al-qur`an antara tuduhan dan realitas fileharus tahu, bahwa al-qur’an adalah wahyu allah swt.,...

15

Upload: others

Post on 25-Sep-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AL-QUR’ANAntara Tuduhan dan Realitas

AL-QUR’ANAntara Tuduhan dan Realitas

Irja Nasrullah

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Al-Qur’anAntara Tuduhan dan Realitas

Irja Nasrullah © 2016, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Hak cipta dilindungi undang-undangDiterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2016

716100535ISBN: 978-602-02-8335-7

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan

Daftar Isi

Mukadimah v

Bab 1: Al-Qur’an adalah Wahyu Allah 1Apa yang Dimaksud dengan Al-Qur’an? 1Al-Qur’an Bukanlah Karangan Nabi Muhammad saw. 9Mungkinkah Al-Qur’an adalah Sihir Rasulullah saw.? 22Rasul yang Ummi 28Hal-Hal Gaib dalam Al-Qur’an 37

Bab 2: Tafsir Tematik, Solusi Problematik Umat 47Lebih Dekat dengan Tafsir Tematik 47Peranan Penting Tafsir Tematik 51Tafsir Tematik, Tafsir Ideal Era Ini 57Pengulangan Ayat-Ayat Al-Qur’an 69

Bab 3: Menelusuri Ayat-Ayat Perang 79Karakter Dakwah Islam 79Kapan Diizinkan untuk Berperang? 86Lebih Lanjut tentang Ayat-Ayat Perang 94

x Al-Qur’an Antara Tuduhan dan Realitas

Bab 4: Al-Qur’an, Spirit Kemajuan 103Keistimewaan Akal 104Dorongan Sabar dan Optimisme 114Profesionalisme Berusaha dan Bekerja 124Spirit Penyempurnaan Diri 132Perintah Bersatu 141

Penutup 145Daft ar Pustaka 149Tentang Penulis 153

PersembahanUntuk guru-guruku,Untuk semua orang

yang pernah mengajariku kebaikanSemoga Allah ta’ala menjaga kalian

hingga ke surga-Nya

“Alif lâm Râ. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari

kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.”

(QS. Ibrahim [14]: 1)

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]: 9)

Apa yang Dimaksud dengan Al-Qur’an?

“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus.” (QS. Al-Isra’ [17]: 9)

Kita sering mendengar kata Al-Qur’an dan saat mendengar kata tersebut secara otomatis kita akan membayangkan sebuah Kitab Suci yang bertuliskan bahasa Arab, dibuka dari arah kanan, dibaca umat Islam dalam keadaan suci atau setelah berwudu. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah Wahyu Allah

Bab 1

2 Al-Qur’an Antara Tuduhan dan Realitas

menurut para ulama, sebagaimana dikutip Syeh Muhammad Abdul Azhim Az-Zarqani dalam kitab Manâhil Al-Irfân fi ‘Ulûm Al-Qur’ân (2001), berarti kalam (fi rman) Allah yang mengan-dung kemukjizatan, diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw., tertulis di dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan membacanya dihukumi ibadah. Jika Anda bertanya, “Apa maksud mutawatir?” Maksud diriwayatkan secara mutawatir adalah diriwayatkan sejumlah perawi dari masa ke masa yang bisa dibuktikan kejujuran serta kebenarannya. Mereka tidak mungkin sepakat untuk berdusta.

Sebenarnya ada beberapa pengertian lain tentang Al-Qur’an, baik secara bahasa maupun istilah, tapi kita tidak perlu mem-bahas detail pengertian-pengertian tersebut. Hanya saja kita harus tahu, bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah Swt., yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., dalam bahasa Arab dan beliau me nerimanya dalam keadaan sadar. Sebagaimana te-lah disinggung di atas, ia diriwayatkan secara bersanad, melalui jalur peri wayatan yang tidak pernah putus, sejak diturunkannya kepada Nabi Muhammad saw., hingga hari Kiamat. Bahkan cara atau kaidah membacanya pun juga demikian.

Tidak setiap orang bisa membaca Al-Qur’an sesuai kaidah yang benar, tanpa bantuan seorang guru. Kaidah ini yang biasa kita ketahui dengan istilah hukum tajwid, yaitu semacam me ng ucapkan huruf-huruf dari tempat pengeluarannya (makhârij al-hurûf) dan membacanya sesuai dengan sifat-sifat huruf terse-but. Setiap orang harus belajar kepada ustaz, guru, atau kiai, untuk mengetahui sifat masing-masih huruf, mana huruf yang harus dibaca tegas, jelas, samar, mendengung, ringan, berat, dan lain sebagainya. Jika ada yang bertanya, “Apakah orang Arab secara otomatis bisa membaca Al-Qur’an secara benar?” Jawabannya, “Tidak bisa.” Orang Arab, meski mereka bisa membaca tulisan

3

Bab 1: Al-Qur’an adalah Wahyu Allah

Arab, tapi tidak serta-merta bisa membaca Al-Qur’an sesuai de-ngan hukum tajwid.

Al-Qur’an menantang umat manusia serta bangsa jin untuk mendatangkan yang semisalnya jika mampu. Pada waktu yang sama, Al-Qur’an secara jelas menyatakan bahwa mereka pasti tidak akan mampu.

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekali-pun mereka saling membantu satu sama lain.’” (QS. Al- Isra’ [17]: 88)

Sekadar membaca Al-Qur’an, dihukumi ibadah, meskipun tanpa menadaburi maknanya. Berbeda dengan hadis Rasul saw., yang sekadar membacanya tidak dihukumi ibadah. Sampai di sini, mungkin ada yang bertanya, “Bukankah hadis Nabi saw., juga wahyu Allah, kenapa membacanya tidak dihukumi ibadah?” Sebuah pertanyaan menarik, yang mendorong kita untuk menge-tahui perbedaan Al-Qur’an dan hadis Nabi saw.

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang lafal dan maknanya dari-Nya, diturunkan secara langsung kepada Nabi saw. Adapun hadis Nabi saw., merupakan wahyu Allah, tetapi lafal dan maknanya dari Rasul saw., sendiri. Sebagaimana kita ketahui, bahwa gerak-gerik Nabi saw., selalu dalam bimbingan Allah ‘Azza wa jalla. Jadi, apa yang diucapkannya tidak lain merupakan pantulan serta

4 Al-Qur’an Antara Tuduhan dan Realitas

tindak lanjut dari apa yang diterima dari-Nya. Itulah alasan ke-napa membaca hadis tidak disyaratkan harus bersuci dulu dan sekadar membacanya juga tidak termasuk ibadah.

Bahasa Arab, Bahasa Al-Qur’anKenapa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab? Kenapa tidak bahasa lainnya? Pada hakikatnya hanya Allah yang mengetahui hikmahnya. Namun kita mencoba mengetahui sebagian keisti-mewaan bahasa Arab. Allah Swt., berfi rman dalam Al-Qur’an,

“Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” (QS. Az-Zukhruf [43]: 3)

Keistimewaan bahasa Arab di antaranya adalah memiliki sistem bunyi, cara pengucapan, pembentukan kata, struktur kata, dan sejenisnya yang tidak akan ditemukan dalam bahasa lainnya di dunia. Selain itu, dalam bahasa Arab terdapat huruf-huruf yang tidak ditemukan dalam bahasa lain, seperti dhad ( ), zha ( ), ‘ain ( ), qaf ( ), ha ( ), dan tha ( ) atau mungkin ditemukan dalam bahasa lain, akan tetapi sekadar mendekati dan tidak sama persis.

Huruf dhad ( ) merupakan huruf paling masyhur dalam ba-hasa Arab, yang tak bisa didapatkan dalam bahasa mana pun, se-bagaimana disampaikan Dr. Adnan Muhammad Zarzur dalam kitabnya (Ûlûm Al-Qur’ân wa I’jâzuhu, 2005). Dia juga menga-takan bahwa siapa yang mampu menguasai bahasa Arab dengan baik, maka akan mudah menguasai bahasa-bahasa lainnya.

5

Bab 1: Al-Qur’an adalah Wahyu Allah

Abbas Mahmud Al-Aqqad, seorang pemikir dan sastrawan, dalam kitab Al-Lughah Asy-Syâ’irah (2011), menerangkan bahwa sistem vokal (suara) manusia merupakan “alat musik” yang sem-purna dan tidak ada bangsa pada zaman kuno atau modern yang secara tepat menggunakannya, layaknya bangsa Arab. Hal terse-but karena mereka (bangsa Arab) memanfaatkan semua tempat pengeluaran suara (makhârij ash-shautiyyah) pada setiap huruf-hurufnya.

Selain itu, bahasa Arab memiliki pengaruh terhadap bahasa-bahasa lainnya, misalnya terhadap bahasa di Eropa. Sebagian contohnya, alcohol (al-kuhûl): alkohol, algebra (al-jabr): aljabar, curcuma (al-kurkum): kunyit, jasmine (yasmîn): melati, mocha (al-mukhâ): kopi arab, mummy (mûmiyâ’): mumi, syrup (syarâb): sirup, sugar (sukkar): gula, elixir (al-iksâr): eliksir/nama obat, ghoul (ghûl); hantu/ raksasa, dan banyak lagi lainnya.1

Hal tersebut bukan hal yang aneh, mengingat Islam pernah ber jaya selama ratusan tahun di Andalusia (Spanyol). Bahasa Arab menjadi bahasa cukup bergengsi di daratan Eropa, saat itu. Bahasa Arab juga memiliki kosakata yang sangat kaya, ringkas tapi kaya makna, memiliki kaidah analisis struktur kalimat yang teliti, memiliki ungkapan yang halus, dan lain sebagainya. Kata dasar kataba (menulis) misalnya, bisa dipecah-pecah lagi ke dalam ber-bagai variasi, seperti kitâbun (buku), kitâbatun (tulisan), kâtibun (penulis), maktûbun (tertulis), maktabun (kantor), dan maktaba-tun (perpustakaan). Sangat unik, bukan? Itu baru sebagian contoh seder hana dari keistimewaan dalam pembentukan kata bahasa Arab. Lebih jelasnya, Anda bisa mempelajari bahasa Arab secara menyeluruh, baik melalui seorang guru atau merujuk kepada kitab-kitab yang membahas seluk-beluk bahasa Arab dan sastranya.

1 Untuk lebih lengkapnya, silakan lihat di tautan https://ar.m.wikipedia.org/ wiki/ .

II rja Nasrullah adalah nama singkat dari M. Irja Nasrulloh Ma-jid. Lahir di Abepura, 24 Februari 1989. Penulis asal Purworejo yang pernah menjadi santri di PPTQ Al-Asy’ariyyah Kalibeber

Wonosobo ini, menamatkan S1-nya dari Universitas Al-Azhar, Kairo, pada jurusan Tafsir dan Ulumul Qur’an. Kini melanjutkan pada program pascasarjana di universitas yang sama.

Karya penulis di antaranya: novel Th e Love Empire (Juara I lomba menulis jaizah dubes 2009–2010 WSC-Cairo) dan cer-pen Kasih Tak Dianggap (Juara I lomba cerpen LPEPM KSW 2008). Karya lainnya: Risalah Cinta Dua Agama (FAM Publish-ing, 2013), Antologi-Mesir, Pesona dan Tragedi (Halaman Moeka, 2014), Antologi-Puisi FAM Tulungagung (FAM Publishing, 2014), Mukjizat Setangkup Kasih (Quanta, 2014), Mengungkap Rahasia Online dengan Allah (Quanta, 2014), Ensiklopedi Penu-lis Indonesia jilid II (FAM Publishing, 2014), Wasiat Rasul untuk Para Pecinta (Quanta, 2015), Jangan Pernah Putus Asa dari Rah-mat Allah (Mizania, 2015), Aku Tak Sempurna (Mizania, 2015), antologi Quantum Ramadhan (Genius Media, 2015), Menyibak Rahasia Kesuksesan ala Surah Yusuf (Quanta, 2015), serta masih

Tentang Penulis

154 Al-Qur’an Antara Tuduhan dan Realitas

dalam proses penerbitan, Allah, You Are My Everything (Miza-nia) dan Lima Cahaya Nasihat Abu Bakar (Tinta Medina).

Kini, penulis menjadi Staf BPP Forum Lingkar Pena 2013–2017, Divisi Jaringan Wilayah. Penulis membuka silaturahmi se-luas-luasnya di surel: [email protected], Facebook: Irja Nas-rullah, Twitter: @irjanasrulloh.