alasan konsumen memilih bus trans jogja … · kepahitan yang kita rasakan tergantung dari wadah...
TRANSCRIPT
ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA
Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati
NIM : 042214014
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ada saat-saat istimewa dalam kehidupan kita, dan sebagian besar datang melalui dorongan orang lain.
(George Adams)
Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Kepahitan
yang kita rasakan tergantung dari wadah yang kita miliki. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan
dan kegagalan satu hal yang bisa kamu lakukan . Lapangkan dadamu dan luaskan hatimu
untuk menampung setiap kepahitan hidup.
Kebahagiaan akan datang pada waktunya, bukan menurut waktu kita tapi menurut waktu-Nya
Kita harus meluangkan waktu lebih banyak
Untuk berterima kasih kepada Tuhan
Atas anugerah-NYA, sama seperti saat kita meminta
(Santo Vincent de paul)
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
ℑ Tuhan Yesus dan Bunda maria sebagai sumber kehidupanku.
ℑ Kedua orang tua ku tercinta untuk segala kasih saying, doa dan pengorbananya selama
ini.
ℑ Adik-adiku yang kusayangi.
ℑ Seseorang yang selalu aku kasihi dan akan selalu kuingat, thanks atas kebawelanya.
v
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Nomor Mahasiswa : 042214014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA
Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 31 Maret 2009
Yang menyatakan
(Filipus Puspa Kelana Enggar Jati)
vii
ABSTRAK
ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA
Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja
Filipus Puspa Kelana Enggar Jati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi alasan konsumen memilih bus trans jogja
sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang
dibagi sama rata untuk setiap penumpang bus trans jogja. Teknik analisis yang digunakan adalah
1) Analisis Persentase untuk mengetauhi karakteristik konsumen, 2) Analisis Cochran Q-Test
untuk mengetauhi alasan-alasan konsumen menggunakan bus trans jogja.
Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti
adalah wanita (69%), berusia 20 - 23 tahun (40%), berstatus sebagai pelajar/ mahasiswa (81%),
tingkat pendapatan/ pengeluaran uang saku perbulan sebesar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (53%),
dan tujuan para responden adalah wisata (37%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan
bahwa alasan harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan, dan fasilitas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi
kota Yogyakarta.
viii
ABSTRACK
THE CUSTOMERS REASONS TO CHOOSE TRANS JOGJA BUS AS THEIR
MEAN OF TRANSPORTATION IN THE CITY OF YOGYAKARTA
A Case Study at Trans Jogja Bus shelter
Filipus Puspa Kelana Enggar Jati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
This research is conducted to figure out the reason why customers choose Trans Jogja as
their mean of transportation in the city of Yogyakarta. This is a case study involving research
samples numbering 100 of respondents.
This research was done by delivering questioners to fill to 100 respondents, all equally
divided to each passenger boarding Trans Jogja. The technique of analysis used are 1).
Percentage analysis to find out customers characteristic, 2). Cochran Q-test analysis to know the
reasons why Trans Jogja is preferable.
From percentage analysis it was acquired that the customers being the most as the
respondents were woman (69%), aged 20-23 (40%), students ( 81%), with the pocket money
expenditure around Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per month (53%), and whose purpose of using
Trans Jogja is for vacation (37%). As for the Cochran Q-test analysis, significant factors
determining Trans Jogja as customers favorite are price paying system. Physical condition of the
vehicle, security and safety, and facilities offered.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukut penulis haturkan kepada Bapa di surga atas segala limpahan anugerah,
berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus kepada:
1. Bapak Drs. YP Supardiyono.,Akt., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran
membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang dengan
penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi
ini.
x
5. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyediakan fasilitas
buku-buku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap pihak Bappeda, Dinas perizinan kota, Dinas Perhubungan dan PT Jogja Tugu
Trans yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan skripsi ini seluruh responden
yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi data yang
penulis perlukan.
7. Untuk Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan dorongan
yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga terselesaikan skripsi ini.
Kalian adalah segalanya dalam hidupku.
8. Buat adik-adiku tersayang ( Ian & Lena ), terima kasih atas dukungan dan doa yang
kalian berikan, kalian adalah adik-adiku terbaik dalam hidupku.
9. Saudaraku Anna yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
10. Buat Maya, Tika, Murti, Tyas Ndut thanks atas bantuan meyelesaikan skripsi ini.
11. Buat eyang kakung,eyang putri, om-om dan tante- tante ku terima kasih atas dorongan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-temanku MPT pak Alex terima kasih atas dukungan yang kalian berikan,ayo
cepet lulus.
13. Buat “adek Ku” Icha yang bawel terima kasih atas dukungan, masukan dan semangat
thanks you so much for everything wherever you are and whatever it takes, I’ll never
forget you..
xi
14. Sahabat-sahabatku : Guntur “Geboy”, Ari “Ucup”, Harri “Iblis” terima kasih atas bantuan
menyebarkan kuesioner.
15. Buat teman-temanku anak Manajemen 2004 dan semua rekan penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan persahabatan yang diberikan
selama ini.
16. Temen –temanku futsal Niko, Soni, Fauzan,Mara, Dimas,Yor, Hari, Restu, Hendra,
Wisnu dan yang belum saya sebutkan ayo maju terus teman teman dan jaga kekompakan
selalu.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih atas
segala masukan baik yang berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun. Akhirnya,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.
Yogyakarta,22 Februari 2009
Penulis
Filipus Puspa Kelana Enggar Jati
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...............................................vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACK………………………………………………………………....viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................ix
DAFTAR ISI.................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
F. Sistematika penulisan………………………………………….4
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 6
A. Pengertian Pemasaran ............................................................... 6
B. Pengertian Manajemen Pemasaran ........................................... 7
C. Konsep Pemasaran .................................................................... 9
D. Industri jasa .............................................................................. 11
E. Perilaku Konsumen .................................................................. 15
xiii
F. Faktor Perilaku Konsumen……………………………………17
G. Proses Pengambilan Keputusan ............................................... 20
H. Definisi Jasa Pelayanan............................................................ 21
I. Alasan Konsumen .................................................................... 22
J. Pengertian Biaya ...................................................................... 24
K. Pengertian Lokasi..................................................................... 24
L. Pengertian Promosi .................................................................. 26
M. Pengertian Kelompok Acuan ................................................... 27
N. Hipotesis Penelitian.................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 29
A. Jenis Penelitian......................................................................... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 30
E. Variabel Penelitian ................................................................... 31
F. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 32
G. Populasi dan Sampel ................................................................ 33
H. Teknik Pengambilan Sampel………………………………….34
I. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 34
J. Teknik Analisis Data................................................................ 36
K. Analisis Cochran Q- Test ......................................................... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 39
A. Sejarah PT Jogja Tugu Trans ................................................... 39
xiv
B. Data Umum PT Jogja Tugu Trans……………………………..41
C. Visi dan Misi PT Jogja Tugu Trans……………………………42
D. Opersional…………………………………………………….43
E. Aspek Teknis………………………………………………….45
F. Rute Trayek Bus Trans Jogja…………………………………46
G. Struktur Manajemen Trans Jogja……………………………..48
H. Tugas dan Wewenang………………………………………..50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………..51
A. Karakteristik Responden.........................................................51
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas…………………………54
C. Analisis Data Penelitian……………………………………..55
D. Pembahasan………………………………………………....65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………69
A. Kesimpulan………………………………………………….69
B. Saran………………………………………………………...70
C. Keterbatasan Penelitian……………………………………..71
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….72
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 51
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ........ 52
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .................. 52
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/ Pengeluaran
Perbulan Responden................................................................ 53
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian................................. 54
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian............................. 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman yang semakin maju sekarang ini, transportasi merupakan
sarana yang penting. Adapun banyak alat transportasi yang ada di masyarakat
kita seperti bus, sepeda motor, mobil, pesawat, dan lain-lain. Orang yang
mempunyai kendaraan pribadi tidak akan mendapatkan kesulitan dalam
aktivitasnya sehari-hari baik dalam bekerja maupun keperluan lainnya. Tetapi
bagi yang tidak punya kendaraan sendiri, alat transportasi umum yang
merupakan sarana bagi setiap aktivitasnya (Supriyanto, 2002).
Tujuan adanya alat transportasi adalah untuk memperlancar kegiatan
masyarakat. Sedangkan alat transportasi itu dibedakan menjadi tiga yaitu alat
transportasi darat, alat transportasi laut, alat transportasi udara. Alat
transportasi umum yang ada di Yogyakarta terdiri dari alat transportasi yang
dapat mengangkut banyak orang seperti bus.Pada awalnya jumlah bus di
Yogyakarta sangat banyak, namun pada perkembangan selanjutnya bus sudah
menjadi alat transportasi bagi semua lapisan masyarakat. Akhirnya pemerintah
Yogyakarta mengeluarkan bus Trans Jogja yang akan mencukupi kebutuhan
masyarakat Yogyakarta akan adanya bus yang nyaman.
Adanya persaingan yang tepat dipasar, mendorong pemerintah
Yogyakarta untuk meletakan produknya pada posisi yang tepat di pasar atau
strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menempatkan merek
2
pada suatu bagian pasar tertentu agar merek tersebut dapat diterima lebih baik
dari pada merek yang bersaing (Herlambang, 2002)
Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang
ditawarkan pemerintah harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua
dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan dan
sering digunakan untuk mengacu pada kualitas relative suatu produk dikaitkan
dengan harga produk bersangkutan (Chandra, 2002, Hal 6).
Bus Trans Jogja merupakan alat transportasi umum adalah komoditi
bagi pemerintah Yogyakarta untuk meraih keuntungan. Di Yogyakarta sangat
banyak bus yang mengalami perkembangan seiring dengan aktivitas di
wilayah Yogyakarta yang meningkat pula seperti banyak para mahasiswa yang
memilih berpergian menggunakan bus, atau keluarga yang hanya sekedar
jalan-jalan.
Perkembangan di wilayah Yogyakarta sangat tergantung pada
transportasi kota sehingga menimbulkan persaingan, baik dalam hal pelayanan
dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian baik
dalam memilih produk atau jasa, memilih jenis, penentuan saat pembelian.
Pemerintah tidak boleh terlalu keras mendesak produktifitas sehingga
mengurangi kualitas yang diinginkan, beberapa metode untuk meningkatkan
produktivitas akan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan
menstandarsasikan kualitas (Kotler,1997, Hal 90).
Pemerintah mengembangkan kebijakan penetapan harga dan membuat
keputusan adalah untuk memastikan bahwa pemerintah menggunakan harga
3
yang layak bagi konsumen dan menguntungkan bagi pemerintah (Kotler,
1997, Hal 125).
Berdasarkan pentingnya pemahaman atas sikap untuk mengetahui
perilaku maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai topik
dalam skripsi dengan judul “Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja
Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna bus Trans Jogja?
2. Apa saja yang menjadi alasan untuk konsumen menggunakan Bus Trans
Jogja?
C. Batasan Masalah
Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis
membatasi masalah pada beberapa hal:
1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang menggunakan sarana Bus
Trans Jogja.
2. Pengujian ini terbatas pada alasan konsumen untuk menggunakan sarana
Bus Trans Jogja.
3. Responden dari penelitian ini adalah para penumpang yang berada di halte
Bus Trans Jogja.
4
4. Responden yang diteliti 100 responden.
D. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai tujuan untuk:
1. Mengetahui karakteristik konsumen menggunakan sarana Bus Trans Jogja
2. Mengetahui alasan-alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Memberikan wawasan bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan
sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah
dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
5
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah
penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,
tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan
teknik analisis data.
4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN
Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya Dinas Perhubungan dan
sejarah munculnya bus Trans Jogja tersebut.
5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data
sesuai dengan tujuan penelitian.
6. BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan
saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas
penulis.
7. DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pada dasarnya pemasaran merupakan fungsi bisnis yang
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak
sekedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan sebuah
falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah
menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik
yang menguntungkan.
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pemasaran yang berbeda-
beda meskipun pada intinya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka
meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda.
Menurut William J. Stanton ( 1985:7)
Pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan, baik keinginan para
konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
Menurut Alex S. Nitisemito ( 1981:13 )
Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan
maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.
7
Menurut Philip Kotler & Armstrong (2001:7)
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain
Menurut pandangan bisnis (Stanton, 1995), kegiatan yang terdapat
dalam pemasaran meliputi:
1. Mengetauhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen
2. Merencanakan dan mengembangkan sebuah barang dan jasa yang akan
memenuhi kegiatan pemasaran tersebut.
3. Memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa tersebut
Dari definisi tentang pemasaran di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia melalui proses pertukaran.
B. Manajemen Pemasaran
Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari
kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus
dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi
8
dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan
pengawasan pemasaran.
Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan
pelaksanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga
tugas pokok, yaitu:
1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan
2. Melaksanakan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut
dalam operasinya.
Adapun definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler adalah
sebagai berikut:.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa
untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan
dan organisasi ( Philip Kotler, 1994 ).
Jadi, dalam fungsi manajemen tersebut termasuk penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan atau penerapan, serta pengawasannya. Tahap
perencanaan, merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap
kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan merupakan satu
proses yang selalu memandang ke depan atau kemungkinan-kemungkinan
yang akan dating termasuk disini adalah pengembangan program,
kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.
9
Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting
agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain,
penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Sedangkan fungsi
terakhir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalikan
segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi, fungsi ini untuk
menghindari adanya penyimpangan, atau memperkecil penyimpangan yang
mungkin terjadi.
C. Konsep Pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Menurut Basu Swastha dan Irawan (1981:10)
mengatakan bahwa:
Konsep pemasaran sebagai sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social
bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran menurut Kotler (200:22) yaitu:
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
10
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat
menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep
pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yakni
(Swastha dan Irawan, 1981:8):
1. Orientasi konsumen/pasar.pembeli
2. Volume penjualan yang menguntungkan
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan.
Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekan orientasi
konsumen ini harus:
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada dasarnya
menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport itu sendiri dapat
dibuat dalam berbagai macam model dan ukuran.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model
yang menarik.
Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar- kedalam. Konsep
itu dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada
11
kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan
mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan
pelanggan.
D. Industri Jasa
1. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata
“jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan
pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Valarie A.
Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 5)
memberikan batasan tentang jasa adalah sebagai berikut :
Service is all economic activities whose output is not physical product or
construction is generally consumed at that time is it produced, and
provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort
or health).
Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai
tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan)
konsumen.
Tidak jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler (dalam
Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 6), jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain,
12
pada dasarnya tidak berwujud atau tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu
ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa),
meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan
suau barang melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.
2. Klasifikasi Jasa
Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 : 7),
mengklasifkasikan jasa sebagai berikut :
a. Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen
1) Sistem Kontak Tinggi (high contact system) : konsumen harus
menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa
pendidikan, jasa rumah sakit, dan transportasi.
2) Sistem Kontak Rendah (low contact system) : konsumen tidak
harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh:
jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.
b. Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur
1) Jasa Murni (pure service) : jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa
persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan
manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.
13
2) Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service) : jasa yang
tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur,
dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi
jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbankan, asuransi, dan kantor pos
3) Jasa Campuran (mixed service) : kelompok jasa yang tergolong
kontak menengah (moderate contact), gabungan beberapa sifat jasa
murni murni dan jasa semifaktur. Contoh: jasa bengkel, dry
clening, ambulance, pemadam kebakaran, dan lain-lain.
c. Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam
Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 7 ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa
meliputi :
1) Jasa Bisnis
2) Jasa Komunikasi
3) Jasa Kontruksi dan Jasa Teknik
4) Jasa Distribusi
5) Jasa Pendidikan
6) Jasa Lingkungan Hidup
7) Jasa Keuangan
8) Jasa Kesehatan dan Jasa Sosial
14
9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan
10) Jasa Rekreasi, Budaya, dan Olahraga
11) Jasa Transportasi
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang
penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi kualitas sebagai
sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi
perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik
sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.
3. Menurut Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy Tjiptono,2000:70)
ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa, kelima dimensi
tersebut adalah:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas
dan kondisi fisik sekitar, perlemgkapan, pegawai dan sarana
komunikasi.
b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan
yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti pelayanan
tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa
kesalahan.
15
c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para
staf/ pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap.
d. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan
untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan.
e. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
E. Perilaku Konsumen
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, perilaku
konsumen itu berbeda-beda untuk produk dan pasar sasaran serta ragamnya
yang tidak terbatas, karena itu memasukkan semua kemungkinan untuk situasi
pasar tidak mungkin, tetapi prinsip yang umum tentang perilaku konsumen
dapat digunakan untuk lebih mengenal pasar sasaran .
Menurut Swastha dan Handoko (1997:10) perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambian
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan menurut Amirullah ( 2002 : 3), perilaku konsumen didefinisikan
sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang
16
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya
(eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan
barang-barang yang diinginkannya
Dari definisi tersebut mengandung dua elemen penting dalam perilaku
konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunaan
barang dan jasa secara ekonomis.
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai interaksi dinamis antar pengaruh dan kognisi, prilaku dan kejadian
disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka. Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada 3 ide penting dari definisi
tersebut yaitu:
1. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen,
kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu.
2. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk
memahami konsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat,
kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka
rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta
dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh
apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
17
3. Melibatkan pertukaran. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan
pertukaran.
Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui
kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan
kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam
terhadap perilaku konsumen.
a. Kultur (kebudayaan)
Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan
perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan kepercayaan biasanya
relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi ke
generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam masyarakat.
b. Sub Kultur
Setiap kultur terdiri dari sub kultur yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur
mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
18
Banyak sub kultur yang membentuk segmen pasar yang penting
dimana para pemasar sering merancang produk dan program
pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
Setiap masyarakat memiliki pengelompokan status terutama terutama
berdasarkan kesamaaan dalam pendapatan, pendidikan dan pekerjaan.
Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial yang mencirikan
kelas tertentu.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.
a. Kelompok Acuan
Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok
acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau
tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga
berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan
anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok
aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan
kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka.
b. Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang.
19
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari
adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya.
Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam isilah
peran dan status. Setiap peran membawa suatu status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan tahap siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang
terhadap produk/ jasa
b. Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang
c. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat
dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan
hartanya, kemampuan untuk meminjam.
d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat,
dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang
secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan disamping itu
juga dapat mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang,
misalnya kepribadian.
e. Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian ini adalah karakteristik
psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya
terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
20
Suatu motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk
mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi
Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga pada
stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan
individu tersebut.
c. Pengetahuan
Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat
menciptakan permintaan akan suatu produk menghubungkannya
dengan dorongannya yang kuat, menggunakan petunjuk yang
memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang positif.
d. Kepercayaan dan sikap pendirian
Melalui bertindak dan belaja, orang-orang memperoleh kepercayaan
dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian
mereka.
G. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan
pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
21
2. Tahap pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik
untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya
mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
3. Tahap evaluasi berbagai alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative
dalam satu susunan pilihan.
4. Tahap keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
benar-benar membeli produk.
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan
atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
H. Definisi Jasa Pelayanan
Olsen & Wyckoff, 1978 (dalam Zulian Yamit, 2000:22)
mendefinisikan jasa pelayanan sebagai sekelompok manfaat yang berdaya
guna baik secara eksplisit maupun implicit atas kemudahan untuk
mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.
Collier, 1978 (dalam Zulian Yamit:22): memiliki pandangan lain dari
kualitas jasa pelayanan, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan,
22
pelayanan, kualitas dan level atas tingkat kualitas pelayanan terbaik pada
pelanggan (excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik
yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan kosnumen dan system
kinerja pelayanan.
I. Alasan Konsumen
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk
mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak
(Rangkuti,2002:44).
Berdasarkan hasil Survei pendahuluan dapat ditentukan bahwa alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja Adalah:
1. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa
atau jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka
mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa
(Kotler dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah:
a. Harga yang terjangkau
2. Kualitas Jasa
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Komponen
dari kualitas jasa:
a. Ketepatan waktu jadwal berangkat dan tiba
23
b. Sistem pembayaran mudah
c. Adanya layanan konsumen
3. Promosi
Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial
konsumen. Komponen dari promosi antara lain, yaitu:
a. Publikasi di radio-radio
b. Tarif Promosi
4. Kelompok Referensi
Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap perilaku seseorang.Komponen-komponen dari kelompok
referensi adalah:
a. Keluarga/ Teman/ Rekan kerja
5. Kenyamanan
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu
kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirikan, dan atas
semua masalah yang kita temui.Komponen-komponen dari kenyamanan
antara lain, yaitu:
a. Fisik bus yang baru
b. Sistem antrian yang tertib
c. Keamanan terjamin
d. Tersedianya halte
e. Tersedianya fasilitas ( Ac, pengharum Bus)
24
J. Biaya
Biaya transportasi (price) merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan oleh Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota. Menurut
Soegoto (2008 : 124) biaya transportasi merupakan bentuk materil yang harus
dikeluarkan oleh calon penumpang untuk memperoleh pelayanan jasa
transportasi Bus Trans Jogja. Biaya produk jasa transportasi adalah dasar
penetapan biaya transportasi. Sedangkan penetapan biaya transportasi perlu
melihat pada aspek kemampuan atau daya beli di kalangan masyarakat
disamping nilai produk jasa transpotasi yang tawarkan. Ada konsumen yang
membeli produk jasa transportasi karena biaya transportasi murah, namun ada
konsumen yang mengutamakan kualitas yang ada pada produk jasa
transportasi tersebut.
K. Lokasi
Jasa tidak dipasarkan melalui saluran distribusi tradisional seperti
halnya barang fisik, akan tetapi dalam jasa ada dua kemungkinan : pertama,
pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa (misalnya penumpang datang ke
Shelter atau halte). Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang
mendatangi pelanggan (misalnya mobil pemadam kebakaran dikirim untuk
menangani dan memadamkan api di lokasi kebakaran. Lokasi fasilitas
seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena suatu lokasi erat
kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Misalnya Pom bensin
umumnya menempati daerah yang cukup luas dan berlokasi di daerah yang
25
padat kendaraan, karena Pom Bensin bertujuan untuk melayani masyarakat
umum secara luas. Sedangkan Warung makan bisa berlokasi dimana saja,
bahkan di daerah yang jarang penduduknya sekalipun.
Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen.
Pada umumnya konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh
kendaraan umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang strategis.
Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) lokasi merupakan tempat pemasaran
yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan, memelihara atau mengubah
sikap dan prilaku terhadap tempat tertentu.
Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau lokasi
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan,
misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
26
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang begitu luas untuk perluasa usaha
dikemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost. Asrama
mahasiswa, atau perkantoran.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi
wartel (warung telekomunikasi), perlu pertimbangan apakah dijalan atau
daerah yang sama banyak pula terdapat wartel lainnya.
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi
(bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.
L. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang
sangat penting dalam kaitannya dengan pemasaran produk. Menurut Swastha
dan Irawan (1997: 349) promosi merupakan arus informasi atau pesan satu
arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut
Angipora (2002 : 28) promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk,
mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang
dihasilkan. Pada perusahaan jasa, promosi perlu dilakukan guna memberikan
informasi pada masyarakat luas mengenai produk kelebihannya. Adapun
teknik promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa dapat melalui media
27
massa cetak maupun elektronik, publikasi, brosur pameran dan lain-lain.
Sedangkan kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara periklanan,
personal selling, promosi penjualan dan publisitas.
Lembaga pendidikan juga membutuhkan komunikasi yang efektif
dengan pasar sasaran yang biasanya dilakukan melalui kegiatan publik
relation (humas). Mereka harus menginformasikan kepada konsumen tentang
tujuan, aktivitas, dan menawarkan untuk memotivasi mereka agar tertarik
dengan programnya. Setiap lembaga pendidikan harus secara teratur
mengomunikasikan diri melalui programnya, mahasiswa, alumni, kampus dan
program komunikasi formal lainnya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 :
159) tujuan komunikasi dalam lembaga pendidikan adalah:
M. Kelompok Acuan
Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan berfungsi
sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung
dalam pembentukan sikap dan prilaku seseorang. Seseorang sering kali
dipengaruhi kelompok acuan meskipun dia bukan bagian dari kelompok
tersebut. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan calon konsumen
mereka. kelompok acuan memberikan ilham pada seseorang mengenai
perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen,
dan menciptakan tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi
pilihan seseorang akan produk dan merek. Arti penting pengaruh kelompok
berbeda-beda diantara produk dan merek. Pengaruh cenderung sangat kuat
jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh konsumen.
28
Menurut Assael (dalam Gunawan, 2004) menemukan bahwa pembuatan
keputusan bersama/kelompok lebih memungkinkan dalam situasi berikut ini:
1. Ketika tingkat resiko yang dirasakan dalam pembelian tinggi.
2. Ketika keputusan pembelian penting untuk keluarga.
3. Ketika sedikit ada tekanan waktu (tersedia cukup waktu).
4. Untuk kelompok demografi tertentu.
N. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah,
kerena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui
data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada
dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan
anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dari rumusan masalah, rumusan masalah pertama tidak dihipotesiskan
karena hanya untuk mengetauhi karakteristik konsumen. Sedangkan hipotesis
masalah kedua adalah harga, jadwal, system pembayaran, pengaduan
konsumen, publikasi, tariff promosi, kelompok acuan, fisik bus, system
antrian, keamanan, lokasi halte, fasilitas menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survey. Dalam penelitian survey
informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Umumnya
pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari
sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan
sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.
Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok (Singarimbun, Masri dan effendi, Sofyan, 1989:3).
Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey
adalah individu tetapi tidak terturup kemungkinan bahvva unit analisanya
adalah beberapa individu sekaligus.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian dilakukan di Halte Bus Trans Jogja
2. Penelitian dilakukan pada bulan September 2008
30
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah calon penumpang Bus Trans
Jogja di Kota Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data
dengan mengajukan pernyatan-pernyatan secara tertulis kepada subyek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan
yang mempengaruhi keputusan kosnumen menggunakan Bus Trans Jogja
sebagai alat transportasi. Dalam penyusunan kuesioner penulis
menggunakan skala Guttman.Skala ini terdiri dari dua kategori jawaban
yaitu ya dan tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban
pernyataan:
Jawaban Ya mendapat nilai 1
Jawaban Tidak mendapat nilai 0.
2. Observasi
Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada pada
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti,
31
manfaat penelitian ini sebagai penunjang sebagai objek yang akan diteliti
sehingga dapat melengkapi hasil wawancara.
E. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan konsumen menggunakan Bus
Trans Jogja yang dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Variabel tersebut antara lain:
1. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen
dalam mendapatkan manfaat atau menggunakan barang atau jasa (Kotler
dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah harganya yang
terjangkau, yang kemudian disebut harga.
2. Kualitas Jasa
Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Komponen-
komponen dari kualitas jasa, antara lain yaitu:
a. Ketepatan waktu jadwal datang dan tiba
b. Sistem pembayaran yang mudah
c. Adanya layanan konsumen
3. Promosi
Promosi (komunikasi pemasaran) mencakup berbagai teknik yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon
potensial konsumen. Komponen-komponen dari promosi yang digunakan
32
tarif promosi dan publisitas karena disesuaikan dengan produk yang
diteliti.
4. Kelompok Referensi
Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap perilaku seseorang.Komponen-komponen dari kelompok
referensi adalah keluarga/ teman/ Rekan kerja.
5. Kenyamanan
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas
sesuatu kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita
pikirkan,danatas semua masalah yang kita temui.Komponen-komponen
dari kenyamanan antara lain, yaitu:
a. Fisik bus yang baru
b. Sistem antrian yang tertib
c. Keamanan terjamin
d. Tersedianya halte
e. Tersedianya fasilitas ( Ac, pengharum Bus)
F. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau
bukti transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam
33
penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan observasi yang
berkaitan dengan alasan konsumen menggunakan bus Trans Jogja.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain
(Boedijoewono, 2001 : 12). Data sekunder dari penelitian ini adalah
bersumber dari koran, majalah.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2007:61).Populasi dalam penelitian ini adalah
Masyarakat Yogyakarta yang memilih Bus Trans Jogja.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi ( Sugiyono, 2007:62). Sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat yang berada di Halte Bus Trans Jogja yang pernah
menggunakan Bus Trans Jogja sebanyak 100 responden. Yang diperoleh
dari rumus Slovin (1960) dan dikutip dari Sevilla (1994), yaitu:
n= 21 eNN
+
34
di mana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = persen kelongaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan, misal 10%.
3. Sampling
Menurut Nawawi (dalam Utari BR, 2005 : 15) sampling atau
teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah
Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2001:77)
I. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur
35
(Arikunto, 2000:219). Pengukuran ini menggunakan rumus Cronbach
alpha, yaitu :
Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11 t
b
kkr
σσ
di mana
11r = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2tσ = varian total
2bσΣ = jumlah varian butir
Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner
sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu
alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003: 86).
Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah
teknik Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha
(α). Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11 t
b
kkr
σσ
di mana
11r = reliabilitas instrumen
36
k = banyak butir pertanyaan
2tσ = varian total
2bσΣ = jumlah varian butir
Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner
sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji
apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat
diandalkan sebagai alat pengukur. Pengujian ini hanya dilakukan pada
butir-butir pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah
dinyatakan sebagai butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat
reliabilitas item digunakan rumus Cronbach alpha, dimana rumus ini
dipergunakan untuk menguji reliabilitas berdasarkan atas uraian atau
angket atau kuesioner.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Persentase
Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik
responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin,usia, pekerjaan,
tujuan, uang saku atau pendapatan. Metode yang digunakan adalah dengan
mempersentasekan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan pada
kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen (Dajan, 2000:
34).
37
Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut:
P= Nnx
Keterangan :
P : Hasil persentase
Nx : Jumlah sampel
N : Jumlah total
2. Analisis Cochran Q - Test
Analisis data ini digunakan untuk mengetauhi alasan-alasan
konsumen untuk memilih bus Trans Jogja. Rumus Cochran Q-Test adalah:
Q= ( ) ( ){ }
∑∑∑ ∑
−
−−2
221
ii
jj
RRkCCkk
di mana:
K = Jumlah Variabel
n = Jumlah responden atau pengamatan
C j = Total respon pada j variable ( kolom)
Ri = Total respon pada i pengamatan ( baris )
Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistic
menggunakan rumus Cochran Q- Test. Bunyi Ho dan Ha sebagai berikut:
Ho: Alasan konsumen menggunakan bus Trans Jogja
Ha: Bukan/ tidak alasan konsumen menggunakan bus trans jogja
38
Dari alasan- alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran
Q-Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua variabel X
yang ada. Apabila hasil menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan Cj dengan jumlah terkecil, kemudian variabel tersebut
diuji kembali. Langkah ini diulang kembali apabila hasil masih menolak
Ho. Langkah tersebut harus terus dilakukan hingga hasil perhitungan
menerima Ho dan dapatdisimpulkan X1- X12 menunjukan bahwa alasan
konsumen menggunakan bus Trans Jogja.
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum PT Jogja Tugu Trans
1. Latar Belakang PT Jogja Tugu Trans
Kota Yogyakarta yang juga disebut sebagai “Kota Budaya: dan
“Kota Pelajar” merupakan kota yang memiliki tingkat mobilitas penduduk
yang tinggi, memerlukan adanya sarana transportasi yang handal, aman,
nyaman dengan jadwal yang pasti dan mampu mendukung perkembangan
kota, sehingga dapat memuaskan pengguna jasa transportasi dan mampu
mendukung perkembangan kota, sehingga dapat memuaskan pengguna
jasa transpotasi dan mampu mengurangi kesemrawutan dalam berlalu
lintas serta ramah lingkungan. Oleh karena itu, Pemerintah Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan dengan kondisi perkembangan
Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di jalan dengan kendaraan umum
bermaksud untuk memperbaiki system angkutan perkotaan di DIY melalui
peningkatan pelayanan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum
dengan system pembelian pelayanan ( Bus The Service).
Dalam program ini, pemerintah Propinsi DIY bekerja sama dengan
PT Jogja Tugu Trans, adalah sebuah PT (Perseroan Terbatas) yang
merupakan wadah konsorsium dari 4 (empat) koperasi dan 1 (satu) BUMN
yaitu ASPADA, KOPATA, PUSKOPKAR DIY, PEMUDA dan PERUM
40
DAMRI, yang memiliki trayek serta pengalaman dalam mengoperasikan
sarana angkutan di Propinsi DIY yang diharapkan oleh pemerintah untuk
menjadi operator dalam program “Buy The Service” secara professional.
PT Jogja Tugu Trans dalam pengelolaan system transportasi “Buy The
Service” berkedudukan selaku penjual layanan yang diharapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan system pelayanan transportasi perkotaan
DIY. Selain itu, ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
system ini seperti:
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah DIY
b. Meningkatkan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam
menggunakan fasilitas transportasi dengan system “Buy The Service”.
c. Memberikan fasilitas pelayanan transportasi yang murah dan
terjangkau kepada masyarakat.
d. Mengubah paradigm masyarakat terhadap angkutan umum.
e. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
f. Mengurangi konsumsi BBM.
g. Mengurangi beban parker di dalam kota.
h. Mengurangi polusi udara dan suara.
i. Mengurangi social cost masyarakat.
2. Prinsip Sistem Buy The Service:
a. Menganti system setoran menjadi system pembelian pelayanan.
41
b. Operator dibayar berdasarkan kilometer layanan, bukan jumlah
penumpang.
c. Operator / pengemudi / Kru hanya berkosentrasi pada pelayanan prima
kepada masyarakat.
d. Adanya standar pelayanan tertentu yang harus dipenuhi.
e. Berbasis public service, bukan profit.
f. Mekanisme subsidi kepada masyarakat dapat berjalan baik.
3. Data Umum PT Jogja Tugu Trans:
Nama : PT Jogja Tugu Trans
Wilayah Kerja : Daerah Istimewa Yogyakarta
Akta Pendirian : No. 12 Tanggal 22 Juni 2007
Bidang Usaha : Usaha Jasa Transportasi
Bidang Hukum : SK. Pengesahan Perseroan Terbatas “PT” Menteri
Kehakiman NO. W22-0129 HT.01.01-Th 2007 Tanggal 6 Agustus
2007
No. HO : 0788-0169.MG/2007 6842/12
No. SIUP : 0006/MG/2007 7363/16
No. TDP : 120516001371 7641/33
NPWP : 02.645.241.7-541.000
42
4. Visi dan Misi PT Jogja Tugu Trans
a. Visi : Menjadi perusahaan transportasi yang terkemuka
b. Misi :
1) Melayani masyarakat dalam bidang transportasi dengan
sepenuh hati.
2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat transportasi
yang aman, nyaman, tepat waktu, dan terjangkau oleh
masyarakat.
3) Mendukung pelaksanaan reformasi transportasi
angkutan umum di DIY.
4) Menyediakan layanan transportasi yang dapat
diandalkan dan memenuhi standar pelayanan minimal.
5. Pelayanan PT Jogja Tugu Trans
a. Lokasi Perusahaan
PT Jogja Tugu Trans, sesuai dengan Akta Pendiriannya Nomer : 12
tanggal 22 Juni 2007 oleh Notaris Muhammad Haryanto, SH,
beralamat di jalan Bintaran Tengah NO. 5 Yogyakarta. Namun karena
perkembangan operasional, PT Jogja Tugu Trans sekarang
berkedudukan di Jalan Raya Jogja – Wonosari Km. 4,5 No.24 B
Yogyakarta.
43
b. Operasional
PT Jogja Tugu Trans mengoperasikan 54 unit bus dengan
ketentuan 48 unit bus yang efektif beroperasional pada 6 (enam) jalur
yang ada yaitu Jalur IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB. Serta 6 (enam)
unit bus lainnya digunakan sebagai cadangan. Pero;ehan 54 unit bus
ini, 20 unit bus merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah
Yogyakarta dan 34 unit bus merupakan tanggung jawab dari PT Jogja
Tugu Trans. Sehingga masing-masing jalur ada 8 (delapan) bus.
Melihat dari evaluasi selama ini, sering terjadi penambahan bus
dikarenakan lonjakan penumpang, sehingga bus yang ada tidak dapat
menampung, khususnya untuk jalur Ia dan IB. Untuk itu, mulai tanggal
24 September 2008 PT Jogja Tugu Trans telah menambah masing-
masing 1 (satu) unit bus pada jalur IA dan IB sehingga khusus jalur
tersebut masing masing ada 9 (Sembilan) unit bus.
c. Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dalam perekutan SDM, PT Jogja Tugu Trans memberikan
kesempatan kerja kepada tenaga kerka yang memiliki kemampuan dan
profesionalisme, namun juga tidak menganggurkan orang-orang yang
sudah lama bekerja dan berkecimpung di dunia transportasi di DIY
sepanjang yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan yang
ditetapkan perusahaan. Untuk mempersiapkan SDM yang mampu
44
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, PT Jogja Tugu
Trans juga memberikan pembekalan dan pelatihan, seperti:
1) Mengadakan pendidikan dan kepelatihan terhadap Pramudi pada
tanggal 4-6 Desember 2007 selama 3 (tiga) hari di BLPT Jalan
Kuai Mojo No. 70 Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas
perhubungan Propinsi DIY.
2) Melakukan Pembinaan Fisik dan Kerohanian di Mandala Krida.
3) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan Pramudi di
Mandala krida dan di beberapa shelter.
4) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan armada ke
daerah Patuk, Wonosari.
5) Melakukan pendidikan teknik selama 3 (tiga) hari di PT Jogja
Tugu Trans.
6) Mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi dengan
mendatangkan tenaga ahli seperti dari THERMO KING (PT Irama
Sejuk Sentosa), karoseri Laksana, Karoseri Tri Sakti, PT Korindo
Motors (Hyundai Bus) dan Mitsubishi Bus.
7) Beberapa kali melakukan pelatihan terhadap pramugara dan
pramugari untuk memberikan pelayanan yang professional kepada
masyarakat.
8) Serta, menngadakan pembekalan Akhir untuk seluruh karyawan PT
Jogja Tugu Trans pada tanggal 29 Januari 2008 di Jogja Expo
Center.
45
6. Aspek Teknis
PT Jogja Tugu Trans juga telah mempersiapkan armada dan tenaga
teknisi yang handal untuk menunjang kelancaran operasional Bus Trans
Jogja. Spesifikasi armada bus yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan
Propinsi DIY adalah:
Kendaraan : Bus Sedang
Merek/ Tipe Body : Standar Umum Karoseri
Kapasitas Bus : 22 penumpang duduk, 20 penumpang berdiri, 1
pengemudi
Model : Bus Pariwisata ( dilengkapi AC)
Warna : Hijau Metalik khas Kota Jogja, dengan ditambah
Logo/ ikon Jogja
Dimensi Teknis : Panjang : 7,5 m
Lebar : 2,2 m
Kapasitas : 22 penumpang duduk, 20 berdiri
Tinggi : 2,7 m
Chassis : Konstruksi Chasis dirancang untuk Bus
Sistem kemudi : Power Steering
Mesin : Motor Diesel – 4 silinder sejajar
Daya maksimum : 136 HP-3907 cc
Pintu : Pintu utama kiri dengan sliding electronic, pintu
darurat terletak disebelah kanan tengah, dan pintu sopir yang diletakan di
sebelah depan kiri.
46
Perlengkapan : Pemadam api, P3K, palu pemecah kaca, audio
Untuk itu, berdasarkan kajian dan penilaian terhadap sejumlah merk
armada bus, PT Jogja Tugu Trans menilai armada bus dengan merk
Hyundai sanggup merealisasikan program ini dengan mengandeng
Karoseri Laksana dan tri sakti, serta AC merk Thermo King.
Selain dari latar belakang pendidikan dan pengalaman tenaga teknik, PT
Jogja Tugu Trans juga mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi
dengan mendatangkan tenaga ahli yang mampu memberikan solusi yang
tepat dalam menyelesaikan permasalahan pada armada bus untuk
kelancaran proses operasional Bus Trans Jogja.
7. Rute Trayek Bus Trans Jogja
IA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara
Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover Janti – UIN Kalijaga –
Demangan – Gramedia – Tugu – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor
Pos – Gondomanan – Pasar Sentul – SGM – Gembira Loka – Babadan
Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover Janti – Maguwoharjo –
Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.
IB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara
Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover janti (lewat bawah) – Blok O –
JEC – babadan Gedong Kuning – Gembira loka – SGM – pasar sentul
– Gondomanan – kantor Pos – RS. PKU muhamadiyah – pasar
kembang – Badran – bundaran Samsat – pingit – tugu – Gramedia –
47
Bundaran UGM – Colombo – UIN kalijaga – Janti – Maguwoharjo –
Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.
IIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – monjali – Stasiun Tugu –
malioboro – Kantor Pos – Gondomanan – Jokteng Wetan – Tungkak –
Gambiran – Basen – Rejowinangun – babadan Gedong Kuning –
Gembira Loka – SGM – Cendana – mandala krida – Gayam – Flyover
Lempuyangan – kridosono – UKDW – Galeria – Gramedia –
Bundaran UGM – Colombo – Terminal Condong Catur – Kentungan –
Monjali – Terminal Jombor.
IIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – Monjali – Kentungan –
terminal Condong Catur – Colombo – Bundaran UGM – Gramedia –
Kridosono – UKDW – Flyover Lempuyangan – Gayam – Mandala
Krida – Cendana – SGM – Gembira Loka – Babadan Gedong Kuning
– rejowinangun – basen – Tungkak – Jokteng Wetan – Gondomanan –
Kantor Pos _ RS. PKU Muhammadiyah – Ngabean – Wirobajan –
BPK – Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Monjali –
Terminal Jombor.
IIIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – Tegalgendu – HS.
Silver – Jl Nyi Pembayun – Pegadaian Kotagede – Basen –
Rejowinangun – Babadan Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover
Janti (lewat atas) – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Ring Road
Utara – Terminal Condong Catur – Kentungan – MM UGM – Mirota
Kampus – Gondolayu – Tugu – Pingit – Bundaran Samsat – Badran –
48
Pasar Kembang – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor Pos – RS. PKU
Muhammadiyah – Ngabean – Jokteng Kulon – Plengkung Gading –
Jokteng Wetan – Tungkak – Wirosaban – Tegalgendu – Terminal
Giwangan.
IIIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – tegalgendu –
Wirosaban – Tungkak – Jokteng Wetan – Plengkung Gading – Jokteng
Kulon – Ngabean – RS. PKU Muhammadiyah – Pasar kembang –
Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Gondolayu – Mirota
Kampus – MM UGM – kentungan – Terminal Condong Catur – Ring
Road Utara – Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Flyover Janti (
lewat bawah) – Blok O – JEC – Babadan Gedong Kuning –
rejowinangun – Basen – HS Silver – Tegalgendu – Terminal
Giwangan.
8. Struktur Manajemen Trans Jogja
Struktur Manajemen / Organisasi PT Jogja Tugu Trans terdiri dari
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, Kasi Keuangan, Kasi Operasional,
Kasi Teknik, serta Kasi SDM & Umum.
RUPS (Rapat Umum pemegang Saham ) merupakan kekuasaan tertinggi.
Susunan Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Ir. F. Harmanto Djokowahjono, MT.
Komisaris I : Lupito, SH.
Komisaris II : H. Happy Cristianto, SE., SH.
49
Komisaris III : Drs. Bambang Sugiharto
Komisaris IV : Ir. Ami Seno Sanjaya
Komisaris V : Achmad Zaenal
Susunan Dewan Direksi:
Direktur Utama : Poerwanto Johan Riyadi
Direktur Keuangan : Drs. Sri Widodo
Direktur Operasional & teknik: H. Eka Priya Surasa
Direktur SDM & Umum : Taryoto, SH.
RUPS
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUROPS &
TEKNIK
DIREKTUR SDM & UMUM
KASI KEUANGAN
KASI OPERASIONAL
KASI TEKNIK
KASI SDM & UMUM
50
9. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Struktur Organisasi
a. Komisaris Utama yang mempunyai tugas pokok sebagai kepala PT
Tugu Trans Jogja yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
operasi perusahaan yang meliputi perencanan, pengorganisasian,
pengawasan, menentukan kebijakan perusahaan dan melakukan
kegiatan di dalam dan diluar perusahaan serta bertanggung jawab atas
maju mundurnya perusahaan.
b. Komisaris I – IV yang mempunyai tugas sama yaitu bertanggung
jawab mengatur dan mengawasi kinerja para dewan direksi.
c. Direktur Utama yang mempunyai tugas mengatur dan mengawasi
kinerja para karyawan perusahaan serta bertanggung jawab terhadap
para dewan direksi.
d. Direktur Keuangan mempunyai tugas mencatat semua transaksi
keuangan sehari-hari, mencatat serta membukukan surat-surat dan
nota-nota pembelian maupun pembayaran serta menangani segala hal
mengenai kepegawaian serta memberikan gaji kepada karyawan.
e. Direktur Operasional dan Teknik mempunyai tugas melakukan
pengawasan terhadap para mekanik melakukan tugasnya serta
mengawasi pengoperasian bus setiap harinya.
f. Direktur SDM dan Umum mempunyai tugas untuk menjaga serta
mengawasi karyawan dalam menjalankan pekerjaan serta membawahi
urusan kesehatan, keselamatan serta urusan perlindungan para
karyawan.
51
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden dan pernyataan
mengenai alasan-alasan konsumen dalam memilih Bus Trans Jogja sebagai
sarana transportasi kota Yogyakarta. Alat analisis yang digunakan yaitu:
analisis persentase, untuk mengetauhi karakteristik responden dan analisis
kuantitatif dengan menggunakan Cochran Q-Test.
Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka penulis
memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia
responden, pekerjaan, penghasilan atau pengeluara. Untuk mengetauhi
frekuensi hasil dari karakteristik responden digunakan analisis persentase.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin
dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 31 31% Wanita 69 69% Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
52
Berdasarkan tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 69 orang atau sebesar
69% dan sisanya sebanyak 31 orang atau sebesar 31% adalah pria.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat
kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase
12 – 15 tahun 6 6% 16 – 19 tahun 37 37% 20 – 23 tahun 40 40% Diatas 23 tahun 17 17% Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 12 – 15 tahun, yaitu 6 (6%), 16 – 19
tahun, yaitu 37 (37%) responden, yang disusul oleh kelompok umur 20 –
23 tahun, yaitu 40 (40%) responden, dan lebih dari 23 tahun, 17 (17%)
responden.
3. Pekerjaan Responden
Dalam penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan menjadi
empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.3 berikut ini:
53
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden Pekerjaan Jumlah Persentase
Pegawai Negeri 4 4% Pegawai Swasta 11 11% Pelajar/ Mahasiswa 81 81% Lain-lain 4 4% Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan orang tua
responden didominasi oleh kelompok pegawai negeri, yaitu 4 (4%)
responden, yang disusul oleh Pegawai Swasta, yaitu 11 (11%) responden,
pelajar/mahasiswa yaitu 81 (81%) responden dan lain-lain yaitu 4 (4%)
responden.
4. Penghasilan / Pengeluaran Responden
Dalam penelitian ini, penghasilan responden dikelompokkan menjadi
tiga bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut ini :
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Responden
Penghasilan Jumlah Persentase < Rp500.000 36 36% Rp 500.000– Rp1.000.000 53 53% > Rp 1.000.000 11 11% Total 100 100%
Sumber : Data Primer, 2008
Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan
responden didominasi dengan penghasilan sebesar < Rp 500.000, yaitu 36
(36%) responden, yang disusul dengan penghasilan sebesar Rp 500.000 –
54
Rp 1.000.000, yaitu 53 (53%) responden, dan penghasilan sebesar > Rp
1.000.000 yaitu 11 (11%) responden.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan formula
korelasi Cronbach alpha antara masing-masing item yang mengukur suatu
skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila
nilai korelasi lebih besar dari nilai r tabel, maka butir yang bersangkutan
dapat dinyatakan valid/sahih, atau apabila nilai korelasi lebih kecil dari
taraf signifikan (α) sebesar 0,05 (www.azuarjuliandi.com). Untuk
responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas df sebesar 30
– 2 = 28. Untuk df = 28 dan nilai alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai r
tabel sebesar 0,197. Untuk dapat dinyatakan valid, nilai korelasi harus
lebih besar dari 0,197.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah nilai hasil perhitungan lebih
besar dibandingkan pada r tabel,yaitu r hitung 0.4794 > r tabel 0.197.
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Mean Std Dev Cases 1. GANJIL 2. GENAP
4.2000 4.5000
.995 1.0828
30.0 30.0
55
Correlation Matrix
GANJIL GENAP GANJIL GENAP
1.0000 .4794
1.0000
Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya butir pertanyan responden
adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s alpha. Untuk responden yang berjumlah 100, dapat
diperoleh derajat bebas df sebesar 30 – 2=28. Untuk df = 28 dan nilai
alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Untuk dapat
dinyatakan reliabel (andal), nilai Cronbach’s alpha harus lebih besar dari
0,197. Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s alpha dapat dilihat sebagai berikut :
Reliability Coefficients 2 items
Alpha = .6466 Standardized item alpha = .6481
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Cronbach alpha sebesar
0.6466 > 0.60 maka butir pertanyan responden adalah valid.
C. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui alasan (Harga,
jadwal, system pembayaran, pengaduan konsumen, publikasi, tarif promosi,
Kel.acuan, fisik bus, sistem antrian, keamanan, halte, fasilitas ) manakah yang
56
berpengaruh terhadap alasan konsumen untuk memilih Bus Trans Jogja
sebagai alat transportasi adalah dengan menggunakan analisis Cochran
(Trihendradi, 2004 : 166).
1. Melakukan proses Cochran
Selanjutnya dengan analisis Cochran akan dapat dilakukan pengujian
alasan-alasan di atas. Pengujian alasan-alasan tersebut dilakukan secara
bertahap, yaitu mulai dari seluruh alasan (12 alasan), kemudian pengujian
11 alasan, pengujian 10 alasan, pengujian 9 alasan, pengujian 8 alasan, dan
seterusnya sampai pengujian alasan yang menunjukkan hasil tidak ada
hubungan yang cukup signifikan antara alasan yang dipilih responden atau
sampai perhitungan mendapat sejumlah alasan yang berpengaruh terhadap
keputusan konsumen untuk memilih Bus Trans Jogja sebagai alat
transportasi. Dibawah ini rekappitulasi data alasan konsumen yang
menggunakan bus Trans Jogja.
57
Rekapitulasi Data Alasan Konsumen
Nomor Alasan Konsumen Ya Tidak
1 Harga terjangkau 99 1
2 Ketepatan waktu sampai/tiba 60 40
3 Sistem pembayaran 93 7
4 Pengaduan konsumen 73 27
5 Publikasi 68 32
6 Tarif promosi 79 21
7 Kelompok acuan 52 48
8 Fisik bus 95 5
9 Sistem antrian 63 37
10 Keamanan 94 6
11 Halte strategis 62 38
12 Fasilitas 92 8
Sumber : Data Primer, 2008
58
Untuk analisis masalah kedua ini akan dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Tahap Pertama
Langkah pertama yaitu melakukan pengujian terhadap 12 faktor
yaitu: X1 terkait dengan harga, X2 terkait dengan jadwal, X3 terkait
dengan system pembayaran, X4 terkait dengan pengaduan konsumen,
X5 terkait dengan publikasi, X6 terkait dengan tariff promosi, X7 terkait
dengan kelompok acuan, X8 terkait dengan fisik bus, X9 terkait dengan
system antrian, X10 terkait dengan kemananan, X11 terkait dengan lokasi
halte, X12 terkait dengan fasilitas.
Dari semua factor penentu jawaban “Ya: dilakukan pengujian
menggunakan perhitungan statistic dengan uji Cochran dengan program
SPSS 12.00 for windows (lihat lampiran analisis masalah I halaman)
dengan hasil sebagai berikut:
1) Ho : X1 – X12 menjadi alasan konsumen menggunakan Bus
Trans Jogja
Ha: X1 – X12 bukan atau tidak menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 10, sehingga X2 tabel = 18.307.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 18.307, terima Ho apabila Q <
18.307
59
4) Q hitung : 148.406
5) Q hitung : (148.406) > X2 tabel (18.307) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran
kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu
Kelompok acuan (X7 ).
b. Tahap Kedua
1) Ho : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12 menjadi alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja
Ha : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12 bukan atau tidak
menjadi alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 9, sehingga X2 tabel = 16,919.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 16.919, terima Ho apabila Q < 16.919
4) Q hitung : 129.434
5) Q hitung : (129.434) > X2 tabel (16.919) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran
kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu jadwal
( X2 ).
60
c. Tahap Ketiga
1) Ho : X1, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12 menjadi alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja
Ha: X1, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12 bukan atau tidak
menjadi alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 8, sehingga X2 tabel = 15.507.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 15.507, terima Ho apabila Q <
15.507
4) Q hitung : 111.019
5) Q hitung : (111.019) > X2 tabel (15.507) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah
yaitu Lokasi halte ( X11 ).
d. Tahap Keempat
1) Ho : X1, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X12 menjadi alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja
Ha: X1, X3, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X12 bukan atau tidak
menjadi alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 7, sehingga X2 tabel = 14.067.
61
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 14.067, terima Ho apabila Q <
14.067.
4) Q hitung : 84.303
5) Q hitung : (84.303) > X2 tabel (14.067) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji Cochran
kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah yaitu system
antrian ( X9 ).
e. Tahap kelima
1) Ho : X1, X3, X4, X5, X6, X8, X10, X12 menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja
Ha : X1, X3, X4, X5, X6, X8, X10, X12 bukan atau tidak menjadi
alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 6, sehingga X2 tabel = 12.592.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 12.592, terima Ho apabila Q <
12.592.
4) Q hitung : 56.010
5) Q hitung : (56.010) > X2 tabel (12.592) maka Ho ditolak.
62
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah
yaitu publikasi ( X5 ).
f. Tahap Keenam
1) Ho : X1, X3, X4, X6, X8, X10, X12 menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja
Ha: X1, X3, X4, X6, X8, X10, X12 bukan atau tidak menjadi alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 5, sehingga X2 tabel = 11.071.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 11.071, terima Ho apabila Q <
11.071.
4) Q hitung : 31.351.
5) Q hitung : (31.351) > X2 tabel (11.071) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah
yaitu pengaduan konsumen ( X4 ).
63
g. Tahap Ketujuh
1) Ho : X1, X3, X6, X8, X10, X12 menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja
Ha : X1, X3, X6, X8, X10, X12 bukan atau tidak menjadi alasan
konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 4, sehingga X2 tabel = 9.488.
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 9.488, terima Ho apabila Q <
9.488.
4) Q hitung : 5.725
5) Q hitung : (5.725) > X2 tabel (9.488) maka Ho ditolak
Karena hasilnya masih menolak Ho, maka perlu dilakukan uji
Cochran kembali dengan menghilangkan atribut Jawaban “Ya” terendah
yaitu tariff promosi ( X6 ).
h. Tahap Kedelapan
1) Ho : X1, X3, X8, X10, X12 menjadi alasan konsumen menggunakan
Bus Trans Jogja
Ha : X1, X3, X8, X10, X12 bukan atau tidak menjadi alasan konsumen
menggunakan Bus Trans Jogja.
2) Alpha: 0,05 (5%), dengan df = 3, sehingga X2 tabel = 7.815.
64
3) Kriteria: tolak Ho apabila Q > 7.815, terima Ho apabila Q < 7.815
4) Q hitung : 5.725
5) Q hitung : (5.725) < X2 tabel (7.815) maka Ho diterima
Karena hasilnya Q menerima Ho, maka dapat disimpulkan bahwa X1,
X3, X8, X10, X12 menjadi alasan konsumen memilih bus Trans Jogja
sebagai alat transportasi.
i. Tahap Kesembilan
Pada tahap kesembilan ini dapat diambil kesimpulan bahwa alasan yang
membuat konsumen memilih bus Trans Jogja adalah:
1) Harga yang terjangkau
2) Sistem pembayaran
3) Fisik bus yang baru
4) Keamanan yang terjamin
5) Fasilitas yang nyaman
Kelima alasan inilah yang merupakan jawaban dari masalah kedua.
Dengan melihat dari hasil analisis yang ada dan kesimpulan dari jawaban
masalah kedua, diketahui bahwa ada 5 yang memberikan alasan kuat
bahwa konsumen menggunakan bus Trans Jogja.
65
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen
pengguna bus Trans Jogja dan mengetahui alasan-alasan konsumen
menggunakan bus Trans Jogja.
Dari hasil karakteristik konsumen diketahui konsumen sebagian besar
yang menggunakan bus Trans Jogja adalah perempuan dengan jumlah 69
orang dengan usia 20-23 tahun sebanyak 40 orang dan mempunyai pekerjaan
pelajar/ mahasiswa sebanyak 81 orang dengan penghasilan rata-rata Rp
500.000 – Rp 1.000.000 ,karena perempuan sebagian besar lebih
memperhatikan segi harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan
fasilitas sebagai alasan menggunakan bus Trans Jogja.
Pada analisis masalah yang kedua ini penulis ingin mengetahui alasan
utama apa yang berpengaruh paling kuat atau menjadi prioritas dalam
memberikan pengaruh terhadap permintaan konsumen untuk membeli jasa bus
Trans Jogja.
Untuk mengetahui alasan-alasan konsumen menggunakan bus Trans
Jogja dilakukan analisis dengan menggunakan metode Cochran Q-test.
Pengujian ini dilakukan pada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
konsumen menggunakan bus Trans Jogja diantaranya yaitu X1 terkait dengan
harga, X2 terkait dengan jadwal, X3 terkait dengan system pembayaran, X4
terkait dengan pengaduan konsumen, X5 terkait dengan publikasi, X6 terkait
dengan tarif promosi, X7 terkait dengan kelompok acuan, X8 terkait dengan
66
fisik bus, X9 terkait dengan system antrian, X10 terkait dengan kemananan, X11
terkait dengan lokasi halte, X12 terkait dengan fasilitas.
Pada langkah ketujuh dari perhitungan dapat diambil kesimpulan
bahwa kelompok alasan yang masih tetap mempengaruhi permintaan
konsumen menggunakan bus Trans Jogja adalah:
1. Harga
2. Sistem pembayaran
3. Fisik bus
4. Keamanan
5. Fasilitas
Kelima alasan tersebut yang merupakan jawaban dari masalah kedua.
Dengan melihat hasil analisis yang ada dan kesimpulan dari jawaban masalah
kedua,diketahui bahwa ada lima alasan yang tetap mempengaruhi konsumen
untuk memilih bus Trans Jogja sebagai alat transportasi. Secara teori kita
ketahui bahwa kelima alasan itu memang cenderung ada dan cukup melekat
pada produk jasa, begitu juga dengan Bus Trans Jogja. Dengan kesimpulan
yang didapat penulis berkeyakinan bahwa kelima alasan inilah yang nantinya
akan tetap memberikan keunggulan tersendiri pada bus Trans Jogja untuk
bersiang dengan bus sejenis lainnya.
Alasan harga yang dibebankan pada konsumen terpilih karena
konsumen merasakan secara langsung bahwa beban biaya yang harus
67
ditanggung lebih rendah dari pada bus sejenis yang pernah mereka gunakan
sampai saat ini. Alasan sistem pembayaran terpilih karena yang mendasari
operasional perusahaan pertama kali adalah menggunakan sistem pembayaran
yang beda dengan yang lainnya. Sebagian besar karena itu juga dibuktikan
dalam hasil kuesioner pendahuluan mengenai deskripsi responden ada juga
yang memilih enaknya dalam sistem pembayaran. Hal tersebut juga
dipengaruhi dalam terpilihnya alasan selanjutnya yaitu fisik bus. Fisik bus
Trans Jogja yang baru sangat disukai konsumen hal itu terlihat dari kuesioner
pendahuluan yang menyatakan bahwa mereka senang dengan fisik bus yang
benar-benar masih baru. Kemudian alasan terpilih keempat adalah keamanan
yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Selanjutnya alasan yang
dipilih kelima adalah fasilitas. Hal ini dibuktikan dengan konsumen yang
memberikan jawaban karena fasilitas ac,pengharum dalam bus sebagai alasan
mereka memilih Trans Jogja. Bus Trans Jogja dengan kelima alasan yang
menimbulkan loyalitas pelanggan ini menjadi pilihan bagi semua kalangan.
Dengan demikian bagi para konsumen bus Trans Jogja, alasan-alasan yang
lain, selain kelima alasan yang menimbulkan permintaan bagi konsumen bus
Trans Jogja, menjadi alasan pelengkap yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
tidak terlalu berpengaruh lagi terhadap permintaan konsumen memilih bus
Trans Jogja.
Dilihat dari rangking pilihan alasan yang ada diketahui bahwa jawaban
dari masalah kedua yaitu atribut produk yang menjadi prioritas utama dan
68
paling berpengaruh kuat terhadap permintaan konsumen untuk membeli jasa
bus Trans Jogja adalah harga yang dibebankan pada konsumen. Biaya yang
dibebankan pada konsumen artinya adalah biaya yang harus diatanggung oleh
konsumen saat konsumen menggunakan jasa bus Trans Jogja. Namun, penulis
juga menambahkan bahwa untuk penentuan suatu kebijakan pemasaran bus
Trans Jogja, biasanya tidak hanya melihat atau berpatokan hanya pada satu
alasan saja, tetapi juga disertai dengan pertimbangan dan pengembangan
alasan lainnya yang dianggap cukup signifikan untuk mendukung utamannya.
Dalam hal ini menurut penulis meskipun alasan utama terpenting bagi
konsumen adalah harga yang dibebankan kepada konsumen, namun ada
baiknya bila diambil lebih dari satu atribut penting bagi bus Trans Jogja
apabila dilihat dari sisi pemasarannya. Menurut hasil analisis yang diperoleh,
alasan-alasan yang dapat digolongkan sebagian penting selain harga yang
dibebankan kepada konsumen adalah keamanan, fisik bus dan fasilitas. Bagi
penulis tambahan dari alasan-alasan tersebut semakin mempengaruhi
permintaan konsumen bus Trans Jogja dalam melakukan pembelian jasa dan
tetap bertahan dan setia dikemudian hari.
69
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil analisis data penelitian
tentang alasan konsumen memilih bus Trans Jogja sebagai alat transportasi
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden pengguna bus Trans Jogja adalah:
a. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden (69%) berjenis
kelamin wanita.
b. Berdasarkan usia, mayoritas responden (40%) berusia antara 20
tahun sampai 23 tahun.
c. Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden (81%) adalah pelajar/
mahasiswa.
d. Berdasarkan uang saku atau pendapatan, mayoritas responden
(53%) memiliki uang saku atau pendapatan yang bekisar antara Rp.
500.000 sampai Rp. 1.000.000
2. Dari hasil analisis Cochran (setelah melakukan pengujian dan perhitungan
dengan melewati beberapa tahap) dapat disimpulkan bahwa dari kesepuluh
faktor hanya ada lima alasan konsumen memilih bus Trans Jogja (Harga ,
Sistem Pembayaran, Fisik Bus, Keamanan, dan Fasilitas).
70
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
dapat dikemukakan penulis bagi pihak manajemen PT Jogja Tugu Trans atau
bagi pihak lain yang terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti
selanjutnya. Saran tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagi PT Jogja Tugu Trans
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari keduabelas
alasan yaitu harga, jadwal, sistem pembayaran, pengaduan konsumen,
publikasi, tariff promosi, kelompok acuan, fisik bus, sistem antrian,
keamanan, lokasi halte, fasilitas hanya lima variabel (Harga, Sistem
pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas bus) yang dominan
mempengaruhi keputusan konsumen memilih bus Trans Jogja sebagai alat
transportasi kota Yogyakarta, maka sebaiknya PT Jogja Tugu Trans tetap
mempertahankan variabel (alasan-alasan) tersebut yang telah menjadi
kekuatan bagi PT Jogja Tugu Trans. Kedepannya diharapkan alasan-alasan
lainnya juga harus dapat dipertimbangkan oleh PT Jogja Tugu Trans agar
dapat mengubah paradigma masyarakat akan kenyamanan bus Trans Jogja.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel Harga, sistem
pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas menjadi alasan konsumen
memilih bus Trans Jogja sebagai alat transportasi kota Yogyakarta, maka
peneliti selanjutnya sebaiknya meneliti variabel lainnya yang lebih spesifik
71
(khusus) yang dapat mempengaruhi konsumen (penumpang) untuk memilih
bus Trans Jogja .
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun
penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian
ini yaitu :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Di samping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2000). Metode Penelitian. Edisi 1. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Budiyuono, Nugroho. (1996). Pengantar Statistika Ekonomi dan Perusahaan. Jilid Kedua. Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE dan LMP, AMPYKPN.
Fandy, Tjiptono. (1997). Strategi Pemasaran Edisi 2. Yogyakarta: Andi.
Gunawan, Yuliana. (2004). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan peminat untuk memilih jurusan akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi Bandung.
Kotler, Philip. (2002). Manqjemen Pemasaran Edisi millenium 2. Jakarta: Pearson Education Asia Pte. Ltd dan PT Prenhallindo.
Kotler, Philip. (2005).Manajemen Pemasaran Jilid II. Jakarta: PT INDEKS kelompok GRAMEDIA.
Kotler, Amstrong. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta: Erlangga
Rangkuti, Freddy. (2002). The Power Of Brand. Jakarta: Gramedia.
Santoso, Singgih. (2001). Marketing dan Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA.
Supriyanto, Heri, Maxicimus, (2001). Analisis Sikap Konsumen Terhadap Jasa
Dan Pelayanan Taksi. Studi Kasus Pada Koperasi Angkutan Taksi Sadewa Di Yogyakarta, Yogyakarta, Skripsi: Fakultas Ekonomi Sanata Dharma.
Umar, Husein. (1997). Metodologi Penelitian. Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia.
73
Umar, Husein. (2003). Metode Riset Prilaku Konsumen Jasa. Yogyakarta : Ghalia
Indonesia.
Usman, Husaini dan Setiady, Purnomo. R. (2000). Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Kepada YTH.
Saudara/ Saudari
Di Yogyakarta
Dengan Hormat
Dengan segala kerendahan hati, saya:
Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati
No. Mhs : 042214014
Fakultas : Ekonomi Manajemen
Universitas : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Pada kesempatan ini, saya memohon Saudara/ Saudari untuk meluangkan waktu sejenak
untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, Sebagaimana
terlampir dalam lembar kuesioner ini.
Tujuan dari penelitian ini semata-mata hanya untuk tujuan ilmiah dimana pendapat
Saudara/ Saudari tersebut akan kami simpulkan dalam bentuk skripsi dengan judul “ Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai
Sarana Transportasi Kota Yogyakarta” .
Akhir kata, atas segala bantuan Saudara/ Saudari berikan, Saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta,…………2008
( Filipus Puspa Kelana Enggar Jati/ 042214014 )
KUESIONER
I. Identitas Responden
Petunjuk: Berilah tanda (√ ) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda.
1. Jenis kelamin:
Pria Wanita
2. Usia:
16 – 19 tahun 20 – 23 tahun diatas 23 tahun
3. Pekerjaan:
Pegawai Negeri Pegawai swasta Pelajar/ Mahasiswa
lain-lain…………
4. Pendapatan/ pengeluaran perbulan:
<Rp.500.000 Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 >Rp.1.000.000
II. Berilah tanda (√ ) pada jawaban anda, mengenai pernyataan – pernyataan dibawah ini yang berkaitan dengan Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta.
Alternatif jawaban yang disediakan sebagai berikut:
Ya dan Tidak
Bus Trans Jogja memiliki harga yang terjangkau bagi konsumen.
Jadwal berangkat dan tiba Bus Trans Jogja yang tepat waktu.
Bus Trans Jogja memiliki system pembayaran yang mudah.
Bus Trans Jogja yang memiliki layanan pengaduan konsumen.
Adanya publikasi Bus Trans Jogja.
Adanya tarif promosi pada awal peluncuran Bus Trans Jogja
Keluarga/ teman/rekan kerja yang mempengaruhi anda memilih Bus Trans
Jogja
Kondisi fisik bus yang baru.
Sistem antrian yang tertib.
Keamanan yang terjamin.
Tersedianya halte di lokasi-lokasi yang strategis.
Fasilitas (AC, pengharum ruangan, Tempat duduk) yang nyaman
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Reliability R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases
1. GANJIL
2. GENAP
4.2000
5.0000
.9965
1.0828
30.0
30.0
Correlation Matrix
GANJIL GENAP
GANJIL
GENAP
1.0000
.4794
1.0000
N of Cases = 30.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 9.2000 3.2000 1.7889 2
Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted GANJIL 5.0000 1.1724 .4794 .2298 . GENAP 4.2000 .9931 .4794 .2298 .
Reliability Coefficients 2 items Alpha = .6466 Standardized item alpha = .6481
NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X2 40 60 X3 7 93 X4 27 73 X5 32 68 X6 21 79 X8 5 95 X9 37 63 X10 6 94 X11 38 62 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 148.406(a) df 10 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X4 27 73 X5 32 68 X6 21 79 X8 5 95 X9 37 63
X10 6 94 X11 38 62 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 129.434(a) df 9 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X4 27 73 X5 32 68 X6 21 79 X8 5 95 X9 37 63 X10 6 94 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 111.019(a) df 8 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X4 27 73 X5 32 68 X6 21 79 X8 5 95 X10 6 94 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 84.303(a) df 7 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X4 27 73 X6 21 79 X8 5 95 X10 6 94 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 56.010(a) df 6 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success.
NPar Tests Cochran Test Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X6 21 79 X8 5 95 X10 6 94 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 31.351(a) df 5 Asymp. Sig. .000
a 1 is treated as a success. NPar Tests Cochran Test
Frequencies
Value 0 1 X1 1 99 X3 7 93 X8 5 95 X10 6 94 X12 8 92
Test Statistics N 100 Cochran's Q 5.725(a) df 4 Asymp. Sig. .221
a 1 is treated as a success.
Membuat matrik jawaban responden
Jawaban Ya diberi skor 1,dan jawaban Tidak diberi skor 0
Resp.
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1
2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 4 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
5 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
8 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
9 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
12 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1
13 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 14 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
16 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
17 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 26 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 29 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
30 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
31 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
32 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 35 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
36 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Membuat matrik jawaban responden
Jawaban Ya diberi skor 1,dan jawaban Tidak diberi skor 0
38 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 39 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 40 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
41 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
42 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
43 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 44 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 45 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 46 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
47 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 48 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 49 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 50 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 51 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
52 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 55 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
56 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 57 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
58 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
59 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
60 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1
61 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
62 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
63 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
64 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
65 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1
66 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
67 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
70 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
71 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
72 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
73 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 75 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
76 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
77 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
Membuat matrik jawaban responden
Jawaban Ya diberi skor 1,dan jawaban Tidak diberi skor 0
78 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 80 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 81 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 82 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 83 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
84 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
85 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
86 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
87 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 88 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
89 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 90 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 91 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 92 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
93 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
94 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 95 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
96 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
97 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
98 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
99 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
100 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Resp.
Harga
Jadwal
Sistem bayaran
Pengaduan
konsumen
Publikasi
Tarif promosi
Kel. Acuan
Fisik Bus
Sistem antrian
Keamanan
halte
Fasili tas
1 Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tida
k Ya
2 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya
3 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 4 Ya Tida
k Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
5 Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya
6 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 7 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya
8 Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
9 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tida
k Tidak
10 Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 11 Ya Tida
k Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak
12 Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya
13 Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya 14 Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya 15 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tida
k Ya
16 Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya
17 Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya
18 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 19 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 20 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 21 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 22 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya 23 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 24 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 25 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya 26 Ya Tida
k Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak
27 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 28 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 29 Ya Tida
k Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya
30 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya
31 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya
32 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
33 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 34 Ya Tida
k Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 35 Ya Tida
k Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak
Ya
36 Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya
37 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 38 Ya Tida
k Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 39 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 40 Ya Tida
k Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
Ya
41 Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya
42 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak
Ya
43 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 44 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 45 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 46 Ya Tida
k Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
47 Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 48 Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 49 Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya 50 Tidak Tida
k Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 51 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya
52 Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
53 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 54 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 55 Ya Tida
k Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya
56 Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 57 Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tida
k Ya
58 Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya
59 Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
60 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya
61 Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya
62 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak
63 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya
64 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya
65 Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya
66 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tida
k Ya
67 Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya
68 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
69 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak
70 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya
71 Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya
72 Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya
73 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya
74 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 75 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya
76 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya
77 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 78 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
79 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 80 Ya Tida
k Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 81 Ya Tida
k Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 82 Ya Tida
k Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya 83 Ya Tida
k Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak
84 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
85 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
86 Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Tida
k Ya
87 Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
88 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Tida
k Ya
89 Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
90 Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
91 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya 92 Ya Tida
k Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
93 Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tida
k Ya
94 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya 95 Ya Tida
k Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
96 Ya Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
97 Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tida
k Ya
98 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
99 Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya
100 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya