Ruang Lingkup dalam “Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara

Memperkokoh Ketahanan Nasional Dalam Pembangunan Menghadapi

Era Globalisasi” yang mencakup hal–hal penting terdapat 5 aspek

kehidupan antara lain:

1.    Aspek Ideologi 

Ideologi Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa

Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan

dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses

pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.

Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya

mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin

kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk

mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.

2.    Aspek Sosial Budaya

Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh

keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan

hubungan sosial diantara anggota-anggotanya.Dimana secara

universal kebudayaan masyarakat Indonesia bersifat heterogen karena

banyaknya perbedaan setiap Negara maupun daerah.

3.    Aspek Ekonomi

Dari aspek ekonomi wawasan nusantara bertujuan agar menciptakan

tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan

peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata

dan adil.

4.    Aspek Politik

Konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai

Page 5: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar

laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak

terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh

menyeluruh.

5.    Aspek Pertahanan dan Keamanan

Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang

merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju

tujuan nasional. Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi

yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional

tersebut dapat berjalan dengan sukses. Agar terwujudnya pertahanan

dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang

dilandasi kesadaran bela Negara seluruh rakyat yang mengandung

kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan Negara,

mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta

mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal segala bentuk

ancaman.

BAB II

AKTUALISASI WAWASAN KEBANGSAAN

2.1Paham Kebangsaan

Paham Kebangsaan merupakan pengertian yang mendalam tentang

apa dan bagaimana bangsa itu mewujudkan masa depannya. Dalam

mewujudkan paham tersebut belum diimbangi adanya legitimasi

terhadap sistem pendidikan secara nasional, bahkan masih terbatas

muatan lokal, sehingga muatan nasional masih diabaikan. Tidak

adanya materi pelajaran Moral Pancasila atau Pendidikan Sejarah

Perjuangan Bangsa (PSPB) atau sertifikasi terhadap Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di setiap strata

pendidikan, baik formal, nonformal, maupun di masyarakat luas.

Pengembangan pendidikan berkarakter yang mulai dilaksanakan pada

tahun pelajaran 2011/2012 selain memberikan porsi besar pada

kearifan lokal, tentunya juga harus memasukkan paham kebangsaan,

supaya rasa cinta terhadap tanah air tidak luntur.Demikian antara lain

Page 6: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

disampaikan Komandan Kodim 0720 Rembang, Letkol ARM Dedy Jusnar

Hendrawan pada acara sosialisasi ujian nasional di Gedung PKPRI

Rembang, Kamis (12/1).Disebutkan, bila wawasan dan paham

kebangsaan tidak perlu diajarkan terpisah sebagai mata pelajaran

tersendiri, hanya perlu lebih dikuatkan dan menyatu dalam

pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/PPKN yang

diajarkan di sekolah.

“Setidaknya diberi alokasi lebih banyak sebagai bahan ajar kepada

siswa, sesuai dengan jenjang pendidikan agar mudah dimengerti dan

dipahami,” cetusnya.

Menurut dia, saat ini terindikasi degradasi dalam semangat berbangsa

dan bertanah air dalam kehidupan masyarakat, hal tersebut jangan

sampai berimbas kepada para pelajar yang nota bene merupakan

generasi penerus Bangsa Indonesia.

“Jiwa nasionalisme mereka harus terus dijaga dan perlu ditingkatkan

supaya lestari, selanjutnya diarahkan agar mempunyai tekad untuk

memajukan negaranya dan sejajar dengan negara maju lainnya,”

tegasnya.

Sesekali apabila sekolah ingin mendatangkan mentor dari luar sekolah

untuk memberikan pendidikan wawasan kebangsaan dan

implementasinya, jajaran Kodim 0720 Rembang siap diterjunkan,

bahkan secara pribadi Letkol ARM Dedy Jusnar Hendrawan siap berdiri

di depan kelas untuk memberikan pengetahuan yang sangat urgen

tersebut.“Dengan catatan diluar kesibukan dan sebelumnya pihak

sekolah mengajukan permohonan untuk mengatur waktu

pelaksanaannya,”

2.2 RASA KEBANGSAAN

Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan

bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan

hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur

Page 7: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini masih dirasakan jauh

untuk menggapainya, karena lunturnya rasa kebangsaan yang

tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai peristiwa, baik

perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional tinggi

yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang

Tahun Kemerdekaan 17 Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang

menggema, karena kurangnya penghayatan dan pengamalan terhadap

Pancasila. Di samping itu, adanya tuntutan sekelompok masyarakat

dengan isu putra daerah terutama dalam Pilkada masih terjadi amuk

massa dengan kepentingan sektoral, sehingga akan mengakibatkan

pelaksanaan pembangunan nasional terhambat

Salah satu tonggak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia adalah

Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28

Oktober.Namun momen penting ini tidaklah berdiri sendiri, Sumpah

Pemuda merupakan hasil dari serangkaian perjuangan-perjuangan

Bangsa Indonesia sejak ribuan tahun silam dalam usaha membebaskan

diri dari belenggu penjajahan.

Seperti kita ketahui bersama, sebelum 1928, perjuangan telah dimulai

sejak abad ke-17, dimana waktu itu perlawanan-perlawanan secara

fisik dari berbagai daerah muncul akibat kekejaman dan penindasan

kaum penjajah. Tak heran, kalau di tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung

Hanyokrokusumo, Raja Mataram berani menyerang kompeni hingga ke

Batavia.

Tahun 1662 – 1669 Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI juga

mengadakan perlawanan mengusir penjajah di Makasar. Lalu 1817 di

Ambon ada Pattimura, kemudian 1825 -1830 terjadi Perang

Diponegoro, demikian pula di Sumatera, Tuanku Imam Bonjol

memimpin perlawanan pada tahun 1824 hingga 1837. Perlawanan

lainnya pun muncul dengan tujuan yang sama mengusir penjajah dari

bumi Indonesia.

Akan tetapi sangat disayangkan, perjuangan tersebut tidak membawa

hasil yang diharapkan karena politik devide et impera yang diterapkan

Belanda waktu itu mampu menaklukkan semua perlawanan. Belanda

Page 8: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

mampu menaklukkan hampir seluruh wilayah nusantara sehingga

bangsa ini semakin mengalami penderitaan panjang.

Sadar akan hal tersebut, para pemuda Indonesia yang memiliki

semangat dan jiwa patriotisme kemudian melakukan bentuk

perlawanan dalam bentuk yang lain. Mereka melawan – bukan dalam

arti fisik – melalui organisasi Budi Oetomo yang didirikannya pada 20

Mei 1908.Momen ini kemudian dijadikan sebagai tonggak sejarah

kebangkitan pemuda Indonesia dalam pergerakan kebangsaan

Indonesia, yang kemudian diakui sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Beberapa tahun kemudian tepatnya 1911 muncul Sarekat Islam yang

didirikan oleh HOS Tjokroaminoto.Setahun kemudian namanya diubah

menjadi Sarekat Dagang Islam. Selain itu di tahun yang sama, berdiri

pula Indische Partai yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu Danudirdja

Setia Budi, Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangunkusumo. Tujuan

politiknya sangat jelas yaitu untuk membebaskan Indonesia dari

penjajahan Belanda. Ketiga tokoh ini kemudian dibuang karena

dianggap membahayakan kelangsungan Pemerintah Hindia Belanda

melalui tulisan-tulisannya yang tajam di surat kabar. Demikian pula

gerakan dan aksi-aksi yang mereka lakukan.

Organisasi-organisasi lain pun kemudian bermunculan, namun belum

memberikan harapan yang menggembirakan. Mereka tetap tak mampu

menghadapi dan memberikan perlawanan berarti disebabkan

perjuangan yang mereka lakukan masih sendiri-sendiri.

Setelah menyadari kondisi seperti itu, keadaan pun lalu berubah.Para

pemuda kemudian berfusi, menyatukan diri dan mengusung rasa

kebangsaan yang selama ini belum tersentuh.Ini kemudian melahirkan

Kongres Pemuda Indonesia I pada tahun 1926.Waktu itu cita-cita

persatuan menjadi tujuan utama, namun masih belum dapat

diwujudkan secara nyata.

Rasa kebangsaan dan persatuan itu mencapai puncaknya dengan

kemunculan pemuda Soekarno, anggota Jong Java.Ia terus

mengobarkan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai

landasan untuk mencapai kemerdekaan. Pemuda yang kemudian

Page 9: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

terkenal dengan julukan Bung Karno ini mendasarkan perjuangan

mencapai kemerdekaan pada kekuatan sendiri, anti kapitalisme dan

imperialisme serta non-cooperation atau tak bersedia bekerja sama

dengan Hindia Belanda.

Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia, maka diadakan

Kongres Pemuda Indonesia II di Jakarta pada tanggal 27 – 28 Oktober

1928.Kongres dihadiri oleh berbagai perhimpunan pemuda yang ada di

Indonesia.Dalam sidang ketiga, 28 Oktober 1928 itulah kemudian

dicetuskan Sumpah Pemuda yang sangat terkenal hingga sekarang.

Sumpah Pemuda sebagai tonggak sejarah perjuangan yang bersifat

nasional, meliputi seluruh wilayah nusantara mencapai cita-cita

bersama.Pada Kongres ini pula diperkenalkan lagu kebangsaan

Indonesia Raya 3 stanza oleh Wage Rudolf Supratman.

Kata-kata keramat yang dicetuskan dalam Kongres II Pemuda

Indonesia tersebut terus mengakar dalam diri setiap anak bangsa.

Perjuangan terus berlanjut, perlawanan terhadap Pemerintah Hindia

Belanda pun tak berhenti hingga mencapai puncak dengan

diproklamasikannya Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus

1945.

Rasa kebangsaan, persatuan dan kesatuan harus tetap kita jaga

dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda.Jangan sampai kerja keras

para pemuda pada masa perjuangan dahulu terbuang percuma dengan

kondisi Bangsa Indonesia di masa sekarang.

zaman dulu kaum penjajah yang memecah belah bangsa Indonesia,

bukan tidak mungkin persatuan dan kesatuan yang selama ini kita bina

terkoyak oleh ulah bangsa sendiri. Bahasa Indonesia yang selama ini

diakui sebagai bahasa persatuan rusak justru oleh perilaku bangsa

sendiri.

Artikel ini hanya sekedar ungkapan isi hati saja mengenai kondisi

negeri kita tercinta dan berbagai masalah yang sedang

dihadapinya.Bukan kecaman atau hujatan, namun semata-mata untuk

mengingatkan diri kita semua bahwa kita adalah bangsa yang besar.

Bangsa yang merdeka karena berjuang dan bersatu dalam merebut

Page 10: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

dan mempertahankan kemerdekaan itu serta berpartisipasi aktif

mengisi kemerdekaan sehingga apa yang menjadi tujuan negara

seperti yang tercakup dalam pembukaan Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945 dapat tercapai

Menurut Pak Koesbini, lagu kebangsaan Indonesia Raya merupakan

lagu yang paling megah. Memang betul, megah irama musiknya,

megah pula syair lagunya.Terlebih jika sudah dinyanyikan secara

formal dalam suatu upacara resmi kenegaraan. Seluruh badan ini

mungkin akan bergetar mendengar dan merasakan kebesaran lagu

kebangsaan kita. Coba, tanyakan pada saudara-saudara kita yang

berada di luar negeri sana. Pasti mereka akan mengalami perasaan

yang sama. Termasuk di pesta olahraga atau pertandingan

internasional yang membawa nama Indonesia.

Semua itu bisa dirasakan hanya oleh Bangsa Indonesia. Meskipun kita

hidup di negeri orang dan telah berpindah kewarganegaan, kalau

masih merasa sebagai Bangsa Indonesia – sekali lagi Bangsa Indonesia

– pastilah akan tergetar hatinya, perasaannya bahkan seluruh tubuh

dan jiwanya kalau Indonesia Raya diperdengarkan. Hanya mereka yang

bukan Bangsa Indonesia saja yang cuek.

Pada kenyataannya kini, tak sedikit mereka yang cuek dengan lagu

Indonesia Raya.Mereka lahir dan hidup di bumi Indonesia, mereka

mengaku Bangsa Indonesia, mereka mencari makan di Indonesia tetapi

rasa kebangsaannya telah luntur. Lagu Indonesia Raya hanya dianggap

sebagai lagu biasa, tak ada istimewanya sama sekali. Mereka terkesan

dingin ketika lagu Indonesia Raya diperdengarkan.Bahkan di kampung-

kampung hampir tak lagi kita jumpai upacara memperingati Hari Ulang

Tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Sebagai orang yang terlahir dan tinggal di Indonesia, saya ingin

melihat Indonesia maju dalam segala segi dan segala bidang. Sering

kita mendengar, membaca dan menonton debat, pendapat orang yang

mengeluh dan mengkritik tentang hal-hal yang kurang mencerminkan

rasa kebangsaan. Tapi, akan lebih baik bagi kita semua kalau kita tidak

hanya berhenti hanya dengan berdebat dan melontarkan kritik.

Page 11: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

Bila kita hanya berhenti pada tindakan melontarkan kritik, dan

berdebat maka kita tidak pernah akan dapat mewujudkan dan melihat

kemajuan dari negeri kita ini.

Hal pertama yang terpenting yang perlu ada dalam hati dan benak kita

adalah rasa kebangsaan dengan memiliki rasa cinta, bangga dan rasa

memiliki akan bangsa ini. Rasa memiliki harus diimbangi dengan rasa

tanggung jawab.Ya, tanggung jawab kepada Tuhan, pahlawan-

pahlawan bangsa yang telah rela mengorbankan nyawa untuk

memerdekakan bangsa ini dari penjajahan, orang tua kita, anak cucu

kita dan diri sendiri.

Selanjutnya tentu saja kita perlu mewujudkan dalam tindakan nyata

akan rasa kebangsaan itu.

Lalu bagaimana caranya kita dapat mewujudkan hal ini?itu hal yang

mudah dilakukan asal kita mau memulai untuk melakukannya. Kita

dapat memulainya dengan hal-hal yang tampaknya tidak berdampak

tapi bila kita masing-masing mau melakukannya maka hal-hal yang

kecil yang kita lakukan akan berdampak besar. Mulailah dengan

dilingkungan kita tinggal.Perhatikan hal-hal kecil yang dapat

membantu mewujudkan kemajuan bagi Indonesia.

Mungkin sebaiknya kita melihatnya dengan menggunakan contoh.Bila

kita ingin Indonesia bersih dari sampah maka mulailah memiliki

kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.Bila kita ingin

Indonesia bebas dari banjir maka mulailah membersihkan selokan di

rumah anda.Bila kita ingin Indonesia dapat menghemat listrik sehingga

dapat membantu gerakan “Go Green” matikanlah lampu dan alat listrik

yang tidak terpakai. Bahkan kita pun dapat membantu mematikan

lampu-lampu jalan di lingkungan tempat kita tinggal untuk dimatikan

saat siang hari, saya dan keluarga telah melakukan akan hal ini. Bila

kita ingin melihat Indonesia tertib dalam berlalu lintas, maka taatilah

rambu lalulintas yang ada saat kita berkendara di jalan.Mudah bukan.

Dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat kita lakukan maka kita

telah mewujudkan rasa kebangsaan bagi Indonesia.Saya pun percaya

saat hal ini dilakukan oleh masing-masing kita secara terus menerus,

Page 12: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

maka Indonesia pasti menjadi lebih baik seperti yang kita harapkan.

Saat hal ini terjadi maka kita rakyat Indonesia akan dapat hidup di

negeri ini dengan lebih baik dan nyaman.

Marilah kita menyatukanlah hati, dan melakukan hal-hal kecil yang

dapat memberikan manfaat bagi Indonesia adalah tindakan “Paling

Indonesia” karena pada akhirnya kita dapat mewujudkan Indonesia

yang lebih baik, makmur dan sejahtera seperti yang kita semua

harapkan.

2.3 SEMANGAT KEBANGSAAN

Semangat Kebangsaan. Belum terpadunya semangat kebangsaan atau

nasionalisme yang merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa

kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal ini tercermin pada

sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya

pluralisme, karena pada kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas

bermacam suku, golongan dan keturunan yang memiliki ciri lahiriah,

kepribadian, kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus

kebhinekaan, melainkan melestarikan dan mengembangkan

kebhinekaan sebagai dasarnya.

Semangat Kebangsaan menciptakan Negara Merdeka dan Berdaulat

Adalah karena Semangat Kebangsaan rakyat yang Indonesia berhasil

keluar dari penjajahan bangsa lain dan membangun Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang Merdeka dan Berdaulat. Sejarah membuktikan

bahwa mereka yang tidak ber-Semangat Kebangsaan tetap berada

dalam penjajahan sekalipun seakan-akan mereka hidup dalam satu

negara mereka sendiri.

Semangat Kebangsaan itu timbul di dada rakyat dan khususnya para

pemuda karena mengalami kehidupan yang hina dan sengsara

dibandingkan rakyat yang hidup di satu negara merdeka.Lebih-lebih

lagi merasakan perbedaan yang amat mencolok dalam kehidupan

pihak yang dijajah dan yang menjajah, baik penjajah itu Belanda,

Inggeris maupun Jepang.Perasaan itu memuncak dan menggelora

Page 13: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

menjadi semangat yang tidak sudi lagi dijajah oleh siapa pun juga.

Terwujudlah Semangat Kebangsaan yang mendorong perjuangan

merebut kemerdekaan didahului dengan Proklamasi Kemerdekaan oleh

Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Karena penjajah tidak sudi melepaskan cengkeramannya secara

damai, perjuangan kemerdekaan meluas ke perjuangan fisik

bersenjata. Dengan Semangat Kebangsaan yang kuat rakyat Indonesia

bersedia melakukan pengorbanan apa saja demi mencapai tujuan.

Perang Kemerdekaan dapat memaksa penjajah untuk akhirnya

mengakui kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia pada 27

Desember 1949.

Semangat Kebangsaan untuk Kemajuan, Keadilan dan Kesejahteraan

Akan tetapi perjuangan belum selesai dengan menghasilkan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat.Sebab

Tujuan Bangsa adalah terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan

sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.NKRI merupakan sarana dan

wahana untuk mencapai Tujuan Bangsa itu, sekalipun sarana dan

wahana yang mutlak diperlukan.Sebab itu setelah kemerdekaan

tercapai perjuangan harus menuju kepada terwujudnya Kemajuan,

Keadilan dan Kesejahteraan.

Perjuangan ini makan waktu lama dan bahkan tanpa akhir karena

bangsa Indonesia tidak mau tertinggal oleh kemajuan bangsa lain.

Amat banyak yang harus diwujudkan, harus diciptakan kondisi Ekonomi

yang mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat disertai

pelaksanaan Otonomi Daerah yang harmonis.Hal ini memerlukan

peningkatan Pendidikan Nasional yang menjangkau seluruh bangsa.Ini

pun harus didukung banyak kegiatan Riset untuk meningkatkan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi.Perlu didukung kondisi Politik yang

mengabdi Kesejahteraan.Dan seluruh usaha ini harus diamankan dari

berbagai ancaman dan gangguan, baik dari luar maupun dalam

negeri.Perjuangan ini jauh melampaui daya dan tenaga bangsa yang

dikeluarkan dalam merebut kemerdekaan.Sebab itu perjuangan

mewujudkan Kemajuan, Keadilan dan Kesejahteraan perlu pula

Page 14: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

didukung dan didorong oleh Semangat Kebangsaan yang kuat.

Malahan harus lebih kuat dari Semangat Kebangsaan bangsa tetangga

kita, karena Indonesia memperjuangkan masa depan rakyat Indonesia

yang jumlahnya sekarang sudah 220 juta orang dan akan mencapai

250 juta serta hidup di Negara Kepulauan yang luas.

Semangat Kebangsaan diperlukan untuk mendorong dan memotivasi

seluruh bangsa agar menghasilkan performa atau hasil kerja yang baik

dan makin baik, dengan selalu mengusahakan hal yang terbaik

melebihi apa yang sudah tercapai di bangsa tetangga kita. Semangat

ini harus meliputi Penyelenggara Negara, baik di Pusat maupun di

Daerah, untuk memimpin dan mengurus negara dan bangsa secara

baik.Demikian pula para warga yang aktif di Eksekutif, Legislatif dan

Yudikatif. Juga para Budayawan, Ilmuwan, Usahawan, para Guru dan

Pendidik, para Wartawan, para anggota TNI dan Polri, dan seluruh

rakyat yang menjadi Petani, Nelayan, Buruh dan Karyawan, semuanya

diliputi Semangat Kebangsaan yang menghasilkan perbuatan terbaik

bagi bangsa.

Dengan dipedomani Pancasila Semangat Kebangsaan menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa atas dasar Perbedaan dalam

Kesatuan, Kesatuan dalam Perbedaan. Dengan itu dijaga agar

perbedaan antara berbagai etnik, umat agama dan golongan,

hubungan antara Pusat dan Daerah, semuanya berjalan dengan

harmonis, saling menghargai dan kesadaran bahwa semua

memerlukan NKRI yang kokoh kuat serta terwujudnya masyarakat

Indonesia yang maju, adil dan sejahtera. Sebaliknya NKRI selalu

memperhatikan dan memajukan kepentingan seluruh warganya

dengan baik.

2.4 INTEGRASI NASIONAL

Pengertian Integrasi NasionalIstilah integrasi nasional berasal dari dua

kata yaitu integrasi dan nasional.Istilah integrasimempunyai arti

pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat.

Page 15: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

Istilahnasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa

sendiri, meliputi suatu bangsa seperticita-cita nasional, tarian nasional,

perusahaan nasional (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989

dalamSuhady 2006: 36).Di Indonesia istilah integrasi masih sering

disamakan dengan istilah pembauran atau asimilasi,padahal kedua

istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan

integrasi kebudayaan,integrasisocial, dan pluralisme social. Sementara

pembauran dapat berarti penyesuaian antar duaatau lebih kebudayaan

mengenai beberapa unsur kebudayaan

Pada hakekatnya integrasi merupakan upaya politik/ kekuasaan untuk

menyatukan semua unsure masyarakat yang majemuk harus tunduk

kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai

kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi

kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa

depan untuk kepentingan bersama.

Proses integrasi disebabkan adanya, kebersamaan sejarah, ada

ancaman dari luar yang dapat mengganggu keutuhan NKRI, adanya

kesepakatan pemimpin, homogenitas social budaya serta agama ,dan

adanya saling ketergantungan dalam bidang politik dan ekonomi.

Integrasi mempunyai dua dimensi, antara lain: integrasi horizontal dan

integrasi vertikal. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan

mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara

menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok

yang berpengaruh dengan yang dipengaruhi. Sedangkan dimensi

horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam

masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan – perbedaan yang

ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/kultur dengan mengurangi

kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan

perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya

keserasian dan keselarasan secara nasional.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat

besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini

Page 16: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan

kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya

yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain

menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan

masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang

melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang

berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa  Indonesia.

Contoh-contoh penghambat integrasi nasional :

1.    Perbedaan kepentingan,  dengan masyarakat yang majemuk tentu

akan menimbulkan pula perbedaan kepentingan antara yang satu dan

yang lain, dan bila tidak disikapi secara dewasa hal ini juga dapat

menimbulkan gesekan gesekan masyarakat.

2.    Diskriminasi, adalah perlakuan yang tidak adil dan memihak hanya

kesatu pihak saja

3.    Masih berkembangnya paham ethosentris, yaitu paham yang

menganggap budayanya adalah yang paling unggul dan merendahkan

budaya yan lainnya.

4.    Masih maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan

antara agama yang satu dan yang lainnya, contohnya adalah perang

atau bentrokan antar umat beragama yang masih sering terjadi di

sekitar kita.

5.    Masih mudahnya masyarakat Indonesia untuk dihasut dan di adu

domba, seperti kita ketahui, dulu sewaktu Indonesia masih dijajah oleh

Belanda, Belanda juga melakukan politik adu domba ( devide et

impera) untuk memecah belah perlawanan rakyat yang hasilnya

adalah kita kalah oleh Belanda.

6.    Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan

7.    Bhinneka tunggal ika hanya sebatas wacana namun tidak pernah

diterapkan atau di praktekkan

Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :

1.    Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang

Page 17: Aktualisasi Wawasan Kebangsaan - Copy

lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.

2.    Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia

3.    Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk

mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.

4.    Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi

pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi

perpecahan bangsa.

5.    Adanya rasa senasib dan sepenanggungan

6.    Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan

negara demi terciptanya kedamaian

Jadi, memang sulit untuk memepertahankan kedamaian dan keutuhan

negara terutama Indonesia yang memang merupaka bangsa yang

besar dan majemuk.Oleh karena itu muncullah integrasi nasional untuk

menyatukan visi dan misi kita sebagai warga negara dalam sebuah

kata kata “Bhinneka Tunggal Ika”. Harus kita ingat bahwa untuk

menjadi bangsa yang maju kita harus membuat kondisi di dalam negeri

kita damai dan kondusif , selama negara kita masih timbul perpecahan

satu sama lain janganlah berharap untuk menjadi bangsa yang besar

dan maju

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook